Anda di halaman 1dari 7

REINTEK

JURNAL ILMU
PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI TERAPAN

MIKRO SILIKA SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK


MENINGKATKAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI
Ir. Herri Mahyar MT
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe

Abstract

High Quality concrete have used as many last construction material for a number of years by
using is assorted of materials add. high Quality concrete classified as concrete with high strength
( bigger than 400 singk / cm2). Intention of this research that is to be is optimal of strength depress high
quality concrete with materials growing microly of type silica of sikafume. Result of research indicate
that by enhancing is micro of type silica of sikafume, strong depress tired concrete 743,10 singk / cm2.

Keywords : strong depress concrete, concrete strength high, micro of silica / sicafume.

maka selama beberapa tahun terakhir ini telah


1 . Pendahuluan dikembangkan pula berbagai macam bahan
tambah untuk memudahkan dalam pembuatan
Beton merupakan salah satu material
beton mutu tinggi. Beberapa jenis bahan
yang paling banyak digunakan untuk
tambah yang sering digunakan untuk
pembangunan konstruksi seperti struktur
pembuatan beton mutu tinggi yaitu fly ash
bangunan gedung, jalan raya, dermaga, dan
dan mikrosilika. Pemakaian bahan tambah
berbagai struktur lainnya. Dengan semakin
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
berkembangnya teknologi, maka dibutuhkan
kekuatan beton, karena bagian kritis dari
kualitas beton yang lebih baik yaitu: lebih
beton terletak pada daerah interfarcial zone
kuat dan awet (durability). Untuk
yaitu antara pasta semen dan pasir dengan
memperoleh beton yang lebih kuat dan
agregat kasar.
mempunyai daya tahan yang lama dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan kuat Selanjutnya pada beton mutu tinggi,
tekan yaitu dari beton normal menjadi beton workabilitas dari pada beton akan rendah
dengan kuat tekan tinggi atau sering disebut yang disebabkan karena perbandingan air dan
dengan beton mutu tinggi (high strength semen yang rendah serta adanya reduksi air
concrete). Untuk membuat beton mutu tinggi akibat pemakaian bahan tambah.
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan Untuk meningkatkan workabilitas
yaitu material, proporsi campuran dan proses pada beton mutu tinggi diperlukan bahan
pengerjaan. tambah yag lain sejenis super plastisizer yang
Saat ini pemakaian beton mutu tinggi bertujuan untuk meningkatkan workabilitas
sebagai bahan konstruksi semakin banyak atau tingkat kekentalan adukan (slump).
digunakan oleh beberapa industri jasa Secara umum pemakaian beton mutu
konstruksi yaitu untuk beton pracetak seperti: tinggi dapat digunakan untuk:
tiang pancang, slab, gelagar jembatan , serta a. Struktur bangunan air seperti pelabuhan,
beberapa elemen struktur lainnya. Dengan dam, serta saluran air
dipakainya beberapa komponen struktur
b. Struktur bangunan gedung yaitu balok,
pracetak beton mutu tinggi maka akan
kolom, plat lantai , dan pondasi
memberikan keuntungan dalam pelaksanaan
konstruksi. c. Pondasi struktur, pondasi mesin, pondasi
tangki, bak penampung limbah dan lain-
Dengan meningkatnya persentase
lain.
pemakaian beton mutu tinggi pada struktur,

