ii | P a g e
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Laporan ini ditujukan untuk memberikan data-data dan gambaran secara keseluruhan
mengenai proses desain serta asumsi-asumsi material yang digunakan dalam rangka pemilihan
pelaksanaan pembangunan dengan sistem rancang-bangun (design & construct).
1. 2. DISKRIPSI BANGUNAN
Nama Proyek : Rumah Tinggal dan Pemondokan 2 Lantai
Lokasi Gedung : Condongcatur, Depok, Sleman
Bangunan rumah tinggal yang berlokasi di Sleman ini adalah bangunan gedung yang terdiri
dari 2 lantai dengan lapisan atap berupa genteng dengan rangka kuda – kuda kayu dan dag beton,
dengan rincian tinggi masing-masing lantai sebagai berikut:
Bangunan rumah tinggal dan pemondokan yang berlokasi di kabupaten sleman ini adalah
bangunan gedung yang terdiri dari 2 lantai dengan rangka beton lapisan atap berupa atap genteng
dengan rangka kayu sudah di desain berdasarkan standar peratuaran (SNI) yang ada di indonesia.
Sehingga dapat disimpulakan bahwa bangunan aman terhadap beban beban layan maupun beban
dinamis selama masih dalam umur rencana bangunan.
Konstruktor
3|Page
2. 2. SISTEM STRUKTUR
Struktur Atap
Sistem atap pada bangunan ini direncanakan dengan menggunakan rangka kuda-kuda kayu.
Struktur Portal
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan tersebut adalah struktur beton berupa Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). SRPMK merupakan sistem struktur penahan gempa
dimana gaya gempa yang terjadi akan ditahan oleh sistem portal balok dan kolom secara penuh.
Struktur Fondasi
Sistem fondasi yang direncanakan berupa fondasi dangkal dengan kedalaman 2 m dari
elevasi lantai 1. Jenis fondasi yang digunakan adalah fondasi telapak/footplate dan batu kali.
Standar peraturan lain yang digunakan, yaitu mengacu pada standar Internasional Amerika
yaitu ACI 318-2014 tentang Building Code Requirements for Structural Concrete and
Commentary dan AISC 360-2010 “Spesification for Structural Steel Building”
4|Page
Beban pada balok lantai dengan beban bata ringan (line load)
Tinggi dinding = 3,5 – (0,5) = 3,0 m
Beban dinding setengah bata = 0,6 kN/m2
Total = 3,0 x 0,6 = 0,8 kN/m
Beban Hidup
Menurut SNI 1727:2013 pasal 4, beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna
dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban
lingkungan.
Beban hidup pada portal rumah tinggal sesuai dengan SNI 1727:2013 pasal 4.10
Kamar = 1,92 kN/m2
Tangga dan bordes = 4.79 kN/m2
Atap = 0,96 kN/m2
Beban Gempa
SNI 1726:2012 menjelaskan bahwa gaya gempa rencana dapat dihitung melalui analisis
statik ekuivalen dan dinamik berupa ragam respon spektra (respons spectrum) dan time history.
statik ekivalen cukup dapat dilakukan pada struktur beraturan, sedangkan untuk struktur tidak
beraturan, pengaruh gempa rencana harus dianalisis dengan metode dinamik baik dengan cara
5|Page
Beban gempa yang diperoleh dari peta gempa 2017 atau puskim.go.or.id untuk wilayah Sleman
Kategori resiko gempa II (Rumah tinggal)
Faktor keutamaan gempa, Ie: 1
2. 5. PEMODELAN STRUKTUR
Pemodelan struktur menggunakan program SAP2000 dengan menganggap perletakan
struktur menggunakan sistem jepit untuk tujuan penentuan beban gempa. Hal ini diijinkan menurut
SNI 1726:2012 pasal 7.7.1.
6|Page
c. Modulus Elastisitas
Beton Bertulang : Ec = 4700 × √f’c
Baja profil dan Tulangan : Es = 200.000 MPa
2. 8. KRITERIA PEMODELAN
Penampang Pada Program Pemodelan
Efektifitas penampang terhadap kekauan struktur dengan memperhitungkan momen inersia
(Ig) penampang retak dilakukan dengan modifikasi properti. Modifikasi properti yang digunakan
untuk komponen struktur dalam suatu struktur menurut SNI 2847:2013 pasal 10.10.4, sebagai
berikut:
1. Komponen struktur tekan:
Kolom 0,70 Ig
Dinding tak retak 0,70 Ig
Dinding retak 0,35 Ig
2. Komponen struktur lentur:
Balok 0,35 Ig
Pelat datar (flat plates) dan slab datar (flat slabs) 0,25 Ig
7|Page
8|Page
9|Page
10 | P a g e
Untuk struktur gedung tidak beraturan, pengaruh gempa rencana harus ditinjau sebagai pengaruh
pembebanan gempa dinamik, sehingga analisinya harus dilakukan berdasarkan analisis respons dinamik.
Analisis dinamik untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih
akurat dari gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur, serta mengetahui perilaku dari struktur akibat
pengaruh gempa. Pada struktur bangunan tingkat tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi
yang tidak teratur. Analisis dinamik dapat dilakukan dengan cara elastis maupun inelastic. Pada cara
elastis dibedakan Analisis Ragam Riwayat Waktu (Time History Modal Analysis) pada cara ini diperlukan
rekaman percepatan gempa dan Analisis Ragam Spektrum Respons (Response Spektrum Modal
Analysis), dimana pada cara ini respons maksimum dari tiap ragam getar yang terjadi didapat dari
Spektrum Respons Rencana (Design Spektra). Pada analisis dinamik elastis digunakan untuk
mendapatkan respons struktur akibat pengaruh gempa yang sangat kuat dengan cara integrasi langsung
(Direct Integration Method). Analisis dinamik elastis lebih sering digunakan karena lebih sederhana.
11 | P a g e
Faktor keutamaan dari bangunan ini termasuk dalam kategori resiko II dengan faktor
keutamaan gempa (Ie) sebesar 1 (tabel 1 SNI 1726:2012)
3. 2. KLASIFIKASI SITUS
Menurut SNI 1726:2012 pasal 5.3 Jenis tanah juga ikut mempengaruhi beban gempa yang
diterima oleh bangunan gedung. Semakin buruk tanah yang dipijak oleh gedung, akan semakin
besar beban gempa yang diterima oleh bangunan gedung tersebut. Hubungan nilai parameter-
parameter tersebut dengan klasifikasi situs mempunyai ketentuan sebagai berikut:
12 | P a g e
Pengklasifikasian situs (jenis tanah) pada bangunan ini menggunakan data sondir dengan data
hasil sondir .
Berdasarkan data sondir yang ada, didapatkan nilai qc sebesar lebih dari 200 kg/cm2 terhadap
lapisan tanah keras yang dijumpai pada kedalaman rata-rata 4 meter.
13 | P a g e
Gambar 3.1 Peta percepatan batuan dasar pada periode pendek di lokasi pembangunan
Gambar 3.2 Peta percepatan batuan dasar pada periode 1 detik di lokasi pembangunan
Selain itu, untuk menentukan parameter respon spektrum percepatan gempa di permukaan
tanah, diperlukan faktor amplifikasi seismic pada periode 0,2 detik dan 1 detik yang bisa didapat dari
hubungan parameter respon percepatan gempa dengan kelas situs.
14 | P a g e
Tabel 3.7 Data Faktor amplifikasi percepatan pada periode 1 detik (Fv)
S1 (Percepatan Respons Spektra Periode 1 detik, T = 1 detik)
Kelas Situs
S1 = 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 = 0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1 1 1 1 1
SC 1.7 1,6 1,5 1.4 1,3
SD 2,4 2 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 2,6 2,4 2,4
SF Ss
Catatan:
3. Untuk nilai SS atau S1 yang tidak ada pada tabel dapat dilakukan interpolasi linier.
4. SF = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons situs-spesifik.
Menurut SNI 1726:2012 pasal 6.2 Parameter spektrum respons percepatan pada periode
pendek (SMS) dan periode 1 detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs harus
ditentukan dengan perumusan berikut:
SMS = Fa × SS
SM1 = FV × S1
Menurut SNI 1726:2012 pasal 6.3 Parameter percepatan spektral desain untuk periode
pendek (SDS) dan periode 1 detik (SD1) harus ditentukan melalui perumusan berikut ini:
SDS = × SMS
SD1 = × SM1
15 | P a g e
a. Perioda yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan desain (Sa), diambil dari
persamaan berikut:
T
Sa = SDS 0,4 + 0,6 T0
b. Periode lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari atau sama dengan TS,
spektrum respons percepatan desain (Sa), sama dengan SDS.
c. Periode lebih besar dari TS, spektrum respons percepatan desain (Sa), diambil dari persamaan
berikut:
SD1
Sa = T
S
TS = S D1
DS
16 | P a g e
17 | P a g e
Tabel 3.10 KDS berdasarkan parameter respons percepatan pada periode pendek
Tabel 3.11 KDS berdasarkan parameter respons percepatan pada periode 1 detik
Kategori Resiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1< 0,133 B C
0,133 ≤ SD1< 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
18 | P a g e
19 | P a g e
Tipe struktur Ct x
Sistem rangka pemikul momen di mana rangka memikul 100 persen gaya
gempa yang disyaratkan dan tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan
komponen yang lebih kaku dan akan mencegah rangka dari defleksi jika
dikenai gaya gempa:
Rangka baja pemikul momen 0.0724 0.8
Rangka beton pemikul momen 0.0466 0.9
Rangka baja dengan bresing eksentris 0.0731 0.75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0.0731 0.75
Semua sistem struktur lainnya 0.0488 0.75
Sedangkan untuk batas atas periode fundamental pendekatan adalah perkalian dari
koefisien periode batas atas (Cu) dengan periode pendekatan (Ta). Cu dapat diperoleh dari
tabel berikut.
dengan:
V = gaya geser dasar seismik,
Cs = koefisien respons seismik, CS = SDS / T (R / Ie)
W = berat gravitasi total struktur gedung efektif (massa bangunan).
Sedangkan koefisien respons seismic (Cs) mempunyai batasan sebagai berikut.
Csmax = SD1 / (R / Ie)
Csmin = 0,044 × SDS × Ie ≥ 0,01
20 | P a g e
Berat total efektif struktur atau berat total masa bangunan (w) yang direncanakan, dapat
diperlihatkan melalui table base reactions terhadap beban-beban yang diberikan pada
struktur.
Keterangan:
Cvx = faktor distribusi vertical
V = gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur (kN)
Wi, Wx = berat seismik pada tingkat i atau x (kN)
hi, hx = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x (m)
k adalah eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut:
k = 1 untuk T < 0,5 detik
k = 2 untuk T > 2.5 detik
k = interpolasi jika 0.5 < T < 2.5
Keterangan:
Cd = faktor amplifikasi defleksi
δxe = defleksi pada lokasi yang disyaratkan (selisih defleksi lantai atas dan bawah)
Ie = faktor keutamaan gempa
21 | P a g e
Keterangan:
Px = Beban desain seismic total pada dan di atas tingkat x (kN)
δ = Simpangan antar lantai (mm)
Ie = Faktor keutamaan gempa
Vx = Gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x dan 1x (kN)
Hsx = Tinggi tingkat di bawah tingkat x (mm)
Cd = Faktor pembesaran defleksi (Cd = 5,5)
Koefisien stabilitas (θ) harus tidak melebihi θmaks , yang ditentukan sebagai berikut :
0.5
θmaks = ≤ 0.25
β × Cd
dimana β adalah rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara
tingkat x dan x-1. Rasio ini diijinkan secara konservatif diambil sebesar 1,0.
Jika koefisien stabilitas (θ) lebih besar dari 0,10 tetapi kurang dari atau sama dengan
koefisien stabilitas maksimum (θmaks ), faktor peningkatan terkait dengan pengaruh P-delta pada
perpindahan dan gaya komponen struktur harus ditentukan dengan analisis rasional. Sebagai
alternative diijinkan untuk mengalikan perpindahan dan gaya komponen struktur dengan 1,0/(1-
θ).
Jika koefisien stabilitas (θ) lebih besar dari koefisien stabilitas maksimum (θmaks ), struktur
berpotensi tidak stabil dan harus didesain kembali. Jika pengaruh P-delta disertakan dalam
analisis otomatis, persamaan koefisien stabilitas maksimum (θmaks ) masih harus dipenuhi, akan
tetapi, nilai koefisien stabilitas (θ) yang dihitung dari persamaan sebelumnya menggunakan hasil
analisis P-delta diijinkan dibagi dengan (1 + θ) sebelum diperiksa dengan persamaan koefisien
stabilitas maksimum (θmaks ).
1) Distribusi gaya vertikal atau Fx (kN) dari semua tingkat harus ditentukan dari persamaan
berikut:
Wx × h x k
Fx = Cvx × V, Cvx =
∑ni=1 Wx × hx k
Keterangan:
Cvx = faktor distribusi vertical
V = gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur (kN)
Wi, Wx = berat seismik pada tingkat i atau x (kN)
hi, hx = tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x (m)
Cd × δxe
δx =
Ie
Keterangan:
Cd = faktor amplifikasi defleksi
δxe = defleksi pada lokasi yang disyaratkan (selisih defleksi lantai atas dan bawah)
Ie = faktor keutamaan gempa
Simpangan antara lantai tingkat desain (Δ) dibatasi agar tidak melebihi simpangan
antar lantai ijin sebesar (Δa) yang ditentukan berdasarkan ketentuan pada Tabel 2.34 untuk
semua tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu bata d 0,010 hsx 0,010 hsx 0,010 hsx
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007 hsx 0,007 hsx 0,007 hsx
interior, partisi, langit-langit, dan sistem dinding eksterior yang telah didesain untuk
mengakomodasi simpangan antar lantai tingkat. Persyaratan pemisahan struktur dalam pasa
7.12.3 melalui SNI 1726:2012 tidak diabaikan.
d Struktur dimana sistem struktur dasar terdiri dari dinding geser batu bata yang didesain
sebagai elemen vertikal kantilever dari dasar atau pendukung fondasinya yang
dikontruksikan sedemikian agar penyaluran momen diantara dinding geser (kopel) dapat
diabaikan.
Setelah dilakukan running program dan dioutputkan nilai simpangan akibat masing-
masing gaya gempa (respons spektrum arah X dana arah Y). Kemudian dilakukan perhitungan
dengan ketentuan sebagai berikut :
Faktor amplifikasi defleksi, Cd = 5.5 (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus)
24 | P a g e
f. Pengaruh P-Delta
Pengaruh P-Delta untuk analisis statik dan dinamik diatur menurut SNI 1726:2012 pasal
7.8 dan 7.9. Pengaruh P-delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen struktur
yang dihasilkan, dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul oleh pengaruh ini tidak
disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien stabilitas (θ) seperti ditentukan oleh persamaan
berikut sama dengan atau kurang dari 0,10:
Px × δ × Ie
θ=
Vx × HSx × Cd
Keterangan:
Px = Beban desain seismic total pada dan di atas tingkat x (kN)
δ = Simpangan antar lantai (mm)
Ie = Faktor keutamaan gempa
Vx = Gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x dan 1x (kN)
Hsx = Tinggi tingkat di bawah tingkat x (mm)
Cd = Faktor pembesaran defleksi (Cd = 5,5)
Koefisien stabilitas (θ) harus tidak melebihi θmaks , yang ditentukan sebagai berikut :
0.5
θmaks = ≤ 0.25
β × Cd
dimana β adalah rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara
tingkat x dan x-1. Rasio ini diijinkan secara konservatif diambil sebesar 1,0.
g. Ketidakberaturan Struktur
Menurut SNI 1726:2012 pasal 7.8.4 Eksentrisitas dan torsi digunakan untuk mengetahui
ketidakberaturan struktur. Torsi terdiri dari torsi bawaan dan torsi tak terduga. Eksentrisitas dari
torsi tak terduga adalaah eksentrisitas tambahan 5% dari dimensi bangunan masing-masing
arah X dan arah Y.
Struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C, D, E, atau F, di mana tipe 1a
atau 1b ketidakberaturan torsi terjadi harus mempunyai pengaruh yang diperhitungkan dengan
mengalikan torsi di masing-masing tingkat dengan faktor pembesaran torsi (Ax).
25 | P a g e
KOMPONEN PASAL
Analisis dan persyaratan desain 21.1.2 & 21.1.3
Material 21.1.4 s/d 21.1.7
Rangka pemikul momen (Balok dan Kolom) 21.5 & 21.6
Hubungan Balok-Kolom (HBK) 21.7
Dinding struktural 21.9
Pondasi 21.12
26 | P a g e
Perhitungan balok, kolom, dan plat lantai dapat dilihat pada lampiran, berikut beberapa
pedoman yang menjadi acuan dari desain balok, kolom, dan balok.
a. Desain Balok
Desain dan penulangan kolom mengacu pada SNI 2847:2013 tentang persyaratan beton
struktural untuk bangunan Gedung. Balok merupakan struktur yang menahan momen lentur,
geser, dan torsi, perhitungan dilakukan untuk jenis balok tulangan rangkap, Yaitu balok yang
menahan momen tekan dan momen tarik.
27 | P a g e
28 | P a g e
a. Syarat terpenuhi
Daerah hubungan balok-kolom merupakan daerah kritis pada suatu struktur rangka beton
bertulang, yang harus didesain secara khusus untuk berdeformasi inelastik pada saat terjadi
gempa kuat. Sebagai akibat yang timbul dari momen kolom di atas dan di sebelah bawahnya,
serta momenmomen dari balok pada saat memikul beban gempa, daerah hubungan balok-kolom
akan mengalami gaya geser horizontal dan vertikal yang besar.
Gaya geser yang timbul ini besarnya akan menjadi beberapa kali lipat lebih tinggi
daripada gaya geser yang timbul pada balok dan kolom yang terhubung. Akibatnya apabila
daerah hubungan balok-kolom tidak didesain dengan benar, akan menimbulkan keruntuhan
geser yang bersifat getas dan membahayakan pengguna bangunan. Selanjutnya perhitungan
kuat geser daerah pertemuan kolom dan balok dilakukan dengan ketentuan yang diatur dalam
Pasal 21.7.4 SNI 2847:2013.
