Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM BETON

Febriana Anisa Putri, Krisdayanti Putri Velan, Skolastika Sarti,


Darius Ndoda, Febianus Mau Siku
Universitas Wisnuwardhana Malang
Teknik Sipil

Abstrak
Beton banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan yaitu dengan mencampurkan
semen portland, air, dan agregat. Juga serta mengguanakan bahan kuat tekan untuk kepentingan
tertentu. Praktikum ini bermaksud mengetahui kualitas kuat tekan beton. Hasil praktikum beton
menunjukkan bahwa kaut tekan beton pada tiap-tiap elemen struktur yang dianalisis
menggunakan prediksi kuat tekan umur 28 hari telah memenuhi kuat tekan beton yang
dipersyaratkan yaitu 20 Mpa. Dari hasil praktikum yang sudaha dilakukan, perhitungan yang
didapat adalah nilai S = 5,287 Nilai yang didapat dari perhitungan adalah 6,326 Mpa berada
dibawah kekuatan tekan beton yang direncanakan batas atas = 26,25 dan batas bawah 23,75 Mpa.
Maka tidak memenuhi syarat. Untuk itu perlu ada koreksi pada perencanaan dan ketelitian pada
saat pengerjaan pengecoran serta perhitungan pada saat pembacaan uji tekan. Selain itu beton
direndam selama lebih dari 28 hari yaitu 41 hari.

Kata kunci : Praktikum, Agregat kasar dan halus , Kuat Tekan Beton.

PENDAHULUAN Dan yang terakhir, beton dengan berat sebesar


3200kg dengan kuat tekan lebih besar dari 40N
Beton adalah suatu campuran yang bahan Untuk konstruksi beton normal dengan
dasarnya terdiri dari agregat (pasir dan kerikil), kuat tekan beton 20-30N pada umur 28 hari
semen dan air. Beton juga dapat didefinisikan dengan factor air semen (FAS) 0,5-0,7 telah
sebagai bahan yang dibentuk dari gabungan digunakan dengan sangat memuaskan. Namun
beberapa material pilihan yang tidak sejenis. demikian, struktur mengalami perlemahan ketika
Dilihat dari kegunaannya, beton beton tersebut digunakan pada lingkungan yang
mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap agresif (mengandung larutan sulfat dan chlorida).
air, terbukti pada bangunan beton untuk Perlemahan ini terjadi karena porositas dari beton
konstruksi bagunan air seperti pelimpah pada normal yang memungkinkan larutan sulfat dan
bendungan, saluran, talang, dan pilar pada chlorida dapat menembus bagian dalam beton
jembatan. Beton segar (fresh concrete) merupakan yang pada akhirnya menyebabkan ekpansi, retak
bahan plastis yang dapat mengalir dalam cetakan dan karat pada tulangan beton.
dan setelah beberapa jam atau hari beton segar Faktor- faktor tersebut telah meningkatkan
tersebut telah bebrubah yang padat dan keras. intensitas penelitian dan pengembangan untuk
Berdasarkan berat satuan dan kuat tekan mempertinggi sifat-sifat beton yang dikenal
beton pada umur 28 hari, beton dapat dengan beton mutu tinggi High Strenght Concrete
diklasifikasikan kedalam tiga kategori. Pertama, (HSC) dan kinerja tinggi High Performance Concrete
beton yang dibuat dari agregat alam dengan berat (HPC) . Peningkatan kekuatan dan kinerja dapat
kurang dari 1800kg dan kuat tekan kurang dari dicapai dengan penggunaan material yang baik.
20N. Kedua, beton normal, yaitu beton dengan Seiring perkembangan untuk
berat sekitar 2400kg dengan kuat tekan 20-40N, meningkatkan mutu beton, metode pemadatan
banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. beton tanpa megguanakan alat pemadat
(Vibrator) juga terus dikembangkan. Hal ini

1
2

dimunginkan dengan tersedianya bahan - Beton siklop : beton yang digunakan untuk
tambahan kimia untuk meningkatkan pengisi pondasi.
workabilitas beton seperti Superplasticizer atau
Hyperplasticizer. Bahan kimia tersebut dapat
menghasilkan workabilitas 250 mm slump (flow
concrete) tanpa terjadi segregasi dan bleeding.
Beton dengan workabilitas tinggi dikenal dengan
nama Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan
beton yang mempunyai kemampuan memadat METODE
sendiri tanpa menggunakan alat penggetar
(vibrator). Praktikum ini akan dilakukan di
Beton sangatlah bagus untuk menahan Laboratorium Terpadu Teknik Universitas
gaya tekan tetapi tidak mampu menahan gaya Wisnuwardhana Malang di Jl. Danau Sentani 99
tarik. Oleh karena itu dipasang tulangan untuk Sawojajar Malang. Penelitian akan dilakukan
menahan gaya tarik beberapa jenis beton yang pada semester Genap tahun pelajaran 2020/2021.
didasarkan pada : Jangka waktu praktikum 3 bulan (April sampai
dengan Juni 2021). Praktikum ini dilakukan oleh
1. Berat Volume
mahasiswa semester 4. Aspek-aspek yang
- Beton berat : berat volume beton ini >2,4 dilakukan meliputi: 1) kemampuan
ton/m3 dan dipakai untuk konstruksi yang menyimpulkan hasil kegiatan praktikum, 2)
memiliki massa yang berat, beton ini tahan penilaian laporan praktikum, 3) aktivitas siswa
terhadap sinar gamma agregat yang dipakai pada saat kegiatan praktikum, dan 4)
adalah butir besi, baritu, magnetic dan lain aktivitas/kinerja dosen dan asisten dosen
sebagainya. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum
- Beton normal : berat volume beton ini antara beton ini adalah: timbangan, wadah baja, mistar,
tongkat pemadat, sekop, oven, talam,
1,8-2,4 ton/m3 dan dipakai untuk konstruksi
seperangkat saringan, kuas, kerucut pasir,
tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu piknometer, gelas ukur, mesin uji tekan.
pasir, kerikil, koral, batu pecah, dan Adapun 3 bagian langkah-langkah kerja
sebagainya. yang dilakukan saat praktikum. Bagian pertama
- Beton ringan : berat volume antara 0,6-1,8 yaitu sebagai berikut :
ton/m3 dan dipakai untuk pembuatan lapis  Pemeriksaan Berat Isi, tujuan dari percobaan ini
penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah adalah untuk menentukan berat isi agregat yang
expended clay, batu apung, vermi culete, dan didefinisikan sebagai perbandingan antara berat
lain sebagainya. material kering dengan volumenya. Bahan yang
2. Teknik Pembuatan digunakan agregat kasar dan agregat halus.
- Beton biasa : beton ini dibuat dalam keadaan  Analisa Saringan Agregat Kasar dan Agregat
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah untuk
plastis misalnya beton siap pakai (ready mix
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat.
concrete) dan beton yang dibuat dilapangan. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan
- Beton free cast : beton inni dibuat dalam dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan
bentuk elemen-elemen yang merupakan penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat
rangka dari konstruksi yang akan dibuat. halus dan agregat kasar. Alat yang digunakan
- Beton presstres : beton yang telah diberi adalah seperangkat saringan dengan ukuran
tegangan dalam beton sebelum beton lubang (jaring-jaring) tertentu.
 Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200,
mendapat tegangan dari luar.
tujuan dari percobaan ini adalah untuk
- Beton segar : beton yang masih atau belum menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam
memiliki bentuk, masih fleksibel. agregat yang lolos saringan No. 200 dengan cara
- Beton tumbuk : beton tanpa tulangan. pencucian.
- Beton bertulang : beton yang bahnnya sama  Pemerikssaan Kotoran Organik, tujuan dari
tetapi diberi tulangan. percobaan ini adalah untuk menentukan adanya
- Beton deking : beton untuk memberi jarak kandungan bahan organik dalam agregat halus.
selimut beton. Kandungan bahan organik yang berlebihan
3

dapat mempengaruhi kualitas hasil penggunaan pekerjaan beton, mutu beton dan kualitas
pasir untuk campuran, misalnya beton. pekerjaan harus diperiksa secara
 Pemeriksaan Kadar Lumpur dalam Agregat berkesinambungan dari hasil-hasil pemeriksaan
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah untuk benda uji. Untuk setiap m3 beton harus dibuat
menentukan persentase kadar lumpur dalam satu benda uji pada permulaan pelaksanaan
agregat halus. Kandungan lumpur < 5% konstruksi.Setelah terkumpul sejumlah benda
merupakan ketentuan dalam peraturan bagi uji, maka pada umur 28 hari dilakukan
penggunaan agregat halus untuk pembuatan pemeriksaan kekuatan tekan beton.
beton.  Perencangan Campuran Beton Dengan Metode
 Pemeriksaan Kadar Air Agregat, tujuan dari DOE, Seperti perancangan dengan metode-
percobaan ini adalah untuk menentukan kadar metode yang telah diuraikan, hal pertama yang
air agregat dengan cara pengeringan. Kadar air harus diperhatikan adalah bahwa semua
agregat adalah perbandingan antara berat air prasyarat yang ditentukan haruslah dipenuhi
yang terkandung dalam agregat dengan berat sebelum melangkah ke proses perhitungan
agregat dalam keadaan kering. untuk menentukan komposisi campurannya.
 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan  Pelaksanaan Campuran Beton, Prosedur
Agregat Kasar, tujuan dari percobaan ini adalah praktikum untuk pelaksanaan campuran,
menentkan “bulk dan apparent” specific gravity setelah ditetapkan unsur-unsur campuran
dan penyerapan (absorsi) agregat kasar menurut sebagai berikut :
prosedur ASTM C-127. Nilai ini diperlukan 1) Persiapkan bahan campuran sesuai dengan
untuk menetapkan besarnya komposisi volume rencana berat pada wadah yang terpisah.
agregat dalam adukan beton. 2) Persiapkan wadah yang cukup menampung
 Pemeriksaan Berat Jenis Penyerapan Agregat volume beton basah rencana.
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah 3) Masukkan agregat kasar dan agregat halus ke
menentukan ”bulk dan apparent” specific dalam wadah.
gravity dan penyerapan agregat halus menurut 4) Dengan menggunakan sekop atau alat
prosedur ASTM C-128. pengaduk, lakukan pencampuran agregat.
 Pengajuan Keausan Agregat (Abrasi Test) 5) Tambahkan semen pada agregat campuran,
dengan Menggunakan Alat Los Angeles, tujuan dan ulangi proses pencampuran sehingga
dari percobaan ini adalah untk menentukan diperoleh adukan kering agregat dan semen
ketahanan agregat kasar yang lebih kecil dari yang merata.
37,5 mm (1 ½”) terhadap keausan 6) Tuangkan sebanyak 1/3 jumlah air ke dalam
menggunakan alat Los Angeles. wadah dan lakukan pencampuran sampai
 Pemeriksaan Berat Jenis Semen, tujuan dari terlihat konsistensi adukan yang merata.
percobaan ini adalah untuk menentukan berat 7) Tambahkan 1/3 jumlah air ke dalam wadah
jenis semen Portland. Berat Jenis semen adalah dan ulangi proses untuk mendapatkan
perbandingan berat isi kering semen pada suhu konsistensi adukan.
kamar dengan berat isi kering air suling pada 8) Lakukan pemeriksaan slump.
9) Apabila nilai slump sudah mencapai nilai
4C yang isinya sama dengan isi semen.
rencana, lakukan pembuatan benda uji silinder
Setelah melakukan praktikum untuk beton.
bagian pertama, hasil yang diperoleh merupakan 10) Lakukan perhitungan berat jenis beton.
variabel perencaan adukan beton. Bagian kedua 11) Buatlah benda uji silinder atau kubus sesuai
dan ketiga ini merupakan prosedur perencanaan dengan petunjuk jumlah benda uji ditetapkan
campuran beton dengan mengunakan metode berdasarkan volume adukan.
DOE. Praktikan ini menetapkan nilai parameter 12) Lakukan pencatatan hal-hal yang
bagi rencana campuran, berdasarkan ketentuan menyimpang dari perencanaan terutama
dalam metode perencangan campuran beton. jumlah pemakaian air dan nilai slump
Berikut adalah langkah-langkah kerja yang
 Percobaan Slump Beton, tujuan dari percobaan
dilakukan di bagian kedua dan ketiga : ini adalah menentukan ukuran derajat
 Perencanaan Campuran Beton, tujuan dari kemudahan pengecoran adukan beton segar.
percobaan ini adalah untuk menentukan  Pemeriksaan Berat Isi Beton, tujuan dari
komposisi komponen/unsur beton basah percobaan ini adalah menentukan berat isi
dengan ketentuan kekuatan tekan karakteristik beton. Berat isi beton adalah berat beton per
dan slump rencana. satuan isi.
 Pemeriksaan Mutu Beton dan Mutu
Pelaksanaan, Selama masa pelaksanaan
4

 Pembuatan dan Persiapan Benda Uji, tujuan Berikut disajikan hasil data yang telah
dari percobaan ini adalah membuat benda uji diperoleh dari praktikum beton yang telah
untuk memeriksa kekuatan beton. dilaksanakan selama 3 bulan di laboratorium
 Pemeriksaan Kekuatan Tekan Hancur, Tekan- terpadu teknik :
Belah dan Lentur Beton, tujuan dari percobaan  Hasil dari prosedur pemeriksaan berat isi
ini adalah menentukan kekuatan tekan, tekan- 1. Contoh Perhitungan BERAT ISI SEMEN
belah dan lentur beton yang dibuat dan dirawat Lepas / Gembur Diketahui :
(cured) di laboratorium.
Berat Benda Uji I = 1270 gr
Dari hasil pengumpulan data kekuatan
Isi Tempat I = 3500 cm3
tekan hancur beton, dilakukan penentuan
1270
tegangan tekan karakteristik beton. Tegangan Berat isi benda uji I = = 0,362 gr/cm3
3500
beto karakteristik ini diperoleh dengan 0,362+0,4+0,418
menggunakkan rumus statistik sebagai berikut: Berat Isi rata-rata =
3

a. Menetapkan nilai deviasi standar benda uji : = 0,393 gr/cm3


n Padat Diketahui :
(f' ci  f' cr)2
1
Berat Benda Uji I = 1500 gr3
S= Isi Tempat I = 3500 cm3
n -1 1500
Dimana : Berat isi benda uji I = = 0,428 gr/cm3
3500
S = deviasi standar Berat Isi rata-rata =
0,428+1,158+0,423

f’cr = kekuatan tekan beton rata-rata 3

(kg/cm2), menurut rumus : = 0,669 gr/cm3


n 2. Contoh Perhitungan BERAT ISI
 f' ci AGREGAT HALUS
1 Lepas / Gembur Diketahui :
f’cr =
n Berat Benda Uji I = 4770 gr3
Dimana : Isi Tempat I = 3500 cm3
4770
fc’i = kuat tekan beton benda uji ke i Berat isi benda uji I = = 1,363 gr/cm3
3500
n = jumlah seluruh nilai hasil 1,363 +1,1+1,303
Berat Isi rata-rata =
pemeriksaan. 3
b. Menghitung nilai kekuatan tekan beton = 1,255 gr/cm3
karakteristik dengan 5% kemungkinan Padat Diketahui :
adanya kekuatan yang tidak memenuhi Berat Benda Uji I = 5020 gr3
syarat : Isi Tempat I = 3500 cm3
f’c = f’cr – 1,34 . S Berat isi benda uji I =
5020
= 1,434 gr/cm3
3500
f’c = f’cr – 2,33 . S –3,5 1,434+1,586+1,303
Nilai kekuatan tekan beton karakteristik yang Berat Isi rata-rata =
3
diperoleh pada langkah (b) dibandingkan dengan = 1,441 gr/cm3
kuat tekan rencana. Disebut benda uji memenuhi 3. Contoh Perhitungan BERAT ISI
persyaratan mutu kekuatan apabila nilai ada lebih AGREGAT KASAR
besar dari nilai rencana. Benda uji tidak memenuhi Lepas / Gembur Diketahui :
syarat, apabila mutu kekuatan ada kurang dari nilai
Berat Benda Uji I = 4020 gr3
rencana. Untuk hal ini, perlu dilakukan koreksi pada
perencanaan. Isi Tempat I = 3500 cm3
4020
Secara umum hasil pekerjaan praktikum Berat isi benda uji I = = 1,149 gr/cm3
3500
ditulis dalam bentuk laporan. Dokumentasi laporan 1,149+1,214+1,189
ditulis sesuai dengan logika urutan pekerjaan yang Berat Isi rata-rata =
3
dilakukan. Kesimpulan dan rekomendasi merupakan = 1,184 gr/cm3
bagian akhir dari isi laporan. Padat Diketahui :
Berat Benda Uji I = 4620 gr3
HASIL DAN PEMBAHASAN Isi Tempat I = 3500 cm3
4620
Berat isi benda uji I = = 1,32 gr/cm3
3500
Pengumpulan data praktikum dilakukan 1,32+1,442+1,474
pada saat proses kegiatan praktikum dilakukan. Berat Isi rata-rata =
3
5

= 1,412 gr/cm3  Contoh Perhitungan Kadar Air Agregat Halus


 Hasil dari prosedur praktikum analisa saringan Asli
agregat kasar dan halus Berat tempat ( gr ) :
 Contoh perhitungan untuk agegat halus I = 9950 II = 9940
Diketahui : Berat tempat + contoh ( gr ) :
Berat total benda uji = 2000 gr I = 24950 II = 24940
Ukuran saringan = 38,1 mm (1 1/2”) Berat tempat + contoh kering oven ( gr ) :
Berat tertahan = 40,00 gr I = 23829,3 II = 23819,3
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Proses tertahan = x Kadar air agregat ( % ) :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖
100% I = 24950  23829,3 x100%  8,0%
40,0 23829,3  9950
= x 100%
II = 24940  23819,3 x100%  8,0%
2000
= 0,02%
 Hasil perhitungan dari prosedur pemeriksaan 23819,3  9940
kadar lumpur dalam agregat halus Kadar air rata-rata (%): = (8,0+8,0) / 2
Dari percobaan yang dilaksanakan didapatkan : = 8,0 %
V1 = 340 mlV2 = 20 ml  Contoh perhitungan kadar air agregat Halus
V2 SSD
Kadar lumpur = x 100%
V1  V2 Berat tempat ( gr ) :
20 I = 174 II = 165
= x 100%
340  20 Berat tempat + contoh ( gr ) :
I = 671 II = 701
= 20,06 % Berat tempat + contoh kering oven ( gr ) :
 Hasil dari pemeriksaan kadar air agregat I = 595,8 II = 632,0
Kadar air agregat ( % ) :
 Contoh perhitungan kadar air agregat kasar asli
I = 671  595,8 x100%  17,9%
Berat tempat ( gr ) :
595,8  174
I = 9980 II = 9950
Berat tempat + contoh ( gr ): II = 701  632,0 x100%  16,35%
I = 24980 II = 24950 632,0  165
Berat tempat + contoh kering oven ( gr ) : Kadar air rata-rata (%) : = (17,9+16,35) / 2
I = 24742,7 II = 24712,7 = 16,35%
Kadar air agregat ( % ) :  Hasil dari pemeriksaan berat jenis dan
I = 24980  24742,7 x100%  1,6% penyerapan agregat kasar
24742,7  9980
Dari hasil percobaan dan analisa, maka dapat
II = 24950  24712,7 x100%  1,6% disimpulkan keadaan agregat kasar yang dipakai
24712,7  9950 adalah :
Kadar air rata-rata (%) : = (1,6 + 1,6) / 2 - Agregat kasar memiliki berat jenis (Bulk)
= 1,6 % rata-rata adalah = 2,805 gr
 Contoh perhitungan kadar air agregat kasar - Berat jenis permukaan jenuh rata-rata =
SSD 2962 gr
Berat tempat ( gr ) : - Berat jenis semu (Apparent) rata-rata =
I = 172 II = 171 1667,8 gr
Berat tempat + contoh ( gr ) : - Penyerapan (Abbsorsi) rata-rata = 5,55 %
Nilai yang didapatkan untuk menetapkan
I = 2169 II = 1906 kasarnya komposisi volume agregat dalam
Berat tempat + contoh kering oven ( gr ) : adukan beton adalah berat jenis beton kering
I = 2141,5 II = 1890,2 permukaan jenuh (SSD) sebesar 2962 gr dan
Kadar air agregat ( % ) : penyerapan sebesar 5,55%.
I = 2169  2141,5 x100%  1,3%  Hasil dari pemeriksaan berat jenis dan
2141,5  172 penyerapan agregat halus
II = 1906  1890,2 x100%  0,9%
1890,2  171
Kadar air rata-rata (%) : = (1,3+0,9) / 2
= 1,1%
6

Dari hasil percobaan dan analisa, maka dapat 247500 𝑥 1,0


F’ci = = 14,012 MPa
17662,5 𝑥 1,00
disimpulkan keadaan agregat halus yang dipakai
172500 𝑥 1,0
adalah : F’ci = = 9,766 MPa
17662,5 𝑥 1,00
- Agregat kasar memiliki berat jenis (bulk)
Standar defisiasi :
rata-rata = 2,465
- Berat Jenis kering permukaan jenuh rata-rata n

= 2,545 (f' ci  f' cr)


1
2

- Berat jenis semu(apparent) rata-rata = 2,682 S =


- Penyerapan (absorsi) rata-rata = 2,6 % n -1
Nilai yang dipakai untuk menetapkan besranya
komposisi volume agregat dalam adukan beton
139,798
=
adalah berat jenis beton kering permukaan 6 -1
jenuh (SSD) sebesar 2,545 dan penyerapan = 5,287 Mpa
sebesar 2,6%
Kuat tekan beton
 Hasil dari pengujian keausan agregat (abrasi test) Fc’r = fc’ + 1.34.S
dengan menggunakan alat los angeles Fc’ = Fc’r - 1.34.S
a-b = 15,144 – 1,34(5,287)
Nilai keausan Los Angeles = x 100 %
a = 8,06 Mpa
Dimana : Fc’ = Fc’r - 2.33.S + 3,5
a = Berat benda uji semula (gram)
= 15,144 - 2.33(5,287) + 3,5
b = Berat benda uji tertahan di saringan No. 12
(dan No. 4) (gram) = 6,326 Mpa
Contoh perhitungan : diambil yang terkecil 6,326 Mpa
Dimana :
a = Berat benda uji semula (gram) = 2000 gr
b = Berat benda uji tertahan di saringan No. PENUTUP
12 dan No. 4= 173,7 gr
Nilai keausan los angeles Kesimpulan dari praktikum beton yang
a-b telah dilaksanakan adalah : Pengujian kuat
= x 100 %
a tekan beton silinder :
2000 - 1000 a) Perhitungan nilai S (standart devisiasi )
= x 100 %
2000 = 5,287 Mpa
= 50 % b) Nilai kuat tekan rata – rata = 35,48 Mpa
 Hasil pemeriksaan kekuatan tekan hancur, c) Nilai yang didapat dari perhitungan f’c
tekan-belah dan lentur beton adalah = 6,236 Mpa
Untuk perhitungan kuat tekan beton (f’ci) Nilai yang didapat dari perhitungan
 Kuat tekan beton : f’ci= P x Faktor bentuk kekuatan beton adalah 6,236 Mpa, nilai kuat
A x Fu beton ini tidak sesuai dengan yang
Dimana : P = beban maksimum (N) direncanakan. maka Untuk hal ini, perlu
A = Luas penampang benda uji dilakukan koreksi pada perencanaan.
Fu = Faktor umur
 Untuk silinder 15 x 30
1
A = x ‫ח‬x D2
4
1
= x 3,14 x 1502
4
= 17662,5 mm2
 Untuk factor umur 41 hari
210000𝑥 1,0
F’ci = = 11,889 MPa
17662,5 𝑥 1,00
307500 𝑥 1,0
F’ci = = 17,409 MPa
17662,5 𝑥 1,00
435000 𝑥 1,0
F’ci = = 24,628 Mpa
17662,5 𝑥 1,00
232500 𝑥 1,0
F’ci = = 13,163 MPa
17662,5 𝑥 1,00

Anda mungkin juga menyukai