GUEST HOUSE/
LOSMEN
1. LATAR BELAKANG
3. LINGKUP PEKERJAAN
Analisis dan Desain Struktur Bangunan Gedung yang meliputi elemen elemen
balok, kolom, pelat, tangga dan pondasi.
5. PEMBEBANAN
B. Beban Mati
Beban ini merupakan beban yang intensitasnya tetap dan posisinya tidak
berubah selama usia penggunaan bangunan. Beban mati ini merupakan
berat sendiri dari struktur bangunan, sehingga besarnya dapat dihitung
secara akurat berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat jenis materialnya.
Berat dinding, lantai, balok-balok, langit-langit, dan segalanya yang
dianggap sebagai beban mati bangunan.
Efek gempa berasal dari gaya internal yang arahnya horizontal dan
disebabkan oleh adanya percepatan tanah (ground acceleration).
Besarnya gaya inersia horizontal ini terutama tergantung pada masa
bangunan, intensitas pergerakan tanah, interaksi struktur terhadap tanah,
dan sifat dinamis bangunan seperti misalnya periode vibrasi dan nilai
redamannya
SNI 1726 : 2012 dan SNI 1726 : 2019 mengatur tata cara perencanaan
ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung. Perhitungan beban
gempa terlampir.
Dalam suatu perencanaan, ada keriteria - keriteria yang dapat menjadi indikator
(tolak ukur) untuk dapat mengetahui keoptimalan struktur yang direncanakan.
Keriteria-keriteria yang umum dalam perencanaan suatu konstruksi dapat
berupa:
Dengan melihat kriteria di atas, jelaslah bahwa penetapan kriteria yang biasa
diukur untuk mencapai perencanaan seringkali sukar, dan kadang – kadang tidak
mungkin. Jika kriteria obyektif tertentu dapat dinyatakan secara matematis, maka
teknik optimasi bisa ditetapkan untuk mendapatkan fungsi obyektif maksimum
atau minimum (Charles G Salmon dan John E Johnson,1992).
Oleh karena itu pada perencanaan ini ditentukan beberapa metode pelaksanaan,
yaitu pengumpulan data dan detail perencanaan. Kedua metode tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
b. Lingkup Perencanaan
a) Kolom
b) Balok (balok induk dan anak)
c) Pelat
a) Sloof
b) Pondasi Bored Pile
Analisis dan desain yang dilakukan akan berpedoman pada peraturan peraturan
berikut:
Sebagian besar berat satuan empiris atas bahan dan komponen gedung
akan berpedoman dari peraturan ini (sementara untuk bahan bahan lain
seperti bondeks, accoustic ceiling, eskalator dan compressor AC akan
ditinjau dari spesifikasi yang dikeluarkan produsen).
Peraturan ini juga menetapkan beban hidup minimum pada lantai untuk
divisi fungsional yang berbeda, serta koefisien reduksi beban hidup yang
disyaratkan untuk perhitungan beban gempa.
b) SNI 03 2847 2002, yaitu tentang Tata cara perhitungan struktur beton
untuk bangunan gedung.
c) SNI 03 1726 2002, yaitu tentang Tata Cara Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung.
SKSNI T15 ini diambil dari peraturan beton Amerika ACI 318-86. Berbagai
ketentuan dan persyaratan perencanaan seismik dikembangkan secara
lebih rinci dengan mengadaptasi rekomendasi yang di dapat dari ACI 318-
86, peraturan beton Selandia Baru NZS 3101: 1982, peraturan-peraturan
Selandia Baru NZS 4203: 1984 serta peraturan beton eropa CEB.
Peraturan ini sebagai pembaharuan PBI 1971 yang menjadi acuan dalam
menganalisis dan mendesain struktur beton bertulang.
1) Kolom terdiri 2 tipe, ukuran 25/50 untuk bagian tengah dan 25/40 untuk
bagian tepi. Mutu beton K-300, denah dan detail terlampir.
2) Balok beton bertulang ukuran 25/50 cm dan 25/40 cm mutu beton K-300,
dengan denah dan detail terlampir.
3) Balok anak ukuran 20/35 cm mutu beton K-300 dengan penempatan seperti
gambar denah terlampir.
4) Plat lantai beton bertulang Elev +0.00, +3.80, dan +7.60) tebal 12 cm, 2
lapis tulangan, 2 arah, sisi atas Ø10 – 125 mm, sisi bawah Ø10 – 250 mm.
