Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah

ELEKTROMEKANIK

Dosen Pengampu: 1. Drs.Muhammad Amin, S.T., M.pd.


2. Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., MT.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

Angota 1 : ARISTA APOLUS BUKIT


Angota 2 : SAMUEL FERI CARDO LUXEN PRANATA
Angota 3 : INDAH KURNIA
Angota 4 : MARKUS NAIBAHO

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO C

FAKULTAS TEKNIK

PRODI S1 PENDIDKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan ka
runianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini
dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Elektromekanik.Dan kami ucapkan te
rima kasih kepada dosen mata kuliah kami, bapak Drs.Muhammad Amin, S.T., M.pd. dan
pak Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., MT. yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
menyelesaikan tugas Critical Book Review ini.

Semoga review ini bisa bermanfaat bagi pembaca, semoga bisa membawa dampak
positif, mendapatkan inovasi dalam dunia kependidikan, dan memberi ispirasi kepada pem
bacadan orang lain. Sudah tentu dari resensi buku ini dapat memperluas sedikit wawasan p
engetahuan tentang pemahaman keselamatan kerja,mengenai alat kerja, dan cara kerja elek
tromekani. Semoga isi buku yang kami paparkan dapat berguna bagi teman teman yang me
mbaca dan dapat dipahami dan di mergerti oleh teman teman semua.

Medan, 07 Maret 2021

(Kelompok 1)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................1
1.3 Manfaat.....................................................................................................................2
1.4 Identitas Buku...........................................................................................................2
 Buku Utama.......................................................................................................................2
 Buku Pembanding.............................................................................................................3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................4
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja...........................................................................4
2.2 Bahan kerja elektromekanik.....................................................................................6
2.3 Alat- Alat Kerja Tangan Elektromekanik........................................................................6
2.4 Alat - Alat Kerja Mesin Elektromekanik.......................................................................12
2.5 Alat ukur mekanik pada pekerjaan elektromekanik.......................................................14
2.6.Pekerjaan elektromekanik untuk komponen elektromekanik........................................15
2.7 Pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam...........................................................17
2.8 Pekerjaan elektromekanik dari bahan logam..................................................................19
2.9 Pekerjaan elektromekanik untuk komponen kelistrikan................................................21
BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU................................................................................27
3.1 Keunggulan............................................................................................................27
3.2 Kekurangan............................................................................................................27
BAB IV PENUTUP............................................................................................................28
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................28
4.2 Saran.......................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan Dasar Elektromekanik merupakan materi pelajaran Teknik Instalasi Tena
ga Listrik yang menjelaskan tentang metode dan pengenalan alat tangan kerja, salah satuny
a ialah pembuatan box panel listrik dari pelat logam. Hal yang mendasar dalam membuat b
ox panel listrik adalah metode dan alat. Sehingga untuk mencapai keberhasilan sebuah pro
duk yang dibuat, harus terselesaikan dengan tepat dan mudah digunakan. Produk yang diha
silkan ialah PDE (Pekerjaan Dasar Elektromekanik). Modul atau makalah CBR sangat berg
una bagi pembaca dalam memahami pelajaran selama kegiatan pembelajaran dikelas atau d
iluar kelas. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Modul merupakan alat atau saran
a pembelajaran yang berisi materi, metode, Batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang di
rancang secara sistematis dan menarik kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu;

1. Mengkritisi topik-topik tentang;


 Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 Bahan kerja elektromekanik
 Alat-alat kerja tangan elektromekanik
 Alat-alat kerja mesin elektromekanik
 Alat ukur mekanik pada pekerjaan elektromekanik
 Pekerjaan elektromekanik untuk komponen elektromekanik
 Pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam
 Pekerjaan elektromekanik dari bahan logam
 Pekerjaan elektromekanik untuk komponen kelistrikan
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.
3. Mengulas isi buku.
4. Memenuhi tugas mata kuliah “Elektromekanik”

1
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan CBR ini adalah;
1. Untuk menambah wawasan tentang Mata Kuliah Elektromekanik.
2. Mampu menilai kontruksi buku.
3. Meningkatkan kemampuan meringkas buku.

1.4 Identitas Buku

 Buku Utama

Judul Buku : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK


Penulis :-
Penerbit : KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
Tahun Terbit : 2013

2
 Buku Pembanding

Judul Buku : TEKNIK DASAR PENGERJAAN NON LOGAM

(Halaman 202-209)

Penulis : BAMBANG WIJANARKO,S.Pd,MT

Penerbit : KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

Tahun Terbit : 2013

3
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU/PEMBAHASAN TOPIK

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Hal yang perlu diketahui siswa pada materi ini adalah mengidentifikasi dan menget
ahui potensi yang berbahaya di tempat kerja meliputi :
 Perilaku dan sikap kerja yang aman.
Cara mencegahnya :
Area Tempat kerja :
 Mengembangkan kesadaran terhadap keamanan, kesehatan, kerja.
 Memperlakukan keamanan, kesehatan, kerja (safety) di tempat kerja.
Mengorganisir Meja Kerja :
 Peralatan dan buku manual yang anda butuhkan harus ditemapatkan dengan am
an pada saat anda melakukan pekerjaan pada meja kerja, akan membahayakan ji
ka tidak ditempatkan dengan benar dan aman tehadap anda untuk bekerja denga
n aman.
Perilaku Personal :
 Jika anda merokok, lakukan pada tempat yang sudah disediakan atau area yang
aman dan harus menggunakan asbak untuk mencegah kebakaran. Selalu meyaki
nkan bahwa api rokok sudah padam. Untuk alasan keamanan dan kesehatan pad
a kebanyakan tempat kerja, merokok dapat dilakukan di dalam gedung.
 Tindakan pemeliharaan tempat kerja.
Cara mencegahnya :
 Menjaga tempat kebersihan kerja
 Menyediakan tempat sampah
 Menyediakan tempat penyimpanan bahan
 Lingkungan kerja yang aman
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi lingkungan :
1. Temperatur
 Temperatur yang cocok di tempat kerja adalah antara 20 derajat celsius sampai
dengan 25 derajat celsius untuk orang yang sedang melakukan pekerjaan ringan.
Untuk yang sedang melakukan pekerjaan berat harus dibawah 20 derajat celsiu
s, hindari kelebihan panas pada tubuh anda
2. Cahaya
 Untuk melakukan pekerjaan yang efektif, akurat dan aman anda membutuhkan
kondisi penglihatan yang baik. Pencahayaan yang tidak baik dapat menyebabka
n kelelahan, masalah penglihatan yang berkepanjangan, ketegangan mata, sakit
4
kepala dan kecelakaan. Anda bisa tertolong dengan merealisasikan kondisi pene
rangan yang baik.
3. Kebisingan
 Suara yang tidak kita sukai disebut kebisingan (noise), tetapi ini sering sekali m
enjadi kecenderungan personal. Sebagai contoh seseorang barangkali mengangg
ap bahwa musik rock heavy-metal merupakan kebisingan (noise). Bagaimanapu
n juga ketinggian kekuatan (level) suara atau kebisingan membahayakan.
 Perlindungan personal
Anda dapat mencegah kecelakaan terhadap diri anda sendiri dengan menggunakan
pakaian yang benar dan peralatan yang sesuai dengan kondisi pekerjaan. Melindungi diri s
endiri merupakan salah satu dari pertimbangan pertama anda sebelum memulai suatu peker
jaan. Anda tidak akan selalu dapat bekerja dengan aman, tetapi anda akan bekerja dengan p
ercaya diri.
Terdapat tiga area perlindungan personal sebagai pertimbangan :
 Faktor resiko personal
 Bila bekerja dengan mesin yang berputar seperti mesin bor, anda harus meyakin
kan bahwa tidak akan terjadi sesuatu pada bagian yang bergerak.
 Pakaian pelindung.
 Pada saat tidak melakukan suatu pekejaan anda harus selalu berpakaian dengan
mode terbaru dan juga pakaian yang sesuai dengan musimnya, tetapi pada saat
anda melakukan pekerjaan pakaian anda harus aman.
 Peralatan pelindung
 Beberapa pekerjaan mempunyai potensi yang membahayakan, dan ada batasan
yang luas dengan tersedia peralatan pelindung. Peralatan ini dirancang untuk m
elindungi kepala, mata, telingga, tangan dan paru-paru anda. Apapun peralatan
pelindung yang anda gunakan akan memberikan perlindungan semaksimal mun
gkin jika jenisnya benar, dipakai dengan benar, dan kondisinya bagus.
 Menggunakan peralatan tangan dan listrik dengan aman.
Untuk setiap pekerjaan yang anda kerjakan akan menggunakan alat atau peralatan y
ang dibutuhkan sesuai dengan jenisnya. Kebanyakan peralatan tersebut sangat berbahaya, d
an akan menyebabkan cedera jika tidak digunakan dengan benar. Anda tidak semestinya m
embawa peralatan tersebut untuk suatu jaminan.
Alat dapat digeneralisasikan menjadi dua kelompok :
 Perkakas Tangan (Hand Tools).
 Perkakas tangan adalah alat yang bentuk fisiknya kecil dioperasikan dengan tan
gan (tanpa menggunakan daya listrik), seperti gergaji tangan, kikir atau pisau. Y
ang sangat kita kenal dengan perkakas tangan, dan karena dengan keakrabannya
dapat mengantarkan kita pada kelalaian/kecerobohan
 Perkakas Listrik (Power Tools).
5
 Peralatan listrik dapat menyebabkan cedera yang serius jika menggunakannya ti
dak benar. Yang diperlukan disini anda tidak hanya menggunakan perkakas listr
ik tetapi anda telah dilatih dan memiliki otoritas penggunaan.

