Anda di halaman 1dari 15

REVIEW JURNAL

BETON RINGAN

Di susun oleh;
Kelompok 5;
M. IKRAMAN

PROGRAM STUDY TEHNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BIMA
TAHUN 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Perkembangan Ideologi Beton

Beton ringan pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif
material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan.(Author 2017)

. Produk beton ringan AAC dikreasikan pertama pada pertengahan tahun 1920 oleh arsitek
Swedia oleh penemu Dr Johan Axel Eriksson, bekerja sama dengan perusahaan Yxhults
Anghärdade Gasbetong(Author 2017)

. Proses pembuatan beton ringan AAC ini dipatenkan tahun 1924 dan memulai produksi
pada tahun 1929 di sebuah pabrik di Hällabrottet – Yxhult di Swedia(Author 2017)

Pada tahun 1940, di Swedia dikenalkan satu merek dagang legendaris yakni Ytong atau
sering disebut sebagai “beton biru” karena semburatnya yang kebiruan
(Author 2017)

. Beton ringan AAC merek Hebel yang terkenal ini sudah mulai dikembangkan di Jerman
sejak tahun 1943
(Author 2017)

. Beton ringan mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi AAC
di Karawang, Jawa Barat
(Author 2017)

.Proses pembuatan beton ringan AAC dimulai dengan mencampurkan pasir kwarsa, semen,
kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta
2

. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran dan dimasukkan ke autoclave
chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber
sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan
2

. Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC
adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung
udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi
kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk
membungkus udara
2
.Beton ringan memiliki kelebihan seperti lebih ramah lingkungan dan ekonomis, karena
lebih mudah diperoleh karena jumlah produksi yang cukup banyak dalam sehari
5

. Beton ringan juga lebih ringan daripada beton normal dan lebih mudah dalam
pengangkutan dan pemasangan
5

. Namun, beton ringan juga memiliki kekurangan seperti daya tahan yang lebih rendah
daripada beton normal
5

Rewrite

Not Accurate

View Sources

Copy To Clipboard

Edit Query

Beton ringan struktural adalah beton yang memiliki agregat ringan atau campuran agregat
kasar ringan dan pasir alam sebagai pengganti agregat kasar dengan ketentuan tidak boleh
melampaui berat isi maksimum beton 1850 kg/m3 dan harus memenuhi ketentuan kuat tekan
dan kuat tarik belah beton ringan untuk tujuan struktural (SNI 03-3449-2002).
Produk beton ringan AAC dikreasikan pertama pada pertengahan tahun 1920 oleh arsitek
Swedia oleh penemu Dr Johan Axel Eriksson, bekerja sama dengan Profesor Henrik Kreuger
di Royal Institute of Technology. Dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai
alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Di Indonesia sendiri
beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi AAC di Karawang,
Jawa Barat.
Beton ringan umumnya dihasilkan dengan cara mengurangi agregat kasar sehingga beton
akan berpori dan berongga dan menghasilkan berat yang ringan hal ini bisa dilkakukan
dengan menggunakan foam agent. Selain dengan mengurangi bagian agregat kasar, bisa juga
dengan mengganti agregat kasar tersebut dengan agregat kasar lain yang lebih ringan.
Umumnya agregat kasar pada beton normal adalah agregat yang mempunyai ukuran 5 mm
hingga 40 mm dengan berat isi mencapai lebih dari 2 gr/cm3 (SNI 03-2834-2000).
1.2. Penerapan Beton Ringan
Beton ringan, atau beton AAC (Autoclaved Aerated Concrete), memiliki beragam penerapan
dalam dunia konstruksi. Berikut beberapa contoh penerapannya:

- Dinding Bangunan: Beton ringan sering digunakan untuk konstruksi dinding eksterior
dan interior. Karena ringan, mudah diangkat, dipotong, dan dipasang. Ini membantu
mempercepat proses konstruksi.
- Lantai: Beton AAC dapat digunakan sebagai material lantai dalam beberapa kasus. Ini
membantu mengurangi beban struktural pada bangunan.

- Panel Partisi: Beton ringan sering digunakan dalam pembuatan panel partisi dalam
bangunan komersial dan perumahan. Ini memberikan isolasi termal dan akustik yang
baik antara ruangan.

- Pengisolasian Termal dan Akustik: Beton AAC digunakan secara ekstensif sebagai
bahan isolasi termal dan akustik dalam konstruksi. Ini membantu dalam menciptakan
lingkungan yang nyaman dan efisien dari segi energi.

- Bangunan Berkelanjutan: Karena sifatnya yang berkelanjutan, beton ringan cocok


untuk proyek bangunan berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan konsumsi
bahan baku alami.

- Gudang dan Pabrik: Beton AAC sering digunakan dalam konstruksi gudang, pabrik,
dan bangunan komersial besar lainnya karena sifatnya yang kuat dan isolasi yang
baik.

- Tembok Penahan: Dalam beberapa situasi, beton ringan digunakan sebagai tembok
penahan atau tembok pembatas di proyek konstruksi.

- Proyek-renovasi: Beton AAC juga digunakan dalam proyek renovasi, terutama ketika
perlu memperbarui dinding, dinding partisi, atau isolasi dalam bangunan yang sudah
ada.
Penerapan beton ringan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek dan tujuan
tertentu, seperti efisiensi energi, kecepatan konstruksi, dan kualitas isolasi. Itu menjadikannya
alternatif yang menarik dalam industri konstruksi.
BAB 2

BAHAN CAMPURAN BETON

2.1. Bahan Campuran Beton Ringan Berdasarkan SNI

Beton ringan, atau beton AAC (Autoclaved Aerated Concrete), dibuat dengan bahan-bahan
campuran khusus yang memberikan sifat ringannya. Beberapa bahan campuran utama dalam
beton ringan termasuk:

1. Semen Portland

Bahan pengikat hidrolis yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terutama terdiri dari
silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis. Yang umumnya mengandung satu atau lebih
bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan
utamanya.Fungsi utama dari semen ini adalah melekatkan antara agregat – agregat sehingga
dapat menyatu dan mengeras seperti batuan.Menurut SNI 15-2049-2004 semen Portland
dibedakan menjadi 5 jenis/tipe, yaitu :

- Semen Portland tipe I, yaitu semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak
memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis
lain.
- Semen Portland tipe II, yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang.
- Semen Portland tipe III, yaitu semen Portland yang dalam penggunaanny memerlukan
kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.
- Semen Portland tipe IV, yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya
membutuhkan kalor hidrasi rendah.
- Semen Portland tipe V, yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan tinggi terhadap sulfat
2. Air

Air adalah sesuatu yang sangat penting dalam membuat adukan beton. Karena fungsi utama
dari air adalah untuk membantu rekasi kimia pada semen dan juga bahan tambah agar dapat
menyatu menjadi satu, selain itu air juga dapat mempermudah membuat adukan beton, proses
pengerjaan menjadi lebih mudah.
Air yang digunakan dalam adukan campuran beton memiliki beberapa persyaratan seperti :

- Tidak mengandung lumpur (benda melayang lainnya) lebih dari 2 gram / liter.
- Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik, dll)
- Tidak mengandung klorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter.
- Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
3. Agregat Halus

Menurut SNI 02-6820-2002 , agregat halus adalah agregat dengan


besar butir maksimum 4,75 mm. Agergat dipakai bersama dengan bahan perekat danmembent
uk suatu massa yang keras, padat bersatu yang disebut beton. Agregathalus berfungsi sebagai
material pengisi di antara gregat kasar sehingga ikatanmenjadi lebih kuat. Agergat halus yang
digunakan dalam penelitian ini adalahagregat yang didapat dari sisa pembakaran batubara
yang lolos saringan. Hal inidilakukan agar menjamin beton tersebut termasuk dalam kategori
beton ringan.

4. Agregat Kasar

Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuanatau berupa batu
pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyaiukuran butir ntara 5-40 mm.
Agregat Kasar adalah agregat dengan ukuran butiranlebih besar dari saringan No.88 (2,36
mm). Agregat kasar dalam campuran betonsangat mempengaruhi hasil kuat tekannya.Agregat
ringan dapat diperoleh secara alami maupun buatan. Agregatringan alami misalnya : diotome,
pumice, volcanic cinder. Adapun agregat ringan buatan misalnya : tanah bakar (bloated clay),
abu terbang (sintered flyash), bursaterak tanur tinggi (foamed blast furnace slag). Pada
penelitian ini digunakan pecahan genteng soka Kebumen.

2.2. Metode Pelaksana

Dalam metode pelaksana ada beberapa yang harus diperhatikan dan dipersiapkan antara lain;

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pada pembuatan campuran beton yang kami rencanakan,kami membuat 2mix design dengan
setiap mix design dibuat 4 sample. Dimana dua buah sampeldari tiap mix design ini akan
ditekan pada umur 7 hari untuk melihat indikasi dari beton yang telah dibuat dan kuat
tekannya. Pembuatan beton dilaksanakan diLaboratorium Bahan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Instrumen Pelaksanaan

Dalam pembuatan campuran beton yang kami lakukan,kami menggunakanalat-alat yang


secara umumnya dapat memperlancar pengerjaan mix design. Berikut instrumen yang
digunakan:

- Timbangan

Timbangan merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur beban suatumuatan.


Timbangan dapat bermacam-macam jenisnya, pada
umumnyatimbangandiklasifikasikan menjadi timbangan manual dan digital.

- Saringan

Saringan adalah alat yang digunakan untuk mengetahui distribusi ukuranagregat halus
dan agregat kasar dengan menggunakan ukuran-ukuran saringanstandard tertentu
yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm). Dengansaringan ini akan didapat
juga ukuran agregat yang diinginkan sebagai materialcampuran pembuatan beton atau
material lainnya.
- Kerucut Abrams

Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi nilai slump. Uji Slump adalahsuatu uji
empiris/metode yang digunakan untuk menentukankonsistensi/kekakuan (dapat
dikerjakan atau tidak) dari campuran beton segar(fresh concrete) untuk menentukan
tingkat workabilitynya. Kekakuan dalamsuatu campuran beton menunjukkan berapa
banyak air yang digunakan. Untukitu uji slump menunjukkan apakah campuran beton
kekurangan, kelebihan,atau cukup air.

- Cetakan silinder

Adalah sebuah konstruksi khusus untuk menjadikan beton


mempunyai bentuk silinder sesuai yang diinginkan, dimana setelah beton mengerasko
nstruksi tersebut dilepas.

- Gelas Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur kebutuhan viscocrete yangdigunakan dalam
olahan beton.

- Cangkul, Sekop kecil, Ember

Pacul dan sekop digunakan untuk mengaduk campuran beton serta ember berisi air
yang digunakan sebagai bahan pelarut campuran beton yang baik.

3. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan percobaan yang dilakukan adalah :

1. Melakukan penimbangan setiap material yang digunakan danmencampur air dengan


Viscocrete dengan proporsi yang telah ditentukan.
2. Mempersiapkan peralatan baik cetakan, sekop, perlatanslump test, dan mixer untuk
mencapur.
3. Mencampur material padatan ke dalam tempat adukan beton yaitu abuvulkanik,abu
batubara semen, pasir batubara, pecahan genteng soka dan air. Kemudian dicampur
selama beberapa saat sampai semua telah bercampur merata.
4. Memasukan air bercampur Viscocrete 10 secara perlahan ke dalamcampuran.
5. Material dicampur selama beberapa menit agar Viscocrete 10
dapat bereaksi dengan material yang lain supaya campuran beton memilikisifat encer
sepeti yang diharapkan
6. Uji tes nilai slump dengan memasukkan campuran beton ke dalamkerucut abrams dan
di amati nilai slumpnya.
7. Memasukkan beton dengan 1/3 tinggi silinder lalu memadatkan/merojoksebanyak 15
kali, kegiatan diulangi setiap penambahan 1/3 isi silinder.
8. Meratakan permukaan beton agar memudahkan dalam pengujian.
9. Membuka cetakan pada keesokan harinya.

