Anda di halaman 1dari 25

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH
PENGARUH PERSENTASE
PERSENTASE FOAM
FOAM TERHADAP
TERHADAP KUAT
KUAT TEKAN
TEKAN
DAN
DAN BERAT
BERAT VOLUME
VOLUME BETON
BETON DENGAN
DENGAN MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN
BAHAN
BAHAN TAMBAH
TAMBAH SUPERPLASTICIZER
SUPERPLASTICIZER

Oleh : Rohmad Basuki


1722201024

Program Studi S1 Teknik Sipil


Fakultas Teknik Univrsitas Abdurra Pekanbaru
2020
Latar Belakang

Pembangunan dalam bidang teknik sipil untuk saat ini mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan
adanya banyak pembangunan di negara ini, misalnya pembangunan gedung, pembangunan jembatan, tower, jalan raya,
jalan tol maupun pembangunan konstruksi lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi
dapat dijadikan landasan pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang konstruksi.
Beton menjadi salah satu bahan yang diminati dalam pembuatan struktur bangunan. Dikarenakan beton memiliki banyak
kelebihan,
Berdasarkan SNI 03-2847-2002, beton dapat digolongkan sebagai beton ringan jika beratnya kurang dari 1900 kg/m3.
Salah satu bentuk inovasi dalam bidang konstruksi adalah teknologi beton ringan selular (cellular lightweight concrete)
beton ringan selular dapat diaplikasikan untuk berbagai bahan konstruksi salah satunya adalah untuk bahan bata ringan,
panel lantai, dinding pelat ataupun kepentingan material konstruksi yang lain. Bata ringan merupakan material pengganti
bata konvensional karena bata konvensional dianggap menimbulkan beban cukup tinggi yang dapat mempengaruhi
dimensi struktural suatu konstruksi.
Material penyusun beton ringan celular (cellular lightweight concrete) antara lain foam (busa), semen, pasir, air dan bahan
tambah lainya yang diperlukan dalam pembuatan beton ringan selular (cellular lightweight concrete). Proses pembuatan
beton ringan selular (celullar lightweight concrete) harus dilakukan dengan metode praktis dan mudah agar dalam proses
pembuatan tidak memakan banyak biaya dan waktu pengerjaan. Bahan tambah lainya berupa Superplasticizer.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam air yang telah dipersatukan dengan menggunakan
proses polymerisasi yang komplek untuk menghasilkan molekul-molekul panjang dari massa molecular yang tinggi.
Rumusan Masalah
• Bagaimana pengaruh penambahan foam terhadap kuat tekan beton ringan
selular (cellular lightweight concrete)?
• Bagaimana pengaruh penambahan superplasticizer terhadap kuat tekan
beton ringan selular (cellular lightweight concrete) ?
• Berapa persentase optimum penggunaan superplasticizer sebagai bahan
tambah campuran beton ringan selular?
• Bagaimana hubungan berat jenis terhadap kuat tekan?
Tujuan dan Manfaat

Tujuan : Manfaat :
• Untuk megetahui pengaruh penambahan • Sebagai alternatif bahan material baru dalam
variasi foam terhadap kuat tekan beton pelaksanaan konstruksi pada bangunan sipil.
ringan selular (cellular lightweight • Sebagai inovasi baru dalam pengembangan
concrete) material beton ringan selular untuk
• Untuk mengetahui pengaruh penambahan kebutuhan dunia kosnstruksi bangunan sipil
superplasticizer terhadap kuat tekan beton
• Sumber literatur baru untuk pengembangan
ringan selular (cellular lightweight concrete
teknologi beton ringan selular selanjutnya
• Untuk mengetahui presentase optimum
penggunaan superplasticizer sebagai bahan
tambah campuran beton ringan selular.
• Untuk mengetahui korelasi antara berat
jenis terhadap kuat tekan.
Batasan Masalah

Penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan tidak Aturan yang digunakan mencangkup acuan pada :
menyimpang dari tujuan yang semula direncanakan, • SNI 03-2847-2002 (Tata Cara Perhitungan Strukur Beton Untuk
sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi Bangunan Gedung)
yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan masalah • SNI 03-3402-2008 (Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural)
yang hanya berkaitan dengan : • SNI 03-0349-1989 (Bata Beton untuk Pasangan Dinding)
• Persyaratan pengujian kuat tekan yang digunakan • SNI 03-6825-2002 (Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar
adalah SNI 03-6825-2002 tentang kuat tekan mortar Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil)
semen portland. • SNI 03-3449-2002 (Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran
Beton Ringan dengan Agregat Ringan)
• Penambahan variasi foam pada beton ringan selular
• SNI 15-2049-2004 (Semen Portland)
(cellular lightweight concrete) sebanyak 0 % foam, 25%
• SNI 03-6820-2002 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan
foam, 50% foam, 75% foam.
Adukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen).
• Penambahan bahan tambah admixture superpasticizer • ASTM C869 (Standard Spesification for Foaming Agents for
pada beton ringan selular (cellular lightweight concrete) Use in Producing Cellular Concrete).
sebanyak 0%, 0,3%, 0,6%, 1% • ASTM C796 (Standard Test Method for Foaming Agents for
• Semen yang digunakan Semen pilihan Use in Producing Cellular Concrete Using Preformed Foam).
• Pasir yang digunakan sebagai agregat halus adalah pasir Pengujian beton ringan selular dilakukan pada umur 28 hari.
alam.
Apa itu Beton ?
1. Tjokrodimulyo,K., 1996 : Beton banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut
diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air dan agregat (kadang-kadang ditambah
bahan campuran beton yang bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat sampai bahan
buangan non-kimia) pada perbandingan tertentu dan campuran tersebut apabila dituangkan dalam
cetakan kemudian dibiarkan akan mengeras seperti batuan
2. Mulyono,T., 2003 : Beton adalah campuran antara semen pilihan atau semen hidrolik yang lain,
agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa
padat (SNI-03-2847-2002). Beton Normal adalah beton yang mempunyai berat satuan 2200-2500
kg/m3 dan dibuat menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah (SNI 03-2847–2002),
dan beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik
(portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah (admixture atau additive)
Kelebihan Beton

Kelebihan dalam pemakaian bahan beton untuk struktur bangunan dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya
adalah:
• Beton mudah dibentuk sesuai dengan keinginan sehingga dapat menghasilkan bentuk yang beragam, mulai
dari pelat, balok, kolom.
• Bahan-bahan pembentuk beton mudah didapat.
• Mudah dalam perawatannya.
• Beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relatif rendah.
• Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang sangat panjang.
• Mempunyai kuat tekan yang relatif tinggi dibandingkan bahan lain.
• Beton bertulang mempunyai ketahan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan merupakan struktur terbaik
untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas rata-rata
batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai pelindung tulangan hanya
mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa mengalami keruntuhan.
• Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah bila
dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.
Kelemahan Beton

Kelemahan beton sebagai suatu bahan struktur bangunan adalah:


• Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik.
• Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan. Fungsi dari air adalah untuk mempermudah dalam proses
pencampuran beton, tetapi jika kelebihan air akan menimbulkan banyak pori-pori pada beton
sehingga hasilnya kekuatan beton akan berkurang.
• Beton tidak selamanya berkerja efektif di dalam struktur beton bertulang, hanya bagian yang
tertekan saja yang efektif berkerja, sedangakan di bagian yang tertarik tidak berkerja secara efektif
hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat.
• Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap ditempatnya sampai beton
tersebut mengeras, selain itu penopang atau penyanggah sementara diperlukan untuk menjaga agar
bekisting tetap berada pada tempatnya.
Apa Itu Beton Ringan ?

Beton Ringan (Lightweight Concrete) adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai
berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3 (Mulyono,T., 2003).
Menurut Neville (1975), beton ringan dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok,
yaitu:
• Beton ringan dengan berat jenis antara 300-800 kg/m3 yang biasanya dipakai sebagai bahan isolasi.
• Beton ringan dengan berat jenis antara 800-1400 kg/m3 yang dipakai untuk struktur ringan.
• Beton ringan dengan berat jenis antara 1400-2000 kg/m3 yang dapat dipakai untuk struktur sedang.
Apa saja material beton ringan ?

1 Semen
2 Agregat Halus

Material Penyusun Beton


Ringan
Air Foam Agent
3 4

5
Bahan Tambah
Kuat Tekan Beton

Menurut SNI 03-1974-1990 kuat tekan beban beton adalah besarnya beban persatuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila di bebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh
mesin tekan, kekuatan tekan beton akan bertambah dengan naiknya umur beton, dimana kekuatan tekan
beton akan naik secara cepat (linier) sampai umur 28 hari tetapi setelah itu kenaikannya kecil.

f’c = P/A (Mpa=N/mm2)

Dimana :
f’c = Kuat Tekan Beton (Mpa)
P = Gaya Tekan (N)
A = Luas penampang beton (mm2)
Flowchart
Tempat Penelitian, Alat dan Bahan

Tempat Penelitian :
Pengujian kuat tekan dan berat jenis pada beton ringan selular (celullar lightweight concrete) dilakukan di
laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Abdurrab Pekanbaru.