 Pemadam kebakaran.
Kebakaran dapat membinasakan. Ini tidak hanya merusak peralatan dan bagunan, te
tapi dapat juga membunuh atau menyebabkan kesakitan dan luka bakar.
Ada beberapa cara mencegah terjadinya kebakaran:
1. Memisahkan bahan bakar
2. Memisahkan Panas
3. Memisahkan oksigen
Dengan demikian siswa dapat bekerja dengan aman ditempat kerja tanpa membahayakan d
irinya sendiri atau orang lain. Untuk mencapai pembelajaran ini siswa harus dapat :
 Mendemontrasikan latihan bekerja dengan aman.
 Mengidentifikasi dan mengetahui potensi yang berbahaya.

2.2 Bahan kerja elektromekanik

Didalam buku yang kami review dituliskan bahwa bahan kerja elektromekanik
yang digunakan yaitu plat logam
Adapun dituliskan Bahan yang digunakan dalam merakit rangka pelat logam yaitu;
1. Baja putih (bright steel).
2. Stainless steel.
3. Kuningan (brass).
4. Baja yang dilapisi seng (zinc palted steel).
5. Baja yang dilapisi krom (chromium palted steel).
6. Nilon, plastik atau fiber.

2.3 Alat- Alat Kerja Tangan Elektromekanik

Peralatan tangan yang digunakan untuk mengukur dan memberi tanda pada benda k
erja ( pelat logam) yang akan dipotong, dilipat dan dilubangi.untuk menghindari kecelakaa
n dan mencegah kerusakan peralatan atau benda kerja, kita harus mempelajari pemeliharaa
n dan penggunaan masing-masing peralatan dengan benar. peralatan tangan yang diperluka
n untuk memberi tanda pada benda kerja atau pelat logam adalah sebagai berikut
a) Mistar baja (steel ruler)
b) Penyiku (engineer square)
6
c) Penggores (hand scriber)
d) Penitik (centre punch)
e) Palu ( engineer hammer)

A. Mistar baja (steel ruler)


Mistar baja yang memakai tanda gambar atau skala seperti mister kayu atau plastik,
terbuat dari baja karena mempunyai kekuatan yang tinggi puntiran atau tekukan. Jenis baja
digunakan karena sangat sedikit muaiannya terhadap perubahan temperatur yang tidak aka
n membuat terhadap kelembaban seperti halnya kayu.
Penggunaan dan pemeliharaan mistar baja
1. Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang juga digunakan untuk membuat garis l
urus
2. Jangan dipergunakan sebagai alat untuk keperluan yang lain
3. Jangan ditulis atau digores pada tanda ukur atau skala
4. Hindarkan kerusakan pada ujungnya
5. Jagalah mistar dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar.
6. Jangan digunakan mistar yang rusak dan tidak dapat dibaca

B. Penyiku (engineer square)


Penggunaan dan pemeliharaan penyiku
1. Penyiku digunakan untuk membuat garis lurus juga digunakan untuk menguji dua sisi a
pakah sudutnya 90°
2. Jangan jatuh atau diketok kan
3. Jangan digunakan sebagai pengganti alat lain ini bukan palu
4. Jagalah penyiku dalam keadaan bersih kering dan ditempatkan dengan
5. Jangan digunakan penyiku yang rusak atau tidak siku lagi

C. Penggores (hand scriber)


Penggores adalah salah satu alat gambar dan dipergunakan untuk menarik garis-gar
is gambar pada benda kerja salah satu atau kedua ujungnya diruncingkan dan menyudut leb
ih kurang sudut 30°. bentuk alat ini bermacam-macam ada yang disambung pada suatu pe
megang dan ada pula yang tidak

Cara memberi gambar dengan penggores


1. Penggaris harus dimiringkan keluar dari penggarisnya kesalahan ke dudukan ini ak
an mengakibatkan garis yang dihasilkan akan tidak lurus

7
2. Tekanlah mistar baja atau penyiku dengan kuat pada benda kerja dan goreskan lah s
atu kali saja
3. Kedudukan penggores harus miring ke arah gerakan
Penggunaan dan pemeliharaan penggores
1. Penggaris digunakan untuk membuat garis pada logam
2. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
3. Pasanglah gabus pada ujung penggores jika tidak digunakan
4. Jangan menggunakan penggaris yang rusak atau tidak tajam
D. Penitik (centre punch)
Penitik adalah alat pemberi tanda posisi pada benda kerja peniti dibuat dari baja kar
bon tinggi
Ada dua macam penitik yaitu
1. Penitik dengan ujung bersudut 60°, panjangnya 110 mm diameter 7 mm digunakan
untuk memberi tanda pada benda kerja yang akan dibor
2. Penitik dengan ujung bersudut 90°, panjangnya 100 - 175 mm, diameter 10 mm dig
unakan untuk memberi tanda yang lebih dalam untuk pengeboran dengan diameter ya
ng lebih besar
Penggunaan dan pemeliharaan penitik
1. Pegang peniti antara ibu jari dan jari jari tangan pertama dan kedua
2. Arahkan ujung penitik pada titik pusat, atur lokasi penitikan
3. Siapkan palu besi dan arahkan tegak lurus penitik dengan jarak kira-kira 40 mm
4. Pukul penitik bila akan digunakan untuk mata bor besar maka penitikan kedua dapa
t diulang dengan peniti 90°
5. Jangan digunakan jika kepalanya berbentuk jamur
6. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
7. Jagalah peniti dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar
E. Palu
Palu yang terdiri dari pemegang kayu dan kepalanya yang keras terbuat dari baja sa
lah satu ujung permukaan kepalanya rata dan yang satunya lagi bundar
Penggunaan dan pemeliharaan palu
1. Gunakanlah permukaan ratanya untuk memukul penitik dan juga untuk alat yang la
innya
2. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
3. Jangan menggunakan palu yang permukaannya tidak rata
8
4. jangan menggunakan palu yang kepalanya longgar
5. Jagalah selalu dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar

Adapun Ruang lingkup peralatan tangan yang digunakan untuk pemasangan komponen pa
da rangka (chassis) pelat logam.. Peralatan pemasangan (fastening tools) meliputi :
a. Obeng (screwdrivers)
b. Kunci pas (spanners).
c. Alat pengeling (pop rivet gun).
d. Ragum (bench vice).
e. Tang (pliers).
f. Gergaji besi (hacksaw).

a. Obeng (screwdrivers).
Obeng (screwdrivers) digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekerup.
Obeng standar dirancang dengan ujungnya pelat untuk memasang sekerup standar dengan
kepala pelat.
Obeng (screwdrivers) jenis khusus :
1) Obeng (screwdrivers) pendek “stumpy” panjangnya kira-kira 40 mm dan lebar 5 m
m, yang dapat digunakan pada ruang terbatas.
2) Obeng listrik (electricians screwdrivers) adalah obeng standar, dengan gagangnya d
ilapisi bahan isolasi untuk menghindari hubungan pendek.
3) Obeng magnetik (magnetised screwdrivers) dapat memegang sekerup. Ini berguna
untuk memasang sekerup pada lokasi yang sukar.
4) Obeng pelat (split tip screwdrivers) ujungnya pelat dilengkapi dengan pegas dapat
memegang sekerup juga untuk memasang sekerup pada lokasi yang sukar.
5) Obeng philip (philips head screwdrivers) ujungnya berbentuk silang agar tidak terp
eleset dari kepala sekerup philip.
Bagaiman menggunakan obeng (screwdrivers) :
1) Yakinkan bahwa tangan anda dan gagang obeng kering dan bersih.
2) Pegang obeng sejajar dengan sekerup. Arahkan ujung obeng dengan tangan anda yang
lain, untuk mencegah tergelincir. Yakinkan juga bahwa tangan anda tidak akan tertus
uk oleh obeng jika tergelincir.
3) Dengan tekanan yang cukup putar tangan untuk menjaga ujung obeng pada alurnya. Pi
linlah secara mantap dan kuat. Jangan dengan tekanan yang kuat untuk sekerup kecil
karena dapat dengan mudah memotong dan mengubah bentuk kepala sekerup. Yakin
kan bahwa anda tidak miring pada saat menggunakan obeng. Benda kerja selalu dito
pang dengan penyangga yang kuat. Jangan menggunakan tangan anda untuk memeg
ang benda kerja sebab obeng bisa tergelincir dan akan melukai tangan anda.

b. Kunci pas (spanners).


Kunci pas (spanners) digunakan untuk mengencangkan dan membuka baud dan mu
r dengan memutarkannya. Ukuran kunci pas ditentukan oleh ukuran bukaan rahangnya (ja

9
ws), yang sedikit besar dari ukuran mur atau baud yang dirancang untuk memasang mur at
au baud. Ada beberapa jenis kunci pas yang terdiri dari kunci pas tetap dan dapat diatur
Ukuran kunci pas :
1) Kunci pas terbuka
2) Kunci pas tertutup (ring spanner)
3) Kunci pas kombinasi (combination spanner)
4) Kunci shok (socket wrenches)
5) Kunci pas yang dapat diatur (adjustable spanners)
Bagaimana menggunakan kunci pas :
a) Yakinkan bahwa kunci pas benar-benar sesuai dengan murnya. Kesalahan menggu
nakan kunci pas dapat tergelincir dan merusak mur atau benda kerja, selain itu dap
at juga melukai jari-jari anda.
b) Tarik kunci pas, jangan ditekan. Menekan kunci pas pasti akan melukai jari-jari an
da jika kunci pas tergelincir, atau jika tiba-tiba mur patah.
c) Tarik secara hati-hati. Panjang gagang pemegang kunci pas dirancang sesuai deng
an bukaan rahang maksimum. Anda harus menghindari pengencangan mur yang te
rlalu kuat ini kemungkinan akan mematahkan baud. (hanya dengan praktek yang a
kan anda ketahui jika menggunakan kekuatan yang benar. Tergantu kepada yang a
nda aplikasikan, dan bahan untuk membuat baud dan mur).

c. Alat pengeling (pop rivet gun).


Alat pengeling (pop rivet gun) yang dioperasikan dengan tangan, digunakan
untuk mengeling pelat logam. Salah satu kemudahan dan kecocokan alat ini untuk digunak
an pada aplikasi kelistrikan.
Bagaimana menggunakan alat pengeling (pop rivet gun) :
1) Buka pegangan alat pengeling (pop rivet gun) sampai penuh terbuka.
2) Kemudian masukan paku keling dengan kuat kedalam bagian batang alat pengelin
g (pop rivet gun), harus tergenggam dengan erat.
3) Masukan ujung paku keling kedalam lubang yang sudah dibor dan tekan paku keli
ng tersebut sampai benar-benar masuk.
4) Jepit gagang alat pengeling (pop rivet gun) dengan kuat dan paku keling akan tert
arik sampai penarik paku kelingnya putus. (kemngkinan diperlukan dua kali menj
epitkan gagang alat pengeling).
5) Buka gagang alat pengeling (pop rivet gun) dan tarik keatas untuk membuang tari
kan paku keling yang putus.
d. Ragum (bench vice).
Ragum yang digunakan untuk memejepit benda kerja yang akan dikerjakan dengan
tangan. Memenjepit benda kerja harus mudah, aman dan kuat. Jenis ragum yang digunakan
untuk perakitan komponen listrik. Pada dasarnya terdiri dari dua rahang untuk menjepit be
nda kerja.
Bagaimana menggunakan ragum :
1) Periksa ketinggian dari ragum seperti permukaan atas rahangnya dengan siku tangan a
nda. Salah satu cara untuk merealisasikan ketinggian ragum yang terpasang pada meja
kerja.
10
2) Anda harus menggunakan rahang ragum yang lunak terbuat dari kuningan, tembaga at
au alumunium jika menjepit benda kerja yang akan diselesaikan atau permukaannya lu
nak, seperti pelat alumunium. Rahang ragum yang lunak akan melindungi benda kerja
dari goresan atau bekas cengraman rahang ragum yang keras.
3) Coba genggam benda kerja tepat ditengah-tengah rahang ragum. Ini akan membantu te
rhindar dari resiko penekanan yang terlalu kuat.
4) Posisikan benda kerja hanya pada permukaan rahang ragum. Ini akan mencegah suatu
gerakan yang disebabkan oleh benda kerja yang dijepit tidak cukup kuat. Gejala posisi
yang tidak baik adalah posisi miring akan terdengar mencuit pada saat dikikir atau dip
otong.
5) Hanya menggunakan tangan anda untuk mengeraskan jepitan rahang ragum dengan ku
at. Terlalu kuat jepitan dapat merusak benda kerja dan ragum.

