Anda di halaman 1dari 91

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

SMK NEGERI 1 CIPANAS


PPG DALJAB KATEGORI 2 TAHUN 2022
Doc. No. 1/1/RPP
SMK NEGERI 1 CIPANAS Rev. No. -
Effective Date September 2022
RENCANA PELAKSANAAN
Halaman 1 dari
PEMBELAJARAN (RPP) Page
18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS PROGRAM PENDIDIKAN


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cipanas
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Kelas/ Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022 – 2023
Materi Pembelajaran : Mendiagnosis kerusakan sistem pendinginan
Alokasi Waktu : 4 JP × 45 menit (2 Pertemuan)

B. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis,  Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, operasional dasar, prosedur kerja yang lazim dilakukan
dan metakognitif sesuai dengan bidang serta memecahkan masalah sesuai
dan lingkup kerja Teknik Kendaraan dengan bidang kerja Teknik
Ringan Otomotif. Pada tingkat teknis, Kendaraan Ringan Otomotif.
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Menampilkan kinerja di bawah
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
seni, budaya, dan humaniora dalam yang terukur sesuai dengan standar
konteks pengembangan potensi diri kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga, sekolah,  Menunjukkan keterampilan menalar,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, mengolah, dan menyaji secara efektif,
regional, dan internasional. kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
 Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
C. Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3.14 Mendiagnosis kerusakan sistem 4.14 Memperbaiki sistem pendinginan
pendinginan

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


Pengetahuan
3.14.1 Peserta didik mampu menyimpulkan penyebab electric cooling fan tidak
berputar (C4)
3.14.2 Peserta didik mampu mendiagnosis penyebab terjadinya ovearheat pada mesin
mobil (C4)

Keterampilan
4.3.1 Peserta didik mampu melaksanakan pemeriksaan kebocoran system
pendinginan mesin sesuai dengan SOP manual book. (P5)
4.3.2 Peserta didik mampu membongkar, memeriksa, menyetel dan memasang fan
belt sesuai dengan SOP manual book (P4)
4.3.3 Peserta didik mampu mengoperasikan EFI Scanner untuk pembacaan data
stream temperature cairan pendingin mesin dan pengujian actuation test
electric cooling fan (P5)
4.3.4 Peserta didik mampu menentukan penyebab electric cooling fan tidak
berputar dan memperbaikinya (P5)

E. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar melalui metode demonstrasi dan
praktikum diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi dasar mengenai
mendiagnosis kerusakan sistem pendinginan dan memperbaiki sistem
pendinginan.

Tujuan Khusus
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat :
1. Melalui diskusi peserta didik mampu menyimpulkan penyebab electric cooling
fan tidak berputar (C4)
2. Melalui diskusi peserta didik mampu mendiagnosis penyebab terjadinya
ovearheat pada mesin mobil (C4)
3. Melalui praktikum peserta didik mampu melaksanakan pemeriksaan kebocoran
system pendinginan mesin sesuai dengan SOP manual book. (P5)
4. Melalui praktikum peserta didik mampu membongkar, memeriksa, menyetel dan
memasang fan belt sesuai dengan SOP manual book (P4)
5. Melalui praktikum peserta didik mampu mengoperasikan EFI Scanner untuk
pembacaan data stream temperature cairan pendingin mesin dan pengujian
actuation test electric cooling fan (P5)
6. Melalui praktikum peserta didik mampu menentukan penyebab electric cooling
fan tidak berputar dan memperbaikinya (P5)
F. Materi Pembelajaran
3.15 Mendiagnosis kerusakan sistem pendinginan
1. Penyebab electric cooling fan tidak berputar
2. Penyebab Terjadinya Ovearheat Pada Mesin Mobil

4.15 Memperbaiki sistem pendinginan


1. Pemeriksaan kebocoran system pendinginan mesin sesuai dengan SOP
manual book.
2. Pembongkaran, pemeriksaan, penyetelan dan perakitan fan belt sesuai
dengan SOP manual book.
3. Pengoperasian EFI Scanner untuk pembacaan data stream ECT dan pengujian
actuation test electric cooling fan.

G. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran Saintifik
Problem Based Learning
Model Pembelajaran
(Pembelajaran Berbasis masalah)
Teori : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Metode Pembelajaran
Praktik : Demontrasi, Praktikum dan Diskusi

H. Media Pembelajaran
Aplikasi/Software
1. Power point materi teori, pemeliharaan dan praktik troubleshooting sistem pendinginan
(cooling system).
2. Video materi materi teori, pemeliharaan dan praktik troubleshooting pendinginan
(cooling system).
3. Animasi materi materi teori, pemeliharaan dan praktik troubleshooting sistem
pendinginan (cooling system).
4. Aplikasi screen Mirroring untuk menampilkan hasil pemeriksaan EFI Scanner (DTC
Sensor ECT, Data Stream Suhu Cairan Pendingin Mesin dan Actuation Test unjuk kerja
kipas elektrik sistem pendinginan) pada layar LCD Proyektor

Trainer/Hadware
1. Laptop untuk menampilkan semua aplikasi software.
2. Engine scanner untuk mendiagnosis sistem pendinginan mesin EFI.
3. LCD Proyektor untuk menampilkan materi pelajaran PMKR1 pada layar.
4. Engine Stand Toyota Kijang seri-k sebagai media sistem pendinginan konvensional.
5. Engine Stand Daihatsu Xenia sebagai media sistem pendinginan EFI.
6. Mobil Daihatsu Xenia sebagai media sistem pendinginan EFI.

Media alternatif
1. Artikel/ technical buletin otomotif tentang sistem pendinginan yang dibagikan ke
peserta didik
2. Link tautan pembelajaran dengan website/youtube yang relevan dengan materi
pembelajaran sistem pendinginan
 Link tautan pembelajaran pertemuan ke 1 :
1) Champion Cooling - Fan Relay Installation
https://www.youtube.com/watch?v=EUmpb1iNqt4
2) How To Wire An Electric Radiator Fan Relay Temp Sensor AND Switch
https://www.youtube.com/watch?v=9Hj7Ri3TXhc
3) Penyebab Kipas/Fan Radiator Tidak Menyala (Relay Rusak)
https://www.youtube.com/watch?v=9zznntCIahk
4) Atasi Kipas Radiator Tidak Nyala otomatis Mobil Avanza || Sensor WTS
https://www.youtube.com/watch?v=5FjwWRlav_k
5) Cara Memperbaiki Motor Cooling Fan Radiator Yang Mati
https://www.youtube.com/watch?v=F4Ef0b6aLGM&t=18s

 Link tautan pembelajaran pertemuan ke 2 :


1) 5 Gejala thermostat mobil sudah rusak! waspada sebelum makin parah
(cegah overheat)
https://www.youtube.com/watch?v=YC3W8d2VwJI
2) Waspada Mesin overheat! kenali ciri-ciri radiator mobil yang tersumbat,
mampet atau buntu
https://www.youtube.com/watch?v=qZLMur5MhhA

I. Sumber Belajar
 Modul PMKR (Sistem Pendinginan)
Sumber Belajar Teori
 LKPD (Hand Out)
 Buku Toyota New Step 1
 Buku Daihatsu Technician
 Buku Daihatsu Pro Technician
 Buku Diagnosis Engine Technician
Sumber Belajar Praktik
 Buku Daihatsu Master Technician
 Buku Elektronik Digital Toyota GSIC
 (Global Service Information Center)
 LKPD (Job Sheet)

J. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (4x45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Orientasi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
(PPK religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi :
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik serta
penggunaannya di kehidupan sehari-hari.

