BAB I
PENDAHULUAN
Beton sebagai bahan struktur bangunan telah dikenal sejak lama karena mempunyai
banyak keuntungan-keuntungan dibanding dengan bahan bangunan yang lain.Ilmu
teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat ini,
karena sistem konstruksi beton mempunyai kelebihan, diantaranya yaitu mempunyai kuat
tekan tinggi. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik
dalam teknologi pembuatan campurannya ataupun teknologi pelaksanaan konstruksinya.
Bahan susun beton pada dasarnya adalah semen, pasir, kerikil dan air. Perkembangan
beton pada saat ini yaitu komposit antara material beton dan tulangan baja, sehingga
menjadi satu kesatuan konstruksi yang mempunyai kuat tekan dan kuat tarik tinggi. Beton
ini disebut beton bertulang.
Beton bertulang banyak digunakan pada bangunan teknik sipil, misalnya: bangunan
gedung, jembatan, perkerasan jalan, dinding penahan tanah, dan bangunan teknik sipil
lainnya. Beton bertulang pada bangunan gedung terdiri dari beberapa elemen struktur,
misalnya balok, kolom, pondasi dan pelat.
Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi tulangan memanjang (lentur) dan
tulangan sengkang (geser). Tulangan lentur untuk menahan pembebanan momen lentur
yang terjadi pada balok, sedangkan tulangan geser untuk menahan pembebanan gaya
geser. Secara konvensional, penulangan pada balok saat ini di posisikan pada bagian atas
dan bagian bawah balok seiring dengan kebutuhan pada gaya tarik dan gaya tekannya.
Tulangan pada balok komposit tersebut berfungsi untuk menahan gaya tarik, mengingat
keberadaaan sumber daya alam sebagai bahan olah besi semakin sangat terbatas, maka
perlu dibuat konsep desain 2 penulangan yang dikhususkan untuk menahan gaya Tarik
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
saja pada area gaya tekannya sesuai dengan fungsi tulangan pada beton komposit tersebut
tanpa menambahkan penulangan pada area gaya tekan.
Perencanaan komponen struktur beton dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul
retak berlebihan pada penampang sewaktu mendukung beban kerja dan masih
mempunyai cukup keamanan serta cadangan kekuatan untuk menahan beban dan
tegangan lebih lanjut tanpa mengalami keruntuhan. Timbulnya tegangan-tegangan lentur
akibat terjadinya momen karena beban luar dan tegangan tersebut merupakan faktor yang
menentukan dalam menetapkan dimensi geometris penampang komponen struktur.
1.3. Tujuan
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
BAB II
SOAL
Pada tahap 1 membahas mengenai teori komponen dasar dari struktur beton dan analisis
desain penampang beton bertulang. Pada tahapan ini terdiri dari 9 soal, dimana
pengerjaan tahap 1 bertujuan untuk memahami teori dasar beton bertulang sebelum
mahasiswa memasuki soal perhitungan dan mendesain.
Pada tahap 2 yang terdiri dari 7 soal berisi tentang perhitungan materi Analisis dan Desain
Penampang Lentur Balok. Pada tahap 2 mahasiswa diminta untuk mengetahui bagaimana
menganalisis gaya dalam, kemampuan balok dalam memikul beban, dan merencanakan
kebutuhan tulangan tunggal dan rangkap pada balok berdasarkan kondisi dari
kemampuannya dalam menerima beban yang ada.
Pada tahap 3 mahasiswa diminta untuk mengetahui analisa dan mampu mendesain
kebutuhan tulangan pada balok T, analisa dan mendesain tulangan geser, merencanakan
penulangan pelat 1 arah (one way slab) dan pelat 2 arah (two way slab) serta mengetahui
perencanaan kolom. Di tahap ini terdiri dari materi Analisa dan Desain Struktur Beton
meliputi balok-T dan L, tulangan geser, pelat dan kolom. Tahap 3 terdiri dari 7 soal
perhitungan.
Pada tahap 4 merupakan tahap terakhir pada tugas besar Struktur Beton. Di tahap 4
mahasiswa diminta untuk mendesain sebuah gedung tiga lantai menggunakan software
Etabs dengan beberapa ketentuan yang telah diberikan dan mengacu pada standar SNI
yang berlaku. Adapun tahapan dalam pengerjaan tahap 4 yaitu preliminary desain, desain
model dengan aplikasi Etabs analisis kebutuhan tulangan, menggambar desain tulangan
menggunakan aplikasi AutoCAD.
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
AULIA ZAHRA
119210058
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM STRUKTUR
Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan,
Lampung 35365, Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189
3.2. Saran
AULIA ZAHRA
119210058