Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Konstruksi bangunan merupakan suatu cara atau teknik membuat,
mendirikan bangunan agar memenuhi persyaratan kuat, awet, indah,
fungsional dan ekonimis. Sebuah bangunan seperti jembatan, rumah, dll harus
memiliki keseimbangan dalam kontruksinya. Struktur bangunan merupakan
komponen utama yang menunjang berdirinya suatu bangunan. Struktur
bangunan terdiri dari komponen-komponen di atas tanah dan komponen-
komponen di bawah tanah yang direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat
menyalurkan beban ketanah dasar.
Komponen - komponen yang membentuk struktur tersebut seperti
pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya,
elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur
yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga
membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan tersebut juga
mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Struktur bangunan gedung harus direncanakan secara detail sehingga
pada kondisi pembebanan maksimum yang direncanakan tidak terjadi
keruntuhan. Maka diperlukan suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti
agar dapatn memenuhi kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan
(serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan
(durability).
Perencanaan struktur bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur
yang stabil, cukup kuat, mampu menahan beban, dan memenuhi tujuan -
tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur
disebut stabil apabilaia tidak mudaht erguling, miring ataupun tergeser selama
umur bangunan yang di rencanakan.Setiap bangunan gedung harus memiliki
kemampuan memikul beban yang telah diperhitungkan seperti beban muatan
tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa, pengaruh
korosi, jamur, maupun serangga perusak struktur bangunan.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa diantaranya yaitu;


1. Apa yang di maksud dengan struktur ?
2. Apa peranan struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
3. Apa sistem dan fungsi struktur bangunan teknik sipil ?
4. Apa peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta penjelasan
tentang :

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur


 Untuk mengetahui peranan struktur bangunan dalam teknik sipil
 Untuk mengetahui fungsi dan peranan analisis struktur dalam perancangan
bangunan teknik sipil

1.4 Manfaat
 Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur dalam
bidang Teknik Sipil
 Memberikan pengetahuan tentang fungsi dan peranan analisis struktur
dalam perancangan bangunana teknik sipil
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu


dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat
fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas
subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-
bagiannya dan hubungan mereka.Oleh karena itu, identifikasi kognitif suatu
struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. Menurut
Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bagian yang terdiri atas unsur-unsur yang
berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur terdiri atas struktur atas
dan struktur bawah. Struktur mempunyai sifat totalitas, transformatif, dan
otoregulatif.

Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis


material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari
sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang
cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam
hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.

Struktur adalah cabang yang mempelajari masalah struktural dari material


yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis material bangunan
diantaranya:  baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Dalam bidang ini
dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur
bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga
bagunana siap digunakan.
2.2 PERAN ANALISA STRUKTUR

Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu perancang


struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suatu analisis struktur pada sebuah struktur pada beban-
beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut uang berupa :

 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur, misalnya gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.

2.3 Struktur Beton

2.3.1 Beton Bertulang

Beton kuat terhadap tekan, tetapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu,
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang
bekerja pada beton. Adanya tulangan sering kali digunakan untuk memperkuat
daerah tekan pada penampang balok.Tulangan baja tersebut perlu untuk beban-
beban berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.

struktur beton juga harus cukup mampu menerima kondisi beban kerja
dalam kaitan agar memperoleh kekuatan cadangan yang diperlukan untuk
menahan beban batas.

2.3.2 Jenis dan sifat baja tulangan

Baja tulangan beton terdiri dari batang, kawat, dan jaring kawat baja las
yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM. Sifat-sifat terpenting baja tulangan
adalah sebagai berikut ;

1. Modulus Young
2. Kekuatan Leleh
3. Kekutan Batas
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir
pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM. Pembentukan ulir terdebut harus
mrmenuhi spesifikasi ASTM A16-76 agar dapat diterima sebagai batang-batang
ulir. Untuk memperoleh batang ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan
bentuk yang diinginkan lalu ditekan.

Untuk hampir semua baja, perilakunya diasumsikan sebagai elastoplatis


dan modulus Young diambil sebesar 29 x 106 psi ( 200 x 106 Mpa ).

2.3.3 Sistem – Sistem Struktur Beton


Banyak bangunan berciri khas yang berstruktur beton dibuat dengan
rancangan struktur yang mempunyai nilai seni dan pengetahuan mengenai desain
structural, disertai dengan imajinasi.Bangunan dengan sistem beton tersebut,
antara lain terminal TWA, New York, Terminal Newark, New jersey, Symphony
Hall, Melbourne, Chicago’s Marina Tower dan Water Tower Place, dan The
Dallas Super Dome.

2.3.4 Komponen -Komponen pada Struktur Beton


Sistem – sistem beton pada bangunan-bangunan tersebut dibentuk dari
berbagai elemen struktur beton yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem
menyeluruh.Secara garis besar komponen-komponennya terdiri atas:slab, balok,
kolom, dinding, dan fondasi.

2.3.4.1 Slab

Slab adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup


maupun beban mati kerangka pendukung vertikal dari suatu sistem struktur.
Elemen tersebut dapat berupa slab di atas balok atau Waffel slab, flat slab (slab
tanpa balok yang bertumupuk langsung pada kolom), atau slab komposit diatas
joist. elemen-elemen tersebut dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab
satu arah) atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan
flat pelat).

2.3.4.2 Balok

Balok adalah sistem struktur yang menyalurkan beban-beban tributary dari


slab lantai ke kolom penyangga yang vertikal. pada umumnya elemen balok dicor
secara monolit dengan slab dan structural ditulangi dibagian bawah, atau dibagian
atas dan bawah.Balok dicor secara monolit dengan slab, maka elemen tersebut
membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok L untuk
tumpuan tepi.

2.3.4.3 Kolom

Kolom adalah elemen vertical yang memikul sisten lantai structural.


elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai
dengan momen lentur.Kolom merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan
keamanan struktur.Jika sistem struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal,
elemen ini disebut balok-kolom.

2.3.4.4 Dinding

Dinding adalah penutup vertikal rangka bangunan. biasanya tidak harus


terbuat dar beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi
kebutuhan fungsional dan bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton
sering digunakan sebagai dinding fondasi, dinding tangga, dan dinding geser yang
dapat memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.

2.3.4.5 Fondasi

Fondasi adalah elemen beton yang meneruskan beban dari struktur


diatasnya ke tanah yang memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai bentuk,
misalnya fondasi setempat. Fondasi jenis ini dapat dipandang sebagai pelat
terbalik yang meneruskan beban merata dari tanah ke kolom. Bentuk fondasi
lainnya adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah, fondasi gabungan, fondasi
telapak, dan fondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstruksi slab dan balok
terbalik.

Hasil analisis dan desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang
sesuai dan standar agar pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun
seluruh sistem. dengan demikian pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga
sangat diperlukan.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan


satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah
sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu
tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-
bagiannya dan hubungan mereka.Oleh karena itu, identifikasi kognitif suatu
struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bagian -bagian yang terdiri atas
unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur
terdiri atas struktur atas dan struktur bawah. Struktur mempunyai sifat totalitas,
transformatif, dan otoregulatif.

Tujuan utama dari analisa struktur adalah untuk membantu perancang


struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut uang
berupa :

1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.

3.2 Saran

Sebelum merencanakan suatu struktur bangunan gedung hendaknya


didahului dengan studi kelayakan agar pada perhitungan struktur nantinya
dapat diperoleh hasil perencanaan yang memuaskan baik dari segi mutu,
biaya, maupun waktu.

Anda mungkin juga menyukai