KODE : LIST.ITL.014
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................................4
I. PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
II. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR..............................................................................4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.............................................................................................................6
TUJUAN AKHIR MODUL...................................................................................................................................7
URAIAN PEMBELAJARAN...............................................................................................................................8
1. KEGIATAN BELAJAR 1.........................................................................................................................8
PANEL HUBUNG BAGI TEGANGAN MENENGAH (PHB TM)............................................................8
1. KOMPONEN PHB TM......................................................................................................................12
2. GARDU INDUK SISI 20 KV.............................................................................................................14
3. CUBICLE............................................................................................................................................15
4. PANEL TEGANGAN MENENGAH (PTM).....................................................................................17
2. KEGIATAN BELAJAR 2.......................................................................................................................24
1. TRANSFORMATOR DAYA.............................................................................................................24
KATA PENGANTAR
Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional yang
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025
yaitu “Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga kependidikan
yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Modul Instalasi Panel Tegangan Menengah 20 KV dan Trafo daya merupakan pokok-pokok
materi pelajaran pada tingkat SMK Teknik Ketenagalistrikkan. Modul ini terdiri dari beberapa pokok
pembahasan, yaitu Komponen PHB TM, Komponen Trafo daya, pemeliharaan panel Distibusi, dan
pemeliharaan .Pokok bahasan diuraikan beberapa topik yang terkait dengan materi pada KD tersebut
dan pada bagian akhir setiap bab diberikan beberapa pertanyaan dalam soal essay sebagai indikator
penguasaan materi untuk pembuktian dari teori yang sudah dipelajari.
Akhirnya, kritik dan saran yang yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan agar
proses pendidikan lebih berkualitas dan sebagai bahan pertimbangan revisi untuk bahan ini
berikutnya.
Bojonegoro, 2018
Penulis,
TIM
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan.
Keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata
pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi
tersebut. Buku modul dengan judul Instalasi Panel Tegangan Menengah 20 KV dan Trafo Daya ini
merupakan salah satu referensi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran pada paket
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang diberikan pada kelas XII.
Modul ini secara formal diberi judul “Instalasi Panel Tegangan Menengah 20 KV dan Trafo Daya”
yang didalamnya memuat secara sistematis tentang Panel Hubung Bagi Tegangan Menengah, Gardu
Induk sisi 20 KV, Cubicle, Panel Tegangan Menengah, Trafo Tenaga, Pemeliharaan Panel Distribusi
Listrik. Diharapkan peserta didik setelah mempelajari struktur modul dengan benar dapat mempunyai
kompetensi yang memadai apabila nanti terjun praktik dalam pemasangan panel tegangan
menengah 20 KV.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan, yang dijabarkan dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Sesuai
dengan pendekatan yang dipergunakan dalam kurikulum 2013, peserta didik ditugaskan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang tersedia dan terbentang luas di
sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta
didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam
bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan bersumber dari lingkungan sosial alam.
1. Kompetensi Inti
KI 3 (pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Kompetensi Dasar : 3.19 Menerapkan fungsi panel tegangan menengah 20 kV dan trafo
daya
4.19 Mempraktekan fungsi panel tegangan menengah 20 kV dan
trafo daya off line
2. BAGI GURU
Guru sebagai fasilitator perlu pula membaca modul dan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Unit modul ini terdiri dari beberapa unit kegiatan belajar.
Sebelum membaca modul ini perlu dipahami terlebih dahulu yaitu tujuan pembelajaran
dan satuan kompetensi yang harus dicapai.
Struktur modul terdiri dari pendahuluan yang meliputi tujuan, ruang lingkup, prasyarat,
dan evaluasi. Kemudian bagian pemebelajaran yang memuat secara detail materi
yang harus diajarkan.
A. .Pengetahuan
1. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu menjelaskan pengertian panel
hubung bagi yang dipakai dalam sistem supply tenaga listrik secara bertanggung jawab
2. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis panel
hubung bagi secara jujur
3. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu mengidentifikasi spesifikasi
komponen panel hubung bagi secara bertanggung jawab
4. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu mendeskripsikan Panel hubung bagi
tegangan menengah secara jujur
5. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu menjelaskan trafo daya secara baik
6. Melalui diskusi dan menggali informasi siswa mampu mengidentifikasikan trafo daya
secara bertanggung jawab
B. Keterampilan
1. Disediakan bahan dan peralatan siswa mampu merencanakan prosedur pemeliharaan
pada panel hubung bagi dengan percaya diri
2. Disediakan bahan dan peralatan siswa mampu melaksanakan prosedur pemeliharaan
panel hubung bagi dengan penuh tanggung jawab
3. Disediakan bahan dan peralatan siswa mampu merencanakan prosedur pemeliharaan
trafo daya dengan percaya diri
4. Disediakan bahan dan peralatan siswa mampu melaksanakan prosedur pemeliharaan
trafo daya dengan penuh tanggung jawab.
URAIAN PEMBELAJARAN
1. KEGIATAN BELAJAR 1
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat :
a) menjelaskan pengertian panel hubung bagi yang dipakai dalam sistem supply
tenaga listrik secara bertanggung jawab
b) mengidentifikasi jenis-jenis panel hubung bagi secara jujur
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI Step down) ke
beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel distribusi listrik. Panel daya
adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down
ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat
menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk
instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
Gambar 1. Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya listrik
Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan
dalam
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar:
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus memperhatikan
persyaratan sesuai dengan PUIL.
Untuk memudahkan dalam pemilihan panel hubung bagi yang akan dipakai dalam sistem, ada
beberapa pedoman yang dapat dipakai, yaitu :
Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap data-data teknis diperlukan dalam pemilihan panel
hubung bagi dapat diperoleh dari buku katalog pabrik pembuat komponen Panel hubung bagi.
Arus hubung singkat prospektif yang mengalir pada instalasi antara saluran masuk menuju PHB
induk atau PHB distribusi dan kabel yang menuju ke beban tidak boleh melebihi kemampuan
menahan arus hubung singkat dari peralatan yang terpasang di PHB.
b. Derajat Pengamanan
Derajat pengaman ini tergantung oleh kondisi lokasi pemasangan dan kondisi sekelilingnya,
panel harus dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadinya tegangan sentuh,
benturan benda asing dan air.
Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHBK) menurut PUIL 2011 (511.1.1) mengatur
persyaratan PHBK yang meliputi pemasangan, sirkit, ruangan pelayanan, penandaan untuk
Di dalam memilih PHB yang akan dipakai dalam sistem, terdapat empat katagori yang dapat
dipakai sebagai kriteria dalam pemilihan yaitu:
a. Arus Listrik Yang dimaksud dengan arus ini adalah erat kaitannya dengan kapasitas PHB
itu sendiri yang dipakai untuk melayani sejumlah beban yang sudah diperhitungkan
sebelumnya, sehingga dalam pemilihan PHB itu perlu mempertimbangkan besarnya arus
yang akan mengalir di PHB tersebut. Yang berkaitan dengan arus ini hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah:
Rating arus rel
Rating arus saluran masuk
Rating arus saluran keluar
Rating kemampuan rel dalam menahan arus hubungan singkat
Tingkat pengamanan
Metode instalasinya
Jumlah muka operasinya
Peralatan ukur untuk proteksi
Bahan selungkupnya
Setiap PHB dibuat satu atau beberapa bagian yang mana untuk mengakomodasi jumlah item
dari peralatan. Beberapa bagian PHB itu dibuat untuk memudahkan dalam perencanaan, dan
rancang bangun.
Berikut ini adalah Komponen Utama PH B-TM yang sudah terpasang/terangkai secara
lengkap yang lazim disebut dengan Cubicle-TM, yaitu :
1. Disconnecting Switch (DS) (pemisah)
Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 KV. Pemisah hanya
dapat dioperasikan dalam keadaan tidak berbeban.
Gardu Induk sisi 20KV merupakan instalasi system penyaluran tenaga listrik dengan tegangan
menengah (20.000 Volt) ke pusat - pusat beban. Di dalamnya terdapat cubicle/panel bagi yaitu
panel In comming, Out going, Kopel, Panel Pengukuran dan panel Trafo Pemakaian Sendiri.
Panel In comming disuplay dari out put Trafo Tenaga (sisi Sekunder) yang berfungsi
mentranformasikan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah. Panel In Comming merupakan
Induk dari Out Going. Panel Kopel berfungsi untuk memaralel/menghubungkan dua sumber atau
trafo yang berbeda. Panel Out Going yang berfungsi menghubung dan memutus sumber ke
gardu distribusi/pelanggan. Panel pengukuran berfungsi untuk mengukur energi listrik yang berisi
peralatan ukur serta suplay trafo tegangan (VT). Panel Trafo Pemakaian Sendiri (PS) biasanya
menggunakan LBS/Load Breaker Swicth yang berfungsi untuk menghubung dan memutus
sumber Trafo PS.
1. Compartemen Rell
Berfungsi sebagai tempat kedudukan busbar/rell. Dilengkapi dengan isolator
penyangga yang berfungsi untuk menyangga kedudukan rell agar kuat.
2. Compartemen Lemari Control
Berfungsi sebagai pusat terminal control, sumber dc dan peralatan pendukung
seperti Ampermeter, Relay Proteksi, Kwhmeter tombol close/open dan juga
pusat wirring control. Panel ini sering disebut dengan lemari LV (Low Voltage)
karena tegangannya yang ada adalah tegangan rendah.
3. Pemisah Rell
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak
penghubung Pemisah Rell tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.
4. Pemutus Tenaga PMT/CB
Panel Tegangan Menengah (PTM) atau Medium Voltage Distribution Panel (MVDP)
merupakan unit switching tegangan menengah yang mendistribusikan listrik tegangan menengah
ke transformator step down untuk didistribusikan ke Low Voltage Main Distribution Panel
(LVMDP).
Panel Tegangan Menengah (PTM) atau Medium Voltage Distribution Panel (MVDP) disebut
juga dengan Cubicle 20 KV atau Switchgear 20 kV. Di dalam Cubicle 20 kV terdiri dari 3 (tiga)
bagian yaitu Incoming Switchgear, Metering Panel dan Outgoing.
1. Incoming Switchgear
Bagian-bagian Incoming Switchgear antara lain :
a. Lightning Arrester 24 KV
Lightning Arrester (LA) juga disebut sebagai penangkal petir, merupakan alat
pelindung peralatan sistem tenaga listrik terhadap tegangan petir. Cell Lightning
Arrester pada umumnya terpisah dari incoming, tetapi Lightning Arrester dapat
digabung ke dalam incoming agar lebih menghemat tempat dan lebih efisien secara
harga.
Coupling Capacitor
Current Transformer (CT) atau Trafo Arus memiliki fungsi utama, yaitu :
Sebagai alat listrik yang berfungsi untuk mengubah atau
mentransformasikan besaran listrik (arus) dari besar menjadi
kecil.
Gunanya untuk pengukuran dan proteksi.
Sebagai isolasi dari tegangan pada sistem dengan alat ukur atau
alat proteksi.
2. Metering Panel
Di dalam metering panel terdapat komponen sebagai berikut :
a. Ampere Meter
Ampere Meter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengukur arus listrik yang
mengalir melalui fasa.