Peralatan yang digunakan


Lanjutan

Bahan :

SEMEN PASIR ALAM AIR FOAM AGENT


SUPERPLASTICIZER
Metode Peneitian dan Tahap Penelitian

Metode : Tahap :
Pada penelitian ini menggunakan metode Tahapan penelitian yang baik dan benar
eksperimen, yaitu dengan membuat benda- adalah salah satu faktor penunjang
benda uji yang berupa beton ringan selular berhasilnya sebuah penelitian, berikut adalah
(cellular lightweight concrete) dengan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan
campuran bahan pengikat (semen Portland) dalam penelitian ini.
dan agregat (pasir) beserta foam dan
tambahan superplasticizer sesuai dengan
variasi yang telah ditentukan. Penelitian
dilakukan dengan memperlakukan produk
dalam kondisi terkontrol dengan urutan
kegiatan sistematis sehingga diperoleh data
untuk mengambil kesimpulan.
Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian


dengan metode eksperimen. Superplasticizer SUPER
FOAM

digunakan sebagai bahan tambah pada pembuatan PLASTICIZER


0% 25% 50% 70%
beton ringan selular (cellular lightweight concrete)
dengan proporsi 0,3%, 0,6%, 1% kemudian 0% 0% SP + 0% F 0% SP + 25% F 0% SP + 50% F 0% SP + 70% F

dibandingkan dengan beton ringan selular (cellular


0,3% 0,3 % SP + 0% F 0,3% SP + 25% F 0,3% SP + 50% F 0,3% SP + 70% F
lightweight concrete) dengan proporsi 0% (tanpa
menggunakan campuran superplasticizer) pada 0,6% 0,6% SP + 0% F 0,6% SP + 25% F 0,6% SP + 50 % F 0,6% SP + 70% F
masing-masing variasi foam yaitu, 0%, 25%, 50%, 75% 1% 1% SP + 0% F 1% SP + 25% F 1% SP + 50% F 1% SP + 70% F
foam. Lalu di ambil sedikit sample untuk di timbang
berat volume mortar tersebut dilanjut dengan
dilakukan pengujian kuat tekan pada masing-masing
benda uji.
Pengadaan bahan dan Pemeriksaan

Pengadaan Bahan Pemeriksaan Bahan


Persiapan dan pemeriksaan bahan-bahan yang Pemeriksaan bahan-bahan perlu dilakukan untuk
digunakan untuk pembuatan beton ringan selular memastikan kualitasnya sebagai bahan utama
(cellular lightweight concrete) dilaksanakan di pembuatan beton ringan selular (cellular lightweight
laboratorium Bahan Bangunan dan Beton Program concrete). Untuk menghasilkan beton yang berkualitas
Studi S1 Teknik Sipil Universitas Abdurrab tinggi, maka diperlukan juga bahan susun yang
Pekanbaru. Bahan-bahan yang digunakan dalam berkualitas dan memenuhi persyaratan yang berlaku.
penelitian ini adalah semen, pasir, foam dan Pemeriksaan dilakukan pada semen, pasir, foam,
superplasticiezer, serta menggunakan air bersih dari superplasticizer dan air sebagai bahan penyusun beton
instalasi air bersih Laboratorium Bahan Bangunan ringan selular (cellular lightweight concrete).
dan Beton Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas
Abdurrab Pekanbaru.
Lanjutan

Pemeriksaan Bahan
– Semen
• Pemeriksaan semen dilakukan secara visual, yaitu semen dalam keadaan tertutup rapat dan memiliki
butir yang halus serta tidak menggumpal. Semen sebagai bahan pengikat, apabila menggumpal
maka akan menyebabkan adukan menjadi tidak menyatu dengan baik, sehingga akan mengurangi
kualitas dan mutu beton ringan selular (cellular lightweight concrete).

– Pasir
• Pemeriksaan dilakukan pada pasir sebagai bahan penyusun beton ringan selular (cellular lightweight
concrete). Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan pada pasir, diantaranya adalah pemeriksaan
gradasi pasir, pemeriksaan kadar lumpur pasir, pemeriksaan kelembaban pasir, pemeriksaan resapan
pasir, pemeriksaan berat jenis pasir dan berat volume pasir.
Lanjutan

Pemeriksaan Bahan

– Foam Agent
• Pemeriksaan foam agent dilakukan secara visual, foam harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh
kotoran yang sifatnya bisa merugikan atau mengurangi kekuatan dan mutu beton ringan selular
(cellular lightweight concrete).

