Oleh
Masyita
C1022110392
TBU X Bravo
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang “Struktur Inti/Core pada
Bangungan Tinggi”.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB 1 PEMBAHASAN.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Core (inti bangunan)................................................................................................2
B. Strukutur Core (Inti Bangunan)..................................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
iii
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Dalam arsitektur terdapat 3 hal penting yang sangat diperhatikan, yaitu Struktur,
Utilitas dan Estetika. Namun untuk bangunan tinggi sistem struktur menjadi hal yang paling
penting dan diperhatikan. Karena bangunan tinggi memiliki karakteristik yang berbeda
dengan bangunan lainnya. Bangunan tinggi harus menumpu beban yang lebih besar dan juga
harus memperhatikan kecepatan angin. Sehingga harus memiliki kekakuan yang lebih besar
dari bangunan lainnya.
Selain diperoleh dari kekuatan (strenghth) dan kekakuan (stiffness) elemen
penyusun sistem struktur, kestabilan suatu sistem struktur dapat diperoleh dengan
mengikat elemen-elemen sistem struktur satu sama lain sehinngga deformasi yang terjadi
pada sistem struktur akibat beban yang bekerja menjadi relatif lebih kecil. Beberapa cara
untuk menjaga kestabilan struktur tersebut antara lain menambah elemen struktur diagonal
pada struktur sehingga struktur tidak mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Namun
ketiga hal penting itu tetap saling berhubungan, sistem struktur pada bangunan tinggi juga
dimanfaatkan sebagai utilitas dan estetika.
Dalam perkembangannya, cukup banyak cara yang diakukan untuk menjaga
kestabilan bangunan tinggi terutama dalam menahan beban lateral yang berpengaruh
sangat besar pada bangunan tinggi. Beberapa sistem yang diperkenalkan adalah sistem
struktur core. Sebagai salah satu sistem yang berfungsi menjaga kestabilan struktur,
penempatan core harus diperhatikan agar dapat berfungsi dengan baik
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan system struktur core?
2. Apa saja jenis-jenis system struktur core?
3. Apa manfaat dari system struktur core?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penegertian struktur core.
2. Untuk mengetahui elemen-elemen pada system core.
3. Untuk mengetahui manfaat dari sstem struktur core.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Bentuk
Inti terbuka (N)
Inti tertutup (B)
Intu tunggal dengan kombinasi inti linear (A)
b. Jumlah Inti
Inti tunggal
Inti jamak
c. Letak Inti
Inti dalam (C)
Inti sekeliling (J)
Inti di Luar (M)
d. Susunan Inti
Inti simetris (F)
Inti Asimetris (J)
e. Geometri Bangunan sebagai penentu bentuk bangunan
Langsung (K)
Tidak langsung (P)
3
2. Fleksibilitas Penyewa
4
Gambar 2.3 : Struktur Core
Untuk bangunan apartement, kebutuhan jaringan akan fungsi dan utilitas cenderung
tetap, tetapi untuk bangunan komersial membutuhkan fkelsibilitas dalam hal tata letak yang
memerlukan ruang terbuka yang cukup lebar dengan dinding partisi yang dapat dipindah-
pindah. Untuk yang menggunakan sistem struktur inti, inti dapat dipergunakan untuk
menempatkan sistem transportasi vertikal, tangga, wc, shaft, dan jaringan utilitas lainnya
sehingga kadang bangunan mempunyai inti yang lebih dari satu.
Beberapa bangunan tinggi menggunakan inti dan rangka. Dari segi perilaku denah ini
diterapkan untuk memuaskan sistem plat datar atau dinding rangka geser bersama belt
trusses.
Inti dapat terbuat dari beton , baja atau konbinasi antara betoin dan baja.
Keuntungan inti baja, dalam perakitan lebih cepat karena pabrikasi. Sedangkan inti dari
beton menghasilkan ruang yang sekaligus memikul beban. Juga dapat dipakai untuk
perlindungan saat kebakaran.
5
Sesuai pengertiannya, core adalah penyangga utama pada bangunan tinggi yang
harus bisa menopang seluruh bangunan dengan kekakuannya yang dibantu oleh shear
wall. Karena itu bahan yang digunakan untuk core haruslah lebih diutamakan untuk
kekakuan yang pas. Bahan umum yang digunakan antara lain:
a. Baja
b. Beton
c. Beton bertulang
Dari ketiga bahan diatas, yang paling sering digunakan adalah beton bertulang,
digunakan pada pembuatan shear wall, yang dimana tulangannya saling berkaitan ke
kolom utama pembentuk core dan menerus sampai ke pondasi untuk kekakuan
bangunan yang optimal. Sedangkan untuk struktur dinding yang tidak menopang beban
terlalu besar (per lantai bukan satu badan bangunan) biasanya menggunakan bahan-
bahan biasa seperti bata ringan/bata merah
2. Lubang Utilitas (Shaft) dan Jalur Utilitas
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan
komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. Perancangan bangunan harus selalu
memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas dalam perancangan arsitektur.
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari:
1. Perancangan lift
2. Perancangan tangga darurat
3. Perancangan sistem plumbing
4. Perancangan pengolah udara
5. Perancangan instalasi listrik
6. Perancangan telepon
7. Perancangan CCTV dan security sistem
8. Perancangan tata surya
9. Perancangan pembuangan samp
3. Tata Letak Lift
Secara umum (tidak mengikat) syarat dalam mendesain sistem transportasi lift
adalah sebagai berikut :
a. Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 3 tingkat.
b. Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 1 tingkat jika ada pengguna
manula dan atau difabel.
c. Lobby lift cukup luas dan berdekatan dengan tangga.
d. Jarak jalan ke area lift minimal 45 meter.
e. Sebuah lift hanya melayani maksimal 15 lantai agar waktu tunggu tidak terlalu lama.
Tersedia express lift untuk bangunan melebihi 15 lantai (sistem zoba lift). Express lift
mem-bypass lantai lantai bawah dan langsung berhenti di lantai 16,17,18, dst.
6
f. Tersedia skylobby untuk setiap kelipatan 20-25 lantai. Skylobby adalah lantai lobby
dimana orang turun dari lift express dan berpindah ke lift-lift lokal yang berhenti
pada tiap lantai di atasnya. Dengan demikian kebutuhan ruang core/shaft lift bisa
tetap.
Jika ada dua deret lift berhadap-hadapan maka lebar lobby dibuat sekitar 3,5 – 4,5
meter atau dua kali panjang lift. Satu deret lobby sebaiknya tidak lebih dari 3 buah lift
agar calon penumpangnya bisa dengan mudah melihat lift yang terbuka atau tersedia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Core merupakan inti dari sebuah bangunan dan merupakan struktur utama
dari suatu bangunan. Struktur core merupakan struktur dasar dan merupakan keharusan
untuk memakai struktur tersebut khususnya pada suatu perancangan bangunan tinggi.
seluruh materi mengenai struktur core telah kami rangkum dalam makalah yang kami susun
tersebut yang menjelaskan bahwa pentingnya sistem struktur tersebut dalam perancangan
bangunan tinggi.
B. Saran
Saya menyarakan agar materi tersebut dipahami dengan benar-benar oleh pembaca
karena dalam perancangan khusunya bangunan tinggi ilmu tersebut merupakan dasar logika
dari sistem struktur lainnya yang merupakan inti dari struktur yang menopang suatu
bangunan tinggi.