8 REINTEK. Vol.7, No.1.Tahun 2012. ISSN 1907-5030


Hal tersebut disebabkan karena b. Beton Kuat Tekan Normal (Normal
karakteristik beton mutu tinggi dapat concrete)
memikul beban yang relatif besar dan lebih Beton kuat tekan normal yaitu beton
dinamis serta dapat meningkatkan ketahanan yang mempunyai kuat tekan pada umur
beton terhadap lingkungan yang agresif 28 hari antara 100 kg/cm2 sampai 400
seperti sulfat dan air laut. Selain dari pada itu kg/cm2 ( 10 Mpa < f’c < 40 Mpa).
beton mutu tinggi ( f’c > 40 Mpa ), c. Beton Mutu/Kuat tekan Tinggi (high
mempunyai kepadatan tinggi, susut dan strength concrete)
rangkak yang kecil, serta mempunyai Beton mutu tinggi yaitu beton dengan
ketegaran retak yang tinggi dan mempunyai kuat tekan pada umur 28 hari berkisar
ketahanan panas yang baik. antara 40 Mpa sampai 80 Mpa bahkan
Ditinjau dari segi perencanaan dan kekuatannya mencapai 100 Mpa
pelaksanaan, maka perbedaan pokok antara
campuran beton normal dengan beton mutu 2.2 Beton Mutu Tinggi (High Strength
tinggi ini tidak terlalu besar. Namun untuk Concrete)
membuat beton mutu tinggi perlu . Beton mutu tinggi didefinisikan
diperhatikan beberapa hal tentang sifat bahan sebagai beton yang mempunyai kuat tekan di
terutama agregat kasar, rasio air semen atas 400 kg/cm2 atau 40 Mpa
(W/C), perbandingan agregat dan semen (Schacklock,1986). Sifat campuran beton
(A/C) ,serta kemampuan untuk dikerjakan mutu tinggi, banyak dipengaruhi oleh
(workability). beberapa hal antara lain perbandingan
Suatu hal yang tidak dapat dihindari air/semen (fas rendah) dan beberapa sifat
bahwa harga beton mutu tinggi lebih mahal agregat (kekerasan, berat jenis, dan bentuk).
dari beton biasa, akan tetapi kenaikan harga Beberapa hal yang perlu diperhatikan
tersebut akan lebih kecil bila dibandingkan untuk meningkatkan kuat tekan beton (Paulus.
dengan keuntungan yang dihasilkan oleh N, 1986) antara lain:
beton mutu tinggi. 1. Kekuatan pasta semen
Dalam penelitian ini bahan tambah Kekuatan pasta semen dapat ditingkatkan
yang digunakan yaitu: dengan:
a. Sikafume dengan spesifikasi sebagai a. Mengurangi porositas pasta, yaitu dengan
berikut: cara mengurangi/memperkecil faktor air
b. Bentuk : Bubuk semen atau dengan menggunakan
c. Warna : abu-abu plastisizer/ super plastisizer.
d. Berat jenis : 0,5 kg/L b. Pemakaian bahan tambah (additives)
e. Kandungan SiO2 : 96 % seperti mikrosilika atau abu terbang (fly
ash).
f. Sikamen sebagai 2. Kualitas atau kekuatan agregat,
superplastisizer type high range water khususnya agregat kasar
reducing (HRWR) dengan spesifikasi: 3. Kekuatan ikatan/lekatan antara semen
Warna : hitam dengan agregat, yang dapat dilakukan
Berat jenis : 1,19 kg/l dengan memakai bahan tambah, ( Paulus
Dosis : 1,5 % N, 1986 ).

2. Tinjauan Pustaka Beberapa keuntungan beton mutu


tinggi, (Samsu &b Sijabat, 1992) yaitu:
2.1 Klasifikasi Beton Berdasarkan Kekuatan a. Kekuatan lebih tinggi ( tekan, tarikbelah,
Berdasarkan kekuatan (Sumardi K, 1998), dan lentur)
beton dapat diklasifikasikan sebagai berikut: b. Modulus elastisitas yang tinggi
c. Lebih padat, permeabilitas lebih kecil
a. Beton Non Struktural d. Lebih tahan terhadap lingkungan yang
Beton non struktural yaitu beton yang korosif
mempunyai kuat tekan lebih kecil e. Lebih tahan terhadap abrasi
dari 100 kg/cm2 (f’c < 10 Mpa). f. Penggunaan tulangan yang lebih sedikit

Mikro Silika Sebagai Bahan Tambah Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Mutu 9
Tinggi (Herri Mahyar)
Selanjutnya ada beberapa sifat yang 2.3. Sika Fume
kurang menguntungkan pada beton mutu
Peningkatan mutu beton menjadi
tinggi yaitu:
beton mutu tinggi, sangat bergantung pada
a. Lebih getas
besarnya rasio air semen, dan rasio sikafume –
b. Memelukan bahan tambahan
semen yang digunakan pada campuran beton.
c. Pembuatan relatif sukar
Selanjutnya sikafume merupakan produk
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat
sampingan dari suatu proses industri silicon
(pelaksanaan,dan pengecoran)
metal. Komposisi kimia dari sika fume adalah
e. Harga lebih mahal
sebagai berikut:

Tabel 1. Komposisi bahan sikafume


Komposisi bahan
SF
Cao Sio2 Al2O3 Fe2O3 MgO SO3 Na2O3 H2O

% 0.1-0.6 85-98 0.2-0.6 0,3-1 0.3-3.5 - 0.8-1.8 1.5-3.5

Bila mikrosilika pada umumnya


mengandung 92 persen SiO2 ditambahkan c. Struktur beton bawah tanah, pondasi
dalam campuran beton, ternyata dapat beton, bak limbah (berdasarkan ketahan
mengurangi porositas beton dan sekaligus terhadap sulfat dan chloride)
meningkatkan daya lekat antara pasta semen Pada penelitian ini, untuk
dengan agregat. Dalam hal ini SiO2 akan mendapatkan campuran beton mutu tinggi
bereaksi dengan semen yang mengandung dicoba pemakaian mikrosilika jenis silica
senyawa Ca(OH)2 sehingga menjadi senyawa fume produksi Sika (PT. Sika Nusa Pratama)
3CaO 2SiO 3 H2O atau CSH gel yang dapat dalam bentuk bubuk (powder) yang juga
mengisi celah-celah lemah yang masih mengandung HRWR (High Range Water
terdapat di antara agregat pada campuran Reducer) di dalamnya.
klasik yang tidak dapat teratasi oleh pasta
semen biasa. 3. Tujuan Dan Manfaat
Secara umum berdasarkan hasil penelitian
Penelitian ini bertujuan
(Sika Information) pemakaian Sikafume
merencanakan beton mutu tinggi untuk
dapat:
diperoleh kuat tekan beton maksimum,
a. meningkatkan kekuatan beton
dengan menggunakan bahan-bahan
b. Meningkatkan workabilitas beton (sampai
berdasarkan material alami yang ada di
5%)
Lhokseumawe dan bahan tambah
c. Meningkatkan kepadatan beton
sikafume. Hasil penelitian ini
d. Meningkatkan keawetan beton
diharapkan akan diperoleh informasi
e. Meningkatkan ketahanan beton terhadap
mengenai desain beton mutu tinggi
korosi dan chlorida
dengan memakai bahan tambah sikafume.
Berdasarkan kelebihan yang dapat
Selanjutnya informasi ini akan
diberikan oleh mikrosilika pada beton
dijadikan suatu referensi tentang
(Supartono, 1992), maka mikrosilika baik
pengembangan teknologi beton mutu
digunakan untuk:
tinggi (optimasi beton mutu tinggi) bagi
a. Campuran beton mutu tinggi atau sangat
kalangan akademis dan industri, serta
tinggi
masyarakat pemakai jasa konstruksi di
b. Jembatan dan terowongan beton di laut
Lhokseumawe, sehingga beton mutu
(berdasarkan ketahanan korosi)
tinggi menjadi prospek yang sangat baik

10 REINTEK. Vol.7, No.1.Tahun 2012. ISSN 1907-5030


sebagai material konstruksi pada masa Selanjutnya kedua jenis agregat
yang akan datang. tersebut diperiksa sifat-sifat fisisnya
yang meliputi:
4. Metodologi Penelitian a. Berat volume
b. Berat jenis ssd
4.1 Sifat Kimiawi Semen c. Penyerapan
Semen adalah suatu bahan yang d. Analisa saringan
terdiri dari senyawa kapur, silikat, serta e. Kadar air
aluminat, akan membentuk menjadi Hasil dari pemeriksaan sifat fisis
pasta bila dicampur dengan sejumlah air, pasir dan batu pecah ditunjukkan pada
dan menjadi bahan pengikat agregat tabel 3 berikut:
dalam campuran beton.
Adapun komposisi kimiawi semen Tabel 3. Sifat fisis agregat
menurut Neville 1987, adalah sebagai
berikut: No Pemeriksaa Pasi Batu pecah
n r
1550
Tabel 2. Komposisi kimiawi semen 1 Berat isi 3 1453,08 kg/m3
kg/m
2 BJ SSD 2,66 2,63
NO Komposisi kimia Persentase 3 Penyerapan
1,2
0,99 %
1 CaO 60 – 67 %
0,75
2 SiO2 17 – 25 4 Kadar air
%
0,425 %
3 Al2O3 3– 8 Fine
5 2,66 6,66 & 5,82
4 Fe2O3 0,5 – 6 modulus
5 MgO 0,1 – 4
6 SO3 1–3 Untuk analisa ayak pasir menunjukkan
7 K2O dan Na2O 0,2 – 1,3 hasil yang baik yaitu zone 2. Sedangkan
untuk gradasi agregat kasar dibagi
Untuk penelitian ini digunakan menjadi dua fraksi yaitu diameter agregat
semen tipe I Andalas produksi PT. 4,75 – 9,5 mm dan diameter agregat 9,5 –
Semen Andalas Indonesia. Berdasarkan 19,05 mm.
hasil pemeriksaan berat jenis semen Selanjutnya untuk kedua fraksi
dengan metode ASTM C 188, maka berat tersebut dikombinasikan, dengan
jenis semen tersebut yaitu 3,12 gr/cc. kmposisi 40 % untuk diameter 4,75- 9,5
mm dengan 60 % diameter agregat9,5 –
4.2. Analisa Sifat Fisis Agregat 19,05 mm sehingga memenuhi zona yang
disarankan.
Kandungan agregat halus dan
kasar dalam beton mencapai 65 sampai 4.3 Superplastisizer
85 % yang berfungsi sebagai bahan Superplastisizer yang digunakan
pengisi. Agar beton yang dihasilkan lebih untuk peneltian ini yaitu Sikament (tipe
baik maka agregat yang digunakan harus High Range Water reducing/ HRWR),
mempunyai kualitas yang baik pula. produksi Sika. Dosis yang disarankan
Sehingga akan memberikan stabilitas dan yaitu 0,6 sampai 1,5 persen dan jumlah
keawetan yang tinggi pada beton mutu jumlah superplastisizer yang digunakan
tinggi. untuk campuran ini disesuaikan dengan
Untuk penelitian ini digunakan kondisi campuran sehingga dipakai dosis
agregat halus / pasir dari krueng tingkem, 1,5 persen dari berat semen.
sedangkan agregat
kasar digunakan batu pecah 5 – 10 mm, 4.4 Air
dan 10 – 20 mm yang berasal dari pante Air yang digunakan untuk
bahagia. campuran beton disyaratkan baik, tidak
asin dan tidak mengandung zat organik

Mikro Silika Sebagai Bahan Tambah Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Mutu 11
Tinggi (Herri Mahyar)
lain yang dapat mempengaruhi kualitas 5. Hasil Dan Pembahasan
dari beton. Untuk penelitian ini dipakai
aquadest sebagai bahan pencampur. 5.1 Pengujian Slump
Hasil pembuatan benda uji
4.5 Standar Penelitian pertama tanpa pemakaian sikafume dan
superplastisizer ternyata slump yang
Standar yang digunakan dalam diperoleh relatif kecil yaitu 1 cm.
penelitian ini adalah: Selanjutnya dilakukan percobaan kedua
a. ASTM (American Society for yaitu dengan menggunakan sika fume 5%
Testing Material) : tanpa menggunakan superplastisizer, dan
slump yang dihasilkan lebih kecil dari
b. C 39 – 72 Test for compr. Strength percobaan yang pertama. Untuk
of cylindrical concrete memperbesar slump dilakukan percobaan
c. C 127-84 Test method for spec. yang ketiga dengan memakai
gravity and absorbtion of coarse superplastisizer sebanyak 1% dan 1,2 %,
aggregate dan hasil pengujian slump diperoleh nilai
slump yaitu 7,5 cm dan 10 cm.
d. C 128-84 Test method for spec. Ternyatadengan penambahan
gravity and absorbtion of fine superplastisizer nilai slump meningkat,
aggregate sehingga untuk penelitian ini digunakan
e. C 136-84a Standard method for superplastisizer sebesar 1,5 %. Hasil
sieve analysis of fine and coarse pengujian slump diperoleh nilai slump
aggregates rata-rata 13 cm, sehingga adukan beton
segar dianggap cukup plastis dan mudah
f. C 143-78 Test for slump of untuk dikerjakan.
portland cement concrete
5.2 Kuat Tekan Beton
g. C 192-81 Making and curing
concrete test speciments in lab. Kuat tekan beton ditentukan
dengan uji tekan terhadap benda uji
silinder beton ukuran 100 x 200 mm pada
4.5 Rencana Campuran Beton Mutu umur beton 28 hari. Hasil pengujian kuat
Tinggi tekan adalah sebagai berikut:
Kekuatan beton sangat tergantung
pada rasio air semen, dan untuk beton Grafik kuat tekan beton W/C
kuat tekan tinggi rasio\air semen diambil 0.28
lebih rendah dari pada beton biasa
(normal). Untuk trial mix direncanakan 760
dua nilai w/c yaitu 0,28 dan 0,32. Nilai 740
tersebut merupakan nilai minimum yang
720
kiranya dapat digunakan untuk campuran
Kuat tekan (kg/cm2)

beton yang baik. 700


Perbandingan agregat dengan 680
semen (A/C) direncanakan : 3,25 dan 660
3,5. Sedangkan untuk nilai perbandingan
640
pasir dengan agregat (S/A) yaitu 0,3
untuk campuran beton yang akan 620
dikombinasikan dengan W/C dan A/C. 600 3,25 3,50
Bahan tambahan sikafume yang 580
digunakan dalam campuran beton 0 5 10(%) 15
direncanakan masing-masing 0% 5%, Sikafume
10% dan 15%.

12 REINTEK. Vol.7, No.1.Tahun 2012. ISSN 1907-5030


Kuat tekan beton W/C 0,32
720

700

680

660
Kuat tekan (kg/cm2)

640

620

600

580
3,25 3,5

560
0 5 10 15
Sikafume (%)

Berdasarkan hasil pada grafik 6 Kesimpulan Dan Saran


kuat tekan beton diperoleh
kuat tekan beton maksimum 6.1 Kesimpu lan
sebesar 743,10 kg/cm2, dengan
a. Kuat tekan beton tertinggi untuk
campuran W/C= 0,28; A/C = W/C = 0,28; diperoleh pada A/C
3,5; Sikafume 10% dan = 3,5 serta penambahan sikafume
superplastisizer 1,5% 10 % yaitu 743,10 kg/c

Mikro Silika Sebagai Bahan Tambah Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Mutu 13
Tinggi (Herri Mahyar)
b. Kuat tekan beton tertinggi Neville, A.M., & J. J. Brooks,
untuk W/C = 0,32; diperoleh 1993, Concrete Technology,
pada A/C = 3,25, serta Longman scientific &
penambahan sikafume 10 % Technical , New York.
yaitu 710,41 kg/cm2
Samsu T. & HR. Sijabat, 1992,
c. U n t u k m e n gh a s i l k a n k u a t t e k a n Pandangan Terhadap Penelitian
beton yang tinggi (sekitar 750 Beton Mutu Tinggi di
k g / c m 2 ) d i gu n a k a n k a d a r s e m en Indonesia, makalah,
546 kg, W/C = 0,28 dan 10 % Puslitbang Pemukiman
sikafume serta superplastisizer Departemen pekerjaan Umum,
1,5 % Jakarta

6.1 Saran Supartono F.X., Mikrosilika


Sebagai Bahan Tambahan Pada
a. Untuk melengkapi hasil Campuran Beton SangatTinggi
penelitian ini dapat dilakukan seminar HAKI 9 Nopember
penelitian yang lain untuk 1992, JakartaSumardi K.,
berbagai W/C dan A/C 1998, Teknologi Bahan Beton,
Politeknik ITB, Bandung.
b. Beton mutu tinggi dapat juga
dibuat dengan menggunakan Paulus N., 1989, Teknologi Beton
bahan tambah yang lain seperti dengan Antisipasi Terhadap
fly ash, sicacrete - HD Pedoman Beton 1989, penerbit
UKP, surabaya

Raju K. & Suryadi, 1986, Beton


Pratekan, Penerbit Erlangga,
D a f t a r P u s t a ka Jakarta.

Sika Nusa Pratama PT., 1998 ,


Anonymous, 1986, Annual Book of Concrete Admixtures, Medan
ASTM, section 4, Volume
04.02, New York.

Burge. A.T., 1992, High Strength


Concrete, Makalah, Sika AG.
Switzerland

Herri M., 1998, Beton Mutu Tinggi,


Modul pelatihan, Politeknik
Negeri Lhokseumawe.

Neville. A.M, 1987, Properties of


Concrete, The English
L a n gu a g e B o o k Society and
Pitman, London.

14 REINTEK. Vol.7, No.1.Tahun 2012. ISSN 1907-5030

Anda mungkin juga menyukai