Power Factor Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur faktor daya (cos j)
dari PLN.
c. KWh Meter
KWh Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang digunakan.
d. Frequency Meter
e. Wattmeter
Watt Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.
g. Reset Button
Reset Button adalah tombol (saklar) tekan yang fungsinya agar posisi kontak saklar
otomatis kembali ke kondisi normal.
h. Buzzer
Buzzer adalah alat yang berfungsi untuk mengubah gelombang listrik menjadi getaran
suara. Buzzer ini berfungsi sebagai alarm (peringatan).
Earth Fault Relay adalah saklar yang otomatis akan trip jika terdapat arus bocor ke
tanah.
Over Current Relay adalah saklar circuit breaker yang akan trip jika kelebihan arus.
3. Outgoing
Sama halnya seperti Incoming didalam Outgoing juga terdapat LBS atau Circuit Breaker.
Di Outgoing ini biasanya dipasang Fuse untuk proteksi. Pada outgoing juga terdapat
Heater yang digunakan sebagai pemanas dalam kubikel. Sumber listrik heater ini berdiri
sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun yang
ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel. Fuse/Sekering Outgoing LBS untuk Trafo
2500 (maksimal trafo distribusi umumnya ini) adalah 125 A. Selebihnya dari ini namanya
Circuit Breaker. Ada Gas Circuit Breaker (GCB) ada Vacum Circuit Breaker (VCB).
1. TRANSFORMATOR DAYA
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat :
a) menjelaskan trafo daya secara baik
b) mengidentifikasikan trafo daya secara bertanggung jawab
Transformator daya atau Trafo daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
(mentransformasikan tegangan) dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya,
transformator-transformator daya pada umumnya ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan
kebutuhan, untuk kebutuhan pengamanan dan proteksi.Pada transformator 150/70 kV yang
ditempatkan pada gardu induk,ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, sedangkan
transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
a. Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalannya fluks, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan.terbuat dari lempengan-lempengan baja tipis yang
saling diisolasi, untuk mengurangi rugi rugi daya (dalam bentuk thermal) yang
ditimbulkan oleh adanya rugi rugi hysteresis dan rugi rugi akibat arus pusar (eddy
current).
c. Minyak Transformator
Untuk mendinginkan transformator saat beroperasi maka kumparan dan inti
transformator direndam di dalam minyak transformator,minyak juga berfungsi
sebagai isolasi.
Di dalam sebuah transformator terdapat dua komponen yang secara aktif
“membangkitkan” energi panas, yaitu besi (inti) dan tembaga (kumparan). Bila energi
panas tidak disalurkan melalui suatu sistem pendinginan akan mengakibatkan besi
maupun tembaga akan mencapai suhu yang tinggi, yang akan merusak nilai
isolasinya. Oleh karena itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan,
sebagai berikut :
Mempunyai kekuatan isolasi (Dielectric Strength);
Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-
partikel kecil dapat mengendap dengan cepat;
iskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik;
tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap;
Sifat kimia yang stabil.
e. Konservator Transformator
Konservator merupakan tabung berisi minyak transformator yang diletakan pada
bagian atas tangki. Fungsinya adalah :
f. Bushing
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan
rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk mengurangi
kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu dilengkapi dengan alat/
sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.
Pada Oil Natural Cooling, panas yang timbul diserap oleh minyak kemudian
ditransfer melalui dinding tangki, selanjutnya diteruskan keluar malalui udara di
sekitar trafo. Transfer panas ini terbantu pula oleh adanya sirkulasi alami pada
minyak dalam tangki.Untuk menambah disipasi panas pada udara, maka pada
permukaan tangki transformator dilengkapi dengan tubular tank (tangki pipa) atau
radiator dalam bentuk kumpulan pipa baja (Bank of steel tube).
Pada Oil Natural-Air Blast Cooling, Untuktrafo dengan kapasitas besar penggunaan
natural oil cooling tidak efisien, untuk itu sistem pendinginannya dikombinasi dengan
forced air (udara paksa) atau air blast cooling. Pada air blast cooling, tube bank
radiator didinginkan secara paksa melalui hembusan udara menggunakan motor-fan
yang ditempatkan dalam ruang radiator tube.
