Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

PEMBUATAN GENTENG BETON SERAT DENGAN BAHAN TAMBAH


SERAT SERABUT KELAPA DAN STYROFOAM

Kamaluddin Lubis, Edy Hermanto


Fakultas Teknik, Universitas Medan Area, Indonesia
kamaluddin@staff.uma.ac.id

Abstrak
Genteng beton pada umumnya menggunakan bahan semen, pasir, air dan kapur. pemanfaatan serat serabut
kelapa sebagai bahan tambah pada campuran pembuatan genteng dan menggunakan styrofoam sebagai bahan
tambahan pasir yang akan mengisi rongga-rongga pada unsur genteng beton serat. Disamping serat kelapa dan
styofoam mengurangi bahan pasir, juga berfungsi sebagai bahan perekat pada campuran genteng yang menyatu
disebut genteng beton serat. kemudian mencampurkan bahan tersebut sesuai komposisi yang ditentukan. Metode
yang digunakan dalam Penelitian mengacu kepada standart SNI 2007 akan menghasilkan bentuk geometris
genteng beton serat yang lebih plastis, prositas rendah,dan permebilitas tinggi dan berat yang lebih ringan bila
dibandingkan dengan genteng beton biasa. Hasil pengujian kuat lentur masih memenuhi, uji terhadap rembesan
air untuk penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam sebesar 40% masih memenuhi standar SNI 0096:2007
yaitu tidak terjadi tetesan atau rembesan di bawah genteng. Juga pengujian penyerapan air (porositas) untuk
penambahan serat kelapa sebesar 40%, hasilnya adalah 7,32%. hasil tersebut masih memenuhi standard SNI
0096: 2007 yaitu penyerapan air (porositas) tidak melebihi 10%. Kesimpulan penelitian penambahan serat sabut
kelapa dan styrofoam pada campuaran genteng menjadikan berat genteng beton menjadi lebih ringan. , untuk
penambahan 0% beratnya 4650 gram; penambahan 10% beratnya 4450 gram; penambahan 15% beratnya 4000
gram ; dan penambahan 40% beratnya 3600 gram.

Kata-Kata Kunci : Genteng Beton Serat, Bahan Tambah Serabut Kelapa dan Styrofoam

I. Pendahuluan seiring meningkat pula dengan pertambahan


penduduk. Adanya program pemerintah sejuta rumah
Genteng beton merupakan salah satu penutup yang memberikan subisidi 0% untuk DP perumahan
atap yang baik digunakan untuk konstruksi bangunan, akan juga berdampak terhadap laju pertumbuhan
sejak zaman dulu genteng beton banyak digunakan perumahan yang terus meningkat mencukupi
namum akhir ini boleh dikatakan penggunaan kebutuhan, rumah, pada setiap tahunnya. Dengan
genteng beton sudah jarang digunakan hal ini adanya pembangunan tersebut bertambah pula
disebabkan harga genteng beton yang cukup relative kebutuhan bahan bangunan dalam mendorong laju
mahal dan juga rangka pendukung yang dibutuhkan pembangunan. Menurut survey dilakukan pada
pada konstruksi untuk memikul beban bobot genteng pabrik-pabrik pembuatan genteng di daerah Kota
beton harus kuat dan kokoh tentu biaya yang Medan banyak yang berhenti memproduksi genteng
diperlukan makin mahal, apalagi konstruksi yang beton dikarenakan kurangnya minat masyarakat
dipakai adalah konstruksi kayu sementara, kita terhadap penggunaan genteng dan masyarakat lebih
ketahui produksi kayu telah dibatasi pemerintah memilih seng sebagai atap rumah mereka karena
dipasaran sehingga harga kayu, semakin melonjak harga seng lebih murah.
tinggi dan bahkan sudah sulit diperoleh sementara Indonesia adalah merupakan Negara agraris yang
kebutuhan kayu terus meningkat. Ada penemuan mempunyai letak strategis yang mempunyai dua
yang baru rangka atap yang menggunakan rangka iklim yaitu iklim musim panas dan musim dingin juga
baja ringan, tetapi kelcuatan baja ringan tidak sekuat mempunyai tanah yang subur, apalagi Sumatera
dari konstruksi kayu, baja ringan hanya biasa Utara adalah merupakan daerah yang banyak
digunakan untuk atap penutup yang ringan seperti mempunyai pantai yang luas, dimana pantai tersebut
Seng Aluminium ataupun Atap Tilux dan lain-lain, banyak tumbuh tanaman seperti kelapa, tanaman
baja ringan tidak mampu memikul berat genteng kelapa adalah merupakan yang dapat diolah untuk
beton yang jauh lebih berat dibanding dengan seng segala macam kebutuhan mulai dari akar sampai
atau aluminum. Penomena ini merupakan mengapa pucuknya.
genteng beton semakin jarang digunakan oleh sebab Sebuah survei di Amerika serikat mengatakan
itu diperlukan suatu genteng beton serat yang lebih bahwa polusi kemasan dianggap sebagai polusi utama
ringan diharapkan dapat dipikul konstruksi baja keempat, tepat setelah air, laut dan polusi udara
ringan. (Zhang, 2008). Daur ulang limbah merupakan salah
Pertumbuhan penduduk Kota Medan satu cara untuk menekan pencemaran lingkungan
berdasarkan Medan dalam Angka 2017 yang yang semakin parah, selain itu pemakaian Styrofoam
menunjukkan setiap tahunnya terus meningkat dari bekas juga dapat menghemat biaya produksi sehingga
tahun sebelumnya yang diperkirakan hampir 2% dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan
pertahun, dan dapat diperhitungkan pula bahwa laju baku impor. Pemanfaatan limbah plastik Styrofoam
pertumbuhan kebutuhan rumah di Kota Medan akan dapat dilakukan pemakaian kembali (reuse) maupun
Buletin Utama Teknik Vol. 15, No. 2, Januari 2020 174
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

daur ulang (recycle) (Macklin, 2009). Oleh karena itu Styrofoam akan dapat mengurangi polusi udara.
peneliti ingin meneliti tentang pemanfaatan Polusi udara merupakan salah satu persoalan yang
Styrofoam dan serat serabut kelapa sebagai bahan menggelobal saat ini, dan sangat perlu dicari cara
tambah untuk genteng beton. Penggunaan Styrofoam penyelesaiannya.
pada pembuatan genteng dimaksudkan untuk 2. Banyaknya sumber daya alam berupa serat sabut
memberi daya rekat yang baik antara bahan dalam kelapa yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
campuran dan lebih ringan. masyarakat sebagai barang lokal di Indonesia,
Penelitian tentang genteng komposit yang sehingga sehingga limbah serat kelapa akan dapat
menggunakan bahan baku dari alam dan pemanfaatan dimanfaatkan semaksimal mungkin yang
limbah sudah mulai dikembangkan. Beberapa dianggap sebagai salah satu permasalahan
penelitian yang telah dilakukan menyangkut lingkungan.
pembuatan genteng dan pemanfaatan limbah 3. Hasil penelitian ini akan memberikan konstribusi
diantaranya: serta inovasi terbaru terhadap pengembangan
Asnawi pada tahun 2011 juga membuat genteng Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya di
dari pemanfaatan LDPE (Low Density Polyethilen) bidang usaha tepat guna yang ramah lingkungan.
bekas, aspal iran dan agregat pasir halus. Campuran
optimum diperoleh pada komposisi aspal, LDPE dan Adapun target luaran yang diharapkan adalah
agregat pasir yaitu (70 gr: 30gr: 300gr). Nuning Aisah seperti Tabel 1.
dkk (2004) membuat komposit serat berpenguat serat
sintetis untuk bahan genteng, serat yang digunakan Tabel 1. Luaran yang Ditargetkan
adalah serat helas tipe woving roving dan chopend Indikator
Jenis Luaran
stand mat, matrik yang digunakan adalah polyester Capaian
No
dan epoksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sub-
Kategori TS
penambahan kekuatan tarik setiap penambahan Kategori
lapisan serat kekuatan tarik tertinggi yang dicapai 1 Publikasi Nasional Ada
pada matrik polyester adalah 162,62 Mpa. Kartini, R ilmiah
(2002), dalam penelitiannya yang berjudul 2 Bahan ajar/modul Draft
Pembuatan dan Karekterisasi Komposit Polimer
Berpenguat Serat Alam mendapatkan bahwa dengan Genteng beton atau genteng semen adalah unsur
menggunakan matrik yang sama (polyester) nilai bangunan yang dipergunakan untuk atap yang dibuat
kekuatan tarik komposit berpenguat serat ijuk lebih dari beton dan dibentuk sedemikian rupa serta
tinggi bila dibandingkan dengan komposit berukuran tertentu. Genteng beton dibuat dengan cara
berpenguat serat pisang. Penggunaan serat ijuk mencampur pasir dan semen ditambah air, kemudian
sebagai salah satu bahan penyusun genteng beton diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen
telah diteliti oleh Randing, di dalam penelitiannya dan pasir, sebagai bahan susun gentang beton dapat
Randing menambahkan serat ijuk sebanyak 1-2% dari juga ditambahkan kapur. Pembuatan genteng beton
berat semen. (Randing, 1995). dapat dilakukan dengan 2 cara sederhana yaitu secara
Dari uraian pada latar belakang di atas penulis manual (tanpa dipres) dan secara. mekanik (dipres).
merasa tertarik melakukan penelitian tentang Menurut SNI 0096:2007 genteng beton atau genteng
pembuatan genteng beton serat dengan bahan semen adalah unsur bangunan yang dipergunakan
tambahan serat serabut kelapa dan Styrofoam. Tujuan untuk atap terbuat dari campuran merata antara semen
khusus penelitian ini adalah: merancang bentuk portland atau sejenisnya dengan agregat dan air
geometris genteng beton ringan yang menggunakan dengan atau tanpa menggunakan pigmen.
campuran serat, kelapa dan ditambah dengan Menurut (Dwiyono, 2000) genteng beton dibuat
Styrofoam sebagai bahan tambah pasir untuk dengan cara mencampur pasir dan semen ditambah
mendapatkan genteng yang kuat dan lebih ringan air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak.
tanpa mengurangi kekuatan genteng dan rembesan Selain semen dan pasir, sebagai bahan susun genteng
air. memiliki batasan-batasan, antara lain; (a) bentuk beton dapat juga ditambahkan kapur. Genteng beton
dan ukuran, (b) kekuatan tekan dan tarik genteng, dan ialah unsur bahan bangunan yang dibuat dari
(c) tahan terhadap pengaruh rembesan air. Dengan campuran bahan semen portland, agregat halus, air,
demikian akan diperoleh bentuk geometris genteng kapur (trass), dan bahan pembantu lainnya yang
yang optimal dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
Beberapa hal yang sangat penting dan urgen untuk atap.
dilakukan adalah
1. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh II. Tinjauan Pustaka
pengaruh serat sabut kelapa yang tidak dapat
digunakan akan menimbulkan masalah social Ediputra, K (2010), yang membuat genteng dari
terhadap pencemaran lingkungan masyarakat dan campuran bahan Aspal, karet alam sir 10. Ban bekas
juga masalah limbah Styrofoam yang (tire rubber), sulfur dan bahan Adhesive isosianat.
menimbulkan pencemaran karena limbah ini tidak Komposit serat berpenguat serat sintetis untuk bahan
pernah dike!ola dengan baik dan ini menimbulkan genteng, serat yang digunakan adalah serat gelas tier
pencemaran, dengan menggunakan serat dan woven roving dan choppend strand neat, matrik yang
175 Buletin Utama Teknik Vol. 15, No.2 Januari 2020
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

digunakan adalah poliester dan epoksi. Hasil halusnya yang berukuran lebih kecil dari 0.3 mm
penelitian menunjukan penambahan kekuatan tarik tidak cukup banyak. Pasir yang masuk zona II dan
setiap penambahan lapisan serat, kekuatan tarik zona III dapat juga ditemukan dalam pasir alami,
tertinggi yang dicapai pada matrix polyester adalah tetapi biasanya banyak mengandung silt dan tanah
165,62 MP. liat. Agregat halus (pasir alam) yang berasal dari
Pengujian untuk mengetahui beban lentur maka sumber ini biasanya berbutir halus dan berbentuk
genteng beton harus diuji. Pengujian genteng beton bulat-bulat akibat proses gesekan sehingga daya lekat
dilakukan setelah mencapai umur 14 hari sesuai antara butiranya agak kurang. Agregat ini cocok
peraturan SNI 0096:2007. Menurut SNI 0096:2007 digunakan untuk campuran plasteran karena
syarat genteng beton yang baik adalah mampu butirannya halus.
menahan beban lentur minimal seperti yang terlihat Air. Air diperlukan pada pembuatan beton untuk
dalam Tabel 2. memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat
dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan. Air
Tabel 2. Nilai Minimal Beban Lentur Genteng Beton yang dapat diminum umumnya dapat digunakan
Beban Lentur sebagai campuran beton. Air yang mengandung
Beban Lentur Rata-rata
Tingkat Masing masing senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar
dari 10 Genteng yang
Mutu Genteng (Min) garam, minyak, gula atau bahan kimia lainnya, bila
Diuji (Min) dalam Kg
Dalam Kg
dipakai dalam campuran beton akan menurunkan
I 150 120
II 80 60
kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat beton
Sumber: SNI 0096:2007, “Mutu dan Cara Uji Genteng Beton” yang dihasilkan.
Persyaratan air yang digunakan adalah air harus
Genteng beton merupakan salah satu bentuk bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
aplikasi teknologi bahan beton yang digunakan zat organik atau bahan lainnya yang dapat merusak
sebagai salah satu alternatif bahan pembuatan bahan beton atau tulangan. Sebaiknya dipakai air tawar yang
bangunan non struktural. Oleh sebab itu persyaratan dapat diminum. Air yang digunakan dalam
bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pembuatan beton pra-tekan dan beton yang akan
genteng beton juga merujuk dari persyaratan bahan ditanami logam alumunium (termasuk air bebas yang
untuk pembuatan beton, karena di Indonesia belum terkandung dalam agregat) tidak boleh mengandung
ada persyaratan khusus mengenai bahan-bahan untuk ion klorida dalam jumlah yang membahayakan (ACI
pembuatan genteng beton. 318-89:2-2). Untuk perlindungan terhadap korosi,
konsentrasi ion klorida maksimum yang terdapat
2.1 Bahan Pembuatan Genteng Beton dalam beton yang telah mengeras pada umur 28 hari
Semen. Semen merupakan bahan campuran yang dihasilkan dari bahan campuran termasuk air,
yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan agregat, bahan bersemen dan bahan campuran
dengan air. Agregat tidak memainkan peranan yang tambahan tidak boleh melampaui nilai bahas
penting dalam reaksi kimia tersebut, tetapi berfungsi diberikan. (Tri Mulyono, 2003).
sebagai bahan pengisi mineral yang dapat mencegah Serat. Serat merupakan bahan tambah yang
perubahan-perubahan volume beton setelah berupa asbestos, gelas/ kaca, plastik, baja atau serat
pengadukan selesai dan memperbaiki keawetan beton tumbuh-tumbuhan (rami, ijuk, sabut kelapa).
yang dihasilkan. Adapun jenis semen dapat Penambahan serat ini dimaksudkan untuk
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu semen non meningkatkan kuat tarik, menambah ketahanan
hidrolik dan semen hidrolik. terhadap, retak, meningkatkan ketahanan beton
Fungsi utama semen adalah mengikat butir-butir terhadap beban kejut (impoact load) sehingga dapat
agregat hingga membentuk suatu massa padat dan meningkatkan keawetan beton, misalnya pada
mengisi rongga-rongga udara diantara butir-butir perkerasan jalan raga atau lapanghan udara, spillway
agregat. Walaupun komposisi semen dalam beton serta pada bagian struktur beton yang tipis untuk
hanya sekitar 10%, namun karena fungsinya mencegah timbulnya keretakan.
sebagaibahan pengikat maka peranan semen menjadi Serat baja (steel fiber) mempunyai banyak
penting. kelebihan, diantaranya: mempunyai kuat tarik dan
Pasir. Pasir yang diperoleh langsung dari modulus elastisitas yang cukup tinggi, tidak
permukaan tanah atau dengan menggali dari dalam mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh sifat
tanah. Pasir jenis ini pada umumnya berbutir tajam, alkali semen. Penambahan serat baja pada beton akan
bersudut, berpori dan bebas kandungan garam yang menaikkan kuat tarik, kuat lentur dan kuat impak
membahayakan. Namun karena pasir jenis ini beton. Kelemahan serat baja adalah apabila serat baja
diperoleh dengan cara menggali maka pasir ini sering tidak terlindung dalam beton akan mudah terjadi karat
bercampur dengan kotoran atau tanah, sehingga (korosi), adanya kecenderungan serat baja tidak
sering harus dicuci dulu sebelum digunakan. menyebar secara merata dalam adukan dan serat baja
Pasir sungai diperoleh langsung dari dasar hasil produksi pabrik harganya cukup mahal.
sungai. Namun karena bentuk yang bulat itu, daya
rekat antar butir menjadi agak kurang baik. Pasir 2.2 Jenis Genteng dan Karakteristiknya
kadar alami umumnya dapat memenuhi syarat gradasi Genteng. Kategori ini terbuat dari tanah liat yang
zona I dari British Standard (B.S), tetapi mineral ditekan/dipress, kemudian dipanaskan menggunakan

Buletin Utama Teknik Vol. 15, No. 2, Januari 2020 176


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

bara api dengan derajat kepanasan tertentu. Daya mengeringkan genteng beton yang telah dicetak. Bak
tahan genteng jenis ini sangat kuat. Untuk Pengaduk digunakan untuk tempat pencampuran
pemasangan diperlukan teknik pemasangan mortar genteng beton. Bak perendam digunakan
kunci/kaitan genteng pada rangka penopang. Selain untuk merendam genteng beton yang sudah
tampilan alami berwarna orange kecoklatan hingga dikeringkan selama 24 jam, dengan lama perendaman
merah terakota, juga bisa mewarnai genteng tanah minimal 14 hari.
liat. Kini, telah tersedia berbagai macam pilihan Bahan Penelitian. Bahan yang digunakan dalam
warna-warni yamg menarik. penelitian ini yaitu Semen yang dipakai adalah semen
Kelebihan dari genteng tanah liat adalah portland merk Andalas dengan kemasan 40 kg. Pasir
harganya relatif murah, mempunyai beban yang yang digunakan adalah pasir yang digunakan di
ringan shingga meminimalisir beban atap, memiliki dalam lokasi pabrik. Air yang digunakan dalam
kuat tekan sehingga dapat diinjak. Kelemahan dari pembuatan genteng beton ini adalah air yang berada
genteng ini adalah diperlukan ketelitian pada saat ditempat pembuatan dan pengujian sempel. Serat
pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di Sabut Kelapa yang sudah bersih dan berbentuk serat
dalam rumah, mudah berlurrut atau berjamur jika dengan persentase 0%; 10%; 15%, 40% dan terhadap
tidak dilapisi cat. pengurangan volume pasir.
Genteng Metal atau Genteng Berbahan
Logam. Genteng jenis ini memiliki ukuran yang lebih 3.2 Prosedur Penelitian
besar dari genteng tanah liat, yaitu sekitar 60-120 cm, Pembuatan Benda Uji. Proses pembuatan
dengan ketebalan 0,3 mm. Pemasangan genteng ini benda uji, adalah sebagai berikut:
tidak jauh beda genteng dengan genteng dari tanah 1) Tahap Persiapan
liat. Karena memiliki ukuran yang lebih lebar maka Persiapan pasir yang akan digunakan, pasir yang
dapat mempercepat waktu pemasangan pada sebuah digunakan adalah pasir yang dipergunakan di
rumah. Genteng jenis ini biasanya memerlukan pabrik. Persiapan semen portland yang akan
sekrup untuk pemasangannya agar tidak mudah digunakan, yaitu dengan memeriksa apakah
terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. semen dalam kondisi halus tidak menggumpal.
Pilihan warna genteng metal yang tersedia sangat 2) Perencanaan Kebutuhan Bahan Benda Uji
variatif dan menarik. Kombinasi warna atap dan Dalam penelitian ini, ditetapkan memakai
dinding fasade bangunan dapat menciptakan harmoni perbandingan pc:ps = 1:3. Selanjutnya
warna yang menarik. perbandingan ini dikonversikan ke dalam
perbandingan volume. Hal ini dilakukan untuk
III. Metode Penelitian mengetahui jumlah perencanaan kebutuhan
bahan per adukan dalam membuat sejumlah
Metode penelitian yang digunakan adalah benda uji genteng beton. Sedangkan kebutuhan
Eksperimental di Jalan Gatot Subroto, Medan, serat dan styrofoam yang digunakan untuk
Sumatera Utara, khususnya untuk pengujian kuat membuat genteng beton serat setiap perlakuan
lentur, penyerapan air (porositas), dan ketahanan adalah 0%; 10%; dan 15%, 40% dari volume
terhadap rembesan air (impermeabilitas) dilakukan pasir yang diperlukan.
Laboratorium Teknologi Bahan USU. 3) Pembuatan Benda Uji Genteng Beton Serat
Persiapan bahan penyusun genteng beton. Dalam
3.1 Alat dan Bahan Penelitian penelitian penambahan serat sabut kelapa dan
Peralatan Penelitian. Peralatan yang digunakan styrofoam dalam campuran genteng beton perlu
dalam penelitian ini baik pembuatan sempel dan adanya persiapan yang harus dilakukan agar
pengujian sempel antara lain ayakan yang digunakan dalam pelaksanaannya dapat berlangsung
adalah ayakan yang dipergunakan pada pabrik dengan baik. Persiapan yang utama antara lain
tersebut. Jangka sorong digunakan untuk pengujian persiapan bahan baku genteng beton dan tempat
ukuran genteng beton yang telah jadi. Timbangan untuk pengerjaannya. Bahan yang harus
kodok, dengan ketelitian 1 gram digunakan untuk disiapkan adalah pasir, semen portland, serat
mengukur berat sempel kurang dari 20 kg. Mesin uji sabut kelapa dan styrofoam, dan air.
beban lentur digunakan untuk menguji kuat lentur
genteng beton. Oven digunakan untuk mengoven 3.3 Pengujian Benda Uji
benda uji/sampel. Meteran ini digunakan untuk Pengujian Kuat Lentur Genteng Beton.
mengukur panjang dan lebar genteng beton. Genteng beton yang sudah berumur 14 hari kemudian
Lilin/malam, digunakan untuk perekat antara seng diuji kuat lenturnya. Alat penguji terdiri dari sebuah
dan genteng beton dalam pengujian rembesan air alat uji lentur yang dapat memberikan beban secara
(impermeabilitas). Seng, digunakan untuk pengujian teratur dan merata dengan ketelitian 0,1 kg.
rembesan air (impermeabilitas). Cetakan Genteng Pengujian Rembesan Air (impermeabilitas)
Beton, digunakan untuk mencetak genteng beton, alat Genteng Beton. Pengujian ini bertujuan untuk
ini terdapat di tempat Penelitian. Cetok, digunakan mengetahui rembesan air gentengbeton dengan
untuk mengambil atau mengangkat bahan susun penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam.
genteng beton. Tempat pengeringan genteng beton Pengujian Penyerapan Air (porositas) Genteng
terbuat dari besi yang tersusun rapi, digunakan untuk Beton. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
177 Buletin Utama Teknik Vol. 15, No.2 Januari 2020
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

penyerapan air genteng beton dengan penambahan 0096:2007, yaitu untuk genteng beton dengan tinggi
serat sabut kelapa dan styrofoam. profil 20≥t≥5 mm dan lebar penutup ≥ 300 mm harus
memiliki karakteristik beban lentur minimum 140 kg.
3.4 Pelaksanaan Sedangkan pada karakteristik beban lentur pada
variasi 10%; 15% dan 40% hasilnya berikut ini 177.8
Hasil Pemeriksaan Bahan dan Benda Uji kg; 197.5 kg; dan 223,5 kg, sehingga hasil tersebut
Air. Pengujian terhadap air dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagaimana yang tercantum
pengamatan secara visual sesuai dengan buku dalam SNI 0096:2007. Sedangkan berat genteng
petunjuk praktek asisten teknisi laboratorium beton dengan variasi penambahan serat sabut kelapa
pengujian beton. Air yang digunakan terlihat tidak dan styrofoam 0%; 10%; 15% dan 40% hasilnya
berwarna (jernih) dan tidakberbau. berikut ini 4650 gr; 4450 gr; 4000 gr dan 3600.
a) Semen Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa genteng
Pengujian secara visual mengenai keadaan serat sabut kelapa dan styrofoam dapat digunakan
kemasan semen yang digunakan terlihat masih sebagai bahan penutup atap yang layak karena kuat
baik, tidak ada cacat pada kemasan (robeknya lenturnya sudah memenuhi persyaratan yang
kemasan), keadaan kemasan kering, serta disyaratkan, selain itu berat genteng dengan
keadaan semen dalam kemasan masih gembur tambahan serat sabut kelapa dan styrofoam juga lebih
(tidak memadat, dilakukan dengan cara memijat ringan dibandingkan dengan genteng beton tanpa
semen dalam kemasan). tambahan serat sabut kelapa dan Styrofoam.
b) Serat Sabut Kelapa dan Styrofoam
Serat yang digunakan dalam penelitin ini adalah 4.2 Pengujian Rembesan Air (impermeabilitas)
serat yang sudah di bersihkan dari serbuk-serbuk Pengujian ketahanan terhadap rembesan air
kelapanya. Sedangkan Styrofoam yang dilakukan selama lebih dari 20 jam, dengan jumlah
digunakan adalah Styrofoam yang berukuran sampel untuk setiap variasi penambahan serat sabut
kecil. kelapa dan styrofoam masing-masing adalah 10 buah
sampel. Hasil dari pengujian impermeabilitas dengan
Genteng Beton. Pengujian terhadap genteng penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam sebesar
beton dilakukan sebagai berikut: 0%; 10%, 15% dan 40% semuanya tidak ada tetesan
a) Pengujian Kuat Lentur air yang menetes pada permukaan bawah genteng
Pengujian beban lentur benda uji genteng beton akibat dari rembesan air. Dari hasil pengujian
dilakukan pada umur 14 hari dengan jumlah ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas)
benda uji 10 buah untuk masing-masing variabel untuk keempat variasi penambahan serat serat sabut
penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam kelapa dan styrofoam dan pengurangan pasir tersebut
dan pengurangan pasir 0%; 10%; 15% dan 40%. memenuhi persyaratan SNI 009:2007 yaitu tidak ada
Data hasil pengujian beban lentur genteng beton tetesan air dalam waktu 20 jam ±5 menit. Jadi
dapat dilihat pada Gambar 1. genteng dengan penambahan serat sabut kelapa dan
styrofoam sebesar 0%; 10%; 15 % dan 40% layak
untuk digunakan sebagai bahan penutup atap pada
bangunan.

4.3 Pengujian Penyerapan Air (porositas)


Dari hasil pengujian penyerapan air menunjukan
bahwa penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam
ke dalam campuran genteng beton dapat
meningkatkan beban lentur, namun menyebabkan
Gambar 1. Kurva Rata-Rata Porositas genteng beton memiliki lebih banyak rongga atau
pori. Hal ini dikarenakan penambahan serat bisa
IV. Pembahasan menyebabkan rongga atau bisa juga disebabkan
penggumpalan serat sabut kelapa, jikasaat proses
4.1 Pengujian Kuat Lentur pencampuran tidak memiliki homogenitas yang baik.
Dalam perhitungan standard deviasi (Sd), jumlah Hasil dari pengujian porositas genteng beton dengan
benda uji (n) tidak dikurangi 1. Hal tersebut penambahan serat-serat sabut kelapa dan styrofoam
dikarenakan pada kajian ini hanya menggunakan tiga 0%; 10%; 15%; dan 40% adalah sebagai berikut
buah sampel, dimana jika n-1 digunakan jika jumlah 4.40%; 4.28%; 6,89% dan 7,32%. Meskipun
sampel minimal 10 buah. Hasil pengujian beban demikian, keempat variasi penambahan serat sabut
lentur genteng beton memperlihatkan bahwa semakin kelapa dan styrofoam dengan pengurangan pasir
besar persentase penambahan serat sabut kelapa dan tersebut memenuhi persyaratan dalam SNI 0096-
styrofoam dan pengurangan pasir yang diberikan, 2007, yaitu penyerapan air (porositas) tidak melebihi
semakin besar beban lentur genteng beton yang 10%. Dengan demikian genteng beton dengan
dihasilkan. Hasil karakteristik genteng beton pada penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam dengan
variasi 0% adalah 150.3 kg, hasil tersebut memenuhi persentase 0%; 10%; 15% dan 40% dapat digunakan
persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam SNI sebagai bahan penutup atap pada bangunan.

Buletin Utama Teknik Vol. 15, No. 2, Januari 2020 178


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

V. Kesiimpulan
Bentuk dan Ukuran Genteng Beton
Dari hasil penelitian dan pengujian, genteng
beton dengan penambahan serat sabut kelapa dan
styrofoam sebesar 40% menghasilkan kuat lentur
yang paling baik yaitu 223,5 kg. Dengan hasil
tersebut maka pengujian kuat lentur genteng beton
serat memenuhi persyaratan yang ada di SNI
0096:2007 yaitu untuk genteng beton dengan tinggi
profil 20≥t≥5 mm dan lebar penutup ≥300 mm harus
memiliki karakteristik beban lentur minimum 150.3
kg. Pengujian rembesan air (impermeabilitas) untuk
penambahan serat sabut kelapa dan styrofoam sebesar
Gambar 2. Bentuk Genteng Hasil Penelitian
40% masih memenuhi standar SNI 0096:2007 yaitu
tidak terjadi tetesan atau rembesan di bawah genteng.
Setelah dilakukannya pengujian, maka genteng
Pengujian penyerapan air (porositas) untuk
beton dengan penambahan serat sabut kelapa dan
penambahan serat ijuk sebesar 40% hasilnya adalah
styrofoam sebagai bahan subtitusi memiliki
7,32%. Hasil tersebut masih memenuhi standard SNI
bentukdan ukuran yang sama dengan genteng beton
0096: 2007 yaitu penyerapan air (porositas) tidak
yang tanpa menggunakan bahan subtitusi. Selain
melebihi 10%. Dengan penambahan serat sabut
bentuk dan ukurannya yang sama genteng beton
kelapa dan styrofoam pada genteng beton menjadikan
dengan campuran sebesar 40% menghasikan genteng
berat genteng beton menjadi lebih ringan. Dengan
beton dengan kuat lentur yang paling baik yaitu 223,5
berat genteng beton sebagai berikut, untuk
kg, dengan berat genteng beton yang paling ringan
penambahan 0% beratnya 4650 gram; penambahan
yaitu 3600 gr. Berikut ini adalah tabel perbandingan
10% beratnya 4450 gram; penambahan 15% beratnya
ukuran dari genteng beton serat dengan genteng beton
4000 gram ; dan penambahan 40% beratnya 3600
biasa atau tanpa campuran serat sabut kelapa dan
gram.
Styrofoam.

Tabel 3 Perbandingan Ukuran Genteng Beton


Ukuran (cm) Tebal Berat
Daftar Pustaka
No Uraian
Panjang Lebar (cm) (gr)
1 Genteng hasil [1] Mulyono, Tri, 2003, Teknologi Beton.
penelitian Yogyakarta: Andi.
dengan 41 33 0.10 3600
[2] Sulistiyono, 2014, Pengaruh Penambahan
persentase
40% Serat Ijuk Sebagai Bahan Campuran dalam
2 Genteng yang Pembuatan Genteng Beton. Semarang: Skripsi,
ada di pasaran Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri
41 33 0.10 4650
dengan merk Semarang, (UNNES
yang sama
[3] SNI 0096-2007, Genteng Beton. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional (BSN).
Dari keterangan Tabel 3 dapat disimpulkan
[4] Supatmi, 2011, Analisis Kualitas Genteng
bahwa secara bentuk dan ukuran genteng beton
Beton dengan Bahan Tambah Serat Ijuk dan
dengan atau tanpa campuran serat sabut kelapa dan
Pengurangan Pasir. Yogyakarta: Skripsi,
styrofoam tidak memiliki perbedaan. Tetapi jika
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri
dilihat dari segi berat maka genteng beton memiliki
Yogyakarta, (UNY).
perbedaan walaupun tidak terlalu banyak yaitu
sebesar 1000 gr per gentengnya.

179 Buletin Utama Teknik Vol. 15, No.2 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai