Anda di halaman 1dari 24

BAHAN AJAR/MODUL

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMEN


KELAS XI / SEMESTER 4

Penyusun
Moh. Fahmi Kurniawan, S.Pd

Teknik Kendaraan Ringan


SMK Negeri 1 Adiwerna Tegal
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan


Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan
modul / bahan ajar perawatan sistem penerangan dan panel instrumen
pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan ini.
Tak lupa juga, ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang selalu
membimbing penulis dalam pengerjaan modul / bahan ajar ini sehingga
penulis mampu menyelesaikan modul / bahan ajar ini, di antaranya kepada
:
1. Bapak Rusiyanto, S.pd., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang
2. Bapak Adhetya Kurniawan, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Supraptono,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah perencanaan pembelajaran
dan microteaching
3. Rekan – rekan mata kuliah perencanaan pembelajaran dan
microteaching jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
yang telah membantu dalam penulisan modul / bahan ajar ini.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan modul / bahan ajar ini, sehingga penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran serta masukan yang membangun modul / bahan ajar ini
menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap semoga modul / bahan ajar
perawatan sistem penerangan dan panel instrumen ini bisa bermanfaat
untuk menunjang pembelajaran siswa baik di dalam kelas maupun di ruang
praktek, Aamiin.

Tegal, 21 April 2020


Penulis,

Moh. Fahmi Kurniawan, S.Pd.

ii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknisi Kendaraan Ringan. Pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

2. Kompetensi Dasar
3. 7. Menerapkan perawatan sistem penerangan dan panel
instrumen
4. 7. Merawat berkala sistem penerangan dan panel instrumen

iii
B. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7.1. Menyelidiki penyebab permasalahan yang terjadi pada sistem


penerangan dan panel instrumen

3.7.2. Menerapkan perawatan sistem penerangan dan panel


instrumen dengan baik dan benar
4.7.1. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem penerangan
dan panel instrumen
4.7.2. Melakukan perawatan pada sistem penerangan dan panel
instrumen .

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi dan menggali informasi dari buku pedoman, peserta


didik diharapkan mampu :

a. Mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada sistem


penerangan dan panel instrumen
b. Mengatasi permasalahan tersebut dengan perawatan secara baik
dan benar
c. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem penerangan
dan panel instrumen sesuai SOP.
d. Melakukan perawatan berkala pada sistem penerangan dan panel
instrumen sesuai dengan SOP.

Melalui observasi dan kegiatan praktik, diharapkan :


a. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem penerangan dan
panel instrumen sesuai SOP.
b. Melakukan perawatan berkala pada sistem penerangan dan panel
instrumen sesuai dengan SOP.

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... ii


DESKRIPSI MATA PELAJARAN ..................................................iii
A. Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar ....................................iii
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ......................................... iv
C. Tujuan Pembelajaran ............................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................ v
BAB I
TROUBLESHOOTING SISTEM PENERANGAN
DAN PANEL INSTRUMEN .......................................................... 1
A. Deskripsi Singkat ............................................................. 1
B. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 1
C. Uraian Materi ................................................................... 1
BAB II
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN
DAN PANEL INSTRUMEN ......................................................... 12
A. Deskripsi Singkat ............................................................ 12
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................... 12
C. Uraian Materi.................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 19

v
BAB I
TROUBLESHOOTING
SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMEN

A. Deskripsi Singkat
Materi ini berisi tentang beberapa permasalahan yang sering terjadi
pada sistem penerangan dan panel instrumen dan cara
penanganannya.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami materi ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengetahui permasalahan apa saja yang sering terjadi pada sistem
penerangan dan panel instrumen.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada sistem penerangan
dan panel instrumen.

C. Uraian Materi

• Troubleshooting Yang Sering Terjadi Pada Sistem Penerangan Dan


Panel Instrumen

Sistem penerangan dan panel instrumen

Setiap sistem pada kendaraan pasti akan mengalami sebuah


kerusakan atau permasalahan, mulai dari kerusakan kecil hingga
kerusakan berat baik karena faktor penggunaan maupun faktor usia yang

1
bisa mempengaruhi kinerja kendaraan itu sendiri. Salah satu sistem yang
sering mengalami permasalahan ialah sistem penerangan dan panel
instrumen karena selalu digunakan saat kendaraan berjalan, seperti lampu
kota, lampu jarak jauh, serta lampu tanda belok dan lampu hazard. Maka
dari itu sebagai orang yang berada di bidang otomotif harus mengetahui
permasalahan tersebut serta cara mengatasinya. Tak lupa juga cara
perawatan yang penting agar kondisi dari sistem penerangan dan panel
instrumen tetap terjaga dengan baik.

Wiring Diagram Sistem Penerangan Toyota Kijang

Wiring Diagram sistem lampu tanda belok & hazard

2
Berikut ini merupakan beberapa permasalahan yang sering terjadi
pada sistem penerangan dan panel instrumen beserta cara
memperbaikinya. Sebagai catatan bahwa sebelum melakukan
pengecekan dan perbaikan pada sistem penerangan dan panel
instrumen, pastikan kondisi baterai dalam keadaan baik dan normal
dari segi tegangan maupun elektrolit.

Troubleshooting pada sistem penerangan dan panel instrumen :

1. Lampu Kepala Mati

Kemungkinan penyebabnya :
➢ Saklar atau handle lampu kepala error.
➢ Soket lampu kepala lepas.
➢ Terdapat kabel yang putus.
➢ Relay Head rusak.
➢ Fuse/sekering headlamp putus/rusak.
➢ Filamen lampu kepala itu sendiri yang putus.

Langkah perbaikan yang bisa dilakukan yakni :


• Siapkan alat dan bahan
• Cek dan pastikan bahwa saklar head lamp dalam keadaan baik,
jika kotor atau berkarat bersihkan dengan menggunakan
amplas.
• Cek dan pastikan bahwa soket head lamp dalam posisi yang
benar.

3
• Pastikan pula tidak ada kabel yang putus, terutama pada kabel
sambungan.
• Tes relay Head yang ada pada fuse box dengan menghubungkan
terminal 85 dan 86 pada relay ke positif dan negatif baterai,
pastikan ada bunyi klik.
• Tes terminal 30 dan 87 relay degan multitester, pastikan ada
hubungan dan jika tidak ada hubungan maka ganti relay Head.
• Cek pula sekering head lamp dalam keadaan baik tidak putus.
Sekering head lamp ada dua yaitu kanan dan kiri, biasanya jika
sekering head lamp kanan putus maka lampu kepala kanan
menyala redup tetapi tidak mati, demikian pula sebaliknya.
• Terakhir cek lampu kepala itu sendiri, apakah filamennya
terputus atau terbakar. Tes menggunakan multitester, jika
filamennya putus, ganti bola lampu kepala degan yang baru.

2. Lampu Besar Menyala Tetapi Lemah


Kemungkinan penyebabnya ialah :
➢ Baterai lemah.
➢ Gangguan pada lampu atau terminalnya
➢ Gangguan pada sekering atau kabel.

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Jika sinar lampu lemah, periksa baterai.
• Periksa terminal-terminal lampu. Bersihkan jika tampak
berkarat dengan ampelas dan pasangkan kembali dengan ketat.
Ganti lampu jika putus atau terbakar.
• Pemeriksaan sekering mudah dilakukan, karena biasanya kotak
sekering terdapat di ruang kemudi. Ganti sekering jika putus
yang baru dan amperenya sama. Sebaiknya selalu disediakan
sekering cadangan dalam kotak sekering.

4
3. Lampu Kota Mati

Lampu kota

Kemungkinan penyebabnya :
➢ Saklar lampu kota rusak/kotor
➢ Soket lepas
➢ Terdapat kabel yang putus
➢ Sekering Tail putus
➢ Lampu kota itu sendiri yang rusak/mati

Langkah perbaikan yang bisa dilakukan yakni :


• Pastikan saklar dalam kondisi baik
• Pastikan juga posisi soket dalam kondisi benar dan tidak lepas
• Pastikan tidak ada ada kabel yang putus
• Pastikan pula fuse/sekering Tail yang terdapat pada fuse box
tidak putus.
• Terakhir, cek lampu kota itu sendiri, pastikan filamen lampu
tidak putus. Jika putus maka harus diganti.

5
4. Lampu Rem Mati

Lampu rem

Kemungkinan penyebabnya :
➢ Switch rusak
➢ Soket lepas
➢ Sekering Stop putus
➢ Terdapat kabel yang putus
➢ Lampu rem mati atau rusak

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Siapkan alat dan bahan.
• Cek sekering Stop dari kondisi putus atau tidak.
• Pastikan tidak terdapat kabel yang putus, jika ada maka perbaiki
terlebih dahulu
• Jumper switch rem degan kabel, dalam kondisi ini lampu harus
menyala. Jika lampu rem masih mati maka ganti lampu rem, dan
jika sesudah diganti tetap mati maka kemungkinan besar switch
rem yang rusak. Gantilah switch rem dengan yang baru.

6
5. Lampu Tanda Belok Mati

Lampu tanda belok

Kemungkinan penyebabnya :
➢ Saklar dan soket rusak
➢ Terdapat kabel yang putus
➢ Sekering IG1 putus
➢ Sekering IG1/Back putus
➢ Flasher rusak
➢ Lampu tanda belok mati

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


▪ Siapkan semua alat dan bahan
▪ Pastikan sakelar dan soket dalam kondisi baik
▪ Pastikan tidak ada kabel yang putus
▪ Cek sekering IG1 dari kemungkinan putus
▪ Cek sekering IG1/BACK dari kemungkinan putus
▪ Pastikan pula Flasher dalam kondisi baik
Pastikan pula bahwa filamen lampu tanda belok/hazard tidak
putus ataupun terbakar. Jika putus atau terbakar maka harus
diganti.

7
6. Lampu Hazard Mati

Saklar lampu hazard

Kemungkinan penyebabnya :
➢ Sakelar lampu hazard rusak
➢ Soket terlepas
➢ Terdapat kabel yang putus
➢ Sekering IG1 putus
➢ Sekering Hazard putus
➢ Flasher mengalami kerusakan
➢ Lampu hazard dan lampu tanda belok mati.

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Siapkan semua alat dan bahan
• Pastikan sakelar dan soket dalam keadaan baik
• Pastikan pula tidak terdapat kabel yang putus
• Cek sekering IG1 di fuse box depan (biasannya 40 A) dari
kemungkinan rusak / putus.
• Cek sekering Hazard di fuse box bawah dasboard sebelah kanan
dari kemungkinan putus
• Pastikan Flasher dalam keadaan baik. Jika rusak maka ganti
flasher
• Pastikan pula bahwa filamen lampu tanda belok/hazard tidak
putus ataupun terbakar. Jika putus atau terbakar maka harus
diganti.

8
7. Sekering Cepat Putus

Sekering

Kemungkinan penyebabnya ialah :


➢ Korsleting pada kabel atau tombol kontak

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Kerusakan pada tombol kontak yang menyebabkan korsleting
bisa diketahui saat tombol tersebut dioperasikan. Misalnya
sekering putus saat lampu besar dinyalakan. Jika ada kabel
yang terkelupas dan kawatnya menyentuh badan kendaraan,
maka saat tombol dikontakan akan terjadi korsleting karena
arus yang lewat dalam kabel dan sekering bertambah besar.
Untuk sementara sekering putus dapat dipakai lagi dengan
menghubungkan langsung mengunakan kawat atau kertas
aluminium bekas pembungkus rokok, tetapi hal ini dapat
menimbulkan kebakaran. Sebaiknya sekering yang putus cepat
diganti.

8. Saat kendaraan berjalan, lampu peringatan tekanan minyak


terlihat menyala atau berkedip-kedip.
Kemungkinan penyebabnya ialah :
➢ Gangguan pada sistem pelumasan.
➢ Gangguan pada sistem kelistrikan lampu peringatan.

9
Panel Instrumen

Langkah yang bisa dilakukan yakni :


• Jika ada masalah seperti di atas, segera hentikan kendaraan
dan periksa kemungkian penyebabnya. Jika gangguan ada pada
sistem pelumasan dan perjalanan tetap dilanjutkan, mesin bisa
sangat panas dan bantalan-bantalannya bisa rusak berat.
• Bila sistem minyak pelumas tidak mengalami gangguan, berarti
sistem kelistrikan lampu peringatan yang terganggu. Periksa
sambungan dan komponen-komponen listrik yang
berhubungan.

9. Jarum penunjuk kecepatan pada speedometer tidak bekerja.

Jarum penunjuk kecepatan (speedometer)

10
Kemungkinan penyebabnya ialah :
➢ Gangguan kabel penggerak pengukur kecepatan.
➢ Alat pengukur kecepatan rusak.

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Pada kedua ujung kabel pengukur kecepatan terdapat mur
pengencang. Periksa, jika longgar, kencangkan. Gejala tersebut
bisa juga disebabkan kabel penggeraknya putus.
• Periksa kabel penggerak dengan membuka mur pengencang
yang menuju speedometer (berada di belakang speedometer).
Jalankan kendaraan perlahan-lahan. Lihat kabel penggerak di
dalam kabel pembungkusnya, berputar atau tidak. Bila tidak,
berarti kabel penggerak putus, gantilah dengan yang baru.
• Buka mur pengencang di belakang speedometer, lalu mur yang
menuju bak persneling. Tank kabel penggerak dalam kabel
pembungkus. Ganti dengan yang baru.
• Masukkan ujung-ujung kabel penggerak pada posisinya, ujung
satu menuju bak persneling dan yang lain menuju speedo
meter. Kencangkan mur pengencangnya

10. Lampu tanda belok dalam ruang kemudi tidak berfungsi


dengan baik.
Kemungkinan penyebabnya ialah :
➢ Gangguan pada lampu atau terminalnya.
➢ Gangguan alat pengedip (flasher).

Langkah yang bisa dilakukan yaitu :


• Periksa lampu. Ganti jika putus. Periksa juga terminal lampu.
Jika berkarat, bersihkan.
• Bila lampu atau terminalnya dalam kondisi baik, periksa alat
pengedip, jika rusak ganti dengan yang baru.

11
BAB II
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMEN

A. Deskripsi Singkat
Materi ini merupakan materi lanjutan dari Bab I yang akan membahas
lebih detail mengenai cara perawatan dan perbaikan pada sistem
penerangan dan panel instrumen.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami materi ini, diharapkan :
1. Peserta didik dapat menyebutkan trouble yang terjadi pada sistem
penerangan dan panel instrumen
2. Peserta didik mampu melakukan perawatan dan perbaikan sistem
penerangan dan panel instrumen secara mandiri.

C. Uraian Materi

PERAWATAN SISTEM PENERANGAN DAN PANEL INSTRUMEN


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam melakukan perawatan dan
perbaikan sistem penerangan dan panel instrumen, di antaranya :

a. Mengecek kondisi Baterai


Baterai merupakan sumber utama untuk sistem penerangan, oleh
karena itu baterai harus selalu dirawat agar selalu dalam keadaan baik
sehingga dapat memberikan hasil yang optimal pada sistem penerangan.
Hal-hal yang dilakukan dalam perawatan baterai meliputi:
1. Periksa keadaan kotak baterai, apakah terjadi kerusakan seperti:
cekung atau cembung dan retak sehingga menyebabkan kebocoran.
Jika terjadi kebocoran baterai perlu diganti.
2. Periksa keadaan terminal baterai, apabila terdapat jamur bersihkan
dengan menggunakan air panas. Terminal yang kotor dapat
menyebabkan kebocoran arus sehingga tegangan yang dihasilkan
baterai tidak maksimal.

12
3. Periksa keadaan elektrolit baterai. Elektrolit baterai tidak boleh di
bawah lower dan tidak boleh di atas upper. Jika kurang dari batar
lower isi dengan air accu
4. Periksa tegangan baterai menggunakan Voltmeter dengan cara
menghubungkan kabel warna merah ke (+) baterai dan kabel hitam ke
(-) baterai. Apabila hasil pengukuran menunjukan nilai 12,4 V maka
baterai harus di charger sampai penuh.
5. Periksa berat jenis tiap sel pada baterai menggunakan
hydrometer. Lepaskan tutup ventilasi pada tiap sel, masukkan ujung
hydrometer ke dalam lubang sel yang paling dekat dengan terminal
(+) baterai. Tekan bola karet sampai pelampung terangkat. Tiap sel
harus memiliki berat jenis 1,230 atau lebih dan perbedaan tiap
sel tidak boleh melebihi 0,050. Jika perbedaan berat jenis tiap
sel melebihi 0,050 baterai perlu diganti.

Perawatan baterai

b. Mengecek Kunci Kontak


Periksa kunci kontak dengan menggunakan Ohm meter dengan cara
menghubungkan kabel Ohm meter pada kaki-kaki kunci kontak. Kaki
kunci kontak ada yang mempuyai 3 kaki (B, IG, ST) dan juga 4 kaki
(B, IG, ACC, ST). Hubungkan kabel merah Ohm meter ke B kunci
kontak dan kabel hitam ke salah satu terminal kunci kontak lainnya

13
(ACC, IG, ST), putar kunci kontak untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan. Apabila tidak ada hubungan maka kunci kontak perlu
diganti

Pengecekan Kunci Kontak

c. Memeriksa Sekering
Periksa keadaan sekering secara visual, apakah sekering masih
normal atau sudah putus. Jika sudah putus maka sekering perlu
diganti.

Memeriksa sekering

Langkah – langkah mengganti sekering.


1. Matikan mesin
2. Mencari kotak sekering Kotak sekering umumnya berbentuk segi
empat yang diletakkan di bawah dashboard sebelah kanan.
3. Amati tutup kotak sekering pada tutup kotak sekering dilengkapi
dengan denah lokasi masing – masing sekering dan kapasitas dari
sekering.
4. Pada kotak sekering juga di lengkapi dengan catut pelepas dan
sekering cadangan.

14
5. Lepas sekering yang akan diganti dengan menariknya
menggunakan catut sekering.
6. Jika tidak ditemukan catut gunakan tang lancip untuk melepas
sekering.
7. Periksa kondisi sekering.
8. Pastikan kapasitas sekering yang dipakai.
9. Pasang sekering baru dengan kapasitas yang sama dengan sekering
yang diganti. Tekan pelan – pelan hingga sekering duduk dengan tepat
pada slotnya.
10.Pasang tutup sekering.

Catatan : Jika sekering putus berulang kali, itu menandakan bahwa


terdapat rangkaian yang bermasalah. Coba telusuri permasalahannya
dengan mengecek rangkaian sistem kelistrikan.

d. Memeriksa Saklar Utama


Periksa hubungan antara terminal-terminal saklara menggunakan
Ohm meter sambil mengoprasikan saklar utama. Tidak adanya arus
yang mengalir dari saklar dapat disebabkan karena rusaknya saklar
dan putusnya sambungan kabel pada saklar. Jika saklar rusak maka
saklar harus diganti tetapi jika sambungan kabel putus cukup
diperbaiki

Memeriksa saklar utama

15
e. Memeriksa Kondisi Relay
Periksa keadaan relay dengan menggunakan Ohm meter, tes lamp
dan baterai. Pertama kita hubungkan terminal 30 dan 86 relay ke (+)
baterai, terminal 85 relay ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp
diantara terminal 87 relay dan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala
maka relay masih bagus, tetapi jika tes lamp mati maka relay perlu
diganti.

Memeriksa relay

f. Mengecek Flasher
Periksa flasher dengan menggunakan tes lamp dan baterai dengan
cara menghubungkan terminal B flasher ke (+) baterai, terminal E
flasher ke (-) baterai dan hubungkan tes lamp diantara terminal L
flasher dengan (-) baterai. Apabila tes lamp menyala dan berkedip
maka flasher masih baik, apabila tes lamp mati maka flasher perlu
diganti.

Mengecek kondisi flasher

16
g. Memeriksa Kondisi Konektor
Periksa konektor secara visual, apabila terjadi korosi/ karat maka
bersihkan konektor menggunakan amplas halus. Karat yang ada pada
konektor akan menyebabkan kebocoran arus sehingga arus yang
dihasilkan tidak optimal.

Memeriksa konektor

h. Melakukan Perawatan Bola Lampu


Lampu yang tidak berfungsi (menyala) kemungkinan terbesarnya
ialah bola lampu utama putus. Apabila lampu mati, maka lepaskan
lampu dari dudukannya kemudian lakukan pemeriksaan dengan
menggunakan Ohm meter. Apabila tidak ada hubungan maka lampu
perlu diganti.

Mengecek kondisi bola lampu

Langkah – langkah mengganti bola lampu kepala :


1. Pastikan bola lampu yang akan diganti.
2. Matikan saklar lampu kepala.
3. Lepas soket lampu kepala dan buka karet pelindung serta lepas
klip pengunci.

17
4. Keluarkan bohlam dari dudukannya dan siapkan bohlam baru.
5. Pasang bohlam halogen yang baru pastikan tepat pada
dudukannya. Pasang kembali klip pengikat pada tempatnya.
6. Pasang karet pelindung pada dudukannya.
7. Pasang soket lampu kepala (pastikan menancap dengan kuat)
8. Nyalakanlah lampu kepala untuk mengujinya.

Catatan :
1. Jangan pernah menyentuh kaca pada bohlam halogen.
2. Daya pada bohlam baru harus sama dengan bohlam lama.
3. Saat pemasangan bohlam baru pastikan bohlam duduk dengan
tepat pada tempatnya, persinggungan yang tidak tepat
mengakibatkan getaran yang menimbulkan panas sehingga bohlam
mudah putus.

i. Memperbaiki Kabel
Langkah perbaikan kabel :
1. Potong kabel yang rusak kemudian kupas kabel dengan tang
pengupas dengan panjang 10 mm
2. Ukur diameter kabel untuk menentukan ukuran kabel
penyambung yang akan digunakan.
3. Geser heat shrink tube ke kabel yang disambung, kemudian panasi
heat shrink tube dengan heater.
4. Potong kabel yang rusak kemudian kupas kabel dengan tang
pengupas dengan panjang 10 mm
5. Ukur diameter kabel untuk menentukan ukuran kabel
penyambung yang akan digunakan.
6. Buat kabel penyambung yang akan digunakan, masukkan heat
shrink tube ke kabel penyambung.
7. Sambung kedua kabel dengan Crimp mark, kemudian solder
sambungan.
8. Geser heat shrink tube ke kabel yang disambung, kemudian panasi
heat shrink tube dengan heater.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai