Anda di halaman 1dari 48

TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN


LIMBAH LAS KARBIT
Disusun oleh :
Nofid Rahman Hadi Lubis
15 0404 013
Dosen Pembimbing :
Ir. Torang Sitorus, MT
19571002 198601 1 001

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

1
Bab I
Pendahuluan

2
LATAR BELAKANG

Limbah karbit adalah hasil


dari pembakaran las karbit
yang tidak terpakai.
Limbah karbit
merupakan bahan
buangan dari las karbit
yang mempunyai
senyawa kimia Silika
(Si O2). (Ragil Feri
Nugroho, 2013)
Limbah Karbit
Limbah las karbit atau kapur
buangan memiliki kandungan
kapur (CaO).

Limbah las karbit memiliki


senyawa kimia yang hampir sama
dengan semen.

Kapur merupakan bahan dasar dalam


pembuatan semen, kandungan kapur
pada semen berkisar 60%-65% dan Semen

bahan dasar lainnya seperti Silika,


Alumina dan Oksida Besi
(Dermawan,2013).
4
• Limbah karbit termasuk ke dalam
limbah B3 (berbahaya dan beracun).

• Menurut UU No 32 Tahun 2009


mengatur tentang Perlindungan dan
Pengelolahan Lingkungan Hidup.

• Setiap tahun jumlah limbah las


karbit semakin bertambah dan
dapat mencemarkan lingkungan
sekitar. Limbah Karbit

5
Kandungan Kimia pada
Limbah Karbit
CaO = 46,79 %

SiO2 = 13,25%

Al2O3 = 0,98 %

Fe2O3 = 0,22 %

HD / LOI = 29,58 %
Hendra Taufik, 2014

6
• Indonesia sedang mengadakan • Beton mutu tinggi banyak
pembangunan yang banyak digunakan untuk
sekali baik infrastruktur dan pembangunan infrastruktur
juga gedung-gedung tinggi. tersebut.

7
Perumusan Masalah

1. Berapa besar peningkatan mutu


beton pada umur 7 hari dan 28 hari
dengan limbah las karbit sebagai
bahan pengganti semen Portland
(Tipe 1) ?

2. Bagaimana menentukan kadar


penggunaan limbah las karbit yang
optimum sebagai bahan pengganti
semen Portland (Tipe I) ?

8
Tujuan Penelitian

1. Mengetahui peningkatan mutu beton


pada umur 7 hari dan 28 hari dengan
limbah las karbit sebagai bahan
pengganti semen Portland (Tipe I).

2. Mengetahui kadar penggunaan


limbah las karbit yang optimum
sebagai bahan pengganti semen
Portland (Tipe I).

9
Batasan Masalah

1. Mutu beton yang direncakan 55 MPa.

2. Limbah las karbit sebagai bahan substitusi


semen dengan persentase 0%, 5%, 7,5%,
10% , 12,5% dan 15 %
3. Limbah karbit yang digunakan dari
PT. Indo Hanzel Perkasa, Medan.

4. Tidak menguji senyawa kimia yang


terkandung di dalam limbah las karbit.

5. Semen yang digunakan adalah semen


Portland (Tipe I) merk semen Padang.

6. Agregat halus yang digunakan


adalah pasir dari Sei Wampu.

7. Agregat kasar yang digunakan


adalah kerikil dari Sei Wampu. 10
Batasan Masalah

8. Penggunaan admixture superplasticizer Master


Glenium ACE 8540 tipe F dalam campuran beton.

9. Penelitian ini membandingkan kuat tekan beton


normal terhadap kuat tekan beton mutu tinggi yang
menggunakan bahan tambah limbah las karbit sebagai
pengganti semen Portland (Tipe I).

10. Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder


dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm dengan jumlah
36 buah, dimana setiap variasi memiliki 6 sampel dengan
7 dan 28 hari perawatan.

11. Perencanaan campuran beton (mix design)


dengan metode ACI.

12. Pengujian kuat tekan akan dilakukan pada9.


umur 7hari dan 28
hari di Laboratorium Bahan dan Rekayasa Beton FT-USU.
11
Manfaat Penelitian

1. Memanfaatkan limbah B3 karbit sebagai bahan pengganti atau bahan tambah semen
pada beton, sehingga mengurangi dampak terhadap lingkungan.

2. Mengetahui seberapa besar kuat tekan dari beton yang bahan pembuatannya dicampur
dengan limbah karbid

3. Hasil akhir dari penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut
tentang beton mutu tinggi dengan limbah karbid sebagai bahan tambah semen pada beton
dan superplasticizer terhadap workability beton.

12
Bab II
Tinjauan pustaka

13
Beton

Bahan konstruksi yang terdiri dari


beberapa campuran material.

Beton normal mempunyai berat


isi 2200-2500 kg/m3

Volume beton : Agregat ± 68 %;


semen ± 11 %; Air ±17 %; Udara ±
4%

Beton memiliki kuat tekan yang


besar sementara kuat tariknya kecil

14
Beton Mutu Tinggi

Memiliki kuat tekan f’c>41,4 Mpa (SNI


03-6468-2000)

Ukuran beton yang digunakan silinder beton


150 mm – 300 mm atau silinder 100 mm –
200 mm pada umur 28 ataupun 56 hari

Pembuatan beton mutu tinggi diperanguhi Beton mutu tinggi menggunakan


oleh beberapa faktor seperti keadaan semen, admixture tambahan seperti
fas dan juga kualitas agregat. superplasticizer HRWR (tipe F)

15
Bahan Pembentukan Beton

Bahan-bahan untuk pembentukan beton


terdiri dari semen, agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil), air dan juga
bahan tambah lainnya.

16
Semen Portland

Berdasarkan SNI 15-2049-2004, semen


Portland merupakan semen hidrolis.

Jenis semen ada 5 tipe Semen Tipe I : untuk konstruksi rumah permukiman, cocok
untuk kawasan jauh dari pantai.

Semen Tipe II : umumnya sebagai material yang dekat


dengan laut, rawa, tahan terhadap asam sulfat 0,1 hingga
0,2 persen.

Semen Tipe III : untuk pembangunan bangunan


tinggi, bandar udara, jalan bebas hambatan,

Semen Tipe IV : untuk bangunan dam hingga bandar


udara, penggunaan untuk hidrasi panas rendah

Semen Tipe V : untuk daerah dengan asam sulfat tinggi,


seperti pembangunan pelabuhan hingga konstruksi dalam
air.

17
Pasir

Butiran pasir umumnya berukuran 0,025 mm – 2 mm.


Pasir terbuat dari kandungan silikon dioksida serta
Berasal dari batuan kapur

Persyaratan penting Pasir halus sebaiknya terdiri dari


pasir butiran dengan tekstur tajam dan
(SNI-S-04-1989-F;28) keras

Kandungan lumpur tidak lebih


dari 5%

Memiliki kehalusan modulus 1,5


hingga 3,8

Pasir laut tidak diperbolehkan


untuk agregat beton

Jenis Pasir dan 1. Pasir Beton, butiran halus cocok untuk menguatkan material lain
Fungsi 2.Pasir Pasang, lebih kecil dan halus cocok dipadukan dengan pasir beton
3. Pasir Sungai, hasil pengikisan dari batuan sungai, cocok untuk
pengecoran
18
Pasir

Jenis Pasir dan 1. Pasir beton, dengan


Fungsi butiran yang halus cocok
untuk merekatkan material
bangunan lain

2. Pasir pasang, pasir ini cocok


dipadukan dengan pasir beton
untuk membuat campuran
lebih kuat.

3. Pasir sungai, cocok


digunakan untuk pengecoran
dan pondasi rumah.

19
Kerikil

Agregat kasar terdiri dari batu pecah dan kerikil

Syarat-syarat kerikil dalam pencampuran beton : Berbutir kasar dan tidak berpori

Tidak mengandung lempung


lebih dari 1%

Tidak mengandung zat reaktif


alkali

Diameter beraneka ragam

20
Air

• Pada pembuatan beton air digunakan untuk


bereaksi dengan semen

• Syarat- syarat air dalam pencampuran : 1. Air harus bersih


2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih
dari 2 gram/L
3. Tidak mengandung lumpur minyak dan benda
terapan lainnya yang bisa dilihat secara visual
4. Tidak mengandung garam lebih dari 15
gram/L
5. Perlu dilakukan analisa secara kimia jika air
meragukan

• FAS adalah perbandingan antara berat air dan


berat semen dalam campuran adukan

21
Limbah Karbit

Sisa pembakaran karbit yang tidak terpakai yang merupakan


limbah yang diperoleh dari industri pengelasan pada bengkel
las karbit.

Batu Karbit

Limbah karbit berasal dari reaksi antara air dan karbit


pada reactor asetilen

Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2014 mengenai


Limbah Karbit
pengelolaan limbah berbahaya dan beracun.

22
Superplasticizer

Bahan tambah (admixture) selain pasir, semen, kerikil dan air.

Penambahan bahan tambah dalam campuran beton meningkatkan


kinerja beton.

Berdasarkan klasifikasi ASTM C494-82, 7 jenis admixture

Tipe A : Water Reducer Tipe B : Retarder Tipe C : Accelerator Tipe D : Water Reducer
Retarder

Tipe E : Water Reducer Tipe F : High Range Tipe G : High Range


Accelerator Water Reducer Water Reducer Retarder

23
Pengujian Benda Uji

Pengujian pemberian beban terhadap permukaan sampel untuk


mengetahui gaya tekan yang dapat ditahan oleh sampel.

Kuat tekan adalah perbandingan antara besar beban maksimum


yang dapat ditahan oleh sampel dengan luas permukaan sampel.

Untuk pengukuran kuat tekan beton mengacu


kepada SNI 1974-2011, dengan persamaan :

F’c :
F’c :Kuat tekan beton dengan benda uji silinder, dinyatakan dalam
MPa atau N/mm2

P adalah gaya tekan aksial, dinyatakan dalam Newton (N)

A adalah luas penampang melintang benda uji,


dinyatakan dalam mm2

24
Penelitian Terdahulu

Pemanfaatan limbah karbit sebagai bahan


Pandu Mahendra
material pengganti semen terhadap kuat
(2019)
tekan beton normal
Investagation in to the Use of Calcium
Sunusi Aminu Yunusa
Carbide Waste as Partial Replacement of
(2015)
Cement in Concrete
Abdurra’uf M. Gora Effect of Calcium Carbide Waste as Admixture
(2017) in
Pengaruh Variasi Limbah Las Karbit (5%,10%
Romi Irawan dan 15%) dengan Penambahan
(2017) Superplasticizer 1,5% Terhadap Kuat Tekan
Beton
Analisis Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Hakas Prayuda
dengan Bahan Tambah Superplasticizer dan
(2018)
Limbah Las Karbit

25
Bab III
METODE
PENELITIAN

26
FLOWCHART

Mulai

Perumusan Masalah

Studi Literatur dan Studi Data

Persiapan Bahan

Pemeriksaan Bahan

Limbah Karbit Semen Air Pasir Kerikil Superplasticizer

27
Perhitungan Mix Design Pengujian Benda Uji

Analisis Data Pengujian Benda Uji

• Limbah Karbit • Semen


• Semen • Kerikil Perawatan Benda Uji
• Kerikil • Pasir
• Pasir • Superplasticize
• Superplasticize r
r Kesimpulan

Beton Variasi Limbah Karbit Beton Biasa

Selesai

Pengecoran Isi Silinnder 10/20 cm

28
Jumlah Benda Uji

Variasi Limbah Karbit Jumlah (buah)


0% 6
5% 6
20 cm
7,5 % 6
10% 6
12,5 % 6
10 cm
15 % 6 Beton Silinder

Total 36

29
Mix Design 1m³ Beton Normal

Beton 1 m³
Material
Berat Satuan
Semen 642,8 Kg
Pasir 575,33 Kg
Kerikil 1036,67 Kg
Superplasticizer 5,14 Kg
Air 179,98 Liter

30
MIX DESIGN

Variasi Limbah Karbit


Material Satuan
0% 5% 7,5 % 10 % 12,5 % 15 %
Semen 8.07 7.67 7.47 7.27 7.06 6.86 Kg

