2. Pasir
Pasir merupakan agregat yang mempunyai
dimensi butiran antara 0,0625 milimeter sampai 2
milimeter. Pasir yang dipergunakan tersebut bisa
berwujud pasir vulkanis, pasir laut ataupun pasir
sungai, yang memenuhi kriteria persyaratan
menjadi bahan bangunan.
Terdapat beberapa jenis pasir dengan masing-masing gradasi
tertentu.
1. Pasir Angin 4. Pasir dari Pasir-Batu (Sirtu)
Pasir yang dibawa angin dan mengumpul di Pasir yang diperoleh dari
suatu tempat. Umumnya berbutir halus dengan pengayakan pasir-batu lolos No.4.
ukuran antara No.40 sampai No.100. Kadang-kadang mengandung tanah
2. Pasir Danau atau Pantai dan berukuran antara No.4 sampai
Pasir berbutir halus dan bulat umumnya No.200
dicampur dengan pasir kasar. Umunya 5. Pasir Gunung
berukuran antara No.40 sampai No.200 Pasir yang berasal dari deposit
3. Pasir Sungai alami dengan sedikit atau tanpa
Pasir yang dibawa oleh air dan menggelinding kerikil. Umumnya berukuran antara
antar butiran sehingga tidak bersudut tajam. ⅜“ sampai No.200
Umumnya bebas dari lumpur dan berbutir 6. Pasir Buatan
halus dengan ukuran butiran antara No.4 Pasir yang diperoleh dari
sampai No.100. pengayakan batu pecah mesin lolos
No.4
Jenis Material Perkerasan Jalan
3. Agregat Pecah
Agregat adalah bahan yang berisi butiran butiran
kecil. Batu pecah, kerak tungku besi, pasir yang
dicampur dan diberikan media pengikat dapat dibuat
menjadi adukan adalah salah satu contoh bahan yang
dibuat dari campuran agregat. Di dalam membuat
perkerasan jalan baik untuk jenis perkerasan lentur,
perkerasan kaku, maupun perkerasan komposit,
Agregat pecah sangat mendominasi bahan yang
digunakan. Baik untuk pembuatan bahu jalan, fondasi
bawah, fondasi atas dan lapis perkerasan.
Jenis Batu Pecah
1. Batu Pecah Bergradasi 3. Crusher Screenings
Batu pecah yang diproduksi pada Crusher screening adalah bagian dari batu
gradasi yang diinginkan dengan pecah yang lolos ¼” atau No.4. Umumnya
pengayakan. Batu pecah yang berukuran dari ¼” ke bawah termasuk 0 sampai
lebih disukai adalah berbentuk 6% lolos No.200. Umunya bergradasi baik
cubical (persegi), akan tetapi meskipun terdapat kekurangan pada No.40
beberapa jenis batuan berlapis sampai No.100.
mungkin akan memberikan
bentuk yang agak pipih. 4. Terak (Slag)
Terak adalah bahan bukan logam yang
2. Batu Pecah Campuran diperoleh dari tungku pemanasan logam,
Batu pecah tanpa pengayakan, mengandung silikat dan alumino silikat serta
umumnya hanya digunakan bahan dasar lainnya. Terak dengan mutu yang
ayakan 2” sebagai scalping baik akan memberikan perkerasan yang baik
screen (diayak sebelum masuk meskipun seringkali terdapat terak yang porous
secondary crusher) dan menyerap banyak aspal.
Jenis Material Perkerasan Jalan
4. Aspal
Aspal merupakan bahan hidrikarbon yang bersifat
melekat, material ini berwarna hitam ataupun coklat
gelap, berfungsi sebagai perekat. Aspal akan menjadi
cair ketika dipanaskan dan memadat ketika
didinginkan. Material ini dihasilkan dari senyawa
hidrokarbon, yang diperoleh dari alam langsung atau
melalui proses pemanasan. Aspal merupakan bahan
pokok dalam membuat perkerasan jalan.
Jenis Aspal
Berdasarkan sumbernya, terdapat :
1. Aspal Alam
Aspal alam terbentuk bilamana minyak mentah bumi naik ke permukaan bumi
melalui celah-celah kulit bumi. Akibat sinar matahari dan angin maka minyak
ringan dan gas menguap dan meningglkan residu yang plastis dan hitam disebut
aspal. Kebanyakan aspal alam bercampur-baur dengan mineral seperti lempung
tanah, pasir sampai kerikil yang terbawa saat minyak bumi mengalir ke cekungan
permukaan bumi.
4. Semen
Semen merupakan bahan utama dalam membuat jalan
dengan perkerasan kaku. Di dalam perkerasan kaku
semen fungsi semen sangat vital untuk pembuatan
beton. Semen mempunyai sifat hidrolis, dimana
bahan ini akan mengeras bila dicampur dengan
larutan asam ataupun air.
No. Perkerasan kaku Perkerasan lentur
1 Komponen perkerasan terdiri dari pelat beton yang terletak di tanah Komponen perkerasan terdiri dari lapis permukaan, pondasi atas (base) dan
atau lapisan material granuler pondasi bawah (subbase). pondasi bawah (subbase).
2 Kebanyakan digunakan untuk jalan kelas tinggi. Digunakan untuk semua kelas jalan dan tingkat volume lalu-lintas.
3 Pencampuran adukan beton mudah dikontrol. Pengontrolan kualitas campuran lebih rumit.
4 Umur rencana dapat mencapai 20 - 40 tahun. Umur rencana lebih pendek, yaitu sekitar 10 - 20 tahun, jadi kurang dari
perkerasan kaku.
5 Lebih tahan terhadap drainase yang buruk. Kurang tahan terhadap drainase buruk.
6 Biaya awal pembangunan lebih tinggi. Biaya awal pembangunan lebih rendah.
7 Biaya pemeliharaan kecil, namun, jika terjadi kerusakan biaya Biaya pemeliharaan lebih besar
pemeliharaan lebih tinggi.
8 Kekuatan perkerasan lebih ditentukan oleh kekuatan pelat beton. Kekuatan perkerasan ditentukan oleh kerjasama setiap komponen lapis
perkerasan.
9 Tebal struktur perkerasan adalah tebal pelat betonnya. Tebal perkerasan adalah seluruh lapisan pembentuk perkerasan di atas tanah-
dasar.
10 Perkerasan dibuat dalam panel-panel (untuk tipe JPCP dan JRCP), Tidak dibuat dalam panel-panel, sehingga tidak ada sambungan.
sehingga dibutuhkan sambungan-sambungan (kecuali tipe CRCP).
Keterangan: (1) JPCP = Jointed Plain Concrete Pavement; (2) JPCP = Jointed Reinforced Concrete Pavement, dan (3) JRCP = Continuously Reinforced
Concrete Pavement
SELAMAT BELAJAR