e. Tang (pliers).
Tang standar disebut tang kombinasi karena dapat digunakan pada berbagai
pekerjaan. Pada dasarnya terdiri dari rahang penjepit dan bagian sisi yang tajam
untuk memotong.
Bagaimana menggunakan tang kombinasi :
1) Jepit objek bulat yang kecil dengan rahang pelatnya.
2) Jepit objek bulat yang besar dengan rahang penjepit pipa. Anda harus menjepit sec
ara lunak jika menjepit permukaan benda kerja yang lunak untuk menghindari gor
esan pada benda kerja yang akan diselesaikan.
3) Gunakan rahang pemotong untuk memotong kawat yang lunak dan rahang pemoto
ng untuk kawat yang keras
f. Gergaji besi (hacksaw).
Gergaji besi (hacksaw) dapat digunakan untuk memotong batang atau tangkai
kecil seperti poros potensiometer atau saklar. Pada dasarnya gergaji besi terdiri
dari tangkai (bow) dan daun gergaji (blade).
Bagaimana menggunakan gergaji besi :
1) Untuk memulai memotong secara akurat pada garis yang telah ditandai, anda harus
menggunakan ibu jari tangan kiri agar daun gergaji tepat berada pada tanda garis.
Gerakan gergaji tangan secara pelan-pelan untuk melakukan pemotongan. Hati-hat
i dan hindari jari anda terpotong.
2) Gerakan gergaji besi dengan kedua tangan. Jaga agar gergaji lurus dan tegak. Jang
an membiarkan daun gergaji terpilin atau bergerak kearah samping. Berdiri dalam
keadaan posisi seimbang dan nyaman.
3) Mulai memotong pada bagian ujung benda kerja, dengan sudut kemiringan daun g
ergaji 100 terhadap benda kerja yang akan dipotong.
4) Menggunakan tekanan hanya pada waktu memotong ke arah depan. Lakukan pem
otongan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang daun gergaji. Tambahkan teka
nan sedikit sebagai tambahan pada gigi gergaji.

11
5) Memotong hanya kearah bawah, dengan gaya berat penuh. Anda tidak boleh mem
otong kearah samping atau kearah atas. Anda harus mengatur kembali benda kerja
bila diperlukan.
6) Kurangi tekanan dan kecepatang memotong bila pemotongan hampir selesai. Jika
perlu pegang bagian dari benda kerja yang terpotong

2.4 Alat - Alat Kerja Mesin Elektromekanik


Jenis pekerjaan mekanik elektro memerlukan peralatan mesin yang sering digunaka
n sebagai alat utama proses penyelesaian suatu pekerjaan, pekerjaan tersebut antara lain pe
ngeboran, penggergajian, pemotongan dan pelipatan.
a) Mesin pemotong plat logam (Guilotine)
Mesin pemotong plat logam (Guilotine) dipergunakan untuk memotong plat logam
tipis (ukuran ketebalan kira-kira 3 mm). Pada dasarnya mesin ini terdiri dari pisau pemoton
g meja pengantar dan penggerak pisau pemotong yang dioperasikan dengan kaki. Mesin
pemotong ini mempunyai prinsip kerja mesin yaitu bila penggerak pisau pemotong digerak
kan atau diinjakkan, pisau memotong akan bergerak ke bawah maka pisau memotong akan
meluncur pada meja penghantar sehingga pelat logam yang terletak di antaranya akan terpo
tong.
Cara memotong pelat logam
1. Letakkan pelat logam pada meja penghantar mesin pemotong
2. Posisi pelat logam harus benar-benar sejajar dengan sisi penghantar yang berada di
sisi kanan mesin pemotong
3. Perhatikan tanda garis pada benda kerja yang akan dipotong dari atas pisau mesin p
emotong dan sisi yang akan dipotong pada meja penghantar
4. Periksa bahwa orang lain yang berada di sekitar mesin pemotong dalam keadaan a
man
5. Tekan penggerak pisau mesin potong dengan kuat
6. Bagian pelat logam yang terpotong akan jatuh dibelakang mesin pemotong
7. Kembalikan penggerak pisau mesin pemotong ke posisi semula
b) Mesin Bor
Mesin bor adalah merupakan suatu alat pembuat lubang, alur atau bisa untuk peluas
an dan penghalusan suatu lubang yang efisien. Sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini
dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. Hal-hal y
ang perlu diperhatikan didalam pekerjaan mengebor atau perluasan lubang benda kerja den
gan mesin bor yakni : kelengkapan mesin bor (missal: ragum bor, kunci rahang bor, pengu
kur diameter mata bor, dan lain-lain); pelumasan; jenis bahan yang akan dibor; arah putara
n dan kecepatan putaran mesin bor; dan pencegahan kecelakaan.
Ada dua macam tipe mesin bor yang digunakan pada pekerjaan mekanik elektro.
1. Mesin bor  listrik tangan (pistol), digunakan untuk pengerjaan benda kerja relativ
e ringan atau dengan ketebalan tipis.
2. Mesin bor tetap, digunakan untuk pengerjaan benda kerja yang relatif lebih berat.
Untuk jenis mesin bor ini dapat dibedakan menjadi beberapa tipe mesin bor, antara
lain: mesin bor meja, mesin bor tiang, mesin bor tegak, mesin bor radial, mesin bor horizon
tal jenis meja, mesin bor berporos majemuk dan mesin bor koordinat.

12
Jenis-jenis mata bor pada proses pengeboran adalah sebagai berikut:
1) Bor senter (untuk pahat lubang)
2) Bor spiral dua alur (bor spiral dengan saluran pendingin)
3) Bor ujung rata
4) Bor alur (bor spiral bertingkat)
5) Peluas standar (bor kontersing)
6) Peluas ujung (bor mahkota)

c) Mesin Pelubang pelat logam (Punching)


Membuat lubang dengan alat bantu pelubang logam adalah salah satu alternatif disa
mping pengeboran pada pelat logam. Adapun keuntungan dari membuat lubang dengan ala
t bantu pelubang bola logam yaitu hasilnya rapi dan akurat dan memiliki kekurangan ukura
n lubang tidak dapat diatur dikarenakan sudah ditentukan sesuai dengan pisau pemotong ny
a. Pengoperasian punching sangat sederhana dengan mengencangkan baut penarik pisau pe
motong akan bergerak masuk ke dalam penahan atau landasan sehingga memotong pelat lo
gam dimana pisau pemotong yang mempunyai ukuran diameter yang berbeda-beda.
Membuat lubang dengan punching sheet metal
1. Pelat Logam di bor untuk lubang baut penarik pisau pemotong
2. Bor pelat logam yang akan di lubangi sesuai dengan diameter baut penarik pisau pe
motong
3. Pisahkan pisau pemotong dan penahan atau landasan dari baut penarik pisau pemot
ong
4. Letakkan pelat logam di atas penahan atau landasan, kemudian pasang baut penarik
pisau pemotong., periksa kembali pemasangannya
5. Kencangkan baut penarik pisau pemotong, sehingga bergerak menjepit panahan ata
u landasan, dengan menggunakan kunci pas yang sesuai dengan kepala baut penarik p
isau pemotong
6. Bila pisau pemotong telah melalui plat besi anda akan merasakannya dan pelat besi
akan terpisah dari alat pembuat lubang

