Anda di halaman 1dari 27

B AB

1 Elemen-Elemen
Struktur Bangunan

Gambar 1.1 Struktur bangunan


Sumber: https://testindo.com/articles/images/struktur%20bangunan.jpg

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami elemen-elemen struktur.
4.1 Menyajikan elemen-elemen struktur.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. menjelaskan Pengertian elemen-elemen struktur,
2. memahami jenis-jenis elemen struktur, serta
3. menyajikan elemen-elemen struktur.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 1


Peta Konsep

Elemen-Elemen Struktur

Elemen-Elemen
Jenis-Jenis Elemen Struktur
Struktur Bangunan

Klasifikasi Elemen Struktur

Pada dunia teknik bangunan terdapat elemen-elemen struktur. Struktur adalah bagian-
bagian yang membentuk bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda,
dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen
nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk
satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan mempunyai fungsi dan peranannya masing-
masing. Kegunaan lain dari struktur bangunan, yaitu meneruskan beban bangunan dari
bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah.
Perancangan struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup
mengizinkan atau menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan. Hal tersebut, kemudian
menyokong dan menyalurkan ke tanah dengan aman.
Struktur bangunan pada umumnya terdiri atas struktur bawah (lower structure) dan
struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower structure) yang dimaksud adalah
pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang
dimaksud dengan struktur atas (upper structure) adalah struktur bangunan yang berada di
atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen tersebut memiliki
fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.
Suatu bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan
terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan
suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan
(strenght), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan
(durability).

2 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


Materi Pembelajaran

A. Elemen-Elemen Struktur

Pada pembahasan awal kali ini kita akan membahas mengenai arti elemen struktur
serta perkembangannya dari masa ke masa. Memahami tentang elemen-elemen struktur
akan menambah wawasan Anda dalam dunia teknik bangunan.

1. Pengertian Elemen-Elemen Struktur


Dalam dunia teknik konstruksi bangunan terdapat elemen-elemen pendukung
dan pelengkap sebuah bangunan sempurna. Elemen tersebut sering disebut dengan
elemen struktur bangunan, yang diartikan sebagai sebuah alat atau bagian dari sebuah
sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya bangunan di atas
tanah. Fungsi utama dari elemen-elemen struktur tersebut, yaitu memberi kekuatan dan
kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan
dan kerobohan. Elemen-elemen struktur bangunan ini berupa bagian bangunan yang
menyalurkan beban-beban, selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan,
sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan. Contoh dari elemen-elemen
bangunan ini di antaranya, yaitu sebagai berikut:
a. Balok dan kolom
Pada suatu proyek bangunan, struktur yang dibentuk secara horizontal disebut
dengan balok, sedangkan struktur yang dibentuk secara vertikal disebut kolom.
Pada suatu bangunan struktur ini sangat kuat karena terbuat dari beton yang
bermutu. Balok juga sering disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban
secara transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom. Kolom
dibebani balok secara aksial kemudian kolom mentransfer beban lagi ke tanah.
b. Dinding dan plat lantai
Sebuah bangunan pastinya mempunyai dinding, khususnya untuk rumah dan
bangunan gedung. Fungsi sebuah dinding pada bangunan selain sebagai penyekat
antar ruang juga berfungsi untuk meredam suara kebisingan, sebagai perlindungan
terhadap cuaca, serta perlidungan dari hewan buas. Pembuatan dinding tidak harus
dari batu tetapi bisa dari apa saja yang dapat menyekat ruangan satu dengan ruangan
lainnya, hal tersebut dinamakan dinding partisi.
c. Pondasi
Pada suatu konstruksi bangunan pondasi merupakan struktur paling bawah
setelah bangunan, meskipun tidak terlihat, akan tetapi fungsi dari pondasi sangat
penting. Kalau diperumpamakan pondasi ini ibarat jantung dari suatu bangunan,
jika pondasinya tidak kuat atau bahkan asal-asalan dalam pengerjaanya, maka
berakibat bangunan tersebuat tidak akan tahan lama, pastinya rubuh, begitu pula
sebaliknya.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 3


d. Atap
Bagi suatu bangunan atap berfungsi sebagai pelindung bangunan dari panas
dan hujan, atau hal lainnya. Atap sendiri banyak macamnya ada yang atap cor, atap
genting yang dilengkapi dengan rangka, atap asbes, seng, dan lain sebagainya.

Gambar 1.2 Ilustrasi beberapa elemen struktur


Sumber: https://i1.wp.com/www.adhyaksapersada.co.id/wp-content/uploads/2019/08/
macam-elemen-struktur-e1567050621430.jpg?resize=575%2C313&ssl=1

2. Persyaratan Struktur Bangunan


Ada beberapa persyaratan bangunan yang harus dipenuhi antara lain sebagai
berikut:
a. Kekuatan (strength)
Kekuatan suatu bangunan mengandung pengertian bahwa struktur mampu
menahan seluruh beban yang ada tanpa mengalami kerusakan. Dengan demikian
diberikan batasan bahwa tegangan yang terjadi selama struktur mendukung beban,
tidak boleh melampaui satu nilai tegangan izin tertentu.
b. Kekakuan (stiffness)
Kekakuan bangunan terkait dengan deformasi bangunan (defleksi, rotasi,
dan translasi) yang dialami struktur selama mendukung beban. Dengan demikian
untuk suatu bangunan terjadinya deformasi harus dibatasi.
Kekakuan juga berhubungan dengan suatu sifat resonansi suatu struktur
terhadap adanya beban dinamik atau getaran yang ada di sekitar bangunan. Struktur
suatu bangunan harus cukup kaku untuk menghindari peristiwa resonansi.
c. Kenyamanan (comfortability) dan keindahan (aesthetic)
Agar bangunan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang tinggi
diperluan kondisi yang nyaman bagi para penggunaannya. Aspek kenyamanan
meliputi pergerakan dalam gedung, pencahayaan, suhu, aliran udara, dan lain-
lain. Sebagai sarana publik, gedung akan berada pada suatu kawasan dan terkait
dengan sarana yang lain. Dengan demikian, keindahan bangunan tidak boleh
dilupakan dalam perancangan bangunan.

4 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


d. Keawetan (durability)
Selama mendukung beban dalam masa layan yang direncanakan, struktur
atau elemen struktur akan mengalami berbagai kondisi yang dapat mengakibatkan
degradasi struktur. Kondisi lingkungan yang agresif dengan adanya kandungan
asam, garam, perbedaan suhu, dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan rusaknya
elemen penyusun struktur. Dengan demikian dalam perencanaan dan perancangan
harus ditentukan material yang sesuai dengan kondisi setempat.
e. Adanya sistem operasional dan perawatan (OM support system)
Kebutuhan sistem penunjung fungsi bangunan berupa sistem operasional
dan perawatan harus sudah direncanakan sejak awal. Sistem OM yang baik akan
menghasilkan gedung dengan biaya operasional rendah dan gedung akan dapat
berfungsi selama minimal memenuhi masa layan yang direncanakan. Tidak jarang
pula adanya sistem OM yang baik dapat memperpanjang masa layan bangunan.

3. Analisis Struktur Bangunan


Guna membangun suatu gedung, diperlukan perhitungan dan analisis berbagai
hal yang saling terkait dengan bekal pengetahuan sebagai berikut:
a. Analisis struktur.
b. Mekanika bahan.
c. Struktur beton bertulang.
d. Struktur baja.
e. Struktur kayu.
f. Mekanika tanah.
g. Teknik fondasi.
h. Bahan bangunan.
i. Analisis dinamik dan ilmu gempa.
j. Peraturan (standar) yang berlaku.
Pengetahuan tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan manfaat, kenyamanan
dan fasilitas lainnya antara lain sebagai berikut:
a. Elektrikal. e. Drainasi.
b. Sanitasi. f. Pengaturan udara.
c. Teknik peenyehatan. g. Konservasi lingkungan.
d. Plumbing/perpipaan.

4. Bagian Bangunan dan Strukturnya


Secara struktural, bangunan dibagi dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Struktur bawah (sub structure) adalah bagian struktur yang berfungsi mendukung/
menyangga struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan
dengan tapak.
b. Struktur atas (upper structure) adalah bagian struktur yang berkaitan langsung
dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang aktifitas
pengguna).

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 5


Berdasarkan bahan penyusun strukturnya dapat dibagi antara lain sebagai berikut:
a. Struktur beton bertulang. c. Struktur kayu.
b. Struktur baja. d. Struktur gabungan.
Berdasarkan jumlah lantai, bangunan gedung dapat dibedakan antara lain sebagai
berikut:
a. Bangunan tidak bertingkat (satu lantai/single story).
b. Bangunan bertingkat (banyak lantai/multy story).
Bagian-bagian bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua antara lain sebagai
berikut:
a. Elemen struktural adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh
dan stabil dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu elemen dapat
memengaruhi perilaku struktur secara keseluruhan. Termasuk elemen struktural
adalah kolom, balok, pondasi, rangka atap, dan dinding geser.
b. Elemen nonstruktural adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara langsung
dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen struktural.
Biasanya elemen nonstruktural mengalami kerusakan yang lebih awal dan
mengalami perbaikan/pengantian. Termasuk elemen nonstruktural adalah lantai,
dinding, penutup atap, dan tangga.

5. Pembebanan pada Bangunan


Beban-beban yang harus diperhitungkan dalam suatu struktur bangunan gedung
adalah sebagai berikut:
a. Beban mati (berat bagian-bagian bangunan)
Beban ini otomatis ada dalam setiap struktur dan arahnya sesuai dengan
gravitasi. Keberadaan beban ini adalah tetap selama bangunan tersebut ada.
b. Beban hidup
Beban ini muncul karena pemanfaatan struktur bangunan susai dengan fungsinya.
Contoh beban hidup adalah beban orang, mesin-mesin, dan barang lainnya.
c. Beban sementara
Disebut beban sementara karena keberadaanya tidak menerus dan tidak dapat
diprediksi waktu kehadirannya. Termasuk beban sementara adalah beban angin
dan beban gempa.
Beban-beban yang harus didukung oleh struktur bangunan memiliki arah yang
bervariasi.
a. Arah gravitasi
Beban mati dan beban hidup biasanya akan memiliki arah sesuai dengan
gravitasi.
b. Arah menyudut
Beban dengan arah yang menyudut biasanya ditimbulkan oleh beban angin
pada rangka atap.

6 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


c. Arah horisontal
Beban angin dapat juga mempunyai arah horisontal, yaitu mengenai bagian
dinding bangunan. Selain gaya angin, gaya gempa juga membebani struktur
bangunan dalam arah horisontal.
Beban angin dan beban hidup di atap didukung oleh struktur rangka atap.
Beban dari struktur rangka atap diterima oleh struktur rangka bangunan. Beban
dari lantai diterima oleh plat lantai, diteruskan oleh balok-balok dan kemudian
dilimpahkan kepada struktur rangka dengan sistem struktur tertentu.
Dengan mekanisme tertentu pula beban dari rangka struktur atas diteruskan ke sub
structure/pondasi. Beban pondasi dipikul oleh tanah tempat bangunan berdiri. Tanah
harus cukup kuat memikul beban, yaitu tegangan izin tanah yang ada tidak sampai
terlampaui karena adanya beban dari pondasi.

B. Jenis-Jenis Elemen Struktur

Berikut ini akan dipaparkan mengenai berbagai jenis elemen struktur pada bangunan
satu persatu, di antaranya sebagai berikut:

1. Balok
Balok itu sangat penting dalam bangunan supaya menjadi kokoh dan kuat. Balok
sendiri berupa sebuah bagian dari struktural bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat, ring balok yang fungsinya sebagai pengikat
kolom supaya tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula
apabila terjadi pergerakan. Guna membuat ring balok digunakan bahan yang sama
dengan kolomnya supaya hubungan ring balok dengan kolom yang bersifat kaku tidak
mudah berubah bentuk karena pola gaya yang tidak seragam dapat mengakibatkan
balok melengkung atau defleksi sehingga harus ditahan dengan kekuatan internal
material.

Gambar 1.3 Balok pada bangunan


Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-Us4masdni_A/Wd39M0Bn-9I/AAAAAAAABhE/_
QEg42ym4e4aG3N4gYN_EygUZ0x-ux3xwCK4BGAYYCw/s500/z2.jpg

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 7


Balok dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
a. Jenis balok berdasarkan bahan
Menurut bahan yang digunakan, balok dibagi menjadi beberapa jenis
di antaranya sebagai berikut:
1) Balok kayu
Balok kayu adalah sejenis balok yang terbuat dari bahan kayu fungsinya
menopang papan atau dek struktural. Perlu Anda pahami bahwasanya ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan balok kayu. Balok
kayu untuk bangunan, yaitu jenis kayu, kualitas struktural, modulus elastisitas,
nilai tegangan tekuk, serta nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi
minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu. Selain itu juga perlu
memperhatikan perihal kondisi pembebanan yang akurat dan jenis koneksi
yang dipakai.
Balok kayu yang dipakai dalam bangunan dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut:
a) Balok kayu berserat parallel
Jenis balok berserat paralel ini berupa
kayu struktural yang dibuat dengan
mengikat serat-serat panjang kayu
dengan memanfaatkan suhu panas dan
tekanan. Sistem kerja panas dan tekanan
menggunakan adhesif kedap air. Kayu
berserat paralel biasanya digunakan
sebagai balok dan kolom pada konstruksi
kolom-balok dan balok, header, serta
lintel pada konstruksi rangka ringan. Gambar 1.4 Balok kayu berserat parallel
S u m b e r : h t t p s : / / p i x a b a y. c o m / p -
b) Balok kayu laminasi lem 1904101/?no_redirect
Jenis balok kayu berlaminasi lem ini
berupa kayu yang dibuat dengan
melaminasi kayu kualitas tegang (stress
grade) dengan bahan adhesif di bawah
kondisi yang terkontrol. Kayu laminasi
lem ini keunggulannya memiliki batas
tegangan yang lebih besar, penampilan
yang lebih menarik, dan ketersediaan
bentuk penampang yang beragam
Gambar 1.5 Balok kayu laminasi lem
daripada balok kayu biasa. Jenis balok Sumber: Sumber: http://imagenes.
kayu laminasi lemini juga bisa dapat cordobavende.com/medianas/ee5c5
b277e7684bee4e276870e3505f0.jpg
disatukan memakai sambungan scarf
dan finger sesuai panjang yang diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya
untuk lebar atau kedalaman yang lebih besar.

8 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


c) Balok kayu veneer berlaminasi
Jenis balok kayu veneer berlaminasi ini wujudnya berupa produk kayu
yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks secara bersama dengan
memanfaatkan suhu panas dan tekanan memakai bahan adhesif kedap
air. Hasil dari pembuatan kayu veneer berlaminasi ini biasanya mempunyai
urat serat kayu arah longitudinal yang seragam dan menghasilkan produk
yang kuat ketika ujungnya dibebani sebagai balok atau permukaannya
dibebani sebagai papan. Dalam pekerjaan bangunan jenis kayu veneer
berlaminasi ini dipakai sebagai header dan balok.

Gambar 1.6 Balok kayu veneer berlaminasi


Sumber: https://www.scribd.com/document/371472344/Balok-Kayu-Veneer-
Berlaminasi

2) Balok baja
Balok baja pada umumnya memiliki bermacam-macam struktur dalam bentuk
rangka. Balok baja ini dipakai untuk bangunan satu lantai, juga dipakai untuk
gedung bertingkat tinggi atau gedung pencakar langit. Seputar pengerjaan
struktur menggunakan baja tidak dapat dikerjakan di lokasi. Oleh karena itu,
biasanya baja dibentuk, dipotong, maupun dilubangi dalam pabrik sesuai
desain yang telah ditentukan. Balok baja sangat cocok sebagai konstruksi
tahan api, tetapi sebelumnya harus dilapisi pelapis anti api karena baja dapat
kehilangan kekuatan ketika dipanaskan.

Gambar 1.7 Balok baja


Sumber: https://i0.wp.com/sipilpedia.com/wp-content/uploads/2017/05/
Hubungan-Balok-Kolom-Baja-Yang-Buruk-4.jpg?fit=960%2C540&ssl=1

3) Balok beton
Balok beton wujudnya berupa sebuah pelat beton yang dicor di tempat
dan dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya. Balok beton
ini biasanya karakteristik utama, yaitu lentur. Dengan sifat tersebut, balok

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 9


merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk menangani
gaya geser dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada bangunan
umumnya mengadopsi konstruksi balok beton bertulang.

Gambar 1.8 Balok beton


Sumber: https://www.ebangun.com/uploads/blog/Beton_single_blog.jpg

b. Jenis balok berdasarkan fungsi


Menurut fungsinya balok dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya sebagai
berikut:
1) Balok sederhana
Balok sederhana, yaitu jenis balok sederhana yang posisinya bertumpu
pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak
memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,
pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung
bentuk penampang dan materialnya.

Gambar 1.9 Balok sederhana


Sumber: http://www.arsigraf.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-
dan.html

2) Kantilever
Kantilever, yaitu jenis balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap.

Gambar 1.10 Balok kantilever


Sumber: http://www.arsigraf.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-
dan.html

10 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


3) Balok teritisan
Balok teritisan, yaitu jenis balok yang yang memanjang melewati salah satu kolom
tumpuannya.
4) Balok dengan ujung-ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap, yaitu jenis balok yang ujung-ujungnya tetap
atau dengan kata lain dikaitkan kuat. Jenis balok ini dibuat untuk menahan
translasi dan rotasi. Pada umumnya ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian
kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi karena momen.

Gambar 1.11 Balok dengan ujung-ujung tetap


Sumber: http://www.arsigraf.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-bangunan-
dan.html

5) Bentangan tersuspensi
Bentangan tersuspensi, yaitu jenis balok sederhana yang ditopang oleh teristisan
dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
6) Balok kontinu
Balok kontinu, yaitu jenis balok memanjang secara menerus melewati lebih
dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar
dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan
panjang dan beban yang sama.

Gambar 1.12 Balok menerus atau kontinu


Sumber: http://www.arsigraf.com/2017/10/pengertian-balok-dalam-
bangunan-dan.html
2. Kolom
Gambar di samping adalah contoh kolom pada
bangunan. Lalu apa itu kolom pada bangunan? Kolom
itu wujudnya berupa sebuah batang tekan vertikal dari
rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
termasuk suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan. Sebagai
perumpamaan, tubuh kita ditopang oleh rangka.
Rangka tubuh itulah yang merupakan kolom dalam
struktur bangunan. Kolom termasuk struktur utama
Gambar 1.13 Kolom bangunan
untuk meneruskan berat bangunan dan berat beban Sumber: https://3.bp.blogspot.com/
yang ditopang bangunan (manusia dan barang-barang), -hRT6H65c-lQ/ViQ6HhS6URI/AAAAAA
AAA5k/Vuf6wczfKIw/s1600/kolom.jpg
serta beban hembusan angin.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 11


Kolom ini salah satu bagian penting bangunan dikarenakan harus menopang beban
bangunan, yaitu atap. Dengan adanya kolom ini beban kemudian didistribusikan ke
pondasi lalu ke permukaan tanah di bawahnya. Jadi, sebuah bangunan akan aman dari
kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Kolom dapat
dibagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jenis kolom
No. Jenis Kolom Penjelasan
1. Kolom Berupa kolom beton bertulang dengan batang tulangan
menggunakan pokok memanjang. Kolom ini pada jarak spasi tertentu diikat
pengikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini
sengkang berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang
lateral agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom Berupa kolom yang mempunyai bentuk sama dengan kolom
menggunakan pengikat. Akan tetapi, pengikat tulangan pokok memanjang
pengikat spiral yang digunakan ialah tulangan spiral yang dililitkan keliling
membentuk heliks menerus pada sepanjang kolom.
Tulangan spiral berfungsi memberi kemampuan kolom
untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh.
Dengan begitu kolom spiral mampu mencegah terjadinya
kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi
momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom Berupa komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
komposit memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan
atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.

Ketiga jenis kolom tersebut ditunjukkan gambar berikut ini.

Sengkang Spiral

Pipa baja Gelagar baja

Penampang Penampang
Tulangan pokok
memanjang

Pengikat spiral
Pengikat sengkang

Gambar 1.14 Jenis kolom


Sumber: https://www.scribd.com/document/371562464/Jenis-kolom

Pada bangunan sederhana, bentuk kolom dibedakan menjadi dua jenis antara lain
sebagai berikut:

12 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


a. Kolom utama
Kolom utama adalah sebuah kolom
pada bangunan yang dibuat dengan
fungsi sebagai penopang beban utama
yang berada di atasnya. Pada bangunan
rumah tinggal lantai satu, disarankan jarak
kolom utama adalah 3,5 meter, supaya
dimensi balok untuk menompang lantai
tidak tidak begitu besar. Apabila jarak
antara kolom dibuat lebih dari 3,5 meter,
maka struktur bangunan harus dihitung.
Berbeda dengan rumah tinggal
lantai satu, untuk bangunan rumah
tinggal lantai dua dimensi kolom utama
biasanya memakai ukuran 20/20, dengan
tulangan pokok 8 d 12 mm (maksudnya
besi beton berdiameter 12 mm berjumlah
8 buah), dan begel d 8–10 cm (8 – 10 cm Gambar 1.15 Kolom utama
maksudnya begel diameter 8 dengan jarak Sumber: http://www.struktur-rumah.com/2008/07/
kolom-beton-utama-praktis.html
10 cm).
b. Kolom praktis
Kolom praktis adalah sebuah kolom
pada bangunan yang dibuat dengan
fungsi membantu kolom utama. Selain itu
kolom praktis juga difungsikan sebagai
pengikat dinding supaya dinding stabil.
Jarak kolom praktis maksimum 3,5 meter,
atau pada pertemuan pasangan bata
(sudut-sudut). Kolom praktis disarankan
berdimensi 15/15 dengan tulangan beton
4 d 10 begel d 8–20.

3. Rangka
Rangka bangunan, yaitu sebuah bagian
dari bangunan yang merupakan struktur
utama pendukung berat bangunan dan beban
luar yang bekerja padanya. Rangka bangunan
fungsinya untuk meneruskan beban vertikal Gambar 1.16 Kolom praktis
maupun beban horizontal, baik berupa beban Sumber: http://www.struktur-rumah.com/2008/07/
tetap, beban manusia dan barang, maupun kolom-beton-utama-praktis.html
beban gempa dan angin ke tanah. Rangka bangunan sendiri ada banyak macam atau
jenisnya, di antaranya sebagai berikut:

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 13


a. Rangka baja
Setelah diketemukan baja,
dalam dunia bangunan mengalami
perubahan yang signifikan. Baja
digunakan dalam pembuatan
bangunan dik arenak an baja
merupakan bahan material
bangunan yang sangat kuat.
Selain kuat, baja yang dipakai
sebagai rangka yang memiliki
keunggulan lain sebagai berikut:
1) Sangat fleksibelitas dibanding
Gambar 1.17 Struktur rangka baja
struktur rangka beton. S u m b e r : h t t p : / / w w w. t t m i s s i o n s. co m / w p - co n t e n t /
2) Rangka baja dapat dibengkokan uploads/2017/08/steel-home-e1502740620131.jpg
tanpa membuatnya patah.
3) Bangunan struktur baja mempunyai toleransi lenturan yang baik bila terjadi
dorongan akibat terpaan angin kencang maupun goyangan akibat gempa.
4) Rangka baja sangat elastisitas, maksudnya yakni ketika terbebani oleh gaya
yang besar maka ia tidak akan langsung patah/retak tetapi secara perlahan
menjadi bengkok terlebih dahulu.
Pemakaian rangka baja dalam bangunan juga memiliki beberapa kekurangan,
di antaranya sebagai berikut:
1) Tidak tahan pada panas temperatur tinggi.
2) Mempunyai masalah dengan korosi, kelembaban, dan lingkungan lautan.
b. Rangka beton bertulang
Pada zaman modern saat ini rangka beton
bertulang sudah banyak dipakai dalam pembuatan
berbagai macam bangunan. Rangka beton
bertulang dalam konstruksi bangunan memiliki
kelebihan, di antaranya sebagai berikut:
1) Sangat cocok dan baik dalam menahan
beban sangat tinggi.
2) Dapat dengan mudah dibentuk sesuai
kebutuhan.
3) Keawetan dan ketahanannya terhadap api
lebih baik dibandingkan struktur baja.
Selain mempunyai banyak kelebihan, rangka Gambar 1.18 Rangka beton bertulang
Sumber: http://imagebali.net/images/
beton bertulang juga mempunyai kekurangan. artikel/382.jpg
Kekurangan rangka beton, yaitu kuat tekan
beton tidak sama atau bervariasi karena pengaruh jenis, kualitas, dan komposisi
material pembentuknya (agregat, semen, dan air), serta cara pengerjaannya.
Oleh karena itu, kontrol kualitas beton sangat diperhatikan baik dalam proses
pengadukannya, pengecorannya, dan perawatan setelah dicor.

14 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


c. Rangka kayu
Rangka kayu pada umumnya digunakanpada bangunan yang kecil dan
menengah tidak terlalu besar, seperti pembuatan perumahan penduduk, rumah
adat, dan lain sebagainya. Pada saat ini, pemakaian rangka kayu lebih ditujukan
sebagai bahan bangunan karena untuk memperoleh aspek estetika atau seni
dan keindahan mengingat harga kayu yang makin mahal dan keberadaan kayu
makin langka. Pada umumnya pemakaian rnagka kayu banyak digunakan untuk
pembuatan rumah dengan sistem knock-down.

Gambar 1.19 Struktur rangka kayu


Sumber: https://www.scribd.com/document/371475707/Gambar-Struktur-Rangka-
Kayu

d. Rangka bambu
Pada pembuatan bangunan khususnya
rangka atap, saat ni masih banyak yang memaka
bambu. Pemakaian bambu untuk rangka
bangunan ini disebabkan karena keberadaan
bambu saat ini masih mudah ditemukan. Oleh
karena itu, bambu cukup menarik dijadikan
sebagai bahan alternatif untuk material
bangunan. Selain murah, bambu juga
mempunyai sifat mekanis yang sangat baik
terutama kuat tariknya. Bahkan, saat ini para ahli
teknik bangunan terus melakukan penelitian
terhadap penggunaan bambu sebagai tulangan
beton.
Dalam pemakaian bambu sebagai bagian Gambar 1.20 Rangka bambu
Sumber: http://majalahasri.com/wp-content/
bangunan juga memiliki kelemahan, yaitu uploads/2016/03/IMG_2258.jpg
sebagai berikut:
1) Bambu mempunyai sifat mudah lapuk dan menyusut sehingga daya lekatnya
dengan beton dapat berkurang.
2) Tidak meratanya kekuatan bambu di ruas bawah dengan ruas atas, diameter
bambu yang bervariasi tergantung jenis bambu.
Karena bambu mudah lapuk maka teknik pengawetan bambu perlu mendapat
perhatian khusus jika ingin menggunakan bambu sebagai bahan bangunan.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 15


4. Rangka Batang
Rangka batang adalah suatu struktur rangka yang digunakan dalam bangunan
dengan rangkaian batang-batang berbentuk segitiga. Pada dasarnya rangka batang
terbuat dari material kayu, baja, aluminium, dan sebagainya. Pada struktur rangka
batang, dipilih bentuk segitiga karena bentuk segitiga adalah suatu bentuk yang stabil,
tidak mudah berubah.
Pada struktur rangka batang yang stabil, setiap deformasi yang terjadi relatif kecil dan
dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul
di dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk
antara dua batang tidak akan berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal ini
sangat berbeda dengan mekanisme yang terjadi pada bentuk tak stabil, di mana sudut
antara dua batangnya berubah sangat besar. Adapun jenis rangka batang disajikan
berikut disertai dengan gambarnya.
Tabel 1.2 Jenis rangka batang

No. Jenis Rangka Batang Gambar

1. Studio

2. Polynesian

3. Inverted

4. Flat

5. Bowstring

16 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


6. Attic

7. Regullar

8. Scissors

9. Cambered

10. Dual pitch

11. Mono pitch

12. Gambrel

13. Cathedral

Pada rangka batang gaya eksternal menimbulkan gaya pada batang-batang pada
struktur stabil. Gaya-gaya tersebut merupakan gaya tarik dan tekan murni. Lentur
(bending) tidak akan terjadi selama gaya eksternal berada pada titik simpul. Apabila

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 17


susunan segitiga dari batang-batang merupakan bentuk stabil, maka sembarang
susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kukuh. Hal ini merupakan prinsip
dasar penggunaan rangka batang pada gedung. Bentuk kaku yang lebih besar untuk
sembarang geometri dapat dibuat dengan memperbesar segitiga-segitiga tersebut.
Rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas umumnya
timbul gaya tekan, dan pada tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau
tekan ini dapat timbul pada setiap batang dan mungkin terjadi pola yang berganti-ganti
antara tarik dan tekan.
Penekanan pada prinsip struktur rangka batang mengandung pengertian bahwa
struktur hanya dibebani dengan beban-beban terpusat pada titik-titik hubung agar
batang-batangnya mengalami gaya tarik atau tekan. Bila beban bekerja langsung pada
batang, maka timbul pula tegangan lentur pada batang itu sehingga desain batang
sangat rumit dan tingkat efisiensi menyeluruh pada batang menurun.
a. Konstruksi rangka batang tunggal
Konstruksi rangka batang jenis ini memiliki pola bentuk jika setiap batang
atau setiap segitiga penyusunannya mempunyai kedudukan yang setingkat, atau
konstruksi terdiri dari atas satu kesatuan yang sama (setara). Gambar konstruksi
rangka batang tunggal ditunjukkan gambar berikut.

Gambar 1.21 Konstruksi rangka batang tunggal


Sumber: https://www.slideserve.com/kamuzu/tks-4008-analisis-struktur-i

b. Konstruksi rangka batang ganda


Konstruksi rangka batang jenis ini memilliki pola bentuk jika setiap batang
atau setiap segitiga penyusunnya setingkat kedudukannya. Akan tetapi konstruksi
terdiri atas dua buah kesatuan konstruksi yang setara. Gambar konstruksi rangka
batang ganda ditunjukkan gambar berikut.

Gambar 1.22 Konstruksi rangka batang ganda


aSumber: https://www.slideserve.com/kamuzu/tks-4008-analisis-struktur-i

18 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


c. Konstruksi rangka batang tersusun
Konstruksi rangka batang jenis ini memiliki pola bentuk jika kedudukan
batang atau segitiga penyusun konstruksi ada beda tingkatannya, dengan kata
lain, konstruksi terdiri atas konstruksi anak dan konstruksi induk. Dapat dilihat
pada gambar ilustrasi di bawah, segitiga ABC merupakan segitiga konstruksi
induk, sedangkan segitiga ADE merupakan segitiga konstruksi anak. Contohnya
ditunjukkan gambar berikut.

Gambar 1.23 Konstruksi rangka batang tersusun


Sumber: https://www.slideserve.com/kamuzu/tks-4008-analisis-struktur-i

Kontruksi rangka batang pada umumnya berbentuk segitiga. Hal ini mempunyai
beberapa alasan antara lain sebagai berikut:
1) Bentuk segitiga merupakan bentuk yang paling stabil (statis).
2) Bentuk segitiga tidak menimbulkan tegangan di dalam batang meskipun ada
kesalahan ukuran dalam pelaksanaannya.
3) Bentuk segitiga merupakan bentuk yang paling menyatu dibandingkan dengan
bentuk yang lain.
4) Dalam bentuk segitiga, perubahan tempat akibat adanya gaya luar menjadi
lebih kecil daripada bentuk yang lain.

5. Kubah dan Cangkang Bola


Dalam struktur bangunan kubah dan
cangkang bola merupakan bentuk struktur
berkelengkungan ganda. Bentuk kubah dan
cangkang dapat dipandang sebagai bentuk
lengkungan yang diputar. Umumnya
dibentuk dari material kaku seperti beton
bertulang, tetapi dapat pula dibuat dari
tumpukan bata. Kubah dan cangkang bola
adalah struktur yang sangat efisien yang
digunakan pada bentang besar, dengan
penggunaan material yang relatif sedikit.
Struktur bantuk kubah dapat juga dibuat
dari elemen-elemen garis, kaku, pendek
Gambar 1.24 Kubah dan cangkang bola
dengan pola yang berulang, contohnya Sumber: https://www.scribd.com/
adalah kubah geodesik. presentation/339776892/Elemen-Elemen-Struktur-
Bangunan

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 19


Cangkang merupakan bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta
memiliki permukaan lengkung. Permukaan cangkang memiliki bentuk sembarang.
Bentuk yang umum, yaitu permukaan yang berasal dari berikut ini.
a. Kurva yang diputar terhadap satu sumbu, misalnya permukaan bola, kerucut, elips,
dan parabola.
b. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di
atas kurva bidang lainnya, misalnya permukaan bola eliptik dan silindris.
c. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis pada
dua kurva bidang, misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid.
Bentuk cangkang tidak selalu memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala
bentuk cangkang bisa saja digunakan untuk suatu struktur. Beban-beban yang bekerja
pada cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan
tekan pada arah dalam bidang permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang
menyebabkan tidak adanya tahan momen yang berarti Struktur cangkang tipis
khusunya cocok digunakan untuk memikul beban merata pada atap gedung. Struktur
ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan
penggunaan cincin tarik pada tumpuannya. Struktur cangkang memikul beban dalam
bidang (terutama dengan cara tarik dan tekan). Struktur cangkang bisa sangat tipis dan
memiliki bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang tebal hanya digunakan
sebesar 400–500 (misalnya tebal 3 inci bisa saja digunakan untuk kubah yang berbentang
30 sampai 38 meter. Cangkang ini terbilang sangat tipsi.
Cangkang setipis ini menggunakan material yang baru dikembangkan, misalnya beton
bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk tiga
dimensi lain, misalnya kubah pasangan (bata). Kubah pasangan memiliki ketebalan yang
lebih besar dan tidak bisa dikelompokkan sebagai struktur karena hanya memikul tegangan
dalam bidang. Pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan.
Bentuk tiga dimensi juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur
seperti ini pada hakikatnya merupakan struktur cangkang karena perilaku strukturalnya
bisa dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, tetapi tegangannya tidak
lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, melainkan terpusat pada setiap
batang. Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad XIX, misalnya
kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tidak teratur. Kubah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat
ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah
menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis
membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia
ini yang menggunakan cara demikian.
6. Pelengkung
Dalam bidang teknik bangunan pelengkung berupa sebuah struktur yang dibentuk
dari elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik, membentuk
busur. Struktur ini membentang suatu ruang sekaligus menopang beban. Struktur ini
umumnya terdiri atas potongan-potongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat
adanya pembebanan.

20 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


Berdasarkan catatan sejarah dalam
bidang teknik bangunan, pelengkung
muncul pertama kali pada milenium ke-2
SM (Sebelum Masehi) di Mesopotamia dalam
bentuk struktur bata. Penggunaan yang
makin luas dan sistematik dimulai oleh
Kekaisaran Romawi yang mulai
menggunakannya untuk berbagai macam
keperluan dalam arsitektur Romawi, seperti
Gambar 1.25 Pelengkung
akuaduk, koloseum, dan bangunan lainnya. Sumber : https://w w w.scribd.com/presentation/
Pada umumnya, sebuah pelengkung 339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan
memerlukan semua bagian-bagiannya agar dapat berdiri kokoh. Hal ini menimbulkan
pertanyaan mengenai bagaimanakah cara membangun pelengkung satu per satu
menyusun dari bagian-bagiannya. Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu
membangun kerangka (biasanya terbuat dari kayu) yang mengikuti bentuk luar
pelengkung di bagian bawahnya. Setelah struktur batu tersusun dan menopang
bebannya sendiri, barulah kerangka kayu dapat dilepas.
Berikut contoh berbagai jenis pelengkung menurut bentuknya berdasarkan
pengembangannya.
Tabel 1.3 Jenis pelengkung menurut bentuknya
No. Jenis Pelengkung menurut Bentuknya Gambar

1. Pelengkung lingkar atau semi sirkuler

2. Pelengkung segmental

3. Pelengkung tak setara

4. Pelengkung lancet

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 21


5. Pelengkung bahu datar

6. Pelengkung daun semanggi

7. Pelengkung tapal kuda

8. Pelengkung tiga tengah

9. Pelengkung infleksi

10. Pelengkung ogee

11. Pelengkung segitiga

22 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


12. Pelengkung tudor

13. Pelengkung parabola

14. Pelengkung elips

7. Cangkang Silindrikal dan Terowongan


Bentuk bangunan memiliki banyak
macamnya, salah satunya yang berbentuk
terowongan. Pada dasarnya cangkang
silindrikal dan terowongan merupakan jenis
struktur pelat satu kelengkungan. Struktur
cangkang mempunyai bentang longitudinal
dan kelengkungannya tegak lurus terhadap
diameter bentang. Struktur cangkang yang
cukup panjang akan berperilaku sebagai Gambar 1.26 Cangkang Silindrikal dan Terowongan
S u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p re s e n t a t i o n
balok dengan penampang melintang berupa /339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan
kelengkungannya. Bentuk struktur cangkang
ini harus terbuat dari material kaku seperti beton bertulang atau baja, sedangkan
terowongan merupakan struktur berpelengkung tunggal yang membentang pada arah
transversal. Terowongan dapat dipandang sebagai pelengkung menerus.

8. Kabel
Pada dunia rancang bangun sebuah bangunan, kabel merupakan elemen struktur
yang sangat fleksibel. Bentuk struktur kabel tergantung dari basar dan perilaku beban
yang bekerja padanya. Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya, berbentuk lurus
disebut tierod. Jika pada bentangan kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk
kabel akan berupa segmen-segmen garis. Jika beban yang dipikul adalah beban terbagi
merata, maka kabel akan berbentuk lengkungan, sedangkan berat sendiri struktur kabel
akan menyebabkan bentuk lengkung yang disebut catenary-curve.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 23


Perlu Anda pahami bahwa konstruksi
kabel sudah dipakai oleh para teknisi zaman
dahulu, seperti untuk membangun jembatan
g a n t u n g d i m a n a g ay a - g ay a t a r i k
menggunakan tali. Setelah orang mengenal
baja, maka baja digunakan sebagai
gantungan pada jembatan. Pada awal
penggunaan baja masih terkendala dengan
korosi akibat karat. Akan tetapi sekarang
sudah ditemukan bahan baja yang anti karat. Gambar 1.27 Struktur bangunan berupa kabel
Struktur kabel dalam bangunan mempunyai Sumber : https://w w w.scribd.com/presentation/
339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan
keunggulan antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
b. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisonal
yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur tinggi.
Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka
waktu lebih panjang, sehingga mengurangi risiko kehancuran.
c. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan
diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti
dari tegangan.
d. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
e. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup
permukaan yang luas.
f. Ringan, meminimalisasi beban sebuah konstruksi.
g. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan
meter mengungguli semua sistem lain.
Kekurangan struktur kabel terlihat pada pembebanan. Pembebanan yang
berbahaya untuk struktur kabel, yaitu getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan
sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh
pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat mengakibatkan robohnya
bangunan.

9. Membran, Tenda, dan Jaring


Membran wujudnya berupa lembaran
tipis dan fleksibel, sedangkan tenda biasanya
dibentuk dari permukaan membran. Bentuk
strukturnya dapat berbentuk sederhana
maupun kompleks dengan menggunakan
membran-membran. Adapun permukaan
dengan kelengkungan ganda seper ti
permukaan bola, atau permukaan aktual harus
tersusun dari segmen-segmen yang jauh lebih
kecil karena umumnya membran hanya Gambar 1.28 Membran tenda dan jaring
Sumber: https://www.scribd.com/presentation/
tersedia dalam bentuk lembaran-lembaran 339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan

24 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


datar. Membran fleksibel yang dipakai pada permukaan dengan menggantungkan
pada sisi cembung berarah ke bawah, atau jika berarah keatas harus ditambahkan
mekanisme tertentu agar bentuknya dapat tetap. Mekanisme lain adalah dengan
menarik membran agar mempunyai bentuk tertentu. Jaring adalah permukaan tiga
dimensi yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang.

10. Dinding dan Pelat


Pada teknik bangunan elemen
struktur berupa dinding dan pelat sangat
berpengaruh di dalamnya. Pada umumnya
dinding dan pelat datar berupa sebuah
struktur kaku pembentuk permukaan
suatu dinding pemikul beban. Jika dikaji
dan dianalisis pelat datar dan dinding
mampu memikul beban baik beban yang
bekerja dari arah vertikal maupun arah
horizontal. Kekuatan terhadap beban Gambar 1.29 Dinding dan pelat
dalam arah tegak lurus menjadi sangat S/339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan
u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p r e s e n t a t i o n

terbatas apabila struktur dinding terbuat


dari material kecil.
Adapun cara melenturkan dan meneruskan ke tumpuan menggunakan struktur
pelat datar secara horizontal, struktur pelat dibuat dari beton bertulang maupun
baja. Pelat horizontal dapat dibuat dengan pola susunan elemen garis yang kaku
dan pendek, sedangkan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk memperoleh
kekakuan yang lebih baik.

C. Klasifikasi Elemen Struktur

Bagi Anda yang ingin menekuni dunia teknik bangunan sangat penting untuk memahami
klasifikasi elemen struktur bangunan. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada
umumnya didasarkan pada bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.

1. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya


Menurut material pembentuknya struktur diklasifikasikani menjadi beberapa jenis,
di antaranya sebagai berikut:
Tabel 1.4 Struktur menurut material pembentuk

Struktur menurut
No. Penjelasan
Material Pembentuk
1. Struktur baja Merupakan struktur bangunan yang terbuat dari baja
2. Struktur beton Merupakan struktur bangunan yang terbuat dari beton
3. Struktur kayu Merupakan struktur bangunan yang terbuat dari kayu

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 25


2. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Geometri atau Bentuk Dasarnya
Menurut geometri atau bentuk dasarnya struktur diklasifikasikan dibagi menjadi
beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
a. Elemen garis
Pada dunia bangunan terdapat
elemen garis, jenis elemen garis
umumnya tersusun oleh garis. Elemen
garis merupakan klasifikasi elemen
yang langsung dan panjang dengan
potongan melintangnya lebih kecil
dibandingkan ukuran panjangnya.
Elemen garis dibagi menjadi dua, yaitu
elemen garis lurus dan elemen garis Gambar 1.30 Elemen garis
S u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p re s e n t a t i o n /
lengkung. 339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan

b. Elemen permukaan
Elemen permukaan ini merupakan
elemen terluar yang bisa dilihat dengan
mata pada suatu bangunan. Elemen
permukaan merupakan klasifikasi
elemen yang ketebalannya lebih kecil
dibandingkan ukuran panjangnya. Pada
umumnya elemen permukaan, ini bisa
berupa datar atau lengkung. Elemen
permukaan lengkung bisa berupa Gambar 1.31 Elemen permukaan
S u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p re s e n t a t i o n /
lengkung tunggal ataupun lengkung 339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan
ganda. Contoh elemen permukaan ini
seperti batu alam yang dipasang pada dinding atau pada lantai, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Struktur Berdasarkan Kekakuannya


Berdasarkan kekakuannya, struktur bangunan dibagi menjadi beberapa jenis, di
antaranya sebagai berikut:
a. Elemen kaku
Elemen kaku banyak dijumpai pada
struktur bangunan. Elemen kaku ini
biasanya sebagai batang yang tidak
mengalami perubahan bentuk yang
cukup besar apabila mengalami gaya
akibat beban-beban tertentu.

Gambar 1.32 Elemen kaku


S u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p re s e n t a t i o n /
339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan

26 Mekanika Teknik Kelas X untuk SMK/MAK


b. Elemen tidak kaku atau fleksibel
Pada struktur bangunan terdapat
banyak elemen yang berubah-ubah
atau fleksibel. Elemen fleksibel
memiliki karakteristik cenderung
berubah menjadi bentuk tertentu
pada suatu kondisi pembebanan,
misalnya kabel. Bentuk struktur
ini dapat berubah drastis sesuai
perubahan pembebanannya. Struktur
Gambar 1.33 Elemen fleksibel
fleksibel akan mempertahankan S u m b e r : h t t p s : / / w w w. s c r i b d. co m / p re s e n t a t i o n /
k e u t u h a n f i s i k ny a m e s k i p u n 339776892/Elemen-Elemen-Struktur-Bangunan

bentuknya berubah-ubah.

Rangkuman
1. Elemen struktur bangunan adalah alat atau bagian dari sebuah sistem bangunan
yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya bangunan di atas tanah.
2. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan
agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional, dan ekonomis.
3. Klasifikasi struktur bangunan berdasarkan kekakuannya dibagi menjadi beberapa
jenis, antara lain sebagai berikut:
a. Elemen kaku.
b. Elemen tidak kaku atau fleksibel.
4. Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya dibagi menjadi
beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
a. Elemen garis.
b. Elemen permukaan.
5. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya dibagi menjadi beberapa
jenis, antara lain sebagai berikut:
a. Struktur kayu.
b. Struktur baja.
c. Struktur beton.
6. Elemen utama struktur bangunan di antaranya yaitu rangka, balok dan kolom,
pelengkung, dinding dan pelat, kubah dan cangkang bola, kabel, serta membran,
tenda, dan jaring.
7. Pengklasifikasian elemen struktur bangunan pada umumnya didasarkan pada
bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi bangunan.

Elemen-Elemen Struktur Bangunan 27

Anda mungkin juga menyukai