PRAKTEK
Saifuddin Zuhri
12042001
Prima Romadhon
12042007
12042008
12042009
Rizki Irsandi
12042014
Catherin Suwinta
12042019
Lukman Nulhakim
12042020
12042022
M. Faisal Zakaria
12042023
Misbakhus Surur
12042029
12042037
Kata Pengantar
Dengan Mengucapkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas
rahmatnya kami mahasiswa teknik sipil universitas bhayangkara dapat menyelesaikan
Diktat ini diharapkan dapat berguna pada proses pembelajaran mata kuliah Beton
Teknologi selain buku referensi-referensi yang telah ada pada jurusan teknik sipil. Oleh
karena itu, semoga semua pembahasan dalam diktat ini dapat dipahami dengan mudah oleh
pembaca, karena mata kuliah beton teknologi, adalah ilmu terapan yang akan dipakai secara
nyata. Walaupun mungkin kami ada kesalahan dalam pembuatan diktat ini, semoga tidak
berpengaruh banyak.
Diktat ini berisikan beberapa bab tentang beton teknologi yang kami pelajari selama
dalam semester 3, yaitu : definisi beton, semen dan persyaratannya, mix design metode DOE
dan juga metode ACI. Dalam diktat ini juga berisikan soal dalam mendesign campuran
adukan beton dengan kedua metode tersebut, dan juga penyelesaiannya.
Demikian beberapa penjelasan tentang diktat ini, mohon maaf bila ada kesalahan
dalam pembuatan dan isi diktat kami.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I(BETON SEBAGAI BAHAN MATERIAL)
-
1.1 Pendahuluan
1.2 Definisi Beton
1.3 Istilah dalam beton
1.4 Sifat-sifat beton
1.5 Keuntungan beton
1.6 Keterbatasan beton
1
1
1
2
3
3
i
ii
1
2.1 Pendahuluan
2.2 Definisi Semen
2.3 Semen Portland
2.4 Semen Pozzolan
4
4
4
5
12
16
3.1 Pendahuluan
16
3.2 Konsepsi Metode DOE
16
3.3 Penjelasan Pengisian formulir perencanaan adukan beton dan urutan tahapan
4.1 Pendahuluan
4.2 Prosedur Mix Design
4.3 Contoh Soal dan Penyelesaian mix design dengan metode ACI
DAFTAR PUSTAKA
17
23
27
27
27
32
37
ii
Beton sebagai bahan material
BAB I
BETON SEBAGAI BAHAN MATERIAL
1.1 Pendahuluan
Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk dasar dari kehidupan
sosial yang modern.Hampir setiap aspek kegiatan sehari-hari kita tidak lepas dari peranan beton,
baik secara langsung maupun tidak langsung.Sebagai contoh adalah gedung-gedung, jembatan,
jalan, tempat tinggal, dan yang lainnya.Semua itu contoh-contoh struktur beton yang kita lewati
sehari- hari.
Air Kelembaban
Air yang terkandung dalam agregat asli
Beton Teknologi
Beton sebagai bahan material
Agregat
Bahan pengisi beton (pasir, lerikil, atau batu pecah) merupakan bahan baku
Bleeding
Aliran air adukan beton yang timbul keluar permukaan beton dengan sendirinya
Pasta semen
Campuran semen dan pasir
Mortar
Campuran air, semen, dan pasir
Slump
Selisih perbedaan penurunan beton sebelum dan sesudah prisma slump test diangkat
= 35 MPa
= 6 MPa
= 3 MPa
= 286 ha
= 0,18
= 0,001
= 106x 10-6oC
= 0,05 1,1 %
= - Kg/m3
= 2300 Kg/m3
= 1800 Kg/m3
Beton Teknologi
mempunyai
keuntungan,
beton
juga
memliki
keterbatasan
dalam
tidak dibebani tarik, pada plat atau balok semua gaya tarik dipikul oleh baja. Beton juga
mempunyai sifat susut creep (rangkak) yang perlu diperhatikan dalam perencanaan.
Beton Teknologi
BAB II
BAHAN SEMEN DAN PERSYARATANNYA
2.1 Pendahuluan
Dalam pembahasan beton, bahan yang tidak bisa lepas adalah semen.Karena semen
adalah bahan inti dalam pembuatan beton. Pencampuran semen sangat diperhitungkan dalam
beton, maka dari itu, kita harus mengetahui jenis semen-semen dalam setiap proses pembuatan
betonn yang berbeda-beda situasi.
dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahanbahan lain menjadi satu
kesatuan massa yang dapat memadat dan mengeras. Secara umum semen dapat didefenisikan
sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagianbagian benda padat menjadi bentuk yang
kuat kompak dan keras.
Beton Teknologi
Pembuatan Semen
Pembuatan semen mempunyai beberapa tahap, secara singkat tahapan-tahapannya
sebagai berikut :
1. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah batu kapur,
tanah liat, pasir besi dan pasir silica. Bahan-bahan ini ditambang dengan
menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim ke pabrik semen.
2. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan proporsi yang
tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur
sehingga berbentuk serbuk.
3. Bahan kemudian dipanaskan di preheater
4. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal klinker
5. Kristal klinker ini kemudian didinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari
proses pendinginan ini di alirkan lagi ke preheater untuk menghemat energi
6. Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bolabola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
7. Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip
tangki minyak pertamina)
8. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen.
Beton Teknologi
Gambar
pembuatan semen
2.1
Tahap
Beton Teknologi
Kebutuhan batu bara untuk membuat 1 ton semen mencapai 190 sampai 250 gk batu bara
atau 150 liter minyak.penggunaan bahan ini merupakan pertimbangan utama dalam
pembuatan semen Portland. Harga dari bahan-bahan pembuatan semen diperkirakan 40%
sampai 50% dari hasil produksi semen.
Beton Teknologi
Persyaratan Semen
1. Yang disebut semen hidrolik adalah suatu bahan pengikat yang mengeras jika
bereaksi dengan air serta menghasilkan produk yang tahan air. Contoh-contoh semen
hidrolik adalah semen Portland, semen alumia, semen putih dll. Gips, bukan
merupakan semen hidrolik, karena setelah mengeas dengan air, produk ini larut
dalam air. Kapur yang telah mengeras adalah tahan air tetapi mengerasnya kapur
setelah bereaksi dengan bahan karbon dioksida, bukan dengan air.
2. Komponen utama dari semen Portland adalah :
o Batu kapur yang mengandung komponen CaO (Kapur, Lime)
o Lempung yang mengandung komponen SiO2 (silica), Al2O3 (Oksida
Alumia), Fe2O3 (Oksida besi)
Bahan-bahan ini dengan pengawasan yang ketat, digiling dan dicampur menurut
suatu proses tertentu. Campuran ini dipanaskan dalam ooven pada suhu + 1450OC
sampai menjadi klinker, klinker ini dipindahkan, digiling sampai halus disertai
penambahan 3-5% gips untuk mengendalikan waktu pengikatan semen supaya tidak
berlangsung terlalu cepat.
Reaksi-reaksi yang terjadi waktu proses pembuatan semen adalah sebagai berikut :
1) Batu Kapur
: CaO + CO2 (Kapur + Karbon Dioksida)
Lempung
: SiO + Al2O3 + Fe2O3 + H2O (Silica+Alumina+Oksida
besi+air)
2) 3CaO + SiO2
: 3CaOSiO2 (Trikalsium Silikat) (C3S)
2CaO + SiO2
: 2CaOS2O2 (Dicalcium silikat) (C2S)
3CaO + Al2O3
: 3CaOAl2O3 (Tricalcium Aluminat) (C3A)
4CaO + Al2O3 + Fe2O3: 4CaOAl2O3Fe2O3 (Tetracalcium Aluminoferit
(C4AF)
Beton Teknologi
Beton Teknologi
Tipe IV :
Semen Portland tipe IV ini menimbulkan panas hidrasi rendah dengan prosentasi
maximum untuk C3S sebesar 35%, ntuk C3A sebesar 7% dan untuk C2S proentase
minimum sebesar 40%. Tapi semen tipe IV sudah dgantikan dengan semen tipe II.
Tipe V :
Semen Portland tipe V ini tahan terhadap serangan sulfat serta mengeluarkan
panas.Reaksi
antara
C3A
dan
CaSO4
menyebabkan
terjadinya
Calcium
Jenis semen ini dibuat dari kapur yang bebas besi, quarts, pasir dan kaolin.Semen putih
menunjukan suatu produk dari teknologi tertinggi yang dapat dicapai oleh industri
semen.Sesuai syarat-syarat untuk semen Portland standart dapat dipenuhinya.Oleh
karena penggilingan serbunya ahal, demikian juga bahan-bahan bakunya, maka semen
putih termasuk jenis semen Portland yang mahal.
Beton Teknologi
10
Tipe ASTM
Penggunaan
Karakteristik
C3S
Prosentase
C2S
C3A
C4AF
Bangunan-bangunan
Tipe I
beton biasa
Pembetonan massal
Tipe II
53
47 max
dan biasa
Pembetonan
Tipe III
24
3 max
32
50
-
12
8
58
16
88
26 max
54 min
2 max
C3S yang
35
40
dimusim dingin
Mempunyai
Tipe IV
Pembetonan massal
12
tinggi
Kadar rendah
Air mengandung
Tipe V
Max 50
Max5
51
C4AF, dan
MgO
26
11
Beton Teknologi
11
seperti deposito di mana kaca vulkanik telah diubah untuk zeolit oleh interaksi dengan
air alkali .
Beton Teknologi
12
Simpanan asal sedimen kurang umum. Earths diatom , dibentuk oleh akumulasi
mengandung silika diatom microskeletons , merupakan sumber bahan menonjol di sini.
3. Penggunaan
Manfaat pemanfaatan pozzolan semen dan beton tiga kali lipat. Pertama adalah
keuntungan ekonomi yang diperoleh dengan mengganti sebagian besar dari semen
Portland dengan pozzolans alam yang lebih murah atau produk sampingan industri .
Kedua adalah penurunan yang dicampur semen dengan biaya lingkungan yang terkait
dengan gas rumah kaca yang dipancarkan selama produksi semen Portland . Keuntungan
ketiga adalah peningkatan daya tahan produk akhir . Selain itu, peningkatan
pencampuran dengan semen Portland pozzolans adalah gangguan terbatas dalam proses
13
Praktek saat ini dapat mengizinkan hingga pengurangan 40 persen dari semen
Portland yang digunakan dalam campuran beton ketika diganti dengan kombinasi hatihati dirancang dari pozzolans disetujui . Ketika campuran ini dirancang dengan baik ,
beton dapat memanfaatkan pozzolans tanpa secara signifikan mengurangi kekuatan tekan
akhir atau karakteristik kinerja lainnya . Sifat-sifat semen dicampur mengeras sangat
terkait dengan perkembangan mikro pengikat , yaitu, untuk distribusi , jenis, bentuk dan
dimensi dari kedua produk reaksi dan pori-pori . Efek menguntungkan dari penambahan
pozzolan dalam hal kinerja kuat tekan dan daya tahan sebagian besar disebabkan oleh
reaksi pozzolanik di mana kalsium hidroksida dikonsumsi untuk menghasilkan CSH
tambahan dan produk reaksi CAH . Produk-produk reaksi pozzolanik mengisi pori-pori
dan menghasilkan pemurnian distribusi ukuran pori atau struktur pori .Hal ini
menghasilkan permeabilitas menurunkan bahan pengikat.
Kontribusi reaksi pozzolan dengan kekuatan semen biasanya dikembangkan
pada tahap kemudian menyembuhkan , tergantung pada aktivitas pozzolanik . Pada
sebagian besar semen dicampur awal kekuatan yang lebih rendah dapat diamati
dibandingkan dengan orangtua semen Portland .Namun , terutama dalam kasus
pozzolans lebih halus dari semen Portland , penurunan kekuatan awal biasanya kurang
dari apa yang dapat diharapkan berdasarkan faktor pengenceran . Hal ini dapat dijelaskan
oleh efek filler , dimana SCM butiran kecil mengisi ruang antara partikel semen ,
sehingga pengikat padat banyak. Percepatan reaksi hidrasi semen Portland juga dapat
mengakomodasi sebagian hilangnya kekuatan awal .
Peningkatan ketahanan kimia untuk masuknya dan tindakan berbahaya dari
solusi agresif merupakan salah satu keuntungan utama dari semen dicampur pozzolan .
Peningkatan daya tahan pengikat pozzolan -blended memungkinkan untuk
memperpanjang masa kerja struktur dan mengurangi kebutuhan mahal dan tidak nyaman
untuk mengganti konstruksi yang rusak . Salah satu alasan utama peningkatan daya tahan
adalah kalsium hidroksida menurunkan konten yang tersedia untuk mengambil bagian
dalam reaksi luas merusak yang disebabkan oleh misalnya serangan sulfat .Selanjutnya ,
permeabilitas pengikat berkurang memperlambat masuknya ion berbahaya seperti klorin
atau karbonat . Reaksi pozzolanik juga dapat mengurangi risiko reaksi alkali - silika luas
antara semen dan agregat dengan mengubah larutan pori pengikat . Menurunkan
14
4. Reaksi Pozzolan
Reaksi pozzolanik adalah reaksi kimia yang terjadi pada semen portland
mengandung pozzolans. Ini adalah reaksi utama yang terlibat dalam beton Romawi
ditemukan di Roma kuno dan digunakan untuk membangun, misalnya, Pantheon.
Pada dasar reaksi pozzolanik berdiri reaksi asam-basa sederhana antara kalsium
hidroksida, juga dikenal sebagai Portlandite atau (Ca(OH)2) dan asam silikat (H4SiO4,
or Si(OH)4) dan Cukup, reaksi ini dapat skematis disajikan sebagai berikut :
Ca(OH)2 + H4SiO4 Ca2+ + H2SiO42- + 2 H2O CaH2SiO4 2 H2O
atau diringkas dalam notasi disingkat kimiawan semen :
CH + SH C-S-H
Produk dari formula umum (CaH2SiO4 2 H2O) membentuk adalah kalsium
silikat hidrat, juga disingkat CSH dalam notasi kimia semen, hyphenation yang
menunjukkan stoikiometri variabel.Rasio Ca / Si, atau C / S, dan jumlah molekul air
dapat bervariasi dan stoikiometri yang disebutkan di atas mungkin berbeda.
Beton Teknologi
Mix design dengan metode DOE
15
BAB III
MIX DESIGN DENGAN METODE DOE
3.1 Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui, dalam pembuatan beton, ada proses pencampuran bahanbahan untuk mencapai tingkat kekuatan yang diinginkan. Proses perencanaan campuran adukan
beton sering juga disebut Mix Design. Pada bab ini akan dijelaskan tentang mix design metode
DOE.
Beton Teknologi
Mix design dengan metode DOE
16
3.3 Penjelasan Pengisian formulir perencanaan adukan beton dan urutan tahapan
perencanaan metode DOE.
1. Kekuatan tekan karakteristik
Nilai kekuatan beton pada umur 28 hari, dimana cacat tidak boleh lebih dari 5%
2. Standart Deviasi
Volume Pekerjaan
Baik
Cukup
Beton Teknologi
17
Nilai factor
minimum per
air semen
m3 beton (kg)
maksimum
275
325
0.60
0.52
325
0.60
275
0.60
325
375
0.55
0.52
275
375
0.57
0.52
Carilah harga beton yang ingin dibuat, dan untuk FAS 0.50.kemudian lihat gambar
dibawah ini :
Beton Teknologi
18
Dan ikuti garis tegak lurus FAS sampai memotong garis mendatar yang menunjukan
kekuatan dasar tadi. Titik potong ini merupakan dasar kurva yang harus dipakai untuk
mencari FAS untuk yang akan dibuat, dengan cara mengikuti kurva ini kekiri atau
kekanan hingga memotong garis mendatar yang menunjukan nilai rata-rata yang hendak
dicapai. Dari titik potong ini tariklah garis lurus kebawah untuk mendapat FAS yang
diperlukan bagi tercapainya kuat tekan rata-rata yang diharapkan.
8. Slump
Untuk ukuran slump yang telah ditentukan, dapat dilihat pada tabel kadar air bebas.
Dalam tabel tersebut telah di tentukan nilai-nilainya.
Slump (mm)
Jenis
agregat
0-10
10-20
20-60
60-180
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu Pecah
150
180
135
170
115
155
180
205
160
190
140
175
205
230
180
210
160
190
225
250
190
225
175
205
Kebutuhan air yang diperlukan untuk proses hidratasi semen, bukan untuk peresapan air.
Beton Teknologi
19
120
120
100
100
80
80
60
60
40
40
20
20
Gradasi Zone 1
Beton Teknologi
Mix design dengan metode DOE
Gradasi Zone 2
20
120
120
100
100
80
80
60
60
40
40
20
20
Gradasi Zone 3
Gradasi Zone 4
Beton Teknologi
Mix design dengan metode DOE
21
3000
2500
2000
2.4
2.5
2.6
1500
2.7
2.8
1000
2.9
500
0
100
120
140
160
180
200
220
240
260
Beton Teknologi
22
3.4 Contoh Soal dan Penyelesaian mix design dengan metode DOE
1. Contoh soal :
Ketentuan-ketentuan campuran beton yang dibuat :
Kuat tekan karakteristik = 20N/mm2, untuk umur 28 hari, dengan jumlahyang
mungkin cacat 5%
Jumlah luas pengecoran : >3000 m2
Semen yang dipakai semen Portland normal atau ordinary Portland cemen (OPC)
tipe I
Tinggi slump 70mm
Ukuran besar butir maksimum 20mm
Nilai faktor air semen maksimum (FAS maks) 0.6
Susunan butir agregat halus ditetapkan zone 2
Beton Teknologi
23
Uraian
Tabel/ Grafik
Perhitungan
Ditentukan
Standar Deviasi
Tabel 3.1
K*Standar deviasi
1+3
Ditetapkan
7
8
9
10
Jenis Semen
Jenis Agregat :
Kasar
Halus
Faktor air semen bebas
Faktor air semen maksimum
Slump
Ukuran agregat maksimum
11
12
Kadar semen
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
2
/3 Wf + 1/3 Wc
(Tabel 3.4)
11:8
13
Ditetapkan
14
15
Ditetapkan
16
Grafik 3.12
17
Grafik 3
19
Grafik 3.13
20
19-12-11
21
22
20*17
20-21
18
Semen(kg)
Air(kg)
337
202
Beton Teknologi
agr.halus(kg
)
678
Nilai
20N/mm2 pd 28 hari
6.5N/mm2 (k=1.64)
sesuai peraturan
1.64*6.5 = 10.66
N/mm2
20+10.66= 30.66
N/mm2
Tipe I
Batu pecah alami
Pasir
0.6
0.6
70mm
20mm
2
/3 (190) + 1/3 (225) =
202kg/m3
202 : 0.6 = 337kg/m3
275kg/m3 (pakai bila >
12, lalu hitung no.15)
.kg/m3
Daerah (zone) susunan
butir 2
35%
0.35*2.5 + 0.65*2.6 =
2.565kg/m3
2475kg/m3
2475-337-202 =
1936kg/m3
1936*0.35 = 678kg/m3
1936-678 = 1258kg/m3
agr.kasar(kg)
1258
24
Sebutan
Kecil
Sedang
Besar
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Isi Pekerjaan
Jumlah beton m3
<1000
1000-3000
>3000
Baik sekali
4.5<s<5.5
3.5<s<4.5
2.5<s<3.5
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Jenis Semen ditetapkan tipe I
Jenis Agregat diketahui :
- Agregat halus (pasir) alami (pasir kali)
- Agregat kasar berupa batu pecah (kerikil)
Nilai diambil dari tabel Faktor air semen.
Factor air semen maksimum, dalam hal ini ditetapkan 0,6.
Slump : ditetapkan setinggi 70mm
Ukuran agregat maksimum : ditetapkan 20mm
Kadar air bebas
Jenis agregat
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu pecah
Alami
Batu pecah
0-10
150
180
135
170
115
155
Slump
10-20
20-60
180
204
160
190
140
175
205
230
180
210
160
190
60-180
225
250
190
225
175
205
25
17. Nilai yang diambil adalah nilai rata-rata dari kelompok ukuran butir agregat, nilai factor
air semen, dan agregat halus pasa zone 2. Maka diperoleh nilai 35%.
18. Berat jenis relative :
- Agregat gabungan halus dan kasar = (0.35 x 2.5) + (0.65 x 2.6)
= 2.656
19. Berat jenis beton diperoleh dari grafik berat jenis beton, dan diperoleh nlai 2475kg/m 3
20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar
air, = 2475-337-202 = 1936kg/m3
21. Kadar agregat halus : cukup jelas
22. Kadar agregat kasar : cukup jelas
Beton Teknologi
26
BAB IV
MIX DESIGN DENGAN METODE ACI
4.1 Pendahuluan
Dalam pembuatan beton, selain metode DOE pada perencanaan pengadukan beton (mix
design), ada juga mix design lainnya yaitu mix design metode ACI. Umunya metode ini biasa
diikerjakan di Amerika Utara, dan akan dijelaskan pada bab ini. Yang harus dingat bahwa
beberapa metode mix design hanya memberikan proporsi pendekatan pertama saja. Maka, ini
harus dicek berulang kali di laboratoriumatau dilapangan dan dapat diatur seperlunya untuk
menghasilkan karakteristik beton yang diinginkan.Suatu saat sampai diperoleh pengalaman,
metode ACI dimodifikasi atau dirubah berdasarkan sifat dan jumlah material.
Slump (mm)
Maksimum
76.2
76.2
25.4
101.6
25.4
Kolom struktural
101.6
25.4
76.2
25.4
Beton masal
50.8
25.4
Beton Teknologi
Minimum
25.4
27
Jika ditunjukan dengan pengalaman selama ini bahwa mungkin untuk menempatkan
beton tanpa adanya rongga atau ruang pori, maka persyaratan ini dapat dikendurkan.
Juga diketahui pada FAS tertentu, kekuatan beton yang tinggi dapat dicapai dengan
memakai ukuran terkecil agregat.Hal ini tentunya mengurangi jumlah dari agregat
dengan butiran kasar.Padahal dibanyak tempat, dijumpai adanya agregat yang berukuran
20 atau 25 mm (3/4 atau 1).Sebagai pedoman penentuan ukuran agregat dapat juga
dilihat pada tabel berikut.
Dimensi Minimim, mm
Balok / kolom
Plat
62.5
12.5 mm
20 mm
150
40 mm
40 mm
300
40 mm
80 mm
750
80 mm
80 mm
Beton Teknologi
28
1-2
3-4
6-7
30-50
80-100
150-180
1-2
3-4
6-7
30-50
80-100
150-180
305 (180)
340 (200)
365 (215)
295 (175)
325 (190)
345 (205)
/8 (10 )
(12.5)
(20)
1 (25)
1.5 (40)
2 (50)
3 (70)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
350 (205)
305 (225)
410 (240)
330 (200)
365 (215)
385 (230)
280 (160)
305 (175)
325 (185)
270 (160)
295 (175)
310 (185)
250 (145)
275 (160)
290 (170)
240(140)
265(155)
280 (165)
225 (135)
250 (150)
270 (160)
2.0
4.0
1.5^d
3.5^d
Berat
5.0
4.5^d
7.5
6.0
6.0
5.5
5.5
Keterangan :
a. Disesuaikan ACI 21.1 dinyatakan sebagaimana diijinkan
b. Jumlah dari campuran-campuran ini digunakan dalam menghitung faktor semen dari
batching percobaan. Ada maksimal untuk bentuk yang baik, layak, kaku, kelas
agregat kasar dari batas-batas spesifikasi yang diperbolehkan.
c. Nilai slump dari beton mengandung agregat lebih besar dari 1.5 (40mm) didasarkan
pada pembuatan slump test sesudah pembersihan dari partikel-partikel lebih besar
1.5 (40mm) dengan penyaringan basah
d. Untuk kandungan beton agregat besar yang akan disaring basah lebih dari ukuran
1.5 (40mm) ditabelkan dalam kolom 1.5 namun jumlah proporsi permukaan
memasukkan kandungan kandungan udara satu persen dari keseluruhan
e. Nilai-nilai berdasarkan atas kriteria % udara yang ditambahkan dalam phose mortar
dari beton. Jika volume mortar akan disubtansikan berbeda dari yang ditentukan
dalam latihan yang dianjurkan. Boleh jadi diperlukan sekali untuk menghitung
kandungan udara yang dibutuhkan dengan pemberian volume mortar kenyataan.
Beton Teknologi
29
0.4
0.48
0.59
0.74
Air maksimum yang diperbolehkan dan kandungan semen minimum dipakai bila data yang diperloeh tidak berguna
Kekuatan tekan
spesifikasi
15
20
25
Air Maksimum (kg/m3)
Beton Teknologi
30
7. Perhitungan dari kandungan agregat kasar ditemukan secara empiris bahwa agregat
mempunyai ukuran maksimum yang sama dan susunan agregat yang menghasilkan
campuran beton yang mudah dikerjakan, jika akan digunakan dalam volume (pada
kondisi kering) ditunjukan pada tabel berikut.
Ukuran maksimum agregat
Volume kering agregat kasar per satuan volume beton untuk modulus
In
mm
2.4
10
12.5
20
25
40
50
75
150
0.5
0.59
0.66
0.71
0.76
0.78
0.82
0.87
/8
1
1.5
2
3
6
0.46
0.55
0.62
0.67
0.72
0.74
0.78
0.83
3.0
0.44
0.53
0.60
0.65
0.70
0.72
0.76
0.81
Untuk kemudahan pekerjaan yang sama, isi agregat kasar hanya tergantung dari ukuran
maksimum dan modulus kehalusan agregat halus.
8. Estimasi dari kandungan agregat halus
Dengan menggunakan metode massa (berat), perhitungan exact dari berat beton segar
dalam kg/m3 dapat diperoleh masing-masing dengan menggunakan Eq (a) atau dalam
lb/yd3 menggunakan Eq (b)
Um = 10 Ga (100-A) + Cm (1-Ga/Gc) Wm (Ga-1)
(a)
U = 16.85 Ga (100-A) + C (1-Ga/Gc) W (Ga-1)
(b)
Dengan keterangan :
Um (U)
= berat beton segar, kg/m3 (lb/yd3)
Ga
= berat rata-rata bulk spesifik gravity (SSD) dari kombinasi agregat halus dan
agregat kasar, asumsi rasional yang proporsit agregat kasar dan halus
Gc
= Spesifik gravity semen (geberalty 3.15)
A
Wm, W
Cm, C
= Kandungan udara, %
= Jumlah kebutuhan air, kg/m3 (lb/yd3)
= Kebutuhan semen, kg/m3 (lb/yd3)
Beton Teknologi
31
4.3 Contoh Soal dan Penyelesaian mix design dengan metode ACI
Contoh soal :
Dikehendaki untuk kolom eksterior pada lokasi diatas permukaan tanah pada tempat
dimana mengalami pembekuan dan pencairan. Beton dikehendaki mempunyai kekuatan tekan
rata-rata 28 hari sebesar 3000 lb/in2 untuk kondisi pengecoran, slump diajurkan antara 25 sampai
50 mm (1 dan 2 in) dan ukuran agregat maksimum tidak boleh melebihi 20mm( 3/4 in).
Sifat-sifat bahan beton sebagai berikut :
-
Semen
=3.10
Agregat kasar
= 2.95
Agregat halus
Resapan
= 1.0%
Kelembaban
= 2.5%
Berat Kering
= 2.65
= 1.3%
= 5.5%
= 2.8
Beton Teknologi
32
Kedua analisa ayakan agregat kasar dan halus yang tertahan dalam batasan-batasan tertentu.
Informasi iini sangat penting pada Mix Design yang biasanya rangkaian tahapannya sebagai
berikut :
Jenis Konstruksi
-
Maksimum
76.2
Minimum
25.4
76.2
25.4
101.6
25.4
Kolom struktural
101.6
25.4
76.2
25.4
Beton masal
50.8
25.4
Tahap 3 : Ukuran agregat maksimum. Ukuran agregat maksimum 20mm (3/4in) ialah dipengaruhi
bentuk material.
Tahap 4 : Mengestimasi campuran air dan kandungan udaranya dari tabel dibawah kandungan
udara mempunyai nilai ekstrim 6.0% ; kebutuhan air adalah 280 lb/yd 3 (160 kg/m3).
Beton dengan rongga udara
Slump
In
mm
1-2
3-4
6-7
30-50
80-100
150-180
/8 (10 )
(12.5)
(20)
1 (25)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
305 (180)
340 (200)
365 (215)
295 (175)
325 (190)
345 (205)
280 (160)
305 (175)
325 (185)
270 (160)
295 (175)
310 (185)
1.5 (40)
2 (50)
3 (70)
In (mm)
In (mm)
In (mm)
250 (145)
275 (160)
290 (170)
240(140)
265(155)
280 (165)
225 (135)
250 (150)
270 (160)
2.0
4.0
1.5^d
3.5^d
Berat
5.0
4.5^d
7.5
6.0
6.0
5.5
5.5
Beton Teknologi
33
Tahap 5 : Faktor air semen, dari table dibawah untuk factor air semen umur 28 hari compressive
strength 3000 lb/in2adalah 0.59
6000 lb/in2
5000 lb/in2
4000 lb/in2
3000 lb/in2
2000 lb/in2
0.40
0.48
0.57
0.68
0.82
0.4
0.48
0.59
0.74
Tahap 6 : Perhitungan kebutuhan semen. Semen yang dibutuhkan didasarkan pada hasil tahap 4
dan 5 adalah 280/0.59 = 475 lb/yd3 (160/0.59 = 272 kg/m3)
Tahap 7 : Mengestimasi kebutuhan agregat kasar interpolasi pada tabel dibawah untuk modulus
kehalusan agregat halusnya 2.8 volume dry radded agregat kasar persatuan volume beton adalah
0.62, maka agregat kasar akan menjadi 0.62 kg/m3atau 0.62*2.8 = 1.736 lb/yd3, berat kering oven
agregat kasar adalah 0.62*1600 = 992 kg, berat SSD 992*1.01 =1002 kg
Ukuran maksimum agregat
Volume kering agregat kasar per satuan volume beton untuk modulus
In
mm
2.4
3/8
1
1.5
2
3
6
10
12.5
20
25
40
50
75
150
0.5
0.59
0.66
0.71
0.76
0.78
0.82
0.87
0.46
0.55
0.62
0.67
0.72
0.74
0.78
0.83
3.0
0.44
0.53
0.60
0.65
0.70
0.72
0.76
0.81
Tahap 8 : Mengestimasikan kebutuhan agregat halus. Kebutuhan agregat halus dapat ditentukan
baik dengan cara massa (berat) maupun metode volume.
Beton Teknologi
34
a. Metode berat dari tabel dibawah, berat beton diperkirakan 3840 lb/yd 3 (2280 kg/m3)
Ukuran maksimum agregat
In
mm
3/8
1
1.5
2
3
10
12.5
20
25
40
50
75
2285
2315
2355
2375
2420
2445
2465
2190
2235
2280
2315
2355
2375
2400
meskipun dalam percobaan pertama umumnya tidak perlu, namum hal ini untuk
membandingankan dengan perhitungan berdasarkan persamaan (Um)yang nilainya akan
digunakan :
Um = 10 Ga (100-A) + Cm (1Ga/Gc) Wm (Ga-1)
= 10 (2.8) (100-6) + 272 (1- 2.8/3.1) 160 (2.8-1)
= 1531 kg/m3
Ga : Berat rata-rata buk spesifik gravity (SSD) dari kombinasi agregat halus dan agregat kasar
A : Kandugan udara, %
Cm : Kebutuhan semen, kg/m3
Wm : Jumlah kebutuhan air, kg/m3
Gc : Spesifik gravity semen
Beton Teknologi
35
Air
= 160 kg
Semen
= 272 kg
= 1002 kg
Maka :
= 1531-160-272-1002 = 97 kg
Air
160 kg
Semen
272 kg
Agregat Kasar
Agregat Halus
1002 kg
97 kg +
1531 kg
Beton Teknologi
36
Daftar Pustaka
www.google.com
www.ilmusipil.com
Beton Teknologi
37