29 | P a g e
30 | P a g e
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Frame Span Loads (ADL) (As Defined) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:18:54
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Area Uniform (ADL) (GLOBAL - X) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:19:26
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Area Uniform (LIVE) (GLOBAL - X) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:20:20
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Axial Force Diagram (ENVE) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:20:33
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Shear Force 2-2 Diagram (ENVE) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:20:47
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Shear Force 3-3 Diagram (ENVE) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:20:58
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Moment 2-2 Diagram (ENVE) - KN, m, C Units
SAP2000 4/14/23 7:21:20
SAP2000 v14.2.2 - File:RUMAH 2 LANTAI - Moment 3-3 Diagram (ENVE) - KN, m, C Units
PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT
KODE F1 BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 2,00 m
Berat volume tanah, g= 16,18 kN/m
3
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 1,00 m
Lebar fondasi arah y, By = 1,30 m
Tebal fondasi, h= 0,30 m
Lebar kolom arah x, bx = 0,15 m
Lebar kolom arah y, by = 0,30 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 30
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, f c' = 20,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 420 MPa
3
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m
2
qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm )
B = lebar fondasi (m) B = By = 1,30 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2,00 m
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1,50769231 > 1.33
diambil, Kd = 1,33
2
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 200,00 kg/cm
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 12,210 kg/cm
2
2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 1221,01 kN/m
2
Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof : qa = 1221,01 kN/m
C. KONTROL TEGANGAN TANAH
2
Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 1,3000 m
Wx = 1/6 * By * Bx2 =
3
Tahanan momen arah x, 0,2167 m
Wy = 1/6 * Bx * By2 =
3
Tahanan momen arah y, 0,2817 m
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 1,70 m
2
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, q = h * gc + z * g = 34,706 kN/m
3. TULANGAN SUSUT
y
x
Licensee stated below acknowledges that STRUCTUREPOINT (SP) is not and cannot be responsible for either the accuracy or adequacy of the material supplied
as input for processing by the spColumn computer program. Furthermore, STRUCTUREPOINT neither makes any warranty expressed nor implied with respect to
the correctness of the output prepared by the spColumn program. Although STRUCTUREPOINT has endeavored to produce spColumn error free the program is
not and cannot be certified infallible. The final and only responsibility for analysis, design and engineering documents is the licensee's. Accordingly,
STRUCTUREPOINT disclaims all responsibility in contract, negligence or other tort for any analysis, design or engineering documents prepared in connection with
the use of the spColumn program. Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 2
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
d:\2. job\perijinan\2023\7. rumah dan pemondokan\laporan str\4. desain kolom\analisis\k1.col 06:47
Contents
1. General Information ............................................................................................................................................... 3
2. Material Properties................................................................................................................................................. 3
2.1. Concrete ......................................................................................................................................................... 3
2.2. Steel ............................................................................................................................................................... 3
3. Section................................................................................................................................................................... 3
3.1. Shape and Properties..................................................................................................................................... 3
3.2. Section Figure ................................................................................................................................................ 4
4. Reinforcement ....................................................................................................................................................... 4
4.1. Bar Set: ASTM 615M ..................................................................................................................................... 4
4.2. Confinement and Factors ............................................................................................................................... 4
4.3. Arrangement................................................................................................................................................... 4
4.4. Bars Provided ................................................................................................................................................. 5
5. Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities ............................................................................. 5
List of Figures
Figure 1: Column section........................................................................................................................................... 4
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 3
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
d:\2. job\perijinan\2023\7. rumah dan pemondokan\laporan str\4. desain kolom\analisis\k1.col 06:47
1. General Information
File Name d:\2. job\perijinan\2023\7. rumah
dan p...\k1.col
Project RUMAH DAN PEMONDOKAN 2
LANTAI
Column K1
Engineer ---
Code ACI 318-14
Bar Set ASTM 615M
Units Metric
Run Option Investigation
Run Axis Biaxial
Slenderness Not Considered
Column Type Structural
2. Material Properties
2.1. Concrete
Type Standard
f'c 20 MPa
Ec 21019 MPa
fc 17 MPa
εu 0.003 mm/mm
β1 0.85
2.2. Steel
Type Standard
fy 240 MPa
Es 200000 MPa
εyt 0.0012 mm/mm
3. Section
3.1. Shape and Properties
Type Rectangular
Width 150 mm
Depth 300 mm
Ag 45000 mm2
Ix 3.375e+008 mm4
Iy 8.4375e+007 mm4
rx 86.6025 mm
ry 43.3013 mm
Xo 0 mm
Yo 0 mm
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 4
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
d:\2. job\perijinan\2023\7. rumah dan pemondokan\laporan str\4. desain kolom\analisis\k1.col 06:47
y
x
4. Reinforcement
4.1. Bar Set: ASTM 615M
Bar Diameter Area Bar Diameter Area Bar Diameter Area
mm mm2 mm mm2 mm mm2
#10 9.50 71.00 #13 12.70 129.00 #16 15.90 199.00
#19 19.10 284.00 #22 22.20 387.00 #25 25.40 510.00
#29 28.70 645.00 #32 32.30 819.00 #36 35.80 1006.00
#43 43.00 1452.00 #57 57.30 2581.00
4.3. Arrangement
Pattern Sides different
Bar layout Rectangular
Cover to Transverse bars
Clear cover ---
Bars ---
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 5
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
d:\2. job\perijinan\2023\7. rumah dan pemondokan\laporan str\4. desain kolom\analisis\k1.col 06:47
(Pmax) (Pmax)
y
x
1
150 x 300 mm
Units: Metric
Date: 04/14/23
(Pmin) (Pmin)
Time: 06:48:00 -200
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
(Pmax) (Pmax)
y
x
2
150 x 300 mm
Units: Metric
Date: 04/14/23
(Pmin) (Pmin)
Time: 06:48:07 -200
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
y
x
Licensee stated below acknowledges that STRUCTUREPOINT (SP) is not and cannot be responsible for either the accuracy or adequacy of the material supplied
as input for processing by the spColumn computer program. Furthermore, STRUCTUREPOINT neither makes any warranty expressed nor implied with respect to
the correctness of the output prepared by the spColumn program. Although STRUCTUREPOINT has endeavored to produce spColumn error free the program is
not and cannot be certified infallible. The final and only responsibility for analysis, design and engineering documents is the licensee's. Accordingly,
STRUCTUREPOINT disclaims all responsibility in contract, negligence or other tort for any analysis, design or engineering documents prepared in connection with
the use of the spColumn program. Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 2
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 02/12/2022
d:\2. job\perijinan\2022\pak sulis\4. vika\laporan str\4. desain kolom\analisis\kp.col 09:18
Contents
1. General Information ............................................................................................................................................... 3
2. Material Properties................................................................................................................................................. 3
2.1. Concrete ......................................................................................................................................................... 3
2.2. Steel ............................................................................................................................................................... 3
3. Section................................................................................................................................................................... 3
3.1. Shape and Properties..................................................................................................................................... 3
3.2. Section Figure ................................................................................................................................................ 4
4. Reinforcement ....................................................................................................................................................... 4
4.1. Bar Set: ASTM 615M ..................................................................................................................................... 4
4.2. Confinement and Factors ............................................................................................................................... 4
4.3. Arrangement................................................................................................................................................... 4
5. Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities ............................................................................. 5
List of Figures
Figure 1: Column section........................................................................................................................................... 4
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 3
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 02/12/2022
d:\2. job\perijinan\2022\pak sulis\4. vika\laporan str\4. desain kolom\analisis\kp.col 09:18
1. General Information
File Name d:\2. job\perijinan\2022\pak
sulis\4. v...\kp.col
Project RUMAH 2 LANTAI
Column KP
Engineer ---
Code ACI 318-14
Bar Set ASTM 615M
Units Metric
Run Option Investigation
Run Axis Biaxial
Slenderness Not Considered
Column Type Structural
2. Material Properties
2.1. Concrete
Type Standard
f'c 20 MPa
Ec 21019 MPa
fc 17 MPa
εu 0.003 mm/mm
β1 0.85
2.2. Steel
Type Standard
fy 240 MPa
Es 200000 MPa
εyt 0.0012 mm/mm
3. Section
3.1. Shape and Properties
Type Rectangular
Width 150 mm
Depth 150 mm
Ag 22500 mm2
Ix 4.21875e+007 mm4
Iy 4.21875e+007 mm4
rx 43.3013 mm
ry 43.3013 mm
Xo 0 mm
Yo 0 mm
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 4
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 02/12/2022
d:\2. job\perijinan\2022\pak sulis\4. vika\laporan str\4. desain kolom\analisis\kp.col 09:18
y
x
4. Reinforcement
4.1. Bar Set: ASTM 615M
Bar Diameter Area Bar Diameter Area Bar Diameter Area
mm mm2 mm mm2 mm mm2
#10 9.50 71.00 #13 12.70 129.00 #16 15.90 199.00
#19 19.10 284.00 #22 22.20 387.00 #25 25.40 510.00
#29 28.70 645.00 #32 32.30 819.00 #36 35.80 1006.00
#43 43.00 1452.00 #57 57.30 2581.00
4.3. Arrangement
Pattern All sides equal
Bar layout Rectangular
Cover to Transverse bars
Clear cover 15 mm
Bars 4 #10
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 5
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 02/12/2022
d:\2. job\perijinan\2022\pak sulis\4. vika\laporan str\4. desain kolom\analisis\kp.col 09:18
y
x
150 x 150 mm
Units: Metric
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
y
x
150 x 150 mm
Units: Metric
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
y
x
Licensee stated below acknowledges that STRUCTUREPOINT (SP) is not and cannot be responsible for either the accuracy or adequacy of the material supplied
as input for processing by the spColumn computer program. Furthermore, STRUCTUREPOINT neither makes any warranty expressed nor implied with respect to
the correctness of the output prepared by the spColumn program. Although STRUCTUREPOINT has endeavored to produce spColumn error free the program is
not and cannot be certified infallible. The final and only responsibility for analysis, design and engineering documents is the licensee's. Accordingly,
STRUCTUREPOINT disclaims all responsibility in contract, negligence or other tort for any analysis, design or engineering documents prepared in connection with
the use of the spColumn program. Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 2
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
D:\2. JOB\Perijinan\2023\7. Rumah dan Pemondokan\LAPORAN STR\4. Desain kolom\analisis\K2.col 06:49
Contents
1. General Information ............................................................................................................................................... 3
2. Material Properties................................................................................................................................................. 3
2.1. Concrete ......................................................................................................................................................... 3
2.2. Steel ............................................................................................................................................................... 3
3. Section................................................................................................................................................................... 3
3.1. Shape and Properties..................................................................................................................................... 3
3.2. Section Figure ................................................................................................................................................ 4
4. Reinforcement ....................................................................................................................................................... 4
4.1. Bar Set: ASTM 615M ..................................................................................................................................... 4
4.2. Confinement and Factors ............................................................................................................................... 4
4.3. Arrangement................................................................................................................................................... 4
5. Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities ............................................................................. 5
List of Figures
Figure 1: Column section........................................................................................................................................... 4
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 3
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
D:\2. JOB\Perijinan\2023\7. Rumah dan Pemondokan\LAPORAN STR\4. Desain kolom\analisis\K2.col 06:49
1. General Information
File Name D:\2. JOB\Perijinan\2023\7.
