Abstrak
Beton banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan yaitu dengan mencampurkan
semen portland, air, dan agregat. Juga serta mengguanakan bahan kuat tekan untuk kepentingan
tertentu. Praktikum ini bermaksud mengetahui kualitas kuat tekan beton. Hasil praktikum beton
menunjukkan bahwa kaut tekan beton pada tiap-tiap elemen struktur yang dianalisis
menggunakan prediksi kuat tekan umur 28 hari telah memenuhi kuat tekan beton yang
dipersyaratkan yaitu 20 Mpa. Dari hasil praktikum yang sudaha dilakukan, perhitungan yang
didapat adalah nilai S = 5,287 Nilai yang didapat dari perhitungan adalah 6,326 Mpa berada
dibawah kekuatan tekan beton yang direncanakan batas atas = 26,25 dan batas bawah 23,75 Mpa.
Maka tidak memenuhi syarat. Untuk itu perlu ada koreksi pada perencanaan dan ketelitian pada
saat pengerjaan pengecoran serta perhitungan pada saat pembacaan uji tekan. Selain itu beton
direndam selama lebih dari 28 hari yaitu 41 hari.
Kata kunci : Praktikum, Agregat kasar dan halus , Kuat Tekan Beton.
1
2
dimunginkan dengan tersedianya bahan - Beton siklop : beton yang digunakan untuk
tambahan kimia untuk meningkatkan pengisi pondasi.
workabilitas beton seperti Superplasticizer atau
Hyperplasticizer. Bahan kimia tersebut dapat
menghasilkan workabilitas 250 mm slump (flow
concrete) tanpa terjadi segregasi dan bleeding.
Beton dengan workabilitas tinggi dikenal dengan
nama Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan
beton yang mempunyai kemampuan memadat METODE
sendiri tanpa menggunakan alat penggetar
(vibrator). Praktikum ini akan dilakukan di
Beton sangatlah bagus untuk menahan Laboratorium Terpadu Teknik Universitas
gaya tekan tetapi tidak mampu menahan gaya Wisnuwardhana Malang di Jl. Danau Sentani 99
tarik. Oleh karena itu dipasang tulangan untuk Sawojajar Malang. Penelitian akan dilakukan
menahan gaya tarik beberapa jenis beton yang pada semester Genap tahun pelajaran 2020/2021.
didasarkan pada : Jangka waktu praktikum 3 bulan (April sampai
dengan Juni 2021). Praktikum ini dilakukan oleh
1. Berat Volume
mahasiswa semester 4. Aspek-aspek yang
- Beton berat : berat volume beton ini >2,4 dilakukan meliputi: 1) kemampuan
ton/m3 dan dipakai untuk konstruksi yang menyimpulkan hasil kegiatan praktikum, 2)
memiliki massa yang berat, beton ini tahan penilaian laporan praktikum, 3) aktivitas siswa
terhadap sinar gamma agregat yang dipakai pada saat kegiatan praktikum, dan 4)
adalah butir besi, baritu, magnetic dan lain aktivitas/kinerja dosen dan asisten dosen
sebagainya. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum
- Beton normal : berat volume beton ini antara beton ini adalah: timbangan, wadah baja, mistar,
tongkat pemadat, sekop, oven, talam,
1,8-2,4 ton/m3 dan dipakai untuk konstruksi
seperangkat saringan, kuas, kerucut pasir,
tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu piknometer, gelas ukur, mesin uji tekan.
pasir, kerikil, koral, batu pecah, dan Adapun 3 bagian langkah-langkah kerja
sebagainya. yang dilakukan saat praktikum. Bagian pertama
- Beton ringan : berat volume antara 0,6-1,8 yaitu sebagai berikut :
ton/m3 dan dipakai untuk pembuatan lapis Pemeriksaan Berat Isi, tujuan dari percobaan ini
penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah adalah untuk menentukan berat isi agregat yang
expended clay, batu apung, vermi culete, dan didefinisikan sebagai perbandingan antara berat
lain sebagainya. material kering dengan volumenya. Bahan yang
2. Teknik Pembuatan digunakan agregat kasar dan agregat halus.
- Beton biasa : beton ini dibuat dalam keadaan Analisa Saringan Agregat Kasar dan Agregat
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah untuk
plastis misalnya beton siap pakai (ready mix
menentukan pembagian butir (gradasi) agregat.
concrete) dan beton yang dibuat dilapangan. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan
- Beton free cast : beton inni dibuat dalam dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan
bentuk elemen-elemen yang merupakan penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat
rangka dari konstruksi yang akan dibuat. halus dan agregat kasar. Alat yang digunakan
- Beton presstres : beton yang telah diberi adalah seperangkat saringan dengan ukuran
tegangan dalam beton sebelum beton lubang (jaring-jaring) tertentu.
Pemeriksaan Bahan Lewat Saringan No. 200,
mendapat tegangan dari luar.
tujuan dari percobaan ini adalah untuk
- Beton segar : beton yang masih atau belum menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam
memiliki bentuk, masih fleksibel. agregat yang lolos saringan No. 200 dengan cara
- Beton tumbuk : beton tanpa tulangan. pencucian.
- Beton bertulang : beton yang bahnnya sama Pemerikssaan Kotoran Organik, tujuan dari
tetapi diberi tulangan. percobaan ini adalah untuk menentukan adanya
- Beton deking : beton untuk memberi jarak kandungan bahan organik dalam agregat halus.
selimut beton. Kandungan bahan organik yang berlebihan
3
dapat mempengaruhi kualitas hasil penggunaan pekerjaan beton, mutu beton dan kualitas
pasir untuk campuran, misalnya beton. pekerjaan harus diperiksa secara
Pemeriksaan Kadar Lumpur dalam Agregat berkesinambungan dari hasil-hasil pemeriksaan
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah untuk benda uji. Untuk setiap m3 beton harus dibuat
menentukan persentase kadar lumpur dalam satu benda uji pada permulaan pelaksanaan
agregat halus. Kandungan lumpur < 5% konstruksi.Setelah terkumpul sejumlah benda
merupakan ketentuan dalam peraturan bagi uji, maka pada umur 28 hari dilakukan
penggunaan agregat halus untuk pembuatan pemeriksaan kekuatan tekan beton.
beton. Perencangan Campuran Beton Dengan Metode
Pemeriksaan Kadar Air Agregat, tujuan dari DOE, Seperti perancangan dengan metode-
percobaan ini adalah untuk menentukan kadar metode yang telah diuraikan, hal pertama yang
air agregat dengan cara pengeringan. Kadar air harus diperhatikan adalah bahwa semua
agregat adalah perbandingan antara berat air prasyarat yang ditentukan haruslah dipenuhi
yang terkandung dalam agregat dengan berat sebelum melangkah ke proses perhitungan
agregat dalam keadaan kering. untuk menentukan komposisi campurannya.
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pelaksanaan Campuran Beton, Prosedur
Agregat Kasar, tujuan dari percobaan ini adalah praktikum untuk pelaksanaan campuran,
menentkan “bulk dan apparent” specific gravity setelah ditetapkan unsur-unsur campuran
dan penyerapan (absorsi) agregat kasar menurut sebagai berikut :
prosedur ASTM C-127. Nilai ini diperlukan 1) Persiapkan bahan campuran sesuai dengan
untuk menetapkan besarnya komposisi volume rencana berat pada wadah yang terpisah.
agregat dalam adukan beton. 2) Persiapkan wadah yang cukup menampung
Pemeriksaan Berat Jenis Penyerapan Agregat volume beton basah rencana.
Halus, tujuan dari percobaan ini adalah 3) Masukkan agregat kasar dan agregat halus ke
menentukan ”bulk dan apparent” specific dalam wadah.
gravity dan penyerapan agregat halus menurut 4) Dengan menggunakan sekop atau alat
prosedur ASTM C-128. pengaduk, lakukan pencampuran agregat.
Pengajuan Keausan Agregat (Abrasi Test) 5) Tambahkan semen pada agregat campuran,
dengan Menggunakan Alat Los Angeles, tujuan dan ulangi proses pencampuran sehingga
dari percobaan ini adalah untk menentukan diperoleh adukan kering agregat dan semen
ketahanan agregat kasar yang lebih kecil dari yang merata.
37,5 mm (1 ½”) terhadap keausan 6) Tuangkan sebanyak 1/3 jumlah air ke dalam
menggunakan alat Los Angeles. wadah dan lakukan pencampuran sampai
Pemeriksaan Berat Jenis Semen, tujuan dari terlihat konsistensi adukan yang merata.
percobaan ini adalah untuk menentukan berat 7) Tambahkan 1/3 jumlah air ke dalam wadah
jenis semen Portland. Berat Jenis semen adalah dan ulangi proses untuk mendapatkan
perbandingan berat isi kering semen pada suhu konsistensi adukan.
kamar dengan berat isi kering air suling pada 8) Lakukan pemeriksaan slump.
9) Apabila nilai slump sudah mencapai nilai
4C yang isinya sama dengan isi semen.
rencana, lakukan pembuatan benda uji silinder
Setelah melakukan praktikum untuk beton.
bagian pertama, hasil yang diperoleh merupakan 10) Lakukan perhitungan berat jenis beton.
variabel perencaan adukan beton. Bagian kedua 11) Buatlah benda uji silinder atau kubus sesuai
dan ketiga ini merupakan prosedur perencanaan dengan petunjuk jumlah benda uji ditetapkan
campuran beton dengan mengunakan metode berdasarkan volume adukan.
DOE. Praktikan ini menetapkan nilai parameter 12) Lakukan pencatatan hal-hal yang
bagi rencana campuran, berdasarkan ketentuan menyimpang dari perencanaan terutama
dalam metode perencangan campuran beton. jumlah pemakaian air dan nilai slump
Berikut adalah langkah-langkah kerja yang
Percobaan Slump Beton, tujuan dari percobaan
dilakukan di bagian kedua dan ketiga : ini adalah menentukan ukuran derajat
Perencanaan Campuran Beton, tujuan dari kemudahan pengecoran adukan beton segar.
percobaan ini adalah untuk menentukan Pemeriksaan Berat Isi Beton, tujuan dari
komposisi komponen/unsur beton basah percobaan ini adalah menentukan berat isi
dengan ketentuan kekuatan tekan karakteristik beton. Berat isi beton adalah berat beton per
dan slump rencana. satuan isi.
Pemeriksaan Mutu Beton dan Mutu
Pelaksanaan, Selama masa pelaksanaan
4
Pembuatan dan Persiapan Benda Uji, tujuan Berikut disajikan hasil data yang telah
dari percobaan ini adalah membuat benda uji diperoleh dari praktikum beton yang telah
untuk memeriksa kekuatan beton. dilaksanakan selama 3 bulan di laboratorium
Pemeriksaan Kekuatan Tekan Hancur, Tekan- terpadu teknik :
Belah dan Lentur Beton, tujuan dari percobaan Hasil dari prosedur pemeriksaan berat isi
ini adalah menentukan kekuatan tekan, tekan- 1. Contoh Perhitungan BERAT ISI SEMEN
belah dan lentur beton yang dibuat dan dirawat Lepas / Gembur Diketahui :
(cured) di laboratorium.
Berat Benda Uji I = 1270 gr
Dari hasil pengumpulan data kekuatan
Isi Tempat I = 3500 cm3
tekan hancur beton, dilakukan penentuan
1270
tegangan tekan karakteristik beton. Tegangan Berat isi benda uji I = = 0,362 gr/cm3
3500
beto karakteristik ini diperoleh dengan 0,362+0,4+0,418
menggunakkan rumus statistik sebagai berikut: Berat Isi rata-rata =
3