Anda di halaman 1dari 30

MODUL PEMBELAJARAN

Finishing Bangunan
KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN

DISUSUN OLEH :
Robby Eldy Eka Putra
1202970/2012
TEKNIK SIPIL
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1

2015
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul Finishing Bangunan merupakan bahan
ajar bagi peserta didik Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk
membentuk salah satu bagian kompetititf Ilmu konstruksi bangunan.
Modul ini mengetengahkan cakupan pekerjaan finishing bangunan.
Apabila modul ini telah dipahami oleh peserta didik, maka
untuk memahami teori dari dasr-dasar finishing bangunan tidak akan
mengalami kesulitan

Penyusun
Robby Eldy Eka Putra

DISKRIPSI JUDUL
Modul ini membahas tentang pekerjaan finishing bangunan meliputi:
A.
B.
C.
D.

K3LH
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
PEKERJAAN BATU ALAM
PEKERJAAN UBIN

DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................................1
KATA PENGANTAR ........................................................................... 2
DISKRIPSI
JUDUL.................................................................................................. 3
DAFTAR ISI.........................................................................................4
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL................................................ 5
TUJUAN................................................................................................ 5
KEGIATAN BELAJAR ........................................................................ 5
TUJUAN MATERI................................................................................ 5
MODUL 1 MENGANALISIS KEBUTUHAN TERKAIT KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN PERANGKAT
LUNAK................................................................................................... 7

MODUL II MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (K3) DAN DATA DALAM MENGGAMBAR
DENGAN PERANGKAT LUNAK................. 10

MODUL III MENDESKRIPSIKAN PEKERJAAN FINISHING


BANGUNAN......................................................................................... 14
MODUL IV MENYAJIKAN HASIL DESKRIPSI PEKERJAAN
FINISHING
BANGUNAN.................................................................. 15

MODULV MENERAPKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT


DAN BAHAN UNTUK PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN
BERDASARKAN DAFTAR
ANALISA........................................................................... ..22
MODUL VI MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) DAN DATA DALAM MENGGAMBAR
DENGAN PERANGKAT
LUNAK.................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Modul ini berisi tentang pekerjaan finishing bangunan. Apabila peserta
didik masih ada yang belum jelas maka disarankan untuk membaca
buku-buku reverensi yang relevan.
TUJUAN
A. Tujuan Akhir. :
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengenal bahan finishing bangunan
2. Mengenal bentuk dan kegunanaan dari masing-masing bahan
finshing bangunan
3. Mampu membaca gambar
4. Memahami konstruksi
B. Tujuan Antara :
Tujuan yang ingin dicapai pada setiap tahapan belajar :
1. Memahami dan menguasai teori dengan baik.
2. Dapat menerapkan teori Finshing bangunan.
3. Dapat mengembangkan dan menerapkan dilapangan.
KEGIATAN BELAJAR
A. Tujuan
1. Pengetahuan Dasar
Pekerjaan finishing bangunan merupakan suatu cara / teknik yang di
gunakan untuk memberikan suatu sentuhan akhir/finishing dalam suatu
bangunan, yang di aplikasikan untuk semua element bangunan. Dari finishing
inilah tampilan fisik suatu bangunan akan terlihat lebih menarik dan indah

Jenis Material Finishing Bangunan :


1. Material alami
Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung
di gunakan sebagai material finishing bangunan. Material dari alam ini
terkadang telah di potong dengan ukuran yang standar untuk
memudahkan dalam mengaplikasikannya.
Contoh : -batu alam
2. material Proses
Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah
melalui proses untuk siap digunakannya.
Contoh : -kayu lapis/multiplek
-Batu bata
3. Material sintesis
Merupakan material yang terbuat dari bahan-bahan
sintesis/kiimia yang tidak ada di alam kemudian diolah untuk dapat di
aplikasikan menjadi bahan bangunan.
Contoh : -kaca
5

2. Lembar Kerja
Tujuan
Siswa dapat lebih memahami dasar-dasar pekerjaan finishing
bangunan.
Alat dan perlengkapan
- Alat-alat tulis
- Kertas kerja
- Buku reverensi
Keselamtan kerja
- Ikuti perintah instruktur
- Lakukan pekerjaan dengan cermat
Langkah kerja
- Siapakan alat dan perlengkapan
- Lakukan pekerjaan sesuai dengan perintah atau soal pada lembar
evaluasi.

MODUL 1

MENGANALISIS KEBUTUHAN TERKAIT


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK
6

A. PENDAHULUAN
1. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran ini di harapkan siswa mampu untuk memahami apa apa
saja kesehatan dan keselamatan kerja dalam mengoprasikan perangkat lunak.
Tes awal
1) Apa itu perintah k3?
2) Apa tujuan penggunaan mengidentifikasi k3?
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin
ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan
lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan yang bertujuan untuk
menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun
lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
B. MATERI AJAR
1. Pengertian k3
lmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu
antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang
bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan
selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
2. Kebutuhan keselamatan kerja dalam menggambar autocad.
Komputer merupakan perangkat teknologi komunikasi dan informasi yang sering
digunakan dewasa ini, karena komputer dapat melakukan hampir semua hal yang
berhubungan dengan Teknologi komunikasi dan informasi. Pada saat bekerja dengan
komputer ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak berdampak buruk bagi
kesehatan bahkan keselamatan kita. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan
bahwa komputer dapat menyebabkan penggunanya menderita nyeri otot dan tulang
terutama bahu, pergelangan tangan, leher, punggung, pinggang bagian bawah, sakit
ginjal, mata merah berair, bahkan gangguan penghilatan.
7

Di satu sisi keberhasilan/kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan


kesejahteraan hidup manusia, dan di sisi lain dapat menyesatkan dan memporakporandakan serta meluluh-lantahkan hasil peradaban dan kebudayaan yang telah tercipta.
Salah satu teknologi yang dimaksud adalah komputer. Sebuah karya jenius Howard Aiken
tahun 1944 dan dikenal sebagai tipe Harvard Mark I Computer / Aikens Digital
komputer.
Komputer merupakan suatu rangkaian peralatan elektronik yang bekerja secara
bersama-sama, dapat melakukan rangkaian pekerjaan secara otomatis melalui intruksi /
program yang diberikan kepada komputer, alat pengolah data menjadi informasi melalui
proses tertentu.
Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki keunggulan antara
lain :
1) mampu berakses dengan cepat dan tepat,
2) menghasilkan informasi dari data yang lampau,
3) mampu memproses data yang sangat besar menjadi informasi
4) mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte),
5) mampu melakukan importing dan exporting data yang dirancang secara khusus.
Dengan hadirnya karya teknologi ini proses-proses konvensional mulai ditinggalkan
masyarakat. Kecanggihan produk ini seakan tidak dapat disangkal mengingat seluruh
segmen kehidupan tersentuh oleh produk teknologi ini dari kegiatan memerah susu
sampai strategi perang. Produk ini mampu mengatasi hambatan ruang dan waktu yang
dihadapi oleh manusia. Dengan demikian guru bukan merupakan satu-satunya sumber
belajar bagi siswa.

Komputer dan multimedia sebagai medium internet pun (1969 dan populer tahun
1992) seakan menjadikan dunia hanya sekepalan tangan. Filosofi yang mmenyatakan
siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia.
Dengan demikian menguasai komputer yang disinergikan dengan internet
menjadikan manusia dapat menguasai dunia. Namun sebagai perangkat teknologi,
komputer juga menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya. Untuk itu ada
prosedur agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan keselamtan kerja.
Masalah yang dimaksud disini adalah penyakit-penyakit yang lama secara terus menerus.
a. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna komputer dapat
menderita nyeri kepala, nyeri otot, dan tulang terutama bahu, pergelangan tangan, leher,
punggung, dan pinggang bagian bawah.
b. Selain itu, penggunaan komputer juga masih dapat terserang penyakit lain seperti
kesemutan, badan bengkak, anggota badan kaku, sakit ginjal, mata merah, berair, nyeri,
dan bahkan ganguan penglihatan.
Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan
sangat mempengaruhi kesehtan, keselamtan, dan kenyamanan saat berkerja dengan
komputer.
Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer yang digunakan
dihubungkan dengan listrik yang mempunyai tegangan tinggi. Maka dengan itu harus
berusaha mencegah terjadinya resiko tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-kabel
listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga harus memperhatiakn
kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran
dan rusaknya peralatan komputer.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko bekerja dengan komputer
adalah sebagai berikut:
1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja dengan komputer sehingga merasa aman.
9

2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa nyaman.
3. Makan, minum dan istirahatlah yang cukup. Jangan menahan-nahan buang air kecil
karena terlalu asyik berkerja dengan komputer.
4. Sesekali gerakkanlah badan untuk megurangi ketegangan otot dan pikiran. Olah ragalah
secara teratur.
5. Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk relaksasi mata.

MODUL 2
MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DAN DATA DALAM MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK

A. PENDAHULUAN
1. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran ini di harapkan siswa mampu untuk memahami apa
apa saja kesehatan dan keselamatan kerja dalam mengoprasikan perangkat lunak.
Tes awal
3) Apa itu perintah k3?
4) Apa tujuan penggunaan mengidentifikasi k3?
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin
ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan
lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan yang bertujuan untuk
menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun
lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
C. MATERI AJAR
10

2. Pengertian k3
lmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu
antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang
bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan
selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
3. Posisi dalam menggunakan perangkat lunak
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat ergonamis di tempat kerja atau
kantor adalah posisi kerja dari pekerja itu sendiri. Dengan posisi kerja yang baik akan
dapat menjaga kesehatan tubuh, dan mencegah timbulnya kelelahan sewaktu bekerja.
Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat berikut:

Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai.


Posisi lengan berada di bawah bahu
Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau kebelakang
Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah
Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang

dengan baik
Kedua kaki berada di lantai
Ketika duduk , lutut membentuk sudut 90
Selain dari posisi tubuh, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingkat

ergonamis tempat kerja, yaitu: tenaga yang dikeluarkan, gerakan kerja, penglihatan
( cahaya dan tingkat ketelitian ), keadaan temperatur, keadaan atomosfer, keadaan
lingkungan, dan kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Tenaga yang dikeluarkan menjelaskan tipe pekerjaan yang dilakukan; apakah
pekerjaan kantor dalam keadaan duduk atau pekerja bangunan yang harus selalu
berpindah-pindah tempat.
Gerakan kerja maksudnya adalah apakah gerakannya di dalam area yang sempit
yang terbatas saja; misalnya di meja atau luas; misalnya di studio atau sempit.
Kelelahan penglihatan maksudnya adalah seberapa kerja tersebut mempengaruhi
kelelahan mata, dari tingkat pencahayaan ataupun jenis pekerjaan; jenis pekerjaan

11

yang kecil dan membutuhkan perhitungan presisi akan lebih cepat membuat mata
menjadi lebih lelah.
Keadaan temperatur yang normal untuk bekerja aalah 22-28 C. Bila temperatur
di ruang kerja jauh di bawa atau di atas dari suhu normal tersebut, maka akan
mengganggu kinerja dari pekerja yang berada di ruangan tersebut.
Keadaan atmosfer merupakan tingkat kwalitas dari udara di tempat kerja; dari ada
tidaknya ventilasi dan ada tidaknya bau-bauan. Normalnya setiap ruangan memiliki
ventilasi agar menjaga pergerakan udara yang terdapat di dalam ruangan dan udara
harusnya tidak terdapat bau-bauan baik yang beracun maupun tidak.

D. LATIHAN
1. Apa Yang Di Maksud Dengan K3Lh?
2. Apa yang harus kita lakukan dalam menjaga k3lh dalam menjalankan perangkat
lunak?
3. Kenapa kita harus memperhatikan k3lh dalam setiap kegiatan?

12

E. KUNCI JAWABAN

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan


Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmuilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat
kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat
bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja
2. Yang Harus Kita Lakukan Antara Lain
a. Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai
b. Posisi lengan berada di bawah bahu
c. Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau kebelakang
d. Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah
e. Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang dengan
baik
f. Kedua kaki berada di lantai
g. Ketika duduk , lutut membentuk sudut 90
3. Karna kita tidak tau bahaya dan resiko yang akan kita hadapi ke depannya, setiap
pekerjaan memiliki resiko masing masing jadi oleh karna itu kita harus selalu
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja di mana pun dan kapanpun

MODUL 3

MENDESKRIPSIKAN PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN

13

A. pendahuluan
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi pekerjaan Finishing
B. Materi Ajar
APA ITU FINISHING :

Pekerjaan melapisi
Pekerjaan memperindah
Dalam rangka penyelesaian akhir dari sebuah pekerjaan bangunan gedung
Pekerjaan menutup

JENIS JENIS PEKERJAAN PHINISHING :


1. PEKERJAAN PLESTERAN
Fungsi
Melindungi pasangan tembok dari pengaruh cuaca
khususnya hujan dan terik panas matahari, pengaruh-pengaruh mekanik
Memperhalus atau meratakan permukaan pasangan tembok sehingga, memudahkan
pengecatan
Memperindah penampilan.
2. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
A. KERAMIK LANTAI
B. KERAMIK DINDING
3. PEKERJAAN MENGACI
Fungsi
Untuk memperhalus permukaan dinding
4. PEKERJAAN PENGECATAN

MODUL 4
MENYAJIKAN HASIL DESKRIPSI PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN

14

A. pendahuluan
Tujuan Pembelajaran
2. Siswa dapat mengidentifikasi pekerjaan Finishing
B. Materi Ajar
APA ITU FINISHING :

FINISHING BANGUNAN : Merupakan suatu cara / teknik yang digunakan untuk


memberikan suatu sentuhan akhir/finishing dalam suatu bangunan, yang di aplikasikan
untuk semua element bangunan. Dari finishing inilah tampilan fisik suatu bangunan akan
terlihat lebih menarik dan indah.
Jenis Material Finishing Bangunan :
1. Material alami
Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung di gunakan
sebagai material finishing bangunan. Material dari ala mini terkadang telah di otong
dengan ukuran yang standar untuk memudahkan dalam meng aplikasikannya.
Contoh : -batu alam

2. material Proses
Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah melalui proses untuk
siap di gunakannya.
Contoh :
-kayu lapis/multiplek

-Batu bata

15

3. Material sintesis
Merupakan material yang terbuat dari bahan-bahan sintesis/kiimia yang tidak
ada di alam kemudian di olah untuk dapat di aplikasikan menjadi bahan bangunan.
Contoh :
-kaca

PENGOLAHAN MATERIAL FINISHING BANGUNAN


Sebuah bangunan memerlukan sebuah finishing baik untuk bagian interior dan
eksteriornya.
Dengan finishing ini sebuah interior dan eksterior akan tampil menjadi lebih mengikat
dan indah serta fungsional maka dalam mengaplikasikan finishing material bangunan
perancang harus memiliki kepekaan dalam memilih material yang akan di gunakan,
diantaranya harus mempertimbangkan mengenai ukuran,tekstur,warna yang dimiliki oleh
suatu material finishing bangunan.
berikut ini beberapa pertimbangan yang harus di perhatikan dalam memilih
material bangunan :

a. Fungsi dan jenis bangunan


16

- Pendidikan, contohnya sekolah

b. Penggunaan untuk Eksterior dan Interior


- Eksterior

- Interior

c. Konsep dan gaya bangunan


G
- Konsep

17

- Gaya bangunan

d. Ukuran dari sebuah bangunan

e. Biaya dalam membangun

18

f.

Perawatan material finishing

JENIS JENIS PEKERJAAN PHINISHING :


1. PEKERJAAN PLESTERAN

2. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

A. Keramik lantai
19

B. Keramik dinding

3. PEKERJAAN MENGACI

4. PEKERJAAN PENGECATAN

C. Latihan

20

1. sebutkan contoh dari material batu alami ?


2. ada berapa material dari bahan finishing bangunan ?
3. Sebutkan jenis-jenis dari pekerjaan finishing bangunan ?
D. Kunci Jawaban
1. contoh material alami adalah batu alam yaitu yang diambil dari alam dan langsung dapat
digunakan.
2. bahan finishing bangunan terdiri dari 3 macam
3. -> PEKERJAAN PLESTERAN
-> PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
A. KERAMIK LANTAI
B. KERAMIK DINDING
-> PEKERJAAN MENGACI
-> PEKERJAAN PENGECATAN

MODUL 5

MENERAPKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN UNTUK


PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN BERDASARKAN DAFTAR ANALISA

21

A. PENDAHULUAN
2. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran ini di harapkan siswa mampu untuk memahami
bagaimana perhitungan kebutuhan alat dan bahan sesuai daftar analisa.
B. MATERI AJAR
3. Membaca gambar
Cara membaca gambar bangunan seperti halnya memahami tulisan-tulisan,
bedanya adalah pada desain bangunan kita lihat berupa coretan grafis bentuk bangunan
yang diperkecil atau diperbesar menggunakan skala tertentu, gambar disertai ukuran dan
keterangan penggunaan jenis material bangunan, berikut ini hal-hal yang perlu dilihat dan
dipahami dalam membaca gambar bangunan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan
pembangunan sesuai dengan rencana sebelumnya.

a. Bentuk bangunan pada gambar


Sebuah denah rumah akan terlihat dengan bentuk sekat-sekat ruangan disertai dengan
posisi pintu jendela sedangkan pada gambar detail pondasi batu kali akan terlihat sebuah
penampang trapesium degan arsiran berbentuk batu kali, begitulah kurang lebih cara
melihat bentuk bangunan pada gambar bangunan sehingga dapat dibayangkan seperti
apakah bentuk bangunan sesungguhnya yang akan dibangun.

b. Ukuran bangunan

22

Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka langkah selanjutnya
adalah melihat berapa ukuranya, setiap bidang perlu dibangun dengan ukuran sesuai
dengan gambar agar pekerjaan lain yang berkaitan tidak mengalami kendala sehingga
harus mendesain ulang pada gambar bangunan, misalnya pemasangan dinding batu bata
yang tidak sesuai dengan ukuran akan berpengaruh pada perubahan desain pola lantai.

c. Skala gambar bangunan


Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan skala tertentu sehingga setiap bagian
detail bangunan dapat tergambar dengan ukuran proposional sesuai dengan kondisi
sebenarnya. adakalanya sebuah gambar bangunan tidak menjelaskan ukuran pada bagian
tertentu sehingga digunakan skala gambar untuk mengetahui panjang bidang, misalnya
pada gambar denah rumah yang menggunakan skala 1 : 100 berati setiap 1 cm panjang
pada gambar mewakili 100 cm pada kondisi panjang bangunan sebenarnya, sebuah
ruangan yang pada gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran
bangunan sebenarnya yaitu 2,5100 = 250 cm atau 2,5 m. begitu juga dengan skala
lainya seperti pondasi batu kali skala 1 : 20 maka cara menghitungnya menggunakan
angka 20 cm.

23

d. Keterangan jenis material bangunan


Bahan apa yang digunakan juga dapat dilihat pada gambar, contohnya sebuah gambar
pasangan dinding mempunyai keterangan Pasangan batu bata 1pc : 4ps berarti bidang
bangunan tersebut menggunakan material batu bata serta adukan spesi dengan
perbandingan campuran 1 bagian semen dan 4 bagian pasir pasang.

4. Menghitung volume
a. Perhitungan volume beton
Dalam perencanaan anggaran biaya bangunan besarnya kebutuhan beton sering
dihitung dengan satuan m3
Contoh perhitungan volume beton
24

Sebuah kolom beton berukuran 0,25 m x 0,25 m dengan tinggi 3 maka volume
beton adalah 0,25 m x0,25 m x 3 m = 0,1875 m3
b. Perhitungan volume besi beton
Besarnya volume besi beton dapat dihitung dengan satuan kg atau batang
Contoh perhitungan volume besi beton
Sebuah kolom setinggi 3 m mempunyai 4 buah besi diameter 10 sebagai tulangan
pokok, sebelumnya kita lihat tabel besi dahulu disini untuk mengetahui berat besi
diameter 10 per m, atau bisa kita hitung dengan rumus 0,00065 x (1010). Selanjutnya
kita hitung volume besi beton 4bh x 3m = 12 m, jika panjang besi per batang yang dijual
dipasaran adalah 12m maka kita membutuhkan 1 btg yang jika dikonversi ke kg sama
dengan 12 m x berat besi per m = 12 x = . kg
c. Perhitungan volume kayu
Besarnya volume kayu sebagai material bangunan dapat dihitung dengan satuan
m3 atau m

Contoh perhitungan volume kayu


Sebuah balok tarik kuda kuda kayu ukuran 8/12 dengan bentang 6 m
mempunyai volume sebesar 0,080,126= 0,0576 m3 , jika panjang kayu yang dijual
dipasaran perbatang adalah 4 m maka kita membutuhkan kayu sebesar 6 : 4 = 1,5 btg.
d. Perhitungan volume kaca
Volume material kaca dihitung dengan satuan m2, misalnya sebuah jendela
mempunyai kaca berukuran 60 cm x 150 cm maka volume kaca adalah 0,6 m x 1,5 m
=0,9 m2 , namun untuk memudahkan pembuatan rencana anggaran biaya bangunan
seringkali volume kaca dihitung dalam satuan unit.
e. Perhitungan volume urugan dan galian tanah

25

Perhitungan volume urugan dan galian tanah dihitung dalam satuan m3, misalnya
kita akan melakukan pekerjaan urugan tanah pada lahan berukuran 6m x 12 m dengan
ketinggian urugan tanah 2 m maka besarnya volume tanah adalah 612 = 72 m3
f. Perhitungan volume batu bata
Perhitungan volume pasangan batu bata dalam perhitungan rencana anggaran
biaya dapat dihitung dengan ukuran m2, misalnya sebuah pekerjaan pemasangan dinding
bata berukuran 3m x 3m maka volume pasangan batu bata adlah 3m x 3 m = 9m2 , untuk
menghitung jumlah batu bata dapat dilakukan dengan cara mengalikan luas pasangan
batu bata dengan jumlah kebutuhan batu bata per m2, untuk lebih tepatnya sebaiknya
dilakukan perhitungan jumlah bata per m2 sesuai pengalaman masing-masing, namun
dalam standar nasional Indonesia memberikan data jumlah bata ukuran per m2 = 70 bh,
jika kita kalikan 9mx70bh = 630 bh batu bata.

MODUL 6
MELAKSANAKAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DAN DATA DALAM MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK

B. PENDAHULUAN
4. Tujuan
Setelah mengikuti pelajaran ini di harapkan siswa mampu untuk memahami apa
apa saja kesehatan dan keselamatan kerja dalam mengoprasikan perangkat lunak.
Tes awal
5) Apa itu perintah k3?
6) Apa tujuan penggunaan mengidentifikasi k3?
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu
Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin
ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan
26

lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan yang bertujuan untuk
menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun
lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
a. MATERI AJAR
5. Macam-macam Ubin
1. Ubin semen
Ubin semen ialah ubin yang digunakan untuk menutup
lantai atau dinding yang dibuat dari campuran
bahan semen portland sebagai bahan pengikat dan
pasir sebagai bahan pengisi.
Sesuai dengan persyaratan maka ubin yang berbentuk
bujur sangkar
2. Ubin keramik
Ubin keramik ialah ubin yang digunakan untuk
menutup lantai atau dinding yang dibuat dari tanah
liat dan bahan-bahan keramik lainnya yang dibakar
pada suhu tinggi sehingga menghasilkan permukaan
yang keras. Di pasar ubin keramik bisa diperoleh
dalam dua jenis yakni, ubin keramik berglasir
dan ubin keramik tidak berglasir.
3. Ubin teraso
Ubin teraso ialah ubin yang
digunakan untuk menutup lantai
atau dinding yang dibuat dari
campuran bahan semen portland
sebagai bahan pengikat, batu
teraso dan pasir sebagai bahan pengisi.
4. Ubin Marmer
Ubin marmer ialah ubin yang digunakan untuk menutup lantai atau dinding yang dibuat
dari sejenis batu alam yang tersusun dari satu atau lebih semacam hablur
Tipe perekat ubin

Perekat ubin yang sering digunakan dewasa ini pada


umumnya terdiri dari:
1. Perekat adukan semen pasir
Perekat adukan semen pasir digunakan jika dasar
permukaan yang akan dipasang ubin tidak diplester
terlebih dahulu. Misalnya ubin dinding langsung pada
permukaan pasangan bata atau ubin lantai langsung
dipasang di atas permukaan tanah atau urukan pasir.
Perekat dibuat dari semen Portland sebagai bahan
pengikat, pasir sebagai bahan pengisi dan air sebagai
27

bahan yang membantu terjadinya pengerasan.


Bahan-bahan tersebut dicampur dalam perbandingan
1 bagian semen: 3 bagian pasir yang di lapangan
dikenal dengan istilah campuran 1:3.
Perekat semen digunakan jika dasar permukaan yang
akan dipasang ubin diplester terlebih dahulu sehingga
dasar permukaan sudah dalam kondisi tegak lurus,
rata, dan lurus.
2. Perekat semen Portland
Perekat dibuat dari bahan semen Portland yang
langsung dicampur dengan air sehinga membentuk
pasta yang elastis. Perekat semen proses pengerasannya
lebih cepat dibanding perekat jadi(instan) atau perekat
adukan semen pasir.
3. Perekat instan
Perekat jadi(instan) adalah perekat yang dibuat dan dikemas
oleh pabrik. Perekat dibuat campuran bahan semen, bahan
tambah (additive), dan bahan pengisi(_ller).
Perekat jadi(instan)proses pengerasannya lebih lambat
dibanding perekat semen biasa dan memiliki daya rekat
yang tinggi sehingga lebih mudah dalam pemasangan
Membuat campuran perekat ubin
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyediakan tempat pembuatan adukan kira-kira 1,5 x 1,5 meter.


Menuangkan pasir yang sudah diayak ke dalam adukan
Menuangkan semen diatas adukan pasir
Mengaduk semen dan pasir dalam keadaan kering
Membentuk gunungan dan cekungan di tengahnya
Mengaduk bahan hingga merata sambil diberi air
Pasangan ubin pada dinding yang sudah diplester

1. Mengorek siar pasangan bata merah


kurang lebih sekitar 1 cm (sebaiknya
dilakukan pada saat adukan pasangan
masih belum mengeras).
Mengorek siar bertujuan supaya
adukan plesteran mempunyai pegangan
2. Membersihkan dinding dari debu,
adukan, tanah atau kotoran lepas
lainnya dengan cara disapu atau
dikorek dengan sendok. Hal ini dimaksudkan
supaya adukan plesteran bisa
melekat pada pasangan dinding bata
28

dengan sempurna.
3. Menyiram permukaan pasangan bata merah dengan air supaya air adukan
plesteran tidak diserap langsung oleh pasangan bata merah sehingga proses pengerasan
adukan bisa sempurna.

b. LATIHAN
1. Sebutkan apa itu ubin semen ?
2. Sebutkan tipe-tipe perekat ubin ?

c. KUNCI JAWABAN
1. Ubin semen ialah ubin yang digunakan untuk menutup
lantai atau dinding yang dibuat dari campuran
bahan semen portland sebagai bahan pengikat dan
pasir sebagai bahan pengisi.
Sesuai dengan persyaratan maka ubin yang berbentuk
bujur sangkar
2. Macam-macam ubin
-Ubin semen
-Ubin keramik
-Ubin teraso
-Ubin marmer

29

DAFTAR PUSTAKA
http://kmkosipil.blogspot.com/
http://www.ilmusipil.com/
Finishing bangunan

30

Anda mungkin juga menyukai