PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................ 8
2.2.1 Perencanaan...................................................................................... 9
iii
2.2.4 Pengendalian.................................................................................. 10
2.4.2 Bestek............................................................................................ 14
iv
2.11.1 Kecelakaan Kerja ......................................................................... 30
BAB IV ............................................................................................................. 48
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pengadilan Negri merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran dan
fungsi penting dalam suatu tatanan pemerintahan. Sebagai lembaga yang memiliki
yang berlaku maka sudah sepatutnya Pengadilan Negri meberikan pelayanan pada
tengah dalam proses orientasi praktek demokrasi dan pelaksanaan Hukum yang
Kabupaten Tebo sebagai salah satu lembaga penegak hukum sudah sewajarnya
turut berperan aktif dalam memberikan edukasi mengenai nilai-nilai hukum yang
Kantor Pengadilan Negri Tebo yang dilaksanakan merupakan bagian dari kegiatan
1
beralamat di Jln. Asparagus III No. 27 Keluarahan Simpang III Sipin Kota Jambi.
UB/1004/PL.01/1X2016.
kerja praktek berlangsung, dimana dalam laporan ini penulis mentitik beratkan pada
peninjauan struktur utama bangunan seperti kolom, balok dan pelat lantai pada
tentunya membawa berbagai dampak pada seluruh lapisan masyarakat begitu pula
pada instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Salah satu dampak yang paling
ataupun perdata.
hukum yang semakin konkrit itulah yang kemudian melatar beakangi peningkatan
Tebo. Adapun sarana dan fasilitas yang diperlukan antara lain Ruang Sidang
2
Khusus Anak (belum ada sebelumnya) serta ruang ruang pendukung lainya seperti
Ruang Tunggu, Gudang, Panrti serta Ruang Gudang Arsip Perdata yang
mengalih fungsikan sebagian ruang terbuka hijau serta beberapa bagian bangunan
yang dirasa tidak terlalu vital guna pembangunan gedung baru tersebut. Diharapkan
kegiatan Kerja Praktek ini ialah guna memenuhi persyaratan kurikulum strata 1 (S1)
pada jurusan Teknik Sipil Universitas Batanghari. Sedangkan secara khusus tujuan
Negri Tebo ini adalah guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi Mahasiswa
itu sendiri. Selama menjalani masa Kerja Praktek Mahasiswa dapat melihat secara
struktur beton sebagai bentuk vertifikasi ilmu pengetahuan yang telah dipelajari
Batanghari.
3
1.4 Lokasi Kerja Praktek
Gambar 1.1 & 1.2 Site dan Peta Lokasi Proyek (Dok. Pribadi. citra Mapsource
4
Gambar 1.3 Foto Papan nama proyek (Dokumen Pribadi)
keterbatasan waktu serta jauhnya lokasi Kerja Praktek, penulis tidak dapat
berlangsung dilapangan. Oleh sebab itu observasi dan pengumpulan data yang
dilakukan lebih mengkerucut pada beberapa sub pekerjaan yang akan dijadikan
5
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan kerja praktek ini disusun bab demi bab yang mana tiap-
tiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab agar setiap permasalahan yang dibahas
dapat dimengerti dan dipahami dengan jelas. Adapun penguraian dari laporan ini
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai Latar Belakang, Batasan Masalah, Maksud
Kerja.
Pada bab ini membahas tentang metode pelaksanaan pekerjaan mulai dari
Pemeliharaan.
6
BAB IV TINJAUAN KHUSUS
praktik di lapangan. Data yang peroleh dari hasil observasi secara langsung maupun
pembimbing, maka penulis diberikan tugas khusus mengenai salah satu item
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terahir yang disusun dalam laporan kerja praktek,
dalam bab ini penulis menyampakan kesimpulan dari hasil penyusunan laporan
kerja praktek dan beberapa saran yang penulis kemukakan untuk pelaksanaan yang
lebih baik.
7
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
dan pengendalian terhadap sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang efektif dan efisien. Manajemen bertujuan mendapatkan metode atau
cara teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang minimal dapat
diperoleh hasil yang maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghemataan dan
lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek - aspek tersebut dengan
Unsur-unsur Manajemen :
1. Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu,
Pengendalian.
8
2.2 Unsur-unsur Kegiatan
2.2.1 Perencanaan
Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang dengan
menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan kebijakan
pelaksanaan secara administratif dan serta alokasi anggaran biaya dan sumber
daya.Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan dengan tingkat
kesalahan paling minimal. Namun hasil dari perencanaan bukanlah dokumen yang
bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan dan
selanjutnya.
2.2.2 Pengorganisasian
serta meletakan dasar bagi hubungan bagi masing–masing unsur organisasi. Untuk
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kerangka penjabaran tugas
personil penanggung jawab yang jelas, serta kemampuan personil yang sesuai
9
2.2.3 Pelaksanaan
dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau nonfisik
sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
pihak yang terlibat lebih beragam.Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi terpadu
untuk mencapai keserasian dan keseimbangan kerja. Pada tahapan ini juga telah
kemudian secara detail menetapkan jadwal, program, alokasi biaya, serta alokasi
bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
penyimpangan paling minimal dan hasil paling memuaskan. Untuk itu dilakukan
10
3. Tindakan Koreksi: melakukan perubahan dan perbaikan terhadap rencana yang
masing-masing.
(satu) kali dalam 1 (satu) minggu dan berfungsi membahas dan koordinasi
Disamping itu pihak pelaksanan harus menerapkan sistem koordinasi yang sinergis
antara semua pihak yang terkait dalam kegiatan ini. Dalam pelaksanaan sistem
koordinasi tersebut terdapat garis instruksi, garis koordinasi, dan garis konsultasi
(dalam hal ini pemberi tugas) ke pihak pelaksana (kontraktor dan konsultan). Garis
11
yang lebih tinggi (pemberi tugas), sementara garis konsultasi adalah
hubungan/garis dari dua belah pihak (kontraktor dan konsultan) yang sejajar
PEMBERI TUGAS
PENGADILAN NEGRI TEBO
KONSULTAN KONSULTAN
PERENCANA PENGAWAS
AHLI KONSTRUKSI
KONTRAKTOR
CV. TALENTA BROTHERS
Keterangan :
Jasa :
Imbalan :
Proses Produksi :
Gambar 2.2. Skema Hubungan Kerja Kegiatan Rehab Gedung Kantor Pengadilan
Negri Tebo.
12
2.4 Perencanaan Kegiatan
adanya suatu ide yang timbul, tuntutan kebutuhan akan sarana untuk tujuan dari
tersebut.
Bila dari studi kelayakan tidak layak untuk diwujudkan maka ide tersebut
harus dibatalkan atau diganti dengan gagasan baru yang disertai dengan studi
suatu permasalaan, dari permsalahan itu kemudian timbul ide-ide atau gagasan. Ide
yang timbul akibat tuntutan kebutuhan akan suatu sarana untuk tujuan dari pihak
gagasan tersebut tidak layak untuk diwujudkan maka harus dibatalkan atau diganti
dengan gagasan baru yang disertai dengan studi kelayakan kembali. Sebalinya jika
13
Adapun tahap-tahap perencanaan suatu kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Perencana
timbulnya ide atau gagasan untuk mendirikan suatu bangunan, kemudian dilakukan
tersebut.
b. Pengembangan Rencana
ditentukan beberapa alternatif dari berntuk rencana tersebut, dari bebarapa alternatif
c. Rencana Finall
Rencana final adalah suatu rencana akhir yang akan dipilih dari beberapa
rencana alternatif yang akan dibuat. Dari rencana final tersebut kemudian diadakan
finalisasi penilaian yang selanjutnya dibuatkan gambar detail dan gambar kerja
bahan serta biaya yang diperlukan utnuk pembangunan rencana kegiatan tersebut.
2.4.2 Bestek
pekerjaan yang meliputi bidang teknis dan administratif. Utnuk setiap perkerjaan
kegiatan terlebih dahulu harus dibuat rencana bangunan secara lengkap yang
14
memberi gambaran petunjuk syarat-syarat tentang bangunan yang akan
dilaksanakan.
petunjuk dan syarat-syarat yang jelas menyamakan data suatu kegiatan, baik data
umum maupun data teknik kegiatan. Adapun data umum dari kegiatan Rehab
Tebo
mengatur dan mengorganisasi sumber daya tenaga kerja, material, perlalatan dan
modal sevara efektif dan efisien dengan menerapkan system manajemen seuai
baik, dibutuhkan suatu wadah dalam betuk struktur organisasi. Struktur ini akan
15
menggambarkan hubungan formal, tetapi tidak menlukisakn hubungan informal
yang umumnya timbul bila ada interaksi sosial. Biasanya struktur organisasi formal
c. Adanya hiraki, wewenang dan tangung jawab bagi kelompok dan pimpinan
yang dijalankan selama jangka waktu tertentu/terbatas yang memeiliki titik awal
saat dimulai dan titik akhir saat selesai. Adapun pihak-pihak yang ikut serta dalam
Pada pekerjaan rehab berat gedung kantor Pengadilan Negri Tebo ini yang
memberi tugas pada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam pelaksanaan perkerjaan hasil kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
16
2. Meminta laporan-laporan secara periodic mengenai pelaksanan perkerjaan
3. Memberi fasilitas yang baik berupa sarana dan prasarana yan dibutuhkan oleh
cara menempatakan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
17
4. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
hasil akhir yang sesuai kualitas, kuantiras serta waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
berlaku.
Simpang III Sipin Kota Jambi. Konsultan perencana adalah seorang atau
18
2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak
drawing)
keinginan pemilik kegiatan dan bertanggung jawab penuh pada pembangunan fisik
kegiatan. Biasanya penentuan kontraktor pelaksana melaui lelang atau tender atau
dapat juga melalui penujukan langung dengan negosiasi penawaran harga. (Husen
bulanan.
19
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya
yang lengkap dan jelas. Dokumen kontrak hasil penlelalngan, konse prosedur kerja
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media masa
20
3. Pemilihan langsung yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan
3 (tiga) penawaran dari penyedia barang yang telah lulus prakualiikasi serta
dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal
biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggung jawabkan.
diawasi oleh tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borongan tenaga, swakelola
bersangkutan
21
c. Pekerjaan untuk kegiatan percontohan (pilot project) yang bersifat khusus
Di dalam kegiatan skala besar tentunya tidak terlepas dari yang namanya
tenaga manusia (Human Power). Tanpa adanya tenaga kerja dan tenaga ahli ini
suatu kegiatan tidak akan mungikin terlaksana. Tenaga ahli merupakan bagian
sedangkan tenaga harian adalah bagian dari tenaga ahli yang disalurakan melalui
pelaksanaan. Jadi Tenaga Ahli dan Tenaga Harian adalah rantai dari pelaksanaan
suatu kegiatan. Tenaga kerja yang digunakan dalam kegianan ini yang penulis
BROTHER. Tenaga teknis ini adalah tenaga teknis pelaksana lapangan yang
Tenaga kerja harian pada kegiatan rehab gedung kantor pengadilan negri
22
Mengerjakan pekerjanan pembersihan seperti penghancuran bangunan gedung
yang akan direnofasi (existing), dan pekerjaan struktur meliputi penggalian tanah,
perataan tanah (cut and filling) perakitan pembesian, pembuatan mal atau bekisting
dan pengecoran. Para pekerja tersebut rata-rata berasal dari luar daerah Tebo dan
sebagian juga berasal dari daerah tersebut namun sewaktu-waktu jumlah pekerja
bisa berkurang ataupun bertambah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pekerjaan
di lapangan.
dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan kegiatan dalam
hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta
rencana durasi kegiatan dan progress waktu untuk penyelesaian kegiatan. Dalam
proses penjadwalan, penususnan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih
terperinci dan sangat deatil. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peaksanaan
alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan
23
2.9.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
ini berkaitan erat dengan rencana di lapangan. Rencana di lapangan adalah suatu
rencana perletakan bangunan pembantu, bahan bangunan dan alat kerja dengan
maksud agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang
ditentukan.
kegiatan selanjutnya.
6. Kapasitas atau daya tampung area kegiatan terhadap sumber daya yang
24
7. Produktivitas sumber daya, peralatan kegiatan dan tenaga kerja kegiatan,
apakah pelaksanaan kegiatan berjalan lebih cepat, tepat waktu atau lebih lambat
dari yang direncanakan. Pada kegiatan Rehab Gedung Kantor Pengadilan Negri
25
2.9.3 Manfaat Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
sebagai berikut :
realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
kerja, terutama dalam kaitannya dengan batas waktu yang telah ditetapkan
26
3. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan untuk setiap bagian pekerjaan dapat
dihasilkan. Hal ini disebabkan karena keadaan yang sulit dipastikan, sebagai
contoh:
tersebut dibuat dengan tujuan terutama agar dapat meninjau kembali apa-apa yang
telah terjadi atau dilaksanakan apabila kemudian hari terjadi masalah yang
27
a. Jenis dan jumlah tenaga kerja.
atau bowheer.
disampaikan pelaksanaan antara lain pada direksi pengawas dan pemberi tugas. Jika
pekerjaan kurang yang dilaksanakan harus dicatat dalam laporan mingguan yang
bersangkutan.
Setiap akhir bulan direksi pengawasan meminta laporan dari pelaksana yang
28
Selain itu pelaksana juga diwajibkan untuk membuat foto dokumentasi yang
finishing.
sebagai pemkiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga
kerja manusia umumnya, baik jasmani maupun rohani agar tercapai hasil karya dan
budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Secara keilmuan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dapat didefinisikan sebagai suatu ulmu pengetahuan dan
penycemaran, penyakit serta hal-hal buruk lain yang munkin terjadi dalam suatu
serta citra organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut mempunyai tingkat
kepentingan yang sama besarnya walapun di sana sini memang terjadi perubahan
perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun faktor lain yang masuk dari
positif guna menujang kesuksesan suatu kegiatan. Adapun tujuan dari K3 dalam
29
a. Melindungi para pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja
b. Mejamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien.
proses pekerjaan yang telah direncanakan. Merupakan akibat dari kejadian yang
TENAGA
KESEHATAN KERJA KESEHATAN
`
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
30
e. Kecelakaan berakibat cacat tetap
3 Unsur Keberlakuan UU K3
keselamatan kerja.
31
Pengawasan secara tidak langsung termasuk oleh manajemen
tempat kerja baik itu di darat, laut dan udara dalam wilayah NKRI.
sirkulasi udara serta hubungan yang serasi antara pekerja, lingkungan kerja,
digunakan.
Lingkungan
Sifat Pekerjaan
Cara Kerja
Proses Produksi
yang harus dilakukan oleh dan kepada pekerja untuk menjamin keselamatan
32
pekerja itu sendiri, keselamatan umum dan produk yang dihasilkan karena
kerja.
a. Skala Proyek
c. Lokasi Kegiatan
33
Safety Construction
Engineering Safety
Personnel
Safety
review untuk setiap tahapan kegiatan kerja yang dilakukan, terutama bagi
mengevaluasi potensi bahaya dalam setiap tahapan project secara sistemateis serta
peran berbagai pihak yang saling terlibat, berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini
kegiatan konsturksi, yang dilakukan oleh tim kegiatan dan seluruh manajemen dari
kegiatan konstruksi yang ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan program
keselamatan kerja.
34
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
lokasi, pembuatan direksi keet serta gudang, penyaluran air dan listrik, pengukuran
Gambar 3.1 Foto pekerjaan penyiapan kebutuhan air proyek, barak material dll
(Dokumen Pribadi)
35
3.1.1 Pembersihan Lokasi
dengan cara manual atau mempergunakan bantuan alat berat. Pada Kegiatan Rehab
Gedung Kantor Pengadilan Negri Tebo ini pembersihan lokasi dilakukan dengan
pekerja dan kantor pelaksana proyek maka setelah dilakukan pembersihan lokasi
tahap selanjutnya pembuatan gudang, barak kerja, dan direksi keet. Seiring
36
pekerjaan tadi juga dilakukan pencarian dan penyambungan sumber air dan
Hal yang utama dalam penentuan dari pembangunan terutama banguan gedung
yaitu pengukuran dan pemasangan bouwplank. Pada tahap inilah pelaksana harus
bekerja dengan teliti, memahami site plan rencana yang ada. Tahap ini berfungsi
garis As dari pondasi dan kolom-kolom serta dinding gedung yang akan dibangun
manual dan pemasangan benang atau dapat juga dengan bantuan pesawat ukur
bilamana dibutuhkan ketelitian yang lebih presisi. Pada kegiatan Rehab Gedung
plastik yang dibuat menyekat bangunan yang ada dengan proyek. Hal ini
Struktur adalah bagian yang paling utama dalam suatu gedung.Maka untuk pertama
kali dalam memulai pekerjaan pembangunan gedung yang utama harus dikerjaan
37
adalah pekerjaan struktur. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian ekstra karena jika
apabila kesalahan ini akan mengakibatkan hal yang sangat fatal pada gedung yang
dibangun salah satunya yaitu kegagalan struktur. Proses pengerjaan struktur ini
dikerjakan sesuai data perencanaan yang telah dibuat digambar bestek. Ada pun
Pondasi yang dipakai adalah pondasi tapak atau Foot Plat (FT) dengan
terdiri atas beberapa tahapan pekerjaan. Dimulai dengan pekerjaan galian tanah
pondasi, sirtu lantai kerja, dan pekerjaan pondasi tapao atau footplan itu sendiri.
38
2. Pekerjaan Sirtu
Dasar pondasi dibuat dengan menggunakan sirtu yaitu campuran pasir dan
Foot Plat dikerjakan sesuai ukuran pondasi diatas. Dengan ketentuan yang
sesuai dengan gambar bestek. Untuk Foot Plat ini digunakan beton dengan
digunakan BjTS D14. Pengecoran foot plat dicor dengan cara manual yang
39
3.2.2 Pekerjaan Kolom
Dimensi pada kolom pondasi, kolom lantai I dan kolom lantai II adalah
yang tertera pada gambar bestek. Kolom didasar tanah dikerjakan setelah pekerjaan
foot plat. Kolom lantai I dikerjakan setelah pekerjaan balok sloof sedangkan kolom
pembuatan begisting dari plywood tebal 15 mm. besi yang digunakan yaitu D14
besi dan pembuatan begisting selesai maka begisting dipasang untuk kemudian
maksudkan untuk memastikan posisi kolom benar2 simetris dimana sumbu arah
longitudinal kolom benar-benar tegak lurus dengan sumbu struktur, selain itu proses
ini juga menentukan tercapai tidaknya tebal selimut beton yang sesuai dengan
gambar bestek. Setelah tercapai geometri kolom yang di sesuai maka tahap
berikutnya adalah memasang skoor dari kayu agar posisi begisting tidak berubah
selama proses pengecoran. Bila semua persiapan pembuatan kolom telah selesai
40
Gambar 3.7 & 3.8 Perangkaian besi kolom (Dokumen Pribadi)
41
Gambar 3.10 Kolom yang telah dicor (Dokumen Pribadi)
Balok sloof yaitu balok yang berada diatas kolom didasar tanah yang
menggikat semua kolom lantai I. terdapat bebarapa tipe balok sloof yang digunakan
tergantung pada fungsi dan bentangan balok tersebut. adapun balok sloof yang
digunakan adalah :
a. S1 : 20 x 30 Cm
b. S2 : 20 x 50 Cm
begisting, pemasangan begisting dan penyetelan balok sloof. Proses yang terahir
ialah pengecoran balok dengan beton mix. Besi yang digunakan untuk penulangan
balok sloof ini adalah D14 untuk besi tulangan arah longitudinal dan ø 8 untuk
tulangan geser atau sengkang. Perangkaian besi dilakukan langsung dilokasi tempat
42
balok sloof tersebut akan dipasang. Setelah perangkaian besi siap maka dipasanglah
begisting balok sloof yang telah dibuat sebelumnya. Begisting yang akan dipasang
terlebih dahulu dilapisi oli bekas pada bagian dalamnya, hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisir kerusakan baik kolom ataupun begisting pada saat proses pelepasan
Gambar 3.11 & 3.12 Pembesian Sloof dan Peyiapan Begisting (Dokumen
Pribadi)
43
Gambar 3.13 & 3.14 Pengecoran Balok Sloof (Dokumen Pribadi)
Pekerjaan balok lantai dan plat lantai adalah dua item pekerjaan yang
berbeda, tetapi didalam pengerjaannya kedua item ini dikerjakan bersamaan. Ini
untuk mendapatkan kekutan yang maxsimal antara balok lantai dan plat lantai. Pada
pekerjaan Rehab Gedung Kantor Pengadilan Negri Tebo ada beberapa macam
a. B1 : 20 x 30 Cm
b. B2 : 20 x 50 Cm
c. BD : 20 x 40 Cm
d. BL : 10 x 20 Cm
44
Proses pengerjaannya yang pertama yaitu dengan mendirikan kayu perancah di
tempat balok lantai akan dibuat. Lalu diatas kayu peranah dibuat gelagar gelagar
dari kayu untuk lantai bekisting balok. Setelah itu perangkaian besi untuk balok
lantai bisa dilakukan langsung diatas temat balok yang hendak dibuat. Selama
perakitan besi balok berlangsung, perakitan kayu perancah untuk plat lantai serta
pemasangan begisting pelat lantai juga bisa dilaksanakan. Setelah perakitan besi
balok dan pemasangan begiting plat lantai seslesai maka perkitan besi plat lantai
bisa dilakukan dan disambung ke balok lantai. Pembesian plat dan balok selesai
berikutnya pemasangan begisting balok. Pembesian plat lantai yang dilakukan pada
menyerupai karpet jalin tanpa ada penambahan penulangan ekstra pada bagian
dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa material pengerjaan balok dan plat.
Setelah semua siap maka baru dilakukan pengecoran dengan site mix.
45
Gambar 3.16 & 3.17 Proses Pengcoran Balok dan Plat Lantai. (Dokumen
Pribadi)
46
Gambar 3.18 Balok dan Plat Lantai yang telah dicor. (Dokumen Pribadi)
47
BAB IV
Pelat lanati adalah elemen bidang tipis seperti cangkang kerrang yang
dalam hal ini balok. Bangunan umumnya tersusun atas komponen pelat, balok anak,
balok induk kolom dan pondasi di bawahnya yang pada umumnya bersifat monolit
terintegrasi satu sama lain secara homogen. Selain digunakan untuk material lanati,
elemen Pelat juga kerap digunakan sebagai penutup atap, dinding, tangga, lantai
2 jenis yaitu pelat 1 arah (one way slab) dan pelat dua arah (two way slab). Adapun
yang dimaksud dengan kondisi pelat satu arah adalah suatu pelat dimana beban-
beban yang bekerja pada pelat tersebut baik beban akibat berat sendiri pelat, beban
mati tambahan ,beban layan serta beban-beban lain bila ada terdistribusi secara
tranversal hanya terhadap satu arah sumbu elemen plat tersebut, kondisi ini
umumnya terjadi pada plat yang hanya memiliki 2 penumpu atau pada plat dengan
besar atau sama dengan dua ( ≥ 2) sehingga mengakibatkan beban pelat tersebut
tetap terdistribusi hanya pada 2 tumpuan saja. Sedangkan kondisi pelat dua arah
48
adalah kondisi dimana beban-beban pelat lantai terdistribusi pada kedua arah
sumbu elemen plat tersebut. kondisi ini hanya terjadi pada pelat lantai dengan empat
dari 2 ( < ).
Dalam SNI-03-2847-2002 juga mengenal jenis Pelat lain, yakni Pelat yang
diberi penulangan baja pada dua arah atau lebih yang tidak menggunakan balok
untuk media pelimpahan beban tetapi menumpu langsung pada kolom sebagai
komponen struktur penopang. Dalam hal demikian, pelat dianggap didukung oleh
system grib, terdiri dari balok balok yang tingginya sama dengan pelat yang
memberikan timbulnya tegangan geser cukup bersar yang dinamakan geser pon,
apabila pelat tidak kuat akan retak tegak atau bahkan pecah tembus. Tulangan
pokok lentur pelat satu arah dipasang pada arah tegak lurus terhadap dukungan.
lenturnya terpasang dalam satu arah saja harus disediakan tulangan susut dan sushu
dua arah yaitu dengan Metode Perencanaan Langsung (direct design method),
Metode Garis Leleh (yield line method), Metode Koefisien Momen dan Metode
Portal Ekivalen (eqivalent frame method). Metode Disain Langsung dalam proses
momen statis total rencana pada kedua arah penijauan yang saling tegak lurus.
Karena adanya tahanan pada tumpuan maka momen tersebut di distribusikan untuk
49
merencakan penampang rangka portal terhadap momen-momen positif dan negatif.
Lebar jalur kolom ditentukan 25% dari lebar jalur portal untuk masing-masing di
sebelah kanan kiri sumbu kolom. Sedangkan lebar jalur tengah adalah sisanya.
Sedangkan Metode Portal Ekivalen yaitu dapat dianalisa suatu kesatuan sebagai
alternative untuk perhitungan akibat beban gravitasi, masing-masing lantai dana tap
dapat di analisa secara terpisah dengan menganggap bahwa ujung-ujung jauh dari
Dalam peninjauan pelat lantai yang akan dilakukan, metode yang digunakan
adalah Metode Koefisien Momen. Mengingat cara ini adalah cara yang paling lazim
digunakan untuk perencanaan pelat lantai dengan penampang segi empat. Metode
ini menggunakan koefisien momen yang tergantung pada rasio sumbu panjang
dengan sumbu pendek elemen juga terhadap kondisi tumpuan pelat tersebut.
50
51