Anda di halaman 1dari 51

DAFTAR ISI

Cover
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Rabat Beton
2.2 Pengecatan
2.3 Finishing
2.4 Dinding
2.5 Kolom
BAB III DESKRIPSI PROYEK
3.1 Deskripsi Proyek
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PROYEK
4.1 Spesifikasi Teknik
4.2 Pekerjaan Persiapan Alat dan Bahan
4.2.1 Persiapan Alat
4.2.2 Persiapan Bahan
4.4 Proses Pelaksanaan
4.4.1 Fasos 1
4.4.2 Fasos 2
4.4.3 Fasos 3
4.4.4 Fasos 5
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siteplan Area Fasos 2


Gambar 4.1 Cat No Drop Dark Grey

Gambar 4.2 Cat Aries Gold Coklat

Gambar 4.3 Semen Padang

Gambar 4.4 Pasir

Gambar 4.5 Koral

Gambar 4.6 Ember

Gambar 4.7 Sekop

Gambar 4.8 Cetok

Gambar 4.9 Cangkul

Gambar 4.10 Meteran

Gambar 4.11 Benang

Gambar 4.12 Gerobak Roda

Gambar 4.13 Stamper Kayu

Gambar 4.14 Scaffolding

Gambar 4.15 Roskam Kayu

Gambar 4.16 Proses Pengecatan Eksterior Menara

Gambar 4.17 Proses Pengecatan Eksterior Menara

Gambar 4.18 Pengurugkan Menggunakan Tanah Urug

Gambar 4.19 Perataan Agregat Kasar

Gambar 4.20 Proses Pengecatan Eksterior Menara Selesai

Gambar 4.21 Pengecatan Lapisan Pertama Pada Interior Menara

Gambar 4.22 Pemadatan Agregat Kasar Menggunakan Stamper Kayu

Gambar 4.23 Pembuatan Adonan Cor Beton

Gambar 4.24 Pemasangan Alat Bantu Acuan Agar Lurus Dan Rata

Gambar 4.25 Memasukkan Adonan Cor Beton

Gambar 4.26 Pemerataan Cor Beton Menggunakan Sekop Semen

Gambar 4.27 Proses Pengecatan Interior Menara Selesai


Gambar 4.28 Pengacian Dan Pemerataan Menggunakan Roskam Kayu

Gambar 4.29 Pengacian Untuk Alas Gazebo Telah Selesai


Gambar 4.30 Peletakkan Gazebo
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pekerjaan Arsitektural


Tabel 4.2 Lampiran Gambar
Tabel 4.3 Pekerjaan Struktural
Tabel 4.4 Lampiran Gambar
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Secara Aktual
Tabel 4.6 Alat dan Gambar
Tabel 4.7 Proses Pelaksanaan Hari Ke-01
Tabel 4.8 Proses Pelaksanaan Hari Ke-02
Tabel 4.9 Proses Pelaksanaan Hari Ke-03
Tabel 4.10 Proses Pelaksanaan Hari Ke-04
Tabel 4.11 Proses Pelaksanaan Hari Ke-05
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi seorang mahasiswa terutama Mahasiswa Arsitektur, dalam masa perkuliahan
dibekali materi dan teori terkait perencanaan, perancangan dan manajemen pembangunan,
dan beberapa praktek lainnya berupa tugas dan projek, dimana hal tersebut dilakukan
dengan sangat terbatas dan belum tercukupi apabila diterapkan dalam lapangan.
Mengingat masih banyak hal yang harus dipelajari selain terkait teori, maka
dibutuhkan kegiatan yang bersifat mampu memberikan kesempatan bagi Mahasiswa
Arsitektur untuk terjun langsung ke lapangan guna mempelajari perencanaan,
perancangan, dan pengawasan secara langsung yang berhubungan dengan proyek.
Dengan adanya kegiatan Studi Objek secara langsung di lapangan diharapkan penulis
mampu memperoleh pengetahuan yang relevan denga napa yang dipelajari. Serta
mampu mengetahui permasalahan-permasalah yang tinbul dan sebuah proses
perencanaan. Sehingga ke depannya pengalaman-pengalaman tersebut mampu dijadikan
bekal untuk memasuki dunia kerja nantinnya.

1.2 Ruang Lingkup


Pelaksanaan aktualisasi dilakukan pengawasan melalui offline, yaitu pembelajaran
yang dilakukan dengan cara terjun secara langsung ke lapangan untuk mengawasi tempat
yang sudah ditentukan dengan harapan dapat mengimplementasikan teori-teori yang
didapatkan dikampus dan mendapatkan ilmu baru yang didapatkan dilapangan.

Dalam hal ini, aktualisasi pengawasan offline dilaksanakan selama 14 hari di lokasi
Fasos 1, Fasos 2, Fasos 3, dan Fasos 5. Laporan yang ditulis ialah berdasarkan penemuan
secara riil dilapangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dinding
Menurut Fianli (2011), dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang
berfungsi memisahkan/membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi,
dinding ada yang berupa dinding partisi/pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang
berupa dinding struktural (bearing wall). Dinding pengisi/partisi yang sifatnya non
struktural hanya diperkuat dengan rangka (untuk kayu) dan struktur portal kolom praktis-
sloof-ringbalk (untuk bata).
Terdapat beberapa jenis-jenis dinding berdasarkan material yang digunakan,
diantarnya adalah:

2.1.1 Dinding Bata Merah


Jenis dinding yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu dinding
batu bata merah. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan material yang sangat banyak
serta kemudahan proses pengaplikasian material. Masyarakat telah lama mengenal
batu bata merah sebagai penyusun dinding untuk bangunan sederhana hingga
bertingkat.
Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan untuk konstruksi, dibuat
dari tanah liat atau tanpa campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang tinggi
sehingga tidak mudah hancur bila direndam (NI-10, SII-0021-78). Bata merah dibuat
dengan mencampurkan tanah liat, air, kotoran hewan dan sekam padi (Frick,
1980:122)
Untuk saat ini ukuran batu bata yang beredar di kalangan masyarakat memiliki
ukuran dimensi yang beragam baik dari hasil pekerjaan lokal (home industry) ataupun
hasil pabrikasi. Menurut NI-10 ukuran standard yang biasa digunakan untuk
bangunan adalah:
1. (Panjang x Lebar x Tinggi) = (240 mm x 115 mm x 52 mm)
2. (Panjang x Lebar x Tinggi) = (230 mm x 110 mm x 50 mm)
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran batu bata di atas adalah:
1. Panjang maksimum 3%
2. Lebar maksimum 4%
3. Tebal maksimum 5
Sedangkat bahan pengikat yang digunakan untuk mengikat batu bata merah
dalam elemen dinding adalah Mortar atau Spesi. Menurut (Frick, 1980:133),
campuran mortar dapat dibuat dengan perbandingan 4 pasir : 1 semen : 0.5 kapur dan
dengan penambahan air secukupnya.

2.1.2 Batako
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif
pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland dan air
dengan perbandingan 1 semen : 7 pasir. Batako adalah bata yang dibuat dari
campuran bahan perekat hidrolis ditambah dengan agregat halus dan air dengan atau
tanpa bahan tambahan lainnya dan mempunyai luas penampang lubang lebih dari 25
% penampang batanya dan isi lubang lebih dari 25 % isi batanya (PUBI, 1982 :26).
Pada penerapan material batako menggunakan bahan penyusun, diantaranya:

2.1.2 Semen Portland (SP)


Semen adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling halus
klinker, yang terdiri terutama dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis
dan gips sebagai bahan pembantu. Klasifikasi Sesuai dengan tujuan
pemakaiannya, semen portland dibagi dalam 5 jenis, sebagai berikut :
1) Jenis I : Untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan
khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lainnya.
2) Jenis II : Untuk konstruksi umumnya terutama sekali bila disyaratkan agak
tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi yang sedang.
3) Jenis III : Untuk konstruksi - konstruksi yang menuntut persyaratan
kekuatan awal yang tinggi.
4) Jenis IV : Untuk konstruksi - konstruksi yang menuntut persyaratan panas
hidrasi yang rendah.
5) Jenis V : Untuk konstruksi - konstruksi yang menuntut persyaratan sangat
tahan terhadap sulfat.

2.1.3 Pasir
Pasir adalah bahan butiran batuan halus yang berukuran 0,14-5 mm, didapat
dari basil desentegrasi batuan alam (natural sand) atau dengan memecah
(artificial sand). Pasir diperoleh dari penggalian di dasar sungai. Pasir cocok
digunakan untuk pembuatan bata konstruksi. Pasir terbentuk ketika batu-batu
dibawa arus sungai dari sumber air ke muara sungai. Pasir dan kerikil dapat
juga digali dari laut asalkan pengotoran serta garam-garamnya (khlorida)
dibersihkan dan kulit kerang disisihkan.

2.2 Batu Bata Ringan


Bata ringan merupakan bata berpori yang memiliki nilai berat jenis (density)
lebih ringan daripada bata pada umumnya. Berat jenisnya antara 600-1600 kg/m³
dengan kekuatannya tergantung pada komposisi campuran (mix design)
(Ngabdurrochman, 2009).
Bata ringan pertama kali dikenalkan di Indonesia pada tahun 1995 yang di
produksi oleh PT. Hebel Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Ada 2 jenis bata ringan
yang saat ini beredar di pasaran yaitu jenis Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan
Celullar Lightweight Concrete (CLC) seperti pada Gambar 2.1. Pada dasarnya kedua
jenis bata ringan ini sama yaitu menambahkan gelembung udara kedalam mortar
untuk mengurangi berat yang dihasilkan hanya saja cara pengeringannya yang
berbeda.
Bahan dasar pembentuk/penyusun bata ringan terdiri dari semen, pasir, batu
kapur dan HDPE (High Density Polyethylene) sedangkan untuk bata ringan normal
hanya menggunakan semen, pasir dan air dengan bahan tambah foam agent.

2.3 Ring Balok


Definisi dari Ring Balk adalah struktur bangunan berbentuk balok yang terletak pada
bangunan teratas dinding. Fungsi utama ring balk adalah sebagai pengikat pasangan
susunan tembok sekaligus meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya. Ring
balk juga bisa disebut dengan kerangka utama yang menjadi pengikat atau pengokoh
tembok sekaligus menopang struktur di atasnya (umumnya disebut dengan rangka atap)
dan menyalurkan tekanannya ke struktur lain yang ada di bawahnya. Saat bekerja, ring
balk disokong oleh kolom-kolom dalam bangunan untuk meneruskan bobot tekanan
hingga ke pondasi.
Berdasarkan jenis material yang digunakan Ring Balk memiliki beberapa jenis,
diantaranya:

2.3.2 Balok Kayu


Balok kayu adalah suatu balok yang terbuat dari kayu yang dapat
menopang papan atau dek struktural serta dapat ditopang oleh balok induk,
tiang, atau dinding penopang beban. Ada banyak faktor yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan balok kayu yaitu jenis kayu, modulus
elastisitas, kualitas kayu, nilai tegangan tekuk, nilai tegangan geser yang
diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu
serta kondisi pembebanan yang akurat.

2.3.3 Balok Baja


Balok baja adalah suatu balok yang terbuat dari baja yang dapat
menopang dek baja maupun papan beton pracetak. Balok induk, kolom, balok
baja struktural dapat digunakan dalam pembangunan rangka bermacam-
macam struktur baik bangunan satu laintai maupun gedung pencakar langit.
Struktur baja mempunyai kelebihan yaitu cepat dan akurat pengerjaannya
tetapi struktur baja apabila terbakar akan mengalami kehilangan kekuatan
yang drastic sehingga diperlukan pelapis anti api.

2.3.4 Balok Beton


Balok beton adalah balok yang dibuat dari campuran beton dan biasanya
diberi tulangan baik itu berupa besi maupun baja.

2.4 Plafond
Plafond merupakan permukaan interior overhead yang menutupi batas atas ruangan.
Pada umumnya plafond tidak dianggap sebagai elemen struktural, tetapi permukaan akhir
yang menutupi bagian bawah struktur atap atau lantai dari suatu tingkat di atasnya.
Plafond juga dapat didekorasi sesuai selera. Selain menjaga kondisi suhu ruang di
bawahnya, plafond juga berfungsi melindungi ruangan di dalam rumah dari rembesan air
yang masuk dari atas atap, hingga menetralkan bunyi atau suara yang bising pada atap
pada saat hujan. Plafond memiliki jenis-jenis berdasarkan materialnya, diantaranya:

2.4.1 Plafond Kayu


Plafond jenis ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti plafon gypsum
atau yang lainnya yang cenderung monoton. Kelebihannya plafond ini memberikan
kesan natural hingga elegan pada interior ruangan. Kelebihan plafon kayu selanjutnya
adalah mudah dipasang karena terdapat profile alur dan lidah yang membuat pasangan
jadi lebih kuat dan presisi. Tak hanya itu, plafond yang satu ini adalah mampu
meredam suhu dengan baik.
Sebaliknya, plafond ini juga memiliki kelemahan, yakni rawan berjamur.
Selain itu, material kayu memang tidak tahan terhadap api. Meskipun pemasangannya
cukup mudah, akan tetapi pengerjaan plafond kayu tergolong lama dan sulit. Harga
plafond yang satu ini bisa dikatakan lebih mahal dibandingkan jenis lainnya.

2.4.2 Plafond Gypsum


Plafond gypsum salah satu jenis plafon yang sudah banyak digunakan pula
untuk penutup plafon. Ukuran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka
seperti GRC Board anda dapat menggunakan kasau maupun besi hollow.
Keunggulannya yakni pada saat terpasang plafon gypsum memiliki permukaan yang
terlihat tanpa sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya
pun lebih cepat. Mudah diperoleh, diperbaiki serta diganti. Kelemahannya ialah tidak
tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Tidak
semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus.

2.4.3 Jenis Plafond Triplek


Plafon berbahan triplek merupakan jenis penutup plafon yang sering dipakai.
Ukuran tripleks dipasaran adalah 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm
dan 6 mm. Pemasangan plafond ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong
maupun dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan
pemasangannya. Rangka plafon dapat menggunakan kaso 4/6 atau 5/7 dengan ukuran
rangka kayu 60 cm x 60 cm.
Keunggulan jenis plafon tripleks proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat
dilakukan oleh tukang kayu sehingga Anda tidak kesulitan dalam pengerjaannya.
Material tripleks mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan
bahan yang ringan memudahkan penggunaan dalam perbaikan apabila terjadi
kerusakan untuk menggantinya. Sedangkan kelemahan bahan tripleks tidak tahan
terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan
maka akan mudah rusak.
2.5 Finishing
Pada dasarnya pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan
pembangunan gedung, jembatan, jalan maupun sebuah kegiatan lainnya. 24 Pekerjaan
finishing merupakan pekerjaan yang memakan biaya yang tidak sedikit oleh sebab itu
seharusnya di hindari, untuk mereduksi pekerjaan finishing memang tidak mudah tetapi
dapat dilakukan dengan mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas produksi serta
kompetensi tenaga kerja pada pekerjaan tersebut (Hermawan, 2013: 10). Pekerjaan
finishing adalah upaya untuk menghaluskan dengan menambah beberapa assesoris
sehingga bangunan tersebut menjadi lebih indah. Dengan melihat pemahaman tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari
sebuah kegiatan pembangunan dalam rangka menutupi, melapisi dan memperindah dari
sebuah bangunan atau konstruksi tersebut. Adapun pekerjaan finishing dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1) Pekerjaan finishing basah yaitu pekerjaan finishing yang dalam aplikasinya
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi pasangan batu bata, plesteran,
acian, pasangan tegel keramik, pasangan granit dan pekerjaan pengecatan.
2) Sedangkan pekerjaan finishing kering yaitu pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi : pekerjaan wallpaper, dinding
partisi, karpet dan dinding enamel. (Hermawan, 2013: 10).

Finshing memiliki beberapa jenis berdasarkan material yang digunakanya, berikut adalah:
2.5.1 Unfinished
Unfinished merupakan ragam pilihan yang dipakai dengan natural seperti
pasangan bata tanpa diplester maupun sebatas acian tanpa menggunakan cat.Biasanya
bangunan yang memilih finishing jenis ini digunakan untuk bangunan industrial.
Nantinya kesan yang ditampilkan akan terlihat rustic.

2.5.2 Batu Alam


Bagi yang ingin menampilkan kesan nature atau bersatu dengan alam, batu
alam menjadi pilihan yang tepat. Benda ini dapat memberikan kesan yang mewah dan
juga elegan. Namun, karena ini terbuat dari batu alam, pengguna harus
memperhatikan proses aplikasinya. Hal ini untuk mencegah pengeluaran yang
berlebih untuk biaya perawatannya.

2.5.3 Cat Dinding


Jenis finishing ini yang paling banyak dipakai dan menjadi pilihan banyak
orang. Selain karena aplikasinya yang umum dan mudah, warna cat dinding juga kini
tersedia banyak varian. Bahkan beberapa orang atau kreator seni bermain dalam
dinding mural yang lebih menarik dan unik. Pilihan warnanya juga beragam dan
bagus untuk bangunan dinding rumah.
2.6 Kolom
Kolom adalah salah satu elemen struktur yang vertikal berfungsi meneruskan baban aksial
dan diteruskan ke fondasi. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi
kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Kolom didefinisikan oleh SNI
2847:2013 adalah komponen struktur dengan rasio tinggi terhadap dimensi ateral terkecil
melampaui 3 yang digunakan terutama untuk menumpu beban tekan aksial.

Jenis-jenis kolom diklasifikasikan dalam bentuk kolom dan susunan penulangan, cara
pembebanan, posisi beban pada penampang dan panjang kolom. Menurut Wang (1986) dan
Feguson (1986), jenis-jenis kolom ada tiga:

1. Kolom ikat (tie coloumn)

2. Kolom spiral (spiral coloumn)

3. Kolom komposit (composite coloumn)


BAB III
DESKRIPSI PROYEK

3.1 Deskripsi Proyek


3.1.1 Fasos 1
Adapun proyek yang menjadi objek dalam laporan ini yang berlokasi di:
Nama Proyek : Pembangunan Fasos 1
Lokasi Proyek : Area Relokasi Korban Bencana Semeru, Dsn. Sumbermujur,
Ds. Candipuro, Kab. Lumajang

BATAS TAPAK

Gambar 3.1 Siteplan Area Fasos 1

Sebelah Utara : Rumah Warga


Sebelah Timur : Rumah Warga
Sebelah Selatan : Rumah Warga
Sebelah Barat : Rumah Warga
3.1.2 Fasos 2
Adapun proyek yang menjadi objek dalam laporan ini yang berlokasi di:
Nama Proyek : Pembangunan Fasos 2
Lokasi Proyek : Area Relokasi Korban Bencana Semeru, Dsn. Sumbermujur,
Ds. Candipuro, Kab. Lumajang

BATAS TAPAK

Gambar 3.2 Siteplan Area Fasos 2

Sebelah Utara : Rumah Warga


Sebelah Timur : Rumah Warga
Sebelah Selatan : Rumah Warga
Sebelah Barat : Rumah Warga
3.1.2 Fasos 3
Adapun proyek yang menjadi objek dalam laporan ini yang berlokasi di:
Nama Proyek : Pembangunan Fasos 3
Lokasi Proyek : Area Relokasi Korban Bencana Semeru, Dsn. Sumbermujur,
Ds. Candipuro, Kab. Lumajang

BATAS TAPAK

Gambar 3.3 Siteplan Area Fasos 3

Sebelah Utara : Rumah Warga


Sebelah Timur : Rumah Warga
Sebelah Selatan : Rumah Warga
Sebelah Barat : Rumah Warga
3.1.2 Fasos 5
Adapun proyek yang menjadi objek dalam laporan ini yang berlokasi di:
Nama Proyek : Pembangunan Fasos 5
Lokasi Proyek : Area Relokasi Korban Bencana Semeru, Dsn. Sumbermujur,
Ds. Candipuro, Kab. Lumajang

BATAS TAPAK

Gambar 3.4 Siteplan Area Fasos 5

Sebelah Utara : Sungai


Sebelah Timur : Rumah Warga
Sebelah Selatan : Lahan Evakuasi
Sebelah Barat : Rumah Warga
BAB VI
PROSES PELAKSANAAN PROYEK

4.1 Spesifikasi Teknik


4.1.1 Fasos 1
PEKERJAAN STRUKTURAL FASOS 1
NO URAIAN BAHAN & MERK JUMLAH
Bahan:
- Besi ukuran 10 dim
Pembesian -
- Besi Ukuran 6 dim
- Kawat
Bahan:
- Tripek lebar 30 cm
dan ketebalan dan 6 -
1 Ring Balk Bekisting
mm
- Kayo Kaso 3 x 2,5
cm
Bahan: Rasio pemakaian 1
- Semen Padang PC : 1 Kr : 2 PS
Pengecoran
- Pasir
- Air
Tabel 4.5 Pekerjaan Struktural Fasos 1

LAMPIRAN GAMBAR
NO BAHAN & MERK GAMBAR

1 No Drop Dark Grey

Gambar 4.1 Cat No Drop Dark Grey

2 Aries Gold Coklat

Gambar 4.2 Cat Aries Gold Coklat


Tabel 4.2 Lampiran Gambar
4.1.2 Fasos 2
PEKERJAAN ARSITEKTURAL FASOS 2

NO URAIAN BAHAN & MERK JUMLAH

- No Drop warna Dark - 2 Kaleng No Drop


Grey Dark Grey
Pengecatan - Aries Gold warna - 2 Kaleng Aries
1 Pengecatan dinding Menara coklat Gold Coklat
masjid - Nippon Paint warna
Putih

Tabel 4.1 Pekerjaan Arsitektural Fasos 2

LAMPIRAN GAMBAR
NO BAHAN & MERK GAMBAR

1 No Drop Dark Grey

Gambar 4.1 Cat No Drop Dark Grey

2 Aries Gold Coklat

Gambar 4.2 Cat Aries Gold Coklat


Tabel 4.2 Lampiran Gambar

PEKERJAAN STRUKTURAL FASOS 2

NO URAIAN BAHAN & MERK JUMLAH

- Rasio pemakaian 1
PC : 3 Kr : 2 PS
Perabatan beton - Semen Padang
untuk rabat
1 Rabat bagian gazebo - Pasir
- 3 karung semen
masjid - Koral
untuk finishing
rabat

Tabel 4.3 Pekerjaan Struktural Fasos 2


LAMPIRAN GAMBAR
NO BAHAN & MERK GAMBAR

1 Semen Padang

Gambar 4.3 Semen Padang

2 Pasir

Gambar 4.4 Pasir

3 Koral

Gambar 4.5 Koral


Tabel 4.4 Lampiran Gambar

4.1.3 Fasos 3

PEKERJAAN STRUKTURAL FASOS 3


NO URAIAN BAHAN & MERK JUMLAH
Memberi
plamiran acian - A Plus: Cornice
Plamir &
1 pada sambungan Adhesive -
Acian
plafond gypsum - MU-200 Skim Wall
dan dinding.
Memberi nat
2 Nat keramik pada keramik - MU 408 color fill -
lantai
Pengamplasan
3 Pengamplasan pada - Amplas no.2 -
dinding/profil
4 Pengecatan Pengecatan - Dulux Pentalite Ceiling -
(warna: white supermatt)
dinding dan
- Dulux Weathershield
plafond
(warna: platinum grey)
Tabel Pekerjaan Struktural Fasos 3

4.1.3 Fasos 5

PEKERJAAN STRUKTURAL FASOS 5


NO URAIAN BAHAN & MERK JUMLAH
Bahan:
Pemasangan
- Besi ukuran 12 dim
tulangan besi -
- Besi ukuran 8 dim
kolom
- Kawat
Bahan:
- Tripek lebar 30 cm
Pemasangan dan ketebalan dan 6
1 Kolom bekisting mm
- Kayo Kaso 3 x 2,5
cm
Bahan:
- Semen padang
Pengecoran Perbandingan campuran
- Pasir
kolom
- Koral
1 PC : 1 Kr : 2 Ps
- Air
Bahan:
- Bata ringan (hebel)
Pemasangan
- Semen padang -
bata ringan
- Pasir
- Air
2 Dinding Bahan:
- Semen padang Perbandingan campuran 1
Plester
- Pasir semen : 4 pasir
- Air
Bahan:
Perbandingan campuran 3
Pengacian - Bubuk hydrostop
bubuk hydrostop : 1 air
- Air
Tabel Pekerjaan Struktural Fasos 5
LAMPIRAN GAMBAR
NO BAHAN & MERK GAMBAR

1 Semen Padang

Gambar 4.3 Semen Padang

2 Pasir

Gambar 4.4 Pasir

3 Koral

Gambar 4.5 Koral


Tabel 4.4 Lampiran Gambar

4.2 Pekerjaan Persiapan Alat dan Bahan


4.2.1 Persiapan Alat
4.2.1.1 Fasos 1
Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan pada Fasos 1 adalah sebagai berikut:
NO ALAT GAMBAR

1 Kunci Besi
Gambar 4.6 Kunci Besi

2 Alat Tekuk Besi Manual

Gambar 4.6 Alat Tekuk Besi

3 Pemotong Besi

Gambar 4.8 Alat


Potong Besi

4 Meteran

Gambar 4.9 Meteran


5 Sekop

Gambar 4.7 Sekop

6 Ember

Gambar 4.6 Ember

7 Benang

Gambar 4.11 Benang

8 Gerobak Roda

Gambar 4.12 Gerobak Roda

9 Cetok

Gambar 4.8 Cetok

10 Palu

Gambar 4.6 Ember


11 Paku Usuk 5,5 dan 2,5cm

Gambar 4.6 Ember

12 Kawat

Gambar 4.6 Ember

Tabel 4.6 Alat dan Gambar

4.2.1.2 Fasos 2
Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan pada Fasos 2 adalah sebagai
berikut:
NO ALAT GAMBAR

1 Ember

Gambar 4.6 Ember

2 Sekop

Gambar 4.7 Sekop

3 Cetok

Gambar 4.8 Cetok


4 Cangkul

Gambar 4.9 Cangkul

5 Meteran

Gambar 4.10 Meteran

6 Benang

Gambar 4.11 Benang

7 Gerobak roda

Gambar 4.12 Gerobak Roda

8 Stamper kayu

Gambar 4.13 Stamper Kayu

9 Scaffolding

Gambar 4.14 Scaffolding


10 Roskam kayu

Gambar 4.15 Roskam Kayu


Tabel 4.6 Alat dan Gambar

4.2.1.3 Fasos 3

Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan pada Fasos 3 adalah sebagai berikut:
NO ALAT GAMBAR

1 A Plus : Cornice Adhesive

Gambar 4.6 Ember

2 MU-200 Skim Wall

Gambar 4.7 Sekop

3 Amplas no. 2

Gambar 4.8 Cetok

4 MU 408 color fill


Dulux Pentalite Ceiling
5
(warna : white supermatt)

Dulux Weathershield
6
(warna : platinum grey)

Tabel 4.6 Alat dan Gambar

4.2.1.4 Fasos 5
Alat yang digunakan dalam proyek pembangunan pada Fasos 5 adalah sebagai berikut:
NO ALAT GAMBAR

1 A Plus : Cornice Adhesive

Gambar 4.6 Ember

2 MU-200 Skim Wall

Gambar 4.7 Sekop

3 Amplas no. 2

Gambar 4.8 Cetok


4 MU 408 color fill

Dulux Pentalite Ceiling


5
(warna : white supermatt)

4.2.2 Persiapan Bahan


Material yang digunakan dalam proyek pembangunan Fasos 1, Fasos 2, Fasos
3, dan Fasos 5 sebagai berikut:
1. Air
Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan
konstruksi bahan bangunan terutama dalam pekerjaan beton. Air diperlukan
untuk bereaksi dengan semen sehingga dapat menjadi bahan perekat antara
agregat halus (pasir), agregat kasar (semen) serta bahan campuran beton
lainnya. Dalam pekerjaan konstruksi beton harus menggunakan kualitas air
yang baik agar tercipta beton yang kuat dan dapat tercampur dengan baik
dan tidak tercampur dengan material lain.

2. Semen
Semen adalah bahan bangunan yang sangat peka terhadap pengaruh
air, yang di buat campuran dengan material lain dalam pembuatan area
gazebo. Jika semen ditambah dengan air akan menjadi pasta semen. Jika
agregat halus, pasta semen akan menjadi mortar/spesi. Jika digabung dengan
agregat kasar akan menjadi campuran beton. Pada proyek pembangunan
fasos 2 ini menggunakan semen padang. Kesalahan penyimpanan semen
mengakibatkan pemborosan biaya. Hal ini dikarenakan jika semen mengeras
maka semen tidak dapat digunakan.

3. Pasir
Pasir merupakan salah satu bahan isian pada suatu adukan untuk
campuran beton. Untuk menghasilkan campuran beton atau spesi yang baik
maka dibutuhkan kualitas pasir yang bagus.

4. Koral
Koral atau kerikir merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk
membuat campuran beton. Sifat sebuah koral atau kerikil dapat
mempengaruhi kekuatan akhir beton yang keras dan daya tahannya.
Pemilihan kerikil juga disesuaikan dengan kontruksi tulangannya dengan
maksud untuk menghindari terjadinya selang kerikil sebagai hasil
disentregrasi alam dari batu-batu pecah yang diperoleh dari pecahan batu.

5. Cat dinding
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding
tembok yaitu kualitan atau mutu pada dinding terlepas dari kualitas cat yang
dipakai. Sedangkan hal yang mempengaruhi dalam segi cat yaitu
pengapuran dan warna yang luntur. Pada proyek pembangunan fasos 2
menggunakan beberapa produk cat dinding seperti No Drop, Nippon Paint
dan Aries Gold.

6. Papan Triplek
Papan triplek digunakan untuk membuat bekisting. Ukiran yang
digunakan yaitu ketebalan 6 mm, ketebalan ini sudah mampu menahan cor
beton yang nantinya akan ditampung.

7. Kayu Kaso
Kayu kaso digunakan untuk membuat rangka bekisting. Pemilihan
kayu kaso dikarenakan harganya yang terjangkau sehingga cocok untuk
pembuatan bekisting yang hany digunakan sebagai pencetak Ring Balk.

8. Bambu
Bahan bambu digunakan sebagai tiang penyangga bekisting untuk
Ring Balk yang memiliki bentangan cukup lebar. Pemilihan material bambu
dikarenakan ketahanannya yang cukup kuat menahan cor Ring Balk dan
harga yang terjangkau.
4.4 Proses Pelaksanaan
4.4.1 Fasos 1

Hari ke-03, Kamis, 03 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pemasangan Proses pemasangan bekisting
Bekisting dilakukan untuk membantu
pembentukan pengecoran Ring Balk.
Berikut tahapan pembuatan dan
pemasangan bekisting Ring Balk:
1. Bekisting dibuat
menggunakan material
triplek dan kayu kaso.
2. Pembuatan bekisting
Gambar 4.11 Pembuatan
dibentuk persisi Ring Balk
Bekisting
dengan ukuran papan dibuat
dengan offset 5 cm dari
tulangan besi.
3. Pemasangan bekisting pada
Ring Balk yang
menggantung dilakukan pada
bagian sisi bawah terlebih
dahulu.
4. Alat bantu bambu untuk
menopang dipasangkan pada
bagian papan bekisting yang
menggantung. Hal ini untuk
menghindari papan jebol saat
ditambahkan adukan beton.

Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-03 Fasos 1

Hari ke-04, Kamis, 04 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pemasangan Proses pemasangan tulangan besi
Tulangan dilakukan jika pekerjaan dinding
Besi Ring sudah selesai dan pemasangan
Balk bekisting untuk Ring Balk yang
menggantung sudah dipasang:
1. Tulangan besi yang sudah
siap diletakan di atas
dinding.
2. Perletakan rangkaian besi
Ring Balk harus diletakan Gambar 4.13 Perletakan
pada bagian tengah kolom Tulangan Besi
agar dapat mengunci dengan
sempurna. Hal ini bertujuan
untuk menghindari keretakan
tembok saat terjadinya
gempa.
3. Semua pertemuan ujung
Ring Balk harus diikat pada
besi kolom dengan bantuan
kawat agar terikat dengan
kuat.
4. Tahapan terakhir, pada
bagian ujung besi padat
dibengkokan dan disatukan
dengan besi kolom.
2 Pemasangan Proses pemasangan bekisting Ring
Bekisting Balk dilanjutkan jika rangkaian besi
Ring Balk sudah dinaikan di atas dinding.
Berikut tahapan pemasangan
bekisting:
1. Papan bekisting di atas
dinding hanya dipasangkan
pada bagian sisi kanan dan
kiri, bagian bawah langsung
menempel dengan dinding
dan bagian atas terbuak
untuk memasukan adukan
beton.
2. Papan bekisting dibuat Gambar 4.13 Pemasangan
sedikit menempel terhadap Bekisting
dinding dan diperkuat
dengan paku ukuran 5,5 cm.
3. Untuk memperkuat papa
bekisting bagian atas
ditambahkan kayu yang
dipaku ke tiap sisi kanan dan
kiri papan.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-04 Fasos 1

Hari ke-05, Kamis, 05 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Percampuran Pada tahapan ini :
Adukan 1. Adukan beton dibuat dengan
Beton rasio campuran 1 PC : 1 Kr :
2 Ps. Jika adukan sudah
tercampur merata maka
campuran dibuat sedikit
berlubang pada bagian Gambar 4.11 Pencampuran PC
tengah. dan PS
2. Pada bagian tengah yang
sudah digali diberikan air.
Pencampuran adukan beton
dilakukan dengan menyekop
sisi pinggir dan mencampur
ke bagian tengah. Gambar 4.12 Pencampuran
Adukan dengan Air

2 Persiapan 1. Sebelum memasukan adukan


Percetakan beton pada papan bekisting
perlu dipastikan papan sudah
terpasang dengan kuat.
2. Papan bekisting diperkuat
dengan mengikat papan pada
dinding dengan bantuan paku
dan kawat.
3. Tahapan terakhir papan
disiram dengan air agar
nantinya papan tidak berubah
bentuk (mulet) saat diberi
adukan beton.
Gambar 4.12 Pengikatan Kawat
pada Bekisting

Gambar 4.12 Penyiraman Air


pada Bekisting

3 Pemberian Tahapan ini dilakukan jika bekisting


Adukan sudah terpasang sempurna dan
Beton adukan beton sudah tercampur rata.
1. Sebelum memasukan adukan
para pekerja sudah siap pada
posisinya masing-masing.
Terdapat 2 pekerja di atas
untuk menuangkan adukan
dan membantu Gambar 4.12 Pengangkatan
mengambilkan adukan, 2 Adukan
pekerja dibanwah untuk
meberikan dan
mencampurkan adukan.
2. Adukan beton yang sudah
dicampu sebelumnya
dicampur lagi dengan
proporsi lebih sedikit agar
adukan tercampur sempurna.
Kemudian dimasukan ke
dalam ember.
3. Pekerja lainnya mengambil
ember tersebut dan
digantungkan pada alat bantu
besi untuk dinaikan ke atas.
4. Pekerja yang diatas menarik
ember ke atas dan diberikan
ke pekerja lain.
5. Selanjutnya adukan Gambar 4.12 Penuangan Adukan
dituangkan pada bekisting. pada Bekisting
6. Pada tahapan penuangan
juga dilakukan pemadatan
dengan tangan (manual)
dengan menusuk-nusuk
adukan dengan alat bantu
sekop dan diratakan.

Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-05 Fasos 1

REKAPITULASI PELAKSANAAN
SECARA AKTUAL FASOS 1
No Jenis Kegiatan Hari
pekerjaan Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pembesian
V V V V
1 Ringbalk
Bekisting
V V

Pengecoran
V

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Secara Aktual Fasos 1


4.4.2 Fasos 2

Hari ke-01, Selasa, 01 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pengecatan Dalam proses pengecatan dinding
Dinding Luar menara bagian luar menggunakan
Menara cat tembok merk No Drop warna
Masjid abu-abu dan Aries Gold warna
coklat. Memiliki beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Dinding bagian luar menara
sudah terplester dan ter-aci
sehingga pekerjaan sudah
memasuki pekerjaan
pemberian lapisan dasar pada
dinding.
2. Lapisan dasar dinding Gambar 4.16 Proses Pengecatan
menggunakan No Drop Eksterior Menara
warna abu-abu.
3. Pengecatan dinding
dilakukan sebanyak 3 kali
dengan menggunakan cat No
Drop warna abu-abu supaya
mendapatkan finishing yang
tertutup sempurna.
4. Pengecatan detail menara
sebanyak 3 kali dengan cat
Aries Gold warna coklat
sebagai aksen menara.
5. Pengecatan menara pada hari Gambar 4.17 Proses Pengecatan
selasa mencapai 50% dan Eksterior Menara
dilanjut pada hari berikutnya.
2 Perabatan Dalam proses perabatan beton
Beton Bagian bagian alas gazebo menggunakan
Alas Gazebo perbandingan material 1 semen : 3
Masjid yang koral : 2 pasir. Memiliki beberapa
pertama tahapan sebagai berikut:
1. Alas gazebo telah ada
pondasi dan sudah dilakukan
pengurugkan dan pemadatan
tanah urug.
2. Melanjutkan pekerjaan dihari
sebelumnya yaitu
pengecoran beton diatas
tanah urug yang sudah Gambar 4.18 Pengurugkan
Menggunakan Tanah Urug
mencapai setengah dari
permukaan.
3. Cor beton untuk perabatan
memiliki ketebalan 5cm.
4. Setelah cor beton kering,
dilakukan pembuatan alas
kaki gazebo luasan 20x20cm
dengan ketebalan 20cm.
5. Pencetakan alas kaki gazebo
dicetak dengan bantuan
media papan kayu yang
dibentuk 20cm2. Gambar 4.19 Perataan Agregat
6. Material pengecoran juga Kasar
menggunakan semen, koral,
dan pasir.
7. Setelah itu, alas kaki gazebo
ditutup menggunakan
keramik untuk menghindari
air hujan.
8. Proses perabatan untuk alas
gazebo telah selesai.
Tabel 4.7 Proses Pelaksanaan Hari Ke-01

Hari ke-02, Rabu, 02 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pengecatan Melanjutkan pengecatan sebelumnya
Dinding Luar dan pada hari rabu, pengecatan
Menara dinding luar menara masjid telah
Masjid selesai 100%.

Gambar 4.20 Proses Pengecatan


Eksterior Menara Selesai

2 Pengecatan Pengecatan lapisan dasar interior


Dinding masjid menggunakan cat tembok No
Dalam Drop warna abu-abu setelah
Menara pengamplasan dinding dan pada hari
Masjid rabu hanya dilakukan pengecatan 1
kali dan dilanjut pada hari
berikutnya.

Gambar 4.21 Pengecatan Lapisan


Pertama Pada Interior Menara
3 Perabatan 1. Alas gazebo telah ada
Beton Bagian pondasi batu kali sehingga
Alas Gazebo memasuki pekerjaan
Masjid yang pengurugkan dengan tanah
kedua urug.
2. Setelah pengurugkan,
dilanjutkan oleh pemadatan
tanah urug menggunakan alat
bantu stamper buatan dari
kayu untuk menghilangkan
rongga-rongga udara agar
mencapai pemadatan
sempurna.
3. Setelahnya, dilakukan
pengadukan adonan cor yang Gambar 4.23 Pembuatan Adonan
terdiri atas semen, koral, dan Cor Beton
pasir dengan perbandingan
1:3:2 dan diberi air agar
tercampur jadi satu.
4. Adonan cor beton diletakkan
diatas tanah urug dan
diratakan keseluruh Gambar 4.24 Pemasangan Alat
permukaan. Pemadatan Bantu Acuan Agar Lurus Dan Rata
adonan cor beton dilakukan
dengan tangan (manual)
dilakukan dengan cara
menusuk-nusuk bagian atas
adonan menggunakan alat
bantu sekop dan diratakan.
5. Cor beton untuk perabatan
memiliki ketebalan 5cm.
6. Setelah pengecoran,
permukaan ditutup dengan Gambar 4.25 Memasukkan Adonan
genteng asbes agar terhindar Cor Beton
dari air hujan.
7. Pengecoran pada hari rabu
hanya mencapai setengah
dari permukaan dan dilanjut
pada hari selanjutnya.

Gambar 4.26 Pemerataan Cor Beton


Menggunakan Sekop Semen

Tabel 4.8 Proses Pelaksanaan Hari Ke-02


Hari ke-03, Kamis, 03 November 2022
NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pengecatan 1. Melanjutkan pengecatan
Dinding sebelumnya dan pada hari
Dalam kamis telah selesai 100%
Menara tahapan pengecatan sebanyak
Masjid 3 kali.

Gambar 4.27 Proses Pengecatan


Interior Menara Selesai

2 Perabatan & 1. Melanjutkan pengecoran


pengacian sebelumnya yang mencapai
Beton Bagian setengah dari permukaan.
Alas Gazebo 2. Setelah pengecoran selesai
Masjid yang dan kering, dilakukan
kedua penguncian menggunakan
acian dengan campuran 1
karung semen dan air.
3. Untuk menghasilkan
Gambar 4.28 Pengacian Dan
permukaan acian yang tidak
Pemerataan Menggunakan Roskam
licin, diberikan tekstur kasar Kayu
menggunakan alat bantu
sapu ijuk dengan cara
ditepuk pelan.
4. Pengacian pada hari kamis
hanya mencapai setengah
dari permukaan dan dilanjut
pada hari berikutnya.
Tabel 4.9 Proses Pelaksanaan Hari Ke-03

Hari ke-04, Jumat, 04 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pengacian 1. Melanjutkan pengacian
Beton Bagian sebelumnya.
Alas Gazebo 2. Menepuk pelan acian yang
Masjid yang sudah rata dengan sapu ijuk
kedua untuk memberikan tekstur
kasar.
3. Menunggu kering dan proses
pengacian selesai 100%.

Gambar 4.29 Pengacian Untuk Alas


Gazebo Telah Selesai

Tabel 4.10 Proses Pelaksanaan Hari Ke-04

Hari ke-05, Sabtu, 05 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Perletakkan 1. Setelah proses pengacian
Gazebo kering, diletakkannya gazebo
Diatas Alas yang belum diberi atap diatas
Acian undakan 20cm.

Gambar 4.30 Peletakkan Gazebo

Tabel 4.11 Proses Pelaksanaan Hari Ke-05


REKAPITULASI PELAKSANAAN
AKTUAL FASOS 2
Kegiatan Hari
Jenis
No Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pekerjaan 10 11 12 13 14
Pengecatan
Dinding V V
Dalam
1 Pengecatan
Pengecatan
Dinding
V V V
Luar

Perabatan
Rabat
2 Beton Alas V V V
Beton
Gazebo

Pengacian
Acian Beton Alas
3 V V
Beton Gazebo

Perletakan Perletakkan
4 Gazebo V
Gazebo
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Secara Aktual Fasos 2
4.4.3 Fasos 3

Hari ke-01, Selasa, 01 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1 Pemasangan Proses pemasangan bekisting
Bekisting dilakukan untuk membantu
pembenetukan pengecoran Ring
Balk. Berikut tahapan pembuatan
dan pemasangan bekisting Ring
Balk:
1. Bekisting dibuat
menggunakan material
triplek dan kayu kaso.
2. Pembuatan bekisting
dibentuk persisi Ring Balk
dengan ukuran papan dibuat
dengan offset 5 cm dari
tulangan besi.
3. Pemasangan bekisting pada
Ring Balk yang
menggantung dilakukan pada
bagian sisi bawah terlebih
dahulu.
4. Alat bantu bambu untuk
menopang dipasangkan pada
bagian papan bekisting yang
menggantung. Hal ini untuk
menghindari papan jebol saat
ditambahkan adukan beton.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-03 Fasos 1
4.4.4 Fasos 5

Hari ke-01, Selasa, 01 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Pemasangan Proses pemasangan tulangan besi
Tulangan kolom dilakukan untuk meneruskan
Besi Kolom kolom sebelumnya yang sudah jadi.
Pemasangan tulangan besi kolom ini
dilakukan untuk menambah
ketinggian sebesar 1 meter keatas.
Berikut tahapan pemasangan
tulangan besi kolom:
1. Tulangan besi yang sudah
disiapkan sebelumnya dengan
diameter besi 12 dan diameter
begel 8, diletakkan diatas
kolom sebelumnya.
2. Perletakkan rangkaian besi
kolom diletakkan sejajar
dengan kolom sebelumnya
agar sejajar dan diikat
menggunakan besi.
3. Pada ujung besi, dilakukan
pembengkokan dan disatukan
dengan besi kolom
sebelumnya.

Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-01 Fasos 5

Hari ke-02, Rabu, 02 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Pemasangan Proses pemasangan bata ringan
Bata Ringan dilakukan setelah pengecoran
Diatas ringbalk dan pemasangan tulangan
Ringbalk besi pada setiap kolomnya.
Pemasangan menggunakan bata
ringan (hebel). Berikut tahapan
pemasangan dinding bagian atas
setelah ringbalk:
1. Sebelum melakukan
pemasangan bata ringan
(hebel), dilakukan penarikan
benang dengan
menghubungkan antar sudut
dinding supaya sejajar dan
tidak miring.
2. Setelah itu, dilakukan
pelapisan dasar
menggunakan semen dan
diratakan diatas ringbalk
sebagai pelekat.
3. Setelah itu, bata ringan
(hebel) diletakkan diatas
semen tersebut.
4. Untuk menghasilkan dinding
yang lurus, bata ringan
(hebel) disejajarkan lurus
dengan benang sebagai alat
bantunya.
5. Selanjutnya, bata ringan yang
sudah terpasang tersebut,
diberi semen lagi untuk
perekat bata ringan
selanjutnya.
6. Dilakukan proses perekatan
dinding secara berkala
hingga mencapai ketinggian
1 meter. Sehingga, bata
ringan (hebel) yang
ditumpuk yaitu 5 bata ringan
keatas.
7. Pada hari rabu ini,
pemasangan bata ringan
terselesaikan 50%.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-02 Fasos 5

Hari ke-03, Kamis, 03 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Pemasangan 1. Melanjutkan pemasangan bata
Bata Ringan ringan dari hari sebelumnya.
Diatas 2. Pada hari kamis, pemasangan
Ringbalk bata ringan selesai 100%.

2. Pemasangan Proses pemasangan bekisting


Bekisting bertujuan untuk membantu
Kolom pembentukan pengecoran kolom
yang di hari sebelumnya sudah
terpasang tulangan besinya. Berikut
tahapan pemasangan bekisting pada
kolom:
1. Bekisting dibuat
menggunakan material
triplek dan kayu kaso.
2. Pembuatan bekisting
dibentuk sesuai dengan
ukuran kolom sebelumnya.
3. Pemasangan bekisting pada
kolom dilakukan pada dua
sisi, yaitu depan dan
belakang menggunakan
triplek.
4. Untuk merekatkan triplek,
dilakukan perekatan
menggunakan alat bantu
kawat dan paku kayu, lalu
dipalu dan diikat ke dinding
yang sudah jadi.
2. Pengecoran Tahapan ini dilakukan setelah
Kolom bekisting sudah terpasang semua.
1. Untuk adonan beton yang
digunakan, dibuat dengan
perbandingan campuran 1 PC :
1 Kr : 2 Ps. Dan diaduk secara
merata dengan bantuan air.
2. Setelah adonan jadi, 2 orang
pekerja mulai menuangkan
adonan diatas dengan
membawa ember berisikan
adonan beton. Lalu, 1 orang
pekerja bertugas untuk
membantu mengambilkan
adonan beton dari bawah.
3. Pada tahapan penuangan
adonan beton, dilakukan
pemadatan manual dengan cara
menusuk-nusuk adonan dengan
alat bantu sekop semen, lalu
diratakan.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-03 Fasos 5

Hari ke-07, Senin, 07 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Plesteran Proses pemberian plester kasar pada
Kasar Bata bata ringan bertujuan untuk menutup
Ringan pasangan bata ringan. Berikut
tahapan pemberian plester kasar
pada bata ringan:
1. Bata ringan yang sudah
terpasang dibersihkan
terlebih dahulu dengan cara
diperciki dengan air
secukupnya. Pembasahan
bata ringan ini bertujuan agar
plesteran terikat semakin
kuat dan tidak cepat kering
saat dipasang.
2. Adonan untuk plester kasar
ini menggunakan
perbandingan 1 semen : 4
pasir.
3. Setelah adonan siap,
dilakukan pelemparan
adonan menggunakan sekop
semen dan diratakan
menggunakan sekop semen
secara manual.
4. Pemelesteran kasar ini
dilakukan tidak sampai
menutupi pasangan bata
ringan sepenuhnya.
5. Pada hari senin, proses
pemelesteran hanya
mencapai 50% pada dinding
bagian dalam.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-07 Fasos 5

Hari ke-08, Selasa, 08 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Plesteran 1. Pada hari selasa, dilakukan
Kasar Bata pelanjutan plester kasar
Ringan hingga semua dinding bagian
dalam.
2. Pemelesteran pada hari ini
juga tidak sampai menutupi
pasangan bata ringan
sepenuhnya sama seperti hari
sebelumnya.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-08 Fasos 5

Hari ke-09, Rabu, 09 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Pengacian 1. Adonan untuk acian
Bata Ringan menggunakan perbandingan
3 : 1 antara bubuk hydrostop
dan air.
2. Setelah adonan sudah siap,
dilakukan pemerataan acian
menggunakan sekop semen
dan diratakan secara manual.
3. Pengacian dilakukan dengan
ketebalan 3mm.
4. Pada hari rabu, proses
pengacian mencapai 40%.
Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-09 Fasos 5

Hari ke-10, Kamis, 10 November 2022


NAMA
NO PENJELASAN GAMBAR
PEKERJAAN
1. Pengacian 1. Melanjutkan pengacian hari
Bata Ringan sebelumnya.
2. Pada hari kamis, proses
pengacian mencapai 90%.

Tabel Proses Pelaksanaan Hari Ke-10 Fasos 5

REKAPITULASI PELAKSANAAN
SECARA AKTUAL FASOS 5
No Jenis Kegiatan Hari
pekerjaan Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pemasangan
Tulangan V
Besi Kolom

Pemasangan
Bata Ringan V V

Pembuatan Pemasangan
1
Dinding Bekisting V

Pengecoran
Kolom V

Plesteran
V V

Pengacian
V

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pelaksanaan Secara Aktual Fasos 5


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pengawas di Fasos 1, Fasos 2, Fasos 3, dan
Fasos 5 telah terlaksana sebagaimana mestinya. Terdapat nilai-nilai manfaat yang
dapat ditarik bagi kami yang mengawasi dalam studi lapangan ini.
Tentunya, dalam pelaksanaan ditemui berbagai permasalahan dan kendala
yang menghambat terlaksananya pelaksanaan. Namun, semua dapat menjadi
pembelajaran dan pengalaman bagi kami di kemudian hari dalam melaksanakan dan
meningkatkan kinerjanya.
Berikut permasalahan dan kendala yang menghambat yang kami temui
dilapangan:
1. Pada Fasos 5, pengerjaan terlalu lamban dikarenakan inti dari pekerja
hanya 3 orang.
2. Pada Fasos 5, terdapat indikasi kecurangan, yaitu menggunakan material
semen dalam melekatkan bata ringan (hebel) alih-alih menggunakan
material khusus pelekat bata ringan seperti contoh merk MU.

5.2 Saran
Diharapkan kedepannya, hasil dari kegiatan aktualisasi pengawas ini dapat
diambil pembelajarannya bagi kami untuk menjadikan pengalaman baru secara
lapangan dan menjunjung tinggi kejujuran dalam pembangunan di Fasos 1, Fasos 2,
Fasos 3, dan Fasos 5.
DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN:

TIM PESERTA MBKM SEMERU:

1. SAYYIDATUL UMMATI (04.2020.1.03422)


2. ARNISYA DWI LISTIA (04.2020.1.03428)
3. FILDZA FIRDAUSI (04.2020.1.03431)

PENDAMPING IAI: ERIK RAMADHAN, ST

Anda mungkin juga menyukai