Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN STRUKTUR BANGUNAN

DISUSUN OLEH :
IMELDA
JIRANA

SMK NEGERI 5 MAJENE


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil
mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika,
fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai
peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa
mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dan
cepat, seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantangan
yang muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan adanya
perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut
pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam
memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar
global

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa diantaranya yaitu;


1. Apa yang di maksud dengan struktur ?
2. Apa peranan struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
3. Apa Sistem dan fungsi struktur bangunan teknik sipil ?
4. Apa peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?

1.1 Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta penjelasan
tentang :

❖ Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan struktur

❖ Untuk mengetahui peranan struktur bangunan dalam teknik sipil

❖ Untuk mengetahui fungsi dan peranan analisis struktur dalam


perancangan bangunan teknik sipil

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur

Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu


dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat
fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas
subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-
bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur
berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. Menurut Prof.
Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur
yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas,
struktur bawah. Struktur mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
Structurae adalah sebuah database yang berisi karya-karya struktural dan
teknik sipil dari semua jenis seperti jembatan, bangunan bertingkat tinggi ,
menara, bendungan dan lain lain, database ini berisikan informasi tentang
perusahaan dan orang (insinyur dan arsitek pembangun) yang terlibat dalam
desain atau pembangunan struktur. Nama Structurae didasarkan pada Latin kata
strūctūra (dalam bentuk jamak nominatif atau genitif tunggal) berkait dengan
tindakan konstruksi serta hasil tindakan. Structure didukung oleh kontribusi dari
ratusan relawan yang ingin berbagi data, informasi dan gambar sebagai bagaian
masukan. Sebagian besar dari M
masukan berisikan referensi jurnal khusus dan sumber lainnya. Pendirinya
adalah Nicolas Janberg, adalah seorang insinyur jembatan yang memutuskan
untuk membuat Structurae pada tahun 1998 setelah membuat situs kursus sambil
menjadi seorang asisten yang mengajar pada Departemen Teknik Sipil di
Universitas Princeton. Structurae ini didasarkan pada gagasan dan struktur pada
arsitektur database archINFORM dianggap sebagai perintis dalam data katalog
proyek bangunan pada Internet.

Pengertian Struktur Dan Konstruksi Serta Kaitannya Dengan Disiplin Ilmu


Lain Pengertian Dan Sistem Penggambaran Denah Tampak Potongan Detail Suatu
Gambar Desain Yang Benar Dengan Cara Manual Dan Menggunakan Program
Komputer AUTOCAD Teori Gerakan Gerak Harmonis Gerakan Arah Horizontal
Dan Vertikal Teori Vibrasi Aplitudo Frekuensi Dan Sifat Dinamis Tanah Perilaku
Dinamis Pada Pondasi Mesin Berbagai Tipe Dan Model Pondasi Mesin
Perancangan Pondasi Mesin
Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis
material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut
mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari
sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang
cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam
hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan,

1
terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah struktural dari material
yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis materialbangunan
diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Dalam bidang ini
dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur
bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga
bagunana siap digunakan.

Gambar 1.4. Macam pekerjaan konstruksi teknik


sipil

2.2 PERAN ANALISIS STRUKTUR

Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam proses


perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan untuk mendukung
proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu
perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada beban-
beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut yang berupa :

 Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


 Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya geser,
momen lentur dan momen torsi
Gambar Struktur Bangunan

2.3 Struktur Beton

2.3.1 Beton Bertulang

Beton kuat terhadap tekan, teapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu ,
perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang
bekerja pada beton. Adanya tulangan sring kali digunakan untuk memperkuat
daerah tekan pada penampang balok. tulangan baja tersebut perlu untuk beban-
beban berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.

Sebagai tambahan , struktur beton harus cukup mampu menerima kondsi

1
beban kerja dalam kaitan agar memperoleh kekuatan cadangan yang diperlukan
untuk menahan beban batas.

2.3.2 Jenis dan sifat baja tulangan

Baja tulangan beton terdiri dari batang, kawat, dan jaring kawat baja las
yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM (American Society for Testing
Materials). Sifat-sifat terpenting baja tulangan adalah sebagai berikut ;

1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir
pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM. Pembentukan ulir tersebut harus
memenuhi spesifikasi ASTM A16-76 agar dapat diterima sebagai batang-batang
ulir. Untuk memperoleh batang ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan
bentuk yang diinginkan lalu dipres. Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan
spiral pada

kolom, hanya batang ulir, kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir maupun
polos yang dapat digunakan dalam beton bertulang.

Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka tersebut merupakan
kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi ( masing-masing 276,
345, dan 517 N/mm2 ), dan pada umumnya mempunyai titik leleh yang jelas , nilai
kekuatan lelahnya diambil jelasnya diambil sebagai kekuatan pada saat
regangannya 0,005 untuk mutu baja 40 dan 60 serta 0,0035 untuk baja mutu 80.
kekuatan tarik batas untuk mutu baja 40,60,dan 80 adalah 70000, 90000, 100000
psi ( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan berapa jenis baja dapat dilihat pada table 2.1
persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang bergantung pada mutu baja,
diameter batang, dan cara-cara pembuatannya bervariasi dari 4,5 % sampai 12 %
untuk suatu panjang terukur 8 in ( 203,2 mm ).

Untuk hampir semua baja, perilakunya diasumsikan sebagai elastplatis dan


modulus Young diambil sebesar 29 x 106 psi ( 200 x 106 Mpa ).

te Institute (ACI).

2.3.3 Sistem – sistem Struktur Beton


Setiap struktur mertupakan perpaduan antara asitektur dan teknik

1
(rekayasa) sehingga memenuhi fungsi tertentu. bentuk dan fungsi sangat erat
kaitannya dan struktur yang terbaik adalah salah satu yang paling dapat memenuhi
kebutuhan calon pemakai disamping serviceable, menarik dan menghemat biaya
dari segi ekonomi walaupun hampir semua struktur dirancang jangka waktu 50
tahun., struktur beton yang dibuat dari campuran beton yang baik tercatat
mempunyai masa hidup yang lebih lama.

Sistem – sistem beton diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton
yang bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. secara garis besar
komponen-komponennya dapat diklasifikasikan atas (1) slab, (2) balok, (3)
kolom, (4) dinding dan (5) fondasi.

2.3.4 Slab

slab adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup


maupun beban mati kerangka pendukung vertical dari suatu sistem struktur.
elemen tersebut dapat berupa slab diatas balok atau Waffel slab, flat slab (slab
tanpa balok yang bertumupuk langsung pada kolom), atau slab komposit diatas
joist. elemen-elemen tersebut dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab
satu arah) atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan
flat pelat).

2.3.5 Balok

Balok adalah sistem struktur yang menyalurkan beban-beban tributary dari


slab lantai kekolom penyangga yang vertical. pada umumnya elemen balok dicor
secara monolit dengan slab dan structural ditulangi dibagian bawah, atau dibagian
atas dan bawah. karena balok dicor secara monolit dengan slab, maka elemen
tersebut membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok L untuk
tumpuan tepi.

2.3.6 Kolom
Kolom adalah elemen vertical yang memikul sisten lantai structural.
elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai
dengan momen lentur. kolom merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan
keamanan struktur. jika sistem struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal,
elemen ini disebut balok-kolom.

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
tarik pada bangunan.

1
2.3.7 Dinding
Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. biasanya tidak harus
terbuat dari beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi
kebutuhan fungsional dan bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton
structural sering digunakan sebagai dinding fondasi, dinding tangga, dan dinding
geser yang dapat memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.

2.3.8 Fondasi
Fondasi adalah elemen beton structural yang meneruskan beban dari
struktur diatasnya ketanah yang memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai
bentuk, dan yang paling sederhana adalah fondasi setempat. Fondasi jenis ini
dapat dipandang sebagai pelat terbalik yang menruskan beban merata dari tanah
kekolom. Bentuk fundasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah,
fondasi gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan
fondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstruksi slab dan balok terbalik.

Hasil analisis dan desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang
sesuai dan standar agar pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun
seluruh sistem. dengan demikian pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga
sangat diperlukan.

Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan, meliputi


hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ring balok serta hubungan dengan
dinding dan kusen.

1
1
2.4 Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen Beton
Tiga kemajuan yang dicapai dalam dasawarsa terakhir mempunyai banyak
pengaruh terhadap prosedur desain saat ini dan masa yang akan datang. Ketiganya
adalah kemajuan pesat dalam kemajuan analitis ekspermental elemen beton,
pendekatan secara teori kemetakan terhadap interpretasi perilaku, dan tersedianya
alat hitung yang dapat dengan cepat menganalisis keamanan dan keandalan
sistem. sampai kini hampir semua factor keamanan dalam desain mempunyai latar
belakang empiris yang berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan mengenai
keruntuhan dan sifat-sifat beton, maka factor keamanan juga semakin di sesuaikan
dan dalam banyak hal menjadi lebih rendah.

A. L. L. Baker pada tahun 1956 mengusulkan suatu metode yang


sederhana untuk menentukan factor keamanan berdasakan evolusi teori
kementakan. metode ini menharapkan para perencana mempunyai pemikiran yang
kritis mengenai batas-batas keamanan dalam desain. pada metode ini berbagai
factor mempengaruhi Wt untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan,
hasil keruntuhan, dan kapasitas tahanan.

2.5 Struktur baja

2.5.1 Baja Tulangan Beton

Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua)


jenis :

• Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang


bundar dengan permukaan rata tidak bersirip, disingkat BjTP.

• Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton dengan bentuk
khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna
menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton,
disingkat BjTS.

2.5.2 Tegangan Leleh

1
Tegangan leleh (fy) bermanfaat untuk menghitung penampang lentur,
lentur dengan gaya normal, dan gaya geser lentur pada penampang beton
bertulang. Dalam persamaan keseimbangan terhadap kuat tekan beton, besarnya
tegangan leleh harus diketahui.

Besarnya tegangan leleh baja (fy) dibagi menjadi empat kelompok, dengan
kisaran sebagai berikut:

• Carbon Steels, tegangan leleh 210 - 280 Mpa.

• High - strength low alloy steels, tegangan leleh 280 - 490 Mpa.

• Heat- treated carbon and high-strength low alloy steels, tegangan leleh
322 - 700 Mpa.

• Heat-treated constructional alloy steels, tegangan leleh 630 - 700 Mpa.


Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal, dan berat nominal
adalah sebagai berikut :

Luas Penampang Nominal (Ln)

2
LN = 0,784 x d / 100

Dimana :

Ln = Luas penampang nominal (cm2)


d = diameter nominal (mm)
Keliling Nominal (K)

K = 0,3142 x d (mm)

Dimana :

K = Keliling nominal (mm)


d = diameter nominal (mm)
Berat Nominal (W)

W = 0,785 x Ln (kg./m)
Dimana :
W = Berat nominal (Kg./m)

Ln = Luas penampang nominal (cm2)

2.6 Uji Sifat Mekanis Baja Tulangan

1
Dalam pengujian sifat mekanis baja tulangan beton digunakan rumus-rumus
perhitungan berikut ini :

Tegangan Leleh (fy)

fy = Q / So ( kg/mm² ).

Dimana :
Q = beban pada batas ulur ( kg )

So = luas penampang batang tulangan ( mm² )

Kekuatan tarik (fmax)

fmax = P / So ( kg/mm² ).

Dimana :

P = beban maksimum ( kg )

So = luas penampang batang tulangan ( mm² )

Regangan ()

 = Lu – Lo / Lo x 100 %.
Dimana :
 = regangan ( % )
Lu =panjang batang setelah ditarik ( mm )
Lo =panjang batang semula ( mm ) = 8 x diamater penampang

1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu


dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah
sifat fundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah
suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi
pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka. Karenanya,
identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada
pengetahuan yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah
bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu
sama lain dalam satu kesatuan. Struktur ada struktur atas, struktur bawah.
Struktur mempunyai sifat: Totalitas, Transformatif, Otoregulatif

 Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk membantu perancang


struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam proses
perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut
uang berupa :

1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur


2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.

3.2 Saran

Saran terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan


masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat
bagi mahasiswa dan masyarakat tentang pemahaman Struktur, Fungsi dan
Peranan Analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil.

Anda mungkin juga menyukai