Anda di halaman 1dari 3

BETON PRECAST

Menurit SNI 783202012, beton precast yang sering disebut sebagai beton pracetak memiliki
pengertian yaitu konstruksi yang komponen pembentuknya melalui proses difabriksi atau
dicetak. Proses ini bisa dilakukan baik di lahan produksi maupun di lapangan langsung yang
kemudian membentuk sebuah konstruksi atau bangunan.

Untuk mencetak beton berkualitas yang memiliki standar SNI, maka ada dua mutu beton yang
dipersyaratkan, diantaranya: K-175 dan K-350. Beton pracetak sendiri menggunakan mutu K-
350 dengan kompisisi yang telah ditentukan sesuai standart atau SNI.

Berikut ini standar komposisi yang dipersyaratkan:

1. Air 200 (Liter)


2. Pasir beton 667 (Kg)
3. Portland Cement (PC) 448.000 (Kg)
4. Kerikil (ukuran maksimum 30mm) 1000 (Kg)
5. Zat additive beton 4,5 (Liter)

Fungsi beton precast

Beton struktural yang dibentuk sesuai standart yang telah ditentukan memilki fungsi yang
cukup beragam. Beberapa diantaranya adalah :

1. Sebagai pondasi bangunan


2. Perumahan, perkantoran, dan apartement
3. Bangunan parkir
4. Sebagai box culvert
5. Untuk pembangunan jembatan
6. Jetty
7. Bangunan insdustri
8. Dll.

Perbedaan beton precast dengan beton konvensional

1. Beton precast dibuat dipabrik dengan mutu dan standar yang konsisten. Baru kemudian
dipasang dilapangan untuk konstruksi. Sedangkan beton konvensional (cast in case)
dibuat di lapangan atau lokasi konstruksi langsung secara tradisional (disebut juga
beton ready-mix).
2. Pembuatan beton pracetak atau precast memerlukan formwork saat pengecoran
dilakukan. Proses dalam pabrik ini juga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak
dibanding pembuatan beton ready-mix secara konvensional.
3. Pembuatan beton precast dilakukan secara massal dan bersifat repetitif atau berulang.
Misalnya saja untuk pembuatan panel dinding, pelat, pagar beton, dan balok lintel.
Kelebihan menggunakan beton pre-cast

1. Mempercepat penyelesaian finishing


2. Lebih ramah lingkungan

Kelemahan yang dimiliki beton precast


1. Memerlukan ketelitian yang tinggi baik dalam pembuatan maupun pemasangan
sambungannya
2. Panjang dan bentuk elemen terbatas. Keduanya disesuaikan dengan kesediaan dan
kapasitas alat angkut yang digunakan untuk memindahkan beton precast dari pabrik ke
lapangan
3. Memerlukan ruang yang cukup luas untuk mengerjakan sambungan beton precast
4. Perlu memperhatikan sambungan pada setiap instalasinya, terutama untuk pelat lantai,
kolom, balok, dan juga dinding.

Beton Prategang (prestressed-concrete)


Beton prategang merupakan beton bertulang yang diberikan tegangan tekan dalam, untuk
mengurangi tegangan tarik dalam beton di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi
beban kerja. sehingga dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan torsional penampang
tersebut.

Kelebihan Beton Prategang :

1. Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik


2. Lebih tahan terhadap korosi.
3. Kedap air sehingga cocok untuk daerah dekat perairan
4. Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana
bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari pada
beton bertulang biasa.
5. Dimensi penampang struktur akan lebih kecil dan ramping, karena seluruh luas
penampang dipergunakan secara efektif.
6. Jumlah penggunaan baja jauh lebih sedikit dari pada jumlah berat besi penulangan pada
konstruksi beton biasa.
7. Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.
8. Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
9. Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
10. Beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama karena,
dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.
11. Menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.

Kekurangan Beton Prategang :

1. Perlu hitungan yang lebih rumit dari beton konvensional biasa


2. Perlu Kualitas bahan yang lebih tinggi
3. Biaya transportasi lebih tinggi
4. Adanya masalah teknis pada pemasangan tiap bagian dan biaya di lapangan
5. Perlu alat pengangkat beban berat

Sifat-Sifat Bahan

 Beton
Untuk mutu beton prategang memakai (min K-300) karena mempunyai sifat
penyusutan dan rangkak yang rendah dan mempunyai modulus elastisitas serta modulus
tekan yang tinggi.
 baja Prategang
Baja yang digunakan baja mutu tinggi. Baja untuk beton prategang terdiri dari :
1. Kawat Baja :
Kawat baja disediakan dalam bentuk gulungan, kawat dipotong dengan panjang
tertentu dan dipasang di pabrik atau lapangan
2. Untaian Kawat (strand) :
Kekuatan batas strand ada 2 jenis yaitu 1720 MPa dan 1860 MPa, yang lazim dipakai
adalah strand dengan 7 kawat.
3. Batang Baja :
Batang baja yang digunakan untuk beton prategang disyaratkan pada ASTM A 322,
kekuatan batas minimum adalah 1000 MPa. Modulus elastisitas 1,72 105 – 1,93.105
MPa. Batang baja mutu tinggi tersedia pada panjang sekitar 24 m. Batang-batang
baja tersedia sampai Ø 34,9 mm.

Anda mungkin juga menyukai