Email: nurazizah@unisla.ac.id;agusbukhori45642@gmail.com,
ABSTRACT
Concrete is a composite material (mixture) of several materials, whose main material consists of a
mixture of cement, fine aggregates, coarse aggregates, water and or without other added
ingredients coconut fibers are only used for broom materials, rugs, ropes and household
appliances.Therefore, the addition of burning concrete into coconut ash ash is tried.The method
used was experimental carried out in the laboratory with the production of 12 test pieces with
presentations of 0%, 0.25%, 0.5% and 0.75% at 7 days.Laboratory test results on the addition of
coconut fiber ash to the normal K 100 presentation were 16.505 MPa, coconut fiber ash mixture
0.25% reached 23.895 MPa, coconut fiber ash mixture 0.5% reached 23.656 MPa, the highest
fiber ash mixture concrete 0.75% coconut can reach compressive strength of 23,688 MPa.
Keyword :Ash, Coconut Fiber, Compressive Strength, Concrete
Hal 52
UkaRsT VOL.3, NO.2 TAHUN 2019 p ISSN 2579-4620
e ISSN 2581-0855
Merumuskan Masalah
2. Pengujian Agregat Halus
a) Test Kondisi Analisa Ayakan Pasir (ASTM
C 136-84a)
Pengumpulan Data
Didapatkan hasil sebesar 3,19. Modulus
Halus Butir (MHB), syarat modulus halus
Data Primer Data Sekunder butiran untuk beton menurut ASTM yaitu
1. Observasi 1. Penelitian Terdahulu 2,20% - 3,10% MHB 2,5 s/d 3,0. Jadi hasil
2. Wawancara 2. SNI
3. Dokumentasi 3. ASTM tidak memenuhi yang diinginkan.
b) Kelembaban Pasir (ASTM C 566-89)
Diperoleh hasil rata-rata sebesar 2,56 %.
Tidak
Analisa Data ASTM C 566 – 89 yang diperbolehkan
Ya
kelembaban pasir sebesar< 0,1 % maka
agregat halus tersebut tidak memenuhi
Hasil Penenlitian
persyaratan.
c) BeratJ enisPasir (ASTM C 128-78)
Kesimpulan Diperoleh hasil sebesar 2,70 % Berat jenis
pasir yang disyaratkan ASTM C 128-78
Selesai adalah yang berada dalam batas antara 2,4
sampai dengan 2,7 gr/dm³. Jadi pasir diatas
PEMBAHASAN memenuhi syarat yang digunakan.
Untuk melancarkan penelitian ini peneliti d) Air Resapan (ASTM C 128-93)
melakukan kerja sama dengan tim di Diperoleh data rata-rata sebesar 2,78 %.
laboratorium teknik sipil fakultas teknik Absorbsi (Penyerapan Air), syarat absorbsi
universitas islam lamongan, dari Hasil (penyerapan) menurut ASTM adalah 0,2 %
penelitian yang telah dilakukan menghasilkan - 2,0 %. Jadi hasil tidak sesuai yang di
beberapa hasil yaitu: inginkan.
e) MenentukanBerat Volume Pasir (ASTM C
1. Pengujian Semen 188-89)
a) Konsistensi Normal Semen Perland Diperoleh hasil 1,417. Untuk berat volume
(ASTM C 187-86) pasir spesifikasi agregat kasar menurut
Hal 53
UkaRsT VOL.3, NO.2 TAHUN 2019 p ISSN 2579-4620
e ISSN 2581-0855
Hal 54
UkaRsT VOL.3, NO.2 TAHUN 2019 p ISSN 2579-4620
e ISSN 2581-0855
Hal 55
UkaRsT VOL.3, NO.2 TAHUN 2019 p ISSN 2579-4620
e ISSN 2581-0855
SARAN
Dari penelitian penambahan abu serabut
30 kelapa sebagai bahann tambah untuk kuat tekan
beton adalah:
25 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
23,895 23,656 23,688
dengan pengujian kuat tarik beton yang
20 belum dilakukan dalam penelitian ini.
16,505 2. Untuk penelitian lebih lanjut perlu
15 diperhatikan untuk penggu
penggunan agregat
yang digunakan baik agregat halus
10
maupun kasar yang merupakan
5 komponen utama pembuatan beton dalam
y = 1,316x3 - 11,71x2 + 33,31x - 6,414
keadaan SSD, sebelum penelitian
R² = 1
0 berlangsung kita perlu memberikan
Normal 0,25% 0,50% 0,75% wadah atau tempat untuk penyimpanan
Sumber : Hasil Peneliti agregat sementara agar tidak terkena
diperoleh grafik hubungan non linier pengaruh hujan yang akan memepengaruhi keadaan
penambahan abu serabut kelapa terhadap kuat SSD agregat.
tekan beton terhadap
rhadap kuat tekan dengan grafik
polinema orde 2diperoleh persamaan y = DAFTAR PUSTAKA
1,316x3 - 11,71x2 + 33,31x - 6,414 dengan R² = ASTM C 29 – 91 Standart Test Method for
1. Bulk Density (Until weight) and Voids
Aggregates
KESIMPULAN ASTM C 128 - 78 Standart Test Methodfor
Berdasarkan perancangan pembuatan
pe Density, Relative Density (Spe (Spesific
beton dengan penambahan abu serabut kelapa Gravity, and Absorbtion of Fine
yang telah dilakukan penelitian di Laboratorium Aggregate
Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas ASTM C 187 – 86 Normal Consistency of
Islam Lamongan,, dapat diambil kesimpulan. Hydraulic Cement
1. Pengaruh campuran abu serabut kelapa ASTM C 566 – 89 Standart Test Method for
untuk beton mutu K-100
K memepengaruhi Total Evaporable Moisture Concret of
kuat tekan dari beton itu sendiri dari data Aggregate by Drying
yang telah dilakukan penelitian abu Candra, A. I. (n.d.). ANALISIS DAYA
serabut kelapa mengalami kenaikan DUKUNG PONDASI STROUS PILE
secara siknifikan, beton normal K-100
K PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
kuat tekan yang diperoleh 13,964 MPa, MINI HOSPITAL UNIVERSITAS
beton campuran abu serabut kelapa 0,25 KADIRI Agata. Ukarst
Ukarst, 1, 63–70.
% mencapai 20,217 0,217 MPa, beton Candra, A. I., Gardjito, E., Cahyo, Y., &
campuran abu serabut kelapa 0,50 % Prasetyo, G. A. (2019). Pemanfaatan
mencapai 20,173 MPa, yang paling Limbah Puntung Rokok Filter Sebagai
tinggi beton campuran abu serabut Bahan Campuran Beton Ringan Berpori.
kelapa 0,75 % dapat mencapai kuat tekan UKaRsT, 3(1),
(1), 82
82–89.
20,041 MPa. Dari sini dapat ditarik Standart Nasional Indonesia S 04
04-1989-F
kesimpulan bahwa abu serabut kelapa Pemakaian Air Untuk Beton. Badan
bisa dijadikan untuk bahan tambah Standarisasi Nasional
Nasional.
semen pada beton mutu K-100 K pada Standart Nasional Indonesia SK-SNI S-18-
presentasi diatas. 1990-03, Penyusun Beton
Beton.
Standart Nasional Indonesia SNI 0303-1974-1990,
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
Hal 56