PERSPEKTIF TEKNIS
BAHAN BETON
Oleh:
202261121041
C2
2022
MEKANIKA BAHAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan
konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan
pengisis (filler) beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah
diolah (workability) dan mempunyai keawetan (durability) serta kekuatan
(strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan suatu konstruksi.
Hampir pada setiap aspek kehidupan manusia selalu terkait dengan beton baik
secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh adalah jalan dan jembatan
yang strukturnya terbuat dari beton, lapangan terbang, pemecah gelombang,
bendungan. Bahan susuan beton yang umum digunakan sampai saat ini adalah
semen, pasir, kerikil, batu pecah dan air. Kualitas beton bergantung pada bahan-
bahan penyusunnya. Semen merupakan salah satu bahan penyusun beton yang
bersifat sebagai pengikat agregat pada campuran beton. Besarnya kuat beton
dipengaruhi beberapa hal antara lain fas, jenis semen, gradasi agregat, sifat agregat,
dan pengerjaan (pencampuran, pemadatan, dan perawatan), umur beton, serta bahan
kimia tambahan (admixture).
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik bahan beton.
2. Untuk mengetahui bahan-bahan penyusun beton.
3. Untuk memahami pendayagunaan beton terhadap konstruksi bangunan.
4. Untuk memahami metode pengolahan beton.
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan beton.
2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hal pemanfaatan limbah padat bekas
industri maupun rumah tangga terutama limbah dari genteng beton sebagai bahan
pengganti sebagian dari berat agregat halus serta menambah wawasan mengenai studi
tentang bahan bangunan.
1.5 Batasan
1. Karakteristik bahan beton.
2. Bahan-bahan penyusun beton
3. Pendayagunaan beton terhadap konstruksi bangunan.
4. Metode pengolahan beton.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta
tegangan hancur tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen
lengkung atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang
makin – lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan
proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran
sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen
berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan
mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan
untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan
mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka
dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik
11. Ada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya
tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
3
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative
rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50
tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman
terhadap bahaya kebakaran.
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi.Dengan massa
jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg
setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan
beton sangat berat
15. Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut
dan rangkak
4
Penambahan air yang berlebihan pada campuran beton untuk
kemudahan dalam pengerjaan dapat menyebabkan penurunan kekuatan
beton, beton menjadi porus, dan akan menyebabkan terjadinya bleeding.
Terjadinya bleeding akan membentuk buih yang merupakan lapisan tipis
disebut laitance (selaput tipis). Laitance yang terbentuk menyebabkan
berkurangnya lekatan antara lapis-lapis beton sehingga menjadi bidang
sambung yang lemah.
Air yang dapat digunakan sebagai bahan pencampur beton adalah air
yang bila digunakan akan menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari
90% kekuatan beton yang menggunakan air suling. Air yang memenuhi
persyaratan sebagai air minum dapat digunakan sebagai bahan campuran
beton. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk penggunaan air
sebagai bahan campuran beton.
18. Agregat
Agregat adalah butiran alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran mortar atau beton (Tjokrodimuljo, 1992). Agregat dalam
beton merupakan bahan isian yang memiliki persentase sebesar 70 – 75%
dari massa beton, sehingga agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
mortar dan beton. Agregat yang digunakan sebagai bahan pengisi beton
harus mempunyai bentuk yang baik (bulat atau mendekati kubus), bersih,
kuat, keras, ulet, dan gradasinya baik.
19. Pondasi
Pengertian pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis konstruksi yang
menjadi dasar dan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada
di atasnya dan ini bertujuanuntukditeruskan secara bertahap dan merata ke
5
lapisan tanah. Namun terdapat juga pengertian pondasi yang lain yang
mengatakan bahwa pondasi adalah konstruksi yang telah diperhitungkan sebaik
mungkin sehingga hal ini dapat menjamin keseimbangan dan kestabilan
bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut.
21. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse)
seluruh struktur.
22. Balok
Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-
kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu
mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan
yang sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya
bersifat kaku tidak mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat
mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh
kekuatan internal material.
6
hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan,hubungan ini disebut jepit-
jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah,
tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk
mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat
pada tulangan balok penumpu.
2.4 Metode Pengolahan Beton
Pengolahan beton meliputi beberapa tahapan yakni pencampuran atau
pengadukan bahan-bahan beton, pengangkutan atau pemindahan adukan beton,
penuangan adukan beton, memadatkan adukan beton, meratakan permukaan beton dan
perawatan beton. Tentu saja dalam proses ini dibutuhkan alat-alat bantu supaya setiap
tahapan pekerjaan bisa berlangsung lebih mudah dan cepat. Selain itu, komposisi
campuran untuk pembuatan beton juga harus tepat untuk mendapatkan kekuatan yang
diharapkan.
Adapun komposisi material adukan beton dalam setiap 1m3 telah diatur
berdasarkan standar SNI 7394: 2008. Contohnya saja beton mutu K 125
komposisi materialnya terdiri dari semen 276 kg, pasir 828 kg, kerikil 1.012
kg, dan air 215 kg. Beton mutu K 125 adalah beton klas E yang dipakai
untuk konstruksi lantai dasar.
7
penuangannya. Proses ini harus dilakukan dengan cepat sebelum semen
bereaksi dengan air.
Hasil beton yang baik diperoleh dari cara penuangan adukan beton yang
benar. Proses penuangan harus dilakukan dengan cepat sehingga adukan
beton selalu dalam kondisi plastis dan dapat mengalir dengan lancar sampai
ke rongga antara tulangan. Penuangan ini mulai dari sudut-
sudut bekisting terendah. Adukan beton tak boleh dimasukkan ke bekisting
dengan jarak lebih dari 2 m. Jika melebihi jarak maksimum 2 m, maka dapat
mengakibatkan segregasi. Gunakan tremi atau corong bila jarak melebihi
tinggi maksimum.
8
Saat ini sudah tersedia alat bantu yang secara khusus dirancang untuk
mempercepat proses pemadatan beton. Alat bantu yang disebut vibrator
beton atau concrete vibrator ini mampu menghasilkan getaran ke seluruhan
permukaan beton pada radius tertentu sehingga adukan beton benar-benar
padat tanpa ruang udara yang terjebak.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus,
agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa
padat. Bahan penyusun beton, yaitu semen, agregat, air dan bahan adiktif, dan bahan penyusun
lainnya.
Hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya mengenai beban pada setrutur beton adalah
jika bebannya bertambah, maka pada balok berisiko terjadi deformasi dan regangan tambahan.
Akibatnya akan terjadi bertambahnya retak lentur disepanjang bentang balok. Selain itu, jika
beban semakin bertambah pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan elemen struktur.
Keruntuhan tersebut dapat terjadi pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen pada
konstruksi bangunan. Keruntuhan dapat terjadi pada beton secara mendadak. Hal tersebut
dikarenakan material yang satu ini merupakan material yang getas. Oleh sebab itu, nyaris
semua peraturan perencanaan merekomendasikan perencanaan balok dengan tulangan untuk
memberikan peringatan yang cukup. Misalnya, seperti defleksi yang berlebihan sebelum
terjadinya keruntuhan.
3.2 Saran