Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 5 Makassar

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti

Kompetensi Keahlian : Konstruksi Jalan,Irigasi dan Jembatan

Mata Pelajaran : Perencanaan Konstruksi Jalan, Irigasi, dan


Jembatan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan

Kelas/Semester : XII/5

Tahun Pelajaran : 2017/2018

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya .


2. Mengembangkanperilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive, dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisispengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasankemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1. KD dari KI 1
1.1. Meyakini penciptaan alam semesta sebagai anugerah yang harus dijaga
dan dipelihara keselarasannya dengan menunjukkan perilaku hati-hati,
tidak berlebihan, dan berwawasan lingkungan dalam perencanaan
konstruksi jalan, irigasi, dan jembatan.
2. KD dari KI 2
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam perencanaan konstruksi
jalan, irigasi, dan jembatan.
3. KD dari KI 3
3.1 Memahami klasifikasi jalan
3.1.1 Mencari informasi tentang klasifikasi jalan
3.1.2 Menjelaskan tentang klasifikasi jalan
4. KD dari KI 4
4.1 Menyajikan/mempresentasikan perkembangan klasifikasi jalan
4.1.1 Mencari informasi tentang klasifikasi jalan
4.1.2 Menjelaskan tentang klasifikasi jalan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru peserta didik dapat menjelaskan klasifikasi jalan.
2. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mempresentasikan klasifikasi
jalan.

D. Materi Pembelajaran
Pengelompokan jalan atau hierarki jalan adalah pengelompokan jalan
berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan
muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan. Penentuan
klasifikasi jalan terkait dengan besarnya volume lalu lintas yang menggunakan
jalan tersebut, besarnya kapasitas jalan, keekonomian dari jalan tersebut serta
pembiayaan pembangunan dan perawatan jalan.
1. Klasifikasi berdasarkan fungsi jalan
Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku adalah:
 Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan)utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata
tinggi, dan jumlah jalan masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
 Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah.

2. Klasifikasi berdasarkan administrasi pemerintahan


Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum
penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah
daerah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
 Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan
jalan strategis nasional, serta jalan tol.
 Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis
provinsi.
 Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam
sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan
strategis kabupaten.
 Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan
antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada
di dalam kota.
 Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan
dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

3. Klasifikasi berdasarkan beban muatan sumbu


Untuk keperluan pengaturan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan
angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan
transportasi, pemilihan moda secara tepat dengan mempertimbangkan
keunggulan karakteristik masing-masing moda, perkembangan teknologi
kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta
konstruksi jalan. Pengelompokkan jalan[5] menurut muatan sumbu yang
disebut juga kelas jalan, terdiri dari:
 Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu
terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton, yang saat ini masih
belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai dikembangkan
diberbagai negara maju seperti di Prancis telah mencapai muatan
sumbu terberat sebesar 13 ton;
 Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu
terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang
sesuai untuk angkutan peti kemas;
 Jalan Kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;
 Jalan Kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;
 Jalan Kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar
tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.
2. Pendekatan,Model dan Metode
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Direct Learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah,presentasi,diskusi

3. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan menanyakan
kabar para siswa.
2. Guru mengabsen siswa sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan tentang kompetensi 10 menit
yang harus dicapai oleh siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang
klasifikasi jalan
Inti Mengamati
 Guru mengamati nilai sikap dari (KI 1 dan KI
2) dan memberi informasi batasan waktu.
 Mengkondisikan situasi belajar untuk
membiasakan mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang klasifikasi jalan.
 Mengamati dan/atau membaca informasi 110 menit
tentang bacaan terkait dengan klasifikasi jalan.
Menanya
 Mengumpulkan data/informasi yang
dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang klasifikasi jalan.
 Siswa menanyakan bila ada yang belum
memahami.
 Guru membuat pertanyaan mengenai isi materi
tentang klasifikasi jalan.

Mengumpulkan Informasi/eksperimen
 Guru menyajikan hasil rangkuman dari
pembelajaran tentang klasifikasi jalan.
 Mengarahkan siswa supaya menggali informasi
mengenai klasifikasi jalan.
Mengasosiasikan
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan
tentang klasifikasi jalan.
 Guru mengamati aktifitas diskusi dan
mengendalikan situasi bila dipandang perlu,
serta melaksanakan penilaian sikap.
 Siswa mengumpulkan informasi dari sumber
belajar mengenai klasifikasi jalan.
Mengkomunisasikan
 Guru memberikan penguatan dengan
memberikan ulasan singkat membetulkan yang
salah ketika melaksanakan diskusi dan
memberikan apresiasi bagi yang berhasil secara
individu maupun kelompok yang terbaik.
 Siswa mempresentasikan atau membuat
kesimpulan hasil belajar mengenai klasifikasi
jalan.

Penutup  Membuat rangkuman/simpulan pelajaran


dengan melibatkan siswa.
 Cek ketercapaian penyelesaian tugas siswa,
umpan balik dan arahan/motivasi.
 Menyampaikan tindak lanjut pembelajaran dan
layanan remedial/pengayaan. 15 menit
 Menginformasikan materi/tugas pertemuan
yang akan datang.
 Menutup pelajaran dengan salam.
 Siswa berdoa dan merespon salam penutup
pembelajaran.

4. Alat/Media/Sumber Pelajaran
a. Alat dan Media
 Laptop
 Proyektor
b. Sumber Pelajaran
 Buku
Saodang, Hamirhan, Ir. 2004. Konstruksi Jalan Raya (Buku I : Geometrik
Jalan). Bandung : Penerbit Nova
 Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelompokan_jalan
5. Penilaian Proses dan Hasil Belajar :
1. Penilaian Sikap Spiritual :
a. Aspek yang dinilai :
1) Rasa syukur
2) Cinta tanah air
3) Menjaga kelestarian lingkungan hidup
b. Teknik Penilaian :
1) Observasi
c. Bentuk Penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar teman
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian diri/lembar penilaian antar teman
2. Penilaian Sikap :
a. Aspek yang dinilai :
1) Toleransi
2) Gotong royong/kerja sama
3) Santun
4) Disiplin
5) Jujur
6) Tanggung jawab
7) Percaya diri
b. Teknik penilaian :
1) Observasi
c. Bentuk penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar tema
d. Instrumen Peniaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian/penilaian antar teman
3. Penilaian Pengetahuan :
Kisi-kisi, soal,kunci jawaban dan rubrik penilaian (terlampir)
a. Aspek yang dinilai :
1) Ingatan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Evaluasi
b. Teknik Penilaian :
1) Tes akhir
2) Penugasan
3) Tanya jawab
c. Bentuk Penilaian :
1) Tes tertulis
2) Soal latihan
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar soal evaluasi
2) Lembar soal latihan
4. Penilaian Psikomotorik/Penilaian Kinerja/Penilaian Produk :
a. Aspek yang dinilai :
1) Persiapan kerja
2) Proses kerja
3) Hasil kerja
4) Sikap kerja
5) Waktu pelaksanaan
b. Teknik penilaian :
1) Pengamatan
2) Penugasan
c. Bentuk penilaian :
1) Tes perbuatan
d. Instrumen penilaian:
1) Lembar Kerja (Job Sheet)
2) Lembar penilaian psikomotorik/lembar penilaian produk
3) Lembar soal evaluasi

Medan, 25 Mei 2017


Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Reski Ainun Bahri


………………………….
LAMPIRAN

A. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi dan Soal, Kunci Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian

No. Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal No.Soal


Mengidentifikasi klasifikasi jalan Tes
1. Memahami klasifikasi jalan berdasarkan fungsi,status dan Tertulis 1-3
muatan sumbu nya.

Soal uraian :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Berikut contoh klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Jalan yang diberi
tanda X merupakan jalan?

2. Apakah perbedaan dari jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa?
3. Jelaskan mengenai klasifikasi jalan berdasarkan muatan sumbu!

Kunci jawaban soal :


1. Berdasarkan gambar tersebut, jalan yang diberi tanda X adalah jalan arteri
2. Perbedaan jalan pro provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa adalah :
a. Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis
provinsi.
b. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam
wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
c. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan
dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
3. Distribusi beban muatan sumbu ke badan jalan untuk keperluan pengaturan
penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam
beberapa kelas yang didasarkan padakebutuhan transportasi, pemilihan moda
secara tepat dengan mempertimbangkan keunggulankarakteristik masing-masing
moda, perkembangan teknologi kendaraan bermotor, muatansumbu terberat kendaraan
bermotor serta konstruksi jalan.

Rubrik penilaian
K.D 3.1 Memahami klasifikasi jalan

No. Nama Siswa Skor setiap nomor soal Jumlah Nilai


No.1 No.2 No.3 Skor
1.
2.
Dst.

Indikator Penilaian Pengetahuan


1. Jika menjawab tepat, lengkap dan sistimatis, diberi skor 4
2. Jika menjawab tepat, kurang lengkap dan kurang sistimatis, diberi skor 3
3. Jika menjawab kurang tepat, diberiskor 2
4. Jika menjawab tidak tepat, diberi skor 1

Rumus pengolahan nilai adalah :

𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱𝟑
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

Pada contoh soal di atas skor maksimal adalah 12

Anda mungkin juga menyukai