DISUSUN OLEH :
DWI MARYANTO
KATA PENGANTAR
Pada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan penyusunan
modul pembelajaran yang tepat dan secara sistematik. Untuk SMK, modul merupakan media
informasi yang dirasakan efektif, karena isinya singkat, padat informasi dan mudah dipahami bagi
peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai. Modul ini
merupakan pokok-pokok materi pelajaran pada tingkat SMK Program Keahlian Teknik
Ketenagalistrikkan yang digunakan sebagai sumber belajar dan sebagai panduan pembelajaran
peserta didik SMK untuk membentuk pemahaman salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran
Instalasi Tenaga Listrik
.
Dalam penggunaan modul ini tetap mengharapkan keaktifan dan keluwesan peserta didik
dalam menyesuaikan dengan karakteristik peserta, kondisi fasilitas dan tujuan kurikulum. Modul ini
terdiri dari satu pokok pembahasan, yaitu Sinkronisasi Sistem Tenaga Listrik yang diuraikan
beberapa topik yang terkait dengan materi pada KD tersebut dan pada bagian akhir setiap Bab
diberikan berapa pertanyaan dalam bentuk soal essay dan tes sumatif dengan soal objektif sebagai
indikator penguasaan materi dari teori yang sudah dipelajari.
Demikianlah modul ini dibuat, sebagai panduan peserta didik untuk dapat memahami
sinkronisasi sistem tenaga instalasi tenaga listrik dengan baik sebagai dasar dalam pelajaran
instalasi tenaga listrik selanjutnya, mudah-mudahan modul ini juga dapat bermanfaat dalam
mendukung pengembangan modul pembelajaran selanjutnya.
Penulis,
DWI MARYANTO
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan......................................................................................................................
I. Deskripsi....................................................................................................................
II. Prasyarat awal...........................................................................................................
III. Petunjuk penggunaan modul.....................................................................................
IV. Tujuan akhir...............................................................................................................
V. Kompetensi inti dan kompetensi dasar......................................................................
VI. Cek kemampuan........................................................................................................
B. Pembelajaran....................................................................................................................
I. Materi Pelajaran.........................................................................................................
II. Tujuan Pembelajaran.................................................................................................
III. Uraian Materi.............................................................................................................
1. Dasar Sistem Tenaga Listrik.............................................................................
2. Generator..........................................................................................................
3. Sistem sinkronisasi tenaga listrik......................................................................
C. Latihan..............................................................................................................................
D. Rangkuman......................................................................................................................
E. Tes Formatif......................................................................................................................
F. Kunci Jawaban..................................................................................................................
G. Penutup............................................................................................................................
H. Daftar Pustaka...................................................................................................................
I. Glosarium..........................................................................................................................
A. Pendahuluan:
I. Deskripsi
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang untuk membangun kompetensi
peserta didik dari sisi spiritual, sikap, pengetahuan dan keterampilan dan sikap secara utuh.
Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai
suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Modul KD 3.13
Sinkronisasi sistem tenaga pada mata pelajaran Intalasi tenaga listrik merupakan salah satu
referensi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran pada paket keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik yang diberikan pada kelas XII.
Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan, yang dijabarkan dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam kurikulum 2013,
peserta didik ditugaskan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar
yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya khususnya yang terkait dengan sinkronisasi
teanga lsitrik dari pembangkit, jaringan transmisi, jaringan distribusi sampai ke jaringan listrik
perusahaan dan rumah tinggal.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan bersumber dari lingkungan
sosial alam.
Buku peserta didik ini disusun di bawah koordinasi Direktorat Pembinaan SMK,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan
kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui
dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini
TINGKAT PENGUASAAN
DAFTAR PERTANYAAN
(Skor 0-100)
1. Apakah siswa sudah memahami prinsip kerja
sinkronisasi sistem tenaga listrik?
2. Apakah siswa mampu menjelaskan prinsip kerja
sinkronisasi sistem tenaga listrik?
3. Apakah siswa mampu memahami dasar
sinkronisasi sistem tenga listrik?
4. Apakah siswa mampu menjelaskan prosedur
sinkronisasi sistem tenaga listrik?
5. Apakah siswa mampu memahami proses
pengujian sinkronisasi sistem tenaga listrik?
6. Apakah siswa mampu melakukan pengujian
sinkronisasi sistem tenaga listrik?
B. Pembelajaran
I. Materi Pelajaran
Instalasi Tenaga Listrik
KD :
3.13 Memahami prinsip kerja sinkronisasi sistem tenaga listrik
4.13 Mencontohkan prinsip kerja sinkronisasi sistem tenaga listrik
Kegiatan pembelajaran :
Sinkronisasi sistem tenaga listrik
Dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian disalurkan
melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu induk ini disalurkan
serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Ada pula pelanggan yang
mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi biasanya pelanggan ini
membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik, secara umum ada beberapa
pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan, yaitu :
Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal). Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan.
Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air,
panas bumi dan bahan bakar), sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut.
Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya, baik untuk pembangkit tenaga
listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya, karena hal ini merupakan satu
kesatuan untuk melayani beban.
Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut, apakah untuk
melayani dan menanggung beban puncak, beban yang besar, beban yang kecil atau
sedang, beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja.
Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu sesingkat
mungkin. Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya tidak boleh
terlalu mahal.
Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian, keandalan yang tinggi,
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga listrik
tersebut harus panjang.
Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban, karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit.
Berbagai pertimbangan sosial, teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi. Dari berbagai pertimbangan tersebut, ada satu hal yang dijadikan
pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment).
2) Jenis Sinkronisasi
Seperti telah dijelaskan diawal, bahwa sinkronisasi adalah proses untuk menyamakan
tegangan, frekuensi, sudut phase dan sequence phase antara 2 sumber daya AC. Maka
berdasarkan arah atau susunan peralatan pada sistem tenaga listrik, sinkronisasi dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Forward Synchronization (sinkronisasi maju), yaitu proses sinkronisasi generator
kedalam sistem atau busbar.
c. Synchroscope
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri dari
jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada posisi
tepat di jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan dapat
dikatakan kedua sumber “sefase”, dalam sudut phase yang sama.
Bilamana salah satu syarat diatas tidak dipenuhi, maka antara kedua system yang
diparalelkan akan terjadi selisih-selisih tegangan yang dapat menyebabkan arus-
arus yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada
mesin-mesin. Dalam praktek ada suatu alat yang dapat mengecek ketiga syarat
tersebut diatas yaitu yang disebut sinkronoskop. Diantara sinkronoskop dapat
disebut : sinkronoskop lampu, pengukur volt nol, dan osilograf elektron yang dapat
dipergunakan sebagai sinkronoskop.
5) Prosedur Proses Sinkronisasi
Prosedur untuk melakukan proses Sinkronisasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Hidupkan Sychronizing Switch untuk memulai proses parallel;
Untuk proses paralel secara manual, Synchronizing Switch dipoisikan pada
posisi manual.
Untuk proses Paralel secara otomatis, Synchronizing Switch diposisikan pada
posisi auto.
b. mengatur Voltage Adjuster untuk menyamakan tegangan Line dengan generator
sambil mengatur Diff. Voltage meter.
c. mengatur Speed Adjuster untuk menyamakan frekuensi Line dengan generator
sambil mengamati jarum Synchronizing meter sampai bergerak searah jarum jam
dengan putaran lambat 0,2 Hz (1 putaran dlam 5 detik).
Jika dilakukan dengan manual, maka pada saat jarum Syncron berada pada
posisi 5 s/d 10° sebelum mencapai titik puncak (posisi jam 12) dengan
menggerakkan tuas CB pada posisi ON untuk melakukan Paralel.
Jika dilakukan secara Automatic, maka proses sinkronisasi (paralel) akan
bekerja sendiri.
VII. Latihan
Soal :
1. Sebutkan dan Jelaskan beberapa sistem pengadaan energi listrik sebagai tenaga listrik!
2. Jelaskan pengertian generator dan sinkronisasi generator!
3. Jelaskan 2 jenis sinkronisasi berdasarkan arah atau susunan peralatan pada sistem tenaga
listrik!
4. Jelaskan Syarat-syarat proses Sinkronisasi untuk tegangan system-sistem yang akan
diparalelkan!
VIII. Rangkuman
Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat
yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik). Dalam Teknik
Tenaga Listrik dikenal dua macam arus :
1. Arus searah dikenal dengan istilah DC (Direct Current)
2. Arus bolak balik dikenal sebagai AC (Alternating Current)
Dalam menghasilkan arus searah atau arus bolak balik, dikenal sistem pengadaan energi listrik
sebagai berikut :
- Pembangkit sebagai sumber energi listrik yang antara lain berupa; PLTA, PLTU, PLTN, PLTG,
PLTD, dan ENERGI DARI ANGIN, SURYA, GEOTHERMAL, OMBAK, CHEMICAL,dan
sebagainya.
- Transmisi sebagai jaringan untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit ke beban atau ke
jaringan distribusi (gardu-gardu listrik).
- Distribusi: Sebagai jaringan yang menyalurkan energi listrik ke konsumen pemakai.
Generator adalah suatu alat yang memanfaatkan tenaga gerak dan mengubahnya menjadi energi
listrik dengan prinsip kerja induksi electromagnetic. Generator menghasilkan energi listrik dengan
menggunakan tenaga gerak dari beberapa sumber antara lain : Mesin diesel, turbin uap, tenaga
gerak air, tenaga angin, tenaga gas, dan lainnya
Sinkronisasi merupakan suatu cara untuk menghubungkan dua sumber atau beban Arus Bolak-
Balik (AC). Sumber AC tersebut antara lain generator dan beban adalah transformer yang akan
digabungkan atau diparalel dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem
tenaga listrik.
Jenis Sinkronisasi
1. Forward Synchronization (sinkronisasi maju)
2. Reverse Synchronization atau backward synchronization (sinkronisasi terbalik)
Peralatan Instrumentasi Untuk Proses Sinkronisasi Double Voltmetel
1. Voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan
2. Double Frequency Meter
3. Synchroscope
4. Phase Sequence Indikator
Sinkronisasi Pada Sistem Pembangkit Listrik merupakan proses menghubungkan paralel satu
generator dengan generator pembangkit lainnya
Syarat-syarat proses Sinkronisasi atau menghubungkan paralel atau sejajar perlu dipenuhi tiga
syarat untuk tegangan system-sistem yang akan diparalelkan yaitu:
1. Harus adanya amplitude Tegangan yang sama.
2. Frekuensi harus sama (mempunyai frekuensi yang sama).
3. Sefasa.
4. Mempunyai sudut phase yang sama.
IX. Tes Formatif
Materi pembelajaran pada modul ini merupakan materi bidang keahlian lanjutan yang harus
dimiliki oleh setiap siswa yang mengambil keahlian di bidang teknik instalasi tenaga listrik, pada
materi instalasi tenaga listrik. Mintalah pada guru untuk melakukan evaluasi dengan sistem
penilaiannya dilakukan langsung dan untuk peserta didik diharapkan menguasai modul ini dan
dilihat dari nilai yang dicapai pada setiap tes lulus (mendapatkan nilai minimal 76), maka siswa
yang bersangkutan akan semakin mudah di dunia industri karna telah memiliki kompetensi yang
baik. Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu.
XI. Daftar Pustaka
Zuhal. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronik Daya. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama. 1995
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi. Cet 1. Edisi
Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Thomas E. Kissell (1990), Modern Industrial/Electrical Motor Controls : Operation, Installation,
and Troubleshooting, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Adista Ayu Widiasanti, November 2012, “Operasi HMXT-200 Generator sebagai Penghasil
Hidrogen pada H2 Plant PLTGU, PT. Indonesia Power UBP Semarang”
Arismunandar,A,DR. 1979. Teknik Tenaga Listrik III Gardu Induk. Jakarta:
PT. Pradya Pratama
XII. Glosarium
1. Synchronization = Hubungan
2. Forward Synchronization = sinkronisasi maju
3. Reverse Synchronization = sinkronisasi terbalik
4. DC = Direct Current
5. AC = Alternating Current
6. Voltage Adjuster = tegangan Line
7. Speed Adjuster = frekwensi Line
8. Generator = Tenaga gerak ke tenaga listrik
9. Voltmeter = alat ukur tegangan
10. Double Frequency Meter = alat ukur frekuensi ganda
11. Fluksi = garis-garis gaya magnet (ggm)
12. frekuensi = jumlah periode dalam satu detik