Anda di halaman 1dari 14

Rekayasa Beton

“Perkembangan Teknologi Beton”

Oleh :

Helmi Indra Yanti

M. Asri

Yudi Suhanda
Perkembangan Teknologi Beton
• Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan dan komputer.
Penemuan material baru yang lebih ekonomis dan tahan lama.
• Penggunaan bahan lain misalnya fiber, semen komposit, polimer
dan sebagainya.
• Perkembangan teknologi komputer yang dapat membuat
pengujian secara virtual sehingga lebih cepat dan akurat
dilakukan oleh National Institute of Standard and Testing
(NIST).
Jenis Beton Lain

• Beton Berat (berat isi lebih besar, menahan radiasi, benturan)

• Beton Massa (bendungan besar, kanal, pondasi jembatan, agregat yang


digunakan lebih besar, slump rendah)

• Ferro-Cement (beton dengan kawat anyam, kuat tarik tinggi,


waterproofing, struktur tipis dan ringan, memungkinkan untuk di
fabrikasi, kemudahan pengerjaan, penghematan bahan cetakan

• Beton Siklop (agregat besar hingga 20 cm, digunakan untuk beton


massa)
1. Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete)

Umumnya pengertian mutu tinggi adalah > 60 Mpa.


Produksi beton mutu tinggi memerlukan permasok untuk
mengoptimasikan 3 aspek yang mempengaruhi kekuatan Beton :
pasta semen,agregat dan lekatan semen-agregat ini perlu
perhatian pada semua aspek produksi,yaitu pemilihan
material,mix design,penangan dan penuangan.
1.1 Aplikasi Beton Mutu tinggi

• Ketahanan terhadap degradasi akibat lingkungan yang


merusak dan berbahaya bagi beton
• Ketahanan korosi
• Kontrol temperatur pada bagian tebal
• Beton pada daerah maritim

• Pada bangunan tinggi untuk mengurangi beban mati dan


memoerkecil penampang.
1.2 Perbedaan campuran HSC dengan beton
Konvensional
• Digunakannya dalam campuran agregat yang sangat halus
• Mikrosilica digunakan pada HSC agar diperoleh CSH reaksi
kedua
• HSC yang rasio air dan semennya ekstrim kecil,memerlukan
superplasticizer agar beton segar mudah dikerjakan.
2. Beton Fiber (fiber Reinforced Concrete)

Bahan yang termasuk fiber adalah Baja, plastik, Polymers,


asbes, dan carbon. Dengan dimasukkan fiber kedalam beton
maka akan didapatkan peningkatan kinerja daripada beton,
seperti peningkatan penyerapan energi, pengurangan retak plastis
pada umur awal dan mengurangi spalling ketika beton sudah
retak.
Gambar 2.1 Fiber yang digunakan didalam beton
3. Self Compacting Concrete

SCC adalah beton segar yang sangat plastis dan mudah


mengalir karena berat sendirinya mengisi keseluruh cetakan yang
dikarenakan beton tersebut memiliki sifat-sifat untuk
memadatkan sendiri tanpa adanya bantuan alat penggetar untuk
pemadatan.
3.1 Pengujian

• U-Test
• Box Test
• Slump Flow
• V-funnel Test
Pengujian Slump Flow
3.2 Kelebihan SCC

• Sangat encer,bisa menahan slump tinggi dalam waktu lama


• Tidak memerlukan pemadatan manual
• Lebih homogen dan stabil
• Lebih sedap,porositas lebih kecil

• Susut lebih rendah


• Dalam jangka panjang struktur lebih awet.
4. Virtual Testing

• Beton virtuil dapat dicampur dan diuji secara maya,dimana


kita hanya perlu memasukkan parameter-parameter campuran
beton maka sifat beton keras maupun segar dapat
diprediksikan.
• Parameter yang dimasukkan untuk pengujian hidrasi pasta
semen antara lain : distribusi ukuran partikel, distribusi kimia
semen, kadar alkali, kondisi curing dan faktor air semen.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai