BAB I
PENDAHULUAN
KELOMPOK 4A 1
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Agregat dibedakan menjadi agregat halus dan agregat kasar. Agregat halus
dibedakan lagi atas pasir kasar dan pasir halus. Pengujian agregat yang akan
dilaksanakan antara lain :
1. Kadar air
2. Berat volume/isi
3. Berat jenis
4. Penyerapan air
5. Susunan butir
6. Kadar kandungan air
7. Kandungan lumpur
Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi, dan walaupun fungsinya hanya
sebagai bahan pengisi tapi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan
kekuatan beton lebih kecil dari pada semen. Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus
dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan.
Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan konkrit.
1. Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau
berupa batuh pecah yang di peroleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir terbesar 5,0 mm.
2. Agregat kasar adalah Kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu atau
berupa batu pecah yang di peroleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir antara 5-40 mm.
Sifat dan Karakteristik agregat sangat menentukan kualitas akhir beton yang di
kerjakan. Agregat dengan ukuran butir lebih halus memerlukan penggunaan semen
lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan butiran yang lebih kasar dan
berarti memerlukan penggunaan lebih sedikit, sehingga berdampak terhadap
pengurangan harga akhir beton.
Jenis agregat dapat dibedakan menurut : Asal perolehannya, susunan distribusi,
bentuk kumpulan ukuran serta berat butirannya.
1. Asal Perolehannya
a. Agregat alam merupakan agregat yang di peroleh langsung dari alam,
melalui proses pemecahan sehingga batuan tersebut berbentuk pasir dan
kerikil dan butirannya berbentuk bundar. Pemecahan batuan alam
KELOMPOK 4A 2
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 3
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
c. Agregat berat merupakan agragat yang sangat efektif untuk menahan sinar
radiasi dengan kepadatan 4.000-5.000 kg/m3, tergantung pada jenis dan
ukuran agregat serta derajat pemadatan agregat, tapi sering terjadi kesukaran
untuk mengerjakan beton dengan agregat berat untuk mendapatkan sifat
kemudahan diolah tanpa mengalami proses segrasi.
KELOMPOK 4A 4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Pada pengerjaan suatu campuran beton, ukuran butir suatu agregat dapat
mempengaruhi suatu kualitas dari suatu pekerjaan beton. Ukuran butiran agregat
yang dipilih untuk digunakan dalam suatu pekerjaan beton harus dengan beberapa
pertimbangan yaitu: “ukuran dari penampang beton yang akan digunakan, jumlah
dari jarak antar tulangan pada suatu penampang, peralatan pengeboran yang akan
digunakan“. SNI 1971 memberikan persyaratan terhadap pemilihan agregat dalam
suatu pekerjaan beton, seperti yang dinyatakan dalam pasal 3-4 ayat 7 sebagai
berikut: besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil
antara bidang-bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal plat, atau 3/4 dari jarak
bersih minimum diantara batang-batang dan berkas-berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penelitian pengawas
ahli, cara-cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga tidak menjamin
terjadinya sarang-sarang kerikil.
Pembatasan ukuran butiran ini dimaksudkan agar didalam proses pengecoran
halus dapat kedalam bidang pengecoran tanpa terhambat oleh agregat kasar yang
tersangkut diantara tulangan dapat mengakibatkan tidak homogennya campuran
beton serta dapat menimbulkan sarang kering (honey comb) pada permukaan
bidang yang dicor.
KELOMPOK 4A 5
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
BAB II
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
KELOMPOK 4A 6
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 7
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 8
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 9
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 10
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 11
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 12
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
1. Agregat Halus (Pasir Sungai)
a. Berat talam ditimbang dan dicatat (W1).
b. Sampel benda uji dimasukkan ke dalam talam, kemudian ditimbang
dan dicatat beratnya (W2).
c. Berat benda uji dihitung (W3 = W2 - W1).
d. Sampel benda uji beserta talam dikeringkan didalam oven dengan
suhu (110±5)ºC selama 24 jam.
e. Setelah kering, sampel benda uji beserta talam ditimbang dan dicatat
beratnya (W4).
f. Berat benda uji kering dihitung (W5 = W4 - W1).
W3 = W2 – W1
W5 = W4 – W1
KELOMPOK 4A 13
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
W3-W5
= x 100%
W5
Rata-rata persentase :
KELOMPOK 4A 14
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
1. Agregat Halus (Pasir Sungai)
a. Agregat halus diambil.
b. Benda uji dituangkan ke dalam wadah yang lain dan dimasukan ke
dalam oven, tunggu selama 24 jam.
c. Berat wadah ditimbang (W1).
d. Berat benda uji + wadah ditimbang (W2).
e. Berat benda uji dihitung (W3 = W2 - W1).
f. Kemudian air ditambahkan ±12 cm di atas pasir.
g. Benda uji dicuci.
h. Setengah dari jumlah air dalam tadi dibuang dan dilakukan sampai
air terlihat jernih.
i. Seluruh air dalam wadah tadi dibuang dengan hati-hati.
j. Agregat tadi dikeringkan dalam oven selama 24 jam.
k. Berat benda uji + wadah ditimbang setelah dioven (W4).
l. Berat benda uji kering dihitung (W5 = W4 - W1).
KELOMPOK 4A 15
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 16
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 17
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan pengujian yang dibutuhkan.
b. Sampel agregat dimasukkan kedalam gelas (isi benda uji dalam gelas
kira-kira setinggi 1/3 dari tinggi gelas).
c. Air suling dan NaOH dicampurkan dengan perbandingan 7 : 3 lalu
diaduk hingga tercampur rata.
d. Agregat dan campuran NaOH + air diaduk lalu ditutup rapat dengan
menggunakan plastik dan karet gelang.
e. Lalu didiamkan selama 24 jam.
f. Setelah 24 jam liat perubhan warna yang terjadi kemudian cocokan atau
bandingkan dengan menggunakan standar warna (Organic Plate).
Standar Warna:
1. Bening-Kuning Muda
2. Kuning Muda-Kuning Tua
3. Kuning Tua-Coklat Muda
4. Coklat Muda-Coklat Tua
5. Coklat Tua-Hitam
KELOMPOK 4A 18
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
1. Metode Lepas
a) Mold ditimbang lalu dicatat beratnya (W1).
b) Agregat dimasukkan kedalam mold dengan hati hati jangan
sampai terjadi pemisahan butir-butir, dari ketinggian maksimum
5 cm diatas wadah ,isi hingga penuh.
c) Ratakan bagian atas permukaan yang menggunung dengan
menggunakan mistar perata.
d) Setelah itu agregat beserta mold ditimbang lalu dicatat beratnya
(W2).
e) Berat agregat dihitung dengan menggunakan rumus (W3 = W2 -
W1).
KELOMPOK 4A 19
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2. Metode Tusuk
a) Mold ditimbang lalu dicatat beratnya (W1).
b) Agregat dimasukkan ke dalam mold sebanyak 3 lapisan.
c) Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali
tusukan secara merata dan ketika dihitungan ke 10,20 dan 25
tusuk di bagian tengan. Pada pemadatan tongkat harus tepat
masuk sampai lapisan bagians bawah tiap tiap lapisan. Setelah
mencapai 3 lapisan lalu ratakan bagian atas permukaan yang
menggunung dengan menggunakan mistar perata .
d) Setelah itu agregat beserta mold ditimbang (W2).
e) Berat agregat dihitung dengan menggunakan rumus (W3 = W2 -
W1).
3. Metode Goyang
a) Mold ditimbang lalu dicatat beratnya (W1).
b) Agregat dimasukkan kedalam mold sebanyak 3 lapisan.
c) Setiap lapis dipadatkan dengan menggoyangkan wadah sebanyak
25 kali goyangan. Tiap hitungan ke 10,20 dan 25 wadah
dihentakkan datar. Lalu ratakan bagian atas permukaan yang
menggunung dengan menggunakan mistar perata .
d) Setelah itu agregat beserta mold ditimbang (W2).
e) Berat agregat dihitung dengan menggunakan rumus (W3 = W2 -
W1).
C. Rumus yang Digunakan
Perhitungan berat isi :
W3
Berat isi agregat =
KELOMPOK 4A 20
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 21
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
1. Agregat Halus :
a) Agregat diambil dan dicuci hingga bersih secara berulang.
b) Agregat direndam selama 24 jam.
c) Setelah 24 jam buang air pada rendaman agregat dengan hati-hati,
jangan sampai agregat terbuang bersama air lalu letakkan agregat
basah diatas koran dengan cara ditebarkan hingga pasir mencapai
keadaan SSD.
d) Periksa keadaan SSD dengan mengisikan agregat kedalam
kerucut terpancung, yang pertama kerucut terpancung diisi
hingga penuh. Terakhir ditumbuk sebanyak 25 kali. lalu
diratakan. kerucut diangkat secara perlahan, keadaan SSD
tercapai jika agregat runtuh sebagian.
e) Setelah keadaan SSD tercapai, masing-masing agregat halus
dibagi menjadi 3 sample yang masing-masingnya sebanyak 500
gr. Piknometer kosong dan piknometer berisi air sebanyak 500 ml
diukur dengan menggunakan timbangan.
f) Masing-masing sample agregat dimasukkan kedalam piknometer
lalu diisi air sebanyak batas leher piknometer kemudian diputar-
putar dan dikocok-kocok.
g) Setelah dikocok air dikeluarkan dari piknometer secara hati
hati.vacum pump digunakan untuk mengeluarkan air dari
piknometer lalu piknometer + agregat basah ditimbang.
h) Agregat yang telah ditimbang lalu dikeluarkan dari piknometer
kemudian masukkam ke dalam oven selama 24 jam.
i) Agregat kering ditimbang.
2. Agregat Kasar :
a) Agregat diambil lalu dicuci hingga bersih.
b) Agregat direndam dengan air selama 24 jam dengan
menggunakan ember.
c) Air rendaman agregat dibuang perlahan jangan sampai ada yang
terbuang saat pembuangan air dari ember. Agregat ditebarkan
KELOMPOK 4A 22
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Keterangan :
BK : Berat Kering Benda (gram)
BJ : Berat SSD Benda (gram)
B : Berat Piknometer Berisi Air (gram)
BT : Berat Piknometer Berisi Benda Uji Dan Air (gram)
KELOMPOK 4A 23
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Agregat Kasar :
Hitung berat jenis kering dengan :
Bk
Bj-Ba
Keterangan :
BK : Berat kering benda (gram)
BJ : Berat SSD benda (gram)
Ba : Berat piknometer berisi air (gram)
BT : Berat piknometer berisi benda uji dan air (gram)
KELOMPOK 4A 24
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 25
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Langkah Kerja
a. Agregat disiapkan dan ditimbang masing-masing dibagi menjadi 2
sample agregat kasar dan halus masing-masing 3000 gram.
b. Benda uji dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 110
± 50C.
c. Setelah dioven selama 24 jam, masing-masing sampel agregat kasar
dan halus ditimbang dengan berat 2500 gram untuk agregat kasar dan
1000 gram untuk agregat halus.
d. Saringan disiapkan lalu disusun sesuai dengan nomor saringan, yang
paling bawah ialah saringan yang paling kecil.
e. Benda uji dimasukkan ke tempat saringan. Percobaan pada agregat
halus dilakukan dengan mesin penggoyang selama 15 menit dan untuk
agregat kasar diuji dengan menggoyangkan saringan secara manual.
f. Agregat yang tertahan pada setiap nomor saringan ditimbang dengan
menggunakan saringan yang yang telah disiapkan.
g. Data hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan.
Perhitungan MHB
Jumlah Kumulatif Tertahan
MHB =
100
KELOMPOK 4A 26
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 27
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 28
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 29
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 30
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 31
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 32
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 33
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 34
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
W3-W5
Kadar Air = W5 × 100%
249 - 236
= × 100 %
236
= 5,31 %
KELOMPOK 4A 35
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2. Sampel B
W3 = W2 – W1
= 249 – 44
= 205 gr
W5 = W4 – W1
= 239 – 44
= 195 gr
W3-W5
Kadar Air = W5 × 100%
205 - 195
= 195 × 100%
= 5,31 %
KELOMPOK 4A 36
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Agregat Kasar
Kelompok : 4A
Agregat : Split campuran 1:3
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5-6 Juli 2022
Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Cawan W1 65 67
2 Berat Agregat Awal + Tempat (gr) (W2) 836 699
3 Berat Agregat Awal (gr) W3 = W2 - W1 771 632
4 Berat Agregat Akhir + Tempat (gr) W4 827 692
5 Berat Agregat Akhir W5 = W4 - W1 762 625
W3 - W5
6 Kandungan Air (%) = W5 × 100% 1,18 1,12
7 Rata - rata Kandungan Air (%) 1,15
Perhitungan :
1. Sampel A
W3 = W2 – W1
= 836 – 65
= 771 gr
W5 = W4 – W1
= 827 – 65
= 762 gr
W3 - W5
Kadar Air = × 100%
W5
771 - 762
= × 100%
762
= 1,18 %
2. Sampel B
W3 = W2 – W1
= 699 – 67
= 632 gr
W5 = W4 – W1
= 692 – 67
= 625 gr
KELOMPOK 4A 37
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
W3 - W5
Kadar Air = × 100%
W5
632 - 625
= × 100 %
625
= 1,15 %
3.1.2 Pembahasan
Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat
dengan berat agregat keadaan kering. Jumlah air yang terkandung di dalam agregat
perlu diketahui, karena akan mempengaruhi jumlah air yang diperlukan didalam
campuran beton. Agregat yang basah banyak mengandung air akan membuat
campuran juga lebih basah dan sebaliknya.
Menurut SNI 03-1971-1990 untuk kandungn agregat halus yang baik adalah
dibawah 10%, sedangkan agregat kasar kandungan agregat airnya yang baik adalah
dibawah 2%. Hal ini membuktikan bahwa untuk pasir yang kadar airnya 5,31%
masih memenuhi SNI 03-1971-1990 dan bisa digunakan dalam pembuatan beton,
sedangkan Split 1:3 yang kadar airnya 1,15% masih memenuhi SNI 03-1971-1990
dan bisa digunakan dalam pembuatan beton.
KELOMPOK 4A 38
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
W3 - W5
Kadar Lumpur = × 100%
W5
236 - 233
= ×100 %
233
= 1,28 %
KELOMPOK 4A 39
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2. Sampel B
W3 = W2 – W1
= 239 – 44
= 195 gr
W5 = W4 – W1
= 238– 44
= 194 gr
W3 - W5
Kadar Lumpur = ×100%
W5
195-194
= 194 ×100 %
= 0,90 %
KELOMPOK 4A 40
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Agregat Kasar
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:3
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5-7 Juli 2022
Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Cawan W1 65 67
2 Berat Agregat Awal + Tempat (gr) (W2) 827 692
3 Berat Agregat Awal (gr) W3 = W2 - W1 762 625
4 Berat Agregat Akhir + Tempat (gr) W4 797 662
5 Berat Agregat Akhir W5 = W4 - W1 732 595
W3 - W5
6 Kandungan Lumpur (%) = W5 × 100% 4,09 5,04
7 Rata - rata Kandungan Lumpur (%) 4,56
Perhitungan :
1. Sampel A
W3 = W2 – W1
= 827 – 65
= 762 gr
W5 = W4 – W1
= 797 – 65
= 732 gr
W3 - W5
Kadar Lumpur = ×100%
W5
762 - 732
= ×100 %
732
= 4,56 %
2. Sampel B
W3 = W2 – W1
= 692 – 67
= 625 gr
W5 = W4 – W1
= 662 – 67
KELOMPOK 4A 41
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
= 595 gr
W3 - W5
Kadar Lumpur = ×100%
W5
625 - 595
= ×100 %
595
= 4,56 %
3.2.2 Pembahasan
Pemeriksaan kadar lumpur yang terdapat di pasir dan split 1:3 menunjukkan
bahwa pasir cocok untuk pembuatan beton, untuk split 1:3 tidak cocok dijadikan
sebagai bahan campuran pembuatan mortar ataupun beton, karena kandungan kadar
lumpur yang terdapat didalam pasir berada < 5%. Berbeda dengan split 1:3,
kandungan lumpurnya berada > 1% artinya bahwa split 1:3 tidak cocok dijadikan
bahan campuran pembuatan beton, karena sesuai dengan SNI 03-2461-2002, kadar
lumpur untuk agregat tidak boleh lebih dari 5% untuk agregat halus dan 1% untuk
agregat kasar. Sehingga dalam pengerjaan beton, split 1:3 perlu dilakukan
pengurangan kandungan lumpur dengan cara pencucian.
KELOMPOK 4A 42
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
3.3.2 Pembahasan
Penggunaan beton yang baik yaitu bebas menggunakan zat organik. Karena hal
itu akan mempengaruhi mutu beton atau merugikan beton itu sendiri. Cara
menghindari pengaruh tersebut yaitu dengan agregat halus (pasir sungai) direndam
dalam larutan NaOH 10%. Cairan diatas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna
larutan pembanding.
Hasil dari percobaaan uji kadar organik adalah cairan hasil percobaan berwarna
Bening – Kuning Muda yang menunjukan bahwa hanya terdapat sedikit bahan
organik yang tekandung dalam agregat halus. Hal tersebut menunjukan kita bahwa
pasir gunung tersebut baik jika digunakan untuk campuran pengisi beton karena
memiliki mutu yang tinggi.
Hal ini ditetapkan berdasarkan metode SNI. Apabila warna uji terletak No.5-8
(bening-kuning muda-kuning) maka agregat ini dapat digolongkan sebagai bahan
campuran yang memiliki mutu yang tinggi. Warna dengan No.11 (kuning tua-
coklat muda) agregat ini digolongkan sebagai bahan campuran dengan mutu
standar, sedangkan untuk warna No.14-16 (coklat muda-coklat tua-hitam) agregat
ini digolongkan sebagai bahan campuran yang memiliki mutu yang rendah atau
memiliki mutu yang jelek, hal ini dikarenakan, apabila semakin pekat atau gelap
larutan hasil percobaan kadar organik maka semakin banyak kadar zat-zat organik
yang terkandung di dalam agregat tersebut.
KELOMPOK 4A 43
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 44
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
b) Metode Tusuk
Kelompok : 4A
Agregat : Pasir
Asal Agregat : Bengkulu Utara
Tgl. Pengujian : 5 Juli 2022
Tabel 3.7 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus Metode Tusuk
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Material + Mold (kg) 8,380 8,345
2 Berat Mold 4,355 4,355
3 Berat Material (1-2) (kg) 4,025 3,990
4 Volume Mold (dm3) 3,003 3,003
5 Berat Isi Material (3/4) (kg/dm3) 1,340 1,329
6 Rata – Rata 1,335
Perhitungan:
1. Sampel A
4,025
Berat isi agregat =
3,003
= 1,340 kg/dm3
2. Sampel B
3,990
Berat isi agregat =
3,003
= 1,329 kg/dm3
3. Rata-rata berat isi material
berat isi sampel A + berat isi sampel B
Rata-rata =
2
1,340 + 1,329
=
2
= 1,335 kg/dm3
KELOMPOK 4A 45
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
c) Metode Goyang
Kelompok : 4A
Agregat : Pasir
Asal Agregat : Bengkulu Utara
Tgl. Pengujian : 5 Juli 2022
Tabel 3.8 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Halus Metode Goyang
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Material + Mold (kg) 8,540 8,475
2 Berat Mold 4,355 4,355
3 Berat Material (1-2) (kg) 4,185 4,120
3
4 Volume Mold (dm ) 3,003 3,003
3
5 Berat Isi Material (3/4) (kg/dm ) 1,394 1,372
6 Rata – Rata 1,383
Perhitungan:
1. Sampel A
4,185
Berat isi agregat =
3,003
= 1,394 kg/dm3
2. Sampel B
4,120
Berat isi agregat =
3,003
= 1,372 kg/dm3
3. Rata-rata berat isi material
berat isi sampel A + berat isi sampel B
Rata-rata =
2
1,394 + 1,372
=
2
= 1,383 kg/dm3
KELOMPOK 4A 46
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Agregat Kasar
a) Metode Lepas
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:2
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5 Juli 2022
Tabel 3.9 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar Metode Lepas
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Material + Mold (kg) 23,825 23,715
2 Berat Mold 10,825 10,825
3 Berat Material (1-2) (kg) 13,000 12,890
4 Volume Mold (dm3) 9,420 9,420
3
5 Berat Isi Material (3/4) (kg/dm ) 1,380 1,368
6 Rata – Rata 1,374
Perhitungan:
1. Sampel A
13,000
Berat isi agregat =
9,420
= 1,380 kg/dm3
2. Sampel B
12,890
Berat isi agregat =
9,420
= 1,368 kg/dm3
3. Rata-rata berat isi material
berat isi sampel A + berat isi sampel B
Rata-rata =
2
1,380 + 1,368
=
2
= 1,374 kg/dm3
KELOMPOK 4A 47
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
b) Metode Tusuk
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:2
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5 Juli 2022
Tabel 3.10 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar Metode Tusuk
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Material + Mold (kg) 23,850 23,805
2 Berat Mold 10,825 10,825
3 Berat Material (1-2) (kg) 13,025 12,980
3
4 Volume Mold (dm ) 9,420 9,420
5 Berat Isi Material (3/4) (kg/dm3) 1,383 1,378
6 Rata – Rata 1,381
Perhitungan:
1. Sampel A
13,025
Berat isi agregat =
9,420
= 1,383 kg/dm3
2. Sampel B
12,980
Berat isi agregat =
9,420
= 1,378 kg/dm3
3. Rata-rata berat isi material
berat isi sampel A + berat isi sampel B
Rata-rata =
2
1,383 + 1,378
=
2
= 1,381 kg/dm3
KELOMPOK 4A 48
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
c) Metode Goyang
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:2
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5 Juli 2022
Tabel 3.11 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar Metode Goyang
Sampel Sampel
No Pemeriksaan
A B
1 Berat Material + Mold (kg) 23,995 24,060
2 Berat Mold 10,825 10,825
3 Berat Material (1-2) (kg) 13,170 13,235
3
4 Volume Mold (dm ) 9,420 9,420
3
5 Berat Isi Material (3/4) (kg/dm ) 1,398 1,405
6 Rata – Rata 1,402
Perhitungan:
1. Sampel A
13,170
Berat isi agregat =
9,420
= 1,398 kg/dm3
2. Sampel B
13,235
Berat isi agregat =
9,420
= 1,405 kg/dm3
3. Rata-rata berat isi material
berat isi sampel A + berat isi sampel B
Rata-rata =
2
1,398 + 1,405
=
2
= 1,402 kg/dm3
KELOMPOK 4A 49
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
3.4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengujian berat isi yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa
metode yang baik digunakan untuk menentukan berat isi adalah metode
penggoyangan. Nilai yang diperoleh dari hasil rata-rata berat isi paling tinggi di
bandingkan dengan metode pelepasan dan metode penusukan. Hal ini karena
goyangan-goyangan yang dilakukan pada metode ini membuat material agregatnya
terpadatkan sempurna dan menghasilkan berat isi yang tinggi, sedangkan pada
kedua metode lainnya, hanya terdapat sedikit padatan yang menyebabkan
rendahnya nilai berat isi yang dihasilkan.
KELOMPOK 4A 50
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
= 2,73
500
SSD =
671 + 500 - 982
= 2,64
KELOMPOK 4A 51
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
500-490
Penyerapan = x 100%
490
= 2,04 %
2. Sampel B
490
Berat jenis kering oven =
500 - (970 - 660)
= 2,72
500
SSD =
660 + 500 - 970
= 2,63
500-490
Penyerapan = x 100%
490
= 2,04%
KELOMPOK 4A 52
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Agregat Kasar
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:3
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5-7 Juli 2022
Tabel 3.13 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Agregrat Kasar
Perhitungan :
1. Sampel A
1974
Berat jenis kering oven =
2000 - 1235
= 2,58
2000
SSD =
2000 - 1235
= 2,61
1974
Berat jenis semu =
1974-1235
= 2,67
KELOMPOK 4A 53
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2000 - 1235
Penyerapan = x 100%
1974
= 1,31 %
2. Sampel B
1971
Berat jenis kering oven =
2000 - 1234
= 2,57
2000
SSD =
2000 - 1234
= 2,61
1971
Berat jenis semu =
1971-1234
= 2,67
2000-1234
Penyerapan = x 100%
1971
= 1,47 %
3.5.2 Pembahasan
Dari pemeriksaan terhadap berat jenis agregat (saturated surface dry, bulk
specific gravity, apparent specific gravity), dan kadar penyerapan (absorbtion),
dapat dikatan bahwa pasir gunung sesuian dengan standar begitupun dengan
agregat kasar (split 1 : 3).
KELOMPOK 4A 54
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 55
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Tabel 3.16 Tabel Nomor Ayakan dan Persen Lolos Agregat Halus
Persen Persen
Ukuran Rata-rata Persen Lolos (%)
Lolos (%) Lolos (%)
Ayakan (mm)
Sampel A Sampel B Sampel A dan B
38 100 100 100
19 100 100 100
9,5 100 100 100
4,8 99,75 100 99,87
2,4 98,90 99,10 99
1,2 98,50 98,60 98,55
0,6 87,00 86,90 86,95
0,3 45,25 43,20 42,22
0,15 4,60 4,50 4,55
PAN 0 0 0
Perhitungan :
1. Sampel A
a. Berat masing-masing tertahan
Saringan no.1 1/2 =0 gram
Saringan no.3/4 =0 gram
Saringan no.3/8 =0 gram
Saringan no.4 = 2,5 gram
Saringan no.8 = 8,5 gram
Saringan no.10 =4 gram
Saringan no.30 = 115,0 gram
Saringan no.50 = 417,5 gram
Saringan no.100 = 406,5 gram
Pan = 46 gram
KELOMPOK 4A 56
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
0
Saringan no.1 1/2 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.3/4 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.3/8 = 1000 x 100% = 0 %
4,5
Saringan no.4 = 1000 x 100% = 0,45 %
11,15
Saringan no.8 = 1000 x 100% = 1,15 %
3,50
Saringan no.10 = x 100% = 0,35 %
1000
126
Saringan no.30 = 1000 x 100% = 12,60 %
429
Saringan no.50 = 1000 x 100% = 42,90 %
389
Saringan no.100 = 1000 x 100% = 38,90 %
36,50
Pan = 1000 x 100% = 3,65 %
KELOMPOK 4A 57
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2. Sampel B
a. Berat masing-masing tertahan
Saringan no.1/2 =0 gram
Saringan no.3/4 =0 gram
Saringan no.3/8 =0 gram
Saringan no.4 =3 gram
Saringan no.8 =7 gram
Saringan no.10 = 3,5 gram
Saringan no.30 = 140 gram
Saringan no.50 = 447 gram
Saringan no.100 = 362,50 gram
Pan = 37 gram
KELOMPOK 4A 58
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 59
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 60
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
DAERAH I
97,13
100,00 100 100 100
95 90
80,00 75,53
60,00 52,33 70 60
40,00 19,28
34 30
20,00 20 15
10 5
0,00 0
0,15 0,45 1,35 4,05 12,15
Ukuran Ayakan (mm)
DAERAH II
Gradasi Agregat
Zona 2
120,00
97,98 99,30 99,75 100,00
Rata- Rata Lolos (%)
80,00 75,53 90 90
75
60,00 52,33
59
55
40,00
19,28 30 35
20,00
10 8
0,00 0
0,15 0,45 1,35 4,05 12,15
Ukuran Ayakan (mm)
KELOMPOK 4A 61
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
DAERAH III
DAERAH IV
KELOMPOK 4A 62
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Agregat Kasar
Kelompok : 4A
Agregat : Split 1:3
Asal Agregat : Bengkulu Tengah
Tgl. Pengujian : 5-6 Juli 2022
Tabel Hasil 3.17 Analisis Saringan Agregat Kasar Sampel A
Sampel A
Ayakan
Tertahan Kumulatif
Berat Persen Tertahan Lolos
No Ukuran
(gr) (%) (%) (%)
1½ 38 0 0 0 100
3/4 19 336 13,44 13,44 86,56
3/8 9,5 2150 86 99,44 0.56
4 4,8 10 0,40 99,84 0,16
8 2,4 0 0 99,84 0,16
10 1,2 0 0 99,84 0,16
30 0,6 0 0 99,84 0,16
50 0,30 0 0 99,84 0,16
100 0,15 0 0 99,84 0,16
Pan 4 0,16 100 0
Jumlah 2500 100 711,92
MHB 7,11
KELOMPOK 4A 63
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
Perhitungan:
1. Sampel A
a. Berat masing-masing tertahan
Saringan no.1 1/2 =0 gram
Saringan no.3/4 = 336 gram
Saringan no.3/8 = 2150 gram
Saringan no.4 = 10 gram
Saringan no.8 =0 gram
Saringan no.10 =0 gram
Saringan no.30 =0 gram
Saringan no.50 =0 gram
Saringan no.100 =0 gram
Pan =4 gram
KELOMPOK 4A 64
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
0
Saringan no.1 1/2 = 1000 x 100% = 0 %
13,44
Saringan no.3/4 = 1000 x 100% = 1,344 %
86
Saringan no.3/8 = 1000 x 100% = 8,6 %
0,40
Saringan no.4 = 1000 x 100% = 0,04 %
0
Saringan no.8 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.10 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.30 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.50 = 1000 x 100% = 0 %
0
Saringan no.100 = 1000 x 100% = 0 %
100
Pan = 1000 x 100% = 0,1 %
KELOMPOK 4A 65
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
2. Sampel B
a. Berat masing-masing tertahan
Saringan no.1/2 =0 gram
Saringan no.3/4 = 2075 gram
Saringan no.3/8 = 418 gram
Saringan no.4 =7 gram
Saringan no.8 =0 gram
Saringan no.10 =0 gram
Saringan no.30 =0 gram
Saringan no.50 =0 gram
Saringan no.100 =0 gram
Pan =0 gram
KELOMPOK 4A 66
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
0
Saringan no.1 1/2 = x 100% = 0 %
1000
83
Saringan no.3/4 = 1000 x 100% = 83 %
167,2
Saringan no.3/8 = 1000 x 100% = 16,72 %
2,8
Saringan no.4 = 1000 x 100% = 0,28 %
0
Saringan no.8 = x 100% = 0 %
1000
0
Saringan no.10 = x 100% = 0 %
1000
0
Saringan no.30 = x 100% = 0 %
1000
0
Saringan no.50 = x 100% = 0 %
1000
0
Saringan no.100 = x 100% = 0 %
1000
0
Pan = x 100% = 0 %
1000
KELOMPOK 4A 67
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
711
MHB sampel A =
100
= 7,11%
782
MHB sampel B =
100
=7,82%
jumlah MHB masing-masing sampel
MHB Rata-rata =
2
7,11 + 7,82
=
2
= 7,46%
KELOMPOK 4A 68
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
60 Split 1: 3
60
51,42
40 Batas Atas
30
20 10 Batas Bawah
0 0,32
0 1,14
1 10 100
Ukuran Ayakan(mm)
KELOMPOK 4A 69
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
60 Spli =1 : 3
40 51,42
40 Batas Atas
30
20 Batas Bawah
5 10
0 0,32
0 1,14
1 10 100
Ukuran Ayakan(mm)
3.6.2 Pembahasan
Agregat yang baik harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik.
Agregat yang mempunyai ukuran seragam (sama) akan menghasilkan volume pori
antar butiran menjadi besar. Sebaliknya agregat yang mempunyai ukuran bervariasi
mempunyai volume pori kecil, dimana butiran kecil mengisi pori diantara butiran
besar sehingga pori-porinya menjadi sedikit (kemampatannya tinggi). Pada beton,
dibutuhkan agregat yang mempunyai kemampatan tinggi sehingga volume porinya
kecil, maka dibutuhkan bahan ikat sedikit (bahan ikat mengisi pori diantara butiran
agregat).
Hal ini menunjukan bahwa agregat yang baik yaitu mempunyai MHB antara
1,5-3,8 untuk agreagat halus sedangkan MHB untuk agregat kasar berkisaran antara
5,0-8,0. Dari praktikum yang kami lakukan semua agregat yang kami ujikan
memenuhi syarat MHB yang baik dalam pencampuran beton. Karena semakin
banyak agregat halus maupun kasar yang lolos saringan dengan nomor saringan
terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa lolos ayakan
tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut. Sebaliknya jika
semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan kriteria nomor
saringan maka kualitas kehalusan agregat tersebut buruk.
Angka kualitas kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik buruknya kualitas
gradasi agregat ukuran butiran dari agregat, baik agregat dari pengujian analisa
saringan terhadap pasir gunung dan split 1:3 sesuai dengan SNI dan baik
dipergunakan sebagai bahan campuran beton.
KELOMPOK 4A 70
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 71
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 72
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Kebutuhan 6 Sampel
Tabel 3.25 Proporsi Kebutuhan 6 Sampel (3 Sampel Silinder 15x30 + 20% & 3
Sampel Silinder 10x20+20%)
Adukan Semen (Kg) Air (Kg) Agregat Halus (Kg) Agregat Kasar (Kg)
1 10,60 5,10 12,56 30,74
KELOMPOK 4A 73
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
1 8,5 645
Pembahasan:
Pada pengujian slump yang pertama untuk 1 silinder didapat nilai sebesar 8,1 cm
dan 8,6 cm dan 8,8 cm dengan sisa air sebanyak 645 gr.
Jadi penurunan rata-rata yang terjadi pada slump tersebut adalah:
8,1 + 8,6 + 8,8
Nilai Slump = 3
= 8,5 cm
Dari hasil perhitungan didapat bahwa :
Slump yang didapat dari pengujian adalah 8,5 cm hal ini memenuhi syarat yang
telah ditetapkan, yaitu slump yang ditetapkan 8 cm – 12 cm. Campuran beton
adukan tersebut siap untuk dicetak.
Proses pelaksanaan perawatan benda uji dilakukan setelah benda uji dibongkar
dari cetakannya 24 jam ± 8 jam. Perawatan pada benda uji perlu dilakukan agar
hidrasi yang terjadi dapat berlangsung dengan baik. Adapun proses perawatan
benda uji dengan menggunakan metode perendaman dimana benda uji direndam
KELOMPOK 4A 74
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
didalam bak yang telah diisi dengan air. Air yang digunakan untuk perawatan benda
uji harus bersih dari kandungan besi dan organik dan juga bebas dari bahan-bahan
yang dapat merusak beton setelah mengeras. Perawatan ini dilakukan selama 14
hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 hari serta harus
dipertahankan kondisi lembab, kecuali dilakukan dengan perawatan yang
dipercepat.
Tabel 3.28 Dimensi dan berat sampel uji kuat tekan beton silinder (10x20)
Rata-Rata Rata-Rata
Faktor Berat
Sampel Diameter (cm) Tinggi (cm) Diameter Tinggi
Konversi (Kg)
(cm) (cm)
A 10,01 10,07 10,07 20,2 20,1 20,0 0,88 3,845 10,05 20,1
B 10,07 10,07 9,90 20,4 20,3 20,3 0,88 3,860 10,01 20,3
C 10,07 10,00 10,03 20,2 20,2 20,1 0,88 3,835 10,03 20,2
KELOMPOK 4A 75
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
4 Agustus 18 Agustus 14
A 411290 17765,832 23,151 26,308
2022 2022 hari
4 Agustus 18 Agustus 14
B 505000 17851,402 28,289 32,147
2022 2022 hari
4 Agustus 18 Agustus 14
C 535000 17851,402 29,970 34,057
2022 2022 hari
4 Agustus 18 Agustus 14
A 180743 7932,718 22,784 25,891
2022 2022 hari
4 Agustus 18 Agustus 14
B 200000 7881,431 25,376 28,836
2022 2022 hari
4 Agustus 18 Agustus 14
C 265000 7912,926 33,490 38,057
2022 2022 hari
KELOMPOK 4A 76
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 77
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
F
σ=
A
Keterangan :
Σ = Tekanan (Pa)
F = Beban Maksimum (N)
A = Luas Bidang Permukaan (mm2)
1. Silinder 15 x 30
(Kuat Tekan 14 hari)
411290
σ1 = = 23,151 MPa
17765,832
505000
σ2 = = 28,289 MPa
17851,402
535000
σ3 = = 29,970 MPa
17851,402
23,151+28,289+29,970
Rata-Rata kuat Tekan σ = = 27,137 MPa
3
(Kuat Tekan Setelah dikonversi 28 hari)
23,151
σ1 = 0,88 = 26,308 MPa
28,289
σ2 = 0,88 = 32,147 MPa
KELOMPOK 4A 78
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
29,970
σ3 = = 26,308 MPa
0,88
26,308+ 32,147 +34,057
Rata-Rata kuat Tekan σ = 3
= 30,837 MPa
2. Silinder 10 x 20
(Kuat tekan 14 hari)
180743
σ1 = 7932,718 = 22,784 MPa
200000
σ2 = 7881,431 = 25,376 MPa
265000
σ3 = 7912,926 = 33,490 MPa
22,784+25,376+33,490
Rata-Rata kuat Tekan σ= = 27,217 MPa
3
(Kuat tekan Setelah dikonversi 28 hari)
22,784
σ1 = 0,88 = 25,891 MPa
25,376
σ2 = 0,88 = 28,836 MPa
33,490
σ3 = 0,88 = 38,057 MPa
265,891+ 28,836+38,0577
Rata-Rata kuat Tekan σ= = 30,928 MPa
3
KELOMPOK 4A 79
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat fisis
pada agregat akan sangat mempengaruhi perencanaan campuran beton (mix
design). Hasil penelitian sifat fisis agregat yang kami lakukan sebagian besar
memenuhi standar yang berlaku yaitu SNI, namun agregat kasar split 1:3 yang kami
uji memiliki kadar lumpur sebesar 2%. Hal tersebut melebihi kadar yang ditetapkan
oleh SNI yaitu sebesar ≤1%, yang membuat agregat kasar split 1:3 tersebut harus
dicuci sebelum digunakan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada praktikum kami antara lain adalah beton
yang masih terdapat gelembung pada proses pencetakannya, sehingga membuat
permukaan beton tidak rata. Selain itu, alat yang digunakan pada proses uji kuat
tekan dan kuat tarik belah beton tidak sesuai target perencaan mix design
dikarenakan alat belum dikalibirasi.
4.2 Saran
Saat melaksanakan praktikum, praktikan dihimbau untuk mematuhi aturan yang
ada dilaboratorium dan memperhatikan semua hal yang dijelaskan oleh
pembimbing pada setiap mata praktikum. Dalam pengujian beton, praktikan
diharapkan lebih memperhatikan bimbingan atau arahan asisten dosen dan pada
saat pencetakan beton, praktikan harusnya memadatkan beton dengan benar sampai
seluruh gelembung keluar dari dalam cetakan.
KELOMPOK 4A 80
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
LAMPIRAN
A. Uji Fisis
1. Pengujian Kadar Air
KELOMPOK 4A 81
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 82
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 83
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 84
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
b. Agregat Kasar
KELOMPOK 4A 85
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 86
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
b. Agregat Kasar
KELOMPOK 4A 87
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 88
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
b. Agregat Kasar
KELOMPOK 4A 89
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
B. Uji Mekanis
1. Perencanaan Campuran, Pencetakan dan Perawatan Beton
KELOMPOK 4A 90
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 91
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
KELOMPOK 4A 92
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN TAHUN 2022
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 1998. SNI 03-4804-1998 Pengujian Berat Isi. Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional.
Prayoga, Agung, Daniel Salwani, dan Rizky Arian Putra. 2022. Panduan Praktikum
Teknologi Bahan. Bengkulu: Laboratorium Teknik Sipil Universitas
Bengkulu
KELOMPOK 4A 93