Motivasi :
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Pemberian Acuan :
 Memberitahukan model pembelajaran dan teknik penilaian yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 150 Menit
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
 Pendidik memberikan informasi tentang penyebab terjadinya
ovearheat pada mesin mobil melalui power point/animasi video
pembelajaran/link tautan yang ditampilkan dengan LCD Proyektor
Mengamati dan Menanya (TPACK)
(Saintifik) https://www.youtube.com/watch?v=YC3W8d2VwJI
 (Orientasi peserta https://www.youtube.com/watch?v=qZLMur5MhhA
didik pada masalah)  Pendidik memberikan pertanyaan pengarah/mengelaborasi sehingga
peserta didik dapat mengajukan berbagai pertanyaan dan
membangkitkan keberanian peserta didik untuk bertanya terkait
penyebab electric cooling fan tidak berputar. Critical
thinking - 4C (PPK rasa ingin tahu)
 Peserta didik di kelompokan secara heterogen menjadi 6/7
Mengumpulkan kelompok. Collaboration-4C
Informasi (Saintifik)  Setiap kelompok di berikan LKPD untuk menganalisis dan
menyimpulkan penyebab electric cooling fan tidak berputar.
 Mengorganisasikan
Critical Thinking and Problem Solving-4C (PPK rasa ingin
peserta didik untuk
tahu)
belajar
 Guru membagikan membagikan modul digital/lkpd digital melalui
group WA kelas/Link FlipBook (TPACK)
Mengumpulkan  Peserta didik diarahkan melakukan penyelidikan, mencari data atau
Informasi (Saintifik) referensi dari berbagai sumber yang valid. Creativity and
 Membimbing Innovation-4C (Diskusi)
Penyelidikan  Pendidik memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan
kelompok data/ penyelidikan.
 Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan untuk
menghasilkan pemecahan masalah tentang penyebab electric
Menalar (Saintifik)
cooling fan tidak berputar. Collaboration-4C
Mengembangkan dan
 Peserta didik menyusun laporan hasil diskusi/LKPD untuk di
menyajikan hasil karya/
presentasikan. Creativity and Innovation-4C (PPK tanggung
hasil penyelidikan
jawab)
 Pendidik memantau pembuatan laporan tiap kelompok.
 Setiap kelompok melakukan presentasi hasil penyelidikan tentang
penyebab electric cooling fan tidak berputar.
Communication-C4
Mengkomunikasikan  Kelompok lain memberikan tanggapan. Communication-C4
 Pendidik membimbing presentasi dan mendorong kelompok lain
(Saintifik)
memberikan tanggapan.
Menganalisis dan
 Setiap kelompok membuat kesimpulan sesuai dengan tanggapan
mengevaluasi proses
kelompok lain dan masukan dari pendidik. . Critical Thinking and
pemecahan masalah
Problem Solving-4C (PPK tanggung jawab)
 Pendidik memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah
melakukan diskusi/presentasi dengan peforma terbaik berupa nilai
plus/kartu medali (gold =5, silver=4, bronze=3, steel=2 dan
aluminium=1) Creativity and Innovation-4C
Nilai ditampilkan via streaming LCD proyektor (TPACK)
Kegiatan Penutup 15 Menit
 Pendidik mengevaluasi secara umum dengan memberikan pertanyaan seputar indikator melalui
LCD Proyektor dengan aplikasi CANVA/FlipBook (TPACK)

 Peserta didik mendapatkan kesimpulan dari materi pembelajaran dan menampilkan

 Peserta didik mendapatkan nilai dari hasil diskusi, mengamati dan menggali informasi

 Guru memberikan tugas pendalaman materi melalui googleform untuk dipelajari secara mandiri
di rumah. (PPK tanggung jawab) (TPACK)

 Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang.

 Guru merefleksikan kegiatan hari ini dengan menanya:


 Apa saja yang kalian pelajari dari proses pembelajaran tentang penyebab electric cooling
fan tidak berputar?

 Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur.


(PPK religius)
 Guru menutup kegiatan dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin do’a.
(PPK religius)

Pertemuan 2 (4x45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Orientasi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
(PPK religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi :
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik serta
penggunaannya di kehidupan sehari-hari.

Motivasi :
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Pemberian Acuan :
 Memberitahukan model pembelajaran dan teknik penilaian yang akan dilaksanakan
Kegiatan Inti 150 Menit
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
 Pendidik memberikan informasi tentang penyebab terjadinya
ovearheat pada mesin mobil melalui power point/animasi video
pembelajaran/link tautan yang ditampilkan dengan LCD Proyektor
Mengamati dan Menanya (TPACK)
(Saintifik) https://www.youtube.com/watch?v=YC3W8d2VwJI
 (Orientasi peserta https://www.youtube.com/watch?v=qZLMur5MhhA
didik pada masalah)  Pendidik memberikan pertanyaan pengarah/mengelaborasi sehingga
peserta didik dapat mengajukan berbagai pertanyaan dan
membangkitkan keberanian peserta didik untuk bertanya terkait
penyebab terjadinya ovearheat pada mesin mobil. Critical
thinking - 4C (PPK rasa ingin tahu)
 Peserta didik di kelompokan secara heterogen menjadi 6/7
Mengumpulkan kelompok. Collaboration-4C
Informasi (Saintifik)  Setiap kelompok di berikan LKPD untuk menganalisis dan
menyimpulkan penyebab terjadinya ovearheat pada mesin
 Mengorganisasikan
mobil. Critical Thinking and Problem Solving-4C (PPK rasa
peserta didik untuk
ingin tahu)
belajar
 Guru membagikan membagikan modul digital/lkpd digital melalui
group WA kelas/Link FlipBook (TPACK)
Mengumpulkan  Peserta didik diarahkan melakukan penyelidikan, mencari data atau
Informasi (Saintifik) referensi dari berbagai sumber yang valid. Creativity and
 Membimbing Innovation-4C (Diskusi)
Penyelidikan  Pendidik memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan
kelompok data/ penyelidikan.
 Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan untuk
menghasilkan pemecahan masalah tentang penyebab terjadinya
Menalar (Saintifik)
ovearheat pada mesin mobil. Collaboration-4C
Mengembangkan dan
 Peserta didik menyusun laporan hasil diskusi/LKPD untuk di
menyajikan hasil karya/
presentasikan. Creativity and Innovation-4C (PPK tanggung
hasil penyelidikan
jawab)
 Pendidik memantau pembuatan laporan tiap kelompok.
 Setiap kelompok melakukan presentasi hasil penyelidikan tentang
penyebab terjadinya ovearheat pada mesin mobil.
Communication-C4
Mengkomunikasikan  Kelompok lain memberikan tanggapan. Communication-C4
 Pendidik membimbing presentasi dan mendorong kelompok lain
(Saintifik)
memberikan tanggapan.
Menganalisis dan
 Setiap kelompok membuat kesimpulan sesuai dengan tanggapan
mengevaluasi proses
kelompok lain dan masukan dari pendidik. . Critical Thinking and
pemecahan masalah
Problem Solving-4C (PPK tanggung jawab)
 Pendidik memberikan apresiasi terhadap kelompok yang sudah
melakukan diskusi/presentasi dengan peforma terbaik berupa nilai
plus/kartu medali (gold =5, silver=4, bronze=3, steel=2 dan
aluminium=1) Creativity and Innovation-4C
Nilai ditampilkan via streaming LCD proyektor (TPACK)
Kegiatan Penutup 15 Menit
 Pendidik mengevaluasi secara umum dengan memberikan pertanyaan seputar indikator melalui
LCD Proyektor dengan aplikasi CANVA/FlipBook (TPACK)
 Peserta didik mendapatkan kesimpulan dari materi pembelajaran dan menampilkan
 Peserta didik mendapatkan nilai dari hasil diskusi, mengamati dan menggali informasi.
 Guru memberikan tugas pendalaman materi melalui googleform untuk dipelajari secara mandiri
di rumah. (PPK tanggung jawab) (TPACK)
 Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang.
 Guru merefleksikan kegiatan hari ini dengan menanya:
 Apa saja yang kalian pelajari dari proses pembelajaran tentang penyebab terjadinya
ovearheat pada mesin mobil?
 Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur.
(PPK religius)
 Guru menutup kegiatan dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin do’a.
(PPK religius)

K. Penilaian Hasil Belajar


Tabel Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Aspek yang dinilai Instrument penilaian Waktu penilaian


Pengetahuan Test tertulis HOTS (5 Soal Tertulis) Awal dan akhir PBM
Pada Proses
Karakter/sikap Instrument penilaian sikap
pembelajaran
Keterampilan Uji Keterampilan / Kinerja - Praktek Akhir PBM
L. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : SMK Negeri 1 Cipanas


Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan
dan merawat berkala sistem pendinginan
KKM : 75

Nama Bentuk Nilai


Nilai Indikator yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum Dikuasai
Didik Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

Mengetahui, Cianjur, September 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Unang Setiawan, S.P., M.M.Pd Ahmad Albi, S.Pd


NIP. 19640712198803 1 025 NIP. 19940113 202012 1 008

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Instrumen Penilaian
A. Istrumen Penilaian Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap :

Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Cipanas


Kelas : XI / Ganjil
Kelas/Semester : XI TKRO
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Sikap Sikap sosial


spiritual
Jumlah
No. Nama Peserta didik Mensyukuri Tanggung
Disiplin Percaya diri Skor
(1-4) jawab
(1-4) (1-4)
(1-4)
1
2
3
4
5

1. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “Mensyukuri”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran sesuai agama yang dianut
• Bersyukur kepada tuhan setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
• Tidak mengeluh ketika gagal dalam tugas pembelajaran
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap Sosial
a. Sikap disiplin
Indikator sikap sosial “Disiplin”
• Datang tepat waktu
• Pulang tepat waktu
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap percaya diri


Indikator sikap sosial “Percaya Diri”
• Percaya diri dalam menyampaikan jawaban
• Percaya diri dalam memberikan tanggapan
• Percaya diri dalam unjuk kerja
• Percaya diri dalam menentukan simpulan
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

c. Sikap tanggung jawab


Indikator sikap sosial “Tanggung Jawab”
• Bertanggung jawab dalam diskusi
• Bertanggung jawab dalam observasi
• Bertanggung jawab dalam menyelesiakan tugas
• Bertanggung jawab dalam unjuk kerja
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
B. Instrumen Penilaian Diskusi
Penilaian Observasi

Aspek Pengamatan Jumlah


No. Nama Peserta Didik Nilai Ket
Skor Perolehan
Mengkomunikasikan Tanggung
Kerja sama Toleransi Simpulan
pendapat jawab
1
2
3
4
5

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 90-100 : Baik sekali
B = 80-89 : Baik
C = 75-79 : Cukup
D =< 75 : Kurang
C. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi Penilaian Pengetahuan Esai (HOTS)


Bahan/Kelas Level Bentuk
KD Kompetensi Dasar Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
Semester Kognitif Soal
Peralatan dan Menentukan peralatan dan
perlengkapan perawatan perlengkapan perawatan Tes
C3 1
pemeliharaan sistem pemeliharaan sistem Tulis/Esai
pendinginan pendinginan
Menerapkan prosedur Tes
Prosedur cara perawatan
C3 cara perawatan sistem Tulis/ 2
sistem pendinginan
pendinginan. Esai
Menerapkan cara Mendeteksi penyebab
perawatan sistem electric cooling fan tidak Tes
3.4 XI/3 Kerusakan electric
pendinginan C4 berputar berdasarkan Tulis/ 3
cooling fan
electrical wiring diagram Esai
system pendinginan.
Menyimpulkan hasil Tes
Hasil perawatan system
C4 perawatan system Tulis/ 4
pendinginan
pendinginan Esai
Mendiagnosis penyebab
Tes
Overheat pada mesin C4 terjadinya ovearheat pada 5
Tulis Esai
mesin mobil
Ulangan Harian Kd 3.3
Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pendinginan

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!


1. Tentukan peralatan dan bahan yang digunakan dalam perawatan sistem pendinginan!
2. Jelaskan prosedur cara perawatan sistem pendinginan
3. Jelaskan penyebab-penyebab electric cooling fan tidak berputar ketika mesin sudah
mencapai suhu kerja!
4. Jelaskan cara mengukur dan menyimpulkan hasil pemeriksaan defleksi kipas pendingin
dengan spring scale!
5. Jelaskan penyebab-penyebab terjadinya overheat pada mesin!
No
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Peralatan:
 Radiator Cup Tester untuk memeriksa kebocoran system pendingin dan
kondisi tutup radiator.
 Spring Scale (Tension Belt Gauge) untuk memeriksa defleksi fan belt.
 EFI Scanner untuk mendiagnosa DTC pada system pendingin,
menampilkan data stream suhu mesin dan menguji kerja electric cooling
fan.
 Multi Tester untuk mengukur tahanan sensor ECT/WTS dan mengukur
tegangan pada rangkaian kelistrikan electric cooling fan.
 Kunci Ring Pas Set untuk melakukan penyetelan defleksi fan belt.
 Pipa untuk melakukan penyetelan defleksi fan belt. 20
 Fender Cover Set untuk melindungi bagian bodi depan mobil dari
kotoran, baret dan lain-lain.
 Troli untuk menyimpan peralatan dan bahan praktik sementara.

Bahan:
 Radiator Coolant
 Fan Belt
 Thermostat
 Tutup Radiator
Skor Maksimum
2 1. Pemeriksaan Jumlah Air Pendingin (Cooling Level)
Nilai standar cairan pendingin mesin (engine coolant) berada di antara garis
LOW dan FULL saat mesin dingin. Jika rendah, periksa kebocoran dan
tambahkan Toyota Super Long Life Coolant atau sejenis sampai garis FULL.
2. Pemeriksaan Sistem Pendinginan Dari Kebocoran 20
a. Lepas tutup radiator.
Perhatian: Untuk mencegah bahaya luka bakar, jangan membuka tutup
radiator selama mesin dan radiator masih dalam keadaan panas. Ekspansi
panas dapat menyebabkan cairan pendingin dan uap yang panas
menyembur ke luar dari radiator.
b. Pasang radiator cap tester sepeti pada gambar di bawah.
c. Pompa sampai 122.7 kPa (1.3 kgf/cm2, 17.8 psi), kemudian periksa bahwa
tekanan tidak turun.
Petunjuk:
*Jika tekanannya turun, periksa selang, Periksa kisi-kisi radiator, selang
radiator, klem longgar, kebocoran pompa air dan lain-lain.
3. Pemeriksaan Kualitas Cairan Pendingin Mesin (Engine Coolant)
Periksa di seputar tutup radiator dan lubang pengisian radiator (filler hole) dari
deposit karat atau kerak yang berlebihan, engine coolant harus bebas dari oli.
*Jika kotor berlebihan, ganti engine coolant.
Skor Maksimum
3  Fuse E/G open circuit
 Fuse R/Fan open circuit
 Relay Open circuit/ Short circuit
 Wiring relay ke electric cooling fan Open circuit/ Short circuit
 Terminal fan 1 ECM/ECU tidak bekerja
 Kipas electric rusak
 Sensor ECT rusak 20
Skor Maksimum
4 1. Periksa fan dan generator V belt dari keausan, retak atau tanda cacat lainnya.
Jika ditemukan kerusakan apapun, ganti fan and generator V belt.
2. Periksa bahwa fan dan generator V belt bersesuaian dengan sempurna dalam
alur rusuknya (ribbed groove).
*Jika posisi fan dan generator V belt tidak sesuai alur, lakukan perbaikan
pada posisi yang benar.
3. Periksa Defleksi Fan dan Generator V Belt.
Pemeriksaan defleksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Menggunakan
Spring Scale dan Mistar Baja (Kelenturan)
1) Periksa defleksi belt dengan mendorong belt pada titik yang di indikasikan
dengan tanda panah dalam gambar. Berikan gaya tegang 98 N (10 kgf, 22.0 20
lbf) pada belt tersebut dengan spring scale.
2) Ukur defleksi dengan menggunakan mistar baja.

Item Kondisi Spesifikasi

Belt baru 11.0 sampai 12.5 mm


Belt bekas pakai 11.5 sampai 15.0 mm
Menyesuaikan belt
11.5 sampai 13.0 mm
yang telah digunakan
*Jika defleksi belt tidak sesuai spesifikasi, stel belt tersebut.
Skor Maksimum
5  Coolant/cairan pendingin mesin kurang
 Thermostat rusak/ tidak bekerja
 Kipas pendingin tidak berputar
20
 Tutup radiator/relief valve dan vacuum valve tidak bekerja
 Radiator rusak
Skor Maksimum
Total Skor Maksimum 100
Kisi-Kisi Penilaian Pengetahuan Pilihan Ganda (HOTS)
Bahan/Kelas Level Bentuk
KD Kompetensi Dasar Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
Semester Kognitif Soal
Peralatan dan Menentukan peralatan dan
perlengkapan perawatan perlengkapan perawatan Tes
C3 1
pemeliharaan sistem pemeliharaan sistem Tulis/PG
pendinginan pendinginan
Menerapkan prosedur cara
Prosedur cara perawatan Tes
C3 perawatan sistem 2
sistem pendinginan Tulis/PG
pendinginan.
Menerapkan cara Mendeteksi penyebab
perawatan sistem electric cooling fan tidak
3.4 XI/3 Kerusakan electric cooling Tes
pendinginan C4 berputar berdasarkan 3
fan Tulis/PG
electrical wiring diagram
system pendinginan.
Menyimpulkan hasil
Hasil perawatan system Tes
C4 perawatan system 4
pendinginan Tulis/PG
pendinginan
Mendiagnosis penyebab
Tes
Overheat pada mesin C4 terjadinya ovearheat pada 5
Tulis/PG
mesin mobil
Soal Pilihan Ganda :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d, dan e di depan jawaban yang
paling tepat !
1. Seorang mekanik melakukan pemeriksaan kuantitas cairan pendingin/coolant pada reservoir
tank dan radiator. Didapatkan hasil coolant pada reservoir tank di bawah garis low dan
coolant pada radiator juga tidak terlihat/sangat kurang. Berdasarkan hasil pemeriksaan ini
mekanik menyimpulkan adanya kebocoran pada system pendingin, untuk memastikan
kebocoran system pendingin maka alat yang dapat digunakan adalah ….
a. Efi Scanner/Scantool
b. Air gun
c. Tension gauge
d. Leak Detector
e. Radiatore cup tester