Mutu beton K-300.
5) Pile cap ukuran 95 x 95 x 30 cm, dengan kedalaman 1.5 meter. Kolom
pedestal 40/40 cm. Mutu beton K-300. Detail terlampir
6) Pondasi Bored Pile Diameter 30 cm, beton K-300, Ditanam sampai
kedalaman 7 meter dari muka tanah.
GEDUNG : LOSMEN
LOKASI : BANDAR LAMPUNG
TAHUN : 2022
RINCIAN BEBAN
I LANTAI ATAP
BEBAN HIDUP
BEBAN MATI
Bahan Rangka baja ringan dan penutup atap spande 15.00 Kg/m2 BEBAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP BAJA RINGAN
15.00 X 3.40 = 51.00 Kg/M
II LANTAI 2
BEBAN HIDUP
BEBAN MATI
II BEBAN ANGIN
tekanan angin uintuk tinggi ini (dalam kPa NBC 40.00 Kg/m2 Peraturan pembebanan indonesia untuk gedung 1983
25.00 Kg/m2 untuk daerah sejauh > 5 Km dari laut
40.00 Kg/m2 untuk daerah dekat laut atau daerah tertentu yang
terdapat kecepatan yang mungkin menghasilkan
tekanan yang besar
Koefisien
beban angin di permukaan dinding w 122.40 Kg 40.00 x 3.40 x 0.9 = 122.40 Kg/m
menuju ke dalam
beban angin di permukaan dinding w 54.40 Kg 40.00 x 3.40 x 0.4 = 54.40 Kg/m
menuju ke luar
beban angin di permukaan atap w 163.20 Kg 40.00 x 3.40 x 1.2 = 163.20 Kg/m
miring sepihak tanpa dinding
beban angin di permukaan atap w 54.40 Kg 40.00 x 3.40 x 0.4 = 54.40 Kg/m
miring sepihak tanpa dinding
GEDUNG : LOSMEN
LOKASI : BANDAR LAMPUNG
TAHUN : 2022
NO URAIAN PERHITUNGAN
1 Data Konstruksi Referensi : SNI 1726 : 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung
SNI 1726 : 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung
Jenis Beton Bertulang
fc' 290.50 Kg/cm2
fy 250.00 Mpa
Fungsi Losmen
Seismic Data
Lokasi Bandar Lampung
GEDUNG : LOSMEN
LOKASI : BANDAR LAMPUNG
TAHUN : 2022
TULANGAN MEMANJANG
K2 Kolom KOLOM 25 / 40 3.2 4.000 4.000 1,000.00 16.00 200.96 4.98 5.00 Tulangan Kolom 5 - D 16 OK
END (TUMPUAN)
928.00
B1 BALOK 1 Balok 25 / 40 4.2 5.000 6.000 550.00 16.00 200.96 2.74 3.00 7.50 5.90 Tulangan atas lv 1 3 - D 16 OK
MID (LAPANGAN)
SENGKANG
Jumlah kaki Luas Jarak
MID (LAPANGAN)
SENGKANG
Jumlah kaki Luas Jarak
END (TUMPUAN)
649.00
BA BALOK ANAK Balok 20 / 35 4.2 5.000 6.000 350.00 16.00 200.96 1.74 2.00 10.00 8.40 Tulangan atas lv 1 2 - D 16 OK
MID (LAPANGAN)
SENGKANG
Jumlah kaki Luas Jarak
BANGUNAN : LOSMEN
LOKASI : BANDAR LAMPUNG
TAHUN : 2022
DATA TANAH DIDAPAT DARI HASIL UJI DI LABORATORIUM DAN PENELITIAN TANAH LAPANGAN
DATA PEMBEBANAN DIDAPAT DARI OUTPUT ANALISA PEMBEBANAN MEMPERGUNAKAN PROGRAM SAP2000
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE MENGGUNAKAN METODE MAYERHORFF
Dilakukan analisis daya dukung pondasi berdasarkan dimensi pondasi yang telah ditentukan dan karakteristik tanah yang telah diperoleh dari hasil penyelidikan tanah.
Pada perhitungan daya dukung tiang ini direncanakan menggunakan pondasi tiang bor dengan diameter tertentu. Karakterisrik tanah yang digunakan berdasarkan data uji Sondir yang didapat
dari penyelidikan tanah dengan kedalaman tertentu.
NO URAIAN PERHITUNGAN
σb = 0.33 . f'c
= 0.33 . 285.00 = 94.05 Kg/cm2
Ptiang = σb . Atiang
= 94.05 x 706.50 = 66446.325 Kg
= 66.446325 Ton
qc × Ap Tf × As
Ptiang = +
3 5
Dimana
Ptiang = Daya Dukung tiang
Ap = Luas Penampang ujung tiang bor (cm2)
qc = Nilai konus hasil sondir (kg/cm2)
Tf = Total friction (Kg/cm)
As = Keliling tiang
= 44,745.00 + 13,188.00
= 57,933.00 Kg = 57.93 Ton
Sehingga daya dukung tiang yang menentukan adalah daya dukung berdasarkan hasil sondir
Ptiang = 57.93 Ton
Diketahui
Beban/Reaksi terbesar pada titik yang direncanakan adalah 29.854 Ton
Beban/reaksi tersebut dibagi ke 1 titik tiang direncanakan 29.854 Ton
maka jika dibandingkan dengan daya dukung tiang
29.85 ≤ 57.93 OK
2 Penulangan Tiang
Penampang tiang
0.30 M
Mu fy
2
= ρ⋅ θ ⋅ fy 1 − 0,588 ⋅ ρ
b⋅ d fc
= 0.42 x 0.061
= 0.0252
Dtulangan = 13.00 mm
Atulangan = 132.67 mm2
2
= 0.01 . 0.25 . 3.14 . 300.00
= 706.50 mm2
Dtulangan = 13.00 mm
Atulangan = 132.67 mm2
V = 13537 Kg = 135370 N
Vu = V = 135370
b . d 300.00 . 215.50
= 2.0939 Mpa
GEDUNG : LOSMEN
LOKASI : BANDAR LAMPUNG
TAHUN : 2022
BETON K-250
h = tebal pelat ht 0.12 m
b 258.00 cm
ht = h - 0.02 h 0.10 m 0.12 - 0.02 = 0.10 m
h 10.00 cm
aub
Mub = Dub× h − Mub 22,550.34 Kgm 10.00 - 6.03 = 6.98 cm
2 2.00
= 22,550.34 Kgm
lx 2.58 m
ly 4.05 m
ly/lx 1.6 ly/lx = 1.6
M(lx) : Momen lapangan arah sumbu x M(lx) 37.00 berdasarkan tabel 13.3.2 PBBI 1971
M(ly) : Momen lapangan arah sumbu y M(ly) 16.00 berdasarkan tabel 13.3.2 PBBI 1971
M(tx) : Momen tumpuan arah sumbu x M(tx) 79.00 berdasarkan tabel 13.3.2 PBBI 1971
M(ty) : Momen tumpuan arah sumbu y M(ty) 57.00 berdasarkan tabel 13.3.2 PBBI 1971
M(lx) = 0.001. q . lx2 . X M(lx) 985.27 Kgm 0.001 x 601.00 x 6.66 x 37.00 = 985.27 Kgm
M(ly) = 0.001. q. lx2 . X M(ly) 426.06 Kgm 0.001 x 601.00 x 6.66 x 16.00 = 426.06 Kgm
M(tx) = 0.001. q. lx2 . X M(tx) 2,103.68 Kgm 0.001 x 601.00 x 6.66 x 79.00 = 2,103.68 Kgm
M(ty) = 0.001. q. lx2 . X M(ty) 1,517.85 Kgm 0.001 x 601.00 x 6.66 x 57.00 = 1,517.85 Kgm
Mu = γ ⋅ M γ 1.50
Mu 3,155.53 Kgm 1.50 x 2,103.68 = 3,155.53 Kgm
Mu 315,552.52 Kgcm = 315,552.52 Kgcm
Db = Ta = A ⋅ σ au Ta 32,656.35 Kg
Ta
A =
σ au σau 2,400.00 Kg/cm2
A 1,360.68 mm2 32,656.35 = 13.61 cm2 = 1,360.68 mm2
2,400.00
A' = 0.25 π d 2 A' 78.50 mm2 0.25 x 3.14 x 100.00 = 78.50 mm2
2,580.00 = 148.84 mm
17.33