Disusun oleh :
1850100097
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Tengah Semester Mata
Kuliah Teknik Penulisan dan Presentasi
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang. Penggunaan plastik dan barang-barang berbahan dasar plastik
semakin meninggkat seiring berkembangnya, industri dan juga jumlah
populasi penduduk. Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat sehingga
mengalami kenaikan rata-rata 200 ton/tahun. Akibat dari peningkatan
penggunaan plastik ini adalah bertambah pula sampah plastik. Berdasarkan
asumsi Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari penduduk
Indonesia menghasilkan 0,8 kg sampah per orang atau secara total sebanyak
189 ribu ton sampah perhari.Dari jumlah tersebut 15% berupa sampah plastik
atau sejumlah 28,4 ribu ton sampah plastik perhari (Fahlevi,M.R.2012)
2.1. Pembahasan
2.3.Abu Batu
Abu batu adalah bahan bangunan yang merupakan hasil dari proses
penghancuran bongkahan batu yang di gunakan untuk campuran beton.
Batu abu bisa dibilang memiliki jumlah yang sangat banyak dan masih dalam
tahap pengembangan untuk mengurangi penggunaan pasir dalam adukan
beton. Abu batu umumnya berwarna gelap (abu-abu kehitaman) dan terdiri
dari butiran yang cukup kasar.
Material Abu batu sering di gunakan menjadi bahan sampingan sebagai
campuran dari adukan beton precast. Abu batu mudah di dapatkan dan bisa di
nilai murah dari segi harga. Dan selain sebagai campuran adukan beton abu
batu juga bisa dapat di jadikan dasar dari pemasangan paving block maupun
grass block.
2.4.Agregat Halus
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat pemecah batu. Agregat ini berukuran 0,063 mm — 4,76
mm yang meliputi pasir kasar (Coarse Sand) dan pasir halus (Fine Sand).
Untuk beton penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah
digunakan sebagai agregat halus. Menurut PBI, agregat halus memenuhi
syarat:
Agregat halus harus terdiri dari butiran-butiran tajam, keras, dan bersifat
kekal artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca dan temperatur, seperti
terik matahari hujan, dan lain-lain.
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % berat kering,
apabila kadar lumpur lebih besar dari 5%, maka agregat halus harus dicuci
bila ingin dipakai untuk campuran beton atau bisa juga digunakan
langsung tetapi kekuatan beton berkurang 5 %.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan organik (zat hidup) terlalu
banyak dan harus dibuktikan dengan percobaan warna dari ABRAMS-
HARDER dengan larutan NaOH 3%.
Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Fine Sand antara 2,2–3,2.
Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Sand antara 3,2–4,5.
Agregat halus harus terdiri dari butiran yang beranekaragam besarnya.
2.5.Agregat Kasar
Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori.
Aggregat kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah
butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat
keringnya. Bila melampaui harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton,
seperti zat yang relatif alkali.
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.
Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff
dengan beban uji 20 ton.
Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga
maksimum 5%.
Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6–
7,5.
2.6.Plastik
Plastik ini memiliki sifat yang kuat serta kedap air dan juga gas.
Plastik jenis ini bisa melunak di suhu 80 oC. Umumnya digunakan sebagai
pengemas selai, botol dan plastik kemasan sambal dan kecap, ,botol
dari soft drink , plastik minyak goreng, botol air mineral sehari hari serta
kemasan biskuit.
Memiliki sifat yang kuat, dan mudah diproses serta mudah dalam
tahap pembentukan. Plastik ini juga kedap dan tahan terhadap lembab
serta mampu menahan reaksi kimia yang muncul. Biasanya digunakan
sebagai plastik belanjaan, botol susu cair dan jus, tempat margarin, tutup
plastik, galon air minum.
Jenis plastik satu ini sangat baik untuk digunakan sebagai wadah
tempat makanan/minuman. Dan juga mudah untuk diproses daur ulang.
5. Polipropilen (PP)
6. Polistiren (PS)
Bersifat foam (styrofoam), mudah dibentuk dan lentur. PS dan EPS
(Polistiren busa) merupakan kode untuk jenis plastik ini. Digunakan
sebagai wadah tempat makanan beku, garpu serta sebagai styrofoam
makanan.
7. Other (O)
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono ( 2008 : 118 ) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut”
3.4Variabel Penelitian
Adhibroto, Fauna, 2014, Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Serat pada Kuat
Tekan Paving Block, Abstrak. Padang: Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Politeknik Negeri Padang
Prayogo,Hanif Dwi, 2017, Analisa Kuat Tekan Paving Blok Dengan Abu Batu
Sebagai Bahan Tambah, Skripsi. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Kuncoro, Ananto Prasetyo, 2017, Analisis Kuat Tekan Dan Serapan Air Paving
Block Dengan Pemakaian Fly Ash Sebagai Pengganti Sebagian Semen, Skripsi,
Surakarta, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta.