Disusun Oleh :
XI IPS 3
T.P 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Proposal GENRAM Genteng Beton
Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Komposit Lumpur dan Serabut Kelapa Berbasis
Nano zeolit UntukPeningkatan Mutu Genteng dan Mengurangi Polusi CO 2. dapat selesai
pada waktunya.
Proposal ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan Proposal ini. Untuk itu saya menyampaikan
terima kasih pada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan Proposal ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki Proposal ini.
Beton Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Komposit Lumpur dan Serabut Kelapa
Berbasis Nano zeolit UntukPeningkatan Mutu Genteng dan Mengurangi Polusi CO2.” ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
3.2 Variabel........................................................................................................................
PENDAHULUAN
Jenis lumpur di daerah Lampung Memiliki Jenis Lumpur Yang berbeda dari
Pulau lain. walaupun begitu keberadaan lumpur diarea Lahan seperti didaerah tepi-tepi
pantai bisa memiliki dua sisi, disatu sisi merupakan bencana bagi masyarakat sekitar dan
dilain sisi Keberadaan lumpur dapat dimanfaatkan untuk berbagai bahan bangunan.
Menurut Taufiqur Rahman (2006), didasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa kadar
silika dalam lumpur cukup signifikan untuk dipisahkan. Silika dapat menghasilkan nano
silika yang berguna untuk memperkuat batako maupun batubata.
Kebutuhan rumah di Indonesia setiap tahun rata-rata sebesar + 1,1 juta unit
dengan pasar potensial di daerah perkotaan sebesar 40 % atau + 440.000 unit
(Simanungkalit, 2004). Harga material bangunan yang cenderung meningkat, yang
mengakibatkan harga rumah mengalami kenaikan. Oleh karena itu pemanfaatan lumpur
lapindo sebagai bahan bangunan, khususnya untuk genteng akan memberikan bahan
bangunan yang lebih murah karena bahan baku yang melimpah dari lumpur-lumpur yang
ada disekitaran lahan tepi pantai.
Badan Meteorologi Dunia (WMO) pada tahun 2013 mencatat bahwa terjadi
peningkatan polusi CO2. Karena karbondioksida di atmosfer menumpuk, suhu bumi jadi
semakin panas. Polusi karbondioksida global meningkat menjadi 396 parts per million
(ppm) dari pada tahun sebelumnya. Peningkatan tingkat polusi CO2 itu berkisar 2,9 ppm
pada periode 2012–2013. Pada tahun sebelumnya peningkatan berkisar 2,2 ppm
(anonym, 2014). Polusi CO2 didominasi pada daerah di perkotaan dimana akibat
banyaknya kendaraan yang ada. Maka dari itu perlu adanya Struktur bangunan ramah
lingkungan yang mampu mengurangi emisi gas CO2. Pengunaan Genteng Beton dinilai
efektif untuk mengurangi emisi gas CO2 diudara karena atap rumah yang sering terpapar
langsung polusi gas ini.
Nanozeolite terbukti dapat menyerap emisi gas CO2 yang ada di udara sering di
akibatkan adanya kendaraan. Dengan adanya GENRAM ini diharapkan dapat
mengurangi limbah semburan lumpur lapindo dan mengoptimalkan pengunaan serabut
kelapa untuk meningkatkan struktur mekanis genteng beton. Penambahan Nanozeolit
pada komposisi genteng di harapkan genteng beton yang digunakan untuk atap bangunan
efektif untuk mengurangi polusi akibat emisi gas CO2.
Lumpur ditepian pantai masih terus meningkat hingga saat ini keberadaannya.
Berbagai cara telah di lakukan untuk mengatasi lumpur, Salah satu cara penanggulangan
lumpur adalah dengan memanfaatkan lumpur itu sendiri untuk material bangunan yaitu
sebagai genteng beton.
“GENRAM” Genteng beton berbahan dasar komposit lumpur dan serabut kelapa
dengan penambahan komposisi nanozeolite pada campuran bahan Genteng akan
mempunyai sifat yang mampu menyerap emisi gas CO2. Menurut Thi-Huong Pham
Penurunan ukuran partikel kristal zeolit dari tingkat mikro ke tingkat nano terjadi
peningkatan yang signifikan dalam spesifik luas permukaan, sehingga memberikan sifat
yang lebih aktif untuk adsorpsi CO2. Genteng Beton ini sangat ramah lingkungan
dengan memanfaatkan lumpur lapindo dan limbah serabut kelapa beserta harga nya
ekonomis karena bahan yang digunakan cukup melimpah.
1.4 Kegunaan
1. Membuat inovasi genteng beton dari lumpur sebagai salah satu upaya penanggulangan
bencana yang mungkin terjadi ditepi-tepi pantai.
2. Genteng beton yang ramah lingkungan, ekonomis, dan bertekstur kuat untuk bangunan.
3. Aplikasi genteng beton ini dapat mengurangi polusi CO2 di udara.
4. Menunjukkan aplikasi sains dan teknologi dalam mengatasi masalah infrastruktur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Genteng beton atau genteng semen adalah unsur bangunan yang dipergunakan
untuk atap yang dibuat dari beton dan dibentuk sedemikian rupa serta berukuran
tertentu.
Genteng beton pada umumnya dibuat dengan cara mencampur pasir dan semen
ditambah air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen dan pasir,
sebagai bahan susun gentang beton dapat juga ditambahkan kapur.
Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena dirancang
memberdayakan potensi limbah lumpur yang melimpah dan menjadi problem lingkungan
untuk dikompositkan dengan semen (PC) dan serat kelapa sebagai bahan utama
dalam pembuatan genteng bangunan yang ringan memiliki karakteristik mekanik
tinggi dan ramah lingkungan.
Zeolite adalah batuan yang membuih bila dipanaskan pada 100ºC. Zeolit
didefinisikan sebagai kristal alumina silika yang mempunyai struktur kerangka tiga
dimensi yang terbentuk dari tetrahedral silika dan alumina dengan rongga-rongga
tiga dimensi yang didalamnya terisi ion-ion logam penyeimbang muatan kerangka
zeolite dan molekul air yang dapat bergerak bebas (Yadi, 2005). Sifat-sifat khusus zeolite
diantaranya :
2.3.1 Dehidrasi
Molekul-molekul air pada zeolite merupakan molekul yang mudah lepas.
2.3.2 Adsorpsi
Adsorpsi diartikan sebagai proses melekatnya molekul-molekul pada
BAB 3
METODE PENELITIAN
Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian ini adalah 1,5 bulan.
Kegiatan dilakukan di tiga tempat, yaitu :
Laboratorium Kimia
Laboratorium Fisika Material
Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Teknik Sipil
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cetakan genteng beton, oven, high energy
milling, Los Angles abrasion, SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD. Bahan-bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lumpur lapindo, serabut kelapa, zeolit, abu batu, semen,
PVA dan air.
Tabung HEM-E3D dan bola penghancur sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu
menggunakan etanol. Karakterisasi zeolit menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy)
untuk mengetahui morfologi permukaan zeolit dan BET (Brunauer-Emmet-Teller) untuk
mengetahui luas permukaan spesifik zeolit.
3.4.2 Pembuatan genteng beton berbahan lumpur lapindo dan serabut kelapa berbasis nanozeolit
Nanozeolite yang telah di buat dengan metode top down menggunakan high energy milling
(HEM-E3D) kemudian di tambahkan pada komposisi lumpur lapindo, serabut kelapa, semen
portland, abu batu dan PVA. Dari Pengujian ini kami melakukan variasi penambahan nanozeolit
dan lumpur lapindo.
3.4.3 Kualitas Kontrol dan Evaluasi Komposisi Bahan (Variabel terkontrol lumpur lapindo)
SP 0,3 + 0,2 (Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa= Benda Uji A
SP 0,3 + 0,3(Zeolit) + 0,3 Lupur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji B
SP 0,3 + 0,4(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji C
SP 0,3 + 0,5(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji D
SP 0,3 + 0,6 (Zeolit) + 0,3Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji E
Agustanto, BP. 2007. Pemerintah Tidak Bisa Hentikan Semburan Lumpur Lapindo. Media
Indonesia Online Rabu, 19 Oktober 2016.
Basuki, Eko. 2012. Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan
Tambahan Serat Ijuk.
Kamarlah dan Fajriyanto. 2009. Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Komposit Ramah
Lingkungan Berbasis Reiforced Concrete(FRC). Bandung: SNTKI