Kipas-kipas tersebut dapat di switch out jika temperature ambient turun atau beban
pada transformator turun, selain itu untuk transformator dengan kapasitas besar,
kipas-kipas tersebut dapat dikontrol secara otomatis menggunakan relay.
Air blast cooling dapat dioperasikan sebagai natural oil cooling tanpa air blast, jika
beban sama dengan atau lebih rendah dari 70% dari rating air blast, demikian pula
ketika beban yang dipikul berada antara 70-
100.Dalam hal ini temperature minyak tidak melebihi 55 C.
b. Alat Pernafasan
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo dan suhu udara luar, maka suhu minyak
dalam trafo akan berubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi,
maka minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar
dari dalam tangki, sebaliknya apabila suhu minyak turun, maka minyak menyusut
dan udara akan masuk dan mengisi ruang di atas permukaan minyak. Proses keluar
masuknya udara ke dalam tangki disebut sebagai pernapasan trafo.
Pernapasan trafo,menyebabkan permukaan minyak akan selalu bersinggungan
dengan udara luar. Udara luar yang lembab akan memperburuk isolasi atau
menurunkan nilai tegangan tembus minyak. Untuk mencegah masuknya udara
lembab ke dalam minyak, maka pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi
sebuah tabung kaca yang berisi Kristal zat higroskopis (bahan yang dapat menyerap
kadar air yang ada dalam udara dan dapat berubah warna).
c. Tap Changer
kekurangan dari on load Voltage regulator, keandalannya rendah dan harus selalu
diperiksa dan dipelihara. Dengan membaiknya keandalan dari on load tap changer,
maka kebanyakan dipakai adalah on Load tap changer sekaligus sebagai pengganti
dari on load Voltage regulator.
d. Alat Indikator
Alat Indikator digunakan untuk memonitor kondisi komponen utama atau media
bantu yang ada didalam transformator saat transformator beroperasi, seperti :
suhu minyak ;
permukaan minyak ;
sistem pendinginan ;
posisi tap.
Indikator Temperatur
C. Peralatan Proteksi
Rele Buchholz biasa disebut juga rele gas, karena bekerjanya digerakan oleh
pengembangan gas. Tekanan gas akan timbul bila minyak mengalami kenaikan
temperatur yang diakibatkan oleh :
Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam fasa;
Hubung singkat antar fasa;
Hubung singkat antar fasa ke tanah;
Busur api listrik antar laminasi;
Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relai Bucholz. Fungsinya adalah
mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya
bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus
tenaga (PMT).
3. KEGIATAN BELAJAR 3
Tujuan Pembelajaran :
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan pada panel listrik.
Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel adalah pada
sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras/padat. Suatu peralatan akan sangat mahal
bila isolasinya sangat bagus, dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar
pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan
sangat menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus memper-hatikan/memelihara sistem
isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.
Dalam pemeliharaan perlatan listrik pada panel kita membedakan antara
pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan
operasi dan memelihara (pengujian, koreksi serta memperbaiki, membersihkan) dalam
keadaan padam/ panel tidak bekerja.
Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan
listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.
Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara ini biasa
dipakai adalah monitor kondisi secara online baik dalam peralatan beroperasi maupun
tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan
ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Conditional Base Maintenance).
Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-
tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknis
peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan berpedoman kepada:
Instructional Manual dari pabrik, Standar-standar yang ada dan pengalaman operasi
c. Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika
peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan
fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan
dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang
berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi
yang dilaksanakan secara terencana.
d. Breakdown Maintenance
Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui prosedur/ langkah yang
ditempuh sebelum petugas memulai pekerjaan.Terlebih pemeliharaan saat panel dalam
kondisi kerja.
Prosedur pemeliharaan saat bertegangan yaitu:
1. Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait secara vertikal misal
pimpinan industri, PLN.
2. Berikan informasi kepada konsumen/pengguna listrik, waktu dan jam akan ada
pemeliharaan/pemeriksaan panel lsitrik
3. Siapkan petugas pemeliharaan dengan baik
4. Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan panel saat bertegangan
misalnya sarung tangan dari karet, tespen dan alat tangan lainnya yang
mendukung harus dalam kondisi tahanan isolasinya baik
5. Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang dekat panel saat melakukan
pengecekan panel, misal” HATI-HATI ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS
BAHAYA LISTRIK” dll.
6. Hidupkan saklar masukan/utama panel
7. Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua komponen dalam panel masih
kerja baik atau tidak
Bila sudah siap lakukan pekerjaan pengecekan panel sesuai tabel pengamatan dibawah
ini:
PERLATAN
KOMPONEN CARA PELAKSANAAN
KERJA
Tespen,
Saklar Utama/ Ukurlah tegangan masuk dan keluar pada
saklar utama Volmeter,
masuk Bila tegangan output masih normal artinya Sarung tangan
saklar utama masih bekerja baik karet
Tespen,
Tes tegangan antara busbar satu dengan yang Volmeter,
Busbar lain, bila tegangan normal berarti kontak-kontak
kabel tersam-bung baik dengan busbar Sarung tangan
karet
Sarung tangan
Voltmeter,
ELCB Periksa besar tegangan/arus apakah sesuai
standar Ampermeter,
Sarung tangan
Tespen,
Tespen,
Tespen,
Periksa tegangan kerja pada terminal lampu
indikator Volmeter,
Lampu indikator
Periksa menyala/tidak lampu indikator sesuai Sarung tangan
fungsinya karet
Tespen,
Periksa arus/tegangan pada masing-masing Volmeter,
Terminal terminal input mapun output pada komponen
listrik Sarung tangan
karet
Tespen,
Sarung tangan
karet
Rangkuman
Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel
listrik.
C. Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika
peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan
fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan
dan penyempurnaan instalasi.
D. Breakdown Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang
waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
Pemeliharaan panel distribusi daya dan panel kontrol dapat dilakukan saat tegangan kerja sedang
aktif, dengan menggunakan alat ukur listrik, atau saat panel dalam keadaan bebas tegangan/tanpa
tegangan. Untuk itu perlu diperhatikan prosedur dan K3 yang harus dipersiapkan sebelum memulai
pekerjaan pemeliharaan.
TUGAS
Periksalah panel distribusi daya dan panel kontrol di bengkel masing-masing, kemudian lakukanlah :
TES FORMATIF
KUNCI JAWABAN
1. Pemeliharaan peralatan listrik adalah rangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi dan menyakinkan bahwa peralatan panel dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan pada panel listrik
2. Tujuan pemeliharaan perlatan panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas
penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain :
a. Untuk meningkatkan reliability, availability, dan effisiensi
b. Untuk memperpanjang umur peralatan
c. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan
d. Meningkatkan safety peralatan
e. Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada panel
D. Breakdown Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan mendadak yang
waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
4. Prosedur yang harus ditempuh sebelum melaksanakan pemeliharaan panel distribusi aya dan
panel kontrol adalah :
a. Lapor ke instansi terkait, PLN bagian distribusi
b. Menginformasikan pada pimpinan industri dan konsumen yang bersangkutan
c. Siapkan tulisan / petunjuk / informasi umum yang diperlukan
d. Siapkan peralatan yang diperlukan
e. Pahami langkah kerja dan K3 yang berkaitan dengan panel
5. Peralatan yang diperlukan saat pemeliharaan panel bertegangan adalah : alat ukur, sarung
tangan karet, tespen, clear contact, pengaman untuk melindungi badan dari sentuhan listrik,
bila saat panel dalam keadaan tidak bertegangan dengan alat pembersih panel, obeng,
megger, clear contact dan alat tangan lainnya.