Anda di halaman 1dari 33

TUGAS BESAR

REKAYASA KONSTRUKSI BAJA II

OLEH :

NAMA : FENANSIUS DE POSTEL

NIM : 2023716137

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2022
DAFTAR ISI

(Buat daftar isi dari setiap Topik dan Sub Topik termasuk didalamnya bagian untuk daftar isi,
daftar gambar dan daftar tabel)
DAFTAR GAMBAR

(Buat daftar gambar jika di dalam pelaporan terdapat gambar yang ditampilkan)
DAFTAR TABEL

(Buat daftar tabel jika di dalam pelaporan terdapat tabel yang ditampilkan)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “TUGAS STRUKTUR BAJA” tepat waktu.
Berbekal kemampuan dan pengetahuan, penulis menyusun tugas ini semaksimal mungkin untuk memenuhi
syarat mata kuliah Tugas Struktur Baja.
Penulisan tugas ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, saran, dan petunjuk dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.Bapak Jusuf W. M. Rafael ST., M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Tugas Struktur Baja pada
Jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri Kupang yang telah memberikan bimbingan, masukan terhadap
penyusun.

2.Seluruh teman-teman Teknik Sipil Angkatan 2009 yang telah turut membantu dalam menyelesaikan tugas
ini.
Penulis sangat menyadari meskipun tugas ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya, namun masih
terdapat kekurangan dalam penulisan tugas ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Amin.

Kupang,03 Agustus 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Informasi Umum
Perencanaan struktur merupakan pekerjaan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur yang
stabil, cukup kuat, mampu menahan beban, dan memenuhi tujuan-tujuan lainnya seperti ekonomi dan
kemudahan pelaksanaan.Dalam perancanaan struktur,analisa/perhitungan juga dinilai penting untuk
memastikan bagaimana alur, distribusi dan dampak beban terhadap struktur yang ditinjau. Selain beban yang
mempengaruhi perilaku struktur adalah bahan yang digunakan dan geometri (sistem) struktur.

Suatu struktur disebut stabil apabila ia tidak mudah terguling, miring ataupun tergeser selama umur
bangunan yang di rencanakan. Untuk mecapai tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus
mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar Nasional Indonesia (SNI).

Konsep perencanaan struktur yang baik sendiri merupakan dasar teori perencanaan dan perhitungan
struktur, yang meliputi desain terhadap beban lateral (gempa), denah dan konfigurasi bangunan, pemilihan
material, konsep pembebanan, faktor reduksi terhadap kekuatan bahan, konsep perencanaan struktur atas
dan struktur bawah, serta sistem pelaksanaan.
Pengerjaan tugas besar ini merupakan hal yang penting dan dapat dijadikan sebagai bekal karena
mahasiswa nantinya akan melakukan serangkaian alur perencanaan mulai dari pendataan awal hingga
pembuatan gambar detail dan juga RAB.Selain itu,mengidentifikasi , menganalisis , hingga merencanakan
elemen struktur gudang baja juga akan dilakukan oleh mahasiswa dalam pengerjaan tugas besar ini.

Perkembangan dunia konstruksi saat ini semakin pesat, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti jenis bahan yang merupakan bagian material konstruksi. Indonesia telah menggunakan beberapa
material konstruksi, salah satunya adalah material baja.

Material baja belakangan ini semakin banyak digunakan oleh para pelaku dunia konstruksi karena baja
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan material konstruksi lainnya, yaitu waktu pelaksanaan konstruksi lebih
singkat karena dapat dipabrikasi, selanjutnya memiliki high strength per unit weight cukup tinggi sehingga berat
konstruksi secara keseluruhan lebih ringan, serta materialnya sangat daktail sehingga mampu menahan
deformasi yang besar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya penggunaan material baja sebagai material penyusun
konstruksi salah satunya adalah bangunan gudang yangmerupakan tempat pelaksanaan berbagai kegiatan
industri berupa produksi dan lain sebagainya. Sangat penting dalam sebuah perencanaan pekerjaan konstruksi
yang baik dantahan gempa tentu dibutuhkan beberapa faktor yang perlu dipertimbangankan sebelumnya, salah
satu faktor tersebut adalah kriteria desain. Oleh karena itu, seorang mahasiswa jurusan teknik sipil harus
memahami bagaimana mendesain struktur baja dengan baik.

Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiridari besi. Baja ditemukan ketika
dilakukan penempaan dan pemanasan yangmenyebabkan tercampurnya besi dengan bahan karbon pada
proses pembakaran,sehingga membentuk baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada besi.Bila
dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyakmemiliki keunggulan-keunggulany yang tidak
terdapat pada bahan-bahankonstruksi lain. Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan
tarikdan kekuatan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyaisifat-sifat lain yang
menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satumaterial yang umum dipakai.Sifat-sifat baja antara
lain :
1.Kekuatan tinggiKekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau kekuatan tarik
fu.Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi dibandingdengan bahan lain, hal ini memungkinkan
perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih
panjang,sehingga struktur lebih ringan dan efektif.

2.Kemudahan pemasanganKomponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar serta


mudahdiperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan dilapanganadalah pemasangan
bagian-bagian yang telah disiapkan.

3.KeseragamanBaja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga mutunyaseragam.

4.Daktilitas ( keliatan )Daktilitas adalah sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besardibawah
pengaruh tegangan tarik tanpa hancur atau putus. Daktilitas mampumencegah robohnya bangunan secara tiba-
tiba.

Terlepas dari semua kekurangan dan kelebihannya, baja struktur sangatcocok digunakan pada elemen- elemen
truss, seperti kuda- kuda atap, menara antena, maupun struktur jembatan truss. Dalam tugas Baja I ini akan
dibahas perhitungan struktur truss baja yang didasarkan pada peraturan baja.
Tujuan dan Sasaran
1. Dapat mengidentifikasi dan menghitung pembebanan pada struktur gudang baja
2. Dapat menganalisis gaya-gaya dalam pada setiap elemen struktur gudang baja
3. Dapat menganalisis dan merencanakan dimensi elemen struktur gudang baja

Pedoman dan Peraturan


Peraturan Struktur Bangunan Indonesia

Beberapa peraturan yang berfungsi sebagai pedoman terhadap strukturbangunan di Indonesia (khususnya
untuk proses perencanaan) yangberlaku saat ini (sampai saat buku ini ditulis) adalah seperti berikut :

a. Peraturan terkait pembebanan struktur

1. SNI 1726:2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non-Gedung)

Dalam pedoman ini diberikan beberapa ketentuan dan persayaratan untuk perhitungan pembebanan
gempa pada bangunan gedung baik statik dan dinamik, termasuk pula pedoman untuk sistem
struktur penahan beban gempa.

2. SNI 1727:2020 (Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain)

Peraturan ini memberikan pedoman mengenai besaran pembebanan pada struktur bangunan, antara
lain mencakup beban hidup pada lantai gedung, beban hujan, beban angin, dan beban-beban lain,
termasuk pula ketentuan untuk kombinasi pembebanan.

b. Peraturan terkait perencanaan struktur

1. SNI 1729:2020 (Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural)

Pedoman ini memberikan ketentuan dan persayaratan untuk perhitungan perencanaan struktur baja,
mencakup desain elemen struktur sampai pada perencanaan sambungan elemen seperti las dan
baut.

2. SNI 2847:2019(Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung)

Pada peraturan ini diberikan pedoman dalam perencanaan struktur bangunan dari beton
bertulang,mulai dari material adukan beton,persyaratan elemen beton,sampai pada detail
penulangan.

c. Peraturan lain yang relevan

1. SNI 1727:2013(Pedoman Pembebanan Indonesia untuk Rumah dan Gedung)

Peraturan ini adalah pendahulu dari SNI 1727:2020 yang mencakup ketentuan pembebanan untuk
beban mati(berat sendiri struktur dan beban mati tambahan),beban hidup,beban hujan,dan beban-
beban lain.Pedoman ini dapat digunakan sebagai pelengkap dari peraturan baru pada beberapa hal
yang belum tercakup(diuraikan kemudian).

2. SNI 2052:2017
Dalam pedoman ini terdapat ketentuan untuk jenis material dan variasi diameter tulangan baja
penulangan beton.
BAB II

PEMBEBANAN

Beban Mati
Beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,termasuk segala unsur
tambahan, “finishing”, mesin2, serta peralatan tetap yg merupakan bagian yg tak terpisahkan dari gedung itu.

Tabel 2.1 Beban Mati pada Struktur

Beban mati Besar beban

Batu alam 2600 kg/m3

Beton bertulang 2400 kg/m3

Dinding pasangan ½ bata 250 kg/m2

Langit-langit+penggantung 18 kg/m2

Lantai ubin dari semen Portland 24 kg/m2

Spesi per cm tebal 21 kg/m2

Kolam renang 1000 kg/m2

Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh
khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-
pengaruh khusus lainnya. Untuk menentukan secara pasti beban hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan
sangatlah sulit, dikarenakan fluktuasi beban hidup bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Oleh karena itu
faktor pengali pada beban hidup lebih besar jika dibandingkan dengan faktor pengali pada beban mati.
Tabel 2.2 Beban Hidup pada Struktur

Beban hidup pada lantai bangunan Besar beban

Lantai apartemen 250 kg/m2

Tangga dan Bordes 300 kg/m2

Plat atap 100 kg/m2

Lantai ruang rapat 400 kg/m2

Beban pekerja 100 kg


Beban Angin

Beban angin sendiri merupakan semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara.Untuk memperhitungkan pengaruh Tekanan Tiup dari angin pada struktur
bangunan, pedoman yang berlaku di Indonesia beberapa syarat sebagai berikut :

1. Tekanan tiup angin harus diambil minimum 25 kg/m2


2. Tekanan tiup angin di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai, harus diambil minimum 40
kg/m2
3. Untuk daerah-daerah didekat laut dan daerah lain tertentu, dimana terdapat kecepatan-kecepatan angin
yang mungkin menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar

Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang dipakai adalah sebagai berikut(mengacu pada SNI 1727:2013) :

 1,2 D+ 1,6 Lr+0,5 W


 1,2 D+0,5 Lr+1,0 W
D = Beban mati(beban gording,penutup atap)
Lr = Beban hidup atap(hujan/orang pekerja)
W = Beban angin
BAB III

DATA PERENCANAAN STRUKTUR

Denah Bangunan
Gambar 3.1 Denah Bangunan
Data Teknis
Fungsi Bangunan : Bangunan Gudang
Jenis Konstruksi :- Baja (Gording, Balok, Kolom)
- Beton Bertulang(Kolom Pedestal, Sloof, Pondasi Telapak)
Kondisi Tanah Dasar : Tanah Keras
Luas Bangunan : 400 m2
Elevasi Bangunan : 11,60 m2
Mutu bahan : *Baja struktural :
-A36/SS400
*Baja tulangan :
-BJTS 40
Berat Jenis Bahan :7850 kg/m3
Bahan penutup atap :Spandek
Bentang kuda-kuda (L) : 22 m
Jarak antar kolom :5m
Tinggi kolom :6m
Kemiringan atap : 21 derajat
Material yang digunakan : Spesifikasi dari tiap-tiap material yang direncanakan pada struktur bangunan ini
adalah sebagai berikut :
*Baja struktural : -A36/SS400 ( fy=245 Mpa ; fu=400 Mpa)
-Modulus elastisitas=200000 Mpa
- E Baja = 2100000 kg/cm2
BAB IV

ANALISA STRUKTUR

Perencanaan Gording& Trackstang/Sagrod

Gording

DATA PERENCANAAN GORDING


1. Kemiringan Atap (α) : 210
2. Jarak Antar Kuda - Kuda / Portal baja : 5 m
3. Panjang sisi miring : (20,5/2) / cos 20 = 10,90 m
4. Jarak Antar Gording(Sg) : 3.4 m
5. Jumlah Trackstang Gording : 3 set
6. Beban Angin:
 Tekanan Angin(Qw) : 45kg/m2
 Beban angin (Ww) : Qwx Sg = 45 x 3.4 = 153 kg/m
7. Beban Air Hujan:
 Beban hujan luasan (Qr) : 40 – (0,80 . s) = 40 – (0,80 x 20,5 )= 23,6 kg/m2
 Beban hujan merata (Wr) : Qr x Sg = 23,6 x 3.4 = 80.24
8. Beban Penutup Atap(spandek) :
 Berat genteng (Qg) : 5,2 kg/m2
 Beban genteng (Wg) : Qg x Sg = 5,2 x 3.4=17.68 kg/m
9. Asumsi Beban Gording : ( Wg + Ww) × 0,1= (17.68+153)×0,1 = 17.068 kg/m
10. Beban Bahan Pengikat : (17,068 + 5,2) x 0,1 = 2.2268 kg/m
11. Beban Hidup Terpusat Atap : 100 kg
12. Tegangan Ijin Baja : 1600 kg/m2
4.1.1 Perhitungan Momen
1. Akibat beban mati
1
Mx1 = × q ×cos ∝ × L2
8
1 0 2
= × (7,8+ 7,53+1,273 ) × cos 20,5 × 4,5 =39,3 kgm
8
2
1 L
My1 = × q ×sin ∝×( )
8 jlh sagrod+1
1 0 2
= × (7,8+ 7,53+1,273 ) × sin 20,5 × 1 =0,7 kgm
8

2. Beban Hidup
a. Beban hidup terbagi rata : (akibat air hujan)
q=40−( 0,8 ×∝ ) ≤20
q=40−( 0,8 ×20 ) ≤ 20
q=24 >20………………… jadi dipakai 20 kg/m
Untuk tiap satuan panjang
q=20 ×1,5=30 kg /m
1 2
Mx2 = × q ×cos ∝ × L
8
1 . 2
= × 30× cos 20,5 × 4,5 =71,07 kgm
8
2
1 L
My2 = × q ×sin ∝×( )
8 jlh sagrod+1
1 0 2
= × 30× sin 20 × 1 =1,31 kgm
8
b. Beban hidup terpusat
1
Mx2 = × P ×cos ∝ × L
4
1 0
= ×100 ×cos 20 × 4.5=105,3 kgm
4
1 L
My2 = × P ×sin ∝×( )
4 jlh sagrod+1
1 0 2
= ×100 ×sin 20 ×1 =8,75 kgm
4
c. Beban angin
 Koefisien angin tekan
C=0,02 ×∝−0,4
C=0,02 ×20−0,4=0
2
q angin=0 × 45=0 kg /m
 Koefisien angin hisap
C=−0,4
2
q angin=0,4 × 45=18 kg / m

Cek kegunaan

Beban mati = 16,603 kg/m2

Beban hidup = 24 kg/m2

Beban angin = 18 kg/m2


“Beban hidup lebih besar daripada beban angin maka beban angin tidak perlu diperhitungkan”

Momen berfaktor

M u=1,2 D+1,6 L

A. Beban mati + beban hidup terbagi rata


M ux =1,2× 39,3+1,6 ×71,07=160,872kg .m

M uy =1,2× 0,7+1,6 ×1,31=2,936 kg . m

B. Beban mati + beban terpusat


M ux =1,2× 39,3+1,6 ×71,07=335,16 kg . m
M uy =1,2× 0,7+1,6 × 8,75=14,84 kg .m

Momen yang digunakan

M ux =215,64 kg . m

M uy =14,84 kg . m

215,64 ×100
W xperlu = =13,4775
1600
14,84 × 100
W yperlu= =0,9
1600

Berdasarkan Wxperlu dan Wyperlu pilih profil baja pada tebel konstruksi baja (seri metrik)

Maka didapat profil baja CNP/baja kanal : 65.42.7,5.5,5

Dari tabel didapat :

lx (cm4) 57,5 hb (cm) 6,5

Ly(cm4) 14,1 bs (cm) 4,2

Wx (cm3) 17,7 ts (cm) 0,75

Wy(cm3) 5,07 tb (cm) 0,55

Ix (cm) 2,52 g (kg/m) 7,09

Iy (cm) 1,25 ex (cm) 3,25

A (cm2) 9 ey (cm) 1,42

MOMEN
Akibat Beban Mati Dengan Profil Yang di Gunakan
1 2
Mx1 = × q ×cos ∝ × L
8

1 0 2
= × (7,8+ 7,09+1,273 ) × cos 20,5 × 4,5 =39,3 kgm
8
2
1 L
My1 = × q ×sin ∝×( )
8 jlh sagrod

1 0 2
= × (7,8+ 7,09+1,273 ) × sin 20,5 × 1 =0,7 kgm
8

Momen berfaktor

M u=1,2 D+1,6 L

A. Beban mati + beban hidup terbagi rata

M ux =1,2× 39,3+1,6 ×71,07=¿ 160,872 kg . m

M uy =1,2× 0,7+1,6 ×1,31=2,936 kg . m


B. Beban mati + beban terpusat
M ux =1,2× 39,3+1,6 ×105,3=215,64 kg . m
M uy =1,2× 0,7+1,6 × 8,75=14,84 kg .m

Momen yang digunakan

M ux =215,64 kg . m

M uy =14,84 kg . m

Cek profil :

W xperlu = 13,475<W xrencana= 17,7 (Aman)

W yperlu = 0,9<W yrencana= 5,07 (Aman)

Cek Profil :
M x 21564
= = 1218,3 kg/cm2< 1600 kg/cm2 (Aman)
W x 17,7
M y 1484
= = 292,7 kg/cm2<1600 kg/cm2 (Aman)
W y 5,07
Cek Lendutan
Untuk gording tunggal / menerus, mempunyai batas lendutan sebagai berikut
L
f=
180
4500
f= =25 cm
180

Beban mati
q=7,8+7,53+1,273=16,603 kg/m
qx=q ×cos ∝=0,16 ×cos 20,5=0,15 kg /cm
qy =q ×sin ∝=0,16 × sin 20,5=¿ 0,05 kg /cm¿
Beban hidup
P = 100 kg
Px=P× cos ∝=100 ×cos 20,5 ,=93,96 kg
Py=P ×sin ∝=100 ×sin 20,5=35,20 kg

5 × qx × L4 1 × Px × L3
 fx= +
384 × E × lx 48 × E ×lx
4
5 ×0,15 × 4500 1× 93,96 × 4500
fy= + = 1,45 cm
384 × 2100000× 57,5 48 ×2100000 × 57,5
5 ×qy × L 4 1 × Py × L3
 fx= +
384 × E × ly 48 × E ×ly
5 × 0,05× 1004 1× 34,20 x 100
fy= + = 0,026 cm
384 × 2100000× 14,1 48 ×2100000 ×14,1

f =√ fx 2+ fy 2

f =√ 1,452 +0,0262=1,45 cm < 2,22cm (Aman)

Kesimpulan

Profil CNP/baja kanal : 80.45.8.6

Cek profil Wx : Aman

Cek profil Wy : Aman

Cek lendutan : Aman

Maka profil tersebut dapat digunakan.

Data Perencanaan Trekstang


 Perhitungan Trekstang
Batang tarik trackstang berfungsi untuk mengurangi lendutan gording sekaligus untuk mengurangi
tegangan lendutan yang timbul.Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar
bidang atap,maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik.Trackstang yang akan dipakai sebanyak 3 buah
trackstang , Ly 4/4= 1 m.

 Jarak penggantung =1m


 Jarak Gording Lurus = 3.4 m
 Tegangan Putus(fu) = 3700 kg/cm2
 Tegangan Leleh(fy) =2400 kg/cm2
 Jumlah gording =8
 Berat gording = 9.27 kg/m
 Berat atap = 5,2 kg/m2
 Kemiringan atap = 210

4.1.2 Perhitungan Beban


 Beban Mati (DL)
Gording = 9.27 kg/m
Atap = 5,2 kg/m2 x 3.4 m = 17,68 kg/m
Pengikat = (7,8 kg/m + 9.27 kg/m ) x 0,1 = 1,707 kg/m
Total = (9.27 kg/m + 7,8 kg/m + 1,707 kg/m) = 18.777 kg/m

 Beban Hidup (LL)


Beban Terpusat = 100 ×sin 200 =34,20 kg
Beban Air Hujan = 20 x sin 200 x 1 m x 3.4 m = 23.25 kg
Total = 34,20 kg

 Kombinasi Beban
- Penggantung tipe lurus
P = 1,2 x DL + 1,6 x LL
= 1,2 x 18,777 + 1,6 x 34,20
= 77.2524 kg
- Penggantung tipe diagonal
Jarak gording diagonal = 56,31 m

P 1075,57
P = = =¿1292,67907 kg
sin θ 0,832
Maka , digunakan beban sebesar 1292,67907 kg

 Rencana Luas Profil

- Akibat tegangan leleh

Pu = Ф x fy x Ag
Pu 1292,68
Ag perlu = = =¿ 0,598 cm2
Ф x f y 0,9 x 2400
- Akibat batas putus
Pu = Ф x fu x 0 ,75 x Ag

Pu 1292,68
Ag perlu = = =¿ 0,621 cm2
Фx fu x 0 , 75 0,75 x 3400 x 0,75
Maka ,digunakan luas tulangan 0,621 cm2

Ag =
1
4
2
x π xd =
√ 0,62
0,25 x 3 ,14
= 0,89 cm

Maka , digunakan besi beton d = 0,89 cm ≈ 10 mm


Perencanaan Balok Kuda-Kuda
Rangka atap dapat menumpu pada kolom atau balok beton, dimana perletakannya dianggap sendi-rol,
atau dapat menumpu pada kolom baja. Untuk menentukan pembebanan total yang terjadi secara tipikal pada
rangka kuda-kuda, cara mudahnya adalah dengan menjumlahkan seluruh kombinasi pembebanan yang
dipikul oleh gording, trekstang, dan ikatan angin untuk dapat menentukan dimensi profil yang sebaiknya
digunakan.

 Pembebanan
4.2.1 Beban Mati
Gording = 22 kg/m
Penutup atap =70.75 kg/m

Plafon + penggantun=18kg/m
= 110.75 kg/m * 5 m ( jarak kuda – kuda )
= 553.75 kg
Trekstang + ik. Angin = 10 % * 553.75 kg/m = 55.75 kg
Berat mati total DL = 730.95 kg

4.2.2 Beban Hidup (Beban Pekerja)


Dimana beban pekerja pada tiap titik bekerja adalah sebesar 100 kg
4.2.3 Beban Angin
Q = 25 kg/m2 * 0.5 * 5 m * 1.415 m
= 88.4375 (di pihak angin)
Qh = sin 32 * Q
= sin 32 * 88.4375
= 46.86 kg (di pihak angin)
Qv = cos32 * Q
= cos32 * 88.4375
= 74.99 kg (di pihak angin)
Q = 25 kg/m2 * ( -0.4 – 32/300 ) * 5 m * 1.415 m
= -107.3985 kg (di belakang angin)
Qh = sin 32 * Q
= sin 32 * (-107.3985 )
= - 56.9125 kg (di belakang angin)
Qv = cos32 * Q
= cos32 * ( -107.3985 )
= - 91.079 kg (di belakang angin)
Perencanaan Kolom

Data-data Yang Digunakan;


memakai WF, WF 250.175.7.11

A = 56.24 cm2
Ix = 6120 cm4
Iy = 984 cm4
ixo = 10.4 cm
iyo = 4.18 cm
Wx = 502 cm3
Wy = 113 cm3
momen max (mx1) = 2802 Kgf-m = 280200 kg-cm
momen max (mx2) = 5807 Kgf-m = 580700 kg-cm
gaya aksial mak (P) = 4487 Kgf = 4487 kg-cm
CEK TEKUK KOLOM
sendi – sendi K = 1 cm
panjang batang (L) = 600 cm
jadi, L . K = 600 cm
Check : N/A + Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1236.556 < 1600 kg/cm2

Check terhadap dua syarat lagi,


λx = Lkx/ixo 57.69231 wx = 1.206 (tabel profil baja)
λy = Lky/iyo 143.5407 wy = 3.947 (tabel profil baja)
βx = 0.6+0.4(Mx1/Mx2)
= 0.793008
nx = σE * A / N
= π2*A*E/(1.5N*λx2)
= 51.98054
Syarat;
wx*N/A+βx*nx/(nx-1)*Mx/Wx < 1600 kg/cm2
1031.54281 < 1600 kg/cm2

Syarat lain;
wy*N/A < 1600 kg/cm2
314.903787 < 1600 kg/cm2

Jadi profil WF 250.175.7.11 Dapat dipakai”


Perencanaan Sambungan
Data-Data Yang Digunakan;
Baut A325
db = 22 mm
Beban mati = 0.731 ton
Beban hidup = 0.1 ton
Kombinasi beban mati + hidup
Pu = 1.2* DL + 1.6*LL
= 1.0372
ФRnv = 0.75(0.5*fub)m*Ab ton
= 11.75439375 ton

Coba pakai 10 baut (5 buah per baris)


∑y2 = 4(1602 + 802)
= 128000 mm3
Tu = Mu*y
∑y2 = 0.442 *150*160
= 128000
= 0.194475 ton
Vu = Pu N
= 0.10372 ton < ФRnv (ok)

Periksa interaksi geser dan tarik


Ft = (807-1.5fuv) < 621
= (807-1.5Ruv/Ab) < 621
= 632.498763 Mpa
Gunakan ft = 621 Mpa

ФRnt = Ф*ft*Ab
= 17.6957055 ton
Tu < ФRnt
Perencanaan Tumpuan

Contents
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 3
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... 4
BAB I...................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 6
Informasi Umum................................................................................................................. 6
Tujuan dan Sasaran........................................................................................................... 8
Pedoman dan Peraturan.....................................................................................................8
BAB II................................................................................................................................... 10
PEMBEBANAN.................................................................................................................... 10
Beban Mati....................................................................................................................... 10
Beban Hidup..................................................................................................................... 10
Beban Angin..................................................................................................................... 11
Kombinasi Pembebanan...................................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................. 12
DATA PERENCANAAN STRUKTUR...................................................................................12
Denah Bangunan.............................................................................................................. 12
Data Teknis....................................................................................................................... 13
BAB IV.................................................................................................................................. 14
ANALISA STRUKTUR.......................................................................................................... 14
Perencanaan Gording& Trackstang/Sagrod.....................................................................14
Gording............................................................................................................................. 14
DATA PERENCANAAN GORDING..................................................................................14
Data Perencanaan Trekstang...........................................................................................19
Perencanaan Balok Kuda-Kuda........................................................................................21
Perencanaan Kolom.........................................................................................................24
Perencanaan Sambungan................................................................................................25
Perencanaan Tumpuan....................................................................................................26
Perencanaan Kolom Pedestal (Tuliskan dimensinya).......................................................27
Perencanaan Sloof (Tuliskan dimensinya)........................................................................28
Perencanaan PondasiTelapak(Tuliskan dimensi pondasinya)..........................................30
BAB V................................................................................................................................... 32
PENUTUP............................................................................................................................ 32
Mutu Bahan...................................................................................................................... 32
Hasil Desain...................................................................................................................... 32
LAMPIRAN........................................................................................................................... 33
Perencanaan Kolom Pedestal (Tuliskan dimensinya)
(Berisikan tahapan perhitungan kolompedestal dan di akhir perhitungan menunjukkan
gambar penulangan pondasi)
Perencanaan Sloof (Tuliskan dimensinya)
(Berisikan tahapan perhitungan sloof dan di akhir perhitungan menunjukkan gambar
penulangan sloof)
Perencanaan PondasiTelapak(Tuliskan dimensi pondasinya)
(Berisikan tahapan perhitungan pondasi telapak dan di akhir perhitungan menunjukkan
gambar penulangan pondasi telapak)
BAB V

PENUTUP

Mutu Bahan
(Tuliskan mutu bahan yang digunakan dalam perhitungan, dituliskan kembali sesuai data
pada Bab III poin 3.2 pada bagian mutu bahan)

Hasil Desain
(Tuliskan secara singkat hasil dimensi baja & penulangan yang diperoleh dari setiap
komponen struktur yang telah dihitung sesuai Bab IV, bagian ini merupakan rekapitulasi dari
hasil perhitungan yang telah dilakukan. Dapat dibuat dalam bentuk tabelyang dapat
menampilkan keseluruhan hasil perhitungan tulangan).
LAMPIRAN

(Berisikan informasi yang mendukung proses analisis yang tidak dimunculkan dalam Bab IV,
seperti hasil output dari SAP2000, serta gambar-gambar pendukung).

Anda mungkin juga menyukai