Pengecoran dilaksanakaan dengan cara diatas berulang ulang


untuk beberapa mix design yangdirencanakan. Sehingga dapat dilihat mix design yang paling
efisien dan ekonomis.
BAB 3

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1. Kelebihan Beton Ringan

Sebagai bahan bangunan Beton Ringan sangat efesien untuk digunakan, karena memilik
banyak kelebihan, yaitu sebagai berikut :

- Balok mudah dibentuk. Sehingga dapat dengan cepat dan akurat dipotong atau
dibentuk untuk memenuhi tuntutan dekorasi gedung. Alat yang digunakan pun
sederhana, cukup menggunakan alat pertukangan kayu.
- Karena ukurannya yang akurat tetapi mudah dibentuk, sehingga dapat meminimalkan
sisa-sisa bahan bangunan yang tak terpakai.
- Hebel dapat mempermudah proses konstruksi. Untuk membangun sebuah gedung
dapat diminimalisir produk yang akan digunakan. Misalnya tidak perlu batu atau
kerikil untuk mengisi lantai beton.
- Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi. Apalagi pabrik Hebel dibangun
sedekat mungkin dengan konsumennya.
- Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah. Sehingga cepat dalam
pengerjaannya.
- Semennya khusus cukup 3 mm saja.
- Mengurangi biaya struktur besi sloff atau penguat.
- Mengurangi biaya penguat atau pondasi
- Waktu pembangunan lebih pendek.
- Tukang yang mengerjakan lebih sedikit. Sehingga secara keseluruhan bisa lebih
murah dan efisien
- Tahan panas dan api, karena berat jenisnya rendah.
- Kedap suara
- Tahan lama, kurang lebih sama tahan lamanya dengan beton konvensional
- Kuat tetapi ringan, karena tidak sekuat beton. Perlu perlakuan khusus. dibebani AC
menggunakan fisher FTP, Wastafel fisher plug FX6/8, panel dinding fisher sistem
injeksi.
- Anti jamur
- Anti serangga
- Biaya perawatan yang sedikit, bangunan tak terlalu banyak mengalami perubahan
atau renovasi hingga 20 tahun.
- Aman, karena tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, korosi
3.2. Kekurangan Beton Ringan
Selain kelebihan, Beton AAC juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
- Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste
yang cukup besar;
- Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya, umumnya
adalah semen instan;
- Nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan
penggunaan untuk perkuatan (struktural); dan
- Harganya cenderung lebih mahal dari bata konvesional.

BAB 4

PENUTUP

3.3. Kesimpulan
3.4. Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/248189675/beton-ringan

https://id.scribd.com/doc/255380203/Tugas-Kelompok-1-Beton-Ringan

https://bosspanel.co.id/precast-panel-dinding-beton-ringan/

https://www.rumahku.com/artikel/read/apa-itu-beton-ringan-408041

https://www.google.com/url?q=http://e-journal.uajy.ac.id/12634/3/
TS147862.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwja-
4T5u_6BAxV4d2wGHb3FDXIQFnoECA8QBg&usg=AOvVaw040JB_RxxvUa3368toOipw

https://www.google.com/url?q=https://panellantaibangunan.com/sejarah-beton-ringan-
hingga-panel-lantai/%23:~:text%3DProduk%2520beton%2520ringan%2520AAC
%2520dikreasikan,di%2520Royal%2520Institute%2520of
%2520Technology.&sa=U&ved=2ahUKEwjNu8S0vP6BAxXlUWwGHTRqDzAQFnoECA8
QBQ&usg=AOvVaw16a0ZfuTxrg97i2ERVBS_4

Anda mungkin juga menyukai