Anda di halaman 1dari 33

I Putu Hendra Adi Pratama – F 111 11 089

Pembimbing I
Gidion Turu’allo ST., M.Sc(eng)., Ph.D
Pembimbing II
Ir. Nicodemus Rupang, M.Si.

SEMINAR HASIL
STUDI KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI
MENGGUNAKAN SEMEN TIPE PCC

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015
Latar Belakang
Akhir-akhir ini pembangunan gedung-
gedung bertingkat dan sarana umum seperti
jembatan dengan bentangan besar semakin
meningkat.

Struktur dengan bentangan besar seperti


gedung bertingkat yang menggunakan beton
normal memerlukan dimensi kolom yang
besar sehingga mengakibatkan ruang bebas
berkurang.
Dengan menggunakan beton mutu tinggi
dimensi besar elemen struktur yang diperoleh
dengan menggunakan beton normal tersebut
dapat diperkecil.
Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi beton
mutu tinggi, industri semen juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Sebelumnya semen
yang digunakan adalah semen tipe Ordinary Portland
Cement (OPC) namun di pasaran Indonesia kini telah
hadir semen dengan varian baru yang lebih ramah
lingkungan dan ekonomis yang selanjutnya dikenal
dengan tipe Portland Composite Cement (PCC).

Perbedaan dari sifat-sifat kimiawi yang dimiliki


kedua jenis semen tersebut tentunya berpengaruh
besar pada kuat tekan beton khususnya beton mutu
tinggi.
Rumusan
Masalah Bagaimana pertumbuhan kuat tekan beton
mutu tinggi terhadap umur, terutama untuk beton
dengan umur muda (early age concrete) sampai
dengan umur 56 hari?

Bagaimana pengaruh semen tipe PCC terhadap


pertumbuhan kuat tekan beton mutu tinggi?

Seberapa besar kuat tekan beton mutu tinggi


yang dapat dicapai dengan menggunakan semen
tipe PCC?
Ruang Lingkup Penelitian

Benda uji yang dibuat berbentuk kubus, berukuran sisi 150 mm x


11 150 mm x 150 mm.

Perencanaan campuran beton mutu tinggi berdasarkan metode


1 2 Modified Maximum Density Theory (MMDT).

Agregat halus yang akan digunakan adalah pasir dari Sungai Palu
1 3 yang mempunyai gradasi yang masuk kategori zona II.

Agregat kasar yang akan digunakan adalah batu pecah ex. Sungai
1 4 Loli hasil produksi Stone Crusher dengan ukuran maksimum 3/4”
(20 mm).

Semen yang digunakan adalah semen Portland Composite Cement


15 (PCC) merek Tiga Roda dan merek Tonasa.
Ruang Lingkup Penelitian

Bahan tambah yang digunakan yaitu superplasticizer jenis High


16 Range Water Reducers.

Nilai faktor air semen yang digunakan untuk beton mutu


1 7 tinggi yaitu 0,30 dan 0,35.

Air yang digunakan adalah air bersih yang ada di Laboratorium


1 8 Beton/Bahan Bangunan Fakultas Teknik Universitas Tadulako.

Perawatan benda uji di laboratorium dengan cara direndam dalam


1
9 air sampai waktu pengujian. Waktu pengujian kuat tekan beton,
dilakukan pada umur 1, 3, 7, 14, 21, 28 dan 56 hari.
LOGO

Tinjauan Pustaka
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015
LOGO
Beton Mutu Tinggi
Agregat
Dalam SNI 03- 6468-2000 (Pd T-18-1999- Air
Kasar
03) beton mutu tinggi didefinisikan sebagai
beton yang mempunyai kuat tekan lebih besar
atau sama dengan 41,4 MPa.
Karena beton ini memiliki kekuatan
yang tinggi maka sering disebut dengan High
Strength Concrete (HSC), selain memiliki
kekuatan yang tinggi, beton ini juga
memiliki keawetan atau durabilitas yang
tinggi sehingga disebut juga High Performance Agregat Semen
Concrete (HPC). Halus tipe PCC
Bahan
Tambah
Faktor Air Semen
Perbedaan yang jelas antara beton mutu tinggi dengan beton normal adalah kekuatan
dan faktor air semen (FAS) yang digunakan. Faktor air semen (FAS) adalah perbandingan
berat air dan berat semen yang digunakan dalam adukan beton. Pada beton mutu tinggi
faktor air semen yang digunakan rendah sehingga proses pengeringannya lebih cepat.
Menurut SNI 03-6468-2000 Pada beton mutu tinggi nilai faktor air semen ada dalam rentang
0,25-0,35
LOGO
Slump

Slump merupakan tinggi dari adukan dalam


kerucut terpancung terhadap tinggi adukan setelah
cetakan diambil. Slump merupakan pedoman yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kelecakan suatu
adukan beton, semakin tinggi tingkat kekenyalan maka
semakin mudah pengerjaannya (nilai workabilitas tinggi).

Kuat Tekan Beton

Sifat yang paling penting dari beton adalah kuat tekan


beton. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-
sifat lain, maksudnya apabila kuat tekan beton tinggi, sifat-sifat
lainnya juga baik.
Rumus yang digunakan untuk perhitungan kuat
tekan beton adalah:
Keterangan : f’c = kuat desak beton
P = beban maksimum
A = luas penampang benda uji

Page 9
LOGO
Metode Modifikasi Kepadatan Maksimum (Modified Maximum
Density Theory) Method

Prinsip utama metode kepadatan maksimum dalam desain campuran


beton yaitu dengan memaksimumkan kepadatan campuran beton. Volume
agregat menempati 70 - 75 % dari total volume beton. Dimana dari volume
yang tersisa akan diisi oleh mortar (pasir dan pasta semen) secara optimal
sehingga tidak terdapat pori yang akan mengakibatkan kuat tekan menjadi
rendah. Teori ini telah dikembangkan sejak tahun 1920-an, yang didasarkan
pada asumsi bahwa campuran beton dengan kepadatan maksimum akan
menghasilkan kekuatan maksimum dan beton yang sangat padat.

Page 10
Metode Penelitian
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015
Bagan Alir
Penelitian
Perhitungan Rancangan Campuran Beton

Rencana campuran beton bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran


yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai dengan yang direncanakan. Dalam
penelitian ini perencanaan campuran beton menggunakan metode Modified Maximum
Density Theory (MMDT).

Kebutuhan Benda Uji


Pemeriksaan Bahan
Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel semen,
agregat kasar dan agregat halus dengan pembuatan campuran
(Mix Design) beton mutu tinggi dengan menggunakan metode
Modified Maximum Density Theory (MMDT) dengan dua
variasi merek semen tipe PCC merek Tiga Roda dan merek
Tonasa.
Pemeriksaan Agregat (Gradasi)

Grafik Gradasi Agregat Kasar Campuran Grafik Gradasi Agregat Halus

Grafik Gradasi Agregat Campuran


Pemeriksaan Agregat (Karakteristik Agregat)

Pemeriksaan keausan agregat dengan mesin Los Angeles


Dari pemeriksaan terhadap sampel agregat kasar untuk keausan agregat dengan menggunakan
mesin Los Angeles diketahui bahwa agregat kasar cukup kuat sebagai bahan pada campuran
beton dan telah memenuhi spesifikasi yang diijinkan. Pemeriksaan terhadap sampel
menghasilkan nilai abrasi sebesar 17,65 %. Nilai abrasi maksimum untuk agregat kasar yang
diijinkan adalah 27 %.
Pemeriksaan bahan lewat saringan No.200 (kadar lumpur)
Kadar Lumpur Agregat Kasar

Kadar Lumpur Agregat Kasar

Pemeriksaan Kotoran Organik


Pemeriksaan Agregat (Gradasi)
Pemeriksaan Kadar Air
Kadar Air Agregat Kasar

Kadar Air Agregat Halus

Pemeriksaan Berat Isi Agregat


Berat isi Agregat Kasar

Berat isi Agregat Halus


Pemeriksaan Agregat (Gradasi)
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
Berat Jenis dan Penterapan Agregat Kasar

Berat Jenis dan Penterapan Agregat Halus


Pemeriksaan Air

Pemeriksaan Semen PCC


Pemeriksaan Kehalusan Semen
Pemeriksaan Berat Jenis Semen Portland

Pemeriksaan Pengikatan awal Semen Portland


Hasil Dan Pembahasan
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015
Hasil Pengujian Benda Uji
Hasil pengujian kuat tekan beton menggunakan merek semen Tiga Roda
danTonasa dengan FAS 0.3

80.00
70.11
70.00 64.67
61.90 62.47
59.44 58.91
60.00 54.22
49.42 53.76
Kuat tekan rata-rata (Mpa)

47… umur 1 hari


50.00
43.05 umur 3 hari
39.73
umur 7 hari
40.00
umur 14 hari
27.77 umur 21 hari
30.00
umur 28 hari
17.17 umur 56 hari
20.00

10.00

0.00
Semen Tiga Roda Semen Tonasa
Jenis Semen PCC
Hasil Pengujian Benda Uji
Hasil pengujian kuat tekan beton menggunakan merek semen Tiga Roda
danTonasa dengan FAS 0.35.

58.84
60.00
51.79 52.89 53.16
50.04 49.96
50.00 47.56
46.41
43.48
Kuat tekan rata-rata (Mpa)

40.00 36.40 35.33 umur 1 hari


umur 3 hari
30.56
umur 7 hari
30.00
umur 14 hari
umur 21 hari
20.00 16.71 umur 28 hari
umur 56 hari
10.26
10.00

0.00
Semen Tiga Roda Semen Tonasa
Jenis Semen PCC
Hasil dan Pembahasan

Diketahui bahwa kubus beton termasuk dalam kategori beton mutu tinggi sesuai
dengan SNI 03- 6468-2000 (Pd T-18-1999-03). Kuat tekan beton yang menggunakan
semen Tiga Roda memiliki kuat tekan yang lebih tinggi pada beton umur muda (early
age concrete) hingga umur 21 hari untuk masing-masing faktor air semen (FAS) 0,3
dan 0,35 dibandingkan dengan beton yang menggunakan semen merek Tonasa, namun
saat mencapai umur 28 dan 56 hari beton yang menggunakan semen merek Tonasa
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan
semen merek Tiga Roda .
Nilai slump untuk beton segar dari dua variasi merek semen yang digunakan untuk
FAS 0,3 diperoleh nilai slump sebesar 35 - 50 mm, sedangkan untuk FAS 0,35 diperoleh
nilai slump sebesar 40 – 65 mm.
Hasil dan Pembahasan

Laju pertumbuhan kuat tekan beton dinyatakan dalam rasio kuat tekan terhadap umur
28 hari. Rasio kuat tekan beton terhadap umur yang dihasilkan semen merek Tiga Roda
dengan FAS 0,30 dan FAS 0,35.

1.20 56, 1.04


21, 0.96
14, 0.88
1.00 7, 0.80 56, 1.02
3, 0.70 28, 1.00
21, 0.97
Rasio Kuat Tekan

0.80
14, 0.92
1, 0.45 7, 0.84
0.60
3, 0.70 FAS 0,3
0.40 FAS 0,35
1, 0.32
0.20

0.00
1 3 7 14 21 28 56
Umur Beton (hari)
Hasil dan Pembahasan

Rasio kuat tekan beton terhadap umur yang dihasilkan semen merek Tonasa dengan
FAS 0,3 dan FAS 0,35.

1.20 56, 1.12


21, 0.94
14, 0.86
1.00
56, 1.11
7, 0.75 28, 1.00
Rasio Kuat Tekan

0.80 21, 0.94


3, 0.64
14, 0.87
0.60
1, 0.27 7, 0.66 FAS 0,3
0.40 3, 0.57 FAS 0,35

0.20 1, 0.19

0.00
1 3 7 14 21 28 56
Umur Beton (hari)
Hasil dan Pembahasan

Perbedaan laju pertumbuhan beton tersebut diakibatkan oleh waktu


pengikatan awal dan persentase kehalusan butiran semen yang berbeda,
1 dimana semen Tiga Roda memiliki waktu pengikatan dan persentase
kahalusan yang lebih besar, sehingga semen Tiga Roda mengalami
proses pengerasan yang lebih cepat dibandingkan dengan semen Tonasa

Perbedaan peningkatan kuat tekan ini juga disebabkan oleh senyawa


kimia yang terkandung dalam masing-masing merek semen tersebut, sifat
fisik dan kimia dari kedua merek semen tersebut yang berbeda akan
1
menyebabkan perbedaan terhadap kuat tekan yang dihasilkan baik itu
pada umur awal beton (early age concrete) hingga mencapai umur 56
hari.
Hasil dan Pembahasan

Nilai kuat tekan beton mutu tinggi semen tipe PCC dibandingkan dengan hasil
kuat tekan beton mutu tinggi semen tipe OPC berdasarkan penelitian Turu’allo
(2013), yang meneliti kuat tekan beton mutu tinggi menggunakan semen tipe OPC
dengan menggunakan FAS 0,33 dan suhu perawatan 20 ºC
Hasil dan Pembahasan

Kuat tekan beton yang menggunakan semen tipe OPC memiliki nilai
kuat tekan yang lebih rendah pada beton umur muda (early age
concrete), hal ini diperkirakan karena perbedaan suhu perawatan dan
faktor air semen yang digunakan.

Selain itu perbedaan komposisi dari kedua tipe semen tersebut juga
sangat berpengaruh pada kuat tekan beton yang dihasilkan, dimana
1
pada semen tipe PCC digunakan bahan tambah seperti Fly Ash dan
Trash yang memiliki senyawa SiO2 sehingga dapat meningkatkan kuat
tekan beton, pada semen tipe PCC juga dilengkapi dengan Lime Stone
yaitu bahan tambah yang berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan
awal beton sampai umur 3 hari.
Kesimpulan

Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi


Menggunakan Semen Tipe PCC

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015
Kesimpulan

Laju pertumbuhan kuat tekan terhadap umur yang diperoleh dari kedua merek semen untuk
masing masing FAS menunjukan pola peningkatan kuat tekan secara visual yang hampir
sama. Laju pertumbuhan kuat tekan beton dinyatakan dalam rasio kuat tekan pada umur 1, 3,
7, 14, 21 dan 56 hari terhadap umur 28 hari berturut-turut yaitu :
1. Semen merek Tiga Roda
FAS 0,3 yaitu : 0,45, 0,70, 0,80, 0,88, 0,96 dan 1,04.
FAS 0,35 yaitu : 0,27, 0,64, 0,75, 0,86, 0,94 dan 1,12.
2. Semen merek Tonasa
FAS 0,3 yaitu : 0,27, 0,64, 0,75, 0,86, 0,94 dan 1,12.
FAS 0,35 yaitu: 0,19, 0,57, 0,66, 0,87, 0,94 dan 1,11.

Perbedaan kekuatan pada umur awal dan akhir beton dari kedua merek semen tersebut
disebabkan kandungan C3S dan C2S yang berbeda. Peningkatan kuat tekan semen Tiga Roda
di umur awal disebabkan kandungan senyawa C3S yang lebih tinggi yang secara langsung
memberikan kekuatan awal yang tinggi. Sedangkan pada semen Tonasa lebih banyak
mengandung senyawa C2S yang berpengaruh meningkatkan kekuatan di umur akhir beton.

Kuat tekan kubus beton termasuk dalam kategori beton mutu tinggi sesuai dengan SNI 03-
6468-2000 (Pd T-18-1999-03). Kuat tekan yang dicapai dengan menggunakana semen tipe PCC
pada umur 56 Hari untuk masing-masing merek semen yaitu Semen Tiga Roda 64,67 MPa
untuk FAS 0,3 dan 52,89 MPa untuk FAS 0,35. sedangkan Semen Tonasa 70,11 MPa untuk FAS
0,3 dan 58,84 MPa untuk FAS 0,35.
I P utu Hendra Adi Pratama – F 111 11 089

Pembimbing I
Gidion Turu’allo ST., M.Sc(eng)., Ph.D
Pembimbing II
Ir. Nicodemus Rupang, M.Si.

Sekian & Terima Kasih

Prodi S-1 – Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Tadulako


Palu, September 2015

Anda mungkin juga menyukai