d) Kikir
Kikir dapat digunakan untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja dan juga di
gunakan untuk proses penyelesaian menghaluskan permukaan. Pada dasarnya kikir merupa
kan alat untuk memotong bahan yang lunak dengan berbagai jenis. Kikir juga terbagi dala
m berbagai bentuk seperti kikir segitiga, kikir segiempat, kikir bulat, kikir setengah lingkar
an, dan kikir instrumen.
Cara menggunakan kikir
1. Berdiri dalam posisi yang nyaman. genggam gagang tiker dengan salah satu tangan
anda di mana tangan yang satunya lagi mau stabilkan kikir
2. Jagalah jagalah kikir tetap rata untuk menghasilkan permukaan yang rata
3. Gerakan kikir menyilang terhadap permukaan benda kerja agak melintang dengan a
rah yang benar
4. Gunakan tekanan yang cukup untuk memotong ketika anda tekan
5. Membalikkan gerakan tekanan dengan ringan untuk mencegah tumpulnya gigi kikir
13
6. Kembangkan gerakan panjang untuk menggunakan keseluruhan permukaan kikir

e) Mesin Pelipat pelat logam (Bending sheet metal)


Mesin pelipat pelat logam digunakan untuk melipat atau menekuk plat logamyang t
erdiri dari Halley bagian atas dan bawah untuk menjepit benda kerja pelipat dapat digerakk
an sesuai dengan sudut yang diinginkan
Cara melipat dengan sudut yang benar
1. Longgarkan pegangan penjepit dan letakkan benda kerja di antara helai atas dan ba
wah mesin pelipat. Luruskan benda kerja yang akan dilipat dengan helai bagian atas
2. Jepitlah benda kerja pada posisi yang benar lalu kuncilah dengan pegangan penjepit
sampai betul-betul terjepit dengan benar
3. Gerakanlah helai pelipatnya pada posisi lipatan yang diinginkan
4. Gerakan kembali helai pelipatnya pada posisi normal
5. Longgarkanlah pegangan penjepit dan ambilah benda kerja

2.5 Alat ukur mekanik pada pekerjaan elektromekanik


Untuk peralatan ukur mekanik pada pekerjaan elektromaknetik dari berdasarkan
buku yang kami review adalah brikut ini penjelasan nya:
 Mistar baja (steel ruler).
 Penyiku (engineer square).
.
a. Mistar baja (steel ruler).
Mistar baja yang memakai tanda gambar (skala) seperti mistar kayu atau pla
stik anda sudah familier dengannya. Terbuat dari baja karena mempunyai kekuatan
yang tinggi puntiran atau tekukan. Jenis baja digunakan karena sangat sedikit 39 m
uaiannya terhadap perubahan temperatur dan tidak akan memuai terhadap kelemba
ban seperti halnya kayu. Tanda ukuran (skala) biasanya dalam milimeter yang man
a merupakan Standar Internasional (SI). Jenis peralatan dari Amerika biasanya dira
ngcang dalam ukuran inchi, mistar baja untuk pekerjaan kelistrikan yang populer di
gunakan adalah jenis standar.
Penggunaan dan pemeliharaan Mistar Baja.
 Mistar baja digunakan untuk mengukur panjang, juga digunakan untuk membu
at garis lurus.
 Jangan dipergunakan sebagai alat untuk keperluan yang lain.
 Jangan ditulisi atau digores pada tanda ukuran/skala.
 Hindarkan kerusakan pada ujungnya.
 Jagalah mistar dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar.
 Jangan digunakan mistar yang rusak dan tidak dapat dibaca. b. Penyiku (engine
er square), terdiri dari sebilah logam segi empat yang dipasang 900 pada logam s
olid yang disebut sebagai batang penyangga. Bilah logam lurus, pelat dan memili
ki ujung sejajar.
b. Penyiku

14
Penyiku digunakan untuk membuat garis lurus. Juga digunakan untuk menguji dua sisi
apakah sudutnya 900 .
Pemeliharaan penyiku
 Jangan jatuh atau diketokkan.
 Jangan digunakan sebagai pengganti alat lain (ini bukan palu).
 Jagalah penyiku dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar.
 Jangan digunakan penyiku yang rusak atau tidak siku lagi.
2.6 .Pekerjaan elektromekanik untuk komponen elektromekanik
a. Identifikasi komponen.
Suatu pekerjaan yang sangat penting sebelum anda memasang komponen pada rang
ka (chassis) pelat logam adalah pertama-tama mengidentifikasi masingmasing komponen y
ang diperlukan. Daftar komponen dan pemasangan yang diperlukan untuk masing-masing
komponen yang terdiri dari daftar bagian-bagian komponen dengan dokumen peralatan. Da
ftar komponen dan pemasangan yang pada dasarnya menggunakan komponen listrik atau e
lektronik, dirinci pada tabel dibawah ini.
Item Komponen Bagian Komponen
1. Fuse holder Mur M15, cicin penutup (washer) M15
2. Kabel daya utama dan soket Klem kabel (P clip), sekerup M3 x 20 mm, mur M3, 2 cicin
penutup (washer) pelat M3.
3. Transistor Isolasi mika, 2 sekerup M3 x 10 mm, 2 mur M3, 4 cicin penutup (washer) pel
at M3.
4. Terminal blok Sekerup M3 x 20 mm, mur M3, 2 cicin penutup (washer) pelat M3.
5. Titik pembumian (earth point) Sekerup kuningan M3 x 12 mm, mur M3, cicin penutup
(washer) star M3
6. Transformator 2 sekerup M5 x 20 mm, 2 mur M5, 4 cicin penutup (washer) pelat M5, 4
cicin penutup (washer) per M5. 132 Item Komponen Bagian Komponen
7. Toggle switch 2 mur M10, cicin penutup (washer) pelat M10.
8. Push button switch Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (washer)
pelat M10.
9. Rotary switch dan konb Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (wa
sher) pelat M10.
10. Potensiometer dan konb Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (w
asher) pelat M10.
11. Banana socket (4 mm) 2 mur M8, 2 cicin penutup (washer) pelat M8, cicin penutup (w
asher) per M8.
b. Pemasangan komponen.
Sekarang anda siap pada tahap penyelesaian, untuk pemasangan komponen pada ra
ngka (chassis) pelat logam. Pada tahap ini anda akan belajar bagaimana msing-masing kom
ponen dipasang, mencakup rincian dimana komponen yang digunakan. Sebelum anda mem
ulai : Kepala sekerup yang akan dipasang pada bagian luar rangka (chassis) pelat logam uj
ungnya harus halus untuk mencegah luka atau cidera. Sekerup kepala bulat atau tirus (coun
ter-sunk) yang akan digunakan. Ada beberapa pemeriksaan yang harus anda lakukan sebel
um memasang komponen :

15
 Periksa posisi komponen dengan benar.
 Pastikan bahwa semua peralatan yang anda gunakan dalam kondisi baik.

 Pastikan bahwa lubang yang akan dipasng komponen tidak bergerigi. Menggabung
kan bagian-bagian rangka, Jika rangka (chassis) pelat logam terdiri dari beberapa b
agian, terlebih dahulu harus digabungkan sebelum anda mulai memasang kompone
n. Dengan sekerup yang sesuai jika anda menggunakannya terhadap kedua sisi pela
t logam, selain itu anda dapat menggunakan paku keling (pop-rivet) atau sekerup se
lf-tapping. rangka (chassis) pelat logam yang terdiri dari tiga bagian. Fuse holder : J
enis fuse holder yang tersedia cara mengganti fuse dapat dilakukan dengan mudah.
Terdapat beberapa ukuran dan dilengkapi dengan mur untuk menjaga agar tetap ko
koh terhadap sekerup plastik fuse pada lubang rangka (chassis) pelat logam. Terdap
at bulat pada atau pengunci (keyway) pada sisi lainnya, untuk mencegah berputar p
ada saat dipasng. Kabel daya utama : Kabel daya utama dipasng melalui karet peny
angga kabel sebagai dudukan pada Kabel daya utama dan soket untuk mencegah ke
rusakan dan sebagai isolasi. Selanjutnya kabel diamankan dengan klem kabel yang
berbentuk P (P-clip). 135 Transistor : Ini adalah jenis biasa dari transistor. Yang me
miliki rangka logam dirancang untuk memaksimalkan didipasi panas. Jika dipasang
pada rangka (chassis) pelat logam, akan meningkatakan disipasi panas.
 Disini pada dasarnya hanya bagian penghantar panas yang menempel pada rangka
(chassis) pelat logam dan bukan bagian kelistrikannya. Untuk selanjutnya menggun
akan isolasi mika. (isolasi mika akan menghantarkan panas dengan baik, juga sebag
ai isolasi listrik).

 Tempatkan isolasi mika diantara kasing transistor dan rangka (chassis) pelat logam.

 Lumurkan kompon silikon pemindah panas, diantara isolasi mika dan rangka (chass
is) pelat logam serta dibagian bawah kasing transistor. Ini untuk membantu mengop
timalkan perpindahan panas menuju dan dari isolasi mika. Terminal blok : Termina
l blok disiapkan untuk terminasi secara mekanik dan menyambung kawat dengan c
ara yang mudah. Pembumian (earthing) : Bila menggunakan daya listrik disini perl
u pencegahan keamanan terhadap logam terbuka seperti rangka (chassis) pelat loga
m, ada pembumian. Kabel pembumian dari kabel daya listrik harus dihubungkan de
ngan aman terhadap rangka (chassis) pelat logam cara ini untuk menjamin sambung
an kelistrikan yang baik. Hubungan ke rangka (chassis) pelat logam menggunakan
mur dan baud serta teminal penyolderan (solder lug). Transformator : 137 Transfor
mator adalah salah satu komponen paling besar dan memakan tempat yang digunak
an. Anda harus memastikan bahwa terpasang dengan aman. Sebab permukaan loga
mnya sering kali dibumikan. Bagaimanapun juga untuk mempertimbangkan keama
nan jangan tertumpu pada pembumian kabel daya utama untuk rangka (chassis) pel
at logam. Cicin penutup (washer) pelat digunakan untuk menutup teminal penyolde
ran (solder lug) dan rangka transformator, digunakan ukuran baud M5 untuk mengo
kohkan kekuatan mekanik. Toggle switch : Toggle switch sering digunakan sebaga
i saklar daya (on/off) pada peralatan listri atau elektronik.

16
 Bagian sekerup pada saklar (switch) menonjol melalui lubang, yang jaraknya cukup
untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan. Push-button switch : Saklar je
nis ini sering kali digunakan sebagai komponen dibagian depan panel. Rotary switc
h dan Potensiometer : Panjang poros dari komponen ini yang standar terlalu panjan
g dan perlu dipotong. Panjang poros harus sesuai dengan knob yang akan dipasang,
knob harus bebas berputar didepan panel. 139

 Bila memotong poros potensiometer dengan gergaji besi, jepit porosnya dengan rag
um secara aman dan periksa semua keamanannya.

 Atur posisi mur sehingga bagian sekerup dari komponen tersebut menonjol melalui
lubang, sampai jaraknya cukup untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.
Banana socket : Banana socket 4 mm dirancang sesuai dengan jenis banana plug 4
mm pada dasarnya digunakan sebagai kabel penghubung. Anda dapat memilih berb
agai warna, biasanya warna merah untuk positif dan warna hitam untuk negatif atau
nol.

 Hal terpenting bahwa bagian logam dari soket diisolasi terhadap rangka (chassis) p
elat logam untuk mencegah hubung singkat.

 Pastikan bahwa cicin isolasi soket cocok dengan lubang, dan aman. 140 G

2.7 Pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam


(Diambil dari buku pembanding halaman 202-209)
 Pengertian Fiberglass
Fiberglass adalah bentuk serat kaca dari kaca cair yang sengaja ditarik agar menjadi
serat tipis yang kuat. Ini pula yang menjadi alasan mengapa fiberglass dikenal sebagai plast
ik yang diperkuat dengan serat kaca. Biasanya serat kaca diratakan menjadi lembaran, disu
sun secara acak, atau ditenun menjadi kain. Berdasarkan penggunaan fiberglass, serat kaca
dapat dibuat dari berbagai jenis kaca sebagai bahan dasar. 
Sifat fiberglass yang kuat, ringan, dan tidak mudah rapuh cukup menjelaskan meng
apa fiberglass banyak digunakan untuk bak mandi, atap, hingga kapal dan pesawat terbang.
 Jenis Fiberglass
 Fiberglass dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bahan baku
yang digunakan. Jenis fiberglass adalah sebagai berikut:
 A-glass: Disebut sebagai gelas alkali yang kebal terhadap bahan kimia. Jenis fibergl
ass ini sering digunakan untuk kaca jendela. 
 C-glass: Menawarkan tingkat ketahanan yang sangat baik, terutama dari dampak ba
han kimia. C-glass biasanya juga disebut sebagai gelas kimia. 
 E-glass: Jenis fiberglass ini disebut sebagai electrical glass atau gelas listrik yang d
apat bekerja sebagai isolator listrik dengan sangat baik.
 AE-glass: Ini merupakan jenis fiberglass yang tahan alkali.
 S-glass: Jenis kaca ini juga disebut sebagai structural glass atau kaca struktural kare
na sifat mekanisnya.

17
 Bentuk Fiberglass
 Fiberglass hadir dalam berbagai bentuk pilihan sesuai fungsi yang ingin didapatkan. Ber
ikut bentuk-bentuk fiberglass:
 Fiberglass Tape: Terbuat dari benang serat kaca yang mampu bekerja sebagai isolasi ter
mal. Bentuk fiberglass yang satu ini kerap digunakan di kapal pembungkus, saluran pip
a panas, dan sejenisnya.
 Fiberglass Cloth: Terbuat dari bahan yang relatif halus dan tersedia dalam berbagai vari
an, seperti glass fiber yarns dan glass filament. Bentuk fiberglass ini banyak digunakan
sebagai perisai panas, dan lain-lain.
 Fiberglass Rope: Tali dikepang dari benang serat kaca dan digunakan untuk keperluan p
engepakan

 Pembuatan Fiberglass
Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan fiberglass. Ada
dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan, yakni bahan dari g
ips dan bahan dari fiberglass. Masing-masing bahanmaster cetakan tersebut mempunyai ke
lebihan dan kekurangan. Pembuatan master cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dike
rjakan, dan saat pelepasan fiberglass hasil dari master cetakannya mudah dilakukan, bahka
n dapat dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun relatif l
ebih murah. Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya dapat dipakai sekali saj
a. Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang harganya lebih mahal. Di samping i
tu proses pembuatan master cetakan dan proses pelepasan fiberglass hasil dari master cetak
an lebih sulit dikerjakan. Kelebihan dari cetakan yang berbahan fiberglass adalah konstruks
inya lebih kuat/tidak mudah patah dan master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kal
i.
Tahapan proses pembuatan cetakan dengan bahan fiberglass secara teori adalah sebagai ber
ikut :
1) Membuat mal cetakan
Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat kerangka dari kayu sebagai b
ahan tulangannya, lihat sambungan-sambungannya terbuat dari kayu dan dikuatkan dengan
paku atau sekrup.
2) Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror.
Tujuan pemberian PVA atau mirror ini adalah agar cetakan dan hasil benda kerja fiberglass
nanti tidak lengket, karena PVA atau mirror ini adalah cairan yang berfungsi sebagai pelici
n agar permukaan fiberglass hasil nanti bisa licin dan halus.
3) Menyiapkan wadah
Untuk proses mencampur bahan adonan dibutuhkan suatu wadah sebagai tempat campuran
adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat.
4) Membuat adonan fiberglass

18
Dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan
ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan. Misalnya mencampur resin seju
mlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan
katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter,
maka katalisny 50 cc. Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campura
n tersebut dan pigmen atau zat pewarna. Apabila semua campuran tersebut diaduk masih te
rlalu kental, maka perlu ditambahkan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat
ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau l
ambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih
banyak.
5) Pengulasan adonan fiberglass
Langkah berikutnya adalah mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/campuran das
ar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering.
6) Pemasangan matt.
Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai denga
n kebutuhan, dan dilapisi lagi dengan adonan dasar
7) Pengulangan pengulasan adonan fiberglass.
Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepa
t serta ditunggu sampai kering.
8) Pelepasan master cetakan.
Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari malnya dan siap
digunakan sebagai cetakan fiberglass. Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat,
campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil, yaitu seki
tar 2 – 3 mm atau dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.

2.8 Pekerjaan elektromekanik dari bahan logam


 Merangkai rangka pelat logam
1. Pemasangan dilakukan untuk mengamankan komponen pada rangka (chassis) pelat loga
m. Berbagai macam perbedaan jenis, cara dan ukuran tersedia.
Komponen Aplikasi Keunggulan
a. sekerup Komponen ringan Bentuk drat (ulir)
b. baud Komponen berat Bentuk kepala bau
d
c. mur Untuk mengunci b Segiemapat, segi e
aud nam, kupu-kupu
d. Cicin penutup (wa Untuk mencegah k Pelat, per, gelomba
sher) erusakan ng
e. Self-tapping screw Menggabungkan b Tidak memerlukan
agian-bagian (chas mur

19
sis) pelat logam
f. Pop rivet Pemasangan perma Jenis pop rivet den
nen gan berbagai ukura
n lubang.

2. Ruang lingkup alat dan peralatan tangan yang digunakan bila merakit komponen pada ra
ngka (chassis) pelat logam :
Item dan bagian Aplikasi Keunggulan khusus
a. Obeng Memutarkan seker Ujung obeng stand
 Pegangan up ar dengan lebar dan
 Tangkai ketebalan berbentu
 Ujung k pelat, philip

b. Kunci pas Memutarkan baud Kunci pas terbuka,


 Tangkai dan mur ring, soket, kombin
 rahang asi dan adjustable.

c. Alat pengeling (po Menarik paku kelin Dengan penarik pa


p rivet gun) g (pop rivet) ku keling (pop rive
 gagang (handle) t)
 nose piece

d. Ragum Menggenggam ben Jangan mengencan


 rahang diam da kerja gkan terlalu keras
 rahang bergerak

e. Tang kombinasi Menjepit kompone Hindari untuk digu


 gagang n nakan pada benda
 penjepit kerja yang halus, ja
 pemotong ngan digunakan un
ruk memutar mur.
f. Gergaji besi Untuk memotong Ketegangan daun g
 tangkai ergaji dapat disesu
 daun gergaji aikan untuk pemot
ongan kasar dan ha
lus.

3. Anda akan menemui beberapa jenis komponen listrik dan elektronika yang dipasang pad
a rangka (chassis) pelat logam. Pemasangan komponen meliputi :
a. Identifikasi masing-masing komponen secara hati-hati dari daftar bagian-bagian kompon
en. Anda harus memeriksa apakah dapat digunakan dan dipasang serta jenis dan ukurannya
benar. Juga pastikan bahwa anda memiliki peralatan yang benar.

20
b. Identifikasi posisi masing-masing komponen pada rangka (chassis) pelat logam. Periksa
masing-masing lubang tidak bergerigi. Anda harus selalumeyakinkan bahwa komponen ter
pasang pada lubang rangka (chassis) pelat logam dengan benar.
c. Sebelum anda memasang masing-masing komponen pada posisinya, yakinkan bahwa ko
ndisi peralatan bagus. Perhatikan setiap intruksi tentang urutan pemasangan. Anda harus m
enggunakan peralatan secara benar dan aman, selalu berhati-hati jangan merusak benda ker
ja.
Prosedur :
1. Pasang masing-masing komponen pada rangka (chassis) pelat logam dengan memperhat
ikan hal-hal berikut :
 Yakinkan bahwa lubang pelat logam bebas dari gergigi atau kasar.
 Rakit masing-masing komponen dengan urutan yang telah anda tentukan.
 Hati-hatilah untuk menghindari rusaknya permukan pelat logam.
 Gunakan peralatan dengan benar.
 Terapkan semua tindakan keamanan.
2. Rakit bagian-bagian rangka (chassis) pelat logam seperti yang ditunjukan pada gambar.

Yakinkan bahwa lubang sekerup rangka (chassis) pelat logam sejajar.


Gunakan Self-tapping screw untuk melindungi penutup.

2.9 Pekerjaan elektromekanik untuk komponen kelistrikan


 Teknik pemasangan komponen listrik
a. Identifikasi komponen.
Suatu pekerjaan yang sangat penting sebelum anda memasang komponen pada rang
ka (chassis) pelat logam adalah pertama-tama mengidentifikasi masing-masing komponen
yang diperlukan. Daftar komponen dan pemasangan yang diperlukan untuk masing-masing
komponen yang terdiri dari daftar bagian-bagian komponen dengan dokumen peralatan. Da
ftar komponen dan pemasangan yang pada dasarnya menggunakan komponen listrik atau e
lektronik, dirinci pada tabel dibawah ini

Item Komponen Bagian Komponen


1. Fuse holder Mur M15, cicin penutup (w
21
asher) M15
2. Kabel daya utama dan soket Klem kabel (P clip), sekeru
p M3 x 20 mm, mur M3, 2
cicin penutup (washer) pela
t M3.
3. Transistor Isolasi mika, 2 sekerup M3
x 10 mm, 2 mur M3, 4 cicin
penutup (washer) pelat M3.
4. Terminal blok Sekerup M3 x 20 mm, mur
M3, 2 cicin penutup (washe
r) pelat M3.
5. Titik pembumian (earth poi Sekerup kuningan M3 x 12
nt) mm, mur M3, cicin penutup
(washer) star M3
6. Transformator 2 sekerup M5 x 20 mm, 2
mur M5, 4 cicin penutup (w
asher) pelat M5, 4 cicin pen
utup (washer) per M5.

Item Komponen Bagian Komponen


7. Toggle switch 2 mur M10, cicin penutup
(washer) pelat M10.
8. Push button switch Mur M10, cicin penutup (w
asher) per M10, 2 cicin pen
utup (washer) pelat M10.
9. Rotary switch dan konb Mur M10, cicin penutup (w
asher) per M10, 2 cicin pen
utup (washer) pelat M10.
10. Potensiometer dan konb Mur M10, cicin penutup (w
asher) per M10, 2 cicin pen
utup (washer) pelat M10.
11. Banana socket (4 mm) 2 mur M8, 2 cicin penutup
(washer) pelat M8, cicin pe
nutup (washer) per M8.

b. Pemasangan komponen.
Sekarang anda siap pada tahap penyelesaian, untuk pemasangan komponen pada rangka (c
hassis) pelat logam. Pada tahap ini anda akan belajar bagaimana msing-masing komponen
dipasang, mencakup rincian dimana komponen yang digunakan.
Sebelum anda memulai :
Kepala sekrup yang akan dipasang pada bagian luar rangka (chassis) pelat logam ujungnya
harus halus untuk mencegah luka atau cidera. Sekerup kepala bulat atau tirus (counter-sun
k) yang akan digunakan. Ada beberapa pemeriksaan yang harus anda lakukan sebelum me
masang komponen :

22
 Periksa posisi komponen dengan benar.
 Pastikan bahwa semua peralatan yang anda gunakan dalam kondisi baik.
 Pastikan bahwa lubang yang akan dipasng komponen tidak bergerigi.
Menggabungkan bagian-bagian rangka :

 Kabel daya utama :


Kabel daya utama dipasng melalui karet penyangga kabel sebagai dudukan pada Kabel day
a utama dan soket untuk mencegah kerusakan dan sebagai isolasi. Selanjutnya kabel diama
nkan dengan klem kabel yang berbentuk P (P-clip).

 Transistor :
Ini adalah jenis biasa dari transistor. Yang memiliki rangka logam dirancang untuk memak
simalkan didipasi panas. Jika dipasang pada rangka (chassis) pelat logam, akan meningkata
kan disipasi panas.

 Tempatkan isolasi mika diantara kasing transistor dan rangka (chassis) pelat logam.
23
 Lumurkan kompon silikon pemindah panas, diantara isolasi mika dan rangka (chass
is) pelat logam serta dibagian bawah kasing transistor. Ini untuk membantu mengop
timalkan perpindahan panas menuju dan dari isolasi mika.
 Terminal blok :
Terminal blok disiapkan untuk terminasi secara mekanik dan menyambung kawat dengan c
ara yang mudah.

 Pembumian (earthing) :

Bila menggunakan daya listrik disini perlu pencegahan keamanan terhadap logam terbuka
seperti rangka (chassis) pelat logam, ada pembumian. Kabel pembumian dari kabel daya lis
trik harus dihubungkan dengan aman terhadap rangka (chassis) pelat logam cara ini untuk
menjamin sambungan kelistrikan yang baik. Hubungan ke rangka (chassis) pelat logam me
nggunakan mur dan baud serta teminal penyolderan (solder lug).
 Transformator :
Transformator adalah salah satu komponen paling besar dan memakan tempat yang diguna
kan. Anda harus memastikan bahwa terpasang dengan aman. Sebab permukaan logamnya s
ering kali dibumikan. Bagaimanapun juga untuk mempertimbangkan keamanan jangan tert
umpu pada pembumian kabel daya utama untuk rangka (chassis) pelat logam. Cicin penutu
p (washer) pelat digunakan untuk menutup teminal penyolderan (solder lug) dan rangka tra
nsformator, digunakan ukuran baud M5 untuk mengokohkan kekuatan mekanik.

24
 Toggle switch :
 Toggle switch sering digunakan sebagai saklar daya (on/off) pada peralatan listri at
au elektronik.
 Bagian sekerup pada saklar (switch) menonjol melalui lubang, yang jaraknya cukup
untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.

 Push-button switch :
Saklar jenis ini sering kali digunakan sebagai komponen dibagian depan panel. Urutan pera
kitannya seperti yang ditunjukan pada gambar.

 Rotary switch dan Potensiometer :


Panjang poros dari komponen ini yang standar terlalu panjang dan perlu dipotong. Panjang
poros harus sesuai dengan knob yang akan dipasang, knob harus bebas berputar didepan pa
nel.
 Bila memotong poros potensiometer dengan gergaji besi, jepit porosnya dengan rag
um secara aman dan periksa semua keamanannya.

25
 Atur posisi mur sehingga bagian sekerup dari komponen tersebut menonjol melalui
lubang, sampai jaraknya cukup untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.

 Banana socket :
Banana socket 4 mm dirancang sesuai dengan jenis banana plug 4 mm pada dasarnya digu
nakan sebagai kabel penghubung. Anda dapat memilih berbagai warna, biasanya warna me
rah untuk positif dan warna hitam untuk negatif atau nol.
 Hal terpenting bahwa bagian logam dari soket diisolasi terhadap rangka (chassis) p
elat logam untuk mencegah hubung singkat.
 Pastikan bahwa cicin isolasi soket cocok dengan lubang, dan aman.

26
BAB III

PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 Keunggulan
 Buku Utama:
 Didalam buku utama terdapat rangkuman di setiap materi yang diba
has.
 Memiliki banyak gambar yang mudah dimengerti.
 Buku Pembanding:
 Buku disajikan penuh format warna dengan pendekatan pedagogik y
ang variatif, menarik dan tidak membosankan.
 Dilengkapi contoh-contoh aplikasi dan setiap contoh memiliki masal
ah terkait dengan kunci jawaban.

3.2 Kekurangan
 Buku Utama:
 Identitas buku kurang diketahui.
 Penyusunan kalimat kurang rapi.
 Kurang variatif sehingga membuat pembacanya mudah bosan.
 Buku Pembanding:
 Pemilihan font katanya terlalu kecil sehingga membuat mata pembac
a menjadi jenuh.

27
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang kami review, kami menyimpulkan bahwa buku utama yai
tu buku Pekerjaan Dasar Elektromekanik kajian materi sudah yang dibahas cukup leng
kap dan menyeluruh mengenai Pekerjaan Dasar Elektromekanik tetapi masih ada kekur
angan dari beberapa topik yang tidak dijelaskan secara rinci seperti yang kami sudah se
butkan dalam kekurangan dan kelebihan buku. Adapun buku pembanding yaitu Teknik
Dasar Pengerjaan Non Logam sebagai pembanding bagi buku utama kajian materinya
pada buku ini melengkapin materi yang kurang dirincikan pada buku utama, buku ini ju
ga memiliki kelebihan dan kekurangan tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama
yaitu bagaimana pembaca mengerti mengenai Pekerjaan Dasar Elektromekanik.

4.2 Saran
Kami mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical Book Review ini m
asih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami mili
ki, oleh karena itu kami sangat mengharapkan rekomendasi saran ataupun kritikan yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas kami ini agar dalam pembuatan tug
as yang sama kedepannya jauh lebih baik terima kasih

28

Anda mungkin juga menyukai