Rumah dan P...\K2.col
Project RUMAH DAN PEMONDOKAN 2
LANTAI
Column K1
Engineer ---
Code ACI 318-14
Bar Set ASTM 615M
Units Metric
Run Option Investigation
Run Axis Biaxial
Slenderness Not Considered
Column Type Structural
2. Material Properties
2.1. Concrete
Type Standard
f'c 20 MPa
Ec 21019 MPa
fc 17 MPa
εu 0.003 mm/mm
β1 0.85
2.2. Steel
Type Standard
fy 240 MPa
Es 200000 MPa
εyt 0.0012 mm/mm
3. Section
3.1. Shape and Properties
Type Rectangular
Width 200 mm
Depth 200 mm
Ag 40000 mm2
Ix 1.33333e+008 mm4
Iy 1.33333e+008 mm4
rx 57.735 mm
ry 57.735 mm
Xo 0 mm
Yo 0 mm
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 4
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
D:\2. JOB\Perijinan\2023\7. Rumah dan Pemondokan\LAPORAN STR\4. Desain kolom\analisis\K2.col 06:49
y
x
4. Reinforcement
4.1. Bar Set: ASTM 615M
Bar Diameter Area Bar Diameter Area Bar Diameter Area
mm mm2 mm mm2 mm mm2
#10 9.50 71.00 #13 12.70 129.00 #16 15.90 199.00
#19 19.10 284.00 #22 22.20 387.00 #25 25.40 510.00
#29 28.70 645.00 #32 32.30 819.00 #36 35.80 1006.00
#43 43.00 1452.00 #57 57.30 2581.00
4.3. Arrangement
Pattern Equal spacing
Bar layout Rectangular
Cover to Transverse bars
Clear cover 30 mm
Bars 8 #10
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 Page | 5
Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396 14/04/2023
D:\2. JOB\Perijinan\2023\7. Rumah dan Pemondokan\LAPORAN STR\4. Desain kolom\analisis\K2.col 06:49
(Pmax) (Pmax)
y
x
200 x 200 mm
1
Code: ACI 318-14
Units: Metric
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
(Pmax) (Pmax)
y
x
200 x 200 mm
2
Code: ACI 318-14
Units: Metric
STRUCTUREPOINT - spColumn v6.00 (TM). Licensed to: jefri, UMY. License ID: -23396
Bahan Struktur :
Kuat tekan beton, fc' = 20,00 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 250 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 10 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm
Fakor reduksi kekuatan (trial awal) f= 0,65
Jarak sisi kolom kanan = 5000 mm
Jarak sisi kolom kiri = 5000 mm
Lebar kolom = 300 mm
2
Luas bruto Ag= 37500 mm
p = 3,141592654
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Tumpuan dengan Momen Negativ Mu - = 8 kNm
Tumpuan dengan Momen Positif Mu+ = 4 kNm
Lapangan dengan Momen Negatif Mu - = 3,5 kNm
Lapangan dengan Momen Positif Mu+ = 7 kNm
Pu Pu= 3 kNm
a 25,8719395 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,018 mm
Karena Et =0,004 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dilakukan interpolasi. faktor reduksi = 0,9
= 11,820 kNm
Mu = 8 f Mn= 11,819646 -
(f MN > Mu) (OKE)
B. Kondisi 2 , Tumpuan dengan Momen Positif
Nilai Mu Mu= 4 kNm
Tinggi efektif d= 212 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 412,2934
11,7066
a= 11,7066 mm
C = a / beta c= 13,77 mm
Ts = Cc
Asfy = 0,85fc'ab
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 71,07566578 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 10 As = 157,080 mm
2
Baris 2= 0 D 10 As = 0 mm
2
As Terpasang = 157,080 mm
2
d efektif = 212 mm
-
2
As min = 84,65 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) = 106,00 mm
2
Sehingga As minimum As min= 106,00 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,5 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 106 mm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,44 mm
= 0,0179 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 11,8196 kNm
Mu = 4 f Mn= 11,8196 -
(f MN > Mu) (OKE)
C. Kondisi 3, Lapangan dengan Momen Positif
Nilai Mu Mu= 7 kNm
Tinggi efektif d= 212 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85 mm
f Mn > Mu 403,0433
20,9567
a= 20,9567 mm
C = a / beta c= 24,6549 mm
Ts = Cc -
Asfy = 0,85fc'ab -
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 127,237 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 10 As = 157,080 mm
2
Baris 2= 0 D 10 As = 0 mm
2
As Terpasang = 157,080 mm
2
d efektif = 212 mm
-
2
As min = 84,65 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) (Pasal 21.5.2.1) = 106,00 mm
2
Sehingga As minimum As min= 106,00 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum (Pasal 21.5.2.1) = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,49 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 106 mm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,02 mm
Karena Et <0,002 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,65 faktor reduksi= 0,9
= 11,819646 kNm
Mu = 7 f Mn= 11,819646 -
(f MN > Mu) (OKE)
D. Kondisi 4 , Lapangan dengan Momen Negatif
Nilai Mu Mu= 3,5 kNm
Tinggi efektif d= 212 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 413,7939
10,2061
a= 10,2061 mm
C = a / beta c= 12,0072 mm
Ts = Cc -
Asfy = 0,85fc'ab -
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 62,0 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 10 As = 157,080 mm
2
0 D 10 As = 0,000 mm
2
As Terpasang = 157,1 mm
2
d efektif = 212 mm
-
2
As min = 84,65 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) (Pasal 21.5.2.1) = 106,00 mm
2
Sehingga As minimum As min= 106,00 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum (Pasal 21.5.2.1) = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,49 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 106 mm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,44 mm
= 0,018 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 11,8 kNm
Tc= 0,49 kN
Tu = 86,2997 Tc = 0,49 = (ditinjau torsi balok)
d. Kontrol dimensi balok terhadap torsi
Tcr= 2,6204 kN
Tu = 2 4 x Tcr = 10,4816 = (dimensi balok oke)
e. Perhitungan Kebutuhan sengkang berdasarkan pengaruh torsi
Tebal selimut beton = 25 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Lebar Balok = 150 mm
Tinggi Balok = 250 mm
2
Aoh = 24725 mm
2
Ao = 21016,3 mm
kN
3E+06 11868000 kN
At /s = 0,224693855 mm
1. Tumpuan
2 D 8
2
Luas sengkang As= 100,53 mm
Jarak sengkang S = 100 mm
At/s = 1,01
(OKE)
1. Lapangan
2 D 8
2
Luas sengkang As= 100,53 mm
Jarak sengkang S = 150 mm
At/s = 0,67
(OKE)
f. Perhitungan Kuat Tekan Beton terhadap Gaya Puntir Arah Horizontal
Vc= 28,510 kN
Dengan Ph = = 400 mm
0,0256
5,9257E-13 0,16 (oke) 2,806265312
3,74168708
Bahan Struktur :
Kuat tekan beton, fc' = 20,00 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 200 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 10 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 6 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm
Fakor reduksi kekuatan (trial awal) f= 0,65
Jarak sisi kolom kanan = 5000 mm
Jarak sisi kolom kiri = 5000 mm
Lebar kolom = 300 mm
2
Luas bruto Ag= 30000 mm
p = 3,141592654
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Tumpuan dengan Momen Negativ Mu - = 5 kNm
Tumpuan dengan Momen Positif Mu+ = 2,5 kNm
Lapangan dengan Momen Negatif Mu - = 3 kNm
Lapangan dengan Momen Positif Mu+ = 6 kNm
Pu Pu= 2 kNm
a 25,8719395 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,013 mm
Karena Et =0,004 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dilakukan interpolasi. faktor reduksi = 0,9
= 8,970 kNm
Mu = 5 f Mn= 8,969593141 -
(f MN > Mu) (OKE)
B. Kondisi 2 , Tumpuan dengan Momen Positif
Nilai Mu Mu= 2,5 kNm
Tinggi efektif d= 164 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 318,5296
9,4704
a= 9,4704 mm
C = a / beta c= 11,14 mm
Ts = Cc
Asfy = 0,85fc'ab
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 57,49863178 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 10 As = 157,080 mm
2
Baris 2= 0 D 10 As = 0 mm
2
As Terpasang = 157,080 mm
2
d efektif = 164 mm
-
2
As min = 65,48 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) = 82,00 mm
2
Sehingga As minimum As min= 82,00 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,6 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 82 mm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,44 mm
= 0,0132 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 8,9696 kNm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,01 mm
Karena Et <0,002 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,65 faktor reduksi= 0,9
= 8,969593141 kNm
Mu = 6 f Mn= 8,969593141 -
(f MN > Mu) (OKE)
D. Kondisi 4 , Lapangan dengan Momen Negatif
Nilai Mu Mu= 3 kNm
Tinggi efektif d= 164 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 316,5650
11,4350
a= 11,4350 mm
C = a / beta c= 13,4529 mm
Ts = Cc -
Asfy = 0,85fc'ab -
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 69,4 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 10 As = 157,080 mm
2
0 D 10 As = 0,000 mm
2
As Terpasang = 157,1 mm
2
d efektif = 164 mm
-
2
As min = 65,48 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) (Pasal 21.5.2.1) = 82,00 mm
2
Sehingga As minimum As min= 82,00 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum (Pasal 21.5.2.1) = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,64 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 82 mm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,44 mm
= 0,013 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 9,0 kNm
Mu = 3 f Mn= 9,0 -
(f MN > Mu) (OKE)
4. Perhitungan Tulangan Sengkang (Pasal 21.5.4.2. )
A. Kondisi 1, (Tumpuan Momen Negatif)
apr = 1,25Asfy/0,85fc'b apr= 32,3399 mm
Mpr 1 = 1,25Asfy x (d-apr/2) Mpr 1= 12,191 kNm
B. Kondisi 2, (Tumpuan Momen Positif))
apr = 1,25Asfy/0,85fc'b apr= 32,340 mm
Mpr 2 = 1,25Asfy x (d-apr/2) Mpr 2= 12,191 kNm
C. Gaya geser desain (Pasal 21.5.4.2.)
Vu = 5 kN
ln = 4,4 m
Vsway = (Mpr 1+Mpr 2)/ln = 5,541396009 kN
Total reaksi geser di kiri balok = -0,541396009 kN
Total reaksi geser di kanan balok = 10,54139601 kN
Persyaratan :
1. Gaya geser Vsway melebihi 1/2 atau lebih kuat geser perlu maks Vu
Vsway = 5,541396 > 1/2 Vu = 2,5000 atau 5,2707
= (OKE) (OKE)
2. Gaya tekan aksial terfaktor kurang dari Agfc'/20
Agfc'/20= 30 Pu= 2
= (OKE)
Maka gaya geser beton tidak diabaikan :
a . Perhitungan tulangan geser pada tumpuan
Vn = Vu f/
f = 0,75
Vu Vu = 5 kN
Vc Vc = 18,33575742 kN
Vs=( Vu /f ) - Vc Vs = -11,669 kN
Vs maks= 73,34302966 kN
Vs = -11,669 Vs maks= 73,3430297 (OKE)
2 D 6 = -
S (Jarak antar sengkang) = 150 mm
2
Av =0,25*3,14*10^2*4 = 56,549 mm
Vs' = (Avfyd)/s = 17,3114 kN
Vs'= 17,3114 Vs = -11,669 = (OKE)
Hoops dengan jarak 2h h= 200 = 400 mm
d/4 = 41 mm
22 6 x diameter tulangan longitudinal terkecil = 132 mm
12 24 x diameter hoop = 288 mm
150 mm = 150 mm
Jarak maksi hoop, Smaks = 41 mm
Jarak maks sengkang d/2 Smaks= 82 mm
b . Perhitungan tulangan geser pada Lapangan
Vu = 2,5 kN
Digunakan : -
2 D 6 = -
2
Av =0,25*3,14*13^2*4 = 56,55 mm
Jarak antar sengkang s= 150
Vs = (Avfyd)/s Vs= 25,96714824 kN
Vs= 25,9671482 > 2,5 = OKE
Tc= 0,36 kN
Tu = 86,2997 Tc = 0,36 = (ditinjau torsi balok)
d. Kontrol dimensi balok terhadap torsi
Tcr= 1,9166 kN
Tu = 1 4 x Tcr = 7,6665 = (dimensi balok oke)
e. Perhitungan Kebutuhan sengkang berdasarkan pengaruh torsi
Tebal selimut beton = 25 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Lebar Balok = 150 mm
Tinggi Balok = 200 mm
2
Aoh = 18975 mm
2
Ao = 16128,8 mm
kN
1E+06 9108000 kN
At /s = 0,146391451 mm
1. Tumpuan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 150 mm
At/s = 1,05
(OKE)
1. Lapangan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 150 mm
At/s = 1,05
(OKE)
f. Perhitungan Kuat Tekan Beton terhadap Gaya Puntir Arah Horizontal
Vc= 22,808 kN
Dengan Ph = = 300 mm
0,02777778
2,4022E-13 0,166666667 (oke) 2,806265312
3,74168708
Bahan Struktur :
Kuat tekan beton, fc' = 20,00 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm
Fakor reduksi kekuatan (trial awal) f= 0,65
Jarak sisi kolom kanan = 5000 mm
Jarak sisi kolom kiri = 5000 mm
Lebar kolom = 300 mm
2
Luas bruto Ag= 45000 mm
p = 3,141592654
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Tumpuan dengan Momen Negativ Mu - = 18 kNm
Tumpuan dengan Momen Positif Mu+ = 9 kNm
Lapangan dengan Momen Negatif Mu - = 6,5 kNm
Lapangan dengan Momen Positif Mu+ = 13 kNm
Pu Pu= 3 kNm
a 43,72357776 mm
c = a / beta c = 51,4395 mm
= 0,012 mm
Karena Et =0,004 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dilakukan interpolasi. faktor reduksi = 0,9
= 23,946 kNm
Mu = 18 f Mn= 23,94629709 -
(f MN > Mu) (OKE)
B. Kondisi 2 , Tumpuan dengan Momen Positif
Nilai Mu Mu= 9 kNm
Tinggi efektif d= 260,5 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 499,2478
21,7522
a= 21,7522 mm
C = a / beta c= 25,59 mm
Ts = Cc
Asfy = 0,85fc'ab
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 132,0668079 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 13 As = 265,465 mm
2
Baris 2= 0 D 13 As = 0 mm
2
As Terpasang = 265,465 mm
2
d efektif = 260,5 mm
-
2
As min = 104,02 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) = 130,25 mm
2
Sehingga As minimum As min= 130,25 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,7 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 130,25 mm
a 43,724 mm
c = a / beta c = 51,44 mm
= 0,0122 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 23,9463 kNm
Mu = 9 f Mn= 23,9463 -
(f MN > Mu) (OKE)
C. Kondisi 3, Lapangan dengan Momen Positif
Nilai Mu Mu= 13 kNm
Tinggi efektif d= 260,5 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85 mm
f Mn > Mu 488,9162
32,0838
a= 32,0838 mm
C = a / beta c= 37,7456 mm
Ts = Cc -
Asfy = 0,85fc'ab -
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 194,794 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 13 As = 265,465 mm
2
Baris 2= 0 D 13 As = 0 mm
2
As Terpasang = 265,465 mm
2
d efektif = 260,5 mm
-
2
As min = 104,02 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) (Pasal 21.5.2.1) = 130,25 mm
2
Sehingga As minimum As min= 130,25 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum (Pasal 21.5.2.1) = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,68 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 130,25 mm
a 43,724 mm
c = a / beta c = 51,4395 mm
= 0,01 mm
Karena Et <0,002 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,65 faktor reduksi= 0,9
= 23,94629709 kNm
Mu = 13 f Mn= 23,94629709 -
(f MN > Mu) (OKE)
D. Kondisi 4 , Lapangan dengan Momen Negatif
Nilai Mu Mu= 6,5 kNm
Tinggi efektif d= 260,5 mm
Untuk : fc' > 30 MPa, -
b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 b1 = 0,85
f Mn > Mu 505,4839
15,5161
a= 15,5161 mm
C = a / beta c= 18,2542 mm
Ts = Cc -
Asfy = 0,85fc'ab -
2
As = ( 0,85fc'ab ) / fy As = 94,2 mm
Dicoba : -
2
Baris 1= 2 D 13 As = 265,465 mm
2
0 D 13 As = 0,000 mm
2
As Terpasang = 265,5 mm
2
d efektif = 260,5 mm
-
2
As min = 104,02 mm
-
Tidak kurang dari : 1,4 bw*(d/fy) (Pasal 21.5.2.1) = 130,25 mm
2
Sehingga As minimum As min= 130,25 mm
As Terpasang > As minimum = (OKE)
Rasio Tulangan Mkasimum (Pasal 21.5.2.1) = 2,5 %
Rasio Tulangan terpasang= As/bd = 0,68 %
Rasio Tulangan Terpasang < Rasio Tulangan Maks (OKE)
Menghitung Kapasitas BALOK, Asumsi Tulangan Tarik Sudah Leleh
ab = 130,25 mm
a 43,724 mm
c = a / beta c = 51,44 mm
= 0,012 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 23,9 kNm
Tc= 0,63 kN
Tu = 86,2997 Tc = 0,63 = (ditinjau torsi balok)
d. Kontrol dimensi balok terhadap torsi
Tcr= 3,3541 kN
Tu = 4 4 x Tcr = 13,4164 = (dimensi balok oke)
e. Perhitungan Kebutuhan sengkang berdasarkan pengaruh torsi
Tebal selimut beton = 25 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Lebar Balok = 150 mm
Tinggi Balok = 300 mm
2
Aoh = 30475 mm
2
Ao = 25903,8 mm
kN
5E+06 14628000 kN
At /s = 0,364597575 mm
1. Tumpuan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 100 mm
At/s = 1,57
(OKE)
1. Lapangan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 150 mm
At/s = 1,05
(OKE)
f. Perhitungan Kuat Tekan Beton terhadap Gaya Puntir Arah Horizontal
Vc= 34,212 kN
Dengan Ph = = 500 mm
0,08345679
1,6047E-12 0,288888889 (oke) 2,806265312
3,74168708
Bahan Struktur :
Kuat tekan beton, fc' = 20,00 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan geser, fy = 280 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 250 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 10 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 6 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm
Fakor reduksi kekuatan (trial awal) f= 0,65
Jarak sisi kolom kanan = 5000 mm
Jarak sisi kolom kiri = 5000 mm
Lebar kolom = 300 mm
2
Luas bruto Ag= 37500 mm
p = 3,141592654
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Tumpuan dengan Momen Negativ Mu - = 7,5 kNm
Tumpuan dengan Momen Positif Mu+ = 3,75 kNm
Lapangan dengan Momen Negatif Mu - = 2,75 kNm
Lapangan dengan Momen Positif Mu+ = 5,5 kNm
Pu Pu= 2 kNm
a 25,8719395 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,018 mm
Karena Et =0,004 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dilakukan interpolasi. faktor reduksi = 0,9
= 11,938 kNm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,44 mm
= 0,0181 mm
Karena Et >0,005 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,9 faktor reduksi= 0,9
= 11,9384 kNm
a 25,872 mm
c = a / beta c = 30,4376 mm
= 0,02 mm
Karena Et <0,002 maka nilai faktor reduksi berdasarkan grafik regangan tulangan tarik
dan faktor reduksi sebesar 0,65 faktor reduksi= 0,9
= 11,9383982 kNm
= 11,9 kNm
Tc= 0,49 kN
Tu = 86,2997 Tc = 0,49 = (ditinjau torsi balok)
d. Kontrol dimensi balok terhadap torsi
Tcr= 2,6204 kN
Tu = 2 4 x Tcr = 10,4816 = (dimensi balok oke)
e. Perhitungan Kebutuhan sengkang berdasarkan pengaruh torsi
Tebal selimut beton = 25 mm
Diameter sengkang = 10 mm
Lebar Balok = 150 mm
Tinggi Balok = 250 mm
2
Aoh = 24725 mm
2
Ao = 21016,3 mm
kN
3E+06 11868000 kN
At /s = 0,224693855 mm
1. Tumpuan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 100 mm
At/s = 1,57
(OKE)
1. Lapangan
2 D 10
2
Luas sengkang As= 157,08 mm
Jarak sengkang S = 150 mm
At/s = 1,05
(OKE)
f. Perhitungan Kuat Tekan Beton terhadap Gaya Puntir Arah Horizontal
Vc= 28,510 kN
Dengan Ph = = 400 mm
0,02151111
5,9257E-13 0,146666667 (oke) 2,806265312
3,74168708
Mu = 5,3 kNm/m
D. PENULANGAN PLAT
Mu = 18 kNm/m
D. PENULANGAN PLAT