Anda di halaman 1dari 57

PRAKTIK KERJA

LAPANGAN
Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II
TOWER B2

Oleh:
Adelia Nurhaziza Tri Utami
1503617058

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2020
Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK
Pulogadung Tahap II

PENDAHULUAN PROFIL PERUSAHAAN

METODE PELAKSANAAN ANALISIS PERHITUNGAN

KESIMPULAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
PROYEK

DATA PROYEK

TUJUAN DAN
MANFAAT PKL
Provinsi DKI Jakarta merupakan kota metropolitan
yang menjadi kota sentral pemerintahan Indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
PENDAHULUAN perekonomian yang pesat, maka kebutuhan untuk tempat
tinggal juga semakin banyak dibutuhkan. Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta mendukung adanya upaya
LATAR BELAKANG pengembangan hunian vertikal sebagai salah satu solusi
PROYEK untuk mengimbangi tingginya kebutuhan dan
keterbatasan lahan.
DATA PROYEK Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemberi
tugas (owner) memberi tugas kepada KSO ADHI-JAYA
KONSTRUKSI-PENTA selaku kontraktor dan Yodya
TUJUAN DAN Karya selaku Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
MANFAAT PKL sebagaimana untuk membangun Proyek Pembangunan
Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II.
Fasilitas
Secara umum fungsi gedung yang difasilitas dalam ruang pada setiap
lantai di Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II setelah beroperasi,
PENDAHULUAN antara lain:
•Fasilitas Rumah Susun Tower B (Pekerja)
LATAR BELAKANG Tabel 1. 2 Fasilitas Rumah Susun Tower B (Pekerja)
PROYEK
No Lantai Fungsi
1 1 s.d 3 - Fasilitas Umum dan Fasilitas

DATA PROYEK Sosial


- Unit Komersial/Unit Usaha
- Unit Hunian Difabel
TUJUAN DAN 2 4 s.d 16 - Unit Hunian Pekerja dan Ruang
MANFAAT PKL Bersama
3 Atap - Utilitas yang diperlukan
Sumber: KPJ Fisik Pembangunan Rumah Susun PIK
Pulogadung Tahap II
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat pada Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II

No Kebutuhan Ruang
No Fasilitas lantai dasar:
16 Kebutuhan Ruang
PENDAHULUAN 1 Hunian
Main Entrance/Lobby, Ruang serbaguna, Ruang perpustakaan, Ruang laktasi,
2 Hunian difabel
Ruang Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Toilet (pria, wanita dan
3 Ruang bersama tiap lantai
LATAR BELAKANG disabilitas), Tempat cuci tangan, Gudang, Pantry, Taman Kanak-Kanak (TK),
4 Ruang pengelola RT/RW
PROYEK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
5 Kantor Unit Pengelola Rusun
176 Masjid
Ruang duka (termasuk ruang pemulasaran)
187 Luar
Unitbangunan:
usaha
DATA PROYEK
8 Taman,
Ruang Lapangan
panel listrik,olahraga,
ruang meter listrikbermain
Tempat hunian sentral
anak, tiap lantai
Jalur lari (jogging track),
9 Tempat
Ruang Pembuangan
sampah dan Janitor
Sampah (TPS), Lansekap dan lampu taman, Rumah
TUJUAN DAN 10 genset,
Shaft plumbing
rumah pompa, dan GWT, Sumur resapan dan sumur deepwall, Fire
MANFAAT PKL 11 protection luar bangunan, Mini Gas Station, Sewege Treatment Plant (STP),
Elevator penumpang
12 parkir kendaraan
Elevator (mobil dan motor), Shelter motor, Pagar, pintu gerbang, pos
barang/kebakaran
13 keamanan,
Halte Bus dan parking gate, dan Jalan akses masuk kawasan rusun
Transjakarta
14 Kolam resapan
Sumber: KPJ Fisik Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II
Aspek Tata Ruang

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
PROYEK

DATA PROYEK

TUJUAN DAN
MANFAAT PKL
Peta Lokasi

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
PROYEK

DATA PROYEK

TUJUAN DAN
MANFAAT PKL
Site Plan Proyek
Legenda:
A. Rusun Tower A
B. Rusun Tower B
PENDAHULUAN C. Bangunan Masjid
D. Lapangan Olahraga
E. Amphitheater
LATAR BELAKANG F. Playground
PROYEK
G. Genset
H. GWT
I. Jingging Track
DATA PROYEK
J. Refleksi Track
K. Pos Jaga & Gate
L. Parkir Motor
TUJUAN DAN
M. Parkir Mobil
MANFAAT PKL
N. Halte Bus
O. TPS
Site Plan Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II P. Kolam Resapan
Sumber: Design & Build – Rumuh Susun PIK Pulogadung Tahap II Q. Taman
Data Umum Proyek

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
PROYEK

DATA PROYEK

TUJUAN DAN
MANFAAT PKL
Pihak Terkait

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
PROYEK

DATA PROYEK

TUJUAN DAN
MANFAAT PKL
Tujuan dari kegiatan PKL ini agar penulis memiliki
pengalaman kerja, adanya pembekalan diri terhadap
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan tempat
PENDAHULUAN menerapkannya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sudah dipelajari di kampus. Dengan adanya PKL penulis
mampu mengidentifikasi kebutuhan dunia kerja sebagai
acuan untuk mengembangkannya potensi pada diri.
LATAR BELAKANG
PROYEK
Manfaat dari kegiatan PKL yaitu memperoleh
pengalaman kerja yang nyata di tempat kerja, memiliki
DATA PROYEK kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknoloagi yang telah dipelajari, meningkatkan sikap
disiplin dan tanggung jawab dalam pelaksanaan PKL,
memperluas wawasan sebagai calon tenaga kerja dan
TUJUAN DAN menambah relasi.
MANFAAT PKL
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) PT. Jaya Konstruksi, Tbk. PENTA ARCHITECTURE

Pada tanggal 18 Maret 2004 ADHI Pada awalnya, Perseroan merupakan Perusahaan ini telah muncul sebagai
menjadi BUMN konstruksi pertama yang Divisi Kontraktor di PT. Pembangunan firma konsultan desain dan teknik
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jaya, yang kemudian menjadi badan sejalan dengan kebijakan
pemerintah untuk memenuhi satu
d.j. Bursa Efek Jakarta (BEJ) sehingga hukum tersendiri pada tanggal 23 generasi tenaga kerja.
menjadi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Desember 1982
Kantor pusat PENTA
Kantor pusat ADHI berada di Jl. Raya Kantor pusat Jaya Konstruksi berada di ARCHITECTURE berada di Jl.
Pasar Minggu No. Km.18, RT.13/RW.1, Jl. Taman Bintaro Utama I, Gedung B, Professor Doktor Surya Sumantri
Mall Setrasari Bi, Jl. Sukagalih
Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, RT.13/RW.08, Bintaro, Pesanggrahan
No.75, Kec. Sukajadi, Kota
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510. Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Bandung, Jawa Barat 40163.
Ibukota Jakarta 12330.
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

PROJECT MANAGER
BAMBANG PAMUNGKAS

DEPUTY PROJECT MANAGER


ALBERT LOUIS S

QHSE MGR. SECRETARY / DCC


ESTIN R

SAFETY SPV QUALITY CONTROL


BEDJO TONI SUSANTO
FAISAL TRIYADI

PROJECT ENGINEERING MGR. PROJECT COMERCIAL MGR. PROJECT PRODUCTION MGR 1 PROJECT PRODUCTION MGR 2 PROJECT PRODUCTION MGR 3 PROJECT PRO. MGR MEP PROJECT FINANCE MANAGER
YOHAN LUKMANTYO YOHAN LUKMANTYO WAHYU YAN N. FIRHANSYAH SUKRESNO YOGA W AGUNG B
FACHTA Z.A
COST CONTROL SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR ENGINEERING MEP ACCOUNT & TAX
MARWAN AGUNG LAKSONO MARET MARET MARET BAMBANG MARET DHINDA
PLANNING MARET MARET MARET MARET
IMPLEMENTATION PROCUREMENT MARET
SUHADI STEFANUS DWIHATMO
SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR SUPERVISOR MEP CASIER
DRAFTER ADMINISTRASI LOGISTIK AKMAL RONI DHIKA BUDI
YUSUF LUKAS MARET MARET MARET
GALANG APRIL ASS SUVEYOR ASS SUVEYOR ASS SUVEYOR
AGUS KOMARUDIN DEDE GENERAL AFFAIR
LOGISTIK & GUDANG PRASETYO DEVRI PRANANDA
SCHEDULLER PRIKO
MICHAEL MEKANIK MEKANIK MEKANIK KOORDINATOR
HENRI SALAM

QUANTITY SURVEYOR

SIDIQ JATMIKO SECURITY


RONI SETIAWAN

APRIL
ADMINISTRASI TEKNIK
ARUM
APRIL
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II.


dilaksanakan melalui proses pelelangan terbuka, cara
pembayaran lumpsum, metode kualifikasi dengan pra-kualifikasi
dan metode dokumen dua sampul
Sistem Pelelangan
Proses tender diikuti melalui website Sistem Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE). 

Dengan demikian pemenang lelang bagian konstruksi atau fisik


adalah KSO ADHI-JAYA KONSTRUKSI-PENTA dengan kontrak
nomor 101/-1.796.32 tanggal 15 Januari 2020.
Tahapan tender yang dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DRKP) Provinsi DKI
Jakarta selaku owner untuk Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II, sebagai berikut:

Sumber : LPSE.jakarta.go.id diakses tanggal 6 November 2020 pukul 16.40 WIB


PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Berdasarkan kurva S Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK

Time Pulogadung Tahap II yang didapatkan, proyek dimulai pada bulan Januari
Schedule 2020 dan direncanakan berakhir pada bulan November 2021. Namun
dikarenakan adanya pandemi COVID-19, membuat proyek diberhentikan
selama 11 minggu. Maka dari itu dibuat kembali kurva S reschedule dan
direncakan proyek berakhir pada bulan Januari 2022.
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Laporan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK


Pulogadung Tahap II hanya memiliki laporan harian saja.

Laporan Harian Laporan harian adalah laporan kegiatan yang menguraikan


mengenai pekerjaan yang dilaksanakan, alat yang dipakai, bahan
yang digunakan, tenaga kerja, catatan pengawas, keterangan cuaca,
dan tanda tangan pesetujuan dari Konsultan MK dan Kontraktor
Pelaksana.
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Jenis-Jenis Tenaga Waktu Kerja Metode Pembayaran


Kerja

• Staf kantor di proyek


•Tenaga Kerja Tetap Pembayaran untuk staf
Senin-Minggu pukul 08.00-
•Tenaga Kerja Kontrak 17.00 WIB. diberikan setiap bulan
•Tenaga Kerja melalui rekening bank,
Borongan • Pekerja proyek sedangkan untuk pekerja
Senin-Minggu pukul 08.00- proyek diberikan setiap
17.00 WIB (diluar waktu dua minggu sekali
tersebut terhitung ke kebijakan
proyek mengikuti pekerjaan di
melalu mandor masing-
lapangan). masing.
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Program Healthy, Safety, & Environment (HSE)

Safety Induction Toolbox Meeting Safety Inspection Safety Morning Talk


PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Rambu-Rambu Keselamatan Kerja


PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Penerapan New Normal

Penggunaan APD Sesuai Resiko Interaksi


Physical Distancing Fogging dan Desinfektan
PROFIL PERUSAHAAN
Struktur Administrasi
Profil Kontraktor Tenaga Kerja K3
Oragnisasi Proyek

Penerapan New Normal

Penyediaan wastafel dan hand sanitazer Kerja sama rumah sakit

Penyedian wastafel dan hand sanitizer Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK
Prosedur
dengan metodeTanggap Darurat
injak untuk mengalirkan air Pulogadung Tahap II, telah melakukan kerja
dan COVID-19
sabun sehingga meminimalisir sama dengan berbagai Rumah Sakit rujukan
penularan virus melalui kran dan tangan. diantaranya:
a. RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti
Saroso
b. RSPAD Gatot Subroto
c. RSUP Persahabatan
Pendahuluan
Fondasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah bangunan.
Fondasi berfungsi untuk meneruskan atau mendistribusikan beban dari struktur
diatasnya yang kemudian diteruskan ke tanah.
Pada Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II pada
tower B2 ini menggunakan jenis fondasi bore pile.
Proyek Pembangunan Rumah Susun PIK Pulogadung Tahap II Tower B2
berjumlah 152 titik bore pile dengan diameter bore pile 800 mm atau 80 cm ngan
kedalaman bore pile adalah 22 m dibawah permukaan tanah, menggunakan
tulangan utama 9D19 untuk tulangan tekan dan 20D19 untuk tulangan tarik.
Tulangan sengkang atau cincin D13-62,5 untuk bagian atas dan D13-250 untuk
bagian bawah. Mutu beton yang digunakan fc’ 30 Mpa.
Fondasi Tower B2
Tahapan Pekerjaan Bore Pile
1. Pembacaan Gambar 5. Pekerjaan Pembesian
Bore Pile

1 5
2. Alur Pengeboran dan 6. Pekerjaan Pemasangan
Mobilitas Alat Tulangan ke Lubang Bor
2 6

3 7
3. Pengukuran, Marking
dan Menentukan Posisi 7. Pekerjaan
Titik-Titik Bore Pile Pemasangan Pipa Tremie
4 8

4. Pekerjaan Pengeboran
8. Pekerjaan Pengecoran
Bore Pile
Bore Pile
1. Pembacaan Gambar
2. Pengukuran, Marking dan Menentukan Posisi
Titik-Titik Bore Pile

Setelah approval shop drawing mendapatkan persetujuan


dari direksi pekerjaan, maka surveyor melakukan
pengukuran, marking, dan menentukan posisi titik-titik
bore pile yang akan di bor. Titik yang telah dibuat diberi
patok. Agar tidak bergeser, maka patok tersebut ditanam
dan diikat dengan tali sehingga titik tersebut mudah
didapat kembali.
3. Alur Pengeboran dan Mobilitas
Alat

Merencanakan alur pengeboran sehingga setiap


pergerakan mesin rotary drilling rig, excavator,
crane dan truck mixer dapat termobilisasi dengan
baik dan efesien.
4.Pekerjaan Pengeboran Bore Pile

a. Ratakan dan b. Pasangkan c. Penggunaan


bersihkan area pelat baja mata bor bucket
auger
4.Pekerjaan Pengeboran Bore Pile

f. Tanah hasil
d. Pemasangan e. Proses pengeboran,
casing pada lubang pengambilan kemudian dibuat
bor tanah menjadi saluran
drainase
4.Pekerjaan Pengeboran Bore Pile
Tanah hasil pengeboran ini
Pemasangan casing pada kemudian dibuat menjadi
Proses pengeboran lubang
lubang bor saluran drainase atau saluran
pembuangan air
5. Pekerjaan Pembesian Bore Pile

a. Pengamatan gambar
kerja
b. Selanjutnya
pembentukan tulangan
bore pile.

Siapkan besi tulangan ulir


diameter 13 mm untuk
membuat sengkang spiral
d. Letakan besi pada alat tulangan.
pembengkok bar bender.
5. Pekerjaan Pembesian Bore Pile
e. Untuk tulangan utama,
f. Pasang tulangan sengkang
pasangkan besi tulangan g. Pasang beton decking
pada tulangan utama yang
ulir diameter 19 mm pada disetiap pembesian spiral
sudah tersusun
ring cetakan
5. Pekerjaan Pembesian Bore Pile
i. Selanjutnya dilakukan
h. Proses pengikatan antara
pengecekan untuk memastikan
tulangan utama dan tulangan
bahwa besi telah sesuai dengan
sengkang dengan
shop drawing dan memenuhi
menggunakan alat las.
persyaratan.
6. Pekerjaan Pemasangan Tulangan ke Lubang
Bor

a. Dilakukan c. Berikutnya
pengikatan pada besi b. Besi yang sudah dilakukan pengelasan d. Setelah bagian
yang sudah dirangkai diikatkan kemudian besi tulangan bore permukaan bawah
ke crawler crane diangkat pile dengan 2 buah tulangan sampai
dengan menggunakan menggunakan alat besi kait. bagian ke dasar
tali tambang. crawler. Besi lubang bore pile
dimasukan kedalam maka tali dapat
lubang secara perlahan dilepas
7. Pekerjaan Pemasangan Pipa Tremie
a b.
Pasangkan corong pipa Setelah corong dan
tremie pada pengait pipa-pipa tremie
crawler crane. Arahkan terpasang, masukan ke
corong ke pipa tremie dalam lubang bor untuk
sudah dilumasi untuk segera dilakukan
kemudian disambungkan pengecoran
satu sama lain
8. Pekerjaan Pengecoran Bore Pile
c. Pencabutan pipa tremie
b. Jika beton telah memenuhi
a. Pengecoran dilakukan sesuai dengan volume beton
corong, maka crawler crane
dengan menuangkan adukan yang telah mengisi lubang bor
akan menaikturunkan corong
beton ke pipa tremie dan volume yang belum terisi
agar beton tidak tersumbat
beton.
8. Pekerjaan Pengecoran Bore Pile
d e
Setelah pencabutan Setelah lubang terisi
beberapa pipa tremie, maka dilakukan
maka pengecoran pengangkatan casing
dilanjutkan ke truck mixer ini harus segera
berikutnya. Begitu pun dilakukan sebelum
sampai truck mixer yang beton mengalami
terakhir. setting
Perhitungan Volume Bore Pile

1. Pembesian Bore Pile


a. Pembesian Bore Pile Tiang Tekan
Tulangan
Total Bore Pile
Bagian
Tekan Utama Sengkang

1 9D19 D13-62,5
117
2 9D29 D13-250
1) Tulangan Utama
- Bagian 1 & 2
Besi tulangan yang digunakan adalah 9D19 untuk tulanngan
utama
Jumlah Tulangan Utama : 9 buah
Panjang Tulangan Utama : 12 meter
Kebutuhan Untuk Tulangan Utama:
= (Jumlah Tulangan Utama x Panjang Tulangan Utama)
= 9 x 12 = 108 meter
Berat besi D19 (1 Bore Pile)
= Kebutuhan Tulangan Utama x Berat Besi D19
= 108 x 2,23 kg/m’= 240,84 kg
 
Kebutuhan Untuk Tulangan Sengkang:
2) Tulangan Sengkang
- Bagian 1 = 359,566 m
Besi tulangan yang digunakan adalah D13-  
62,5 untuk tulanngan sengkang Berat besi D13 (1 bore pile)
Overlap besi =1m = Kebutuhan Tulangan Sengakang x
Panjang Tulangan Utama = 12 m Berat Besi D13
Jarak Antar Sengkang = 0,0625 m = 359,566 x 1,04 kg/m’
Diameter Bore Pile = 0,8 m = 373,949 kg
 - Bagian 2
Besi tulangan yang digunakan adalah D13-250 untuk
tulanngan sengkang
Panjang Tulangan Utama = 12 meter
Rekap berat besi tulangan tekan Overlap = 1 meter
Jarak Antar Sengkang = 0,25 meter
Diameter Bore Pile = 0,8 meter
Total Berat
Nama Tulangan Kebutuhan Untuk Tulangan Sengkang:
Besi (kg)
Tulangan Utama Bagian 1 240,840
Tulangan Utama Bagian 2 240,840 L = 90,520 m
Tulangan Sengkang Bagian 1 373,949 Berat besi D13 (1 bore pile)
Tulangan Sengkang Bagian 2 94,141
= Kebutuhan Tulangan Sengakang x Berat Besi D13
Jumlah 949,770 /titik
Total Berat 117 titik 111.123,133
= 90,520 x 1,04 kg/m’
= 94,141 kg
Perhitungan Volume Bore Pile

b. Pembesian Bore Pile Tiang Tarik

Tulangan
Total Bore Pile
Bagian
Tarik Utama Sengkang

1 20D19 D13-62,5
35
2 20D29 D13-250
Rekap berat besi tulangan tarik
Maka kebutuhan besi tulangan pada bore pile tulangan
Total Berat
tekan di 117 titik bore pile adalah 111.123,133 kg sedangkan
Nama Tulangan
Besi (kg)
kebutuhan besi tulangan pada bore pile tulangan tarik di 35
Tulangan Utama Bagian 1 535,20
titik bore pile adalah 55.037,001kg. jadi, total kebutuhan besi
Tulangan Utama Bagian 2 535,20
tulangan bore pile di Tower B2 adalah 166.160,134 kg.
Tulangan Sengkang Bagian 1 407,945
Tulangan Sengkang Bagian 2 94,141
Jumlah 1572,486 /titik
Total Berat 35 titik 55.037,001
2. Pengecoran Bore Pile
 
Data:
Diameter bore pile : 80 cm = 0,8 m
Tinggi bore pile : 22 m

/titik

11,0528 x 152 titik = 1680,026 m3

Dalam pengecoran satu titik bore diperlukan beton readymix. Maka,


kebutuhan beton pada pekerjaan bore pile tower B2 adalah 1680,026 m3.
Perhitungan Bore Pile
Pengamatan struktur bore pile yang kami amati di Proyek Pembangunan Rumah
Susun PIK Pulogadung Tahap II pada tower B2 di titik 14.

Data Teknis:

Bore pile titik 14, tiang tekan

Jenis penampang Bore Pile : Bulat

Diameter Bore Pile : 800 mm = 0,8 m

Panjang Bore Pile : 22 m

Luas Penampang : 0,503 m2


1. Daya Dukung Bore Pile Berdasarkan Nilai N-SPT dengan Metode
Mayerhof (1976)

 a. Menghitung daya dukung ujung  Menghitung daya dukung ultimate

b. Menghitung daya dukung selimut d. Menghitung daya dukung


ijin
Faktor keamanan (FS) = 3
2. Perhitungan Daya Bore Pile Dukung Berdasarkan Nilai N-SPT
dengan Metode Briaud et al (1985)
 
  c. Menghitung daya dukung ultimate
a. Menghitung daya dukung ujung

b. Menghitung daya dukung selimut d. Menghitung daya dukung ijin


Faktor keamanan (FS) = 3
𝑄𝑠 = 𝐴𝑠𝑓𝑎𝑣

𝑄𝑠 = 3570,213 𝑘𝑁=364,062 ton


Rekap Daya Dukung Bore Pile

Daya dukung Daya dukung Daya dukung Daya dukung


Metode ujung selimut ultimate ijin
(ton) (ton) (ton) (ton)
Mayerhof
Mayerhof (1976)
(1976)
Briaud
Briaud et
et al
al (1985)
(1985) 364,062
364,062

Jadi hasil dari perhitungan daya dukung lapangan berdasarkan nilai N-SPT dengan
metode Mayerhof didapat hasil 418,084 ton dan nilai dari daya dukung lapangan
berdasarkan nilai N-SPT dengan metode Briaud et al didapat hasil 248,364 ton.
3. Perhitungan Efisiensi Tiang
4. Daya Dukung kelompok Tiang
5. Perhitungan Penurunan Fondasi
Dengan demikian tentu terdapat perbedaan hasil kapasitas
daya dukung serta penurunan fondasi desain antara hasil
perhitungan dengan yang ada di lapangan. Karena
perhitungan beban hanya menggunakan beban desain saja.
Selain itu, perhitungan di atas menggunakan metode
perhitungan manual tanpa software analisis struktur yang
biasa digunakan perencana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai