Anda di halaman 1dari 32

DPIB SMK N 1 GLAGAH

Prosedur
Pekerjaan
Konstruksi
Beton
Prosedur Membuat
Adukan Beton

Definisi Adukan
Adukan merupakan suatu campuaran dari bahan
pengikat dan bahan pengisi ditambah air sampai
mencapai tingkat konsisten tertentu. Bahan pengikat

yang biasa dipakai adalah portland cement (PC) dan


kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir.

Prosedur Membuat
Adukan Beton

Definisi Adukan
Dari deskripsi tersebut maka adukan disini dapat
diartikan suatu campuran yang terdiri dari bahan
pengikat dan bahan pengisi dengan ditambah air,

sehingga menjadi suatu masa dengan konsistensi


tertentu.

Prosedur Membuat
Adukan Beton

Sifat Adukan
Sifat-sifat adukan yang harus diperhatikan
Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan untuk
membuat adukan, yaitu :

1. kemudahan untuk bekerja


2. sifat penyusutan
3. kekuatan

Prosedur Membuat
Adukan Beton

Fungsi Adukan
untuk adukan diperlukan kekuatan adhesi yang cukup,
sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai
sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran
yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang

dikerjakan

Prosedur Membuat
Adukan Beton
Fungsi Adukan
Fungsi adukan dalam pasangan tembok
Adapun fungsi adukan dalam pasangan tembok diantaranya
sebagai berikut :
1. sebagai pengikat antar bata yang satu dengan yang lainya

2. untuk menghilangkan deviasi dari permukaan bata


3. untuk menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya
4 untuk meratakan permukaan tembok

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
A. Bahan Adukan
Karakteristik sifat bahan bangunan setiap daerah tidak selalu
sama, ini perlu dipahami untuk perancangan adukan. sebagai
perbandingan bahwa berat jenis dan berat satuan pasir dan batu
pecah masing masing diperoleh dengan cara yang berbeda.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
A. Air
Air untuk pembuatan beton minimal memenuhi syarat sebagai air
minum yaitu tawar, tidak berbau, bila dihembuskan dengan udara
tidak keruh dan lain-lain, tetapi tidak berarti air yang digunakan
untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat sebagai air minum.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Penggunaan air untuk beton sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai
berikut ini, (Tjokrodimulyo, 2007):
1) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gr/ltr.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat
organik) lebih dari 15 gr/ltr.
3) Tidak mengandung Klorida (Cl) lebih dari 0,5 gr/ltr.
Faktor air semen (fas) adalah perbandingan berat antara air dan semen
Portland di dalam campuran adukan beton.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan

B. Pasir
Pasir adalah salah satu jenis bahan bangunan paling penting yang harus ada
dalam setiap proses pembanguan. material ini berbentuk butiran dengan
besaran yang sudah ditentukan.
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Fungsi Pasir
Fungsi pasir adalah suatu bahan material yang digunakan sebagai bahan
bangunan untuk merekatkan semen. Seperti yang disebutkan pada standar
nasional indonesia ( SK SNI-S-04-1989-F;28 ), ada beberapa persyaratan
untuk pasir yang digunakan pada bahan banguanan
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Fungsi Pasir
Di bawah ini beberapa persyaratan Pasir
1. Agregat pasir halus sebaiknya terdiri dari butiran dengan tekstur tajam
dan keras. indeks kekerasan untuk jenis pasir ini adalah <2.2
2. Bila pasir digunakan dengan natrium sulfat maka bagian yang hancur
maksimal sebersar 12 persen
3. Bila digunakan dengan Magnesium Sulfat maka bagian yang hancur
maks 10 persen
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Fungsi Pasir
4. Standar Pasir adalah tidak boleh memiliki kandungan lumpur lebih dari 5
persen
5. Jika terdapat kandungan lumpur sebanyak 5 persen maka harus dicuci
lebih dahulu
6. tidak boleh mengandung bahan organik. sebelumnya pasir melakukan
percobaan warna Abrans Harder menggunakan larutan jenuh NaOH 3 persen
7. Untuk sususan jenis pasir butir besar harus memiliki kehalusan modulus
1.5 hingga 3.8. Pasir juga harus terdiri dari butir yang berbeda
8. Pasir harus memiliki reaksi alkali negatif untuk membuat beton dengan
keawetan tingkat tinggi
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Fungsi Pasir

9. Pasir dari laut tidak diperbolehkan digunakan untuk agregat beton. kecuali
terdapat petunjuk khusus dari lembaga pemerintahan bahan banguan yang
sudah diakui
10. pasir agregat galus yang akan digunakan untuk spesi terapan serta
plesteran harus memnuhi persyartan dari pasir pasangan.
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Menurut SK SNI T-15-1990-03, Kekasaran pasir dapat dibedakan menjadi
tempat kelompok menurut gradasinya, yaitu;

1. Pasir Kasar
2. Pasir Agak Kasar
3. Pasir Agak Halus
4. Pasir Halus
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Pemeriksaan kandungan bahan organik agregat halus dilapangan sebegai
berikut:
1. Masukkan pasir dalam gelas atau botol bening
2. Campurkan larutan soda api 3%
3. Aduk lalu diamkan selama 24 jam, jika menjadi warna coklat tua,
mengindetifikasikan kandungann organik dalam agregat cukup tinggi.
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
C. Semen
Semen yaitu salah satu bahan pembuatan bangunan yang paling penting dalam dunia
konstruksi saat ini. Bahan ini memiliki kegunaan untuk mengikat bahan bangunan lainnya
secara bersamaan. Pada zaman dahulu untuk membuat bangunan, bahan yang digunakan
sebagai bahan perekat adalah tanah liat basah dan kapur.

Salah satu faktor yang menjadi perubahan dunia konstruksi menjadi modern adalah dengan
hadirnya material semen. Bahan ini dapat membuat bangunan yang lebih kokoh dan kuat,
gedung pencakar langit hingga gedung bertingkat dan besar. Dengan adanya material semen
juga memungkinkan manusia membangun konstruksi bendungan, kanal, kampus, sekolah,
rumah sakit, terowongan, jembatan secara permanen.
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Pengertian Semen
Semen merupakan suatu bahan perekat kimia yang memberikan perkerasan terhadap material
campuran lain menjadi suatu bentuk yang tahan lama dan kaku. Kapur dan tanah liat
merupakan bahan alami yang memiliki banyak keterbatasan, oleh sebab itu dalam semen
diproduksi dengan kondisi terkontrol yang kemudian dikemas serta dapat diangkut ke tempat
yang diperlukan dengan mudah.
Saat ini semen juga merupakan bahan perekat terbaik selain bahan pengikat lainnya seperti
epoksi, polimer, dan lainnya serta memiliki harga yang relatif murah. Hal tersebut membuat
semen menjadi salah satu bahan yang paling wajib ada di berbagai negara belahan dunia.
Bentuk semen paling dasar adalah semen portland. Namun dengan seiring waktu, saat ini
penggunaan semen Portland Pozzolan telah meningkat.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Bahan Penyusun Semen
Dalam bubuk semen, ada banyak bahan mineral dan kimia yang terkandung didalamnya.
Kualitas semen dapat dipengaruhi oleh setiap kandungan bahan tertentu. Secara umum
semen merupakan bubuk berwarna abu-abu gelap yang terbuat dari Alkali, Magnesium
Oksida, Alumina, kapur, Sulfur Trioxide, Iron Oxide dan Silika.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Klasifikasi Jenis Semen
Semen Portland merupakan jenis semen yang paling umum dan biasa sering dijual. Berbagai
jenis semen, diproduksi oleh produsen untuk memenuhi permintaan pelanggan dari seluruh
dunia. Berikut daftar berbagai jenis semen yang ada di negara-negara belahan dunia :
Ordinary Portland Cement (OPC).
Portland Pozzolana Cement (PPC).
Rapid Hardening Cement
Extra Rapid Hardening Cement.
Quick Setting Cement.
Low Heat Cement.
Sulphate Resisting Cement
Portland Slag Cement (PSC).
High Alumina Cement.
White Cement.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Klasifikasi Jenis Semen
Coloured Cement.
Air Entraining Cement.
Hydrophobic Cement.
Masonry Cement.
Expansive Cement.
Oil Well Cement.
CEM I (Portland cement).
CEM II (Portland-composite cement).

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Klasifikasi Jenis Semen
CEM III (Blast furnace cement).
CEM IV (Pozzolanic cement).
CEM V (Composite cement).
Type I (Portland cement).
Type II (Sulphate Resisting Cement).
Type III (Rapid Hardening Cement).
Type IV (Portland Pozzolana Cement (PPC).
Type V (Hydrophobic Cement).

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Penggunaan Semen dalam Konstruksi
Untuk membangun rumah atau bangunan lainnya, berbagai jenis semen bisa digunakan. Hal
tersebut bergantung pada persyaratan parameter desain dan fungsional struktur. Penggunaan
semen juga tergantung pada kondisi lingkungan dari lokasi proyek dan karakteristik daya
tahan. Penggunaan semen umumnya untuk membuat beton dan mortar. Ketika digunakan
dalam campuran beton cor, semen mempunyai kegunaannya yang luar biasa.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
C. Kapur
Batu Kapur adalah material yang berasal dari batuan sedimen berwarna putih halus, yang
mengandung mineral kalsium. Tiga senyawa utama yang mewujudkan kapur adalah kalsium
karbonat, kalsium oksida dan kalsium hidroksida. Kapur dapat bercampur dengan mineral
magnesium yang bernama Dolomit. Pembentukan kapur terjadi pada laut ketika organisme
laut purba yang memiliki cangkang berkalsium mati. Sisa jasadnya bertumpuk dan perlahan
membentuk lapisan endapan, setelah berjuta tahun lapisan ini menjadi batuan melalui proses
geologi. Kapur adalah bahan yang sangat bermanfaat dalam segala bentuk aktivitas manusia
dengan harga yang relatif lebih murah. Pemanfaatan terbanyak dalam bidang bangunan dan
pertanian. Kapur juga menjadi bagian dari campuran semen karena memiliki sifat merekatkan
dan mengubah penampilan. Sebagai salah satu kapur pertanian, kapur berguna dalam
menyediakan unsur kalsium dan memperbaiki kemasaman tanah.
Jenis dan Klasifikasi
Bahan Adukan
Terbentuknya Batu Kapur
Batu Kapur menjadi dua yaitu batu kapur non klastik dan batu kapur klastik. Batu Kapur non
Klastik merupakan koloni binatang laut terutama terumbu dan koral yang merupakan anggota
coelenterata, sehingga tidak menunjukkan lapisan yang baik dan belum banyak mengalami
pengotoran mineral lain. Sedangkan Batu Kapur Klastik merupakan hasil rombakan jenis batu
kapur non klastik. Batu Kapur yang komponennya berasal dari fasies terumbu oleh
fragmentasi mekanik, kemudian mengalami transportasi dan terendap kembali sebagai partikel
padat diklasifikasikan dalam batu kapur/gamping/limestone.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Proses Pembuatan Kapur untuk Bangunan
Penambangan
Batu Kapur untuk bahan baku umumnya dipecah dengan ukuran tidak terlalu besar,
supaya mempermudah proses pembakaran selanjutnya.
Pembakaran
Pembakaran kapur ini harus terbakar seluruhnya. Proses pembakaran dikerjakan oleh
pengrajin tobong kapur tradisional yang biasa terdapat pada dekat sumber kapur
mentah. Umumnya kawasan ini dekat dengan kawasan hutan atau pegunungan kapur.
Industri pembakaran kapur sendiri termasuk industri yang padat energi karena biaya
produksinya merupakan biaya energi. Memecah batu kapur dengan ukuran lebih kecil
artinya memperluas permukaan batu sehingga panas akan lebih cepat tersebar dan
batu menjadi matang. Proses pembakaran sendiri biasa menggunakan bahan bakar dari
kayu bakar.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan

Pendinginan
Batu kapur yang telah matang kemudian disiram dengan air. Batu yang awalnya semula keras
menjadi bubuk kapur. Pada industri pembuatan kapur, produsen melayani bentuk kapur yang
berupa bubuk dan ada pula yang masih berbentuk bongkahan.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Mengenal Jenis Kapur Bahan Bangunan
Kapur Tohor adalah hasil pembakaran batu kapur alam yang komposisinya sebagian
besar merupakan kalsium karbonat (CaCO3) pada temperatur 900 derajat Celcius keatas.
Saat pembakaran terjadi proses Kalsinasi dengan pelepasan gas CO2 hingga tersisa
padatan CaO atau bisa disebut Quicklime
CaCO3 (Batu Kapur) -> CaO (Kapur Tohor) +CO2

Padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dengan membentuk hidrat
CaO +Air (H2) -> Ca (OH)2 (Kapur Padam) + Panas
Hidrolis adalah kapur padam yang diaduk dengan air yang kemudian campuran tersebut
dapat mengeras.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Mengenal Jenis Kapur Bahan Bangunan
Kapur Tohor adalah hasil pembakaran batu kapur alam yang komposisinya sebagian
besar merupakan kalsium karbonat (CaCO3) pada temperatur 900 derajat Celcius keatas.
Saat pembakaran terjadi proses Kalsinasi dengan pelepasan gas CO2 hingga tersisa
padatan CaO atau bisa disebut Quicklime
CaCO3 (Batu Kapur) -> CaO (Kapur Tohor) +CO2

Padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dengan membentuk hidrat
CaO +Air (H2) -> Ca (OH)2 (Kapur Padam) + Panas
Hidrolis adalah kapur padam yang diaduk dengan air yang kemudian campuran tersebut
dapat mengeras.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
D. Pozzlan
Pozzolan merupakan bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina. Jika
dicampur air, maka pozzolan tersebut akan membentuk kalsium hidroksida. Pozzolan dibagi
menjadi tiga kelas, yaitu:
1. Kelas N : Merupakan pozzolan alam atau pozzolan hasil pembakaran, contohnya tanah
diatomik, opalin, dan abu vulkanik.
2. Kelas C : Berupa abu terbang (fly ash) yang mengandung CaO di atas 10% hasil
pembakaran lignit atau sub bitumen batubara
3. Kelas F : Berupa fly ash yang dihasilkan dari pembakaran batubara.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan

Pozzolan ada yang bersifat alami dan buatan. Pozzolan alami berasal dari sedimentasi dari
abu lava gunung berapi yang mengandung silika aktif. Pozzolan buatan berasal dari sisa
pembakaran tungku maupun hasil pemanfaatan limbah yang diolah menjadi abu melalui
proses pembakaran. Salah satu jenis pozolan alam yang sering digunakan adalah bentonit.

Jenis dan Klasifikasi


Bahan Adukan
Secara morfologis tanah lempung bentonit umumnya berwarna agak kecoklat coklatan dan
mudah dibentuk dalam keadaan basah serta mengeras dengan warna kemerah-merahan jika
dibakar. Dalam kehidupan sehari-hari, tanah lempung bentonit digunakan sebagai bahan
pembuatan batu bata, tembikar dan genteng. Endapan bentonit Indonesia tersebar di Pulau
Jawa, Sumatera, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih
dari 380 juta ton, pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang
sudah dan sedang dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai