219190080
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkurang. Oleh karena itu berbagai penelitian dan percobaan tentang material
beton telah dilakukan guna mencari bahan lain sebagai penunjang bahan material
beton dan juga ramah terhadap lingkungan. Beton adalah seperangkat interaksi
mekanik dan kimia dari bahan penyusun dan memenuhi kekuatan batas yang
diperlukan oleh perencana dan memenuhi kemampuan servis yang juga dapat
ekonomi.(Mulyono 2005).
tekan beton tinggi, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembentukan serta
meningkat, terutama agregat kasar, dalam hal ini kerikil dan atau batu pecah.
Faktor yang diperlukan dalam penggunaan jenis agregat kasar adalah kekerasan.
2
Semakin tinggi kekerasan agregat maka semakin tinggi pula kuat tekan beton yang
dihasilkan. Beton normal dengan kualitas yang baik yaitu beton yang mampu
menahan kuat desak/hancur yang diberi beban berupa tekanan dengan dipengaruhi
semen (F.a.s) dan zat tambahan (admixture) bila diperlukan (Alam, dkk 2011).
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan. Agregat kasar dapat diperoleh dari alam, dapat juga dengan
buatan. Agregat kasar alami kebanyakan diperoleh dengan cara mengambil dari
sungai atau dengan penggalian dari dalam tanah. Agregat yang masih berupa batu
mm, biasa disebut kerikil. Sekarang ini banyak sekali daerah pengambilan agregat
kasar yang membuat sifat fisik dan karakteristik dari agregat kasar bervariasi, maka
dari itu tingkat kekerasan agregat kasar perlu diteliti lebih lanjut.
mencapai 5,8 juta km dan garis pantai mencapai 81.000 km, memiliki potensi besar
dalam hal pengelolaan kekayaan laut dan salah satunya adalah kerang. Daerah
masing. Kawasan yang akan dibahas yaitu Kabupaten Barru, karena daerah ini
berada dekat dengan pantai dan lautnya. Maka bukan hal yang tidak mungkin jika
masalah yang dihadapi oleh daerah Barru adalah limbah kulit kerang.
turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan konstruksi beton.
Agregat kasar merupakan bahan penyusun beton yang paling dominan, maka untuk
tambah mineral dan bahan tambah kimia, dari beberapa bahan tambah mineral
diantaranya adalah abu terbang (fly ash) dan bahan tambah kimia yang digunakan
kuat tekan beton yang bervariasi, pada umur 28 hari campuran beton yang
menggunakan 10% kulit kerang mengalami penurunan kuat tekan hingga 20,87
Mpa dari campuran beton normal yang kuat tekannya mencapai 27.72 Mpa.
Penelitian Lina Flaviana Tilik, Fadhila Firdausa, Muhammad Rifqi Agusri, Puji
beton superplastisizer 0,5% adalah 28,26 MPa dan 29,15 MPa pada usia 28 hari
dan kekuatan tekan beton shell dengan komposisi 5%, 10%, 15%, dan 20%
4
30,78MPa; 26.78MPa; 24,71 MPa, dan 22,93 MPa pada usia 28 hari.
Maka dari peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian dengan judul
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh cangkang kerang komposisi 0%, 5%, 10%, dan 20%
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh cangkang kerang komposisi 0%, 5%, 10%, dan
20% sebagai bahan substitusi agregat kasar terhadap kuat tekan beton
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan, maka
konstruksi.
bangunan
3. Uji tekan dilakukan pada saat beton berumur 7, 14, dan 28 hari dengan jumlah
E. Manfaat Penelitian
pemanfaatan dari limbah cangkang kerang. Selain itu diharapkan limbah cangkang
kerang dan bahan superplasticizer sebagai bahan campuran dalam pembuatan beton
F. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan yang dapat disajikan sebgai berikut:
6
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Bab ini menguraikan tentang teori teori yang menyangkut tentang penelitian ini.
Bab ini menguraikan mengenai metode metode yang akan digunakan dalam
penelitian baik dari jenis penelitiannya, tahapan, bagan alir serta lain sebagainya.
Bab ini membahas secara keseluruhan tentang hasil penelitian yang dilakukan.
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan penulisan berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beton
dengan mencampurkan semen portland. agregat kasar, agregat halus, dan air dan
perencanaan dan pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih. Bahan-
baban pilihan itu adalah ikatan keras yang ditimbulkan oleh reaksi kimia antara
semen dan air, serta agregat di mana semen yang mengeras dan ber adhesi dengan
baik maupun kurang baik. Agregat boleh berupa kerikil, batu pecah, sisa-sisa bahan
kualitas yang dituntut untuk tujuan konstruksi adalah dapat memenuhi harapan mak
4. Perbandingan campuran
Inggris yang dikenal dertgan metode DOE. Cara DOE ini merupakan cara yang
1. Mudahnya pengerjaan adukan beton bergantung dari jumlah air bebas dan
2. Kekuatan beton tergantung dari faktor air semen (FAS) dan tidak tergantung
Untuk menunjukan kekuatan beton yang akan dicapai dengan material yang
sesuai, maka hal utama yang sangat berpengaruh adalah water cement ratio atau
perbandingan pemakaian air dan semen (W/C). Dengan adanya penambahan bubuk
kapur sebagai suplemen tambahan. nilai (W/C)) sudah berubah menjadi W/(C+K)
yang artinya material semen menjadi material cementations yakni semen yang
didukung oleh beberapa material suplemen seperti admixture, silica fume dan lain-
lain (Anonim. 2002). Dalam hal ini suplemen yang ditambah adalah kapur jenis
syarat apabila :
1. Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20 nilai hasil pemeriksaan benda uji
9
2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-
benda uji berurut-turut tidak boleh lebih besar dari 4,3 Sr.
rongga yang dihasilkan dalam campuran beton, maka semakin tinggi kuat
tekan beton yang dihasilkan. Selain itu, adukan beton diusahakan dalam
beton. Didalam konstruksi ada beberapa jenis beton yaitu sebagai berikut :
a. Beton ringan
menggunakan agregat ringan seperti tanah liat bakar atau batu apung atau
b. Beton normal
Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi antara 2200 –
campuran beton normal harus didasarkan pada data sifat-sifat bahan yang
10
direncanakan.
c. Beton berat
mempunyai berat isi lebih besar dari beton normal atau lebih 2400 kg/m3 .
tiga yaitu :
a. Beton kelas I
b. Beton kelas II
tenaga- tenaga ahli. Beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu standar yaitu
keahlian khusus dan harus dilakukan dibawah tenaga-tenaga ahli. Mutu beton
seekonomis mungkin.
Berikut ini akan dijelaskan penyusun atau komposisi beton dan pengujian
1. Agregat
kalau agregat ialah jumlah yang lumayan besar dari volume beton serta sangat
pengaruhi sifat beton, sehingga perlu sesuatu material ini diberi atensi yang lebih
detail serta teliti dalam tiap pembuatan suatu agregat dapat bisa kurangi
akibat temperatur panas, pemilihan tipe agregat yang akan dipilih bergantung
pada kualitas agregat, ketersedianya dilokasi, harga dan tipe kontruksi yang akan
memanfaatkannya.
12
buatan, agregat alam ialah agregat yang wujudnya natural, tercipta bersumber
pada aliran air sungai serta degradasi. Agregat yang tercipta dari aliran air sungai
berbentuk bulat dan licin, ataupun agregat yang tercipta dari proses degradasi
buatanialah agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik- pabrik semen
pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun
buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil
a. Agregat halus
agregat halus untuk beton bisa berbentuk pasir alami, hasil pecahan dari batuan
secara alami, ataupun berbentuk pasir buatan yang dihasilkan oleh mesin
13
pemecah batu yang biasa disebut abu batu. Agregat halus tidak boleh memiliki
lumpur lebih dari 5%, dan tidak memiliki zat- zat organik yang bisa merusak
beton. Manfaatnya merupakan untuk mengisi ruangan antara butir agregat kasar.
2. Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur karena
faktor cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat diuji dengan larutan jenuh
cuci.
Agregat halus harus mempunyai susunan besar butir dalam batas- batas
berikut :
9,60 100
4,80 95 – 100
2,40 80 – 100
1,20 50 – 85
14
0,60 25 – 60
0,30 10 – 30
0,15 2 – 10
b. Agregat kasar
agregat kasar untuk beton bisa berbentuk kerikil sebagai hasil dari disintegrasi
dari batu- batuan ataupun berbentuk batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
manual maupun mesin. Agregat kasar mesti terdiri dari butiran- butiran yang
kebersihan yaitu, tidak mengandung lumpur lebih dari 1%, serta tidak memiliki
Berat jenis agregat adalah rasio antara massa padat agregat dan massa air
dengan volume sama pada suhu yang sama. Karena butiran agregat umumnya
mengandung butiran pori-pori yang ada dalam butiran tertutup atau tidak
berhubungan, maka berat jenis agregat dibedakan menjadi dua istilah, yaitu berat
jenis mutlak, jika volume benda padatnya tanpa pori dan berat jenis semu, jika
Berat satuan agregat adalah berat agregat satu satuan volume, dinyatakan
15
d. Gradasi agregat
butiran agregat mempunyai ukuran yang sama (seragam), maka volume pori
volume pori yang kecil. Hal ini dikarenakan butiran berukuran kecil akan
mengisi pori diantara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi
sedikit.
40 95 – 100 100
20 30 – 70 95 – 100
10 10 – 35 25 – 55
4,8 0–5 0 – 10
dengan agregat dalam beton, sehingga agregat tidak akan menambah dan
16
mengurangi air dari pastanya, dan kadar air di lapangan lebih banyak mendekati
dapat menjadi kurang kuat disebabkan dua faktor yaitu, karena mengandung
bahan yang lemah atau berasal dari partikel butir yang kuat tapi tidak melekat
dengan kuat dan pada umumnya kekuatan dan elastisitas agregat berdasarkan dari
jenis batuan, tekstur serta struktur butirannya. hal ini dikarenakan agregat adalah
2. Semen portland
Semen adalah bahan pengikat yang merupakan campuran dari tanah liat,
batu kapur, pasir silika, pasir besi, dan gypsum yang merupakan bahan pencampur
dan dicampur dengan gips. Semen adalah salah satu bagian terpenting dalam
pembuatan beton karena semen menjadi bahan pengikat antara pasir, agregat dan
air menjadi satu kesatuan bahan yang mampu menerima beban. Dalam pengertian
umum disebutkan, semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif dan
bahwa, komponen utama dari semen portland adalah seperti tercantum dalam
tabel berikut:
Komponen Prosentase
Kapur (CaO) 60 – 66 %
Silika (SiO2) 19 – 25 %
3. Air
Air adalah bahan yang diperlukan untuk proses reaksi kimiadengan semen
untuk membentuk pasta semen. Air juga dipakai untuk pelumas antara butiran
dalam agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Air dalam campuran
beton menyebabkan terjadinya proses hidrasi dengan semen. Jumlah air yang
yang berlebihan akan menurunkan kekuatan beton. Namun air yang terlalu
sedikit akan menyebabkan proses hidrasi yang tidak merata. Pada umumnya air
syarat-syarat mutu air untuk adukan beton menurut British Standard (BS.3148-
nitrat. Gabungan ion-ion tersebut yang terdapat dalam air maksimum 2000
sehingga kuat tekannya turun. Selain itu garam-garam ini membuat beton
ppm.
b) NaCl dan sulfat. Konsentrasi NaCl dalam air diijinkan maksimum 20000
ppm. Garam ini membuat beton bersifat higroskopis dan bila bereaksi
c) Air asam. Air yang mempunyai nilai asam tinggi (PH > 3,0) akan
d) Air basah. Air dengan kandungan Natrium Hidroksida kurang dari 0,5 %
lebih dari 0,5 % dari berat semen akan menurunkan kekuatan beton.
e) Air gula. Penambahan air gula sebesar 0,25 % ke atas akan menyebabkan
kekuatan beton turun sebesar 20 %. Oleh karena itu air yang tercemar oleh
g) Rumput laut. Air yang tercampur dengan rumput laut mengakibatkan daya
akan turun.
butir lumut. Air ini dapat mengganggu proses hidrasi semen, apabila
mengandung lumpur halus kurang dari 2000 ppm bila akan digunakan
400 ppm. Air ini dapat digunakan untuk campuran beton bila senyawa
a) Air untuk beton harus bebas dari minyak, alkali, garam, dan bahan-bahan
organik
b) Air untuk beton pratekan atau yang dilekati alminium, termasuk agregat
tidak boleh mengandung ion clorida. Untuk mencegah korosi, kadar klorida
C. Material Alternatif
1. Cangkang Kerang
perikanan yang telah lama di budidayakan sebagai salah satu usaha sampingan
modal besar dan dapat dipanen setelah berumur 6 – 7 bulan. Hasil panen kerang
per hektar per tahun dapat mencapai 200 –300 ton kerang utuh atau sekitar 60-
bukaan diantaranya inhalen, ekshalen, dan pedal untuk mengalirkan air serta
menggunakan kakinya dan makan plankton yang didapat dari aliran air yang
senyawa kimia pozzolan yaitu mengandung zat kapur (CaO), Alumina dan silika
campuran beton yang lebih reaktif. Adapun komposisi kimia serbuk cangkang
Salah satu ciri umum adalah memiliki dua buah cangkang berkapur serta
mempunyai insang sebagai alat untuk bernafas dan menyerap makanan. Bentuk
gangguan, tiram akan berkembang dengan baik. Selain itu, tubuh dari kerang
terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, mantel dan kumpulan organ bagian dalam.
Kaki bivalvia bersifat elastis, terdiri atas susunan jaringan otot yang dapat
sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang dengan warna yang berbeda-
yang terhisap kedalam tubuh Kerang bakau atau tiram merupakan organisme
yang memiliki tubuh bilateral simestris dimana terlindung oleh cangkang kapur
yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral
(Komala, 2012). Bentuk tubuh agak bulat dengan cangkang atau katup yang
ditambahkan pada saat workabilitas yang tidak tepat maka akan terjadi segresi
Sifat-sifat mekanis yang ada pada beton dibagi menjadi dua, yaitu
sifat mekanis jangka pendek dan jangka panjang. Sifat mekanis jangka pendek,
yaitu kuat tekan beton, kuat tarik beton, kuat geser beton, dan modulus elastisitas
beton. Sedangkan untuk sifat mekanis jangka panjang, yaitu rangkak dan susut
pada beton.
tekanan yang berupa gaya tekan per satuan luasnya. Kuat tekan beton dapat
silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Kuat tekan beton dapat
diketahui dalam umur 28 hari dan dinyatakan dalam satuan Mpa. Selama 28
hari, beton disimpan dan dirawat dengan suhu dan kelembaban yang tetap.
arah transversal. Kuat lentur maksimum beton akan dialami pada bagian serat
bawah balok veton dan disebut sebagai modulus of rupture, yang besarnya
tergantung dari panjang balok dan jenis pembebanannya. Kuat lentur pada
24
beton penting diketahui untuk mengetahui batasan dan jenis keretakan yang
beton bertulang, gaya lenturnya sudah ditanggung oleh tulangan yang ada
didalamnya. Pengujian kuat lentur dilakukan pada dua titik dengan jarak 1/3
yaitu memiliki kuat tarik yang rendah dimana besar kuat Tarik belah
memiliki perbandingan sekitar 9% - 15% dari kuat tekannya. nilai kuat tekan
dan nilai kuat tarik bahan beton tidak berbanding lurus, setiap usaha
perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat
tariknya.
Kecilnya nilai kuat tarik yang dihasilkan oleh beton yang menjadi
kelemahan terbesar dari beton. Sehingga untuk menaikan kuat tarik belah
pada beton dapat dilakukan dengan menambahkan tulangan agar beton dapat
mampu menahan gaya tarik. Pengujian kuat tarik belah menggunakan benda
uji yang berbentuk slinder yang berukuran diameter 15cm dan tinggi 30
diberi beban dari atas merata sepanjang benda uji. Apabila benda uji sudah
tidak dapat menahan beban lagi, maka benda uji akan terbelah menjadi dua.
25
E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Haris, (2020) “Studi pemanfaatan limbah kulit kerang sebagai agregat
kasar pada beton normal” Penelitian ini merupakan penelitian yang menerapkan
pengaruh penggunaan limbah kulit kerang terhadap kuat tekan beton dan untuk
untuk campuran beton normal yang terdiri dari air, semen, dan agregat kasar. air
yang digunakan untuk mencampur beton diambil dari saluran PDAM. Untuk
2000. Untuk mensubtitusikan limbah kulit kerang pada agregat kasar. Hasil
kasar kulit kerang menghasilkan kuat tekan beton yang bervariasi, pada umur 28
penurunan kuat tekan hingga 20,87 Mpa dari campuran beton normal yang kuat
umur 7 dan 28 hari diperoleh kuat tekan beton yang dibuat menggunakan
agregat kasar berupa 0% kulit kerang atau beton normal sebesar 30.08 Mpa dan
42.65 Mpa, campuran 5% kulit kerang sebesar 25.92 Mpa dan 33.18 Mpa,
campuran 10% kulit kerang sebesar 24.28 Mpa dan 32.11 MPa, campuran 15%
“Studi Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang sebagai Agregat Kasar pada Beton
beton normal yang terdiri dari air , semen, dan agregat kasar. air yang digunakan
untuk mencampur beton diambil dari saluran PDAM. Untuk perekat hidrolik
kerang menghasilkan kuat tekan beton yang bervariasi, pada umur 28 hari
kuat tekan hingga 20,87 Mpa dari campuran beton normal yang kuat tekannya
dan 28 hari diperoleh kuat tekan beton yang dibuat menggunakan agregat kasar
berupa 0% kulit kerang atau beton normal sebesar 30.08 Mpa dan 42.65 Mpa,
campuran 5% kulit kerang sebesar 25.92 MPa dan 33.18 Mpa, campura 10%
kulit kerang sebesar 24.28 MPa dan 32.11 MPa, campuran 15% kulit kerang
3. Penelitian Lina Flaviana Tilik, Fadhila Firdausa, Muhammad Rifqi Agusri, Puji
agregat kasar dengan bahan tambah superplasticizer pada kuat tekan beton”.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek kerang sebagai substitusi agregat
27
cm. Komposisi kerang yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 0%, 5%,
normal dan beton superplastisizer 0,5% adalah 28,26 MPa dan 29,15 MPa pada
usia 28 hari dan kekuatan tekan beton shell dengan komposisi 5%, 10%, 15%,
tekan 30,78MPa; 26.78MPa; 24,71 MPa, dan 22,93 MPa pada usia 28 hari.
cangkang kerang desa teluk gosong sebagai campuran agregat kasar terhadap
kuat tekan beton” penelitian ini bertujuan Cangkang kerang banyak didapat dari
ini adalah salah satu daerah yang memiliki potensi kerang. Sehingga sisa
kerrang agar dapat digunakan sebagai bahan campur beton dengan cara
Umum) tahun 2013 dengan komposisi agregat, semen sebanyak 326 kg, pasir
sebanyak 760 kg, kerikil sebanyak 1029 kg dan air sebanyak 215 liter. Dari
pengujian ini diperoleh nilai kuat tekan beton normal rata-rata adalah 104,22
kg/cm2 , nilai kuat tekan beton dengan campuran cangkang kerang 10%
diperoleh hasil kuat tekan beton rata-rata adalah 165,12 kg/cm2 , nilai kuat tekan
beton dengan campuran cangkang kerang 20% diperoleh nilai kuat tekan beton
rata-rata 163,56 kg/cm2 . Dari pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan
kuat tekan beton. Dengan proporsi campuran 10% dan 20% dapat dilihat bahwa
dengan menggunakan proporsi campuran 10% hasil kuat tekan adaalah lebih
tinggi daripada proporsi 20%. Oleh karena itu disarankan untuk penelitian
5. Penelitian Dinda Alma Esa, Agustinus Agus Setiawan, Galih Wulandari Subagyo
subsitusi agregat kasar pada campuran beton” penelitian ini bertujuan Salah satu
menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, Tangguh dan berkelanjutan dan
29
maka didalam penelitian ini digunakan cangkang kerang darah sebagai subsitusi
kerang darah mempunya nilai ekonomis dan juga dapat menudukung program
SDGs. Hasil kuat tekan beton normal mencapai nilai 27,9 MPa pada umur 28
hari. Pada beton dengan campuran cangkang kerang darah (Anadara Granosa)
sebagai subsitusi agregat kasar pada persentase 5%, 10%, 15%, dan 20% di
dapat nilai tertinggi ada pada persentase 10% dengan nilai kuat tekan sebesar
24,9 MPa hampir mendekati kuat tekan yang direncanakan yaitu 25 MPa nilai
terendah adalah 19,0 MPa dengan persentase 20%. Pada beton dengan campuran
cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai subsitusi agregat kasar dan
superplasticizers nilai tertinggi kuat tekan beton sebesar 42,4 MPa dengan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
numerik. Ini dapat digunakan untuk menemukan pola dan rata-rata, membuat
tersebut dilakukan. Adapun lokasi yang dipilih yaitu di Laboratorium Struktur dan
penelitian ini terhitung selama 4 (empat) bulan dimulai pada bulan Maret 2023
sampai dengan bulan Mei 2023. Berikut ini adalah rincian kegiatan pelaksanaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini akan disajikan dalam
NO Bahan
1 Semen PC type I (Semen Tonase)
2 Agregat Kasar
3 Agregat Halus
4 Cangkang kerang
5 Air
6 No drop
33
c) Timbang pasir kering oven sebanyak 1000 gr. Kondisi suhu kamar.
d) Timbang saringan satu persatu, lalu susun menurut ukuran saringan. Mulai
dari pan, lubang saringan terkecil dan seterusnya sampai lubang saringan
terbesar.
e) Masukkan benda uji pada saringan teratas kemudian tutup. Pasang saringan
isinya.
kehalusan.
analisa ayakan agregat pada seri lubang 0,15 mm, 0,30 mm, 0,60 mm sampai
dengan saringan maksimum pada seri ayakan berbanding 1:2 dibagi dengan
100.
a) Persentase penggabungan agregat kasar dan halus Berat jenis spesifik agregat
b) Persentase cangkang tiram yang akan ditambahkan yaitu 0%, 5% ,10% dan
20%.
struktur.
e) Masukkan air sedikit demi sedikit sampai air yang telah disediakan masuk
i) Beton segar dimasukkan ke dalam cetakan silinder yang telah diolesi gemuk.
menerima getaran.
o) Beton yang telah dibuka dari cetakan langsung direndam dalam bak
perendaman.
37
a) Siapkan kolam dan isi dengan air hingga kira-kira semua bagian sampel beton
bisa terendam.
b) Beton yang telah dibuka dari cetakan langsung direndam dalam bak
perendaman.
d) Letakkan benda uji pada meja penekan. Periksa manometer yang akan
ditahan oleh benda uji. Setelah dibagi dengan luas penampang benda uji,
pelaksanaan tes secara langsung diambil dari hasil pengukuran nilai kuat tekan beton
Pada penelitian ini digunakan teknik analisis data statistik deskriptif. Statistik
deskriptif merupakan salah satu teknik analisis data yang biasa digunakan oleh para
peneliti dan profesional data. Teknik ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
tanpa mengubah sumber data. Studi yang menggunakan sumber data populasi
bentuk tabel, bagan, grafik, mean, median, mode, dan lain-lain. Selain itu, teknik ini
Hasil dari pengukuran kuat tekan beton tadi kemudian akan disajikan dalam
bentuk grafik untuk melihat apa pengaruh dari setiap variabel penambahan cangkang
Anonim. (1991). Tata cara Rencana Pembuatan Beton Normal.SK SNI T-15-
1990-03.Bandung: Departemen Pekerjaan Umum
Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara Uji Slump Beton. SNI 1972:2008.
Jakarta: Departemen Pekerjaan umum
Badan Standardisasi Nasional. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda
Uji Silinder. SNI 1975:2011. Jakarta: Departemen Pekerjaan umum
Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata cara pemilihan campuran untuk beton
normal, beton berat dan beton massa. SNI 7656:2012. Jakarta:
Departemen Pekerjaan umum
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Spesifikasi Agregat ringan Untuk Batu Cetak
Beton Pasangan Dinding. SNI 03-6821-2002. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum
Haris, Haris. (2020). "Studi pemanfaatan limbah kulit kerang sebagai agregat
kasar pada beton normal." Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian 2.1 2020
Heldita, Dina. (2021). "studi pengaruh penggunaan cangkang kerang desa teluk
gosong sebagai campuran agregat kasar terhadap kuat tekan beton." jurnal
ilmu sipil (jalusi) 3.1 8-11.
Latjemma, Sudirman, Suratnan Tahir, and Haris Haris. (2020). "Studi Pemanfaatan
Limbah Kulit Kerang Sebagai Agregat Kasar Pada Beton Normal." Siimo
Engineering: Journal Teknik Sipil 4.1: 29-39
Tilik, Lina Flaviana, et al. 2021. "Pengaruh cangkang kerang sebagai substitusi
agregat kasar dengan bahan tambah superplasticizer pada kuat tekan
beton." Jurnal Deformasi 6.2 80-86.
Zuraidah, Safrin, et al. 2020. "Limbah Cangkang Kerang Sebagai Subtitusi Agregat
Kasar Pada Campuran Beton." Limbah Cangkang Kerang Sebagai Subtitusi
Agregat Kasar Pada Campuran Beton : 117-124.