Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR PROPOSAL

PENGARUH PENAMBAHAN ABU ARANG TEMPURUNG PADA KUAT


TEKAN BETON K225

Oleh :
FAZRI ABU HASAN
NPM : 19051044

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2023
LATAR BELAKANG

Berdasarkan perkembangan teknologi, Arang tempurung merupakan hasil dari


telah dilakukan penelitian untuk pembakaran batok kelapa yang sudah
memperbaiki sifat beton dan kinerja cukup melimpah di berbagai daerah
beton dengan biaya yang murah tanpa khususnya di kota luwuk sulawesi tengah
mengurangi mutunya dengan cara kabupaten banggai, Arang tempung di sini
memanfaatkan limbah buangan seperti belum termanfaatkan dengan baik. Arang
ampas tebu, sisa kayu, abu cangkang tempurung kelapa juga mempunyai
sawit, abu terbang (flyash), cangkang kandungan sama dengan fly ash.
kemiri, abu sekam padi dan lain lain. Alangkah baiknya arang tempurung dapat
Bahan agregat yang digunakan untuk digunakan sebagai bahan material
penelitian ini ialah bahan limbah campuran beton. Dalam penelitian ini
buangan. Dalam penelitian ini Limbah dilakukan presentase penambahan arang
buangan yang digunakan ialah arang tempurung terhadap pengurangan agregat
tempurung kelapa. halus (pasir).
2
Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh penambahan abu arang tempurung kelapa terhadap mutu
beton (f’c)

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penambahan abu arang tempurung terhadap mutu
beton (f’c)

Manfaat Penelitian
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai mutu dan kualitas beton pada
umumnya, lebih khusus tentang bagaimana pengaruh abu arang tempurung pada
kuat tekan beton (f’c), dan jika daya kuat tekan beton bertambah, maka dapat
menjadi referensi bahan tambah campuran untuk menambah kuat tekan beton
dengan campuran arang tempurung kelapa.

3
TINJAUAN PUSTAKA

Beton adalah campuran antara semen Portland, agregat, air, dan terkadang ditambahi dengan
menggunakan bahan tambah yang bervariasi mulai dari bahan tambah kimia, serta no­-kimia dengan bahan
bangunan non-kimia pada perbandingan tertentu, Tujuannya ialah mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton
sewaktu masih dalam keadaan segar atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, menambah
encer adukan, menambah kuat tekan, mengurangi sifat getas, mengurangi retak pengerasan dan sebagainya
(Tjokrodimuljo, 2007).
Berdasarkan SNI-03-2847-2002 beton adalah campuran antara semen Portland, agregat halus, agregat
kasar, air dan semen. Seiring dengan penambahan umur, beton akan semakin mengeras dan akan mencapai
kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari.
Salah satu bahan tambah yang digunakan adalah arang tempurung kelapa. arang tempurung adalah hasil
daril pembakaran tempurung kelapa, tempurung kelapa merupakan limbah (sisa pengolaan) dari rumah tangga
atau industri yang menggunakan kelapa sebagai bahan utama. Keberadaanya banyak terdapat disekitar kita,
dan pemanfaatannya kebanyakan hanya sebagai bahan kayu bakar.

4
Penelitian Terdahul

▪ Dodi Riyanto, dkk (2018), meneliti ▪ Hani purwanti.,ST., M.T,;Galih Widyarini


menggunakan bahan arang batok kelapa (2018), enggunakan abu arang tempurung
untuk campuran beton K225 sebagai pada campuran beton K200 sebagai
pengganti agregat halus terhadap penggati semen dengan variasi sebesar
presentase berat, variasi 7.5%, 10%, dan 0%, 5%, 10%. Hasil kuat tekan dari ketiga
12,5% yang bertujuan untuk mengetahui variasi tersebut mengalami penurunan trend
seberapa besar kuat tekan beton setelah dari usia 7 hari, 21 hari, dan 28 hari.
dilakukan pencampuran arang betook Walaupun trend mengalami penurunan,
kelapa. Berdasarkan hasil penelitiannya akan tetapi kuat tekan beton yang
menyarankan bahwa pemakaian arang dihasilkan masih memenuhi K200.
tempurung tidak melebihi 10% karena jika
pemakaian arang tempurung melebihi 10%
kuat tekan beton akan mengalami
penurunan.

5
Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium DINAS PUPR
kabupaten banggai. waktu penelitian dilakukan kurang lebih
selama 3 bulan, mulai dari bulan juni sampai bulan agustus
2023.

Jenis Penelitian
III
jenis penlitian ini merupkan jenis penelitian eksperim. Benda uji
METODE PENELITIAN yang dijadikan acuan yaitu beton normal Dan beton dengan
variasi abu arang tempurung 5%, 10%, 15%, 20%. Peneliti
membandingkan kuat tekan beton normal dengan beton yang
mengandung abu arang tempurung.

Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
sekunder berupa buku-buku yang berhubungan dengan beton
dan jurnal-jurnal dari peneliti sebelumnya yang kemudian di
pakai sebagai acuan dan referensi dalam penelitian ini.

6
Teknik Analisis Data

 Tahapan awal dalam penelitian ini yaitu pemeriksaan agregat. Agregat yang
digunakan agregat kasar berupa kelikir dan agregat halus berupa pasir.
 Setelah data-data pemeriksaan agregat didapatkan, maka lanjut dengan
menghitung kebutuhan agregat kasar, agregat halus, semen dan air untuk beton
normal dan variasi beton abu arang tempurung 5%, 10%, 15%, 20%.
 Setelah itu, dilakukan pembuatan adukan beton normal, dan beton variasi abu
arang tempurung, pada proses pembuatan adukan beton ini terdapat proses tes
slump.
 Setelah adukan telah melewati uji slump maka dilakukan pencetakan adukan
beton, cetakan adukan beton yaitu silinder. Kemudian adukan dibiarkan selama
24 jam. Setelah 24 jam beton dikeluarkan dari cetakan, kemudian ditimbang
nilainya, dicatat dan ditandai. Setelah itu dilakukan perawatan didalam bak
berisis air selama 28 hari.
 Kemudian dilakukan penjemuran sampai beton kering, kemudian dilakukan
pengujian kuat tekan beton.

7
Proses/Tahapan Pembuatan Benda Uji

1. Perencanaan pencampuran beton (Mix Design)


berdasarkan (SNI 03-2834-1993)
2. Pemeriksaan slump beton (SNI 03-1972-1990)
3. Pemeriksaan berat isi beton (SNI 03-1973-1990)
4. Pemeriksaan kuat tekan beton (SNI 03-1974-1990)

8
🔨 🔨 TERIMA KASIH 🔨 🔨

Anda mungkin juga menyukai