Nama Kelompok:
Keuntungan : Kelemahan :
2. Pengujian kuat lentur beton menggunakan sampel balok berdimensi 400 x 100 x 100 mm sebanyak 25
buah, untuk variasi beton normal sebanyak 5 buah, variasi 5% agregat halus limbah sebanyak 10 buah,
variasi 10% agregat halus limbah sebanyak 10 buah, variasi 5% agregat kasar limbah sebanyak 10 buah,
variasi 10% agregat kasar limbah sebanyak 10 buah.
3. Standar pengujian pada penelitian ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 03-2493-1991
tentang Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di laboratorium yang berlaku untuk balok uji
lentur dan SNI 4431:2011 tentang Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan.
4. Penelitian dilakukan dengan percobaan di laboratorium dan tidak dilakukan uji lapangan.
5. Mesin tekan beton yang dapat digunakan untuk pengujian kuat lentur dengan perlengkapan antara lain
manometer dengan dua jarum pembacaan beban, dua buah titik perletakan berbentuk silinder, dua buah titik
pembebanan berbentuk silinder, ketelitian peralatan pada skala pembacaan minimum adalah 12,5 g dengan
metode dua titik pembebanan yang dilakukan pada umur beton 28 hari.
TINJAUAN PUSTAKA
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Satyarno (2010) diketahui bahwa penggunaan
substitusi serutan ban karet dapat meningkatkan daktalitas beton karena menurunkan modulus
elastisitas, namun mengurangi sifat-sifat mekanika beton seperti kuat tekan dan kuat lentur serta
Dari penelitian oleh Heykal (2010) didapat semakin bertambahnya persentase karet ban bekas pada
campuran beton maka akan mereduksi kuat tekan maupun kuat tariknya. Hasil kuat tekan terbesar
yaitu 15,38 MPa pada substitusi dengan kandungan karet ban bekas 20%, kuat tarik tertinggi
Penelitian oleh Putra (2015) Hasil penelitian pada umur 28 hari kuat lentur beton
menunjukkan substitusi crumb rubber dan tire chips pada variasi 10% lebih tinggi
dibandingkan dengan beton normal, namun apabila substitusi limbah karet lebih besar dari
Seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu agar penelitian dapat berjalan dengan lancar.
Pengujian pendahuluan adalah pemeriksaan bahan penyusun beton yang meliputi pemeriksaan gradasi pasir, pemeriksaan berat
jenis pasir, pemeriksaan kandungan lumpur pada pasir pemeriksaan gradasi kerikil, pemeriksaan berat jenis kerikil dan
Perawatan benda uji dilakukan dengan cara direndam di dalam air selama ±28 hari.
Bagan Alir Penelitian