Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

MATERIAL, PERALATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

4.1 Umum

Poyek adalah sekumpulan kegiatan yang saling terikat untuk mencapai

hasil akhir tertentu yang mempunyai dimensi waktu, fisik, dan biaya (Dwinka,

2018). Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa unsur terpenting dalam

pelaks anaan pekerjaan konstruksi terdiri atas material, peralatan dan manusia,

yang mana ketiga unsur tersebut harus memenuhi kriteria dan standard mutu yang

telah ditetapkan agar dihasilkan suatu pekerjaan konstruksi yang berkualitas dan

sesuai dengan yang direncanakan.

4.2 Material

Material merupakan salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam

pelaksanaan proyek kontruksi. Penggunaan material pada kegiatan proyek

konstruksi memberikan pengaruh terhadap mutu pekerjaan, sehingga perlu adanya

pengawasan terhadap pembelian, Penyimpanan, pendistribusian serta pemakaiam

material selama penyelenggaraan proyek.

Material pokok yang digunakan pada proyek Pengadaan Perbaikan Dan

Renovasi Kanstor Perwakilan BEI Bengkulu adalah Semen, Pasir, Batu Split,

Drymix Skim Coat, Gypsum, Rangka Atap Baja Ringan, Atap Spandek. Setiap

IV-1
material yang digunakan dalam proyek Renovasi harus memenuhi spesifikasi

yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

4.2.1 Portland Cement ( PC )

Semen merupakan bahan pengikat yang bersifat hidrolis, yaitu jika semen

dicampur dengan air maka akan terjadi proses pengikatan dan pengerasan. Fungsi

semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat

dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat. Penggunaan

Portland Cemen (PC) pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Prsarana Jalan,

Tata Ruang dan Permukiman digunakan untuk pengerjaan, pengecoran, plesteran,

Pasangan batu bata, pasangan hebel dan pengerjaan lantai kerja.

Semen Portland yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

1. Peraturan Portland Indonesia (NI-8-1972)

2. Peraturan Beton Indonesia (NI-8-1971)

3. Memenuhi S.400 menurut standar Semen Portland yang diisyaratkan oleh

Assosiasi Semen Indonesia.

4. Mendapatkan persetujuan dari perencana dan pengawas

Gambar 4.1 Penyimpanan Portland Cement


Sumber: Dokumentasi Proyek

IV-2
Dalam penyimpanan semen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Tempat penyimpanan semen harus kering.

b. Semen harus terangkat bebas dari tanah agar semen tidak lembab.

c. Semen harus dalam kemasan yang utuh dan terlindungi dari pengaruh cuaca.

d. Kemasan semen yag belum digunakan ditumpuk sesuai syarat penumpuk dan

sesuai urutan pengiriman.

e. Penggunaan semen sesuai dengan urutan pengiriman.

f. Semen curah harus disimpan di dalam konstruksi silo secara tepat untuk

melindungi terhadap penggumpalan semen selama penyimpanan.

g. Setiap semen yang masuk keproyek harus baru dan dilengkapi dengan

sertifikat test dari pabrik.

4.2.2 Agregat

Agregat adalah bahan campuran beton berupa butiran yang lolos saringan

tertentu yang memberi pengaruh terhadap sifat pengerjaan beton. Oleh karena itu

pemilihan agregat sangat penting untuk mempermudah pengolahan beton mulai

dari proses pengadukan sampai selesai dipadatkan dan untuk mendapatkan mutu

beton yang direncanakan

Untuk dapat menghasilkan mutu beton yang optimal agregat yang

digunakan haruslah memenuhi standard Mutu untuk agregat yang tercantum

dalam SII 0052-80 ataupun persyaratan dari ASTM C 330 tentang Specification

for Concrete Agregat. Pada umumnya Agregat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis

yaitu :

a. Agregat halus (pasir)

IV-3
b. Agregat kasar (split)

Dalam perancangan beton dilakukan pengujian terhadap 2 (dua) jenis

agregat tersebut agar dapat diketahui susunan butir, kadar air, penyerapan sampai

keadaan kering muka, serta jenis kering muka dan perbandingan berat dari agregat

halus terhadap agregat kasar.

4.2.2.1 Agregat Halus (Pasir)

Agregat halus (pasir) merupakan bahan konstruksi yang biasanya

digunakan sebagai campuran adukan beton untuk pekerjaan struktural maupun

non structural yang semua butirannya melewati ayakan dengan diameter 4,8mm.

Kualitas pasir sebagai bahan pengisi antara agregat kasar sangat mempengaruhi

daya ikat semen dan kekuatan beton yang di hasilkan.

Pasir yang digunakan pada proyek pembangunan gedung dinas prasarana

jalan, tata ruang dan pemukiman adalah pasir lokal yang harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Butiran harus keras, tajam, tidak dapat dihancurkan dengan jari

b. Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik, zat-zat alkali, ataupun zat

lainnya yang dapat merusak beton

c. Tidak boleh mengandung air kurang dari 3 % atau lebih dari 6%

d. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

e. Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm persegi.

f. Mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.

IV-4
4.2.2.2 Agregat Kasar (split)

Agregat Kasar adalah agregat yang memiliki ukuran butiran > 4,8 mm

Untuk mendapatkan mutu beton yang baik, gradasi dari agregat kasar harus sesuai

dengan ketentuan yang telah disyaratkan. Agregat kasar yang digunakan pada

proyek pembangunan gedung dinas prasarana jalan, tata ruang dan pemukiman

adalah agregat kasar lokal.

4.2.3 Air

Air yang dipakai dalam pekerjaan ini yang bersih, tidak berwarna serta

tidak boleh mengandung minyak atau oli, asam, alkali, bahan organik serta bahan-

bahan lain yang dapat merusak beton atau tulangan beton. Air yang dipakai harus

memenuhi persyaratan yang terdapat dalam peraturan beton bertulang Indonesia

(NI –2 – 1971). Apabila tidak yakin tentang kualitas air yang dipakai, maka harus

dilakukan pengecekan di laborotarium terhadap air yang digunakan serta dapat

mengetahui seberapa jauh pengaruh air terhadap beton maupun terhadap besi

tulangan yang kita gunakan

4.2.4 Plafond gypsum lantai I

Gypsum adalah mineral umum yang ditemukan di batuan sedimen di

setiap benua. Penggunaannya kembali ribuan tahun ke piramida besar di Mesir. Di

zaman modern, ini digunakan untuk membuat papan dinding dan produk plester

untuk bangunan perumahan dan komersial. Pengertian plafon gypsum, juga

dikenal sebagai wallboard atau Sheetrock, adalah lapisan gypsum yang diapit di

antara dua lembar kertas tebal. Ubin langit-langit gypsum lebih kecil dan

IV-5
digunakan dalam plafon gantung, juga dikenal sebagai Drop Ceiling. Berikut

kelebihan dan kekurangan penggunaan plafond gypsum :

1. Keuntungan utama plafon gypsum atas bentuk lain dari dinding dan langit-

langit adalah instalasi yang relatif sederhana dan biaya rendah. Meskipun

profesional yang berpengalaman akan memberikan kualitas terbaik.

Adalah hal yang mungkin bagi pemilik rumah untuk menginstal dan

menyelesaikan drywall sendiri.

2. Kerugian memiliki dinding atau partisi dan pengertian plafon gypsum.

Gypsum tidak menyerap suara dengan baik, sehingga jenis material

lainnya mungkin lebih baik jika peredam suara menjadi perhatian. Juga,

produk gypsum sangat rentan terhadap kerusakan air. Untuk area yang

memiliki kandungan kelembaban tinggi, seperti kamar mandi atau ruang

bawah tanah. Anda harus menggunakan papan gypsum yang dirawat

secara kimia yang tahan lembab.

Gambar 4.2 Plafond Gypsum


Sumber : Dokumentasi Proyek

IV-6
4.2.5 Drymix skin coat

DRYMIX SkimWhite merupakan mortar semen instan yang dibuat dari

campuran semen putih, filler dan aditif untuk diaplikasikan sebagai acian di atas

permukaan plester dan beton. Dengan menggunakan DRYMIX Skim White akan

menghasilkan permukaan yang halus putih, dan siap untuk dicat. Cara

pengolahannya adalah dengan hanya menambahkan air, sehingga dapat

menghasilkan adukan yang mudah diaplikasikan. Beberapa keunggulan dari

drymix skin sebagai berikut :

1. Cara pakai praktis, cukup ditambah air

2. Dapat diaplikasikan pada permukaan dinding plesteran dan beton

3. Hasil berwarna putih dan permukaan halus

4. Dapat digunakan untuk interior dan eksterior

5. Mencegah retak rambut dan berdaya rekat tinggi

6. Tidak perlu plamir

7. Siap dicat setelah 3 hari

4.2.6 Baja Ringan

Baja ringan adalah salah satu material bangunan yang biasanya digunakan

untuk konstruksi, terutama pada bagian atap bangunan. Baik itu digunakan untuk

pembangunan rumah, gudang, tempat parkir, pabrik, maupun bangunan lainnya

yang biasa dibuat dalam konstruksi.

IV-7
Baja ringan ini kebanyaka terbentuk dari bahan dasar campuran

antara seng dan alumunium. Penggunaan baja ringan pun akhirnya mebgalami

kemajuan, terutama dalam segi mutu. Sudah semakin banyak produsen Rangka

atap baja ringan yang menyesuaikan pembuatan material ini dengan

standar SNI ( Standar Nasional Indonesia ).

Keunggulan atap baja ringan yaitu, ringan dan mudah memasangnya, kuat

dan awet, mudah dibentuk dan di sambung, tengangan Tarik tinggi. Kekurangan

atap baja ringan yaitu, harga tidak murah, mudah terbawa angina, rentan roboh

jika tidak teliti.

4.2.7 Atap spandek

Atap spandek merupakan salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari

kombinasi material alumunium dan seng. Komposisi rasio yang digunakan adalah

55% alumunium dan 43% dari seng. Kelebihan dari atap spandek ini yaitu,

ketahanan yang cukup kuat dan kokoh, ringan, banyak pilihan warna, awet/daya

tahan lama, mudah di pasang, kekurangan nya memiliki harga yang cukup mahal.

4.3 Sistem Pengadaan Material

Informasi penunjang yang berkaitan dengan proyek perlu diolah dalam

suatu perencanaan yang matang agar antara jumlah yang tersedia dengan jumlah

material yang digunakan dapat terinci dengan baik. Suatu pekerjaan diharapkan

dapat berjalan dengan lancar, sehingga keterlambatan jadwal pekerjaan yang

dapat menyebabkan pembengkakan biaya pada proyek sebisa mungkin dihindari

atau tidak terjadi.

IV-8
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu system pengadaan material

yang baik, yaitu dengan mengadakan perencanaan kebutuhan material yang

perencanaannya diawali dengan memprekdiksi atau meramalkan jumlah produksi

yang diminta pada masa mendatang. Dalam konsep manajemen produksi,

kebutuhan material harus direncanakan berdasarkan tingkat kebutuhan agar waktu

dan persediaan barang dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya.

4.4 Peralatan

Untuk membantu pekerjaan supaya cepat dan lancar maka memakai

peralatan baik yang bekerja secara mekanik, maupun manual mutlak diperlukan.

Proyek ini termasuk proyek yang berskala besar oleh karena itu pelaksanaan

pekerjaan pembangunan menggunakan alat-alat bantu yang bertujuan untuk

mengganti pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia serta efisiensi

waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pemilihan jumlah dan jenis peralatan tersebut harus disesuaikan dengan

keadaan proyek, dengan sasaran yang diinginkan dengan waktu dan biaya

tertentu. Hal ini menjadikan kemudahan dalam pelaksanaan proyek agar dapat

mencapai target yang dikehendaki secara optimal.

Bila suatu pekerjaan tidak bisa dikerjakan oleh kontraktor utama karena

terbatasnya alat, maka pekerjaan tersebut bisa di sub-kan kepada kontraktor lain

yang mempunyai peralatan yang dibutuhkan. Tetapi dalam pengerjaannya harus

mendapat pengawasan dari kontraktor utama.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam proyek ini adalah :

IV-9
4.4.1 Meteran Gulung

Meteran gulung (meteran roll/meteran saku) adalah alat yang berfungsi

sebagai pengukur panjang dan jarak. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk

mengukur sudut, membuat sudut siku, dan membuat lingkaran. Tingkat ketelitian

meteran gulung hingga mencapai 0,5 mm. Pada umumnya, meteran gulung

tersedia dalam ukuran 5 m, 10 m, 15 m, 30 m, sampai 50 m. Satuan yang tertera

pada pita alat ukur ini meliputi mm, cm, m, inch, dan feet. Pembagian interval

panjang/jarak biasanya dilakukan pada ukuran 5 mm atau 10 mm.

Alat ini berguna untuk menentukan atau menetapkan titik tetap di

lapangan sesuai dengan gambar rencana, mengukur sudut sudut vertikal atau

horizontal serta menentukan letak sumbu as bangunan. Thedolite yang digunakan

diproyek ini merk Sokkisha TM 6, milik perusahaan sendiri.

4.4.2 Mesin Bor

Bor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum digunakan untuk

mengebor suatubenda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan – 

pekerjaan yang lainnya seperti,memperluas lubang,pengeboran untuk tirus pada

bagian suatu lubang atau pembenaman. Dalampelaksanaannya pengeboran

sesungguhnya adalah suatu poros yang berputar, dimana padabagian ujungnya

(bagian bawah) disambungkan mata bor yang dapat mengebor terhadap

bendakerja yang di jepit pada meja mesin bor.Jadi secara umum dalam

pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukansuatu mesin bor

yang bekerja baik dan teliti. mesin Dapat mengebor benda kerja secara

terusmenerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut

IV-10
kebutuhannya dan dapatdilakukan bermacam – macam pengeboran yang sesuai

kebutuhan

4.4.3 Palu (martil)

Palu adalah sebuah alat atau perkakas untuk memaku, menempa logam,

memperbaiki suatu benda, ataupun untuk menghancurkan objek lain. Alat ini

umumnya digunakan untuk kebutuhan mekanik atau pertukangan dalam rangka

membantu meringankan serta mempermudah pekerjaan. Peralatan yang simpel ini

merupakan salah satu alat hand tools yang penggunaannya hanya bisa

mengandalkan atau memanfaatkan tenaga manusia. Sejatinya, fungsi dari alat ini

sangat beragam tergantung dari jenis dan bentuknya yang semakin bermacam-

macam. Namun, secara umum fungsi palu antara lain sebagai berikut:

1. Memaku

2. Menghancurkan objek

3. Menempa

4. Memperbaiki suatu benda

4.4.4 Linggis

Linggis banyak digunakan oleh para pekerja konstruksi bangunan. Namun

ada juga yang memanfaatkan linggis untuk kegiatan pertanian. Linggis merupakan

alat yang terbuat dari besi atau baja, berbentuk panjang dengan kedua ujungnya

berbentuk pipih dan salah satunya melengkung. Ada juga linggis yang kedua

ujungnya melengkung. Pada bagian ujungnya juga terdapat sela yang menyerupai

huruf “V”. Untuk linggis yang terbuat dari besi, biasa disebut sebagai linggis

rintik karena bahan baku pembuatan linggis adalah besi rintik. Linggis memiliki

IV-11
bobot yang cukup berat karena bahan material pembuatnya berupa besi baja

sehingga membuat benda ini terlihat kokoh dan kuat. Saat ini linggis yang tersedia

di pasaran terbagi menjadi 2 jenis yakni linggis rintik dan linggis toge yakni

linggis yang kedua ujungnya membengkok. Linggis juga mempunyai panjang

yang beragam, mulai dari 80 cm, 90 cm, 100 cm, dan 115 cm. Namun ada juga

linggis dengan panjang mencapai 120 cm hingga 150 cm. Seperti yang telah

dijelaskan di atas, ada beragam bentuk dan ukuran dari linggis. Hal tersebut

berpengaruh terhadap fungsi linggis itu sendiri.

4.5 Alat-alat Keselamatan Kerja

4.5.1 Helm Proyek

Helm merupakan perlengkapan yang wajib digunakan pada saat berada

diarea proyek, berfungsi melindungi kepala dari jatuhan material atau peralatan

dari atas.

Gambar 4.3 Helm Proyek


Sumber: Dokumentasi Proyek

4.5.2 Sepatu Lapangan

IV-12
Sepatu Lapangan berfungsi menjaga kaki agar tidak tertusuk paku atau

benda lain yang beebahaya.

Gambar 4.4 Sepatu Lapangan


Sumber: Dokumentasi Proyek
4.5.3 Sarung Tangan

Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan pada saat pelaksanaan

pekerjaan tertentu. Misalnya pada pemasangan pembesian, pengecoran,

pengelasan dan saat mengangkat peralatan dan material.

IV-13
Gambar 4.5 Sarung Tangan
Sumber: Dokumentasi Proyek

4.5.4 Perlengkapan P3K

Perlengkapan P3K terdiri dari obat-obatan yang digunakan untuk

pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja pada saat melaksanakan

pekerjaan sebelum dibawa kerumah sakit, untuk mengurangi resiko yang

ditimbulkan atas kecelakaan kerja tersebut.

4.6 Alat-alat Bantu Lainnya

Disamping alat-alat di atas, pelaksanaan proyek ini tidak lepas dari

penggunaan alat-alat pertukangan konvensional lainnya, seperti sekop, palu, tang,

linggis, dan cangkul.

Prosedur untuk pengadaan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan

pekerjaan berbeda-beda, bergantung kepada dari mana asal peralatan tersebut.

Pengadaan peralatan milik kontraktor dilakukan dengan :

a. Site manager membuat permintaan peralatan kepada perusahaan.

b. Perusahaan akan merealisasikan permintaan tersebut.

c. Alat yang telah ada dipasang sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.

d. Alat siap dioperasikan sesuai kebutuhan di lapangan.

Pengadaan peralatan yang disewa dengan cara :

a. Menentukan penyewa alat yang sesuai kebutuhan pekerjaan proyek.

b. membuat surat perjanjian sewa alat.

c. Penyewa alat akan mendatangkan alat ke lokasi proyek sesuai waktu yang

telah disepakati dan langsung memasang alat agar siap untuk dipakai..

IV-14
d. Penggunaan alat disesuaikan dengan kegiatan di lapangan.

e. Operator dan mekanik dapat disediakan oleh penyewa atau dari perusahaan

sendiri.

Sistem pengadaan alat yang diborong kepada subkontraktor spesialis

merupakan sistem dimana seluruh pekerjaan termasuk dengan pengadaan

peralatan beserta operator, mekanik, BBM, spare part alat dan pelumas

diserahkan kepada subkontraktor spesialis dengan harga satuan pekerjaan telah

ditetapkan dalam dokumen kontrak yang telah disepakati.

4.7 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dalam pelaksanaan proyek adalah orang-orang yang

terlibat langsung dalam pelaksanaan pekerjaan atau disebut juga tenaga kerja.

Pemilihan tenaga kerja yang terampil dan ahli dibidangnya sangat menentukan

demi tercapainya hasil akhir yang berkualitas dan sesuai dengan rencana.

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan Proyek Pembangunan Gedung

Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang Dan Permukiman antara lain:

1. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.

2. Tenaga Operasional lapangan, meliputi : pelaksanaan (supervisor),

mekanik, dan operator.

3. Pekerja, mandor, tukang

Tenaga proyek yang ditugaskan dalam personal inti pada organisasi

proyek, dipilih yang telah berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga

kerja yang terampil akan dipilih dan didatangkan dari daerah setempat atau dari

luar daerah.

IV-15
Tenaga kerja pada Proyek Pengadaan perbaikan dan Renovasi Kantor

Perwakilan BEI Bengkulu CV Defian Putra Agung, Tbk dibedakan atas tiga

golongan :

1. Tenaga kerja tetap

Tenaga kerja tetap adalah karyawan tetap. Semua tenaga kerja tetap

merupakan tenaga ahli atau tenaga yang menangani pelaksanaan proyek

secara teknis. Pengangkatan dan penarikan pegawai ini adalah wewenang dari

bagian personalia dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Tenaga kerja harian

Tenaga kerja harian ini adalah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

mengerjakan suatu bagian pekerjaan tertentu, dengan gaji berdasarkan jumlah

hari kerja atau jam kerja yang diperoleh. Jadi tenaga kerja harian menerima

gaji berdasarkan jumlah hari kerja sesuai dengan daftar hadir. Pembayaran

gaji dilakukan secara mingguan. Tenaga kerja harian bukan merupakan

karyawan CV Defian Putra Agung, melainkan tenaga yang diambil dan

bekerja berdasarkan jangka waktu kontrak kerja proyek. Bila proyek belum

selesai tapi tenaganya sudah tidak dibutuhkan lagi, maka pekerja itu dapat

berhenti sebagai pekerja proyek.

3. Tenaga kerja borongan

Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang dikoordinir oleh mandor

sebagai pimpinan kelompok. Tenaga kerja ini sebenarnya terdiri dari beberapa

tenaga kerja yang tidak ditentukan jumlahnya. Pembayaran gaji dihitung

IV-16
berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan dan dibayar secara

mingguan melalui mandor masing-masing.

Ketentuan waktu kerja pada Proyek Pengadaan Perbaikan dan Renovasi

Kantor Perwakilan BEI Bengkulu CV Defian Putra Agung, adalah :

 Waktu kerja dalam sehari adalah mulai pukul 08.00 WIB s.d 17.00 WIB

dengan selang waktu istirahat dari pukul 12.00 s.d 13.00 WIB

 Jumlah hari kerja adalah 6 hari dalam seminggu.

IV-17

Anda mungkin juga menyukai