DOSEN PENGAMPU
DI SUSUN OLEH:
Erika Desvina
NIM. 2013011
FAKULTAS TEKNIK
TA. 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN DESAIN KONSTUKSI BAJA I
Disusun Oleh:
Erika Desvina
NIM. 2013011
Mengetahui,
Konstruksi Baja I
Bismillahirrahmaanirrahim
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konstruksi Baja 1. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga saya sebagai penulis.
Penulis menyadari, laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan laporan ini.
Erika Desvina
NIM. 2013011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rangka batang kuda-kuda baja merupakan salah satu elemen
dari gedung yang berfungsi untuk mendukung beban atap (air hujan,
angin, genteng, reng, dan plafon) termasuk juga berat sendiri kuda-
kuda dan sekaligus memberi bentuk pada atap. Rangka batang terdiri
dari beberapa elemen yang dihubungkan pada titik joint sehingga
membentuk segitiga atau kombinasi segitiga. Dengan
memperhitungkan berat atap, berat rangka batang kuda-kuda dan
penutup atap maka konstruksi kuda-kuda akan berbeda antara satu
dengan yang lain, sehingga setiap susunan rangka batang harus
membentuk satu kesatuan yang kokoh dan mampu memikul beban
yang bekerja tanpa mengalami perubahan baik itu yang terbuat dari
baja maupun kayu, pada tempat-tempat tertentu harus disambung, hal
ini dikarenakan keterbatasan ketersediaan material di pasaran dan juga
berhubungan dengan kemudahan pemasangan di lapangan,
sambungan merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian
serius yang matang karena pada rangka baja dan kayu, elemen-elemen
rangka baja yang disambung tidak bersifat monolit.
Pada umumnya sambungan berfungsi untuk memindahkan gaya-
gaya yang bekerja pada elemen-elemen struktur yang disambung.
Sambungan dibuat karena keterbatasan bahan yang tersedia di pasaran
dan juga untuk memindahkan pemasangan di lapangan serta
kemudahan dalam hal pengangkutan.
Alat-alat sambungan yang biasa digunakan pada konstruksi baja
adalah sambungan dengan paku keling (rivet), sambungan dengan
baut (bolt) dan sambungan dengan las (welding). Jika dibandingkan
ketiga alat sambung ini, maka las alat sambung yang menghasilkan
kekakuan yang paling besar, sedangkan paku keling menghasilkan
sambungan yang lebih kaku jika dibandingkan dengan baut, tetapi
kurang kaku jika dibandingkan dengan las tetapi pada masalah ini
sambungan dengan menggunakan paku keling sudah jarang digunakan
karena kesulitan dalam pemasangan.
Oleh karena itu pada Tugas Besar Desain Konstruksi Baja I ini
perencanaan sambungan akan memakai sambungan baut.
LANDASAN TEORI
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
Keterangan :
Lk = panjang tekuk batang
λ g=π
√ E
0 , 7 σl
λ
λ s=
λg
Untuk : λ s=≤ 0,163 → maka ω = 1
1 , 41
Untuk : 0,183 < λ s<1 → maka ω =
1,593−λ s
Untuk : λ ≥ 1 → maka ω = 2,281 λ s
Sedangkan kelangsingan λ pada batang – batang dapat dihitung
dengan persamaan berikut:
Lk
λ=
i
c. Tipe fink
d. Tipe Bowstring
e. Tipe sawtooth
f. Tipe waren
a. Batang bawah
b1 = 2 m b4 = 2 m
b2 = 2 m b5 = 2 m
b3 = 3 m b6 = 2 m
b. Batang atas
a₀ = 1,103 m
a1 = 2,207 m a4 = 1,655 m
a2 = 2,207 m a5 = 2,207 m
a3 = 1,655 m a6 = 2,207 m
c. Batang diagonal
c1 = 2,207 m c3 = 2,971 m
c2 = 2,971 m c4 = 2,207 m
d. Batang vertikal
d1 = 0,933 m d3 = 1,865 m
d2 = 1,865 m d4 = 0,933 m
3.2 Pembebanan Kuda-Kuda
A. Beban Mati
1. Berat Sendiri Kuda-Kuda
P6 = 22,185
P1 = 22,185
Berat Gording
11
L = 11 m, di dapat jarak antar batang = =¿ 0,85 m
13
0 , 85
Sehingga jarak antar gording = = 0,94 m
cos 25 °
Berat gording sendiri 6,92 kg/m
P1 = 100 kg P1 = 100 kg
P1 = 100 kg
P1 = 100 kg
P1 = 100 kg
P1 = 100 kg
P1 100
P2 0
P3 0
P4 0
P5 0
P6 100
P7 100
P8 100
P9 100
P10 100
P11 100
Tabel 3.2.3 Kombinasi Pembebanan pada Rangka 1-11
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi 1 Kombinasi 2
Beban Maks
1,4D 1,2D + 1,6L
79,59 228,22 228,22
49,098 42,084 49,098
83,538 71,604 83,538
83,538 71,604 83,538
49,098 42,084 49,098
79,59 228,22 228,22
59,437 210,946 210,946
50,589 203.362 203.362
69,706 219,748 219,748
50,589 203,362 203,362
59,437 210,946 210,946
λcx=
λc
π √ fy 75,324
E
=
π √ 210
200.000
=0 ,78
1 , 43
w= =1,327
1 ,6−0 , 67 ( λcx )
fy 210
Nn= Ag =88 , 18 × =13954,635 N=13,9546 KN
w 1,327
∅ Nn=0 , 85 ×13,9546=11,861 KN
Nv ≤ ∅ Nn=… ok
λcy=
λy
π √ fy 185,462
E
=
π √210
200000
=1,913
1 , 43
w= =4,493
1 ,6−0 , 67 ( λcy )
fy 210
Nn= Ag . =88 , 18× =4121,478 N =4,122 KN
w 4,493
Nv ≤ ɸ Nn… ok
1 x 2 000
λy= =168,067< 240 … o k
11,9
Tu=1706 , 49 kg=17,0649 KN
Tu ≤ ∅ Tn … ok
Tu = 17,0649 KN
ɸTn = 14.334,825 KN
Tu ≤ ɸTn...ok
Maka untuk batang bawah, dapat digunakan baja profil kanal
75.40.5.7. untuk memikul beban 17,0649 KN.
λcx=
λx
π √ fy 101,399
E
=
3 , 14
210
√
200.000
=¿1,046
λcx=
λx
π √ fy 101,399
E
=
3 , 14 √
210
200000
=¿1,046
λcx=¿0,25 ¿ƛc ¿ 1 ,2
1 , 43
w= =1 , 59
1 ,6−0 , 67(1,046)
fy 210
∅ Nn=Ag =88 ,18 x =¿11.646,415 N
w 1 , 59
= 11,646 KN
∅ Nn=0 , 85 x 11,646=9,899 KN
Nu = 1703,17 kg = 170,317 N = 17,03 KN
Nu ¿ ∅ Nn=… OK
kelangsingan terhadap sumbu y
K . L 2971
λ y= = =¿ 249,664
ry 11, 9
λcy=
λy
π √ fy 249,664
E
=
3 , 14√ 210
200.000
=¿2,58
λcy=¿0,25 ¿ƛc ¿ 1 ,2
1 , 43
wy= =0,596
1 , 6−0 , 67 (2 ,58)
fy 210
Nn= Ag =88 , 18 x =¿ 31.070,134 N = 31,07 KN
wy 0,596
∅ Nn=0 , 85 x 31 , 07=¿ 26,41KN
Nu = 17,03 KN
Nu ≤ ∅ Nn=…OK
Maka untuk bentang diagonal, dapat digunakan baja profil Kanal
75.40.5.7 untuk memikul beban sebesar 17,41 KN.
λcx=
λx
π √ =
√
fy 6 3 , 65 210
E 3 , 14 200.000
=¿0,657
λcx=¿0,25 ¿ƛc ¿ 1 ,2
1 , 43
wx= =1 , 23
1 ,6−0 , 67(0 , 657)
fy 210
Nn= Ag =88 , 18 x =15.055 , 12 N
wx 1, 23
= 15,055 KN
∅ Nn=0 , 85 x 15,055=¿12,797 KN
Nu = 1087,01 kg = 10,870 KN
Nu ¿ ∅ Nn=… OK
λcy=
λy
π √ E
=
√
fy 156 , 72 210
3 , 14 200.000
=¿1,6
λcy=¿0,25 ¿ƛc ¿ 1 ,2
1 , 43
wy= =2,708
1 , 6−0 , 67 (1 ,6)
fy 210
Nn= Ag =88 , 18 x =¿6.838,18 N = 6,838 KN
wy 2,708
∅ Nn=0 , 85 x 6,838=¿5,812 KN
Nu = 10,870 KN
Nu ≤ ∅ Nn=…OK
Maka untuk bentang vertikal, dapat digunakan baja profil kanal
75.40.5.7 untuk memikul beban sebesar 1087,01 kg.
BAB V
PERENCANAAN SAMBUNGAN
s1
s1
s1
s
Syarat 3 db < s < 15 tp
3 db = 3 x 22 = 66 mm
15 tp = 15 x 7 = 105 mm
1,5 db = 1,5 x 22 = 33 mm
4 tp + 100 =4x7 = 128 mm
c) Sambungan 3
Tn = 1,941 Ton
Tn 1,941
N baut = = = 0,165 2
∅ Rn 11,76
baut
d) Sambungan 4
Tn = 0,031 Ton
Tn 0,031
N baut = = = 0,0027 2
∅ Rn 11,76
baut
e) Sambungan 5
Tn = 0,015 Ton
Tn 0,015
N baut = = = 0,0013 2
∅ Rn 11,76
baut
f) Sambungan 6
Tn = 0,025 Ton
Tn 0,025
N baut = = = 0,0021 2
∅ Rn 11,76
baut
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pada perencanaan rangka
kuda-kuda atap pada desain konstruksi baja 1 ini menggunakan profil:
Batang atas = kanal 75.40.5.7
Batang bawah = kanal 75.40.5.7
Batang diagonal = kanal 75.40.5.7
Batang vertikal = kanal 75.40.5.7
Untuk menyambung antar batang pada konstruksi atap ini
menggunakan sambungan baut.
6.2 Saran
Dalam suatu perencanaan rangka kuda-kuda atap dengan
menggunakan profil baja, sebaiknya menggunakan profil yang kuat dan
ekonomis agar memenuhi syarat desain yang aman, nyaman dan ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-perencanaan-konstruksi-
baja-kriteria-umum-perencanaan.y4xx68rz
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=hI4TEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=material+st
ruktur+baja&ots=qZDJrPghcK&sig=m9CS4pd--
7bBPNNjyYPkIeeC9kI&redir_esc=y#v=onepage&q=material
%20struktur%20baja&f=false
http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/3-Batang-Tarik.pdf
https://www.academia.edu/31492527/Konstruksi_Kuda_Kuda
https://docplayer.info/32022360-Perencanaan-struktur-baja.html
http://e-journal.uajy.ac.id/10520/3/2TS11006.pdf
http://repository.polimdo.ac.id/517/1/Boby%20Senggasi%20full.pdf
LAMPIRAN
Beban hidup
Beban mati
Acxial force
Beban
Beban
Momen 3-3