– Air
• Pemeriksaan terhadap air juga dilakukan secara visual, yaitu air harus bersih, tidak mengandung
lumpur, minyak dan garam atau zat kimia lainya sesuai dengan persyaratan air minum.
Proses Pembuatan Beton Ringan Seluler
(Celullar Lightweight Concrete)

• Menimbang dan mempersiapkan bahan-bahan untuk pembuatan beton ringan selular, yaitu : semen,
pasir, foam, superplasticizer dan air dengan berat yang telah ditentukan dalam perencanaan
campuran beton ringan selular
• Mempersiapkan cetakan beton serta peralatan lain yang dibutuhkan.
• Mencampurkan pasir, semen, air, foam dan superplasticizer dengan komposisi yang telah
direncanakan dalam keadaan kering. Langkah ini dilakukan agar pencampuran antara bahan-bahan
tersebut dapat lebih komposit, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh akan maksimal.
• Memasukan air 80% dari air yang dibutuhkan dan kemudian diaduk.
• Ketika masih dalam proses pengadukan, sisa air dimasukan perlahan hinggga airnya habis dan
dalam jangka waktu kurang dari 3 menit.
• Ketika proses pengadukan selesai, tuangkan adukan kedalam cetakan yang telah di sesuaikan
ukuran untuk beton ringan selular.
• Setelah 28 hari, beton dikeluarkan dari cetakan.
• Perawatan beton dilakukan selama 28 hari tanpa perawatan.
Pengujian Kuat Tekan Beton Ringan

Untuk pengujian kuat tekan beton ringan selular (cellular lightweight concrete) harus menggunakan beton
ringan yang telah lulus uji dan memenuhi persyaratan secara bentuk fisik. Berikut adalah tahap-tahap
pengujian kuat tekan beton ringan selular (cellular lightweight concrete) :
• Meratakan bidang tekan, bahan penerapan dibuat dari adukan 1 (satu) bagian semen dan 1 atau 2 (satu
atau dua) bagian pasir halus lolos ayakan 0,3 mm. Pemakaian bahan penerap lain diperbolehkan,
asalkan kekuatanya sama atau lebih tinggi dari kuat tekan batanya. Bidang tekan benda uji (bagian atas
dan bawah) diterap sehingga terdapat bidang yang rata dan sejajar. Pengujian dilakukan jika pengerasan
lapisan penerap sedikitnya telah berumur 3 hari.
• Letakan benda uji pada mesin tekan secara simetris (arah tekanan pada bidang tekan benda uji
disesuaikan dengan arah tekanan beban didalam pemakaian).
• Melakukan pengujian terhadap beton ringan selular (cellular lightweight concrete) dengan mesin tekan
yang dapat diatur kecepatan penekannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai
benda uji hancur diatur sehingga tidak kurang dari satu menit dan tidak boleh lebih dari dua menit.
• Kuat tekan benda uji dihitung dengan membagi beban maksimum pada waktu benda uji hancur, dengan
luas bidang tekan.
Langkah – langkah Pengujian Material Bahan

Percobaan Analisa Saringan


Tujuan : Menentukan distribusi ukuran butir/gradasi pasir

Percobaan Kelembapan Pasir


Tujuan : Untuk mengetahui/menentukan kandukan air dari pasir asli

Percobaan berat jenis pasir


Tujuan : Menentukan Berat Jenis Pasir dalam keadaan SSD

Percobaan Air Resapan Pasir


Tujuan : Menentukan kadar air resapan pasir yaitu pasir pada kondisi SSD berapa prosen
kandungan airnya.
Langkah – langkah Pengujian Material Bahan

Percobaan berat Volume Pasir


Tujuan : Menentukan berat volume pasir baik dalam keadaan lepas maupun padat

Percobaan Pengembangan pasir


Tujuan : Untuk mengetahui prosentase volume udara yang terkandung dalam rongga antar butir.

Percobaan kebersihan pasir terhadap lumpur


Tujuan : Menentukan banyaknya kadar lumpur dalam pasir.

Pembuatan Campuran Mortar (Mix Design)


Tujuan : Membuat Campuran beton berdasarkan analisa agregat dan semen dari data yang
didapat.
Langkah – langkah Pengujian Material Bahan

Percobaan Mencetak Mortar Silinder


Tujuan : Membuat silinder benda uji yang selanjutnya untuk mengevaluasi mutu mortar yang
direncanakan

Percobaan pelepasan bekisting dan curring Mortar


Tujuan : Melepaskan beton dari bekisting

Tes Kekuatan tekan Mortar


Tujuan : Untuk mengetahui kekuatan tekan hancur mortar terhadap Pembebanan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai