Anda di halaman 1dari 10

BAHAN BANGUNAN ALAMI DAN BUATAN DITINJAU

DARI PERSPEKTIF TEKNIS


BAHAN BETON

Oleh:

I Made Sanjaya Dwipayana

202261121062

C2

2022

MEKANIKA BAHAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS WARMADEWA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “BAHAN BANGUNAN ALAMI DAN BUATAN DITINJAU
DARI PERSPEKTIF TEKNIS” dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Saya memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Saya juga menerima kritik serta
saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.
Saya berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat menjadi
inspirasi bagi pembaca.

Denpasar, 24 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 2
1.5 Batasan ............................................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Karakteristik Beton .......................................................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Bahan Beton ................................................................................................... 4
2.3 Aplikasi Beton Pada Konstruksi Bangunan ..................................................................... 4
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP.................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat banyak dipakai dalam
pembangunan fisik. Harganya yang relatif murahdan kemudahan dalam pelaksanaannya
membuat beton semakin taktergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan
yangdimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangantarik yang rendah,
daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang bervariatif. Karena kekurangan yang
dimiliknya maka diperluakan pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahan
dasarnya,cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agardapat
meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.

Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi
adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisis (filler) beton
terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai
keawetan (durability) serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan
suatu konstruksi.

Beton yang bermutu baik mempunyai beberapa kelebihan diantaranya, mempunyai


kuat tekan tinggi, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, tahan
aus, dan tahan terhadap cuaca (panas, dingin, sinar matahari, hujan). Beton juga mempunyai
beberapa kelemahan, yaitu lemah terhadap kuat tarik, mengembang dan menyusut bila terjadi
perubahan suhu, sulit kedap air secara sempurna, dan bersifat getas

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik beton?

2. Apa saja jenis-jenis bahan beton?

3. Bagaimana aplikasi beton pada konstruksi bangunan?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik beton.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan beton.

3. Untuk memahami aplikasi beton pada konstruksi bangunan.

1.4 Manfaat

1. Memberikan informasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan beton.

2. Menambah wawasan tentang struktur beton

3. Menambah wawasan tentang jenis-jenis beton

1.5 Batasan

1. Karakteristik beton.

2. Jenis-jenis bahan beton.

3. Aplikasi beton pada konstruksi bangunan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Beton

Beton adalah campuran semen, kerikil, dan pasir ygdiaduk dengan air untuk tiang
rumah, pilar, dinding, dsb. Dalam pengertian umum beton berarti campuran bahan bangunan
berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton berubah
karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk
mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan
dicampur secara tepat. Seiring dengan penambahan umur, beton akan semakin mengeras dan
akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari.

Sifat dan karakteristik beton :

1. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta
tegangan hancur tarik yang rendah.
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen
lengkung atau tarikan.
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang
makin lama makin besar.
4. Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan
proses hidrasi.
5. Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran
sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen
berjarak semakin jauh sehingga kekuatan betonakan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan
mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan
untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan
mampu memikul beban luar yang bekerja padanya.

3
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka
dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik.

2.2 Jenis-Jenis Bahan Beton

Beton dibedakan dalam 2(dua) kelompok besar yaitu :

1. Beton Keras
Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan,
tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan
dan kekedapan terhadap air. Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah
kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu beton.

2. Beton Segar
Sifat-sifat beton segar hanya penting sejauh mana mempengaruhi pemilihan
peralatan yang dibutuhkan untuk pengerjaan dan pemadatan serta kemungkinan
mempengaruhi sifat-sifat beton pada saat mengeras.
Sifat workabilitas pada beton segar dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi
kebanyakan dari pengetesan tersebut hanya bersifat empiris. Hanya sedikit yang
memenuhi standart, dan semua test tersebut bersifat ‘a single point test’ jadi tidak
dapat dibandingkan satu sama lainnya karena mereka mengukur sifat-sifat beton
yang berbeda. Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari
sifat workabilitas karena penting untuk control kualitas.

2.3 Aplikasi Beton Pada Konstruksi Bangunan

Dalam konstruksi bangunan gedung penggunaan beton umumnya dilengkapi dengan


besi tulangan, sehingga beton yang memiliki kuat tekan yang baik dilengkapi dengan besi
tulangan yang memiliki kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir dapat di jumpai pada
semua elemen struktur bangunan, dari pondasi, tie beam/sloof, kolom, balok, dan pelat lantai.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:

4
1. Pondasi
Pondasi yang dimaksud disini adalah suatu jenis konstruksi yang menjadi dasar
dan pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang ada di atasnya dan ini
bertujuan untuk diteruskan secara bertahap dan merata ke lapisan tanah. Namun
terdapat juga pengertian pondasi yang lain yang mengatakan bahwa pondasi adalah
konstruksi yang telah diperhitungkan sebaik mungkin sehingga hal ini dapat
menjamin keseimbangan dan kestabilan bangunan terhadap berat yang akan
dibebankan pada pondasi tersebut.

2. Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban
dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.

3. Plat Lantai Beton

5
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok
penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan
yang kuat yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat
lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk
menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit,
tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu.

4. Balok

Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom
penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar
apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu
mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring balok dibuat dari bahan yang
sama dengan kolomnya sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya bersifat
kaku tidak mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat
mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan
internal material.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahan konstruksi beton pada umumnya mempunyai kekuatan untuk menahan tekanan
yang tinggi. Tidak heran, mengapa bahan konstruksi satu ini kerap menjadi bahan baku
pembuatan suatu bangunan, seperti jembatan, gedung, sampai bantalan rel kereta api. Pada
proses pembuatannya, kekuatan beton menahan tekanan dapat diatur, seperti K-225, K-250, K-
350.

Bahan konstruksi yang satu ini sebagian besar dibuat dari pasir beton. Bahan baku pasir
beton ini ternyata melimpah ruah di Indonesia; ia bisa ditemukan dimana saja, seperti gunung
bahkan sampai ke dasar laut. Jadi dengan bahan baku yang melimpah-ruah, beton bisa
diproduksi secara massal sehingga bisa terus digunakan untuk menjadi bahan baku sebuah
bangunan.

3.2 Saran

1. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan berpedoman pada
faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, pengalaman tenaga kerja serta
segi ekonomisnya.

2. Perlu di perhatikan ketika menggunakan beton sebagai bahan struktur, pekerjaan penulangan
beton harus di perhitungkan dengan matang, karena jika tidak kualitas beton menurun.

Anda mungkin juga menyukai