2. Pada saat seorang mekanik melakukan pemeriksaan defleksi fan belt dengan spring scale
dan mistar baja di dapatkan hasil 7 mm. Apabila pada buku manual nilai defleksi fan belt
bekas pakai adalah 11.5 sampai 15.0 mm, maka langkah apa yang seharusnya dilakukan
oleh mekanik ….
a. Menurunkan sekitar 5 mm penyetelan defleksi tali kipas
b. Menurunkan sekitar 4 mm penyetelan defleksi tali kipas
c. Menaikkan sekitar 2,5 mm penyetelan defleksi tali kipas
d. Menaikkan sekitar 5 mm penyetelan defleksi tali kipas
e. Mengganti fan belt dengan yang baru

3. Seorang customer membawa mobil ke bengkel dengan keluhan indicator suhu pada
dashboard menunjukkan pada suhu overheat (H) ketika mobil baru dipanaskan selama 15
menit. Setelah dilakukan pengecekan oleh mekanik ternyata tidak adanya tegangan pada
terminal + electric cooling fan ketika mesin sudah mencapai batas maksimal suhu kerja.
Penyebab tidak adanya tegangan pada electric cooling fan adalah ….
a. Fuse E/G open circuit
b. Fuseble link R/Fan open circuit
c. Relay MGC Open Circuit
d. Terminal THW dan E ECU shot circuit
e. Terminal Fan 1 ECU open circuit

4. Seorang mekanik melakukan pemeriksaan kerja tutup radiator dengan hasil pemeriksaan,
ketika mesin sudah mencapai batas suhu kerja 97ºC tidak ada air yang keluar dari tutup
radiator menuju ke reservoir tank sedangkan kondisi electric cooling fan sudah berputar.
Ketika mesin sudah dingin, selanjutnya mekanik melakukan pemeriksaan tutup radiator
dengan radiator cup tester dengan hasil 1.2 kgf/cm2 . Dari kedua hasil pemeriksaan ini dapat
disimpulkan adalah …..
a. Tekanan kerja tutup radiator masih sesuai standar dan tutup radiator masih layak pakai
b. Tekanan kerja tutup radiator terlalu rendah dan tutup radiator harus diganti
c. Tekanan kerja tutup radiator terlalu rendah dan tutup radiator cukup dibersihkan dari
karat
d. Tekanan kerja tutup radiator terlalu tinggi dan tutup radiator harus diganti
e. Tekanan kerja tutup radiator terlalu tinggi dan tutup radiator bisa di stel pada relief
valve
5. Seorang mekanik melakukan pemeriksaan mesin mobil yang mengalami gejala-gejala
overheat, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil jumlah coolant sesuai standar,
tutup radiator dalam kondisi bagus dan electric cooling fan juga bekerja. Dari hasil
pemeriksaan ini penyebab mesin mengalami gejala overheat adalah ….
a. Sirip-sirip pendingin condenser tertutup kotoran dan rusak
b. Electric cooling fan condenser tidak berputar
c. Fuse E/G Open Circuit
d. Thermostat selalu dalam kondisi terbuka dan tidak terpengaruh oleh perubahan
temperature mesin
e. Thermostat selalu dalam kondisi tertutup dan tidak terpengaruh oleh perubahan
temperature mesin.

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :

NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL
Benar Benar
1 Jawaban : 20 0
2 Jawaban : 20 0
3 Jawaban : 20 0
4 Jawaban : 20 0
5 Jawaban : 20 0
Total Skor maksimum 100 0
Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD Pembelajaran ke 1

Mendiagnosis Kerusakan
Sistem Pendinginan

Disusun Oleh :
Ahmad Albi, S.Pd.

Kelompok :

1. ………………….
2. ………………….
3. ………………….
4. ………………….
5. ………………….
6. ………………….
Mendiagnosis Penyebab
Terjadinya Ovearheat
Pada Mesin Mobil

Kompetensi Dasar (KD)

3.3 Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan


4.3 Merawat berkala sistem pendinginan

Tujuan Pembelajaran

3.6 Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan


1. Dengan berdiskusi bersama kelompoknya dan bimbingan pendidik,
peserta didik mampu mendiagnosis penyebab terjadinya ovearheat
pada mesin mobil
2. Dengan membaca buku non teks, berdiskusi bersama kelompoknya
dan bimbingan pendidik, peserta didik mampu menyimpulkan
penyebab terjadinya ovearheat pada mesin mobil

Petunjuk LKPD

1. Galilah informasi dari video pembelajaran, Buku Pedoman Perbaikan Mesin


Daihatsu Xenia dan dari sumber informasi lain yang relevan (Kata kunci : Sistem
Pendinginan atau Cooling System)
2. Baca tujuan pelajaran yang akan dicapai
3. Baca setiap instruksi yang ada pada LKPD, jika ada yang tidak dipahami silahkan
tanyakan kepada pendidik
4. Diskusikan setiap permasalahan yang ada dalam LKPD dengan teman
kelompokmu
Orientasi Masalah

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Adapun masalah yang
sering terjadi pada system pendinginan sebagai berikut:

1. Radiatore bocor
2. Tutup radiator rusak
3. Electric cooling fan tidak berputar
4. Water pump rusak
5. Terdapat angin pada sirkulasi cairan pendingin/coolant mesin
6. Gasket bocor
A. ALAT DAN BAHAN
1. Unit Engine Stand Daihatsu Xenia
2. Unit Mobil Daihatsu Xenia
3. Buku Pedoman Perbaikan Daihatsu Xenia atau GSIC Avanza

B. KESELAMATAN KERJA
1. Jangan membuka tutup radiator ketika suhu mesin sudah panas
2. Gunakan alat pengaman diri ketika praktikum

C. LANGKAH KERJA
No. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEAT PADA MESIN
A Radiator Bocor
Hasil Diagnosis:

1.

No. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEAT PADA MESIN


B Tutup radiator rusak
Hasil Diagnosis:

1.

No. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEAT PADA MESIN


C Electric cooling fan tidak berputar
Hasil Diagnosis:

1.

No. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEAT PADA MESIN


D Water pump rusak
Hasil Diagnosis:

1.
No. PENYEBAB TERJADINYA OVERHEAT PADA MESIN
E Terdapat angin pada sirkulasi cairan pendingin/coolant mesin
Hasil Diagnosis:

1.

KESIMPULAN
2022
BAHAN AJAR KELAS XI SMK
SISTEM PENDINGINAN

Ahmad Albi, S.Pd


201699691965
BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan


Kelas : XI (sebelas)
KD : 3.3 Menerapkan cara perawatan sistem pendinginan
4.3 Merawat berkala sistem pendinginan

A. Fungsi Sistem Pendingin


1. Fungsi Sistem Pendingin
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran
dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan
dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan
efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi,
sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material
disekitar ruang bakar.
Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil
pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya
sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai
efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan,
keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperature yang sangat tinggi. Temperatur
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia
sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak
terlalu menuntungkan dalam proses kerja mesin.Sistem pendinginan digunakan agar
temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.

Sistem Pendinginan Mesin Sangat diperlukan Menurut neraca panas, pada


motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen hasil pembakaran bakar yang dapat
diubah menjadi energi mekanik. Sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang
(kira-kira 34 persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya akan
melalui kerugian pemompaan dan gesekan.

Gambar 1. Neraca panas pada mesin


Berdasarkan neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi
penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32
persen. Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating)
dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan
aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi
(300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang
bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih
besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat
dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan
tersebut.
d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik
sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak
akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick).
Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak
akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan
(knocking). Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a) Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan
bakar m,enjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak
sempurna.
b) Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap
putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
c) Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan
tekanan
d) Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu
kira-kira 50 ºC.

2. Macam-macam sistem pendingin


Berikut ini macam-macam sistem pendingin :
a. Sistem pendingin udara
Udara pengapian

Gambar 2. Sistem pendingin udara


Dalam sistem ini, Panas yang ditimbulkan oleh mesin/motor dipindahkan ke
dinding silinder dan melalui sirip-sirp menuju ke udara luar. Untuk meningkatkan
efisiensi pendinginan, maka permukaan bidang pendinginan diperluas melalui
konstruksi sirip-sirip.

Penggunaan Sistem Pendinginan Udara


 Kebanyakan sepeda motor, motor-motor unit kecil.
 Mesin VW lama, Deutch Diesel.

Sifat yang menonjol


 Konstruksi mesin sederhana
 Suara motor keras akibat getaran sirip-sirip karenan hembusan angin
 Pendinginan tidak merata, bagian yang langsung terkena angin/udara
mendapat pendinginan yang lebih
 Jarang ada gangguan dan perawatan ringan.

b. Sistem pendingin air


Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas
ke udara.

Gambar 3. Sistem pendingin air

Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk


melepaskan panas ke udara.
B. Mengidentifikasi Komponen-Komponen Sistem Pendingin

1
5
7
2
8
Keterangan :
1. Water jacket
2. Slang radiator bagian atas
3. Slang radiator bagian
bawah
4. Radiator
5. Thermostat
6. Pompa air
7. Kipas (fan)
9 8. Tutup radiator
9. recervoir
6 4
3

Gambar 4. Sistem pendingin air

Bagian-bagian Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya yang perlu


dipelihara/servis
1. Water jacket (kantong air)

Sebagai tempat peredaran air di dalam


motor, akan dialirkan ke tempat yang
memerlukan pendinginan (blok motor dan
kepala silinder)

Gambar 5. Water jacket

2. Radiator

Gambar 5. Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang
panas air ke udara melalui sisrip-sirip pendinginnya. Konstruksi radiator dapat dilihat
pada gambar 8. Konstruksi radiator terdiri dari:
a) Tangki atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki
atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran masuk dari
mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan
untuk mengalirkan kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh
ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan
agak keujung tangki atas.
b) Inti radiator (radiator core)
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air lebih
rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk mengalirka air
dari tangki atas ke tangki bawah dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas
air dalam pipa-pipa air. Udara juga dialirkan diantara sirip-sirip pendingin agar
pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar
pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti radiator
tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya.
c) Tangki bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti
radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki bawah
juga dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air dan saluran
pembuangan untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan
melepas radiator.

3. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam sistem pendinginan.
Pada temperatur kerja, air sistem pendinginan bertekanan 80-120 kPa (0.8-1.2bar).
Dengan tekanan air melebihi tekanan atmosfir, lebih 80-120kPa (0.8-1.2bar), maka titik
didih air pendingin dapat naik mencapai 120 derajat Celcius, maka sistem pendinginan
menjadi lebih aman, karena air tidak cepat mendidih.

Gambar 6. Tutup radiator

Cara kerja katup-katup pada tutup radiator adalah sebagai berikut:


Pada saat mesin dihidupkan suhu air pendingin segera naik dan akan
menyebabkan kenikan volume air sehingga cenderung keluar saluran pengisian
radiator. Keluarnya air tersebut ditahan oleh katup pengatur tekanan sehinggatekanan
naik. Kenaikan tekanan akan menaikkan titik didih air yang berarti mempertahankan
air pendingin dalam sistem. Bila kenaikan suhu sedemikian rupa sehingga
menyebabkan kenaikan volume air yang berlebihan, tekanan air akan melebihi tekanan
yang diperlukan dalam sistem. Karenya air akan mendesak katup pengatur tekanan
untuk membuka dan air akan keluar melalui katup ini ke pipa pembuangan. (Gambar
7).

Gambar 7a. Gambar 7b.

Pada saat suhu air pendingin turun akan terjadi penurunan volume, yang akan
menyebabkan terjadinya kevakuman dalam sistem yang selanjutnya akan membuka
katup vakum sehingga dalam sistem tidak terjadi kevakuman lagi (Gambar 7b). Sistem
yang menggunakan tangki reservoir, kevakuman akan diisi oleh air sehingga air dalam
sistem akan tetap. Bila sistem tidak menggunakan tangki reservoir maka yang masuk
adalah udara.

4. Pompa Air
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan airpendingin dengan jalan
membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa.
Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa air ini digerakkan
oleh mesin dengan bantuan tali kipas (“V” belt) dan puli dengan perbandingan putaran
antara pompa air dengan mesin sekitar 0,9 sampai 1,3. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengalirkan air pendingin sesuai dengan operasi mesin (Gambar 8)

Gambar 8. Pompa air


5. Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang
terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. Kipas pendingin
dapat berupa kipas pendingin biasa (yang diputarkan oleh mesin) atau kipas pendingin
listrik. Kipas pendingin biasa digerakkan oleh putaran puli poros engkol. Poros kipas
biasa sama dengan poros pompa air sehingga putaran kipas sama dengan putaran
pompa. Pada kipas pendingin listrik digerakkan oleh motor listrik akan menghasilkan
efisiensi pendinginan yang lebih baik (terutama pada kecepatan rendah dan beban berat)
dan membantu pemanasan awalair pendingin yang lebih cepat, penggunaan bahan
bakar yang lebih hemat, dan mengurangi suara berisik (Gambar 8).

Gambar 9. Kipas Radiator

Bila suhu air pendingin dibawah 83 ºC temperature switch ON dan relay


berhubungan dengan masa. Fan relay coil terbuka dan motor tidak bekerja. Bila suhu
air pendingin di atas 83 ºC, temperature switch akan OFF dan sirkuit relay ke masa
terputus. Fan relay tidak bekerja, maka kontak poin merapat dan kipas mulai bekerja.

6. Katup Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat
suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke radiator pada saat suhu
mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat biasanya dipasang pada saluran air
keluar dari mesin ke radiator yang dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup
saluran bila mesin dalan keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.
Ada 2 tipe termostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan termostat yang
digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe wax ada yang menggunakan
katup by pass dan tidak menggunakan katup by pass. Cara kerja katup termostat adalah
sebagai berikut:
Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin ke
radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air pendingin naik
sekitar 80 sampai dengan 100 derajat Celcius maka lilin akan memuai dan menekan
karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros
tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup
untuk membuka.
Gambar 10. Thermostart

Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat
tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal
dengan saluran pintas (by pass). Lihat gambar 10.

Gambar 11. Katup by pass

7. Recervoir Tank
Tangki reservoir berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi
kenaikan tekanan air karean suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap.
Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman maka air dalam tangki reservoir
akan diisap kembali ke dalam radiator.

Gambar 11. Recervoir Tank


8. Selang-selang air
Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya

Gambar 12. Slang-slang air

C. Cara Kerja Sistem Pendingin


1. Mesin/Motor Dingin Sampai Temperatur Kerja
Mesin/motor dihidupkan, maka terjadi proses pembakaran di dalam silinder
yang berulang-ulang, temperatur mesin dan air pendingin semakin meningkat.
Bersamaan dengan itu, pompa air berputar, maka terjadi sirkulasi air hanya di dalam
rongga blok motor dan kepala silinder. Air tidak dapat bersirkulasi melewati radiator,
karena termostat masih tertutup. Oleh karena sirkulasi air hanya di dalam mesin/motor
dan air tidak didinginkan radiaitor, maka mesin/motor dan air menjadi cepat panas,
cepat mencapai temperatur kerja (80°C s.d 1000 C).

Gambar 13. Mesin/Motor Dingin Sampai Temperatur Kerja

Mesin/Motor Pada Temperatur Kerja


Setelah mesin/motor mencapai temperatur kerja, maka termostat membuka,
sehingga sirkulasi air tidak hanya di dalam mesin, tetapi melewati termostat, slang
bagian atas, radiator, slang bagian bawah, pompa air dan ke dalam mesin, termostat
dan seterusnya. Akibatnya panas air pada radiator akan berpindah ke sirip-sirip
radiator dan terus berpindah ke udara yang melewati radiator. Dengan sirkulasi air
yang terus menerus melewati radiator dan didinginkan oleh udara yang lewat,
maka temperatur air dan mesin/motor akan terjaga tidak melebihi batas panas
temperatur kerja. Kipas menjamin kecukupan aliran udara yang melewati radiator
(udara mengalir dari depan ke arah kendaraan).

Gambar 14. Mesin/Motor Pada Temperatur Kerja


D. Sistem Pendinginan (Cooling System)
1. Pemeriksaan Jumlah Air Pendingin (Cooling Level)

Reservoir Tank

FULL

LOW

Nilai standar cairan pendingin mesin (engine coolant) berada di antara garis
LOW dan FULL saat mesin dingin. Jika rendah, periksa kebocoran dan
tambahkan Toyota Super Long Life Coolant atau sejenis sampai garis FULL.

2. Pemeriksaan Sistem Pendinginan Dari Kebocoran


a. Lepas tutup radiator.
Perhatian: Untuk mencegah bahaya luka bakar, jangan membuka tutup
radiator selama mesin dan radiator masih dalam keadaan panas. Ekspansi
panas dapat menyebabkan cairan pendingin dan uap yang panas
menyembur ke luar dari radiator.
b. Pasang radiator cap tester sepeti pada gambar di bawah.
c. Pompa sampai 122.7 kPa (1.3 kgf/cm2, 17.8 psi), kemudian periksa bahwa
tekanan tidak turun.

Radiator Cap
Tester

Petunjuk:
*Jika tekanannya turun, periksa selang, Periksa kisi-kisi radiator, selang
radiator, klem longgar, kebocoran pompa air dan lain-lain.

d. Lepas radiator cap tester.


e. Pasang kembali tutup radiator.
3. Pemeriksaan Kualitas Cairan Pendingin Mesin (Engine Coolant)
Periksa di seputar tutup radiator dan lubang pengisian radiator (filler hole)
dari deposit karat atau kerak yang berlebihan, engine coolant harus bebas
dari oli. *Jika kotor berlebihan, ganti engine coolant.

4. Pemeriksaan Tutup Radiator (Radiator Cap Sub-Assembly)


a. Pada saat menggunakan radiator cap tester, miringkan alat lebih dari 30
derajat.
b. Pompalah radiator cap tester beberapa kali, dan periksa tekanan maksimum
(kecepatan pemompaan: 1 pompa per detik)

*1 Radiator Cap Tester


*2 Radiator Cap
*a 30°atau lebih

Nilai Standard:

Item Kondisi Spesifikasi


Nilai Standard 74 sampai 103 kPa (0.75 sampai 1.05
(untuk tutup baru) kgf/cm2, 10.7 sampai 14.9 psi)
Nilai Standar Minimum
59 kPa (0.6 kgf/cm2, 8.5 psi)
(tutup bekas pakai)
*Jika tekanan maksimum sistem pendingin di bawah tekanan spesifikasi
untuk nilai standar minimum, ganti tutup radiator.

c. Periksa katup vakum (Vacum Valve) beroperasi secara lembut.


d. Periksa seal karet (Rubber Packing) dari keretakan atau kerusakan lain.

Seal Karet

Katup
vakum
E. Mekanikal Mesin (Drive Belt)
Pemeriksaan Fan dan Generator V Belt
1. Periksa fan dan generator V belt dari keausan, retak atau tanda cacat lainnya.
Jika ditemukan kerusakan apapun, ganti fan and generator V belt.

Aus dan retak

2. Periksa bahwa fan dan generator V belt bersesuaian dengan sempurna dalam
alur rusuknya (ribbed groove).
*Jika posisi fan dan generator V belt tidak sesuai alur, lakukan perbaikan
pada posisi yang benar.

Benar Salah Alur

3. Periksa Defleksi Fan dan Generator V Belt.


Pemeriksaan defleksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Menggunakan Spring Scale dan Mistar Baja (Kelenturan)
1) Periksa defleksi belt dengan mendorong belt pada titik yang di
indikasikan dengan tanda panah dalam gambar. Berikan gaya tegang 98
N (10 kgf, 22.0 lbf) pada belt tersebut dengan spring scale.

Spring Scale Keterangan:


*1 Generator Pulley
*2 Water Pump Pulley
*3 No. 1 Idler Pulley
*4 Idler Pulley
*5 Cooler Compressor
*6 Crankshaft Pulley
Posisi Spring Scale

Fan & Generator Belt


2) Ukur defleksi dengan menggunakan mistar baja.
Item Kondisi Spesifikasi
Belt baru 11.0 sampai 12.5 mm
Belt bekas pakai 11.5 sampai 15.0 mm
Menyesuaikan belt yang telah
11.5 sampai 13.0 mm
digunakan
*Jika defleksi belt tidak sesuai spesifikasi, stel belt tersebut.

b. Menggunakan Belt Tension Gauge (Ketegangan)


1) Periksa defleksi belt dengan memasang belt tension gauge pada titik
yang di indikasikan dengan tanda panah dalam gambar.
Belt Tension Gauge

Keterangan:
*1 Alternator Pulley
*2 Water Pump Pulley
*3 No. 1 Idler Pulley
*4 Idler Pulley
*5 Cooler Compressor
*6 Crankshaft Pulley
Posisi Belt Tension
Gauge

2) Baca hasil pemeriksaan defleksi


Item Kondisi Spesifikasi

Belt baru 588 sampai 686 N


Belt bekas pakai 343 sampai 539 N
Menyesuaikan belt yang telah digunakan 441 sampai 539 N
*Jika defleksi belt tidak sesuai spesifikasi, stel belt tersebut.

c. Penyetelan Defleksi Drive Belt


Penyetelan Untuk tipe idler pulley less
(dengan baut penyetelan), ketegangan
diberikan dengan menggerakkan alternator Baut Penyetel

untuk memutar baut penyetelan.


 Mengencangkan baut penyetel:
defleksi Dinaikkan.
 Mengendorkan baut penyetel:
defleksi Diturunkan.
F. Rangkaian Sistem Pendinginan (Cooling Fan)
G. Lokasi Komponen Sistem Pendinginan (Cooling Fan)

H. Pemeriksaan Cooling Fan


Periksa cara kerja cooling fan pada temperatur rendah (di bawah 80°C (176°F)
1. Periksa apakah cooling fan tidak berputar ketika switch pengapian diputar ke ON
dengan switch A/C OFF. Jika cooling fan tidak berhenti berputar, periksa relay cooling
fan dan sensor temperatur cairan pendingin mesin, dan periksa pada hubungan antara
open circuits.
2. Lepaskan konektor sensor temperatur cairan pendingin mesin.
3. Periksa bahwa cooling fan berputar.
Jika cooling fan tidak berputar, periksa fuse, relay cooling fan, ECM dan cooling fan,
dan periksa dari open circuit antara relay cooling fan dan sensor temperatur cairan
pendingin mesin.
4. Hubungkan konektor sensor temperatur cairan pendingin mesin
Periksa cara kerja cooling fan pada temperatur rendah (di bawah 97.6°C (207.7°F)
1. Setelah mesin mulai panas, periksa bahwa switch A/C OFF.
2. Periksa bahwa cooling fan mulai berputar ketika temperatur cairan pendingin lebih
tinggi dari 97,6°C (208°F) dan bahwa kipas berhenti berputar ketika temperatur cairan
pendingin lebih rendah dari 95,5°C (204°F).
Petunjuk:
Temperatur coolant dideteksi oleh sensor temperatur pendingin mesin di saluran air
keluar. Bila cooling fan tidak berputar, ganti sensor temperatur cairan pendingin mesin.

Periksa Motor Cooling Fan


1. Lepaskan konektor cooling fan.
2. Hubungkan baterai dan ammeter ke konektor motor fan.
3. Periksa bahwa cooling fan berputar dengan lancar, kemudian periksa pembacaan
ammeter.
Arus standar: Kira-kira 5,2 sampai 8,2 A pada 20°C (68°F)
4. Hubungkan kembali konektor motor cooling fan.

I. Pemeriksaan Thermostat
Periksa Thermostat

Petunjuk: Thermostat adalah hampir serupa dengan temperatur pembukaan katup.

a. Periksa bahwa jiggle pin bergerak dengan lembut.


b. Celupkan dalam air, kemudian perlahan-lahan panaskan air.
c. Periksa temperatur bukaan katup.
Temperatur bukaan katup: 82,5 sampai 85,5°C (180 sampai 185°F)
Bila bukaan temperatur katup tidak dalam spesifikasi, ganti thermostat.

d. Periksa angkatan katup.


Angkatan katup: 8,5 mm (0,335 in.) atau lebih pada 97°C (207°F)
Bila angkatan katup tidak dalam spesifikasi, ganti thermostat.
e. Periksa bahwa katup menutup secara penuh saat thermostat berada pada temperatur
(di bawah 79°C (174°F)).
Bila tidak menutup, ganti thermostat.
J. Periksa Relay Fan Radiator
Periksa tahanan. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antara terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi

3-5 10 kΩ atau lebih

Di bawah 1 Ω
3-5
(Bila voltase baterai diberikan pada terminal 1 dan 2)
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti relay fan radiator.

K. Gangguan-Gangguan Pada Sistem Pendingin


Begitu pentingnya peranan system pendingin pada kendaraan sehingga perlu dijaga
kestabilan suhu kerja mesin, dapat kita bayangkan bagaimana kalau system pendingin ini
mengalami kerusakan atau gangguan. Selama mesin hidup, mesin akan terus menghasilkan
panas yang lama kelamaan panas semakin tinggi sehingga akan menjadikan kerusakan pada
komponen meisn.
Pada uraian materi kali ini saya akan membahas hal-hal yang menjadi gangguan pada system
pendingin.

1. Penyebab Oli Mesin Bercampur Air Radiator Pada Mobil


Pada waktu kita mengecek air radiator ternyata kita mendapati airnya berwarna putih
kecoklatan, kalau ini terjadi maka hal ini air bercampur dengan oli mesin, untuk mengetahui
apa penyebab oli mesin bercampur air pada kendaraan beroda empat atau kenapa oli mesin
nyampur air sehingga oli mesin kelihatan berwarna keputihan menyerupai warna susu
coklat.
Sudah barang tentu dan pada banyak kasus bila oli mesin bercampur dengan air itu
ialah merupakan efek mesin overheat atau efek dari temperatur mesin naik tidak wajar tetapi
mesin dipaksakan tetap jalan hingga mesin mati tanggapan suhu mesin terlalu panas,
sehingga selinder head atau kop mesin menjadi bengkok atau pack kop (gasket cylinder
head) mengalami kerusakan.
Di bawah ini akan saya jelaskan bagaimana cara memperbaiki bila oli mesin bercampur air
pada mesin.
Untuk perbaikan oli mesin yang sudah bercampur dengan air tergantung dari adegan
mana yang mengalami kerusakan, bila hanya gasket cylinder head yang rusak hanya perlu
mengganti gasket cylinder head. Tetapi bila yang mengalami kerusakan ialah cylinder head
menyerupai misalnya bengkok, masih mampu dilakukan dengan cara meratakan permukaan
cylinder head itu pun terbatas pada ukuran tertentu.
Karena bila adegan cylinder head yang dipangkas tersebut terlalu banyak menyerupai
halnya mesin-mesin dengan timing chain (mesin menggunakan rantai kamrat) biasanya
timbul duduk perkara gres diantaranya kamrat suara atau cover timing chain akan lebih
tinggi permukaannya dengan adegan atas cylinder head.
Hal lain penyebab oli bercampur air radiator pada kendaraan beroda empat ialah
tanggapan temperatur tinggi mesin menyebabkan cylinder head retak sehingga terjadi
kebocoran antara terusan air (water jacket) dengan terusan oli dan hal ini perlu mengganti
cylinder block baik yang gres maupun cylinder head ex singapore yang mampu dijadikan
alternatif.
Untuk cara mencegah biar tidak hingga oli mesin bercampur dengan air radiator ialah
selalu perhatikan indikator temperatur mesin ketika kita sedang membawa kendaraan beroda
empat yang terdapat dipanel spidometer.

2. Penyebab Air Radiator Mobil Selalu Berkurang


Penyebab berkurangnya air radiator ada beberapa hal yang menyebabkan air radiator selalu
berkurang dan hal yang perlu diperiksa ketika menemui coolant atau air radiator kendaraan
beroda empat selalu kurang atau bila air radiator berkurang.

o Cek tutup radiator, biasanya tekanan tutup radiator sudah melemah karena kerusakan
pada karet pada tutup radiator sehingga air radiator akan lebih cepat habis karena air
radiator cepat mengalir ke tabung air cadangan sebelum tekanan buka klep atau dengan
kata lain pressure valve terbuka sebelum tekanan pressure valve pada tutup radiator
tercapai.
o Terdapat tetesan air radiator dari slang-slang radiator atau terusan air pendingin mesin,
tetesan air ini biasanya sedikit demi sedikit keluar ketika mesin dihidupkan yang
mengambarkan terdapat kebocoran pada air radiator.
o Putaran kipas radiator lemah, untuk kipas radiator elektrik biasanya terjadi kerusakan
pada motor listrik atau motor cooling fan.

Diantara penyebab putaran kipas radiator lemah ialah :


 Carbon brush sudah mau habis atau komutator habis terkikis
 Gulungan kawat email pada motor mulai telihat hangus
 Magnet pada motor cooling fan lepas atau bergeser.
 Jika motor kipas adiator mengunakan relay pemanis (bukan relay bawaan), biasanya
skun di kaki relay kurang baik sambungannya atau kabel yang dipakai terlalu kecil
dengan indikasi kabel terasa panas.
 Jika kipas radiator menggunakan visco fan radiator, kita ambil pola saja seperti
ISUZU Panther Pick Up diesel, kemungkinan ialah cairan didalam kopling kipas
radiator terbuang keluar atau visco fan rusak menyerupai terlihat gambar dibawah
ini, putaran kipas radiator mampu ditahan menggunakan kayu atau tangan meskipun
mesin dalam kondisi berputar.

3. Terjadi kebocoran pada kompresi mesin


Penyebab biasanya hal ini mampu dilihat ketika tutup radiator dibuka sambil mesin
hidup terdapat gelembung yang tidak mau berhenti dan ketika mesin digas air radiator
terlihat menyembur keras keluar.
Kebocoran pada pack kop mesin ini tidak terlihat secara fisik, itulah sebabnya terkadang
akan membuat penasaran, kenapa air radiator cepat habis padahal tidak ada bocor tetapi
mampu dilihat dari gejala mesin terkadang mrebet, atau busi terlihat berair dan oli mesin
terlihat bercampur dengan air.
Coolant atau air radiator tidak bersirkulasi, hal ini kemungkinan tanggapan thermostat
tidak membuka ketika temperatur kerja mesin sudah tercapai, sehingga suhu mesin sudah
melewati titik didih air diatas 100 derajat celsius tetapi air radiator belum bersirkulasi,
menyerupai pola pada BMW 318i tahun 2003, hal ini mampu dilihat dari perbedaan suhu
yang jauh yang terdapat pada radiator. Gambar dibawah ini ialah gambar thermostat yang
macet karena bengkok sehingga membuat air radiator tidak bersirkulasi.

Thermostat bengkok diatas menjadi penyebab air radiator kendaraan beroda empat
bmw 318i selalu berkurang banyak setiap hari dan air radiator keluar karena air pendingin
mesin tidak bersikulasi melewati radiator karena thermostat tidak mampu membuka. Hal
lain yang berafiliasi air radiator tidak bersirkulasi ialah karena radiator tersumbat kerak-
kerak, biasanya hal ini karena umur kendaraan. Untuk duduk perkara air radiator yang selalu
berkurang, kendaraan atau kendaraan beroda empat harus segera dibawa ke bengkel
kepercayaan untuk pemeriksaan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan menyerupai
mesin macet karena overheat dan lain sebagainya.

4. Penyebab Temperatur Naik


Sebab mesin kendaraan beroda empat panas, mengetahui beberapa penyebab
temperatur kendaraan beroda empat naik atau temperatur panas mesin kendaraan beroda
empat naik diatas temperatur kerja mesin.
Pembakaran campuran materi bakar dan udara di dalam mesin menghasilkan panas, itulah
sebab kenapa mesin kendaraan beroda empat panas, panas mesin biar tidak berlebihan
diharapkan suatu sistem pendingin untuk mengatur temperatur kerja mesin,
Agar tidak terjadi kerusakan fatal pada mesin tanggapan panas berlebihan,pada
instrumen dashboard atau pada intrumen spidometer dipasang indikator temperatur mesin,
untuk mengingatkan kita biar berhentikan mesin bila indikator temperatur sudah panas atau
berkedip.
Beberapa Penyebab Temperatur Mesin Mobil Naik.
Berikut ialah beberapa hal yang mampu menjadi penyebab temperatur kendaraan beroda
empat naik :
o Kipas Radiator tidak berputar ketika temperatur kerja sudah tercapai, termasuk putaran
kipas yang kurang kencang atau pun ekstra fan mati yang menyebabkan temperature
kendaraan beroda empat naik ketika AC dinyalakan.
o Terjadi duduk perkara kerusakan pada tutup radiator.
o Air radiator tidak bersirkulasi, baik disebabkan oleh water pump tidak berputar karena
v-belt putus, radiator tersumbat ataupun thermostat mesin macet.
o Terjadi kebocoran pada sistem pendingin mesin mobil, termasuk kebocoran pada
radiator, slang radiator, slang bypass, slang buntu, kebocoran pada pompa air mesin
atau bocor pada packing cylinder head mesin.
o Oli mesin kurang dan berada dibawah garis lower pada indikator stik oli atau sirkulasi
oli mesin tersumbat.

5. Dampak atau tanggapan temperature panas kendaraan beroda empat naik.


Diatas sudah jelaskan beberapa penyebab temperatur panas kendaraan beroda empat
naik, sekarang perlu kita tahu apa dampak atau tanggapan bila temperatur panas kendaraan
beroda empat naik.
Temperatur panas kendaraan beroda empat naik diatas temperatur kerja normal mesin
mampu menyebabkan hal-hal berikut ini terjadi, diantaranya.
o Kerusakan pada mesin, mampu jadi kop silinder bengkok, piston macet, bantalan-
bantalan mesin cacat, silinder mesin cacat, hal ini akan terjadi bila mesin yang sedang
overheat dipaksa untuk jalan tanpa memperhatikan indikator temperatur naik lebih dari
1/2 atau 3/4 untuk indikator temperatur analog yang tidak dilengkapi derajat panas.
o Untuk kendaraan yang sudah berumur biasanya akan besar lengan berkuasa terhadap ac
mobil, ac kendaraan beroda empat akan kehabisan freon tanggapan panas dan tekanan
yang terlalu tinggi dalam sistem ac, bila ketika terjadi temperatur panas mesin naik
sedangkan ac kendaraan beroda empat juga dinyalakan.

Dengan memperhatikan uraian materi diatas maka dapat dirangkum sebagai


berikut :
1. Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal.
2. Komponen utama system pendingin adalah Water jacket, Slang radiator bagian atas,
Slang radiator bagian bawah, Radiator, Thermostat, Pompa air, Kipas (fan), Tutup
radiator dan recervoir.
3. Perawatan system pendinginan: pemeriksaan jumlah cairan pendingin, memeriksa
kebocoran, memeriksa tutup radiator, menyetel fan belt, pemeriksaan cooling fan
pemeriksaan thermostat dan pemeriksaan relay cooling fan.
DAFTARPUSTAKA

Toyota. “ Prosedur Servis Dasar (Periodical Maintenance) ”. PT Toyota Astra


Motor.

Toyota. 2011. “Training Manual Toyota New Step 1”. PT Toyota Astra Motor.

Toyota. 2012. “ Manual Book Toyota Avanza GSIC (K3-VE) ”. PT Toyota Astra Motor.
WR WB

A S I K
S A
U
A L
M
L ‘A

A M M U
https://www.youtube.com/watch?v=TGs2z2qKOS4
PERTEMUAN 3
https://www.youtube.com/watch?v=UmAaXxDp5ow
https://www.youtube.com/watch?v=AU_EACEyMLo
https://www.youtube.com/watch?v=SrxvB2ZKn6w
Menggunakan Pakayan Kerja dan Alat Pengaman
Menyiapkan Peralatan dan Buku Manual
PERALATAN

Radiator Cup Tester Belt Tension Gauge/Spring Scale

Multitester Digital Multi Scan


Grille Cover, Fender Cover, Seat Cover, Steering
Wheel Cover, Handle Cover dan Floor mat
Grille Cover, Fender Cover, Seat Cover, Steering
Wheel Cover, Handle Cover dan Floor mat
Teknisi yang profesional: berpenampilan rapi, bekerja secara hati-hati, bekerja bersih, rapi,
mengutamakan keselamatan kerja, persiapan sebelum bekerja, bekerja cepat, tepat waktu,
dan memeriksa hasil pekerjaan setelah selesai (^_^).
Pemeriksaan Cooling Level PERTEMUAN 3
Pemeriksaan Kebocoran Sistem Pendingin

TOYOTA AVANZA/DAIHATSU XENIA


122.7 kPa (1.3 kgf/cm2, 17.8 psi)

TOYOTA SOLUNA
118 kPa (1.2 kgf/cm2, 17.1 psi)
Pemeriksaan Tutup Radiator
Kondisi Spesifikasi
Item
(AVANZA)/DAIHATSU XENIA
74 sampai 103 kPa
Nilai Standard
(0.75 sampai 1.05 kgf/cm2),
(untuk tutup baru)
(10.7 sampai 14.9 psi)
Nilai Standar Minimum
59 kPa (0.6 kgf/cm2, 8.5 psi)
(tutup bekas pakai)

Item Kondisi Spesifikasi (SOLUNA)


93 sampai 123 kPa
Nilai Standard
(0.95 sampai 1.25 kgf/cm2),
(untuk tutup baru)
(13.5 sampai 17.8 psi)
Nilai Standar Minimum
78 kPa (0.8 kgf/cm2, 11.3 psi)
(tutup bekas pakai)
Pemeriksaan Tutup Radiator
Pemeriksaan Kondisi Drive Belt
Pemeriksaan Ketegangan Drive Belt Dengan Spring Scale

Item Kondisi Spesifikasi


Belt baru 11.0 sampai 12.5 mm
Belt bekas pakai 11.5 sampai 15.0 mm
Menyesuaikan belt yang
11.5 sampai 13.0 mm
telah digunakan
Pemeriksaan Ketegangan Drive Belt

TOYOTA SOLUNA

Item Kondisi Spesifikasi

Belt baru 540 sampai 750 N


Belt bekas pakai 400 sampai 580 N
Penyetelan Ketegangan Drive Belt

Tipe Tanpa Idler Tipe Dengan Idler


Pemeriksaan Tahanan ECT PERTEMUAN 4

Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
20°C (68°F) 2.29 sampai 2.60 kΩ
1-2
80°C (176°F) 0.302 sampai 0.327 kΩ
Kondisi Kondisi Spesifikasi
20°C (68°F) 6.4 sampai 9.4 A
Arus Standar:
*Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti cooling fan motor
Pemeriksaan Fuse E/G

Kondisi Standar Ada kontinuitas Fuse EFI


Keterangan:
Penyesuaian Kode Relay
1 = 85
2 = 86
3 = 30
5 = 87
Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
(*1) Tidak ada tegangan baterai yang Tidak ada kontinuitas
3–5
dialirkan melewati terminal 1 - 2 (10 KΩ / LebihTinggi)
Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
Berikan tegangan
Ada kontinuitas
3–5 baterai melewati
(Dibawah 1 Ω)
terminal 1 - 2
PERTEMUAN 4

DTC/READ FAULT CODE


CLEAR FAULT MEMORY
DATA STREAM
ACTUATION TEST

Video Tutorial Scantool Launch


Sistem EFI normal atau tidak ada DTC, dapat dilihat pada 2 kondisi:
*1 Pada saat awal kunci kontak ON, MIL menyala (tidak berkedip).
*2 Pada saat mesin dihidupkan, MIL akan padam.
Apabila MIL tetap menyala: Ada DTC terdeteksi oleh ECU/ECM.
1. Jumper atau hubungkan terminal 12 (EFIT) dan 4 (E) pada DLC menggunakan
service wire.
2. Kunci kontak posisi ON, dan perhatikan kedipan lampu check engine (S.
3. Jumlah kedipan lampu check engine akan abnormal, jika ada sensor dan aktuator
yang bermasalah. Kode DTC (Kedipan Lampu) dapat dilihat pada slide selanjutnya
SMK NEGERI 1 CIPANAS

Anda mungkin juga menyukai