Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

KONSTRUKSI JALAN RAYA

BAHAN-BAHAN/MATERIAL YANG DIGUNAKAN DALAM


PERKERASAN CAMPURAN BERASPAL & PERSAYARATANNYA

Dibuat oleh :

SAIFUL DARLEN
NIM : 162 21 018 (2A)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK 2022 / 2023
Soal :
 Bahan-bahan atau material yang di gunakan dalam perkersan campuran beraspal
dan persyaratan bahan/material tersebut!
Jawaban :
 Bahan Penyusun Perkerasan
Bahan utama penyusun perkerasan jalan adalah agregat, aspal, dan bahan pengisi
(filler). Untuk mendapatkan hasil yang baik dan berkualitas dalam menghasilkan
perkerasan jalan, maka bahan-bahan tersebut harus memiliki kualitas yang baik pula

Perkerasan
lapisan perkerasan Yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda
kendaraan, Yang berfungsi memberikan pelavanan kepada satana transportasi.
dan selama masa pelavanannva diharapkan tidak terjadi kerusakan vang berarti.
Agar perkerasan jalan vang sesuai dengan mutu vang diharapkan, maka
pengetahuan tentang sifat. pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun
perkerasan jalan sangat diperlukan.
Pada umumnva, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
Yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
•Lapisan tanah dasar (sub grade)

•Lapisan pondasi bawah (subbase course)

•Lapisan pondasi atas (base course)

•Lapisan permukaan / penutup (surface course)

Perkerasan galan Rava dibagi menjadi dua yaitu perkerasan kaku dan lentur.
a) Konstruksi perkerasan lentur perkerasan vang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat. Lapisan perkerasannva bersifat memikul
dan menvebarkan beban talu lintas ke tanah dasar.
b) Konstruksi perkerasan kaku vaitu perkerasan vang menggunakan
semen sebagai bahan pengikat. Beban Ialu lintas sebagian besar
dipikul Oleh pelat beton.
c) Konstruksi perkerasan komposit (Composite pavement), yaitu
perkerasan kaku vang dikombinasikan dengan perkerasan lentur
dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku. atau
perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.
Bahan perkerasan Yang diperlukan untuk konstruksi perkerasan jalan dapat
digolongkan sebagai berikut
Perkerasan jalan lentur / Fleksible pavement memerlukan bahan :
• Agregat sebagai tulangan
• Aspal sebagai bahan pengikat
2. Perkerasan kaku / rigit pavement, memerlukan bahan —bahan sebagai
berikut :
Agregat sebagai angan
portland cement sebagai bahan pengikat.
Bahan•bahan perkerasan, baik untuk perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku. sebelum digunakan harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu di
laboratorium.
Perneriksaan meliputi beberapa hal antara lain :
Jenis Bahan
Keadaan fisik bahan
Kualitas bahan.
Dengan melalui pemeriksaan tersebut diharapkan dapat terpenuhi salah satu
factor untuk mencapai kestabilan kontruksi
A. Tanah Dasar
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah
pengerasan jalan. Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat
tergantung pada sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar, Oleh karena itu, maka
pada pcrencanaan petnbuatan jalan baru haru.s diadakan pcmcriksaan tanah
yang teliti ditc•mpat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi
untuk mendukung pcngerasan jalan. Lebih utama kalau diambil bebcrapa
contoh tanah dari tanah dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyclidikan
tanah untuk diselidiki.
Jenis- jenis tanah:
1. Tanah Liat Koloidal (Colloid)
Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat dan mempunyai permukaan
yang licin. Besar butir• butirnya kurang dari Ip dibaca mikron —1/1000
mm). Butirbutirnya diselimuti oleh suatu selaput air. Gaya adhesi tanah liat
koloidal terhadap air itu besar sekali.
2. Tanah liat biasa (clay)
Bcntuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan mempunyai permukaan
yang licin. Besar butir- butimya antara I dan 5 p. Gaya Adhesi tanah liat
biasa terhadap air itu tidak seberapa besar.
3. Tanah lumpur (silt)
Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai permukaan yang
agak kasar. Besar butir- butirnya antara 5 dan 50 p gaya adhesi tanah
lumpur terhadap air itu kecil sekali.
4. pasir (fine sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat bcnar tetapi bersudut- sudut
kasar. Besar butir- butimya antara 50 dan 200 g. Tidak ada gaya adhesi
antara butir- butir pasir halus dan air.
5. pasir Kasar (Coarse sand)
Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar tetapi bersudut. sudut
kasar dan tajam. Besar butir- butirnya antara 200 dan 2 mm. tidak ada gaya
adhesi antar butirbutir pasir kasar dan air.
6. Kerikil (gravel)
Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macarn ada Yang bulat, bulat telur
dan ada Yang pipih. Besar butir- butimya lebih dari 2 mm

B. Agregat
Agregat adalah suatu bahan kcras dan kaku Yang digunakan sebagai bahan
campuran. Yang berupa berbagai jenis butiran atau pecahan. Yang termasuk
di dalamnya antara Iain pasir, kerikil, agregat pecah, trak dapur tinggi, abu
(debu) agrcgat. Agregat dibutuhkan pada lapisan Struktur perkerasan karena
merupakan bahan utama pembuatan konstruksi perkerasan jalan dan juga
merupakan bahan Yang paling dominan menghimpun kekuatan campuran
untuk konstruksi jalan (Sumber : Bambang Ismanto. "Perancangan
Perkerasan dan Bahan". hal 22) .
Ditinjau dari asal kejadiannya. agregat dapat dibagi dalam tiga golongan
umum yaitu :
1) Agregat dari batuan beku ( vulcanic rock )
Agregat ini terjadi karena pendinginan dan pembekuan dari bahan-bahan
Yang melcleh akibat panas magma bumi Contoh batu granit.
2) Agregat / batuan endapan ( sedimentary rock )
Agregat terjadi dari hasil endapan halus dari proses pelapukan batuan bebas.
tumbuh.
tumbuhan dan binatang. Dengan mcngalami proses pelekatan dan
penekanan Olch alam maka menjadi agregat,'batuan endapan. Jenis agregat
endapan antara Iain :
batuan kapur, batuan Silika ( quartsite ). batuan pasir.
3) Agregat dari batuan methamorphik
Agregat terjadi akibat modifikasi (perubahan Yang termasuk fisika / kimia
dari batuan endapan dan beku, sebagai hasil dari tekanan Yang kuat akibat
gesekan bumi dan panas Yang berlebihan Sebagi contoh antara Iain :
Batuan kapur. bcrubah menjadi marmer Batuan pasir,
berubah menjadi kwarsa.

Berdasarkan besar partikel-partikel agregat. agregat dapat dibedakan atas:


l . Agregat kasar. agregat > 4,75 mm menurut ASTM atau> 2 mm AASHTO
2, Agregat halus, agregat 4,75 mm menurut ASTM atau 2 mm dan '0,075 mm
menurut AASTHO.
3. Abu batu mineral filler, agregat halüs yang umumnya lolos saringan no.
200.

Şifat Agregat :
Şifat dan bentuk agregat menentukan kemampuannya dalam memikul
beban lalü lintas. Sİfat Agregat yang menentukan kuwalitasnya sebagai
bahan konstrüksi perkcrasan jalan dapat dikelompokkan menjadi 3
kclompok yaİtu :
I. Kekuatan dan keawetan lapisan perkerasan dipengaruhi Oleh :
a. gradiasi

b. Ukuran maksimum

c. Kadar lempung

d. Kekerasan dan ketahanan

e. Bentuk butir
f. Tekstur permukaan
Tekstur permukaan
2, Kemampuan dilapİşİ aspal dcngan baİk, dipcngaruhi Olch :
a. Porositaş
b. Kemungkinan basah

c. Jenis agregat
3. Kemudahan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman
dan aman. dipengaruhi oleh :
a. Tahanan geser (skid resistance)

b. Campuran yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan


Agregat yang dipakai untuk perkerasan lapis permukaan harus mempunyai
gradasi yang menerus dari butir yang kasar sampai yang halus dan apabila
diperiksa dengan SNI harus memenuhi salah Satü gradaşi yang digunakan lapiş
permukaan NO. IV.

• Persyaratan agregat kasar

C. Allers
Bahan pengisi merupakan agregat yang lebih halus dibandingkan agregat
halus umumnya lolos saringan No.200. Filler adalah bahan yog berfungsi
mengurangi rongga.
mengurangi permeabilitas dan menambah kekuatan tarik pada eampuran
beton aspal. Menurut keputusan menteri Pekerjaan Umum NO. 378/KPTS/
1978 tentang pengesahan 33 standar konstruksi bangunan Indonesia, bahan
pengisi (filler) balus terdiri dari debu batu, debu batu kapur, kapur padam,
Semen atau bahan non plastis Iainnya.
Bahan pengisi (filler) harus kering dan bebas dari kotoran atau bahan Iain
yang mengganggu dan apabila dilakukan pemenksaan analisa saringan harus
memenuhi gradasi bahan pengisi untuk beton aspal. Adapun karakteristik
yang harus dimiliki material filler adalah :
Tidak reaktif atau mengurai saat bercampur dengan aspal.
2. Tidak larut dalam air.
3. Tidak higroskopis.

4. Berwarna gelap (opoque) untuk menghindari masuknya Sinar matahari

yang dapat mempercepat oksidasi aspal.


5. Tidak hancur saat proses pencampuran.

 semen

Semen biasa juga disebut Portland cemen PC Semen adalah suatu bahan
pengikat hidrolis yang dapat mengeras iika dicampur dengan air. Oalam
proses pemakaiannya misalnva pada pembuatan beton campuran pasir.
kerikil. semen dan air l, semen dan air akan mengalami proses kimia
sedangkan pasir dan kerikil pada dasarnya hanvalah bahan tambahan
karena tidak bekerja aktlf didalamnva.
Penggunaan semen sebagai hasil produksi pabrik adalah :
a. Bahan pengikat dalam pembuatan beton ( pasarvl, plesteran),
b. Untuk pembuatan elemen•elemen bangunan seperti: bahan penutup
atap (genteng, asbes) dan pipa beton.
c. Sebagai filler pada campuran aspal untuk pembuatan strukturjalan.
D. Bahan pelekat (binders)
Bitumen (asphalt)
• Bitumen adalah zat perekat (cementitious) berwarna hitam atau gelap, vang
dapat diperoleh di alam ataupun sebagai has" produksi. Bitumen terutama
mengandung senyawa hidrokarbon seperti aspal, tar. atau Pitch.
TAR
• Tar adalah material berwarna coklat atau hitam. berbentuk cair atau semi
padat. dengan unsur utama bitumen sebagai hasil konsedat dalam destilasi
destruktif dari batubara, minyak burni. atau material organik
Natural asphalt (asphalt alam)
• Aspal Alam : Merupakan bitumen (campuran hidrokarbon yg dpt dilebur
dan mencair dim karbon di sulfida), berwama hitam den sementasi solid/
semi solid, jk dipanaskan akan melunak dan bila dingin akan kembali solid.
Dari ketiga komponen bahan pelekat diatas. Asphalt merupakan material umum
digunakan untuk bahan pengikat agregat.
SWAT ASPAL
Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai :
I. Bahan pengikat,member ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan
antara aspal itu sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir.butir agregat dan pori.pori yang
ada dari agregat itu sendiri.

Jenis aspal
Berdasarkan sumbernya. aspal dapat dibagi menjadi dua macam. pitu aspal
alam dan aspal buatan (aspal minyak).
1. Aspal Alam
Aspal alam vaitu aspal yang didapat secara lanesung dari alam, dan dapat
dipakai langsung atau diolah terlebih dahulu, Aspal alam sumbernya ada yang
berasal dari gunung seperti aspal di pulau Buton, dan ada pula yang diperoleh
di danau seperti di Trinidad. Produk Asbuton dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:
1. Produk Asbuton yang masih mengandung material filler, seperti
Asbuton kasar, Asbuton halus, Asbuton mikro. dan butonic mastic
asphalt. 14
2. Produk yang teiah dimumikan menjadi aspal murni melalui proses
ekstraksi atau proses kimiawi.
2. Aspal minyak (buatan)
Asp-al minyak adalah aspal merupakan residu destilasi minyak burni. Setiap
minyak burni dapat menghasilkan residu jenis asphalticbase crude oil vang
banyak mengandung aspal,parafin base crude Oil yang banyak mengandung
paraffin, atau mixed base crude Oil yang mengandung campuran antara paraffin
dan aspaL Untuk perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak lenis
asphaltic base crude oil,

Anda mungkin juga menyukai