ELEKTROMEKANIK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan ka
runianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini
dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Elektromekanik.Dan kami ucapkan te
rima kasih kepada dosen mata kuliah kami, bapak Drs.Muhammad Amin, S.T., M.pd. dan
pak Bakti Dwi Waluyo, S.Pd., MT. yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
menyelesaikan tugas Critical Book Review ini.
Semoga review ini bisa bermanfaat bagi pembaca, semoga bisa membawa dampak
positif, mendapatkan inovasi dalam dunia kependidikan, dan memberi ispirasi kepada pem
bacadan orang lain. Sudah tentu dari resensi buku ini dapat memperluas sedikit wawasan p
engetahuan tentang pemahaman keselamatan kerja,mengenai alat kerja, dan cara kerja elek
tromekani. Semoga isi buku yang kami paparkan dapat berguna bagi teman teman yang me
mbaca dan dapat dipahami dan di mergerti oleh teman teman semua.
(Kelompok 1)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................1
1.3 Manfaat.....................................................................................................................2
1.4 Identitas Buku...........................................................................................................2
Buku Utama.......................................................................................................................2
Buku Pembanding.............................................................................................................3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................4
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja...........................................................................4
2.2 Bahan kerja elektromekanik.....................................................................................6
2.3 Alat- Alat Kerja Tangan Elektromekanik........................................................................6
2.4 Alat - Alat Kerja Mesin Elektromekanik.......................................................................12
2.5 Alat ukur mekanik pada pekerjaan elektromekanik.......................................................14
2.6.Pekerjaan elektromekanik untuk komponen elektromekanik........................................15
2.7 Pekerjaan elektromekanik dari bahan non logam...........................................................17
2.8 Pekerjaan elektromekanik dari bahan logam..................................................................19
2.9 Pekerjaan elektromekanik untuk komponen kelistrikan................................................21
BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU................................................................................27
3.1 Keunggulan............................................................................................................27
3.2 Kekurangan............................................................................................................27
BAB IV PENUTUP............................................................................................................28
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................28
4.2 Saran.......................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan Dasar Elektromekanik merupakan materi pelajaran Teknik Instalasi Tena
ga Listrik yang menjelaskan tentang metode dan pengenalan alat tangan kerja, salah satuny
a ialah pembuatan box panel listrik dari pelat logam. Hal yang mendasar dalam membuat b
ox panel listrik adalah metode dan alat. Sehingga untuk mencapai keberhasilan sebuah pro
duk yang dibuat, harus terselesaikan dengan tepat dan mudah digunakan. Produk yang diha
silkan ialah PDE (Pekerjaan Dasar Elektromekanik). Modul atau makalah CBR sangat berg
una bagi pembaca dalam memahami pelajaran selama kegiatan pembelajaran dikelas atau d
iluar kelas. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Modul merupakan alat atau saran
a pembelajaran yang berisi materi, metode, Batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang di
rancang secara sistematis dan menarik kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.
1.2 Tujuan
1
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan CBR ini adalah;
1. Untuk menambah wawasan tentang Mata Kuliah Elektromekanik.
2. Mampu menilai kontruksi buku.
3. Meningkatkan kemampuan meringkas buku.
Buku Utama
2
Buku Pembanding
(Halaman 202-209)
3
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU/PEMBAHASAN TOPIK
Pemadam kebakaran.
Kebakaran dapat membinasakan. Ini tidak hanya merusak peralatan dan bagunan, te
tapi dapat juga membunuh atau menyebabkan kesakitan dan luka bakar.
Ada beberapa cara mencegah terjadinya kebakaran:
1. Memisahkan bahan bakar
2. Memisahkan Panas
3. Memisahkan oksigen
Dengan demikian siswa dapat bekerja dengan aman ditempat kerja tanpa membahayakan d
irinya sendiri atau orang lain. Untuk mencapai pembelajaran ini siswa harus dapat :
Mendemontrasikan latihan bekerja dengan aman.
Mengidentifikasi dan mengetahui potensi yang berbahaya.
Didalam buku yang kami review dituliskan bahwa bahan kerja elektromekanik
yang digunakan yaitu plat logam
Adapun dituliskan Bahan yang digunakan dalam merakit rangka pelat logam yaitu;
1. Baja putih (bright steel).
2. Stainless steel.
3. Kuningan (brass).
4. Baja yang dilapisi seng (zinc palted steel).
5. Baja yang dilapisi krom (chromium palted steel).
6. Nilon, plastik atau fiber.
Peralatan tangan yang digunakan untuk mengukur dan memberi tanda pada benda k
erja ( pelat logam) yang akan dipotong, dilipat dan dilubangi.untuk menghindari kecelakaa
n dan mencegah kerusakan peralatan atau benda kerja, kita harus mempelajari pemeliharaa
n dan penggunaan masing-masing peralatan dengan benar. peralatan tangan yang diperluka
n untuk memberi tanda pada benda kerja atau pelat logam adalah sebagai berikut
a) Mistar baja (steel ruler)
b) Penyiku (engineer square)
6
c) Penggores (hand scriber)
d) Penitik (centre punch)
e) Palu ( engineer hammer)
7
2. Tekanlah mistar baja atau penyiku dengan kuat pada benda kerja dan goreskan lah s
atu kali saja
3. Kedudukan penggores harus miring ke arah gerakan
Penggunaan dan pemeliharaan penggores
1. Penggaris digunakan untuk membuat garis pada logam
2. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
3. Pasanglah gabus pada ujung penggores jika tidak digunakan
4. Jangan menggunakan penggaris yang rusak atau tidak tajam
D. Penitik (centre punch)
Penitik adalah alat pemberi tanda posisi pada benda kerja peniti dibuat dari baja kar
bon tinggi
Ada dua macam penitik yaitu
1. Penitik dengan ujung bersudut 60°, panjangnya 110 mm diameter 7 mm digunakan
untuk memberi tanda pada benda kerja yang akan dibor
2. Penitik dengan ujung bersudut 90°, panjangnya 100 - 175 mm, diameter 10 mm dig
unakan untuk memberi tanda yang lebih dalam untuk pengeboran dengan diameter ya
ng lebih besar
Penggunaan dan pemeliharaan penitik
1. Pegang peniti antara ibu jari dan jari jari tangan pertama dan kedua
2. Arahkan ujung penitik pada titik pusat, atur lokasi penitikan
3. Siapkan palu besi dan arahkan tegak lurus penitik dengan jarak kira-kira 40 mm
4. Pukul penitik bila akan digunakan untuk mata bor besar maka penitikan kedua dapa
t diulang dengan peniti 90°
5. Jangan digunakan jika kepalanya berbentuk jamur
6. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
7. Jagalah peniti dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar
E. Palu
Palu yang terdiri dari pemegang kayu dan kepalanya yang keras terbuat dari baja sa
lah satu ujung permukaan kepalanya rata dan yang satunya lagi bundar
Penggunaan dan pemeliharaan palu
1. Gunakanlah permukaan ratanya untuk memukul penitik dan juga untuk alat yang la
innya
2. Jangan digunakan sebagai alat untuk keperluan lain
3. Jangan menggunakan palu yang permukaannya tidak rata
8
4. jangan menggunakan palu yang kepalanya longgar
5. Jagalah selalu dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar
Adapun Ruang lingkup peralatan tangan yang digunakan untuk pemasangan komponen pa
da rangka (chassis) pelat logam.. Peralatan pemasangan (fastening tools) meliputi :
a. Obeng (screwdrivers)
b. Kunci pas (spanners).
c. Alat pengeling (pop rivet gun).
d. Ragum (bench vice).
e. Tang (pliers).
f. Gergaji besi (hacksaw).
a. Obeng (screwdrivers).
Obeng (screwdrivers) digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekerup.
Obeng standar dirancang dengan ujungnya pelat untuk memasang sekerup standar dengan
kepala pelat.
Obeng (screwdrivers) jenis khusus :
1) Obeng (screwdrivers) pendek “stumpy” panjangnya kira-kira 40 mm dan lebar 5 m
m, yang dapat digunakan pada ruang terbatas.
2) Obeng listrik (electricians screwdrivers) adalah obeng standar, dengan gagangnya d
ilapisi bahan isolasi untuk menghindari hubungan pendek.
3) Obeng magnetik (magnetised screwdrivers) dapat memegang sekerup. Ini berguna
untuk memasang sekerup pada lokasi yang sukar.
4) Obeng pelat (split tip screwdrivers) ujungnya pelat dilengkapi dengan pegas dapat
memegang sekerup juga untuk memasang sekerup pada lokasi yang sukar.
5) Obeng philip (philips head screwdrivers) ujungnya berbentuk silang agar tidak terp
eleset dari kepala sekerup philip.
Bagaiman menggunakan obeng (screwdrivers) :
1) Yakinkan bahwa tangan anda dan gagang obeng kering dan bersih.
2) Pegang obeng sejajar dengan sekerup. Arahkan ujung obeng dengan tangan anda yang
lain, untuk mencegah tergelincir. Yakinkan juga bahwa tangan anda tidak akan tertus
uk oleh obeng jika tergelincir.
3) Dengan tekanan yang cukup putar tangan untuk menjaga ujung obeng pada alurnya. Pi
linlah secara mantap dan kuat. Jangan dengan tekanan yang kuat untuk sekerup kecil
karena dapat dengan mudah memotong dan mengubah bentuk kepala sekerup. Yakin
kan bahwa anda tidak miring pada saat menggunakan obeng. Benda kerja selalu dito
pang dengan penyangga yang kuat. Jangan menggunakan tangan anda untuk memeg
ang benda kerja sebab obeng bisa tergelincir dan akan melukai tangan anda.
9
ws), yang sedikit besar dari ukuran mur atau baud yang dirancang untuk memasang mur at
au baud. Ada beberapa jenis kunci pas yang terdiri dari kunci pas tetap dan dapat diatur
Ukuran kunci pas :
1) Kunci pas terbuka
2) Kunci pas tertutup (ring spanner)
3) Kunci pas kombinasi (combination spanner)
4) Kunci shok (socket wrenches)
5) Kunci pas yang dapat diatur (adjustable spanners)
Bagaimana menggunakan kunci pas :
a) Yakinkan bahwa kunci pas benar-benar sesuai dengan murnya. Kesalahan menggu
nakan kunci pas dapat tergelincir dan merusak mur atau benda kerja, selain itu dap
at juga melukai jari-jari anda.
b) Tarik kunci pas, jangan ditekan. Menekan kunci pas pasti akan melukai jari-jari an
da jika kunci pas tergelincir, atau jika tiba-tiba mur patah.
c) Tarik secara hati-hati. Panjang gagang pemegang kunci pas dirancang sesuai deng
an bukaan rahang maksimum. Anda harus menghindari pengencangan mur yang te
rlalu kuat ini kemungkinan akan mematahkan baud. (hanya dengan praktek yang a
kan anda ketahui jika menggunakan kekuatan yang benar. Tergantu kepada yang a
nda aplikasikan, dan bahan untuk membuat baud dan mur).
e. Tang (pliers).
Tang standar disebut tang kombinasi karena dapat digunakan pada berbagai
pekerjaan. Pada dasarnya terdiri dari rahang penjepit dan bagian sisi yang tajam
untuk memotong.
Bagaimana menggunakan tang kombinasi :
1) Jepit objek bulat yang kecil dengan rahang pelatnya.
2) Jepit objek bulat yang besar dengan rahang penjepit pipa. Anda harus menjepit sec
ara lunak jika menjepit permukaan benda kerja yang lunak untuk menghindari gor
esan pada benda kerja yang akan diselesaikan.
3) Gunakan rahang pemotong untuk memotong kawat yang lunak dan rahang pemoto
ng untuk kawat yang keras
f. Gergaji besi (hacksaw).
Gergaji besi (hacksaw) dapat digunakan untuk memotong batang atau tangkai
kecil seperti poros potensiometer atau saklar. Pada dasarnya gergaji besi terdiri
dari tangkai (bow) dan daun gergaji (blade).
Bagaimana menggunakan gergaji besi :
1) Untuk memulai memotong secara akurat pada garis yang telah ditandai, anda harus
menggunakan ibu jari tangan kiri agar daun gergaji tepat berada pada tanda garis.
Gerakan gergaji tangan secara pelan-pelan untuk melakukan pemotongan. Hati-hat
i dan hindari jari anda terpotong.
2) Gerakan gergaji besi dengan kedua tangan. Jaga agar gergaji lurus dan tegak. Jang
an membiarkan daun gergaji terpilin atau bergerak kearah samping. Berdiri dalam
keadaan posisi seimbang dan nyaman.
3) Mulai memotong pada bagian ujung benda kerja, dengan sudut kemiringan daun g
ergaji 100 terhadap benda kerja yang akan dipotong.
4) Menggunakan tekanan hanya pada waktu memotong ke arah depan. Lakukan pem
otongan sepanjang mungkin sesuai dengan panjang daun gergaji. Tambahkan teka
nan sedikit sebagai tambahan pada gigi gergaji.
11
5) Memotong hanya kearah bawah, dengan gaya berat penuh. Anda tidak boleh mem
otong kearah samping atau kearah atas. Anda harus mengatur kembali benda kerja
bila diperlukan.
6) Kurangi tekanan dan kecepatang memotong bila pemotongan hampir selesai. Jika
perlu pegang bagian dari benda kerja yang terpotong
12
Jenis-jenis mata bor pada proses pengeboran adalah sebagai berikut:
1) Bor senter (untuk pahat lubang)
2) Bor spiral dua alur (bor spiral dengan saluran pendingin)
3) Bor ujung rata
4) Bor alur (bor spiral bertingkat)
5) Peluas standar (bor kontersing)
6) Peluas ujung (bor mahkota)
d) Kikir
Kikir dapat digunakan untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja dan juga di
gunakan untuk proses penyelesaian menghaluskan permukaan. Pada dasarnya kikir merupa
kan alat untuk memotong bahan yang lunak dengan berbagai jenis. Kikir juga terbagi dala
m berbagai bentuk seperti kikir segitiga, kikir segiempat, kikir bulat, kikir setengah lingkar
an, dan kikir instrumen.
Cara menggunakan kikir
1. Berdiri dalam posisi yang nyaman. genggam gagang tiker dengan salah satu tangan
anda di mana tangan yang satunya lagi mau stabilkan kikir
2. Jagalah jagalah kikir tetap rata untuk menghasilkan permukaan yang rata
3. Gerakan kikir menyilang terhadap permukaan benda kerja agak melintang dengan a
rah yang benar
4. Gunakan tekanan yang cukup untuk memotong ketika anda tekan
5. Membalikkan gerakan tekanan dengan ringan untuk mencegah tumpulnya gigi kikir
13
6. Kembangkan gerakan panjang untuk menggunakan keseluruhan permukaan kikir
14
Penyiku digunakan untuk membuat garis lurus. Juga digunakan untuk menguji dua sisi
apakah sudutnya 900 .
Pemeliharaan penyiku
Jangan jatuh atau diketokkan.
Jangan digunakan sebagai pengganti alat lain (ini bukan palu).
Jagalah penyiku dalam keadaan bersih, kering dan ditempatkan dengan benar.
Jangan digunakan penyiku yang rusak atau tidak siku lagi.
2.6 .Pekerjaan elektromekanik untuk komponen elektromekanik
a. Identifikasi komponen.
Suatu pekerjaan yang sangat penting sebelum anda memasang komponen pada rang
ka (chassis) pelat logam adalah pertama-tama mengidentifikasi masingmasing komponen y
ang diperlukan. Daftar komponen dan pemasangan yang diperlukan untuk masing-masing
komponen yang terdiri dari daftar bagian-bagian komponen dengan dokumen peralatan. Da
ftar komponen dan pemasangan yang pada dasarnya menggunakan komponen listrik atau e
lektronik, dirinci pada tabel dibawah ini.
Item Komponen Bagian Komponen
1. Fuse holder Mur M15, cicin penutup (washer) M15
2. Kabel daya utama dan soket Klem kabel (P clip), sekerup M3 x 20 mm, mur M3, 2 cicin
penutup (washer) pelat M3.
3. Transistor Isolasi mika, 2 sekerup M3 x 10 mm, 2 mur M3, 4 cicin penutup (washer) pel
at M3.
4. Terminal blok Sekerup M3 x 20 mm, mur M3, 2 cicin penutup (washer) pelat M3.
5. Titik pembumian (earth point) Sekerup kuningan M3 x 12 mm, mur M3, cicin penutup
(washer) star M3
6. Transformator 2 sekerup M5 x 20 mm, 2 mur M5, 4 cicin penutup (washer) pelat M5, 4
cicin penutup (washer) per M5. 132 Item Komponen Bagian Komponen
7. Toggle switch 2 mur M10, cicin penutup (washer) pelat M10.
8. Push button switch Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (washer)
pelat M10.
9. Rotary switch dan konb Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (wa
sher) pelat M10.
10. Potensiometer dan konb Mur M10, cicin penutup (washer) per M10, 2 cicin penutup (w
asher) pelat M10.
11. Banana socket (4 mm) 2 mur M8, 2 cicin penutup (washer) pelat M8, cicin penutup (w
asher) per M8.
b. Pemasangan komponen.
Sekarang anda siap pada tahap penyelesaian, untuk pemasangan komponen pada ra
ngka (chassis) pelat logam. Pada tahap ini anda akan belajar bagaimana msing-masing kom
ponen dipasang, mencakup rincian dimana komponen yang digunakan. Sebelum anda mem
ulai : Kepala sekerup yang akan dipasang pada bagian luar rangka (chassis) pelat logam uj
ungnya harus halus untuk mencegah luka atau cidera. Sekerup kepala bulat atau tirus (coun
ter-sunk) yang akan digunakan. Ada beberapa pemeriksaan yang harus anda lakukan sebel
um memasang komponen :
15
Periksa posisi komponen dengan benar.
Pastikan bahwa semua peralatan yang anda gunakan dalam kondisi baik.
Pastikan bahwa lubang yang akan dipasng komponen tidak bergerigi. Menggabung
kan bagian-bagian rangka, Jika rangka (chassis) pelat logam terdiri dari beberapa b
agian, terlebih dahulu harus digabungkan sebelum anda mulai memasang kompone
n. Dengan sekerup yang sesuai jika anda menggunakannya terhadap kedua sisi pela
t logam, selain itu anda dapat menggunakan paku keling (pop-rivet) atau sekerup se
lf-tapping. rangka (chassis) pelat logam yang terdiri dari tiga bagian. Fuse holder : J
enis fuse holder yang tersedia cara mengganti fuse dapat dilakukan dengan mudah.
Terdapat beberapa ukuran dan dilengkapi dengan mur untuk menjaga agar tetap ko
koh terhadap sekerup plastik fuse pada lubang rangka (chassis) pelat logam. Terdap
at bulat pada atau pengunci (keyway) pada sisi lainnya, untuk mencegah berputar p
ada saat dipasng. Kabel daya utama : Kabel daya utama dipasng melalui karet peny
angga kabel sebagai dudukan pada Kabel daya utama dan soket untuk mencegah ke
rusakan dan sebagai isolasi. Selanjutnya kabel diamankan dengan klem kabel yang
berbentuk P (P-clip). 135 Transistor : Ini adalah jenis biasa dari transistor. Yang me
miliki rangka logam dirancang untuk memaksimalkan didipasi panas. Jika dipasang
pada rangka (chassis) pelat logam, akan meningkatakan disipasi panas.
Disini pada dasarnya hanya bagian penghantar panas yang menempel pada rangka
(chassis) pelat logam dan bukan bagian kelistrikannya. Untuk selanjutnya menggun
akan isolasi mika. (isolasi mika akan menghantarkan panas dengan baik, juga sebag
ai isolasi listrik).
Tempatkan isolasi mika diantara kasing transistor dan rangka (chassis) pelat logam.
Lumurkan kompon silikon pemindah panas, diantara isolasi mika dan rangka (chass
is) pelat logam serta dibagian bawah kasing transistor. Ini untuk membantu mengop
timalkan perpindahan panas menuju dan dari isolasi mika. Terminal blok : Termina
l blok disiapkan untuk terminasi secara mekanik dan menyambung kawat dengan c
ara yang mudah. Pembumian (earthing) : Bila menggunakan daya listrik disini perl
u pencegahan keamanan terhadap logam terbuka seperti rangka (chassis) pelat loga
m, ada pembumian. Kabel pembumian dari kabel daya listrik harus dihubungkan de
ngan aman terhadap rangka (chassis) pelat logam cara ini untuk menjamin sambung
an kelistrikan yang baik. Hubungan ke rangka (chassis) pelat logam menggunakan
mur dan baud serta teminal penyolderan (solder lug). Transformator : 137 Transfor
mator adalah salah satu komponen paling besar dan memakan tempat yang digunak
an. Anda harus memastikan bahwa terpasang dengan aman. Sebab permukaan loga
mnya sering kali dibumikan. Bagaimanapun juga untuk mempertimbangkan keama
nan jangan tertumpu pada pembumian kabel daya utama untuk rangka (chassis) pel
at logam. Cicin penutup (washer) pelat digunakan untuk menutup teminal penyolde
ran (solder lug) dan rangka transformator, digunakan ukuran baud M5 untuk mengo
kohkan kekuatan mekanik. Toggle switch : Toggle switch sering digunakan sebaga
i saklar daya (on/off) pada peralatan listri atau elektronik.
16
Bagian sekerup pada saklar (switch) menonjol melalui lubang, yang jaraknya cukup
untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan. Push-button switch : Saklar je
nis ini sering kali digunakan sebagai komponen dibagian depan panel. Rotary switc
h dan Potensiometer : Panjang poros dari komponen ini yang standar terlalu panjan
g dan perlu dipotong. Panjang poros harus sesuai dengan knob yang akan dipasang,
knob harus bebas berputar didepan panel. 139
Bila memotong poros potensiometer dengan gergaji besi, jepit porosnya dengan rag
um secara aman dan periksa semua keamanannya.
Atur posisi mur sehingga bagian sekerup dari komponen tersebut menonjol melalui
lubang, sampai jaraknya cukup untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.
Banana socket : Banana socket 4 mm dirancang sesuai dengan jenis banana plug 4
mm pada dasarnya digunakan sebagai kabel penghubung. Anda dapat memilih berb
agai warna, biasanya warna merah untuk positif dan warna hitam untuk negatif atau
nol.
Hal terpenting bahwa bagian logam dari soket diisolasi terhadap rangka (chassis) p
elat logam untuk mencegah hubung singkat.
Pastikan bahwa cicin isolasi soket cocok dengan lubang, dan aman. 140 G
17
Bentuk Fiberglass
Fiberglass hadir dalam berbagai bentuk pilihan sesuai fungsi yang ingin didapatkan. Ber
ikut bentuk-bentuk fiberglass:
Fiberglass Tape: Terbuat dari benang serat kaca yang mampu bekerja sebagai isolasi ter
mal. Bentuk fiberglass yang satu ini kerap digunakan di kapal pembungkus, saluran pip
a panas, dan sejenisnya.
Fiberglass Cloth: Terbuat dari bahan yang relatif halus dan tersedia dalam berbagai vari
an, seperti glass fiber yarns dan glass filament. Bentuk fiberglass ini banyak digunakan
sebagai perisai panas, dan lain-lain.
Fiberglass Rope: Tali dikepang dari benang serat kaca dan digunakan untuk keperluan p
engepakan
Pembuatan Fiberglass
Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan fiberglass. Ada
dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan, yakni bahan dari g
ips dan bahan dari fiberglass. Masing-masing bahanmaster cetakan tersebut mempunyai ke
lebihan dan kekurangan. Pembuatan master cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dike
rjakan, dan saat pelepasan fiberglass hasil dari master cetakannya mudah dilakukan, bahka
n dapat dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun relatif l
ebih murah. Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya dapat dipakai sekali saj
a. Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang harganya lebih mahal. Di samping i
tu proses pembuatan master cetakan dan proses pelepasan fiberglass hasil dari master cetak
an lebih sulit dikerjakan. Kelebihan dari cetakan yang berbahan fiberglass adalah konstruks
inya lebih kuat/tidak mudah patah dan master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kal
i.
Tahapan proses pembuatan cetakan dengan bahan fiberglass secara teori adalah sebagai ber
ikut :
1) Membuat mal cetakan
Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat kerangka dari kayu sebagai b
ahan tulangannya, lihat sambungan-sambungannya terbuat dari kayu dan dikuatkan dengan
paku atau sekrup.
2) Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror.
Tujuan pemberian PVA atau mirror ini adalah agar cetakan dan hasil benda kerja fiberglass
nanti tidak lengket, karena PVA atau mirror ini adalah cairan yang berfungsi sebagai pelici
n agar permukaan fiberglass hasil nanti bisa licin dan halus.
3) Menyiapkan wadah
Untuk proses mencampur bahan adonan dibutuhkan suatu wadah sebagai tempat campuran
adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat.
4) Membuat adonan fiberglass
18
Dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan
ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan. Misalnya mencampur resin seju
mlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan
katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter,
maka katalisny 50 cc. Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campura
n tersebut dan pigmen atau zat pewarna. Apabila semua campuran tersebut diaduk masih te
rlalu kental, maka perlu ditambahkan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat
ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau l
ambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih
banyak.
5) Pengulasan adonan fiberglass
Langkah berikutnya adalah mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/campuran das
ar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering.
6) Pemasangan matt.
Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai denga
n kebutuhan, dan dilapisi lagi dengan adonan dasar
7) Pengulangan pengulasan adonan fiberglass.
Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepa
t serta ditunggu sampai kering.
8) Pelepasan master cetakan.
Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari malnya dan siap
digunakan sebagai cetakan fiberglass. Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat,
campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil, yaitu seki
tar 2 – 3 mm atau dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.
19
sis) pelat logam
f. Pop rivet Pemasangan perma Jenis pop rivet den
nen gan berbagai ukura
n lubang.
2. Ruang lingkup alat dan peralatan tangan yang digunakan bila merakit komponen pada ra
ngka (chassis) pelat logam :
Item dan bagian Aplikasi Keunggulan khusus
a. Obeng Memutarkan seker Ujung obeng stand
Pegangan up ar dengan lebar dan
Tangkai ketebalan berbentu
Ujung k pelat, philip
3. Anda akan menemui beberapa jenis komponen listrik dan elektronika yang dipasang pad
a rangka (chassis) pelat logam. Pemasangan komponen meliputi :
a. Identifikasi masing-masing komponen secara hati-hati dari daftar bagian-bagian kompon
en. Anda harus memeriksa apakah dapat digunakan dan dipasang serta jenis dan ukurannya
benar. Juga pastikan bahwa anda memiliki peralatan yang benar.
20
b. Identifikasi posisi masing-masing komponen pada rangka (chassis) pelat logam. Periksa
masing-masing lubang tidak bergerigi. Anda harus selalumeyakinkan bahwa komponen ter
pasang pada lubang rangka (chassis) pelat logam dengan benar.
c. Sebelum anda memasang masing-masing komponen pada posisinya, yakinkan bahwa ko
ndisi peralatan bagus. Perhatikan setiap intruksi tentang urutan pemasangan. Anda harus m
enggunakan peralatan secara benar dan aman, selalu berhati-hati jangan merusak benda ker
ja.
Prosedur :
1. Pasang masing-masing komponen pada rangka (chassis) pelat logam dengan memperhat
ikan hal-hal berikut :
Yakinkan bahwa lubang pelat logam bebas dari gergigi atau kasar.
Rakit masing-masing komponen dengan urutan yang telah anda tentukan.
Hati-hatilah untuk menghindari rusaknya permukan pelat logam.
Gunakan peralatan dengan benar.
Terapkan semua tindakan keamanan.
2. Rakit bagian-bagian rangka (chassis) pelat logam seperti yang ditunjukan pada gambar.
b. Pemasangan komponen.
Sekarang anda siap pada tahap penyelesaian, untuk pemasangan komponen pada rangka (c
hassis) pelat logam. Pada tahap ini anda akan belajar bagaimana msing-masing komponen
dipasang, mencakup rincian dimana komponen yang digunakan.
Sebelum anda memulai :
Kepala sekrup yang akan dipasang pada bagian luar rangka (chassis) pelat logam ujungnya
harus halus untuk mencegah luka atau cidera. Sekerup kepala bulat atau tirus (counter-sun
k) yang akan digunakan. Ada beberapa pemeriksaan yang harus anda lakukan sebelum me
masang komponen :
22
Periksa posisi komponen dengan benar.
Pastikan bahwa semua peralatan yang anda gunakan dalam kondisi baik.
Pastikan bahwa lubang yang akan dipasng komponen tidak bergerigi.
Menggabungkan bagian-bagian rangka :
Transistor :
Ini adalah jenis biasa dari transistor. Yang memiliki rangka logam dirancang untuk memak
simalkan didipasi panas. Jika dipasang pada rangka (chassis) pelat logam, akan meningkata
kan disipasi panas.
Tempatkan isolasi mika diantara kasing transistor dan rangka (chassis) pelat logam.
23
Lumurkan kompon silikon pemindah panas, diantara isolasi mika dan rangka (chass
is) pelat logam serta dibagian bawah kasing transistor. Ini untuk membantu mengop
timalkan perpindahan panas menuju dan dari isolasi mika.
Terminal blok :
Terminal blok disiapkan untuk terminasi secara mekanik dan menyambung kawat dengan c
ara yang mudah.
Pembumian (earthing) :
Bila menggunakan daya listrik disini perlu pencegahan keamanan terhadap logam terbuka
seperti rangka (chassis) pelat logam, ada pembumian. Kabel pembumian dari kabel daya lis
trik harus dihubungkan dengan aman terhadap rangka (chassis) pelat logam cara ini untuk
menjamin sambungan kelistrikan yang baik. Hubungan ke rangka (chassis) pelat logam me
nggunakan mur dan baud serta teminal penyolderan (solder lug).
Transformator :
Transformator adalah salah satu komponen paling besar dan memakan tempat yang diguna
kan. Anda harus memastikan bahwa terpasang dengan aman. Sebab permukaan logamnya s
ering kali dibumikan. Bagaimanapun juga untuk mempertimbangkan keamanan jangan tert
umpu pada pembumian kabel daya utama untuk rangka (chassis) pelat logam. Cicin penutu
p (washer) pelat digunakan untuk menutup teminal penyolderan (solder lug) dan rangka tra
nsformator, digunakan ukuran baud M5 untuk mengokohkan kekuatan mekanik.
24
Toggle switch :
Toggle switch sering digunakan sebagai saklar daya (on/off) pada peralatan listri at
au elektronik.
Bagian sekerup pada saklar (switch) menonjol melalui lubang, yang jaraknya cukup
untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.
Push-button switch :
Saklar jenis ini sering kali digunakan sebagai komponen dibagian depan panel. Urutan pera
kitannya seperti yang ditunjukan pada gambar.
25
Atur posisi mur sehingga bagian sekerup dari komponen tersebut menonjol melalui
lubang, sampai jaraknya cukup untuk ditarik dengan aman oleh mur dibagian depan.
Banana socket :
Banana socket 4 mm dirancang sesuai dengan jenis banana plug 4 mm pada dasarnya digu
nakan sebagai kabel penghubung. Anda dapat memilih berbagai warna, biasanya warna me
rah untuk positif dan warna hitam untuk negatif atau nol.
Hal terpenting bahwa bagian logam dari soket diisolasi terhadap rangka (chassis) p
elat logam untuk mencegah hubung singkat.
Pastikan bahwa cicin isolasi soket cocok dengan lubang, dan aman.
26
BAB III
3.1 Keunggulan
Buku Utama:
Didalam buku utama terdapat rangkuman di setiap materi yang diba
has.
Memiliki banyak gambar yang mudah dimengerti.
Buku Pembanding:
Buku disajikan penuh format warna dengan pendekatan pedagogik y
ang variatif, menarik dan tidak membosankan.
Dilengkapi contoh-contoh aplikasi dan setiap contoh memiliki masal
ah terkait dengan kunci jawaban.
3.2 Kekurangan
Buku Utama:
Identitas buku kurang diketahui.
Penyusunan kalimat kurang rapi.
Kurang variatif sehingga membuat pembacanya mudah bosan.
Buku Pembanding:
Pemilihan font katanya terlalu kecil sehingga membuat mata pembac
a menjadi jenuh.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang kami review, kami menyimpulkan bahwa buku utama yai
tu buku Pekerjaan Dasar Elektromekanik kajian materi sudah yang dibahas cukup leng
kap dan menyeluruh mengenai Pekerjaan Dasar Elektromekanik tetapi masih ada kekur
angan dari beberapa topik yang tidak dijelaskan secara rinci seperti yang kami sudah se
butkan dalam kekurangan dan kelebihan buku. Adapun buku pembanding yaitu Teknik
Dasar Pengerjaan Non Logam sebagai pembanding bagi buku utama kajian materinya
pada buku ini melengkapin materi yang kurang dirincikan pada buku utama, buku ini ju
ga memiliki kelebihan dan kekurangan tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama
yaitu bagaimana pembaca mengerti mengenai Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
4.2 Saran
Kami mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical Book Review ini m
asih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami mili
ki, oleh karena itu kami sangat mengharapkan rekomendasi saran ataupun kritikan yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas kami ini agar dalam pembuatan tug
as yang sama kedepannya jauh lebih baik terima kasih
28