Anda di halaman 1dari 21

LOMBA BETON NASIONAL KE-26

CIVIL NATIONAL EXPO 2021


“Eco Green Concrete”
PENGGUNAAN LIMBAH GENTENG BETON DAN TEPUNG
KACA

Disusun Oleh :
Tim SEJIWA URAA!!
Nur Muhammad Arsy S. (362122401065)
Muhammad Andri Yanto (362122401101)
Kholidah Ulfi (362122401049)

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpah
rahmad dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penggunaan Limbah Genteng Beton dan Tepung Kaca” dengan
tepat waktu dan sesuai yang kami harapkan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan lomba kuat
tekan beton yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Sipil
Tarumanegara (IMASTA). Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada : Allah
SWT, kedua orang tua kami yang senantiasa mendukung, Bapak Mohammad
Galuh Khomari,S.pd.,M.T. yang membimbing kami selama pengerjaan
makalah ini, kakak tingkat yang memberikan tambahan pengetahuan
tentang pembuatan makalah, dan tim Sejiwa Uraa!! yang saling membantu
sehingga makalah dapat terselesaikan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi kalimat dan tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan hati yang lapang dan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat membawa
manfaat untuk pembaca dan menambah wawasan bagi pembaca.

Banyuwangi, 10 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB 2 ISI
2.1 Tijauan Pustaka
2.2 Data Bahan dan Latar Belakang Pemilihan Bahan-Bahan yang
Digunakan
2.3 Desain Campuran dan Perhitungan Mix Design
2.4 Biaya Per m3
2.5 Metode Pembuatan dan Curing
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi agregat dan pengikat semen. Umumnya penggunaan beton dalam
konstruksi bangunan masih menjadi pilihan utama, hal ini dikarenakan beton
mudah diproduksi dan dibentuk. Saat ini beton memiliki banyak variasi. Salah
satunya beton dari bahan limbah pecahan genteng beton dan limbah kaca.
Limbah pecahan genteng beton sebagai subtitusi agregat kasar dan limbah
kaca yang telah dihaluskan atau bisa disebut tepung kaca sebagai subtitusi
agregat halus.
Beton terdiri dari campuran semen,agregat halus(pasir), agregat
kasar(kerikil), dan air,serta bisa juga ditambah admixture. Sifat pecahan
genteng beton dan agregat kasar (kerikil) yang hampir sama yaitu
mempunyai sifat keras, sehingga tertarik untuk menjadikan pecahan genteng
beton sebagai pengganti sebagian kerikil dalam campuran beton.
Kaca adalah material tranparan yang diproduksi dari pleburan
silika,soda dan CaCo3 pada suhu tinggi kemudian didinginkan sehingga
menjadi padat. Kaca banyak ditemui sebagai limbah dalam bentuk
botol,pecahan kaca,alat-alat rumah tangga,dan tabung vakum. Limbah kaca
merupakan non-biodegradable (tidak terurai) yang menimbulkan msalah
sebagai limbah padat dan tidak ramah lingkungan.
Pengguna limbah kaca sebagai material kontruksi dapat menurunkan
masalah lingkungan yang ditimbulkan. Limbah kaca dengan partikel 38 µm
mengandung silika tinggi yang bersifat sebagai material pozzolan.
Penggunaan limbah kaca dalam campuran beton memberikan dampak baik
pada sifat-sifat mekanis dan durabilitas beton,dan apabila limbah kaca
dingunakan untuk agregat halus,akan menghhasilkan kemudahan kerja
(workability) yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa presentase limbah pecahan genteng beton dan limbah kaca
untuk campuran beton?
2. Bagaimana efek limbah pecahan genteng beton dan limbah kaca
terhadap kuat tekan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui persentase limbah pecahan genteng beton dan limbah
kaca yang digunakan dalam campuran yang menghasilkan beton.
2. Mengetahui efek dari percampuran limbah pecahan genteng beton
dan limbah kaca terhadap kuat tekan.
BAB 2
ISI

2.1 Tinjauan Pustaka


Beton didefinisikan sebagai bahan yang diperoleh dengan
mencampurkan agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air,semen
Portland atau bahan pengikat hidrolis lain yang sejenis, dengan atau tanpa
bahan tambah lain seperti admixture. Dalam pembuatan beton dilalukan
perbandingan bahan tertentu yang kemudian diaduk dan di tuang dalam
cetakan hingga mengeras dan membatu sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
Pada pembuatan beton ini material pengganti agregat kasar yang
digunakan adalah limbah pecahan genteng beton yang dipotong-potong
dengan ukuran 2 cm sampai 3 cm dengan desain pengganti agregat kasar
20% dari berat agregat kasar. Material agregat halus yang digunakan ialah
pecahan botol kaca yang dihaluskan seperti tepung kwarsa sebagai desain
pengganti agregat halus 10% dari berat agregat halus. Tepung kwarsa
memiliki kandungan silika yang tinggi sama halnya dengan tepung kaca,
sehingga tepung kaca dapat menjadi substitusi tepung kwarsa dalam
pembuatan beton.
Kaca adalah material transparan yang diproduksi dari peleburan silaka, soda
dan CaCO3 pada suhu tinggi kemudian didinginkan sehingga menjadi padat.
Penggunaan limbah kaca sebagai material konstruksi dapat menurunkan
masalah lingkungan yang ditimbulkannya. Tepung limbah kaca dengan
partikel 38 μm mengandung silika tinggi yang bersifat sebagai material
pozzolan. Penggunaan tepung kaca dalam campuran beton memberikan
dampak baik pada sifat-sifat mekanis dan durabilitas beton.
Durabilitas beton sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain
permeabilitas beton, kerusakan alamiah (fisik) dan kerusakan kimia,
pengaruh cuaca, serta korosi pada tulangan baja yang tertanam di dalam
beton. Lingkungan yang bersifat agresif sangat berperan dalam menurunkan
kinerja durabilitas beton.
Permeabilitas beton merupakan kemampuan beton untuk
menghambat pergerakan air atau fluida lainnya yang melewati beton.
Permeabilitas beton, menurut zat lewatnya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Permeabilitas terhadap gas/udara
2. Permeabilitas terhadap zat cair
Semakin tinggi nilai permeabilitas beton itu, maka beton itu akan
semakin kedap terhadap udara atau cat cair yang melewatinya. Terdapat hal-
hal yang mempengaruhi nilai permeabilitas beton. Faktor- faktor yang
mempengaruhi permeabilitas beton itu antara lain:
1. Faktor air-semen
2. Agregat yang digunakan
3. Pemadatan adukan beton
4. Perawatan beton
5. Umur beton
6. Bahan aditif yang digunakan
Penggunaan limbah pecahan genteng beton dan limba kaca sebagai
pengganti sebagian dari agregat kasar dan agregat halus pada pembuatan
beton, akan menghasilkan beton hijau ramah terhadap lingkungan (eco green
concrete). Ketahanan beton terhadap penetrasi air diteliti dengan tes
permeabilitas air berdasarkan DIN 1048 dan ketahanan RPC terhadap
penetrasi ion klorin diteliti dengan percobaan penetrasi ion klorin metode
dipercepat (RCPT) berdasarkan ASTM C1202. Hasil tes permeabilitas
terhadap airmenyimpulkan bahwa tidak terjadi perembesan air sedikit pun ke
dalam RPC. RPC kedap air ini dapat digunakan pada konstruksi bangunan
yang berhubungan atau terendam air dengan kandungan garam sangat tinggi
(> 1500 ppm). Pengujian RCPT menyimpulkan bahwa RPC dengan limbah
kaca tahan terhadap ion klorin yang dikategorikan dalam kelas negligible.
Penggantian tepung kwarsa dengan tepung kacapada RPC tidak
mempengaruhi sifat permeabilitas.

2.2 Data Bahan dan Latar Belakang Pemilihan Bahan-Bahan yang


Digunakan
2.2.1 Semen gresik OPC Type 1
Semen OPC Type 1 atau bisa disebut dengan semen Portland tipe
I adalah semen yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang
kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan
bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium
sulfat. Komposisi senyawayang terdapat pada tipe ini adalah 49% (C3S),
25% (C2S), 12% (C3A), 8% (C4AF), 2,8% (MgO), 2,9% (SO3).
Semen Portland tipe I termasuk semen umum yang banyak
digunakan masyarakat dan sering digunakan untuk kontruksi bangunan
biasa dan juga bisa dipergunakan untuk pengerasan jalan, gedung,
jembatan, dan lain-lain jenis konstruksi beton yang tidak ada
kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan timbulnya panas
hidrasi yang tinggi.
Pemilihan semen jenis ini sebagai campuran beton kami
dikarenakan butiran semen yang halus, cepat kering, memiliki daa rekat
yang kuat, tidak mudah retak dan dapat memberika kekuatan tekan yang
baik pada beton.

2.2.2 Pasir Lumajang


Pasir lumajang merupakan pasir yang berasal dari campuran
muntahan Gunung Semuru yang memiliki karekteristik butiran, gradasi
dan daya lekat yang sangat bagus sehingga dapat berpengaruh terhadap
kekuatan dan ketahanan beton. Karena gradasi dan daya lekat yang
sangat bagus inilah yang menjadi alasan kami memilih pasir lumajang
sebagai campuran beton kami.

2.2.3 Pecahan genteng beton


Pecahan genteng beton pada pembuatan beton digunakan
sebagai subtitusi agregat kasar. Genteng beton adalah unsur bangunan
yang dipergunakan untukmatap terbuat dari campuran merata antara
semen Portland dengan agregat dan air atau tanpa menggunakan
pigmen (SNI 0096-2007). Penggunaan genteng beton ini memberikan
dampak baik pada sifat-sifat mekanis beton.

2.2.4 Tepung kaca


Tepung kaca pada pembuatan beton digunakan sebagai subtitusi
agregat halus. Hal ini dikarenakan Tepung kaca memiliki kandungan silika
yang tinggi sama halnya dengan tepung kuarsa. Tepung limbah kaca
dengan partikel 38 μm mengandung silika tinggi yang bersifat sebagai
material pozzolan. Penggunaan tepung kaca dalam campuran beton
memberikan dampak baik pada sifat-sifat mekanis dan durabilitas beton.

2.2.5 Sikacim Concrete Addictive


Sikacim concrete additive merupakan bahan tambah yang
digunakan pada campuran adukan beton yang berfungsi mempercepat
pengerasan beton. Menurut PT. Sika Indonesia penambahan sikacim
concrete additive pada campuran adukan beton memiliki keuntungan
yaitu mempercepat proses pengerasan beton, mengurangi jumlah
pemakaian air sampai 15%, mengurangi keropos pada beton, dan
memudahkan pengecoran.
2.2.6 Air
Air diperlukan pada pembuatan beton untuk proses kimiawi
semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam
pekerjaan beton. Menurut PBBI1 971 N.I.–2. Air diperlukan untuk proses
hidrasi semen serta untuk menjadi bahan pelumas antara butir-butira
gregat kasar agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Pemakaian air
untuk beton tersebut sebaiknya harus bersih karena kekuatan beton dan
daya tahannya akan berkurang jika air mengandung kotoran.

2.3 Desain Campuran dan Perhitungan Mix Design


2.3.1 Design campuran
Komposisi campuran material pada beton belum ada standar yang
mengatur, baik tingkat nasional maupun internasional. Mengutip dari
sebuah jurnal yang berjudul“Analisi Kuat Tekan Mutu Beton K.200
Memakai Limbah Pecahan Genteng Beton Sebagai Pengganti Agregat
Kasar” dan jurnal yang berjudul “Pemanfaatan Pecahan Kaca (Beling)
Sebagai Agregat Halus Pada Beton”
Material Campuran
Semen 308 kg/m³
Pasir 161 kg/m³
Kerikil 141 kg/m³
Air 222 g/m³
Pecahan genteng beton 20%
Tepung kaca 10%
Sikacim Concrete Addictive 3%

2.3.2 Perhitungan Mix Design


1. Volume
Tinggi silinder (t) = 20 cm = 0,2 m
Diameter silinder (d) = 10 cm = 0,1 m
1 2
Volume silinder = × π ×d ×t
4
1
= ×3,14 × 0,12 ×0,2
4
= 0,00157 m³
Volume pembuatan beton = 5 x 0,00157 = 0,00785 m³

2. Berat masing-masing campuran


- W semen = 308 x 0,00157 = 4,84 kg
- W pasir = 1024 x 0,00157 = 1,61 kg
- W kerikil = 895 x 0,00157 = 1,41 kg
- W air = 141 x 0,00157 = 0,222 kg = 222 g
- W pecahan genteng beton= 20% x 1,41 = 0,281 kg = 281 g
- W Tepung kaca = 10% x 1,61 kg = 0,161 kg = 161 g
- W Sikacim = 3% x 4,84 kg = 0,1452 kg = 145,2 g

Hasil perhitungan perencanaan mix design beton


- Berat semen = 4,48 kg
- Berat pasir = 1,61 kg
- Berat kerikil = 1,41 kg
- Berat air = 0,222 kg = 222 g
- Berat pecahan genteng beton = 0,281 kg = 281 g
- Berat tepung kaca = 0,161 kg = 161 g
- Beratsikacim = 145,2
2.4 Biaya Per m3
Berikut tabel-tabel hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya Beton :
No Nama Alat dan Bahan Satuan Jumlah Haarga
1. Semen Gresik OPC kilogram 5 Rp 10.000,00
2. Sikacim Concrete gram 200 Rp.
Additive
3. Tepung kaca buah 10 Rp 5.000,00
4. Genteng beton buah 2 Rp 10.000,00
5. Pipa PVC 4" per 1 M 1,5 Rp 45.000,00
Meter
6. Pasir Lumajang Sak 1 Rp 41.500,00
Total Rp

Spesifikasi Bahan :
- Semen : Semen Gresik 40 Kg
- Pasir : Pasir Lumajang
- Kerikil : Batu pecah alami
- Tepung kaca : Limbah kaca
- Limba genteng beton : Pecahan genteng beton
- Air : Air PDAM Politeknik Negeri Banyuwangi
- Zat adiktif : Sikacim Concrete Additive

2.5 Metode Pembuatan dan Curing


2.5.1 Metode Pembuatan
A. Prosedur Pelaksanaan
1. Pembutan pecahan genteng beton
a. Alat dan bahan
- Palu
- Karung
b. Tahap pelaksanaan pembuatan tepung kaca
- Tentukan berat tepung kaca yang dibutuhkan untuk
pembuatan beton.
- Limbah genteng beton dimasukkan ke dalam karung
lalu dihancurkan dengan menggunakan palu
- Setelah limba genteng beton digancurkan ,saring
menggunakan saringan nomor 8 inch
- Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan berat
pecahan genteng beton sesuai dengan yang
dibutuhkan.
2. Pembuatan tepung kaca
a. Alat dan bahan
- Proktor
- Silinder
- Saringan nomor 50
- Nampan
- Limbah kaca
b. Tahap pelaksanaan pembuatan tepung kaca
- Tentukan berat tepung kaca yang dibutuhkan untuk
pembuatan beton.
- Limbah kaca dimasukkan kedalam silinder lalu
dihancurkan menggunakan proctor.
- Setelah limbah kaca hancur, saring menggunakan
saringan nomor 50.
- Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan berat
tepung kaca sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Pekerjaan Beton
a. Alat dan bahan
- Bak Spesi
- Sendok Spesi
- Timba
- Gelas Ukur
- Mistar
- Slump Tester
- Cetakan pipa dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm
- Semen Gresik OPC Type 1
- Pasir lumajang
- Air
- Tepung kaca
- Pecahan genteng beton
- Sikacim Concrete Addictive

b. Pekerjaan Beton
- Menentukan kebutuhan proporsi bahan campuran
yang akan digunakan dengan membuat mix design.
- Memecah limbah kaca lalu disaring dengan saringan
nomor 50
- Memecah limba genteng beton lalu disaring dengan
saringan nomor 1 inci.
- Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan benda uji.
- Kemudian bahan campuran berupa agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), semen, air , pecahan
genteng beton, tepung kaca, dan sikacim ditimbang
sesuai dengan perencanaan dalam mix design.
- Setelah bahan campuran ditimbang, bahan-bahan
tersebut di campur menjadi satu didalam bak spesi,
pencampuran dilakukan manual dengan sendok spesi
dan cangkul. Sampai campuran menjadi satu
(homogen).
- Setelah tercampur rata maka beton segar
dimasukkan kedalam cetakan yang sebelumnya
cetakan tersebut dilapisi oli.
- Beton uji dilepas jika sudah berumur 1 hari, kemudian
beton dirawat (curring) dengan cara direndam
kedalam bak yang berisi air.
- Beton dikeringkan 24 jam

2.5.2 Metode Curing


Proses curing beton merupakan hal penting yang harus di lakukan
karena mempengaruhi kualitas dan kekuatan beton secara keseluruhan.
Curing Beton (perawatan Beton) bertujuan untuk memaksimalkan hasil
setelah pengecoran di lakukan dengan mempertahankan kadar air yang
tepat. Dalam pembuatan beton ini metode perawatan beton (curing)
dilakukan dengan cara water curing atau disebut juga perawatan dengan
pembasahan. Mekanisme yang dilakukan dengan metode ini yaitu deingan
merendam beton pada air.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis pembuatan beton dengan subtitusi
penambahan limbah pecahan genteng beton dan pecahan botol kaca
dan pengujian kuat tekan pada beton di Laboratorium Uji Bahan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi dapat disimpulkan bahwa,
1. Penggunaan subtitusi campuran untuk beton normal dengan
pecahan genteng beton dan pecahan botol kaca dapat dijadikan
subtitusi pencampuran dikarenakan semakin banyak limbah
genteng beton dan pecahan kaca yang digunakan maka kuat tekan
pada beton akan semakin tinggi
2. Pada pengujian dengan bahan tambah genteng beton 20% dari
agregat kasar dan pecahan botol kaca 10% masih memenuhi slump
yang disyaratkan atau direncanakan.
3.2 Saran
Saran dari penyusunan proposal ini adalah :
1) Perlu memperhatikan proses pembuatan tepung kaca
2) Perlu memperhatikan penambahan air
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Foto Bahan-Bahan yang Digunakan


a. Semen Gresik

b. Pasir Lumajang
c. Kerikil Lokal

d. Air

e. Pecahan genteng beton


f. Tepung kaca

g. Sikacim Concrete Addictive


h. Semua bahan untuk membuat beton

Anda mungkin juga menyukai