Anda di halaman 1dari 56

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 1

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

No. Komponen Deskripsi


1 Nama Penyusun, Institusi, ERNISASNELI, M.Pd.T. SMK Negeri 2
dan tahun disusun Payakumbuh , 2021
2 Jenjang Sekolah SMK
3 Kelas X Fase E
4 Alokasi Waktu (menit) 8 x 6 x 45 menit (2160 menit)
5 Jumlah Pertemuan (JP) 48 JP
6 Kata Kunci (materi pokok) K3LH & Teknik dasar pekerjaan TKPBS
7 Kode Perangkat KPBSD.7
8 Jumlah Peserta Didik 36 siswa
9 Moda (PJJ, TM, Blended) TM

B. KOMPETENSI AWAL
Modul ini memerlukan prasyarat bagi peserta didik yang akan menggunakannya.
Prasyarat yang harus dipenuhi antara lain peserta didik telah menguasai tentang bahan
dan peralatan bangunan serta

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Tujuan akhir dari kegiatan dalam modul ini adalah memampukan peserta didik menjadi
warga negara yang memiliki kemampuan sebagai juru konstruksi perawatan bangunan
sipil dengan memegang teguh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, kreatif, mandiri, bernalar kritis dan adaptif terhadap lingkungan hidup.

D. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasara yang digunakan untuk mempelajari modul ini adalah
invokus/proyektor/LCD, lebtop/computer/smartphone dan jaringan internet, labor
praktek beserta peralatannya, media K3.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Setelah mempelajari modul ini secara keseluruhan, diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan dan menggunakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup K3LH
2. Mampu menjelaskan pekerjaan konstruksi

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 2


F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran tatap muka berbasis
Discovery Learning, Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 3


KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menerapkan K3LH teknik dasar konstruksi dan perawatan
bangunan sipil melalui pengenalan dan praktik singkat yang terkait dengan
peralatan/teknologi yang digunakan di dunia kerja termasuk perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Diharapkan setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan dan menggunakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan teknik konstruksi perawatan bangunan sipil
2. Mampu menjelaskan pekerjaan konstruksi

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebelum pembelajaran ini dimulai, silahkan peserta didik jawab pertanyaan dibawah ini.
Tidak ada jawaban benar atau salah dari pertanyaan ini.
1. Apa yang membuat menjadi seorang berhasil dalam pekerjaan konstruksi?
2. Jika kamu menjadi seorang perencana, kontraktor dan pengawas, maka apa yang
akan kamu lakukan dalam mengembangkannya?

D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Waktu yang dibutuhkan : 1 – 1,5 jam (tiap pertemuan)
Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
✔ Memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan
✔ Mengkoordinasikan industri atau teaching factory untuk kegiatan observasi
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 4


E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1-8 TATAP MUKA (90 MENIT)
KEGIATAN AWAL 10 KEGIATAN INTI (70 MENIT)
MENIT 1. Memberikan pertanyaan mendasar sambil
1. Membuka pelajaran mengamati peserta didik dalam memecahkan
dengan melakukan masalah
appersepsi 2. Mendesain perencanaan proyek, dimana guru
2. Memberikan motivasi memastikan setiap peserta didik dalam
dan memfokuskan kelompok memilih dan mengetahui prosedur
siswa pada pembuatan proyek yang akan dihasilkan
pembelajaran dengan 3. Menyusun Jadwal Pembuatan. Memandu
bercerita tentang siswa untuk membuat kesepakatan tentang
keuntungan dan tujuan jadwal pembuatan proyek dan jadwal
mereka belajar tentang pengumpulannya.
materi ini 4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan
Proyek
5. Menguji hasil, dengan berdiskusi tentang
pekerjaan yg dibuat mereka, apa kesulitannya,
memantau keterlibatan masing-masing individu
utk dapat mengukur ketercapaian standar
6. Evaluasi Pengalaman Belajar. Membimbing
siswa dalam menyampaikan hasil proyek,
kemudian memberikan refleksi/kesimpulan apa
yang dibuat mereka

REFERENSI
KEGIATAN PENUTUP (10
MENIT)
Dwi Lestari.Aprilia.2018. Dasar-dasar Konstruksi
1. Peserta didik dapat Bangunan. Surakarta: Mediatama
menanyakan hal yang
tidak dipahami pada Sumarni, S.2010. Struktur Kayu. Surakarta:Yuma
guru Pressindo
2. Peserta didik
mengomunikasikan Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Ilmu Bahan
kendala yang dihadapi bangunan. Yogyakarta; Taka publisher
selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima
apresiasi dan motivasi
dari guru.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 5


F. ASESMEN
Jenjang/ Kelas Fase E / Kelas X

Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil

Elemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)


dan budaya kerja industry,

Teknik dasar pekerjaan teknik konstruksi dan perawatan


bangunan sipil

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH


Pembelajaran dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja
yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Pada akhir fase E, peserta didik memahami teknik dasar


konstruksi dan perawatan bangunan sipil melalui pengenalan
dan praktik singkat yang terkait dengan peralatan/teknologi
yang digunakan di dunia kerja termasuk perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi.

Tujuan Peserta didik mampu menerapkan K3LH dan memahami


Pembelajaran teknik dasar konstruksi dan perawatan bangunan sipil melalui
pengenalan dan praktik singkat yang terkait dengan
peralatan/teknologi yang digunakan di dunia kerja termasuk
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi.

1. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan


saja yang
ingin digali?

Hobby peserta Hobby apa yang kamu senangi dan mungkin menurut kamu
didik bisa menjadi pekerjaan masa depan kamu nantinya?

Kegiatan Jika tidak sedang belajar, apa kegiatan yang kamu lakukan
mereka dirumah dirumah?

Pekerjaan orang Apa pekerjaan orang tuamu…?. Menurut kamu


tua berpengaruhkah pekerjaan orang tuamu dengan cita-
citamu…?

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 6


Lingkungan 1. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
Rumah lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu?
2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan
kenyamanan lingkungan belajar di rumah?

2. Asesmen Kognitif

Waktu 08.00 WIB Durasi Asesmen 60 menit


Asesmen

Ma Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


Tindak
te Jawaban (Kategori Lanjut
ri )

K3 Apa yang - K3LH merupakan upaya untuk - Terpen Pengaya


LH kamu menciptakan suasana kerja yang uhi 4, an bila
ketahui sehat, aman, dan melindungi dari nilai 35 yang
tentang bahaya akibat konstruksi dalam melewat
K3LH dan pekerjaannya beserta lingkungan - Terpen i KKM
APD dan masyarakat sekitar kegiatan uhi 3, Remedi
konstruksi berlangsung nilai 25 al yang
- APD adalah suatu alat yang dibawah
mempunyai kemampuan untuk - Terpen KKM
melindungi seseorang yang uhi 2,
fungsinya mengisolasi sebagian nilai 15
atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja - Terpen
- K3LH adalah singkatan dari uhi 1,
Keselamatan dan Kesehatan kerja nilai 5
serta Lingkungan Hidup
- APD adalah singkatan dari Alat
pelindung Diri

Pe Jelaskan Pengadukan Manual - Terpen Pengaya


ker tahapan uhi 4, an bila
Untuk skala yang sangat kecil, beton
jaa pengadu nilai 65 yang
n kan (a). boleh dicampur dengan melewat
- Terpen i KKM
ko manual menggunakan sekop. Harus
uhi 3, Remedi
nst dan (b).
dilakukan di tempat yang datar dan nilai 55 al yang
ruk dengan dibawah
si mesin! bersih (maksudnya bebas dari
- Terpen KKM
ranting, daun, sampah, dan material uhi 2,
pengganggu lainnya). Kerikil, pasir, nilai 45

dan semen diaduk/dicampur dulu, - Terpen


kemudian dibuat seperti gundukan, uhi 1,
nilai 25

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 7


dan di puncaknya digali dibuat
seperti danau untuk menampung air.
Jika adukan dicampur di wadah yang
sisi-sisinya tertutup sehingga air bisa
dibendung, langsung saja tuang air
ke wadah tersebut.

Pengadukan Dengan Mesin


Jika ditinjau dari sisi ekonomi,
penggunaan mesin aduk untuk
pengerjaan beton yang besar justru
akan menurunkan biaya (cost).
Campuran beton yang dihasilkan pun
biasanya akan bersifat lebih
homogen dan plastis. Mesin
pengaduk harus diputar sesuai
dengan kecepatan yang
direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya. Setelah pencampuran
seluruh bahan dalam batching, harus
dilakukan pengadukan kembali
minimal selama 1,5 menit,

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Remedial:
Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi pembelajaran remedial dengan
membaca materi di link pembelajaran yang sudah disiapkan guru yang diberikan waktu
1 minggu. Setelah satu minggu guru mengevaluasi kemajuan kompetensi peserta.
Kemudian guru melaksanakan penilaian remedial (Test / Non Test)
Pengayaan:
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 pengayaan berupa tugas mandiri.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 8


H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi Peserta Didik
1. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami

Refleksi Guru
1. Apa yang menurutmu berhasil kita dapat dari diskusi kelompok ini ?
2. Kesulitan apa yang dialami dalam belajar dengan sistem kerja kelompok
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar ini ?
4. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik ?

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 9


LAMPIRAN

A. LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK PESERTA DIDIK

Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah bahan


tentang K3LH dan teknik pekerjaan konstruksi beserta foto, jangan lupa cantumkan
sumber informasi internetnya!
Nama Peserta didik : …………………………………………..
Kelas : ………………………………………….

No Jenis Media / Gambar dan Nama Media / Peralatan


Peralatan
1 K3lh

Sumber : ………………………………..
2 Pekerjaan Konstruksi

Sumber : …………………………………

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 10


Lembar kerja Peserta didik
PEMBUATAN BETON TAHU (DECKING)
A. Tujuan
Setelah melakukan praktek ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyebutkan fungsi beton tahu serta dimensinya.
2. Menentukan peralatan yang dibutuhkan.
3. Menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan.
4. Melaksanakan pembuatan beton tahu sesuai prosedur yang benar.

B. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Menggunakan sarung tangan saat bekerja.
3. Memfokuskan diri dalam pelaksanaan pekerja

C. PeralatanYang Digunakan
1. Sekop
2. Meteran
3. Pemadat adukan
4. Palu
5. Paku
6. Sendok spesi
7. Gelas ukur kapasitas 1 liter
8. Gunting kawat
9. Tang
10. Ember

D. BahanYang Digunakan
1. Semen
2. Pasir
3. Air
4. Plastik/kertas seme

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 11


E. Langkah Kerja
1. . Letakkan bekisting di atas kertas semen atau plastik.
2. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran 15 cm.
3. Lakukan pengayakan pasir.
4. Campuran 1:2 (1 bagian semen dan 2 bagian pasir hingga homogen).
5. Tuangkan semen, pasir dan air dengan perhitungan volume beton tahu
(deking).
6. Beton deking yang akan dibuat mempunyai ukuran penampang 5 x 5 cm.
7. Ratakan permukaan beton dengan sendok semen.
8. Biarkan hingga genangan air tidak tampak di atas permukaan adukan.
9.Bentuklah menjadi potongan-potongan 5 x 5 cm, berdasarkan tanda yang
sudah diberikan sebelumnya.
10. Masukan kawat bendrat yang telah dilipat dua ke dalam adukan ¾ bagian
tebal.
11. Biarkan adukan mengeras (± 1hari), setelah itu buka bekisting secara
perlahan. Pisahkan beton satu per satu

F. Perhitungan Kebutuhan Bahan


Cara menghitung kebutuhan bahan untuk beton tahu (decking) :
Diketahui :
Panjang = 50 cm
Lebar = 50 cm
Tebal = 3 cm
FAS (faktor air semen) = 0,5
Faktor gembur = 1,75
Penyelesaian :
Volume acuan : P x L x T
: 50 cm x 50 cm x 3 cm
= 7500 cm3 = 7,5 liter

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 12


Maka, volume acuan x faktor gembur
7,5 liter x 1,75 = 13,125 liter
Perbandingan yang digunakan = 1 : 2
Volume bahan :
Semen= 1/3 x 13,125 liter = 4,375 liter
Pasir = 2/3 x 13,125 liter = 8,75 liter
Air = FAS x volume seme

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 13


JOB SHEET 2
MEMBUAT TULANGAN PONDASI TELAPAK
A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan dapat:
1. Memahami prosedur pelaksanaan memotong tulangan pondasi telapak.
2. Menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
3. Merangkai tulangan pondasi telapak.
4. Menghitung kebutuhan bahan untuk membuat tulangan pondasi telapak.

B. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Menggunakan sarung tangan saat bekerja.
3. Memfokuskan diri dalam pelaksanaan pekerjaan

B. Peralatan yang digunakan


1. Bar cutter manual, catut/kakak tua
2. Meteran
3. Konci pembengkok
4. Gunting kawat

D. Bahan yang digunakan


1. Besi Ø 12, Ø 10, Ø 8
2. Bendrat, kawat pengikat

E. Langkah Kerja
1) Menyiapkan alat-alat dan bahan secukupnya pada temapt kerja
2) Menghitung bentuk dan volume kait /bengkokan tulangan
3) Mengukur besi sesuai kebutuhan
4) Memotong besi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
5) Bengkokan besi sesuai gambar kerja lalu di rangkai menjadi tulangan pondasi
telapak seperti gambar
6) Bersihkan tempat bekerja dan cuci alat sampai bersih
7) Simpan alat pada tempatnya

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 14


8) Periksakan hasil pekerjaan pada guru/instruktur

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 15


RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

ASPEK Belum Kompeten (0- Cukup Kompeten (6- Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
6) 7)

Proses presentasi hasil Peserta didik tidak mempresentasikan hasil Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu observasi namun dengan mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil observasi
mempresentasikan hasil sikap yang kurang baik observasi dengan sikap dengan sikap yang baik dan
observasi yang baik namun tidak mampu berdiskusi
mampu berdiskusi

Hasil pencarian informasi Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
terkait peralatan kantor mendapatkan informasi mendapatkan informasi 2 mendapatkan informasi mendapatkan informasi 4 jenis
<2 peralatan jenis peralatan dengan 3 jenis peralatan dengan peralatan dengan tepat
tepat tepat

Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk
memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 16


RUBRIK ASESMEN PRAKTEK

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 17


C. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
K3LH
K3LH adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan kerja serta
Lingkungan Hidup.
K3LH merupakan upaya untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, aman.
Dan melindungi dari bahaya akibat konstruksi dalam pekerjaannya beserta
lingkungan dan masyarakat sekitar kegiatan konstruksi berlangsung

Dasar hukum tentang K3 Permenaker Nomor 01/MEN/1980 tentang K3 pada


konstruksi bangunan.
Bahaya adalah kejadian yang mengakibatkan kerugian.
Untuk mencegah bahaya yang akan ditimbulkan dari suatu proyek konstruksi,
salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan pemasangan rambu
peringatan. Berikut ini contoh rambu-rambu berdasarkan warna pada
penerapan K3

No Warna Makna Contoh

1 Merah Bahaya atau larangan Alat pemadam


kebakaran, larangan
merokok, dan
sebagainya
2 Orange Peringatan/awas yang Peringatan benda
dapat menyebabkan tajam, peringatan
kematian atau cedera posau berputar, dan
serius sebagainya
3 Kuning Waspada yang dapat Waspada lantai
menyebabkan luka yang sedang dipel,
ringan waspada
tersandung, dan
sebagainya
4 Hijau Emergency untuk Peralatan P3k,
menunjukkan lokasi Instruksi umum, dan
penyimpanan sebagainya
peralatan keselamatan
5 Biru Perhatian untuk Anjuran
menunjukkan instruksi penggunaan alat
tindakan/informasi pelindung, aturan
keselamatan perusahaan, dans
ebagainya

Selain berdasarkan warna, rambu K3 dapat dikelompokkan bedsarkan bentuk


geometrinya. Berikut ini makna rambu berdasarkan bentuk geometrinya

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 18


No Bentuk Makna Keterangan
Geometri
1 Lingkaran Perintah Perintah untuk
melakukan sesuatu
2 Segitiga Waspada Perintah untuk berhati-
hati atau bahaya
3 Persegi Informasi Menyampaikan
informasi

Contoh rambu berwarna kuning dan berbentuk segitiga sebagai tanda


waspada

APD adalah singkatan dari Alat pelindung Diri


APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja
Beberapa alat pelindung diri yang biasa digunakan pada pekerjaan bangunan
beserta fungsinya berdasarkan Permenakertrans PER.08/Men/VII/2010
adalah sebagai berikut:
a. Safety helmet merupakan alat pelindung kepala dari benturan. Terantuk,
terpukul, sepatu pelindung berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa
atau terbentur benda berat, bemda tajam. Terkena caiaran panas atau
dingin

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 19


b. Kacamata pengaman, berfungsi untuk melindungi mata dari paparan
bahan kimia, berbahaya, percikan benda kecil, dan sebagainya

c. Penutup telinga, berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap


kebisingan atau tekanan

d. Masker (respirator) berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan


cara menyalurkan udara bersih dan sehat, menyaring udara dari debu,
gas beracun, dan sebagainya

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 20


e. Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dan jari dari panas,
dingin, radiasi, benturan, pukulan, dan sebagainya. Sarung tangan yang
dapat digunakan di antaranya berbahan kain, karet, kulit (untuk benda
tajam), asbes (untuk tahan api), dan sebgaianya

f. Sepatu pelindung(safety shoes) berfungsi melindungi kaki dari tertimpa


atau terbentur benda berat, benda tajam, terkena cairan panas atau
dingin, dan sebaginya.

g. Tali pengaman (safety rope) berfungsi membatasi gerak pekerja agar


tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh, menjaga pada saat
posisi kerja miring ataupun menggantung dan agar tidak terjatuh.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 21


h. Pelindung wajah (face shield) berfungsi sebagai pelindung muka dari
percikan benda-benda asing

i. Pakian pelindung berfungsi melindungi badan sebagian atau seluruh


bagian badan dari bahaya temperature panas atau dingin yang ektrem,
pajama api, dan benda-benda panas.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 22


Budaya Kerja Industri
Lulusan dari SMK diharapkan mampu menembus dunia kerja dan industri mereka
disiapkan secara khusus agar lulusannya dapat langsung bekerja. Adaptasi siswa dalam dunia
kerja tak bisa terlepas dari budaya kerja yang diajarkan di sekolah. Industry akan banyak
mengharuskan siswa lulusan SMK yang bekerja untuk mempunyai budaya kerja yang baik.
Industry memandang jika hardsklill setingkat lulusan SMK mampu dibentuk oleh pihak
industry, akan tetapi untuk budaya kerja sofskill membutuhkan upaya yang sangat keras
sebab hal itu sangat berkaitan dengan karakter setiap orang.

Jenis Budaya Kerja Industri


Budaya kerja di industri yang diterapkan adalah budaya 5S yaitu sebuah teknik
penataan serta pemeliharaan wilayah kerja yang diterapkan dengan rutin yang dipergunakan
untuk menjaga ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus memaksimalkan
produktivitas perusahaan dengan menyeluruh. Budaya kerja 5S adalah proses perubahan
perilaku di lingkungan kerja dengan melaksanakan penataan, kerapian, kebersihan,
kedisiplinan dan perwatan tempat kerjanya. Konisi tempak kerja merupakan wujud dari
pencerminan perlakuan dan sikap pekerja. Asal mula Budaya 5S pertama kali di terapkan di
negara jepang, yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, sementara itu di Indonesia
menerapkan 5R yakni, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Keunggulan yang didapatkan
dengan menerapkan budaya 5S yaitu terwujudnya peningkatan efisiensi, perbaikan,
pelayanan, keuntungan dan keselamatan. Kelima budaya tersebut diimplementasikan
bersamaan dengan penerapan kaizen agar mampu meningkatkan keefektivan penerapan 5S.
Tabel . Istilah budaya kerja

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 23


Budaya kerja indsutri yang perlu ditanamkan pada siswa SMK meliputi:
‐ Ringkas, memilahkan apa saja yang dibutuhkan dan menyingkirkan yang tidak
dibutuhkan dari lokasi kerja. Mengenali benda apa yang tidak dipakai, yang hendak
disimpan,serta bagaimanakah cara penyimpanannya agar tidak sulit diakses terbukti
sangat digunakan untuk suatu perusahaan.
‐ Rapi, memposisikan barang sesuai tempatnya sehingga tidak nampak berserakan di
lokasi kerja yang mampu membahayakan keamanan pekerja
‐ Resik, membersihkan lokasi kerja, alat ataupun pakaian kerja yang dipakai. Melalui
prinsip ini diharap bisa menumbuhkan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
‐ Rawat, melaksanakan perawatan supaya hal yang didapatkan pada ketiga tahap
sebelumnya direalisasikan bisa dipertahankan. Perawatan tidak sebatas pada
produknya namun juga alat yang dipakai untuk melakukan proses produksinya.
‐ Rajin, terbentuknya kebiasaan individu pekerja untuk memelihara dan meningkatkan
hal yang telah diraih. Rajin berkaitan dengan ketepatan dalam waktu kerja, memenuhi
kebutuhan pelanggan, dan memenuhi target yang akan diraih. Sesudah tercapai lalu
dipertahankan supaya situasi kerja yang kondusif tetap terjaga.

Tujuan Budaya kerja


Penerapan Budaya kerja 5S bertujun untuk menyejahtrakan pekerja dengan
demikian kondisi bersih tersebut diharapkan akan memberikan kenyamanan,
kedisiplinan, menanggulangi kejadian, kerja sama, setara peningkatan alat kerja
supaya memperpanjang masa kerja alatnya (Masaaki Imai, 2012:67) yang dikutip
dalam http://eprints.uny.ac.id/. Sekolah merupakan salah satu upaya pembiasaan dan
melatih diri dalam mempelajari, memahami dan menerapkan budaya kerja Industri di
dalam kehidupan sehari hari, karena kalian sebagai siswa SMK yang kelak akan
bekerja di dunia industri akan mudah dalam beradaptasi dengan situasi kerja di
industri dan diharapkan memiliki karakter sesuai dengan budaya kerja industri.

RANGKUMAN
K3LH merupakan upaya untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, aman.
Dan melindungi dari bahaya akibat konstruksi dalam pekerjaannya beserta
lingkungan dan masyarakat sekitar kegiatan konstruksi berlangsung

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 24


APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja
Budaya kerja 5S adalah proses perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan
melaksanakan penataan, kerapian, kebersihan, kedisiplinan dan perwatan
tempat kerjanya.

LATIHAN/TUGAS
Pilihlah jawaban yang benar dengan mencoret (X) huruf A, B, C, D, atau E
1. APD yang digunakan untuk setiap pekerjaan bangunan berbeda-beda sesuai
kebutuhan pekerjaan. Untuk pekerjaan memecah batu besar menggunakan
alat pukul besi, alat pengaman yang diperlukan untuk menghindarkan dari
terkena percikan batu adalah….
A. Masker
B. Penutup telinga
C. Kaca mata
D. Sarung tangan
E. Safety shoes
2. Larangan menyalakan handphone di suatu tempat yang rawan kebakaran
seperti SPBU akan ditulis pada rambu K3 dengan warna….
A. Orange
B. Putih
C. Hijau
D. Kuning
E. Merah
3. Pemberitahuan mengenai lokasi kotak P3K menurut peraturan penulisan
symbol, ditulis dalam….
A. Bentuk segitiga dan warna merah
B. Bentuk kotak dan warna hijau
C. Bentuk kotak dan warna orange
D. Bentuk segitiga dan warna biru

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 25


E. Bentuk lingkaran dan warna hijau
4. Permenakertrans PER.08/MEN/VII/2010 menjelaskan mengenai….
A. APD
B. K3LH
C. Kesehatan Pekerja dan APD
D. Keselamatan Pekerja
E. Fungsi K3LH
5. APD merupakan singkatan dari….
A. Alat Pengaman Diri
B. Alat Pengawas Diri
C. Alat Pelindung Diri
D. Alat Penyelamat Diri
E. Alat Pengurus Diri
6. Kejadian yang mengakibatkan kerugian disebut….
A. Bahaya
B. Kecelakaan
C. Tidak aman
D. Peringatan
E. Unsafety
7. Rambu mengenai peringatan benda tajam, peringatan pisau berputar
mengunakan warna….
A. Merah
B. Kuning
C. Biru
D. Hijau
E. Orange
8. Peraturan yang mengatur keberadaan K3 pada suatu proyek konstruksi
bangunan adalah….
A. Permenakertrans PER. 08/MEN/VII/2010
B. SKB. Menaker dan Mentteri PU Nomor 104/KPTS/1986
C. Permenaker Nomor 01/MEN/1980
D. Permenakertrans nomor Per.03/MEN/1982

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 26


E. Permenakertrans Nomor per.03/Men/1986
9. Untuk membuat rambu yang berisi peringatan agar berhati-hati dikarenakan
lantai licin setelah dipel menggunakan geometri berbentuk….
A. Segi enam
B. Lingkaran
C. Persegi panjang
D. Persegi
E. Segitiga
10. Sarung tangan yang digunakan untuk pekerjaan yang menahan suhu panas
yang sangat tinggi adalah sarung tangan dengan bahn dari….
A. Kulit
B. Karet
C. Kain
D. Asbes
E. Plastic

MELAKSANAKAN PEKERJAAN TANAH

A. PENGENALAN TANAH DAN SIFATNYA


1. Tanah dan sifatnya
Tanah merupakan material yang terdiri atas butiran material padat yang
merupakan bahan organik tersendimentasi satu sama lain dan/atau dari
bahan melapuk,dimana diantara butiran terdapat ruang-ruang kosong yang
terisi oleh zat cair dan udara (Das,1995: 1). Tanah juga digunakan untuk
material bahan bangunan dan digunakan sebagai penahan fondasi
bangunan. Oleh karena itu, untuk membangun suatu bangunan harus
mengetahui sifat tanah.
Berdasarkan ukuran tanah dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Kerikil (gravel) => memiliki ukuran butiran sebesar >2 mm.
b. Pasir (sand) => memiliki butiran 2-0,05 mm.
c. Lanau (silt)=> memiliki ukuran butiran 0,05 – 0,005 mm.
d. Lempung (clay)=> <0,05 mm. Tidak dapat dilihat oleh mikrokopis
biasa.
Untuk pengelompokkan berdasarkan campuran butir,tanah dibagi
menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
a. Tanah berbutir kasar => sebagian besar tanah berisi kerikil

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 27


b. Tanah berbutir halus => sebagian besar tanah lanau dan lempung
c. Tanah organik => tanah yang banyak mengandung bahan organik
Untuk pengelompokkan berdasarkan kelekatannya tanah dibagi
menjadia beberapa jenis :
a. Tanah kohesif => tanah yang kelekatannya baik. Seperti lempung
b. Tanah non kohesif => tanah yang tidak memiliki lekatan antar
butirnya.seperti pasir.
c. Tanah organik => tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi bahan
organik(sifat yang tidak baik).
B. DAYA DUKUNG TANAH
1. Tegangan efektif
Tegangan efektif merupakan besaran tegangan pada suuatu titik
dikedalaman tertentu akibat berta kolom tanah diatasnya.tegangan ini
digunakan untuk menghitung tegangan total dengan persamaan berikut:

σ = σ’+ u
σ= γ.h
u = γw.h

Keterangan:
σ = Tegangan total (KN/m2) γ = Berat jenis tanah(KN/m3)
σ’ = Tegangan efektif (KN/m2) h = Tebal lapisan (m)
u = Tegangan normal (KN/m2) γw = Berat jenis air (KN/m3)
sehingga teganga efektif dapat menggunakan persamaan berikut:

σ’ = σ – u

σ’ =( γ . h ) –
( γw . h )

σ’ = (γr – γw
).h
Dimana γr adalah berat jenis tanah jenuh.
2. Tegangan Tekan
Tegangan tekan merupakan tegangan tanah akibat beban tekan. Tegangan
ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan puncak sehingga dapat
mengetahui penurunan akibat mampat tanah tempat tegangan tersebut
bekerja. Untuk keperluan pekerjaan kecil ,pengujian kekuatan tekan dapat
dilihat melalui uji tekan bebas (unconfined test), uji penetrasi standar
SPT),dan pengujian lainnya.
Persamaan tegangan tekan :
𝑃
σ =
𝐴
ket :

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 28


P = gaya yang bekerja (N)
A = luas permukaan tanah (mm2)
3. Tegangan Geser
Tanah yang umumnya mengalami keruntuhan akibat geser. Tegangan
geser tanah merupakan kekuatan tanah menahan beban geser. Nilai
tegangan geser sangat dipengaruhi angka rekatan tanah(c),besaran
tegangan normal, dan karakter geser yang diindikasikan dari susut dalam
tanah. Pengujian untk tegangan geser ini seperti uji traxial,uji UCT, dan uji
langsung.
 f = c +  tan
Ket :
f = Tegangan geser
C = Angka rekatan/ kohesi tanah
 = Tegangan normal akibat kolom tanah diatasnya
tan = Sudut geser tanah

C. PENYELIDIKAN TANAH
1. Uji Laboratorium
a. Uji Kadar Air Tanah(moousture)
Uji kadar tanah yang digunakan untuk mengetahui besarnya kadar air
tanah. Merupakan pengujian paling dasar karena sifat fisik tanah sangat
dipengaruhi oleh kadar air. Persamaan kadar air adalah
Wc = Wair x 100 %
Wtanah kering

Wc = Ww – Wd x 100 %
Wd
Ket :
Ww = berat tanah basah (gr)
Wd = berat tanah kering oven (gr)
b. Uji berat jenis
Berat jenis adalah perbandingan berat volume butrian padat dengan
berat volume air pada suhu 27,5o C. Persamaan berat jenis adalah :

𝛾𝑠
Gs =
𝛾𝑤
Ket :

Gs = berat isi butir tanah ( kg/cm3)


γs = berat isi air ( kg/cm3)

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 29


γw = berat jenis tanah ( tidak memiliki satuan)
c. Uji Distribusi Ukuran Tanah
Sifat tanah yang sangat ditentukan oleh ukuran butirannya.ukuran ini
digunakan untuk dasar memberi nama untuk klasifikasi tanah. Untuk
tanah berbutir kasar dapat menggunakan analisis ayakan. Sedangkan
untuk butiran halus dapat menggunakan uji hidrometer.
d. Uji pemadatan tanah (proctor)
Pengujian dengan proctor ini dibagi menjadi 2 yaitu standar dan
modifikasi. Persamaan pemadatan tanah :

𝐴
𝛾𝑏 𝑉
𝛾𝑑 = 1+𝑤
=
1+𝑤

ket :
A = berat tanah padat (gr)
V = volume silinder (cm3)
γs = berat volume basah (gr/cm3)
γd = berat volume kering (gr/cm3)
w = kadar air
2. UJI LAPANGAN
a. Uji sondir
Uji sondir diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap
lapisan dan untuk mengetahui kedalaman lapisan pendukung (bearing
strata) yaitu lapisan tanah keras.
b. Uji penetrasi standar
Uji penetrasi standar dilakukan bersamaan dengan pekerjaan bor.
Pengujian ini dilakukan untuk mencari data kekerasan tanah yang
diindikasikan dakam bentuk jumlah pukulan untuk memasukkan split
sample sedalam 30 cm. Dari split samole ini diperoleh sampel tanah yang
kemudian ditentukan jenis sifatnya.
c. Uji test pit
Uji ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik tanah dengan
melihatnya secara langsung pada lapisan tanah dilapangan. Dari
pengujian ini nanti didapatkan data berupa jenis tanah,warna,bau,dam
kedalaman muka airtanah.

D. PENYIAPAN ALAT
1. Peralatan manual
Peralatan yang menggunakan manusia sebagai bahan utama penggerak
alat. Sedangkan peralatan mekanis merupakan peralatan yang

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 30


menggunakan mesin sebagai penggerak utamanya. Berikut peralatan
manual yang digunakan untuk konstruksi tanah :
a. Cangkul => untuk menggali tanah dengan kedalaman rendah
b. Sekop => digunakan untuk menggali dan memindahkan tanah
c. Mesin bor => untuk membuat lubang pada tanah
d. Rammer => untuk memadatkan tanah yang akan digunakan
2. Peralatan mekanis
Penggunaan alat berat pada pekerjaan tanah yang memberikan kecepatan
dan ketepatan. Berikut peralatan mekanis :
a. Motor grader
Merupakan sejenis traktor untuk perata bentuk permukaan tanah. Alat
ini digunakann untuk membuat kemiringan tertentu.
b. Excevator
Merupakan alata untuk menggali tanah, membuat material,
memindahkan material, menghancurkan bebatuan, mengebor tanah,
dan lainnya.
c. Bulldozer
Berfungsi sebagai alat pembersih lapangan, biasanya dengan
menggusur material agar lahan siap digunakan untuk proyek.
d. Alat pemadat
Beberapa jenis alat pemadat yaitu three wheel roller, tridum roller ,
tandem roller , pneumatic tired roller, sheep foot roller, double drumb
roller, dan vibro roller.
e. Stone crusher
Merupakan perlatan yang digunakan untuk memecah batuan menjadi
ukuran yang lebih kecil.
f. Dredger
Merupakan alat yang digunakan untuk memperdala kolam pelabuhan
dan menyediakan tanah reklamasi(perluasan daratan).

E. JENIS PEKERJAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI TANAH


1. Fondasi
Fondasi adalah struktur bangunan paling bawah yang berhubungan
langsung dengan tanah(winoto,2014 :1). Fondasi dibangun untuk
memperkuat dan memperkokoh bangunan agar tetap berdiri meski
mendapat beban berupa babn hidup,beban gempa,maupun beban mati.
Syarat mendirikan fondasi :
a. Material yang digunakan untuk fondasi harus muatan lama dan tidak
mudah hancur.
b. Harus kuat menahan beban geser akibat muatan tegak ke bawah.
c. Harus dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil.
d. Harus tahan terhadap pengaruh kimia yang terkandung dalam zat tanah.
Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 31
e. Harus diletakkan menerus dibawah seluruh dinding bangunan dan
dibwah kolom yang berdiri bebas.
f. Harus diletakkan pada lapisan tanah yang keras dan padat untuk
menghindari penurunan fondasi.
g. Tidak boleh dibangun pada sebagian tanah yang keras dan sebagian
ditanah yang lembek agar tidak terjadi retak atau patah pada fondasi.

Berdasarkan kedalamannya fondasi dibagi atas beberpa jenis :

a. Fondasi dangkal
Digunakan apabila untuk mencapai tanah keras tidak dibutuhkan
kedalaman yang jauh. Misal fondasi rollag,fondasi setempat, fondasi
menerus,fondasi pelat beton bertulang,dan fondasi cakar ayam.

b. Fondasi dalam
Digunakan apabila lokasi yang kedalaman tanah kerasnya sangat jauh
dan untuk bangunan yang tinggi dengan beban yang besar. Misal
fondasi sumuran,tiang pancang,dan tiang bor.

2. Dinding penahan
Dinding memiliki fungsi sebagai penahan untuk mencegah kelongsoran
yang diakibatkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Dinding
oenahan terbuat dari bahan kayu,pasangann batu,beton,hingga baja.
Contoh bahan seperti geo textile dan geo synthetic yang merupakan bahan
kain tebal. Kain ini dapat digunakan sebagai dinding penahan tanah.

RANGKUMAN

Berdasarkan ukuran tanah dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :


e. Kerikil (gravel) => memiliki ukuran butiran sebesar >2 mm.
f. Pasir(sand) => memiliki butiran 2-0,05 mm.
g. Lanau(silt) => memiliki ukuran butiran 0,05 – 0,005 mm.
h. Lempung(clay)=> <0,05 mm. Tidak dapat dilihat oleh mikrokopis
biasa.

Berdasarkan kedalamannya fondasi dibagi atas beberpa jenis :

c. Fondasi dangkal
Digunakan apabila untuk mencapai tanah keras tidak dibutuhkan
kedalaman yang jauh. Misal fondasi rollag,fondasi setempat, fondasi
menerus,fondasi pelat beton bertulang,dan fondasi cakar ayam.
d. Fondasi dalam

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 32


Digunakan apabila lokasi yang kedalaman tanah kerasnya sangat jauh
dan untuk bangunan yang tinggi dengan beban yang besar. Misal
fondasi sumuran,tiang pancang,dan tiang bor.

TUGAS/LATIHAN

Pilihlah jawaban yang tepat !

1. Berdasarkan tegangan tekan yang terjadi pada tanah, sepatu yang paling
ramah terhadap tanah atau yang memberikan tegangan tekan yang paling
kecil adalah .....

A. C. E.

B. D.
2. Seseorang siswa akan menguji kadar air tanah di laboratorium. Pertama-
tama,ia menimbang tanah beserta cawannya dengan berat masing-masing
105 gram dan berat cawannya 15 gram. Maka kadar air tanah tersebut
dengan berat tanah keringnya 85 gram yang ditimbang beserta cawannya
adalah ....
A. 66,7% C. 23% D. 50%
B. 55% D. 20%
3. Diatas tanah dengan kondisi yang cukup baik akan dibangun sebuah kantor
berlantai 10. Sebaiknya yang digunakan oleh kontraktor agar dapat menahan
beban yang beasar digunakan dengan perkantoran adalah fondasi ....
A. Rollag C. Telapak E. Tiang pancang
B. Cakar ayam D. Batu kali
4. Peralatan yang digunakan untuk memindahkan pasir untuk keperluan
reklamasi adalah ....
A. Stone crusher C. Three wheel loader D. Dredger
B. Excavator D. Motor grager
5. Berikut ini peralatan yang digunakan untuk memadatkan tanah adalah ....
A. Sekop C. Bor E. excavator
B. Cangkul D. Rammer
6. Gambar berikut adalah salah satu jenis fondasi yang disebut ....

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 33


A. Fondasi tiang pancang D. Fondasi batu belah
B. Fondasi footplat E. bored pile
C. Fondasi dangkal
7. Pengujian yang dilakukan untuk mencari data kekerasan tanah yang
diindikasikan dalam bentuk jumlah pukulan untuk memasukkan split sample
sedalam 30 sm disebut uji ....
A. Test pit C. Sondir E. Berat jenis tanah
B. Penetrasi standar D. Proctor
8. Besaran tegangan pada suatu ttitik dikedalaman tertentu akibat berat kolom
tanah yang ada diatasnya disebut tegangan .....
A. Efektif C. Normal E. Tarik
B. Tekan D. Geser
9. Fondasi yang pemasangannya dengan memasukkan tiang yang sudah jadi
kedalam tanah disebut ....
A. Fondasi tiang pancang C. Fondasi dangkal E. bored pile
B. Fondasi footflat D. Fondasi batu belah
10. Untuk menguji distribusi ukuran butiran tanah yang berbutir kasar,kamu
menggunakan ....
A. Uji hidrometer C. Analisis ayakan E. uji sondir
B. Uji proctor D. Test pit
11. Peralatan berikut ini yang digunakan untuk memindahkan tanah dalam
volume yang besar adalah ...
A. Stone crusher C. Three wheel loader D. Dredger
B. Excavator D. Motor grager

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 34


Peralatan Pekerjaan Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali. Truck, dozer, excavator, grader alat
pemadat, loader, scraper, stone, crusher, water tank truck, vibratory roller, pneumatic tire
roller, tandem roller, asphalt finisher, alat-alat konvensional, thermometer inframerah, alat
sand cone, aspal distributor, core drill, alat CBR. Alat gali digunakan untuk menggali saluran
di sekitar badan jalan
Jenis-jenis alat kerja yang digunakan pada proyek konstruksi jalan antara lain sebagai berikut:
1. Excavator
Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan tanah.
Excavator ini memilki lengan (arm) yang dapat berputar, sehingga dapat lebih mudah
untuk menggali tanah dengan kedalaman tertentu. Pada proyek konstruksi jalan,
excavator digunakan untuk menggali tanah dalam pekerjaan cut and fiil lahan proyek,
excavator dapat dilihat pada gambar di bawah ini

2. Dump Truck
Dump truck adalah sebuah truck yang mempunyai bak material yang dapat di
miringkan sehingga untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan bak
materialnya sehingga muatan akan dapat meluncur ke bawah. Untuk memiringkan bak
digunakan oleh pompa hidrolik. Pada proyek konstruksi jalan, dump truck digunakan
untuk maengangkut material seperti agregat fondasi kelas A. aspal. Pasir, dan material
timbunan. Dump truck yang dipakai dalam proyek ini adalah dump truck merek
Mitsubishi Foso 220PSkapasitas. Alat angkut dump truck ini didatangkan langsung dari
kontraktor pelaksan. Gambar dump truck di bawah ini

3. Water tank truck

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 35


Water tank truck digunakan untuk mengangkut air, yang digunakan untuk pekerjaan
pemadatan lapis fondasi agregat kelas A, setelah penghamparan material selesai
kemudian dipadatkan dan disiram air menggunakan water tank. Water tank yang
digunakan proyek ini memiliki kapasitas sebesar 5000 liter. Pada proyek ini. Water
tank didatangkan langsung dari kontraktor. Di bawah ini adalah gambar alat untuk
menyiram yaitu water tank truck

4. Vibratory roller
Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan dan getaran.
Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. Alat ini memungkinkan
digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat atau efek yang
sama ditimbulkan oleh vibratory roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cenderung
mengisi bagian-bagian kosong terhadap di antara butir-butirnya sehingga akibatnya
tanah menjadi padat, dengan susunan yang lebih kompak. Pada proyek ini, alat
penggilas vibrotory roller yang digunakan adalah tipe HAMM 3410 dan didatangkan
langsung dari kontraktor. Alat berat vibratory roller dapat dilihat pada gambar di
bawah ini

5. Motor grader
Sebagai bagian dari alat berat, motor grader berfungsi sebagai alat perata atau
penghampar yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 36


tanah. Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan
campuran aspal. Pada proyek ini motor grader yang digunakan adalah merek komatsu
tipe GD 555 berjumlah 1 dan dipakai untuk menghambarkan material lapis fondasi
agregat kelas A. alat tersebut didatangkan langsung dari kontraktor pelaksana.
Gambar alat berat motor grader dapat dilihat di bawah ini

6. Pneumatic tire roller


Untuk pneumatic tire roller, alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam yang
dapat merusak roda. Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling
sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan digilas oleh
roda bagian belakang. Alat ini sanagat baik digunakan pada penggilasan bahan yang
bergranular, juga baik digunakan pada penggilan lapisan hot mix sebagai “penggilas
antara”. Pada pekerjaan proyek ini, alat berat pneumatic roller ini dipakai merek
SAKAITS-200 dengan jumlah 2 unit yang langsung didatangkan dari kontaktor. Alat
pemadat pneumatic tire roller dapat dilihat pada gambar di bawah ini

7. Tandem roller
Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri dari berporos 2 (two axle
tandem roller)
Dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya
untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal
beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-
masing rodanya. Beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh
pengisian zat cair (bollasting) berkisar antara 25%-60% dari berat penggilas. Uyntuk
mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya
digunakan three axle tandam roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk
menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 37


penggilasnya. Pada proyek ini, alat penggilas tandem roller didatangkan langsung dari
kontraktor. Gambar alat berat tandem roller dapat dilihat di bawah ini

8. Asphalt finisher
Alat ini berfungsi untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah
aspal, serta meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt Finisher cukup besar sehingga
membutuhkan trailer untuk mengangkut alat ini ke medan proyek. Asphalt
Finisher memiliki roda yang berbentuk kelabang atau disebut dengan crawler
track dengan hopper yang tidak beralas. Sedangkan di bawah hopper tersebut
terdapat pisau yang juga selebar hopper. Pada saat proses penghamparan, awalnya
dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan langsung turun
ke permukaan dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan tingkat kerataan yang
diinginkan akan diatur oleh pisau tersebut.
Pada proyek ini, alat asphalt finisher yang digunakan merk NIGATA NFB6C dengan
jumlah 1 unit. Alat tersebut di datangkan langsung dari kontraktor. Gambar asphalt
finisher dapat di lihat pada gambar dibawah

9. Alat-alat konvensional
Alat-alat konvensional adalah peralatan sederhana yang digunakan untuk membantu
pekerjaan yang dilakukan oleh para tukang. Alat-alat konvensional tersebut
seperti sekop tangan, sapu lidi, garuk, traffic cone, kereta dorong dan lainnya.
Gambar alat-alat konvensional dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 38


10. Termometer Iframerah
Termometer inframerah adalah alat untuk mendeteksi temperatur secara optik—
selama objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, dan disajikan sebagai
suhu. Alat ini menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan
objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal di mana objek bergerak cepat,
jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya
kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan, alat medis, obat-obatan,
produk atau test, dll.)
Pada proyek ini, alat termometer iframerah digunakan untuk mengukur suhu dari
beton aspal yang di angkut oleh dump truck dan juga mengukur suhu dari beton aspal
saat penghamparan beton aspal hotmix dengan menggunakan alat asphalt finisher.

11. Aspal Distributor


Aspal distributor adalah truk yang dilengkapi dengan tangki aspal, pompa, dan batang
penyemprot. Pada proyek ini, aspal distributor di datangkan langsung dari kontraktor.
Bentuk aspal distributor diperlihatkan pada Gambar

12. Alat Core Drill


Core Drill adalah alat yang digunakan untuk menentukan/mengambil sample
perkerasan dilapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk
mengetahui karakteristik campuran perkerasan.
Pada proyek ini, alat core drill di datangkan dari pihak kontraktor. Bentuk alat core drill
dapat dilihat pada gambar

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 39


13. Alat Sand cone
Alat Sand cone adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan kepadatan tanah di
lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang
mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat
mengalir bebas. Pada proyek ini, alat sand cone di datangkan langsung dari
laboratorium milik kontraktor. Gambar alat sand cone dapat dilihat pada gambar

14. Alat CBR


Alat CBR (California Bearing Ratio) adalah alat yang digunakan untuk menentukan
tebal suatu bagian perkerasan. Alat CBR merupakan suatu perbandingan antara beban
percobaan (test load) dengan beban standar (standart load) dan dinyatakan dalam
presentase. Alat CBR Lapangan yang di gunakan pada proyek ini, di datangkan dari
kontraktor.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 40


RANGKUMAN
Alat CBR (California Bearing Ratio) adalah alat yang digunakan untuk
menentukan tebal suatu bagian perkerasan.
Alat Sand cone adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan kepadatan tanah di
lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang
mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat
mengalir bebas.
Core Drill adalah alat yang digunakan untuk menentukan/mengambil sample
perkerasan dilapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk
mengetahui karakteristik campuran perkerasan.
Alat-alat konvensional tersebut seperti sekop tangan, sapu lidi, garuk, traffic cone,
kereta dorong dan lainnya.

TUGAS /LATIHAN
1. Jenis- jenis alat kerja yang digunakan pada proyek konstruksi jalan,kecuali ?
A. Dump truck C. Mobil E. vibratory roller
B. Motor grade D. Excavator
2. Alat yang digunakan untuk pemadatan adalah ....
A. Vibratory roller C. Motor grader E. Core drill
B. Excavator D. Dump truck
3. Kapasitas yang dimiliki oleh water tank truck adalah .....
A. 2000 liter C. 4000 liter E. 6000 liter
B. 3000 liter D. 5000 liter
4. Alat yang digunakan untuk mengambil sample perkerasaan adalah ....
A. Core drill D. CBR E. Excavator

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 41


B. Motor grade E. Aspal distibutor
5. Kegunaan dari excavator adalah ....
A. Digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan
B. Digunakan untuk mengangkut material seperti agregat fondasi kelas A
aspal
C. Digunakan untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A
D. Digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah
E. Digunakan untuk menghamparkan aspal
6. Untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin engolah aspal,serta
meratakan lapisan adalah fungsi dari ....
A. Alat-alat konvensial C. Tandem roller E. Send cone
B. Asphalt finisher D. Motor grader
7. Kapasitas alat apakah yang nilainya 5000 liter disebut ....
A. Water tank truck C. Excavator E. Core drill
B. Motor grade D. CBR
8. Yang tidak termasuk dari kegunaan jenis-jenis alat kerja pada proyek
konstruksi jalan adalah ....
A. Untuk pekerjaan galian dan timbunan
B. Untuk meratakan dan membentuk permuukaan tanah
C. Untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A
D. Digunakan atau dijadikan tempat bermain
E. Untuk mengangkut material
9. Berikut ini alat yang bukan pelengkap aspal distibutor adalah ....
A. Tangki aspal C. Pompa E. Core drill
B. Saluran D. Motor grader
10. Alat yang digunakan untuk menentukan tebal suatu bagian perkerasan adalah
...
A. CBR C. Core drill E. water tank truck
B. Send cone D. Alat convensional

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 42


MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
BETON
A. Pengenalan Acuan dan Perancah
1. Acuan dan perancah
Salah satu pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan beton adalah
mencetak adonan beton. Beton segar harus dicetka dalam suatu cetakan
khususu yang disebut acuan. Acuan adalah konstruksi sementara yang
digunakan untuk mendukung terlaksananya pekerjaan adonan beton yang
dicor sesuai bentuk yang dikehendaki (Thamrin,2008 : 103 ). Selain acuan
terdapat tiang perancah yang menjadi satu kesatuan dengan acuan. Acuan dan
perancah adalah suatu konstruksi pendukung yang merupakan mal atau
cetakan pada bagian sisi dan bawah dari bentuk beton yang dikehendaki.
Perancah berdasarkan Permenakertrans PER.01/MEN/1980 ialah bangunan
peralatan (platfrom) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai
penyangga tenaga kerja,bahan-bahan,serta alat-alat pada setiap pekerjaan
konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran.Jadi acuan perancah adalah merupakan satu kesatuan
konstruksi sementara yang digunakan untuk menyangga beton segar yang
akan dicetak.

Fungsi acuan adalah memberikan bentuk pada beton,membantu


memperoleh struktur permukaan yang diharapkan,menopang beban dari beton
dan beban kerja lainnya.

Pemilihan acuan dan perancah ditinjau hal-hal yaitu kualitas harus sesuai
dengan pekerjaan yang dikerjakan,keamanan bagi pekerja,biaya diusahakan
ekonomis.

2. Jenis Acuan dan Perancah


Proses pemilihan tipe acuan perancah dilakukan dengan memimjau tipe,
jenis, dan luasan bangunan yang akan dibangun. Pemilihan tipe acuan dan
perancah ini lebih ditentukan oleh pertimbangan dapat digunakan berulang
kali dengan jangka waktu yang panjang. Ada beberapa jenis acuan dan
perancah yang lazim digunakan dilapangan,yaitu sebagai berikut :
a. Sistem konvensional
⇨ Acuan dan perancah hanya dapat digunakan satu kali. Material
utama pada sistem ini adalah kayu. Akibat penggunaan kayu adalah
volume bahan terbuang tanpa dapat dimanfaatkan dan
membutuhkan pekerja yang banyak dan berpengalama sehingga
kurang efisien.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 43


b. Sistem semi modern
⇨ Memungkinkan bahan dapat digunakan lebih dari satu kali pakai. Hal
ini menyebabkan lebih efisien harga,waktu,dan tenaga kerja.
Material yang digunakan adalah kayu dan bahan fabrikasi. Kayu tidak
digunakan sebagai material utama.
c. Sistem modern
Material pada sistem modern ini adalah fabrikasi. Sehingga
pemasangannya disederhanakan teknis dan waktu. Bahan ini dirancang
lebih diringan dibandingkan dengan bahan lain.
3. Syarat pemasangan acuan perancah
Untuk mendapatkan hasil beton yang baik dan kuat,berikut syaratnya :
a. Menghasilkan konstruksi akhir yang punya bentuk,dan dimensi sesuai
gambar kerja.
b. Kokoh dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran adukan beton
c. Diberi ikatan secukupnya,agar terjamin kedudukan dan bentuknya.
d. Dibuat dari bahan yang tidak mudah menyerap air dan direncanakan
sedemikian rupa sehingga mudh dibongkar
e. Bersih dari berbagai kotoran.
Selain persyaratan diatas terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi
yaitu

a. Kuat menahan beban kerja seperti pekerja,beton segar,vibrator dan


lainnya.
b. Kaku dan tidak boleh melebihi deformasi yang diizinkan
c. Kokoh agar mendapatkan bentuk sesuai yang diharapkan
d. Mudah dibongkar,agar tidak merusak beton yang telah kering.
e. Rapat agar beton segar tidak merembes keluar.
f. ,udah diramgkai
g. Efisien bahan dan tenaga kerja
4. Pemasangan acuan dan perancah
Untuk memasang acuan dan perancah prosedurnya yaitu :
a. Menentukan letak perancah atauu mengatur jaraknya.
b. Memasang jack base diatas landasan yang stabil yang dapat diperoleh
dari tanah keras atau memberi kayuu yang kuat terlebih dahulu.
c. Menyetel kerangka (frame) perancah.
d. Memasang crosh brace pada dua sisi agar komponen perancah dapat
berdiri dengan baik.
e. Menyusun frame vertikal berikutnya
f. Mengatur ketinggian dengan mengatur jack base dan u-head
g. Memasang komponen bekisting,bekisting dipasang sesuai dengan fungsi

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 44


B. PEMASANGAN TULANGAN
1. Pembengkokkan dan pemotongan tulangan
Baja beton disebut juga tulangan. Pada umumnya tulangan diproduksi
dengan panjang ukuran kurang lebih 4 meter. Untuk proses
pemotongan,dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama bar
cutter.pemasangan tulangan dapat menggunakan mesin gunting secara
manual. Untuk kebutuhan yang lebih besar,dapat menggunakan bar cutter
dengan mesin. Setelah dipotong,tulangan harus dibentuk sesuai gambar
kerja. Untuk membengkokkan tulangan disebut dengan bar bender. Bar
bender dapat berupa manua dan mesin.
2. Syarat pembengkokkan tulangan
a. Batang tulangan tidak boleh diubah bentuk baik bengkok atau lurus
dengan cara yang merusak
b. Batang tulanganyang diprofilkan setelah dibengkok lagi 60 cm dari
bengkok sebelumnya
c. Batang tulangan yang tertanam sebgaian dalam beton tidak boleh
dibentuk ulang kecuali ditentukan gambar atau dengan persetujuan
perencana.
d. Membengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan
dalam keadaan dingin.
e. Tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan
f. Tulangan yang dibengkokkan dengan cara dipanaskan,tidak boleh
didinginkan dengan air yang disiram
g. Tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan gambar kerja.
3. Pemasangan Tulangan
Untuk menyesuaikan gambar kerja, tulangan yang umunya memiliki
panjang 4 meter dipotong-potong untuk kemudian dibengkokkan sesuai
dengan bentuk yang diharapkan. Langkah selanjutnya adalah merangkai
tulangan. Pada bagian persilangan,tulangan diikat menggunakan kawat
pengikat atau yang disebut dnegan bendrat. Tujuannya dalah agar tulangan
kokoh dan tidak saling bergerak ketika dilakukan pengecoran beton.
Pernagkaian tulangan dapat dilakukan dilokasi atau diluar lokasi
pemasnagan dengan mempertimbangkan kemudahan pekerjaan.
Umunya,perangkaian pelat dilakukan dilokasi,sedangkan fondasi dilakukan
diluar lokasi untuk memudahkan pengerjaan.
Agar mendapat kekuatan yang baik. Tulangan harus dilapisi dengan beton.
Sehingaa tidak disarankan menempatkan tulangan menempel pada
bekisting. Untuk itu,perlu dipakai penahan jarak dengan menggunakan
beton yang disebut beton tahu. Beton tahu dibuat dengan kekuatan yang
sama dengan beton utama dan telah lebih dahulu dibuat sebelum
pengecoran beton utama. Selain betin tahu untuk pelat lantai juga dipakai
Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 45
sistem tulangan rangkap,antar tulangan harus diberikan jarak
menggunakan tulangan yang berbentuk kaki ayam. Tulangan ini biasanya
disebut kursi tulangan cakar ayam.
C. PEMBUATAN ADUKAN BETON
1. Metode pembuatan adukan beton
Ada adukan beton yang dibuat dengan manual tangan dan mesin.
a. Adukan tangan
Dilakukan aoabila kebutuhan betin hanya sedikit. Yang yang diperlukan
adalah cetok,cangkul,atau sekop. Hal yang harus diperhatikan adalah
tempat pengadukan. Tempat pengadukan harus diatas tempat yang
rata,bersih,keras,dan tidak menyerap air. Bahan pertama yang dicampur
adalah agrgat kasar dan halus. Apabila keduanya sudah tercampur rata
maka selanjutnya adalah semen.bahan haus tercampur rata hingga
bahan harus tercampur rata.
Langkah selanjutnya membuat cekungan ditengah campuran untuk
ditambahkan air sesuai dengan kebutuhan. Adukan beton dapat
digunakan apabila semua bahan telah tercampur rata.
b. Adukan mesin
Dilakukan apabila kebutuhan beton besar.
Prosedur dengan mesin yaitu dengan memasukkan air ke dalam mesin
pengaduk,agregat kasar,halus,dan semen. Air yang dimasukkan hanya
sekitar 75%. Pengadukan dengan mesin sangat dipengaruhi oleh waktu
pengadukan. Waktu pengadukan yang terlalu lama justru membuat
suhu betin naik,kehilangan air sehingga membuthkan air lebih banyak
dari yang direnacakan,agregat menjadi pecah atau aus,bertambahnya
nilai slump, dan menurunnya kekuatan beton.
Alat yang digunakan untuk mengaduk dapat berpindah-pindah seperti
mixer atau molen,dan alat yang menetap batching plant. Kapasitas alat
tersebut berbeda. Untuk kapasitas kecil,dapat menggunakan
molen,sedangkan kapasitas besar menggunakan batching plant. Selama
proses pengaduukan harus diawasi kekentalan adukan. Penggunaan
juga hrus memperhatikan jarak dan waktu tempuh
pengangkutan.kekentalan adukan dapat dilihat dari pengujian nilai
slump.

2. Syarat Adukan Beton


⇨ Syarat adukan betin ditentukan oleh SNI 03-2834-2000 mengenai tata cara
pembuatan rencana campuran beton normal. Syarat yang ditentukan
sebagai berikut :
a. Proporsi campuran beton harus memenuhi persyaratan berikut

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 46


1) Kekentalan yang memungkinkan pengerjaan beton dengan mudah
padat mengisi acuan(bekisting) dan menutup permukaan secara
homogen.
2) Keawetan
3) Kuat tekan
4) Ekonomis
b. Beton yang dibuat harus menggunakan bahan agregat normal tanpa
bahan tambah.
c. Bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Apabila bagian pekerjaan konstruksi berbeda menggunakan bahan
yang berbeda,maka perencanaan proporsi campuran dilakukan
secara terpisah.
2) Bahan untuk campuran yang diuji harus mewakili bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan beton.
d. Perencanaan campuran harus memenuhi persyaratan berikut :
1) Perhitungan perencanaan campuran harus didasarkan pada sifat
bahan yang akan digunakan.
2) Susunan campuran diperoleh dari perencanaan ini harus dibuktikan
melalui uji coba campuran yang menunjukkan bahwa proporsi
tersebut memenuhi kekuatan beton yang disyaratkan.
e. Petugas dan penanggung jawab pembuatan rencana campuran beton
normal harus tertulis jelas dan dibubuhi paraf atau tanda tangan
berserta tanggal.
Selain kelima syarat diatas,berdasarkan Tamrin (2008
:107),pengadukan betonn harus memenuhi persyaratab sebgai berikut
1) Pengadukan beton sebaiknya menggunakan mesin pengaduk
2) Selama pengadukan,kekentalan beton harus terus diawasi dengan
meeriksa nilai slump.
3) Waktu pengadukan tergantung pada kapasitas molen,volume
adukan,jenis,susunan butir agregat,dan nilai slump.
4) Adukan yang tidak sesuai syarat harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan dan tidak dapat digunakan.
3. Pengangkutan Adukan dan Pengecoran
Pengangkutan adukan dilakukan untuk mengantarkan beton pada lokasi
acuan. Beberapa yang harus diperhatikan dalam pengangkutan adalah
waktu dan jarak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pemisah agregat pada
saat pengangkutan.
Alat pengangkkut ada manual dan mesin. Alat manual seperti
ember,gerobak,talang,danlainnya. Sedangkan untuk mesin digunakan truck
mixer,concrete pump.
Beton yang telah campai dilokasi harus segera dituang atau dicor. Beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu :
Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 47
a. Pengecoran harus dapat mengisi semua ruangan cetakan
b. Selama pengecoran berlangsung,adukan ditusuk-tusuk menggunakan
alat tertentu seperti kayu,bambu,atau besi.
c. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator)
dan dilakukan dengan berhati-hati agar tidak mengenai tulangan.
d. Pengecoran harus dilaksanakan bersambung terus-enerus hingga
selesai. Apabila hal tersebut tidak memungkinkan,maka daapt
dihentikan pada tempat-tempat tertentu yang tidak membahayakan.
Untuk menghindari segresi dan bleeding dalam pengecoran adalah sebgai
berikut :

a. Tinggi penuangan tidak boleh lebih dari 1,5m. Untuk jarak yang
besar,kamu dapat menggunakan alat bantu seperti pipa.
b. Tidak dilakukan pengecoran selama terjadi hujan hingga kadar air etap
terjaga kecuali telah terpasang sebelumnya.
c. Tebal alpisan maksimum yang diperbolehkan pada setiap pengecoran
adalah 30-45 cm. Hal ini agar dapat dipadatkan dengan mudah.
d. Penuangan dapat dihentikan pada titik momen(M) adalah 0
Apabila beton telah dituang pada acuan,hal selanjutnya adalah dilakukan
pemadatan. Pemadatan disesuaikan dengan kapasitas pengecoran dann
tingkat kesulitan pengerjaan. Pemadatan dilakukan sbeelum initial setting.
Fungsi pemdatan adalah untuk menyebabkan kekuatan beton menjadi
berkurang. Alat yag digunakan untuk pemadatan adalah kayu dan besi
untuk volume beton yang kecil dan vibrator untuk volume beton yang besar.

Alat getar beton dibagi 2 yaitu :

a. Interval vibrator : yaitu alat getar berupa tongkat dan dimasukkan


kedalam beton untuk waktu tertentu
b. External vibrator : alat getar yang menggunakan bekisting hingga
betonnya bergetar dan memadat.
Setelah dipadatkan permukaan beton harus diratakan dengan alat bernama
roskam atau jidar,atau alat perata lainnya.

TUGAS/LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang pada
huruf A,B,C,D atau E

1. Akan dilakukan pengecoran beton untuk proyek jalan raya. Lokasi proyek
tersebut adlah diperkotaan yang sangat panas. Sebagai seorang pelaksana
proyek,hal yang dapat kamuu lakukan untuk melakukan perawatan beton
adalah ....

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 48


A. Menutup beton dengan kain katun
B. Meletakkan beton didalam air
C. Menyirami permukaan beton dengan air
D. Menyelimuti beton dengan pelat baja
E. Menutup beton dnegan karung yang menyerap air
2. Untuk membangun bangunan dengan karakteristik lokasi bangunan seperti
bangunan seperti di Jepang yang sering terjadi gempa,perancah yang murah
dan mudah dibuat untuk pelat 2 lantai adalah acuan yang terbuat dari kayu
dan...
A. Dipasang tegak lurus dengan tanah
B. Dipasang lurus dengan gravitasi bumi
C. Dipasang miring menuju tengah bentang
D. Dipasang miring menuju kolom
E. Dipasang sejajar dengan kolom
3. Pada bangunan yang terletak didalam suatu perkampungan padat,dan
memiliki akses jalan yang sangat sempit,untuk membuat beton sebanyak 10
m3 dengan lebih efisien harga dan mudah pengerjaannya menggunakan ....
A. Molen
B. Truck molen
C. Batching plant
D. Gerobak dorong
E. Ember
4. Berikut ini peralatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan beton adalah ....
A. Roskarr
B. Bar cutter
C. Vibrator
D. Molen
E. Ketam stasioner
5. Konstruksi sementara yang digunakan untuk mendudkung terlaksananya
pekerjaan adonan beton yang dicor sesuai bentuk ang dikehendaki sebagai
cetakan disebut ....
A. Bekisting C. Scaffoling E. Steger
B. Perancah D. Tulangan
6. Bagian konstruksi bangnan berikut yang penulanganya bisa dilakukan dilokasi
bekisting adalah ....
A. Pelat C. Fondasi footplat E. Balok
B. Fondasi D. Kolom praktis
7. Alat yang diguunakan untuk membengkokkan tulangan adalah ....
A. Bar cutter C. Wire twisted tool E. mixer
B. Bar bender D. Molen
8. Tebal maksimum lapisan beton setiap kali pengecoran adalah ....
A. 12-25 cm C. 30-45 cm E. 45-50 cm
Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 49
B. 25-30 cm D. 30-35 cm
9. Pengadukan beton yang terlalu lama pada mesin oengaduk akan
menyebabkan ....
A. Suhuu beton turun D. Agregat menjadi halus
B. Nilai slump berkurang E. Kebutuhan air meningkat
C. Kekuatan beton naik
10. Kekentalan beton harus selalu diperhatikan agar kekuatan beton
terjaga.berikut ini yang merupakan pengujian untuk mengetahui kekentalan
beton adalah ....
A. Uji kadar lumpur C. Uji kuat tekan E. uji kadar zat organik
B. Uji slump D. Uji kadar air
11. Berikut ini yang merupakan prosedur pekerjaanbeton tepat setelah dilakukan
pengecoran adalah ....
A. Perataan beton D. Perawatan beton
B. Pemadatan beton E. Pemindahan beton
C. Pengangkutan beton

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 50


Pekerjaan Beton
a. Persiapan
Pada kasus-kasus tertentu, persiapan lebih detail harus dilakukan. Untuk
pengerjaan beton pre-stressing misalnya, persiapan akan bahan kimia untuk
perekat antara lapisan beton baru dengan beton lama atau untuk memperbaiki
bagian-bagian keropos akibat kurangnya pemadatan atau karena terjadinya
segregasi harus dilakukan.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, hal-hal berikut ini harus terlebih
dahulu harus diperhatikan.
5. Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus
bersih.
6. Ruang yang akan diisi dengan beton harus bebas dari kotoran-kotoran
yang mengganggu.
7. Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam acuan boleh
dilapisi lapisan minyak mineral.
8. Pasangan dinding bata yang berhubungan langsung dengan beton harus
dibasahi air sampai jenuh.
9. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan
penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton
dengan tulangan.
10. Air yang terdapat pada ruang yang akan diisi beton harus dibuang, kecuali
apabila penuangan dilakukan dengan tremi atau telah seijin pengawas ahli,
Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel pada
permukaan beton yang telah mengeras harus dibuang sebelum beton yang
baru dituangkan pada permukaan beton

b. Pencampuran
Setelah didapatkan komposisi untuk kuat tekan tertentu, maka proses
selanjutnya adalah pencampuran. Komposisinya disesuaikan dengan kapasitas
alat aduk. Pengadukan dilakukan sampai didapatkan sifat yang plastis dalam
campuran beton segar, seperti warna adukan merata, kelecakan yang cukup,
dan tampak homogen.

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 51


Metode pengadukan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Pengadukan Manual
Untuk skala yang sangat kecil, beton boleh dicampur dengan menggunakan
sekop. Harus dilakukan di tempat yang datar dan bersih (maksudnya bebas dari
ranting, daun, sampah, dan material pengganggu lainnya). Kerikil, pasir, dan
semen diaduk/dicampur dulu, kemudian dibuat seperti gundukan, dan di
puncaknya digali dibuat seperti danau untuk menampung air. Jika adukan
dicampur di wadah yang sisi-sisinya tertutup sehingga air bisa dibendung,
langsung saja tuang air ke wadah tersebut.
Pengadukan Dengan Mesin
Jika ditinjau dari sisi ekonomi, penggunaan mesin aduk untuk pengerjaan beton
yang besar justru akan menurunkan biaya (cost). Campuran beton yang
dihasilkan pun biasanya akan bersifat lebih homogen dan plastis. Mesin
pengaduk harus diputar sesuai dengan kecepatan yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuatnya. Setelah pencampuran seluruh bahan dalam batching, harus
dilakukan pengadukan kembali minimal selama 1,5 menit,

c. Pengangkutan Beton
Pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpanan
akhir (sebelum dituang) harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah
terjadinya pemisahan dari bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang
dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara pengangkutan yang
berurutan.Untuk beton ready-mix, takaran yang sudah diukur di batch plant,
kemudian dicampur dan dimasukkan ke dalam truk. Selama perjalanan drum
beton tersebut terus diputar agar beton tidak mengalami setting di dalam drum.
Kadang di dalam perjalanan, bisa jadi karena lama di jalan, cuaca panas, atau
kelamaan diputar, temperatur di dalam drum meningkat sehingga air menguap.
Kondisi ini kadang “diakali” dengan memasukkan bongkahan es balok yang
besar

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 52


d. Penuangan Adukan
Untuk menghindari terjadinya segregasi dan bleeding, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penuangan beton. Hal yang perlu diperhatikan:
1. Campuran yang akan dituangkan harus ditempatkan sedekat mungkin
dengan cetakan akhir
2. Pembetonan harus dilaksanakan dengan kecepatan penuangan yang
diatur sedemikian rupa.
3. Campuran beton yang mengeras atau yang telah terkotori oleh material
asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
4. Campuran beton yang setengah mengeras atau telah mengalami
penambahan air tidak boleh dituangkan
5. Setelah penuangan campuran beton dimulai, pelaksanaan harus
dilakukan tanpa henti hingga diselesaikan penuangan suatu panel atau
penampang
6. Permukaan atas dari acuan yang diangkat secara vertikal pada umumnya
harus terisi rata dengan campuran beton.
7. Beton yang dituangkan harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara
sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi
semua rongga beton
Penuangan Adukan
Penuangan yang tertundaBatas penundaan yang masih dapat ditoleransi adalah
sesuai dengan lamanya waktu pengikatan beton. Lamanya waktu pengikatan
awal beton selama 2 jam dan pengikatan akhir selama 4 jam.
Penuangan Dalam Air Untuk penuangan beton atau pengecoran dalam air,
dapat
ditambahkan sekitar 10% semen untuk menghindari kehilangan pada saat
penuangan. Penuangan ini dapat dilakukan dengan alatalat bantu
Penuangan Beton dengan Pemompaan Penuangan beton atau pengecoran
dengan pemompaan m

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 53


e. Pemadatan Beton
Pemadatan dilakukan segera setelah beton dituang
Kebutuhan akan alat pemadat disesuaikan dengan kapasitas pengecoran dan
tingkat kesulitan pengerjaan. Pemadatan dilakukan sebelum terjadinya initial
setting time pada beton. Dalam praktik di lapangan, pengindikasian initial setting
dilakukan dengan cara menusuk beton tersebut dengan tongkat tanpa
kekuatan.
Jika masih dapat ditusuk sedalam 10 cm, berarti setting time belum tercapai.

f. Pekerjaan Akhir (Finishing)


Pekerjaan finishing dimaksudkan untuk memadatkan sebuah permukaan beton
yang rata dan mulus. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada saat beton belum
mencapaifinal setting, karena pada masa ini beton masih dapat dibentuk. Alat
yang digunakan biasanya ruskam, jidar dan alat-alat perata lainnya

g. Perawatan beton (Curing


Perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah
mengeras. Perawatan ini dilakukan, agar proses hidrasi selanjutnya tidak
mengalami gangguan. Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan
beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus
dipertahankan dalam kondisi lembab, kecuali dilakukan dengan perawatan yang
dipercepat.
Perawatan yang dipercepat
Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan atmosferik,
pemanasan dan pelembaban atau proses lain yang dapat diterima, boleh
digunakan untuk mencapai kekuatan tekan dan mengurangi waktu perawatan.
Perawatan ini harus mampu menghasilkan kekuatan tekan sesuai dengan
rencana, dan prosesnya harus mampu menghasilkan beton yang tegar.
Macam Perawatan

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 54


Perawatan beton ini dapat dilakukan dengan pembasahan atau penguapan
(steam) serta dengan menggunakan membran. Pemilihan cara mana yang
digunakan semata-mata mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan.

G. KUNCI TUGAS/LATIHAN
Kunci jawaban K3LH
1. E 2. E 3. B 4. A 5. C 6.A 7. E 8. C 9. E 10. D

Kunci jawaban peralatan pekerjaan jalan


2. C 2. A 3. A 4. A 5. A 6.B 7. A 8. D 9. B 10. A

Kunci jawaban TANAH


1. e 2. D 3. A 4. B 5. D 6.D 7. B 8. A 9. A 10. D 11. B

Kunci jawaban BETON


2. C 2. E 3. A 4. E 5. B 6.A 7. B 8. C 9. E 10. B 11. B

H. GLOSARIUM

K3LH merupakan upaya untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, aman.
Dan melindungi dari bahaya akibat konstruksi dalam pekerjaannya beserta
lingkungan dan masyarakat sekitar kegiatan konstruksi berlangsung

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi


seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja
Tanah merupakan material yang terdiri atas butiran material padat yang
merupakan bahan organik tersendimentasi satu sama lain dan/atau dari bahan
melapuk,dimana diantara butiran terdapat ruang-ruang kosong yang terisi
oleh zat cair dan udara
Tegangan efektif merupakan besaran tegangan pada suuatu titik
dikedalaman tertentu akibat berta kolom tanah diatasnya.
Tegangan tekan merupakan tegangan tanah akibat beban tekan
Tegangan geser tanah merupakan kekuatan tanah menahan beban geser

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 55


Excavator adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan galian dan timbunan
tanah.
Dump truck adalah sebuah truck yang mempunyai bak material yang dapat
di miringkan sehingga untuk menurunkan material hanya dengan memiringkan
bak materialnya sehingga muatan akan dapat meluncur ke bawah.
Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan
dan getaran.
Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri dari berporos 2
(two axle tandem roller)

I. DAFTAR PUSTAKA

Dwi Lestari.Aprilia.2018. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan. Surakarta: Mediatama

Sumarni, S.2010. Struktur Kayu. Surakarta:Yuma Pressindo

Winoto, Agnes Dwi Yanthi. 2014. Ilmu Bahan bangunan. Yogyakarta; Taka publisher

Buku paket Kementrian, Kebudayan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia

Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan


2021

Modul Ajar K3LH & TEKNIK DASAR PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 56

Anda mungkin juga menyukai