TUGAS
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan S1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Indo Global Mandiri
Disusun Oleh :
Arya Sumadinata
2021250025
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
nya sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Proposal tugas Teknik Penulisan Ilmiah
ini merupakan salah satu syarat mata kuliah pada jurusan Teknik Sipil Universitas Indo
Global Mandiri..
Dalam menyelesaikan Proposal tugas ini, Penulis memilih bidang struktur yang
merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya bidang ini berdasarkan
kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya struktur beton sangat banyak
digunakan. Proposal tugas ini berjudul :
“BETON RAMAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI
AGREGAT KASAR DAN LIMBAH KACA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (FILLER) DALAM
BETON”.
Dalam menyelesaikan proposal tugas ini, Penulis telah berusaha dengan segala
daya dan upaya, namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan,
pengalaman dan waktu sehingga proposal tugas Teknik Penulisan Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dengan segenap hati dan sikap terbuka penulis menerima
segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.1 AGREGAT
a. Agregat alam, yaitu agregat yang berasal dari alam tanpa pengolahan
terlebih dahulu, pada umumnya adalah dari batu alam, baik dari batuan
beku, batuan endapan atau batuan sedimen maupun dari batuan
b. metamorph (malihan). Batu alam banyak digunakan sebagai bahan
agregat karena sangat melimpah jumlahnya terutama di Indonesia yang
banyak terdapat gunung api, yang merupakan sumber batu alam dengan
jumlah yang melimpah sehingga harganya murah. Selain itu, batuan
alam juga memiki sifat kekuatan dan keawetannya yang tinggi, suatu
sifat yang sangat dibutuhkan untuk agregat beton.
c. Agregat buatan. Agregat ini sengaja dibuat, contohnya ALWA (Artifical
light weight aggregate) atau di Indonesia dikenal dengan nama “
Lempung bekah” Agregat ini dibuat dengan membakar jenis lempung
tertentu, sehingga membentuk agregat yang mengembang atau
membesar. Agregat ini termasuk agregat ringan, karena memiliki berat
jenis ± 1.0. Pem
2.2 AIR
Air merupakan bahan penyusun beton yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen, dan juga berfungsi sebagai pelumas antara butiran-butiran agregat
agar dapat dikerjakan dan dipadatkan3. Proses hidrasi dalam beton segar
membutuhkan air kurang lebih 25% dari berat semen yang digunakan, tetapi
dalam kenyataan, jika nilai faktor air semen kurang dari 35%, beton segar menjadi
tidak dapat dikerjakan dengan sempurna, sehingga setelah mengeras beton yang
dihasilkan menjadi keropos dan memiliki kekuatan yang rendah. Kelebihan air
dari proses hidrasi diperlukan untuk syarat-syarat kekentalan (consistency) agar
dapat dicapai suatu kelecakan (workability) yang baik. Kelebihan air ini
selanjutnya akan menguap atau tertinggal di dalam beton sehingga menimbulkan
pori-pori (capillary poreous) di dalam beton yang sudah mengeras.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada air yang akan digunakan sebagai
bahan pencampur beton meliputi kandungan lumpur, maksimal 2 gram/liter,
kandungan garam yang dapat merusak beton maksimal 15 gram/liter, tidak
mengandung khlorida lebih dari 0.5 gram/liter, serta kandungan senyawa sulfat
maksimal 1 gram/liter.
Secara umum, air dinyatakan memenuhi syarat untuk dipakai sebagai bahan
pencampur beton apabila dapat menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari
90% kekuatan beton yang menggunakan air suling (Tjokrodimuljo, 1996). Secara
praktis, air yang baik untuk digunakan sebagai bahan campuran beton adalah air
yang layak diminum, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
2.5 KACA
Kaca adalah sebuah bahan yang mempunyai kandungan kimia silica yang
tinggi. Penggunaan kaca sebagai agregat dalam beton dapat menimbulkan
masalah karena terjadi reaksi kimia antara alkali dalam semen dan silika dalam
kaca yang disebut Alkaly Silica Reaction (ASR). Reaksi alkali silica ini
menghasilkan gel pada keadaan lembab yang akan mengembang sehingga
mengakibatkan retak dan kerusakan pada beton.
Alkali Silika Reaction (ASR) adalah sebuah reaksi kimia yang terjadi pada
partikel agregat antara larutan alkali pada pasta semen dan silika pada partikel
agregat (dalam hal ini kaca). Ada 3 komponen penting yang diperlukan untuk
terjadinya sebuah reaksi ASR yaitu :
1. Kandungan alkali yang cukup ( terdapat dalam semen )
2. Kelembaban yang cukup
3. Reaktif silika ( dalam agregat, dalam hal ini kaca )