PERSPEKTIF TEKNIS
BAHAN ADITIF
Oleh:
202261121067
C2
2022
MEKANIKA BAHAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, beton terbuat dari campuran semen portland, agregat dan air. Dengan
bahan-bahan tersebut, beton telah memenuhi syarat sebagai bahan bangunan yang kuat.
Akan tetapi, untuk mendapatkan sifat khusus sesuai kebutuhan, campuran beton harus
ditambah dengan zat campuran khusus selama proses pengadukan. Bahan tersebut
dinamakan admixture.
Admixture atau Aditif adalah material tambahan yang sering digunakan pada
pembuatan campuran beton cor ready mix yang terbuat dari kimia, zat tambahan ini
dicampurkan setelah air, semen, dan kerikil, yang ditambahkan ke beton atau mortar
sebelum atau selama pencampuran.
2
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan dasar acuan untuk penelitian yang akan datang dan sebagai informasi
yang jelas bagi peneliti ilmu teknologi beton lain khususnya pada analisis pengaruh dari
faktor kadar zat aditif pengeras beton.
2. Mengembangkan pengetahuan tentang material kontruksi khususnya beton, serta dapat
turut memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
beton.
1.5 Batasan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan tambah (admixture) atau yang disebut orang awam sebagai “obat cor beton”
adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat atau selama
pencampuran beton berlangsung. Fungsi bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar
menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu atau untuk menghemat biaya.
Zat aditif juga biasanya dimanfaatkan pada campuran beton untuk memperbaiki daya
kinerja, mengurangi panas hidrasi, dan menghemat biaya pekerjaan beton. Beberapa orang juga
menggunakannya untuk mengurangi ketahanan beton terhadap sulfat dan meningkatkan
ketahanan beton terhadap alkali-silika sehingga beton pun menjadi lebih awet. Tidak lupa,
fungsi dari penambahan zat-zat aditif ini biasanya dimanfaatkan juga untuk mengurangi
porositas dan daya serap air di dalam beton serta mengurangi tingkat penyusutan beton.
Pada saat ini, bahan tambah mineral lebih banyak digunakan untuk memperbaiki
kuat tekan beton. Beberapa bahan tambah mineral adalah pozzollan, fly Ash, slag dan silica
fume.
Menurut ASTM C.168, abu terbang didefinisikan sebagai butiran halus hasil
residu pembakaran batu bara atau bubuk batu bara. Abu terbang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari pembakaran batu
bara antrasit atau batu bara bitomius dan abu terbang kelas C yang dihasilkan dari
batu bara kelas lignite atau subbitemeus. Abu terbang kelas C kemungkinan
mengandung kapur (lime) lebih dari 10% beratnya.
2. Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Definisi slag Menurut
ASTM C.989 “standard specification for ground granulated Blast Furnance slag
for use in concrete and mortar” adalah produk non metal yang merupakan material
4
berbentuk halus, granular hasil pembakaran yang kemudian didinginkan, misalnya
dengan mencelupkannya ke dalam air.
3. Silika Fume
Menurut ASTM C.1240-95 “specification for silica Fume for Use in Hydraulic
Cement concrete and Mortar” , silica fume adalah material pozzolan yang halus,
dimana komposisi silica lebih banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa
produksi silikon atau alloy besi silikon (dikenal dengan gabungan antara microsilika
dengan silica fume).
5
4. Tipe D, water-reducing and retarding admixture, yaitu bahan tambah yang
bersifat mengurangi jumlah air untuk campuran beton yang konsistensinya
tertentu dan menghambat pengikatan beton
6. Tipe F, water-reducing, high range admixture, yaitu bahan tambah yang bersifat
mengurangi jumlah air untuk campuran beton yang konsistensinya tertentu
sebanyak 12%
1. Pengurangan air
Aditif jenis ini mengurangi jumlah air yang digunakan untuk menyiapkan beton
pada kemerosotan tertentu. Biasanya aditif ini digunakan dalam proyek konstruksi
yang besar. Dalam hal ini, baja pondasi membutuhkan tingkat penguatan yang lebih
tinggi guna meningkatkan kemampuan kerja. Aditif dalam hal ini aktif hingga 10%
2. Mempercepat aditif
Aditif beton jenis ini akan mempercepat laju hidrasi semen. Aditif dengan fungsi
ini paling efisien bekerja pada musim dingin. Dalam hal ini, kalsium klorida
digunakan sebagai aditif percepatan pada beton tanpa tulang.
6
4. Mengurangi penyusutan
Penyusutan beton terjadi apabila tidak ada air yang cukup. Penyusutan
menyebabkan tekanan internal yang dapat berujung pada retakan. Oleh karena itu,
aditif penyusutan hadir untuk memastikan hal ini tidak terjadi. Aditif ini digunakan
pada pelat lantai, geladak jembatan, dan bangunan yang pengeritingan dan retakan
perlu ditangani secara signifikan. Aditif jenis ini memberikan daya tahan namun
tetap menjaga sifat indah dari struktur bangunan.
5. Menghambat korosi
Aditif jenis ini digunakan dimana ada kandungan garam klorida didalamnya. Ion
klorida ini dapat menimbulkan korosi dengan tulangan baja yang kemudian akan
mengakibatkan karat. Area yang paling membutuhkan aditif ini meliputi jembatan,
garasi parkir, dan bangunan di atas laut.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zat aditif pada beton dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pembangunan
fisik. Dengan menambahkan zat aditif ke dalam campuran beton, kualitas beton dapat
meningkat, waktu pembangunan dapat dipercepat, dan biaya pembangunan dapat dihemat.
Oleh karena itu, penggunaan zat aditif pada beton sangat disarankan dalam pembangunan fisik.
Aditif beton ditambahkan kedalam adonan semen untuk memperpanjang umur beton,
memperkeras, dan memperbaiki rupa beton. Aditif dapar berupa serbuk atau cair. Biasanya,
aditif beton ditambahkan untuk memberikan rekayasa beton seperti memperkuat, menambah
daya tahan beban, menambah daya rekat, dan mencegah kerusakan.
3.2 Saran
1. Hendaknya dalam pembuatan beton mutu tinggi pengerjaannya harus sangat teliti
dan ketat.
2. Untuk penelitian selanjutnya harus menambahkan bahan tambah (zat aditif) dalam
campuran beton, terutama di lapangan harus diawasi dengan ketat, karena
pemakaian bahan tambah yang berlebihan sangat berpengaruh pada sifat-sifat
beton.
3. Untuk penelitian selanjutnya harus lebih memperhatikan tekstur dan kekuatan dari
agregat kasar agar diperoleh hasil yang lebih baik.
8
3.3 Lampiran
Silika Fume