Anda di halaman 1dari 25

BETON BERKINERJA TINGGI

(HIGH PERFORMANCE
CONCRETE)
PENDAHULUAN
Beton mutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan beton normal
biasa

Menurut American Concrete Institute ACI, beton mutu tinggi adalah beton dengan perlakuan khusus dan
persyaratan yang seragam yang tidak dapat selalu dicapai secara rutin hanya dengan penggunaan
material konvensional dan pencampuran secara normal, penempatan dan cara perawatannya

Tuntutan terhadap kinerja beton mutu tinggi (high performance concrete) meliputi kondisi dalam
pemakaian (masa layan), kondisi batas dan keawetan

Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete), beton mutu tinggi merupakan beton yang memiliki
kekuatan yang relatif cukup besar yaitu  kuat tekan minimal > 41,4 Mpa (SNI 03-6468-2000).
PEMAKAIAN BETON MUTU BERKINERJA
TINGGI

Beton bermutu dan berkinerja tinggi biasanya digunakan untuk


semua bidang yang membutuhkan kemampuan khusus dari beton
yang dapat memikul beban besar, seperti menara, girder jembatan,
pier, sheet pile, spun pile pondasi, kolom, balok, bendungan, beton
yang harus berhubungan dengan air, dengan panas, atau elemen
struktur bangunan tingkat tinggi.

7/18/22
Bab ?. Beton
BERDASAR KUAT TEKAN KARAKTERISTIK(PBI 1971 N.I.-2 )
DARI BENDA UJI KUBUS (15 CM X 15 CM X 15 CM)
BERDASARKAN KUAT TEKAN
(SNI 03-6468-2000, ACI 318, ACI 363R-92)
• Beton mutu rendah  (low strength concrete)          : fc’  < 20 MPa
• Beton mutu sedang (medium strength concrete)  : fc’  = 21 MPa – 40 MPa
• Beton mutu tinggi (high strength concrete)             :  fc’  > 41 MPa
BERDASAR BERAT SATUAN
(SNI 03-2847-2002)
• Beton ringan   :  berat satuan < 1.900 kg/m³
• Beton normal  :  berat satuan 2.200 kg/m³ – 2.500 kg/m³
• Beton berat     :  berat satuan > 2.500 kg/m³
BERDASAR PEMBUATAN

• Dari cara pembuatannya, beton pada umumnya dikelompokkan :


Beton cast in-situ, yaitu beton yang dicor di tempat, dengan cetakan atau acuan yang
dipasang di lokasi elemen struktur pada bangunan atau gedung atau infrastruktur
• Beton pre-cast, yaitu beton yang dicor di lokasi pabrikasi khusus, dan kemudian diangkut
dan dirangkai untuk dipasang di lokasi elemen struktur pada bangunan atau gedung atau
infrastruktur
BERDASARKAN TEGANGAN PRA-LAYAN

• Beton konvensional, adalah beton normal yang tidak mengalami tegangan pra layan

• Beton pre-stressed, adalah beton yang diberikan tegangan pra-layan pada saat pembuatannya, dengan sistem
pre-stressing

• Beton post- tensioned, adalah beton yang diberikan tegangan pra-layan pada saat pembuatannya, dengan sistem
post-tensioning

Pemberian tegangan pra-layan pada umumnya dirancang untuk memberikan gaya berlawanan dengan gaya layan,
sehingga pada saat konstruksi beton bertulang tersebut memikul beban, secara praktis mengurangi beban kerja.
MUTU BAHAN PEMBENTUK BETON

Beton berkinerja tinggi tidak lagi dapat mengandalkan penggunaan


bahan beton standar seperti semen, agregat dan air.
Cara konvensional dalam meningkatkan mutu beton adalah dengan
membuat FAS sekecil mungkin sehingga pemakaian semen menjadi sangat
banyak.
Cara ini menjadi beresiko tinggi apabila beton harus sangat kedap,
karena pemakaian semen dalam jumlah banyak akan menyebabkan susut
muai besar yang dapat mengakibatkan beton retak pada proses
pengeringan dan pengaruh cuaca pada masa layannya.
MUTU BAHAN PEMBENTUK BETON

• Kekuatan / kekerasan agregat


• Bentuk agregat
• Gradasi agregat
• Faktor air semen
• Perbandingan agregat dan semen
• Workability atau kelecakan
A. KEKUATAN / KEKERASAN AGREGAT

Untuk mendapatkan agregat yang keras dapat diambil dari batuan beku dalam, seperti batu
granit, gabro atau diorit. Batuan beku dalam lebih keras dibanding batuan beku luar, karena
proses terbentuknya batuan tersebut lebih lambat, sehingga tidak ada kemungkinan udara
yang terperangkap. Batuan beku dalam juga hampir tidak mempunyai kemungkinan terjadi
kontaminasi oleh bahan yang melemahkan kekuatan agregat.
B. BENTUK AGREGAT

Bentuk agregat harus menggunakan batu pecah yang memiliki bentuk bersudut dan
tajam serta permukaan kasar. Jangan menggunakan batu alami (bentuk bulat) dengan
permukaan licin. Jika bentuk bersudut, ikatan antara pasta semen dengan agregat menjadi
tinggi, demikian pula daya saling mengunci di antara agregat sangat tinggi dibanding
agregat bulat.
C. GRADASI AGREGAT

Gradasi agregat sangat penting dalam pembuatan beton mutu tinggi. Gradasi harus sangat
baik dan jika perlu ditambahkan filler untuk membuat beton dengan kepadatan semaksimal
mungkin. Pilih gradasi agregat yang memenuhi syarat, baik British Standard, ASTM
ataupun MacIntosh.
D. FAKTOR AIR SEMEN (FAS)

Pada beton mutu tinggi FAS sangat rendah. Air untuk hidrasi semen tidak boleh
berlebihan agar menghasilkan pasta semen yang padat.
Jenis semen yang digunakan dapat jenis I atau jenis III, yang penting harus
menghasilkan pasta semen yang berfungsi sebagai bahan perekat yang baik, padat dan
hidrasinya sempurna. Beton dengan FAS rendah akan menghasilkan panas hidrasi yang
sangat tinggi sehingga perlu penanganan yang tepat untuk meminimalkan retak akibat
tegangan termal dalam lapisan beton.
E. PERBANDINGAN AGREGAT DAN SEMEN

Pada umumnya untuk beton dengan kuat tekan dan kinerja tinggi perbandingan agregat /
semen berkisar antara 3 – 5,5. Mutu agregat sangat penting untuk diperhatikan karena
sangat berpengaruh pada kinerja beton yang dihasilkan. Beton yang terlalu gemuk (terlalu
banyak semen) menghasilkan kuat tekan yang tinggi tetapi dapat pula menyebabkan
pengaruh yang buruk, yaitu penyusutan dan creep beton juga tinggi.
F. WORKABILITY

Sifat workability dipengaruhi oleh: kadar semen, FAS, susunan butir agregat, dan
perbandingan agregat/ semen.
Untuk menghasilkan beton yang padat dapat digetar dengan vibrator yang memiliki
frekuensi lebih dari 5000 rpm. Karena FAS sangat rendah, pemakaian bahan tambah
kimia dan mineral untuk meningkatkan workability merupakan keharusan.
Untuk memperbaiki workability beton dalam pengerjaannya ditambah dengan WRA
(Water Reducing Admixture), yang sesuai dengan mutu beton yang akan dihasilkan.
Bahan tambah mineral juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan workability
sekaligus memperbaiki gradasi agregat dan meningkatkan kepadatan beton.
RANCANGAN CAMPURAN BETON

Rancangan campuran beton umum (beton normal) tidak dapat memenuhi kekuatan yang
disyaratkan, sehingga harus dicari cara lain untuk merancang kebutuhan bahan
beton.Untuk beton normal kekuatannya hanya dapat mencapai 400 – 500 kg/cm 2
sedangkan beton berkinerja tinggi sering mensyaratkan mutunya lebih dari itu.
Salah satu rancangan campuran yang akan dibahas disini adalah dengan
menggunakan cara yang diperkenalkan oleh Erntroy dan Shacklock dari Cement &
Conrete Association.
REFERENSI NUMBER, IRREGULAR GRAVEL, PC I
REFERENSI NUMBER, IRREGULAR
GRAVEL, PC I

7/18/22
Bab ?. Beton
REFERENSI NUMBER,GRANIT
PECAH, PC TIPE III

7/18/22
Bab ?. Beton
REFERENSI NUMBER, IRREGULAR
GRAVEL, PC III

7/18/22
Bab ?. Beton
7/18/22
Bab ?. Beton
AGGREGATE/ORDINARY CEMENT

7/18/22
Bab ?. Beton
AGGREGATE/RAPID HARDENING CEMENT

7/18/22
Bab ?. Beton
SARAN

Disarankan menggunakan bahan tambah untuk meningkatkan kinerja


beton antara lain : menambahkan serat jenis tertentu seperti serat baja dan
tembaga, berbagai jenis bahan pozolan seperti mikrosilika, fly ash, dan
GGBS ( Ground Granulated Blast furnace Slag) terdiri dari iron slag,
copper slag dan nickel slag.
Bahan tambah mineral ini ditambahkan ke beton sambil mengurangi
jumlah semen (cementitious). Kinerja beton akan meningkat pesat karena
sifat pozolan bahan, sementara di sisi lain bahan tambah mineral ini
memperlambat pengeluaran panas (reaksi hidrasi) semen sehingga
meminimalkan terjadinya retak. Beton yang kedap juga akan terjaga
keawetannya sehingga memperpanjang masa layannya.

7/18/22
Bab ?. Beton

Anda mungkin juga menyukai