Pasir 7.23 7.23 7.23 7.23 7.23 7.23 Kg

Kerikil 13.02 13.02 13.02 13.02 13.02 13.02 Kg

Limbah Karbit 0.00 0.40 0.61 0.81 1.01 1.21 Kg

Superplasticizer 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 Liter

Air 2.26 2.26 2.26 2.26 2.26 2.26 Liter

31
Perawatan Limbah Karbit

32
Proses Pengecoran

33
Proses Pengecoran

34
Pengujian Benda Uji

35
Bab IV
Hasil dan Pembahasan

36
Material Properties

Agregat Halus

Pemeriksaan Agregat Halus Hasil Pemeriksaan


Analisa Ayakan FM = 2,611 (pasir sedang)
Berat Isi Cara merojok : 1854,3 kg/m³
Cara menyiram : 1838,8 kg/m³
Berat Jenis dan Absorbsi Berat jenis SSD : 2,18
Berat jenis kering : 2,32
Berat jenis semu : 2,52
Absorbsi : 6,05%

Kadar Lumpur Kadar lumpur rata-rata = 3,3%


Kadar Liat Kadar liat rata-rata = 0,65 %

37
Material Properties

Agregat Kasar

Pemeriksaan Agregat Kasar Hasil Pemeriksaan


Analisa Ayakan FM =6,811
Berat Isi Cara merojok : 1548,8 kg/m³
Cara menyiram : 1392,2 kg/m³
Berat Jenis dan Absorbsi Berat jenis SSD : 2,54
Berat jenis kering : 2,58
Berat jenis semu : 2,65
Absorbsi : 1,5 %
Kadar Lumpur Kadar lumpur rata-rata : 0,85 %
Kadar Liat Keausan : 22,24%

38
Hasil Uji Slump Test

Variasi Hari Slump (cm)


0% 7 19
28
5% 7 18.5
28
7,5 % 7 17
28
10 % 7 19
28
12,5 % 7 19.5
28
15 % 7 18
28
39
Hasil Uji Slump Test

40
Hasil Kuat Tekan Beton

Hasil Kuat Tekan Rata-Rata


Beton Variasi
Umur 7 hari Umur 28 hari
0% 36.58 41.55
5% 38.77 44.73
7,5% 43.58 53.69
10% 42.40 49.15
12,5% 36.61 43.78
15% 34.08 40.72

Kuat tekan beton rata-rata

41
Hasil Kuat Tekan Beton

Grafik kuat tekan beton rata-


rata umur 7 dan 28 hari

42
Bab V
Kesimpulan dan saran

43
Kesimpulan

1. Nilai kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari adalah 36,58 Mpa, 38,77 Mpa, 43,58
Mpa, 42,40 Mpa, 36,61 Mpa dan 34,08 Mpa sedangkan pada umur 28 hari adalah
41,55 Mpa, 44,73 Mpa, 53,69 Mpa, 49,15 Mpa, 43,78 Mpa dan 40,72 Mpa

2. Berdasarkan penelitian kuat tekan rata-rata paling tinggi pada umur 7 hari adalah
43,58 Mpa dengan limbah karbit 7,5 %, sedangkan kuat tekan rata-rata paling
rendah adalah 34,08 Mpa dengan limbah karbit 15 %. Untuk beton umur 28 hari
kuat tekan rata-rata paling tinggi adalah 53,69 Mpa dengan limbah karbit 7,5 %,
untuk kuat tekan rata-rata paling rendah adalah 40,72 Mpa dengan limbah karbit 15
%
3. Berdasarkan penelitian tersebut pada beberapa variasi limbah karbit dengan bahan
tambah superplasticizer dengan analisis semakin banyak variasi limbah karbit yang
digunakan, maka kuat tekan pada beton semakin berkurang, tetapi semakin sedikit
variasi limbah karbit yang digunakan, maka kuat tekan pada beton semakin
bertambah. Variasi 7,5% yang cocok untun kuat tekan optimum pada beton mutu
tinggi.

44
Saran

1. Melakukan pengujian yang serupa dengan variasi limbah karbit


dibawah 7,5% agar didapat kadar optimum yang tepat.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah bahan


tambah lain agar menghasilkan mutu beton dengan kuat tekan
yang lebih tinggi.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan limbah


karbit.

4. Diperlukan variasi superplasticizer untuk mendapatkan mutu dan


workability yang lebih baik.

5. Membuat variasi perawatan lebih banyak lagi, untuk mengetahui


peningkatan mutu.

45
Daftar Pustaka

Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta : Penerbit Andi


Badan Standardisasi Nasional. 2004. SNI 2049:2004. Semen Portland. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.
Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI 1974:2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder. Jakarta : Departemen
Pekerjaan Umum.
Ali, N. Karimah, R. Meiyanto, H.E. 2014. Pengaruh Bottom Ash Sebagai Pengganti Pasir Dan Limbah Karbit Sebagai Bahan Tambah
Semen Terhadap Berat Jenis, Kuat Tekan, Dan Absorbsi Batako. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Pujianto, A. Prayuda, H. 2018. Analisis Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Dengan Bahan Tambah Superplasticizer Dan Limbah Las Karbit.
Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ramadhan, P. Nursyamsi. 2016. Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik LDPE Sebagai Agregat Halus Pada Batako Beton Ringan.
Medan : Universitas Sumatera Utara.
Gumalang, Stevanny, Wallah, S. E., dan M.D.J Sumajouw.2016. Pengaruh Kadar Air Dan Superplasticizer Pada Kekuatan Dan
Kelecakan Beton Geopolimer Memadat Sendiri Berbasis Abu Terbang. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 6 No. 3, 574-582.
Nugraha, Paul dan Antoni. 2004. Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi. Penerbit : Andi Offset.
Yogyakarta.
Pade, M. M. M., Kumaat, E. J., dkk. 2013. Pemeriksaan Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Beragregat Kasar Batu Ringan Ape
dari Kepulauan Talaud. Jurnal Sipil Statik Vol. 1 No. 7, 479-485.
Pujianto, A., Putro Tri R. Y. S., dan Oktania Ariska. Beton Mutu Tinggi Dengan Admixture Superplastiziser dan Aditif Silicafume.
Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Perdana, N.S, Ashari, M.L, Bayuaji, Ridho. Identifikasi Komposisi Limbah Karbit dan Pengaruh Penambahan Limbah Karbit Terhadap
Uji Waktu Ikat Semen (Uji Setting Time).Surabaya : Politeknik Perkapalan Negri Surabaya.
Yasin, A.K dan Bayuaji, Ridho . 2015. Pengaruh Penambahan Serbuk Limbah Karbit Dan Fly Ash Sebagai Bahan Subtit Usi Semen
Pada Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi.Surabaya :Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
46
Daftar Pustaka

Aprida, L.F. Dermawan, Denny. Bayuaji, Ridho. 2018. Identifikasi Potensi Pemanfaatan Limbah Karbit dan Abu Sekam Padi sebagai
Bahan Alternatif Pengganti Semen. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Hartono, Edy. Rofi’ah, Siti. Hemeto, Abd Dzargifar. 2009. Penggunaan Campuran Abu Sampah Organik dan Limbah Karbit sebagai
Bahan Pengganti Semen pada Mortar.Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Irawan, Romi. 2017. Pengaruh Variasi Limbah Karbit (5%, 10% dan 15%) dengan penambahan superplasticizer 1,5% terhadap kuat
tekan beton. Yogyakarta : Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta.
Taufik, Hendra.Djauhari, Zulfikar. Sebayang, Mardani. Muhandis, Mahdi. 2017. Pengaruh Substitusi Limbah Karbit Terhadap
Karakteristik Beton. Riau : Univeritas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5.
Nugroho, Ragil. 2013. Pengaruh Campuran Limbah Karbit Terhadap Kuat Tekan Paving Block dengan Variasi 0%, 20%, 30%, 40%, pada
Perbandingan 1Pc:10Ps, 1Pc:13Ps, dan 1Pc:15Ps. Yogyakarta : Universitas Muhanmmadiyah Yogyakarta.
 
 

47
TERIMA
KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai