Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU BAHAN TEKNIK


Bahan Tambah/Additive pada Beton Beserta Kegunaannya

Oleh
MASYITA

C1022110392
TBU X Bravo

D.III TEKNOLOGI BANDAR UDARA


MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang “Jenis-jenis Bahan
Tambah/Additive pada Beton beserta Kegunaannya”.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Makassar, 06 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB 1 PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Bahan Tambah.........................................................................................................2
B. Beberapa Alasan Penggunaan Bahan Tambah...........................................................................3
C. Bahan Tambah Mineral..............................................................................................................4
D. Keuntungan Penggunaan Additive.............................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................................................6

iii
BAB 1
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Untuk keperluan tertentu terkadang campuran beton tersebut masih
ditambahkan bahan tambah berupa  zat-zat kimia tambahan (chemical additive)
dan mineral/material tambahan. Zat kimia tambahan tersebut biasanya berupa
serbuk atau cairan yang secara kimiawi langsung mempengaruhi kondisi
campuran beton. Sedangkan mineral/material tambahan berupa agregat yang
mempunyai karakteristik tertentu. Penambahan zat-zat kimia atau mineral
tambahan ini diharapkan dapat merubah performa dan sifat-sifat campuran beton
sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan, serta dapat pula sebagai bahan
pengganti sebagian dari material utama penyusun beton.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan system struktur core?
2. Apa saja jenis-jenis system struktur core?
3. Apa manfaat dari system struktur core?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penegertian struktur core.
2. Untuk mengetahui elemen-elemen pada system core.
3. Untuk mengetahui manfaat dari sstem struktur core.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Tambah


Bahan tambah (admixture) adalah bahan-bahan yang ditambahkan
kedalam campuran beton pada saat atau selama pecampuran beton belangsung
untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembuatan beton.

Dalam praktek sering terjadi dikehendaki beton yang dikerjakan


mempunyai sifat tertentu sesuai dengan kebutuhan. Adanya keperluan
membongkar/melepas cetakan lebih awal akan membutuhkan beton yang
mempunyai sifat lebih cepat mengeras dan mencapai kekuatan awal lebih tinggi.
Temperatur yang tinggi, atau waktu pengangkutan adukan beton yang cukup lama
harus didukung oleh adukan beton yang waktu pengikatannya bisa diperlambat.
Untuk memperoleh beton dengan sifat-sifat tertentu diperlukan bahan yang dapat
mengubah sifat alami beton.

Jenis bahan tambah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture).
2. Bahan tambah yang bersifat mineral (additive).

Bahan tambah kimiawi (admixture) adalah bahan berupa bubukan atau


cairan selain air, agregat, dan semen yang ditambahkan ke dalam campuran beton
pada saat atau selama pencampuran berlangsung. Fungsi bahan tambah jenis ini
adalah untuk mengubah sifat-sifat beton agar menjadi lebih cocok untuk kondisi
atau pekerjaan tertentu.

Bahan tambah mineral (additive) merupakan bahan tambah yang


dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton dan biasanya dapat digunakan
untuk menggantikan sebagian bahan semen, seperti pozzolan, fly ash, slag, dan
silica fume.

Akan tetapi harus menjadi perhatian bahwa kesalahan dalam dosis dan
cara pemakaian bahan tambah dapat merugikan terhadap kualitas beton. Untuk itu
diperlukan tindakan kehati-hatian dalam menggunakan bahan tambah dengan
cara mengikuti petunjuk pemakaiannya.

2
B. Beberapa Alasan Penggunaan Bahan Tambah
1. Memodifikasi Beton Segar, Mortar, dan Grouting
a. Menambah sifat kemudahan pekerjaan tanpa menambah air, atau
mengurangi kandungan air dengan kemudahan pengerjaan yang sama.
b. Menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal adukan beton.
c. Mengurangi atau mencegah secara preventif penurunan atau perubahan
volume beton.
d. Mengurangi segregasi.
e. Mengembangkan dan meningkatkan sifat penetrasi dan pemompaan beton
segar.
f. Mengurangi kehilangan konsistensi adukan.
2. Memodifikasi Beton Keras, Mortar, dan Grouting
a. Menghambat atau mengurangi panas selama pengerasan awal.
b. Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda.
c. Menambah kekuatan beton.
d. Menambah sifat keawetan beton atau ketahanan terhadap serangan
garam-garam sulfat.
e. Mengurangi kapilaritas air.
f. Mengurangi sifat permeabilitas.
g. Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi alkali.
h. Menghasilkan struktur beton yang baik.
i. Menambah kekuatan ikatan beton bertulang.
j. Mengembangkan ketahanan gaya impact dan ketahanan abrasi.
k. Mencegah korosi yang terjadi pada baja.
l. Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar.

3
C. Bahan Tambah Mineral
1. Abu Terbang Batubara (fly ash)
Fly ash didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu pembakaran
batubara atau bubuk batubara. Menurut ASTM C.618 fly ash dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang kelas F yang dihasilkan dari
pembakaran batubara antrasit atau batubara bitumeus dan abu terbang
kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumeus. Fly
ash kelas F bisa menggantikan bahan semen sampai 15 - 25% dan 15 –
35% untuk fly ash kelas C.
2. Slag
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Slag adalah
produk non-metal yang merupakan material berbentuk halus, granular
hasil pembakaran yang kemudian didinginkan. Keuntungan penggunaan
slag dalam campuran beton adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kekuatan tekan beton karena kecenderungan
perkembangan kekuatan beton yang diperlambat.
b. Meningkatkan rasio kelenturan-kekuatan tekan beton.
c. Mengurangi variasi kekuatan tekan beton.
d. Meningkatkan ketahanan terhadap sulfat dalam air laut.
e. Mengurangi serangan alkali-silika.
f. Mengurangi panas hidrasi.
g. Memudahkan penyelesaian akhir.
h. Meningkatkan keawetan beton.
i. Mengurangi porositas dan pengaruh klorida.
3. Silica fume
Silica fume adalah material pozolan yang halus dengan komposisi
silika lebih banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa silikon.
Penggunaan silica fume dalam campuran beton biasa dimaksudkan
untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan tinggi (fc’ 50 – 70
MPa pada 28 hari). Penggunaan silica fume bisa sampai 30% dengan
faktor air-semen 0,34 – 0,28 dengan atau tanpa superplasticiser.

4
D. Keuntungan Penggunaan Additive
Adapun keuntungan penggunaan zat additive adalah (Mulyono T, 2003)
1. Memperbaiki workability beton 
2. Mengurangi panas hidrasi 
3. Mengurangi biaya pekerjaan beton 
4. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat 
5. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika 
6. Menambah keawetan (durabilitas) beton 
7. Meningkatkan kuat tekan beton 
8. Meningkatkan usia pakai beton  
9. Mengurangi penyusutan 
10. Membuat beton lebih kedap air(porositas dan daya serap  air pada
beton rendah)

5
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan tambah (admixture) adalah bahan-bahan yang ditambahkan
kedalam campuran beton pada saat atau selama pecampuran beton belangsung
untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembuatan beton.
Jenis bahan tambah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Bahan tambah
yang bersifat kimiawi (chemical admixture),Bahan tambah yang bersifat mineral
(additive).
Bahan tambah kimiawi (admixture) adalah bahan berupa bubukan atau
cairan selain air, agregat, dan semen yang ditambahkan ke dalam campuran beton
pada saat atau selama pencampuran berlangsung.
Bahan tambah mineral (additive) merupakan bahan tambah yang
dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton dan biasanya dapat digunakan
untuk menggantikan sebagian bahan semen, seperti pozzolan, fly ash, slag, dan
silica fume.

B. Saran
Saya menyarakan agar materi tersebut dipahami dengan benar-benar oleh
pembaca karena dalam perancangan khusunya bangunan tinggi ilmu tersebut
merupakan dasar logika dari sistem struktur lainnya yang merupakan inti dari struktur
yang menopang suatu bangunan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai