Anda di halaman 1dari 10

Makalah Teknologi Bahan

Tugas 2

Disusun oleh:
Muhammad Arhabi Yuda (2204101010098)

S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2023

1. Tanah Timbunan Pilihan


Tanah timbunan pilihan dalam mata kuliah teknologi bahan merujuk pada jenis tanah yang
dibuat secara buatan atau dibuat ulang dari tanah yang ada dengan tujuan untuk memenuhi
persyaratan teknis tertentu dalam konstruksi dan rekayasa sipil. Tanah timbunan pilihan
biasanya digunakan sebagai bahan konstruksi dalam proyek-proyek seperti jalan raya,
bangunan, bendungan, lapangan terbang, dan infrastruktur lainnya. Tanah timbunan pilihan
biasanya dibuat dengan memadatkan tanah yang ada atau menambahkan bahan tambahan
seperti pasir atau kerikil untuk meningkatkan stabilitas dan daya dukungnya. Proses
pengomposisian dan pengadukan tanah juga dapat dilakukan untuk mencapai sifat-sifat
mekanik yang diinginkan. Tanah timbunan pilihan dapat memiliki sifat fisik dan mekanik
yang berbeda-beda, tergantung pada jenis tanah yang digunakan, kondisi lingkungan sekitar,
dan teknik konstruksi yang digunakan dalam pembuatannya. Oleh karena itu, pemilihan jenis
tanah timbunan yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan dan kinerja proyek
konstruksi.

2. Baja Tulangan
Baja tulangan beton merupakan baja berbentuk silinder batangan yang digunakan untuk
penulangan beton yang terbuat dari billet dengan proses canai panas (hot rolling). Baja
tulangan diperlukan dalam struktur beton untuk menambah kekuatan tarik. Hal ini
dikarenakan baja memiliki kekuatan tarik tinggi sedangkan beton memiliki kekuatan tarik
yang relatif rendah. Baja dan Beton sendiri dapat berinteraksi karena beberapa sebab,
diantaranya:

a. Lekatan / bond antara tulangan baja dengan beton keras di sekelilingnya


b. Campurampuran beton yang bersifat anti resap sehingga dapat mencegah karat pada
baja
c. Angka muai baja dengan beton yang hamper sama, yaitu 0,000010 – 0,000013 ℃
pada beton dan 0,000012 ℃ pada baja.

Jenis-jenis Baja Tulangan

1. Baja Tulangan Beton Polos (BjTP)


Merupakan baja tulangan beton dengan penampang bundar dan permukaan rata tanpa sirip.
Tulangan jenis ini biasa digunakan untuk tulangan geser/begel/Sengkang dan mempunyai
tegangan leleh 240 MPa. langan geser/begel/Sengkang dan mempunyai tegangan leleh 240
MPa.

BajaTulangan.
Sumber: https://lauwtjunnji.weebly.com/uploads/1/0/1/7/10171621/8903430_orig.jpg

2. Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir/Deform (BjTS)

Merupakan baja tulangan beton dengan bentuk khusus dan permukaan bersirip untuk
meningkatkan daya lekat batang terhadap beton. Sirip yang digunakan haruslah teatur, dapat
sejajar maupun melintang arah sumbu batang. Biasa digunakan untuk tulangan longitudinal
atau tulangan memanjang.

Sumber: https://lauwtjunnji.weebly.com/uploads/1/0/1/7/10171621/6236137_orig.jpg
Baja tulangan beton sirip sendiri mempunyai bentuk serta kemiringan sirip yang beragam
dengan standar kemiringan tertentu. Sirip melintang membentuk sudut dengan rentangan 45 –
75 derajat.
Jenis baja tulangan beton sirip
Sumber: SNI 2052:2014

Ketentuan Ukuran Baja Tulangan Beton

Sumber: SNI 07-2052-2002


Rata-rata baja tulangan beton yang banyak diminati konsumen untuk perbaikan rumah
berdiameter 8 mm biasa, sedangkan untuk bangunan bertingkat umumnya berdiameter 8mm
penuh dan 10mm biasa dan untuk proyek Gedung menggunakan baja ulir dengan diameter 12
mm, 14 mm atau lebih besar
3. Rangka Baja
Rangka baja adalah struktur atau kerangka yang terbuat dari baja dan digunakan sebagai
kerangka utama dalam bangunan atau konstruksi. Rangka baja sering digunakan dalam
konstruksi gedung bertingkat tinggi, jembatan, menara, dan bangunan industri lainnya.
Rangka baja terdiri dari balok baja, kolom baja, dan elemen penghubung lainnya yang saling
terkait untuk membentuk struktur yang kokoh dan stabil. Baja dipilih sebagai bahan untuk
rangka karena sifatnya yang kuat, tahan lama, dan dapat dengan mudah dibentuk dan
dibentuk sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, dalam mata kuliah teknologi bahan, rangka baja
sering dibahas sebagai salah satu jenis struktur logam yang penting dan sering digunakan
dalam industri konstruksi.

4. Kerb

Kanstin dalam bahasa Inggris Amerika disebut dengan a Curb, sedangkan bahasa Inggris
disebut dengan istilah Kerb.Kanstin / Curb / Kerb adalah beton tepi atau pembatas jalan
dengan trotoar dan median jalan (bagian tengah pada potongan melintang jalan). Asal
usulnya bermula ketika tahun 1766 di London, didepan sebuah gedung East India House
antara trotoar dan jalanan utama dipisahkan dengan memasang 6 pilar pipa besi, cara ini
kemudian ditinggalkan dan kemudian diganti menggunakan Curb / kanstin.

5. Termoplastik
Pengerasan jalan dengan menggunakan termoplastik adalah metode penandaan jalan yang
menggunakan cat berbasis termoplastik. Termoplastik adalah jenis cat yang dapat meleleh
ketika dipanaskan dan membeku kembali ketika dingin. Proses penandaan jalan dengan
termoplastik dilakukan dengan cara memanaskan cat termoplastik hingga meleleh dan
menempatkannya pada permukaan jalan dengan menggunakan mesin pemadat atau alat lain
yang sesuai. Setelah cat termoplastik mengeras, penandaan jalan akan terlihat lebih tahan
lama dan tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrem, seperti hujan, panas, atau salju.
Keuntungan penggunaan termoplastik dalam penandaan jalan adalah:
1. Tahan lama: Cat termoplastik dapat bertahan hingga beberapa tahun, tergantung pada
intensitas lalu lintas dan kondisi cuaca.
2. Mudah dilihat: Warna cat termoplastik yang cerah dan mencolok membuat penandaan
jalan mudah dilihat oleh pengendara, bahkan dalam kondisi cuaca yang buruk.
3. Tahan terhadap cuaca ekstrem: Cat termoplastik dapat tahan terhadap kondisi cuaca
yang ekstrem, seperti hujan, panas, dan salju.
4. Ramah lingkungan: Cat termoplastik tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan
mudah diaplikasikan, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode
penandaan jalan lainnya.

6. Tiang Pancang
Tiang pancang (pile) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan
mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada
kedalaman tertentu. Tiang pancang biasanya berbentuk persegi panjang, silinder ataupun
segitiga dengan cara pemasangan yang berbeda-beda seperti, dipukul, dibor atau didongkrak
ke dalam tanah. Dilihat berdasarkan materialnya, Tiang pancang (pile) biasanya terbagi
kedalam tiga jenis yakni:

1. Tiang Pancang Kayu (Timber Pile)


Tiang pancang jenis ini biasanya digunakan sebagai penyangga rumah-rumah panggung
seperti di Kalimantan dan Sumatera. Selain itu, Pancang Kayu juga biasa digunakan untuk
rumah-rumah nelayan yang berada di pesisir laut atau sungai. Jenis Kayu dipilih yang bersifat
keras dan tahan terhadap pelapukan tanah,sehingga tidak rusak pada saat pemancangan dan
dapat menjalankan fungsinya sebagai fondasi/pancang dalam jangka waktu yang lama.
2. Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
Pada umumnya tiang pancang jenis ini yang sering digunakan adalah tiang pancang Pipa.
Namun ada juga tiang pancang baja yang berbentuk persegi panjang untuk keperluan
konstruksi tertentu.
3. Tiang Pancang Beton (Concrete Pile)
Tiang pancang jenis ini bermaterikan beton dimana terdapat beberapa proses pembuatannya
seperti, tiang pancang beton dengan cara cor ditempat (Cast in place) dan tiang pancang
beton yang dibuat ditempat lain atau dibuat suatu pabrik tertentu (Precast pile). Tiang
pancang Beton biasanya memiliki beberapa bentuk seperti bulat/ Silinder dan Kotak/ Persegi
panjang.

7. Bronjong
Bronjong adalah salah satu jenis material penahan erosi yang sering digunakan dalam
konstruksi untuk melindungi lereng, sungai, dan pantai dari erosi. Bronjong terbuat dari
rangkaian anyaman kawat yang diletakkan di atas permukaan tanah atau batu untuk
membentuk struktur yang kuat dan tahan lama. Kemudian, batu atau material berat lainnya
ditempatkan di dalam bronjong untuk menambah kekuatan dan stabilitasnya.
8. Aspalt

Aspal adalah material perekat berwarna hitam atau coklat tua dengan unsur utama bitumen
yang diperoleh dari residu hasil pengilangan minyak bumi berfungsi sebagai pengikat agregat
dalam pembuatan jalan. Aspal dipilih untuk konstruksi jalan karena mempunyai sifat pekat
(consistency), tahan terhadap pelapukan yang disebabkan oleh cuaca, derajat pengerasan dan
ketahanan terhadap air. Aspal mempunyai sifat visco-elastis dan tergantung dari waktu
pembebanan. Aspal akan mencair jika dipanaskan sampai temperature tertentu dan kembali
membeku jika temperature turun. Kandungan aspal terdiri dari 80 % karbon, 10 % hydrogen,
6 % belerang, dan sisanya Oksigen, Nitrogen serta sejumlah renik besi, nikel dan vanadium.
Aspal terbuat dari minyak mentah melalui proses penyulingan atau dapay ditemukan dalam
kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama-sama material
lain.

9. Plat Bondek
Plat bondek adalah jenis material lantai atau atap komposit yang terdiri dari pelat baja dan
beton cor. Plat bondek digunakan dalam konstruksi bangunan sebagai alternatif untuk lantai
beton bertulang konvensional atau sistem atap konvensional.
Plat bondek memiliki beberapa keuntungan, seperti:
1. Hemat biaya: Plat bondek lebih ekonomis dibandingkan dengan lantai beton bertulang
konvensional karena membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih singkat dan jumlah
bahan yang lebih sedikit.
2. Lebih ringan: Plat bondek lebih ringan dibandingkan dengan lantai beton bertulang
konvensional sehingga dapat mengurangi beban pada struktur bangunan.
3. Instalasi lebih cepat: Plat bondek dapat diinstalasi dengan lebih cepat dan mudah
karena memiliki sistem kunci yang sederhana dan dapat dirakit secara modular.
4. Meningkatkan kualitas suara: Dalam bangunan bertingkat, plat bondek dapat
membantu meredam suara antar lantai dan mengurangi getaran pada bangunan.
Tahan terhadap beban yang berat: Plat bondek dapat menahan beban yang berat dan tahan
terhadap pengaruh cuaca yang ekstrem.

10. Kabel NYM dan NYA

Kabel NYA. Kabel listrik hanya memiliki satu inti kabel yang terdiri dari kabel tembaga
tunggal ini berdiameter 1.5 – 2.5 mm dan memiliki isolator berbahan PVC. Biasa digunakan
di dalam instalasi listrik rumah tinggal. Isolator pembungkus kabel NYA diberi warna merah,
kuning, biru dan hitam untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan instalasi listrik. Karena
pembungkus ini hanya satu lapisan tipis, maka kabel ini mudah rusak karena faktor cuaca
maupun karena digerogoti oleh tikus. Untuk menghindari kerusakan tersebut sebaiknya jalur
jaringan listrik dilindungi dengan pipa PVC. Tegangan nominalnya sekitar 400 - 690 (600) V.
Kabel NYM. Kabel ini memiliki konduktor atau inti kabel tunggal lebih dari satu dan
masing-masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Inti-inti kabel ini kemudian
bersama-sama dibungkus dengan serat PVC dan bagian luarnya dilapisi dengan selubung
PVC. Karena perlindungan berlapis ini, kabel NYM cukup kuat untuk digunakan pada
lingkungan yang lembab dan basah. Tegangan nominalnya 230 - 400 (300) V.

Anda mungkin juga menyukai