REPORT
2018
STRUKTUR MULTIGUNA/GUDANG
Hasil pekerjaan tersebut diatas ditambah dengan data studi terdahulu dan
analisa serta perhitungan-perhitungan, disusun dan dituangkan dalam
bentuk laporan ini.
Syara Hanjaya, ST
Direktur
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
KRITERIA DESAIN
1
Gambar 1.2 Denah Kantor Lantai 2
2
1.2 Spesifikasi Material
3
Tabel 1.2 Properti Material Baja Tulangan Sirip
4
Tabel 1.4 Properti Material Baja (BJ37)
5
Tabel 1.6 Profil Baja WF 250
6
Tabel 1.8 Profil Baja WF 150
7
Dan berikut ini merupakan tampak atas dari denah:
8
Gambar 1.6 Denah Kantor
9
1.4 Standar yang Digunakan
10
BAB 2
PEMBEBANAN
Beban yang akan diinput pada analisis struktur adalah beban mati tambahan dan
beban hidup untuk mengetahui kondisi gedung ketika menerima beban pelaksanaan
dan kondisi ultimit (kombinasi pembebanan untuk struktur atas).
Beban mati tambahan merupakan beban yang berasal bukan dari berat sendiri
struktur seperti dinding, finishing, spesi, keramik, dan seluruh pendukung bangunan
yang sifatnya melekat pada bangunan (permanen).
Atap
12,34 . 0,046
Beban Atap = = 0,0946 kN/m
6
Berikut distribusi pembebanan beban mati tambahan untuk beban pada gording :
11
Gambar 2.1 Beban Mati Tambahan
2.1.2 Beban Hidup
12
2.1.3 Beban Hujan
6,51 . 0,196
Beban Hujan = = 0,11613 kN/m
6
Beban angin yang digunakan pada desain SPGAU bangunan gedung tertutup atau
tertutup sebagian tidak boleh lebih kecil dari 0,77 kN/m2.
13
Kekasaran Permukaan
Kekasaran permukaan tanah dalam setiap sektor 45° harus ditentukan untuk suatu
jarak lawan angin dari situs sebagaimana ditentukan dalam Pasal 26.7.3 dari kategori
yang didefinisikan dalam teks berikut, untuk tujuan menetapkan suatu kategori
eksposur seperti yang didefinisikan dalam Pasal 26.7. 3.
Kekasaran Permukaan D: Permukaan datar, area tanpa halangan dan permukaan air.
Kategori ini termasuk hamparan lumpur halus.
Kategori Eksposur
Eksposur B: Untuk bangunan gedung atau struktur lain dengan tinggi atap rata-rata
kurang dari atau sama dengan 30 ft (9,1m), Eksposur B berlaku bilamana kekasaran
permukaan tanah, sebagaimana ditentukan oleh Kekasaran Permukaan B, berlaku di
14
arah melawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 1.500 ft (457m). Untuk
bangunan gedung atau struktur lain dengan tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft
(9,1m),
Eksposur B berlaku bilamana Kekasaran Permukaan B berada dalam arah melawan
angin untuk jarak lebih besar dari 2.600 ft (792 m) atau 20 kali tinggi bangunan atau
struktur, pilih yang terbesar.
Eksposur C: Eksposur C berlaku untuk semua kasus di mana Eksposur B atau
Eksposur D tidak berlaku.
Eksposur D: Eksposur D berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah,
sebagaimana ditentukan oleh Kekasaran Permukaan D, berlaku di arah melawan
angin untuk jarak yang lebih besar dari 5.000 ft (1.524m) atau 20 kali tinggi bangunan
gedung atau tinggi struktur, pilih yang terbesar. Eksposur D juga berlaku bilamana
kekasaran permukaan tanah dekat dari situs dalam arah melawan angin adalah B
atau C, dan situs yang berada dalam jarak 600 ft (183 m) atau 20 kali tinggi bangunan
gedung atau tinggi struktur, pilih yang terbesar, dari kondisi Eksposur D sebagaimana
ditentukan dalam kalimat sebelumnya.
Untuk situs yang terletak di zona transisi antara kategori eksposur, kategori dengan
gaya angin terbesar harus digunakan.
Faktor Topografi
Efek peningkatan kecepatan angin harus dimasukkan dalam perhitungan beban angin
desain dengan menggunakan faktor Kzt:
Kzt = (1 + K1K2K3)2
Jika kondisi situs dan lokasi bangunan gedung dan struktur lain tidak memenuhi
semua kondisi yang disyaratkan dalam SNI 1727-2020 pasal 26.8.1, maka Kzt = 1,0.
Faktor efek hembusan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang
kaku boleh diambil sebesar 0,85.
15
2.1.5 Beban Gempa
Kategori
Jenis Pemanfaatan
risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa manusia pada
saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan I
- Fasulitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori risiko I, III,
IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/rumah susun
- Pusat perbelanjaan
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manusia pada
saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion III
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan nongedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang penting,
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit memiliki fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi IV
kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angin badai, dan tempat
perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya untuk
tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan pada saat
keadaan darurat
16
Kategori
Jenis Pemanfaatan
risiko
- Struktur tambahan (termasuk telekomunikasi, penyimpanan bahan bakar,
pendingin, struktur stasiun listrik, air pemadam kebakaran atau struktur rumah
atau struktur pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran)
yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
17
2.1.5.3 Kategori Desain Seismik
Hasil perhitungan respons spektrum desain menghasilkan nilai SDS = 0,68 detik
dan SD1 = 0,63 detik, maka dapat dicocokkan dengan tabel di bawah untuk
menentukan KDS-nya.
Kategori Risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Kategori Risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Kesimpulannya, proyek pembangunan Rumah Potong Hewan Banjar
digolongkan sebagai kategori desain seismik D (KDS D).
Grup Kombinasi 1
Grup Kombinasi 2
18
Grup Kombinasi 3
Grup Kombinasi 4
Grup Kombinasi 5
Grup Kombinasi 6
Grup Kombinasi 7
19
Komb. 25 = 0.73 D + 0.73 SDL + 1 EDx + 0.3 Edy
20
BAB 3
ANALISIS STRUKTUR
21
2. Diagram gaya geser
22
4. Diagram torsi
23
Gambar 3.5 Kapasitas Elemen Struktur Baja (AISC 360-16)
Seluruh profil dari elemen struktur baja mampu menahan beban-beban yang
ditimpakan kepada struktur.
24
3.2 Struktur Bawah
Simbol Keterangan
Sampel Fondasi P1
25
3.2.1 Fondasi P4 (2 buah)
Daya Dukung
γt = 1,8 ton/m3
c = 10 ton/m2
φ = 200
Nc = 14,83
Nq = 6,4
Nγ = 5,39
= 203,182 ton/m2
qult
qall =
SF
203,183
=
3
= 67,727 ton/m2
Kontrol tegangan
= 2,297 + (0,20 . 0,25 . 0,5 . 2,4 ) + ( 0,62 . 0,2 . 2,4 ) + ((0,62 - 0,20 .
0,25 ) . 1,8 . 0,5
= 2,8088 ton
P
σ =
A
26
2,8088
=
0,6 . 0,6
bc = 200 mm
hc = 250 mm
= 200 – 30 – 13
= 157 mm
One-way shear
= 1,974 kN
ϕVn = ϕ(0,17λ.√f'c.b.d)
= 54710 N
= 54,71 kN
Two-way shear
bo = 4(bc + d)
= 4(200 + 157)
= 1428 mm
27
= 17,793 kN
= 17793 N
2
ϕVc1 = ϕ0,17(1 + βc)λ√𝑓 ′𝑐.bo.d
2
= 0,75 . 0,17(1 + ) . 1 . √20,75 . 357 . 157
1
= 97658,1 N
αs d
ϕVc2 = ϕ0,083( + 2) λ√𝑓 ′ 𝑐.bo.d
bo
30 . 157
= 0,75 . 0,083( + 2).1 . √20,75 . 357 . 157
357
= 241472,5 N
= 63190 N
a = 0,5(B – bc)
σ = 7,802 ton/m2
Mu
Rn =
ϕbd2
28
685131,7956
= = 0,0514
0,9 . 600 . 1572
0,85f'c 2Rn
ρ perlu = (1 − √1 − )
fy 0,85f'c
= 0,000129
As min = 0,0020bh
Tulangan arah x :
As = 4 . 132,73
Tulangan arah y :
As = 4 . 132,73
Selimut beton, d’ = 40 mm
Diameter tulangan, D = 13 mm
= 500 – 40 – 13
= 457 mm
Pu = -383,426 kN
Pu
Vu =
n
383,426
=
1
= 383,426 kN
= 383426 N
bo = 4(c + d)
= 4(230 + 457)
= 2748 mm
2
Vc1 = 0,17(1 + )λ√f'c bo d
βc
2
= 0,17(1 + ) 1 √20,75 . 2748. 457
1
= 2917508,668 N
αs d
Vc2 = 0,083( + 2) λ√f'c bo d
βc
30 . 457
= 0,083( + 2) 1 .√20,75 . 2748. 457
2748
= 3318488,12 N
= 1887799,727 N
30
Maka,
ϕVn = 0,75Vc
= 0,75 . 1887799,727
= 1415849,795 N
31
BAB 4
KESIMPULAN